Penerapan Strategi Pembelajaran Kreatif-Produktif Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Siswa Kelas V SDN Inpres 5 Birobuli

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA DI KELAS V SDN 002 BAGAN BESAR DUMAI

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD di Kelas V SDN 1 Balukang

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

Penggunaan Model Cooperative Learning Tipe Think Pairs Hare Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKN pada Siswa Kelas V SD Inpres Duyu

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

Oleh: Rusmiati SD Negeri 1 Punjul Karangrejo Tulungagung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

OPTIMALISASI PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IX-A SMP NEGERI 11 MATARAM

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL SFE PADA SISWA KELAS VIII D SMP N 15 PURWOREJO

Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model Pembelajaran STAD pada Siswa Kelas V SD Inpres 1 Birobuli

Penerapan Pembelajaran Berbasis Portofolio Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Inpres 1 Slametharjo Kabupaten Banggai

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang selanjutnya akan

Rizky Ridlo Rahmanda Putri. Kata kunci: model GI, aktivitas siswa, prestasi belajar fisika

KOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN:

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn.

PERANAN MEDIA VIDEO DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS V SDN MAMPANG PRAPATAN 02 PAGI

Joyful Learning Journal

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peserta didik yang berkualitas, baik dilihat dari prestasi bidang

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

Saintifik pada materi himpunan kelas VII Semester Ganjil MTs GUPPI Sumberejo Tahun Pelajaran ?

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

Arun Haryanto, Siti Nuryanti, dan Minarni R.J. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

METODE TANYA JAWAB MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Siklus 1 dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

Penerapan Pendekatan Resource Based Learning Pada Materi Energi Dan Perubahannya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Cendanapura

Bambang Supriyanto 36

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 1 Tomini Pada Konsep Gerak

Peningkatan Belajar PKn Melalui Model Pembelajaran Value Clarification Technique (VCT) Percontohan pada Siswa Kelas I SD Karya Thayyibah Baiya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas V SD Inpres Salabenda Kecamatan Bunta

Penggunaan Model Cooperative Learning Tipe Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Pada Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah 3 Palu

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

ABSTRAK PENDAHULUAN. GaneÇ Swara Vol. 10 No.1 Maret 2016 RATNASARI. Guru SD Negeri 6 Cakranegara

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Ritna. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

ABSTRAK. Kata Kunci: Kualitas Pembelajaran IPS, Model Kooperatif Tipe Jigsaw, Media Visual.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI METODE SIMULASI DI KELAS V SDN 3 BANGKIR

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas agar kualitas

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DAN IPS MELALUI KELOMPOK KECIL

Tugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Penerapan Pembelajaran Kooperatif

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI METODE PEMECAHAN MASALAH SISTEMATIS PADA KELAS V B SDN CAKRANEGARA KOTA MATARAM

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK

Alamson Silalahi Guru SMP Negeri 4 Medan Surel :

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Konsep Pesawat Sederhana Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas V SD Inpres 2 Langaleso

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

Penerapan Teori Bruner Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Simetri Lipat di Kelas IV SDN 02 Makmur Jaya Kabupaten Mamuju Utara

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Menghitung Luas Bangun Datar dan Segi Banyak Melalui Pendekatan Quantum Learning

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan

1. PENDAHULUAN. dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan

Ratna Abdul Halim 1* Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Melalui Model Mind Mapping Pada Siswa Kelas X Mas Kapita Kabupaten Jeneponto

Oleh: Dewi Sri Yuliati 1, Zuhri D 2, Sehatta Saragih 3

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol

Transkripsi:

Penerapan Strategi Pembelajaran Kreatif-Produktif Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Siswa Kelas V SDN Inpres 5 Birobuli Tri Haryanti SDN Inpres 5 Birobuli, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah menggunakan strategi pembelajaran kreatif produktif untuk meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS kelas V SDN Birobuli. Penelitian tindakan kelas ini terdiri atas empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi yang dilaksanakan dengan tiga siklus. Diman setiap siklus terdiri atas satu pertemuan. Subjek penelitian ini adalah guru dan 31 siswa kelas V SDN Biro. Teknik pengumpulan data rnenggunakan teknik tes dan non tes berupa observasi, dokumentasi, dan produk. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan keterampilan guru pada siklus I mernperoleh skor 27. dengan kriteria cukup, siklus II memperoleh skor 37 dengan kriteria baik dan pada siklus III rnernperoleh skor 42 dengan kriteria sangat baik. Aktivitas siswa pada siklus I menperoleh skor 17,4 dengan kriteria cukup, siklus II memperoleh skor 21,09 dengan kriteria baik dan pada siklus III memperoleh skor 23,24 dengan kriteria baik. Persentase ketuntasan klasikal pada siklus I sebesar 63% dengan rata-rata 63 siklus II sebesar 76 % dengan rata-rata 74, dan siklus Ill sebesar 85% dengan rata-rata 80. Kata Kunci: Kualitas Pembelajaran IPS, Strategi Pembelajaran Kreatif-Produktf I. PENDAHULUAN Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) lahir dari keinginan para pakar pendidikan untuk membekali para peserta didik supaya nantinya la mampu menghadapi dan menangani kompleksitas kehidupan masyarakat yang seringkali berkembang secara tidak terduga dan dalam waktu cepat yang dapat menimbulkan masalah yang disebut masalah sosial. Mempelajari IPS pada hakekatnya adalah menelaah interaksi antara individu dan masyarakat dengan lingkungan. Materi IPS berasal dari segala aspek kehidupan praktis sehari-hari di masyarakat. Oleh karena itu, pengajaran IPS yang merupakan masyarakat sebagai sumber dan objeknya merupakan suatu bidang ilmu yang berpijak pada realitas kehidupan. 247

Adapun tujuan mata pelajaran IPS yang telah tertuang dalam KTSP, antara lain: a) mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya, b) memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingan tahu, inkuiri memecahkan masaah dan keterampilan dalam kehidupan sosial, c) memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, d) memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal nasional, dan global (KTSP, 2006:575). Selain itu tujuan IPS adalah membina anak didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya serta bagi masyarakat dan Negara (Nursid dalam Hidayati 2008:1.23). Guru dalam menerapkan metode pembelajaran lebih menekankan pada metode yang berpusat pada aktivitas guru, bukan pada aktivitas siswa. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru kurang variatif. Tes yang digunakan pun masih banyak mengukur aspek kognitif pada jenjang yang lebih rendah misalnya kemampuan untuk menyebutkan. Materi IPS dipahami sebagai materi yang hafalan saja, sehingga tes yang digunakan pun lebih menekankan pada hafalan. Padahal berbagai keterampilan berpikir dalam IPS bisa diuji melalui penilaian yang dibuat oleh guru. Selain itu, aspek sarana pembelajaran pada umumnya sarana untuk mendukung pembelajaran IPS masih sangat minim. Gambaran pelaksanaan pembelajaran IPS tersebut di atas, merupakan fakta yang terjadi di SDN Birobuli. Proses pembelajaran yang dilakukan masih menunjukkan bahwa pembelajaran IPS belum optimal, karena guru kurang variatif dalam menggunakan metode pembelajaran saat memberikan materi serta kurangnya motivasi yang diberikan guru kepada siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan dalam kegiatan belajar mengajar sehingga siswa kurang berminat dan antusias, serta guru kurang maksimal dalam memanfaatkan media dan penggunaan alat peraga selama proses pembelajaran. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa keterampilan guru masih rendah. Guru dalam membuka pembelajaran belum menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai kepada siswa. Guru belum melakukan variasi dalam proses pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan guru belum menggunakan strategi 248

pembelajaran dan media pembelajaran yang bervariasi. Guru hanya menggunakan papan tulis sebagai sarana media pembelajaran. Oleh karena itu siswa cepat bosan karena media yang disediakan kurang menarik minat siswa untuk aktif dan akhimya akan berpengaruh pada tidak efektifnya ketercapaian kompetensi mata pelajaran IPS. Selama proses mengajar, guru belum optimal dalam mengkondisikan kelas sehingga suasana kelas menjadi gaduh. Dalam menjelaskan materi IPS guru belum menggunakan contoh yang konkret. Akibatnya siswa kesulitan dalam memahami materi yang dijelaskan oleh guru. Guru belum menyebarkan kesempatan berpartisipasi dalam memimpin diskusi kelompok kecil singga menyebabkan dalam proses diskusi belum semua anggota kelompok aktif dalam diskusi. Pada akhir pembelajaran guru belum memberikan tindak lanjut dan belum menyimpulkan pembelajaran IPS yang telah dilakukan bersama-sama dengan siswa. Pada aspek aktivitas siswa, siswa masih pasif dalam pembelajaran. Siswa tidak mau bertanya kepada guru apabila belum mengerti. Begitu pula pada saat guru memberikan pertanyaan, beberapa siswa yang menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dan lