KAJI EKSPERIMENTAL KOEFISIEN KERUGIAN PADA PERCABANGAN PIPA DENGAN SUDUT 45 0, 60 0 DAN 90 0

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH VARIASI SUDUT TERHADAP KOEFISIEN KERUGIAN PADA PENGGABUNGAN PIPA CABANG

INFO TEKNIK Volume 10 No. 1, Juli 2009 (56-60) ANALISIS KOEFISIEN KERUGIAN PADA PERCABANGAN PIPA

JURNAL ANALISIS LAJU ALIRAN PADA PIPA BERCABANG DENGAN SUDUT 90 0 ANALYSIS OF THE FLOW RATE IN THE PIPE BRANCHED AT AN ANGLE OF 90 0

Vol. 2, No. 3, September 2017 e-issn: ENTHALPY-Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Mesin

ANALISA DISTRIBUSI KAPASITAS ALIRAN FLUIDA DI DAERAH PERCABANGAN PADA SISTEM PERPIPAAN

KERUGIAN-KERUGIAN PADA PIPA LURUS DENGAN VARIASI DEBIT ALIRAN

STUDI EKSPERIMENTAL PENGUKURAN HEAD LOSSES MAYOR (PIPA PVC DIAMETER ¾ ) DAN HEAD LOSSES MINOR (BELOKAN KNEE 90 DIAMETER ¾ ) PADA SISTEM INSTALASI PIPA

PENGARUH REYNOLD NUMBER ( RE ) TERHADAP HEAD LOSSES PADA VARIASI JENIS BELOKAN PIPA ( BERJARI JARI DAN PATAH )

PENGARUH DEBIT ALIRAN TERHADAP HEAD LOSSES PADA VARIASI JENIS BELOKAN PIPA

ANALISIS PENGARUH KEKASARAN PERMUKAAN PIPA TERHADAP BESARNYA HEADLOSSES SISTEM PERPIPAAN DI KAPAL

Analisa Rugi Aliran (Head Losses) pada Belokan Pipa PVC

ANALISIS DEBIT FLUIDA PADA PIPA ELBOW 90 DENGAN VARIASI DIAMETER PIPA

Analisa Pengaruh Variasi Sudut Sambungan Belokan Terhadap Head Losses Aliran Pipa

STUDY EKSPERIMENTAL PERILAKU ALIRAN FLUIDA PADA SAMBUNGAN BELOKAN PIPA

BAB 1 PENDAHULUAN. beroperasi maksimal dan tahan dioperasikan dalam jangka waktu yang lama, hal ini tidak

Losses in Bends and Fittings (Kerugian energi pada belokan dan sambungan)

Gambar 3-15 Selang output Gambar 3-16 Skema penelitian dengan sudut pipa masuk Gambar 3-17 Skema penelitian dengan sudut pipa masuk

Panduan Praktikum 2012

2 yang mempunyai posisi vertikal sama akan mempunyai tekanan yang sama. Laju Aliran Volume Laju aliran volume disebut juga debit aliran (Q) yaitu juml

PERANCANGAN ALAT PRAKTIKUM PENGUJIAN HEADLOSS ALIRAN FLUIDA TAK TERMAMPATKAN. Dwi Ermadi 1*,Darmanto 1

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisa aliran berkembang..., Iwan Yudi Karyono, FT UI, 2008

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA PERHITUNGAN EFISIENSI CIRCULATING WATER PUMP 76LKSA-18 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP MENGGUNAKAN METODE ANALITIK

KEHILANGAN HEAD ALIRAN AKIBAT PERUBAHAN PENAMPANG PIPA PVC DIAMETER 12,7 MM (0,5 INCHI) DAN 19,05 MM (0,75 INCHI).

BAB IV PERANCANGAN SISTEM PERPIPAAN AIR UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN KEBUN VERTIKAL

Studi Eksperimental Tentang Head Loss Pada Aliran Fluida Yang Melalui Elbow 90

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Fluida

BAB II DASAR TEORI. m (2.1) V. Keterangan : ρ = massa jenis, kg/m 3 m = massa, kg V = volume, m 3

ANALISA PRESSURE DROP DALAM INSTALASI PIPA PT.PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA DENGAN PENDEKATAN BINGHAM PLASTIC

PENGUJIAN PENGARUH VARIASI HEAD SUPPLY DAN PANJANG LANGKAH KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HIDRAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JURNAL. Analisis Penurunan Head losses Pada Belokan 180 Dengan Variasi Tube Bundle Pada Diameter Pipa 2 inchi

ANALISIS KERUGIAN HEAD PADA SISTEM PERPIPAAN BAHAN BAKAR HSD PLTU SICANANG MENGGUNAKAN PROGRAM ANALISIS ALIRAN FLUIDA

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi fluida

BAB IV PENGUKURAN KEHILANGAN ENERGI AKIBAT BELOKAN DAN KATUP (MINOR LOSSES)

KARAKTERISTIK ALIRAN FLUIDA PADA LENGKUNGAN S (DUA ELBOW 90 ) DENGAN VARIASI JARAK ANTARA ELBOW DAN ARAH KELUARAN

Analisis Aliran Fluida Terhadap Fitting Serta Satuan Panjang Pipa. Nisa Aina Fauziah, Novita Elvianti, dan Verananda Kusuma Ariyanto

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN OSBORNE REYNOLDS APPARATUS PIPA HORIZONTAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PADA INSTALASI ALAT PENGUJI ALIRAN FLUIDA CAIR SKRIPSI

Model Matematika dan Analisanya Dari Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih di Suatu Kompleks Perumahan

Analisa Tekanan Air Dengan Methode Pipe Flow Expert Untuk Pipa Berdiameter 1, ¾ dan ½ Di Instalasi Pemipaan Perumahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA TERTUTUP

POLITEKNOLOGI VOL. 15 No. 3 SEPTEMBER 2016 ABSTRACT ABSTRAK

Journal of Mechanical Engineering Learning

KOEFISIEN RUGI-RUGI SUDDEN EXPANSION PADA ALIRAN FLUIDA CAIR

Analisa Pengaruh Variasi Volume Tabung Udara Dan Variasi Beban Katup Limbah Terhadap Performa Pompa Hidram

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN

ALIRAN PADA PIPA. Oleh: Enung, ST.,M.Eng

Pendahuluan. Krida B et al., Analisis Penurunan Head Losses... Bagus Krida Pratama Mahardika 1, Digdo Listyadi Setiawan 2, Andi Sanata 2

KAJI EKSPERIMENTAL RUGI TEKAN (HEAD LOSS) DAN FAKTOR GESEKAN YANG TERJADI PADA PIPA LURUS DAN BELOKAN PIPA (BEND)

BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA

Pengaturan kerugian gesek Jaringan pipa, nominal (in) : ½ B, ¾ B, 1 B, 1 1/4 B,

Kehilangan Energi Pada Pipa Baja Dan Pipa Pvc

SISTEM PENDISTRIBUSIAN DEBIT AIR BERSIH PADA GEDUNG BERTINGKAT

BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA

KOEFISIEN GESEK PADA RANGKAIAN PIPA DENGAN VARIASI DIAMETER DAN KEKASARAN PIPA

The Analysis of Velocity Flow Effect on Drag Force by Using Computational Fluid Dynamics

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

ANALISIS FAKTOR GESEKAN PADA PIPA HALUS ABSTRAK

PERBANDINGAN KINERJA POMPA REKONDISI TIPE VERTIKAL API 610 OH-4 MODEL 3900L DI PT.Y DENGAN CAE

Studi Eksperimen Aliran Melalui Square Duct dan Square Elbow 90º dengan Double Guide Vane pada Variasi Sudut Bukaan Damper

ALIRAN MELALUI PIPA 15:21. Pendahuluan

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS BAB II

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 1, (2016) ISSN: ( Print) B36

JURNAL. Analisa Head Losses Akibat Perubahan Diameter Penampang, Variasi Material Pipa Dan Debit Aliran Fluida Pada Sambungan Elbow 900

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

STUDI EKSPERIMENTAL DAN NUMERIK ALIRAN DUA FASE (AIR-UDARA) MELEWATI ELBOW 60 o DARI PIPA VERTIKAL MENUJU PIPA DENGAN SUDUT KEMIRINGAN 30 o

ANALISA PELETAKAN BOOSTER PUMP PADA ONSHORE PIPELINE JOB PPEJ (JOINT OPERATING BODY PERTAMINA PETROCHINA EAST JAVA)

Simulasi Numerik Karakteristik Aliran Fluida Melewati Silinder Teriris Satu Sisi (Tipe D) dengan Variasi Sudut Iris dan Sudut Serang

BAB II DASAR TEORI QQ =... (2.1) Dimana: VV = kebutuhan air (mm 3 /hari) tt oooo = lama operasi pompa (jam/hari) nn pp = jumlah pompa

JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: Vol. 4 No. 2 Februari 2012

MENENTUKAN NILAI KOEFISIEN GESEK PADA PIPA DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI MICROSOFT VISUAL BASIC. Irsan Mustafid Halomoan

STUDI EKSPERIMENTAL DAN NUMERIK KARAKTERISTIK ALIRAN DUA FASE AIR-UDARA MELEWATI ELBOW 75⁰ DARI PIPA VERTIKAL MENUJU PIPA DENGAN SUDUT KEMIRINGAN 15

Pengaruh Penempatan Penghalang Berbentuk Silinder Pada Posisi Vertikal Dengan Variasi Jarak Horisontal Di Depan Silinder Utama Terhadap Koefisien Drag

REKAYASA INSTALASI POMPA UNTUK MENURUNKAN HEAD LOSS

Analisa Pengaruh Penambahan Rambut dan Serat Pisang Terhadap Nilai Minor Losses pada Pipa Spiral Lengkung

SEMINAR NASIONAL ke8tahun 2013 : RekayasaTeknologiIndustridanInformasi

PROTOTYPE PENGOLAHAN AIR LAUT MENJADI AIR MINUM Studi Mekanika Fluida (Analisis Aliran Fluida dalam Pipa dan Nilai Head Loss Pipa dan Sambungan Pipa)

Pengaruh Diameter Gelembung Hidrogen Terhadap Penurunan Tekanan (Pressure Drop) Pada Saluran Tertutup Segi-Empat

V 1,2 = kecepatan aliran fluida dititik 1 dan 2 (m/det)

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Sistem Kerja Pompa Torak Menggunakan Tenaga Angin. sebagai penggerak mekanik melalui unit transmisi mekanik.

Karakteristik Perpindahan Panas dan Pressure Drop pada Alat Penukar Kalor tipe Pipa Ganda dengan aliran searah

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) B-192

JURNAL RONA TEKNIK PERTANIAN ISSN :

Analisa Pengaruh Penambahan Serat Bambu dan Serat Kelapa Terhadap Nilai Minor Losses pada Pipa Spiral Lengkung

ANALISIS DEBIT AIR DAN RUGI BELOKAN PADA PIPA TEE.

Journal of Mechanical Engineering Learning

STUDI EKSPERIMEN dan NUMERIK PENGARUH PENAMBAHAN KEKASARAN PERMUKAAN TERHADAP KARAKTERISTIK BOUNDARY LAYER MELINTASI BUMP (Re = 21000)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kecepatan dan Kapasitas Aliran Fluida. Penentuan kecepatan di sejumlah titik pada suatu penampang

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

Jurnal FEMA, Volume 1, Nomor 1, Januari 2013 PERANCANGAN ALAT UJI GESEKAN ALIRAN DI DALAM SALURAN

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA

BAB II LANDASAN TEORI

MODUL PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA

PERANCANGAN INTALASI ALAT TEST PENYEMPROTAN INJEKTOR MOBIL TOYOTA AVANZA 1.3 G (1300 cc) ENGINE TIPE K3-VE DENGAN KAPASITAS 40 LITER/JAM

Transkripsi:

AJI ESPERIMENTAL OEFISIEN ERUGIAN PADA PERCABANGAN PIPA DENGAN SUDUT 45 0, 60 0 DAN 90 0 Muchsin dan Rachmat Subagyo Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Tadulako Jl. Sukarno-Hatta m.9 Tondo, Palu 94119 Email: muchsin1978@yahoo.com Abstract During fluid flow through the system piping installation happened many so-called pressure loss as the major pressure loss and minor pressure loss (loss due to fluid passing through a branching). Distribution of the fluid flow in branching is an irreversible process. This irreversibelitas in the application techniques will reduce the performance of a system. Attemps to find out how big the losses incurred by branching pipe is to measure the coefficient of losses incurred. The form of experiments performed was to make three pieces of pipe brnching angles galvanic type medium with 45 0, 60 0 and 90 0. Re variation of 0 to 5,5 x 104. The results showed that the coefficient Of loss for k3-2 branch (45)= k3-2 (60)= 3-2 (90)= (0,07 to 0,39) and k3-1 branch (45)= (0,95-0,60), 3-1 (60)= (1,08 to 0,85), 3-1 (90)= (1,10-1,50), for a total coefficint tot (45)= (1,02 to 0,97), tot (60)= (1,15 to 1,23), tot (90)= (1,17 to 1,89). eyword : coefficient. Pressure loss of major, minor pressure loss, irreversible, loss PENDAHULUAN Penelitian aliran dalam pipa (internal flow) dimulai oleh seorang maha guru dari Jerman tahun 1850, Julius Weisbach meneliti rugi pada hulu pipa, yang kemudian dilanjutkan oleh insinyur Perancis, Henry Darcy pada tahun 1857 yang melakukan eksperimen aliran pipa dan pertama kalinya mengungkap efek kekasaran pada hambatan pipa yang dikenal dengan persamaan Darcy-Weisbach. emudian Osborne Reynold melakukan eksperimen melalui pipa klasiknya pada tahun 1883 yang memperlihatkan pentingnya bilangan Reynolds dalam aliran fluida. Pada saat ini teknologi semakin maju khususnya pada pengembangan bentuk bodi, para ahli dan ilmuwan selalu berusaha untuk mencari penemuan-penemuan baru pada bentuk bodi yang lebih aerodinamis, untuk mengurangi separasi dan drag, misal pada industri-industri Otomotif, Aeroplane dan perkapalan. Demikian juga pada industri yang banyak menggunakan instalasi perpipaan yang berfungsi untuk mengalirkan fluida ke tempat tujuan. Pada instalasi ini, banyak dipakai sambungan yang berfungsi untuk membelokan atau membagi aliran menjadi bercabang. Pembagian aliran fluida pada percabangan sendiri adalah suatu proses irreversibel dimana irreversibilitas ini di dalam aplikasi teknik akan menurunkan unjuk kerja dari sistem. Selama fluida mengalir melalui pipa banyak terjadi rugi tekanan yang disebut rugi tekanan Major (Major Head loss) dan rugi tekanan Minor (Minor Head loss) (Mechanical Engineering Laboratory 181

Spring Quarter, 2003). erugian major adalah rugi tekanan yang terjadi karena gesekan fluida dengan dinding pipa dan kerugian minor adalah kerugian akibat fluida melewati sambungan. Aliran turbulen mempunyai koefisien gesek yang lebih tinggi diba ndingkan dengan alira n laminar, tingginya koefisien gesek berpengaruh secara langsung pada besarnya penurunan tekanan dan pada akhirnya besarnya energi yang diperlukan untuk mengalirkan fluida (Indartono, 2006). Apabila fluida mengalir melalui suatu percabangan maka akan terjadi separasi yang mengakibatkan terjadinya kerugian tekan. Menurut (Dwiyantoro, 2004), Adanya percaba nga n pada aliran fluida incompressible berakibat terganggunya aliran karena adanya separasi yang menyebabkan kerugian dari tekanan total. Untuk Separasi dan Head loss pada pipa bengkok (Study of the Separated and Total Losses in Bend) telah diteliti oleh (Salem et-all, 2003): Bahwa kerugian gesek mayor mempunyai pengaruh signifikan pada kerugian gesekan total ketika perbandingan bend curvatur radius (r) dibanding bend diameter (D) diatas 0,92 dan koefisien kerugian dan separasi paling besar jika arah aliran berubah secara tajam dan radius curvature sama dengan nol. Separasi yang terjadi pada percabangan pipa mengakibatkan aliran menja di turbulen, sehingga koefisien gesek menjadi tinggi dan menyebabkan penurunan tekanan yang akan berpengaruh pada energi yang dibutuhkan untuk Pompa. Seberapa besar pengaruh variasi sudut terhadap koefisien kerugian pada percabangan pipa. Untuk menjawab permasalahan diatas maka akan dilakukan penelitian dengan judul "aji Eksperimental oefisien erugian Pada Percabangan Pipa dengan sudut 45 0, 60 0 dan 90 0 ". METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Mekanika Fluida Universitas Hasanuddin, yang dilaksanakan dalam 3 (tiga) bulan. Pada bulan pertama dan kedua dilakukan identifikasi peralatan sampai instalasi dan instrumentasinya terpasang. Bulan ke tiga adalah pelaksanaan pengujian dan pelaporan. Instalasi penelitian dapat dilihat pada gambar 1 berikut : 182

Gambar 1. Instalasi Penelitian Diagram alir penelitian dapat dilihat pada gambar 2 berikut : Gambar 2. Diagram Alir Penelitian 183

3-2 3-1 Jurnal Mekanikal, Vol. 2 No. 2: Juli 2011: 181-188 ISSN 2086-3403 HASIL DAN PEMBAHASAN 2 1.5 1 0.5 0 0 10000 20000 30000 40000 50000 Re Dividing (60) Dividing (45) Dividing (90) Gambar 3. Grafik Re terhadap koefisien kerugian (k 3-1 ) pada dividing 45 0,60 0 dan 90 0. 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0-0.1 0 10000 20000 30000 40000 50000 Re Dividing (90) Dividing (60) Dividing (45) Gambar 4. Grafik Re terhadap koefisien kerugian (k 3-2 ) pada dividing 45 0, 60 0 dan 90 0. 184

tot Jurnal Mekanikal, Vol. 2 No. 2: Juli 2011: 181-188 ISSN 2086-3403 2 1.8 1.6 1.4 1.2 1 0.8 0.6 0.4 0.2 0 0 10000 20000 30000 40000 50000 Re Dividing (45) Dividing (60) Dividing (90) Gambar 5. Grafik Re terhadap koefisien kerugian total pada dividing 45 0, 60 0 dan 90 0. 1. Bilangan Reynolds Sebagai Fungsi Dari oefisien erugian Tiap Cabang. Dari hasil penelitian ini diperoleh hasil bahwa Semakin besar angka Re maka 3-1 akan menurun sedang 32 akan semakin bertambah. Hal ini disebabkan semakin besar bilangan Re maka hambatannya akan semakin berkurang. Tabel 1. Hasil Penelitian Dan Perhitungan Secara Teoritis No Peneliti Hasil Dividing 45 Dividing 60 Dividing 90 1 Donal S Miller 3-1 (0,9-0,5) 3-2 (0,04-0,4) 2 Thomas rist 3-1 (0,9-0,48) 3-2 (0,04-0,33) 3 Sularso dan Haruo 3-1 (0,89-0,47) Tahara 3-2 (0,04-0,33) 4 Teoritis 3-1 (1-0,337) 3-2 (0-0,5) 5 Hasil Penelitian 3-1 (0,95-0,60) 3-2 (0,06-0,37) - 3-1 (0,95-1,3) 3-2 (0,04-0,4) - 3-1 (0,96-1,28) 3-2 (0,05-0,36) 3-1 (0,98-0,75) 3-1 (0,96-1,29) 3-2 (0,05-0,34) 3-2 (0,05-0,354) 3-1 (1-0,586) 3-1 (1-1,235) 3-2 (0-0,5) 3-2 (0-0,5) 3-1 (1,08-0,85) 3-1 (1,10-1,78) 3-2 (0,07-0,36) 3-2 (0,07-0,027) 185

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini nilainya sudah mendekati, adapun perbedaan disebabkan : Jenis pipa uji yang digunakan dalam penelitian. Jenis benda uji. Teknologi. Pengukuran yang kurang presisi akibat dari fluktuasi tekanan. Variasi bilangan Re Perbedaan hasil dengan perhitungan secara teoritis dan penelitian : Dengan hasil perhitungan secara teoritis : teoritis aktual 1,00 0,95 1,00 5 % teoritis Dengan penelitian lain : penelitian pembanding 1,10 0,96 1,10 12,72 % penelitian Dari hasil eksperimen diperoleh bahwa koefisien kerugian pada percabangan akan semakin besar dengan bertambahnya sudut percabangan atau dengan kata lain 3-1(90 0 )> 3-1 (60 0 )> 3-1 (45 0 ), berbeda dengan koefisien cabang 3-2 yang cenderung mempunyai nilai hampir sama atau 3-2 (45 0 ) 3-2 (60 0 ) 3-2 (90 0 ). 2. oefisien erugian Total Sebagai Fungsi Dari Bilangan Reynolds. oefisien kerugian total adalah penjumlahan antara koefisien kerugian tiap cabang. Dari hasil penelitian menunjukan hasil yang sedikit berbeda, tetapi tren grafik sudah menyerupai. oefisien kerugian total paling besar diperoleh pada dividing 90 0, kemudian 60 0 dan 45 0. Hal ini disebabkan besarnya sudut percabangan yang mengakibatkan semakin besar tahanannya. Semakin besar sudut percabangan mengakibatkan semakin besar kerugian tekanan yang mengakibatkan nilai koefisien akan bertambah besar. Dari hasil penelitian sebelumnya juga menunjukan pernyataan yang sama. 186

Tabel 2. Hasil Penelitian Dan Perhitungan Secara Teoritis No Peneliti Hasil Dividing 45 Dividing 60 Dividing 90 1 Donal S Miller tot (0,827-0,933) - tot (0,98-1,641) 2 Thomas rist tot (0,94-0,68) - tot (1,01-1,64) 3 Sularso dan Haruo tot (0,93-0,8) tot(1,03-1,09) tot (1,01-1,64) Tahara 4 Teoritis 3-1 (1-0,837) tot (1-1,086) tot (1-1,735) 5 Hasil Penelitian tot (1,02-0,96) tot (1,14-1,23) tot (1,17-2,05) ESIMPULAN Berdasarkan pada analisis dan perhitungan yang dilakukan dari penelitian aji eksperimental koefisien kerugian pada percabangan pipa dengan sudut 45 0, 60 0 dan 90 0 maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu : 1. Hasil penelitian koefisien kerugian untuk cabang 3-2(45) = 3-2(60) = 3-2(90)= (0,07-0,39). 2. oefisien kerugian untuk cabang 3-1(45)= (0,95-0,60), 3-1(60) = (1,08-0,85), 3-1(90)= (1,10-1,50). 3. kerugian total tot(45) = (1,02-0,97), tot(60) = (1,15-1,23), tot(90) = (1,17-1,89). 4. Semakin besar bilangan Reynolds maka hambatan aliran akibat percabangan pipa akan berkurang. 5. Perbedaan hasil eksperimen dengan perhitungan secara teoritis adalah sebesar 5%, sedangkan dengan penelitian lain sebesar 12,72%. 6. oefisien kerugian pada percabangan akan semakin besar dengan bertambahnya sudut percabangan. DAFTAR PUSTAA Abubaker A. Salem, Saib A. Yousif & Yasser F. Nassar, 2003, Study of the Separated and Total losses in Bends, Proceedings of the International Conference on Fluid and Thermal Energy Conversion, Bali, Indonesia. Arip Dwiyantoro, B., 2004, Studi Eksperimental Tentang Pengaruh Protituding (Tonjolan) pada Pipa lurus Bercabang 45 0 dan 60 0 terhadap distribusi kecepatan dan Tekanan Aliran, ITS, Surabaya. Setyo Indartono, Y., 2006, Meredam Turbulensi Membuat Air Mengalir (jauh) lebih cepat, (online), (www.beritaiptek.com, di akses 12 juni 2006). White Frank M, 1994. Fluid Mechanics, Third Edition, Mc Graw-hill Book Company, New York. 187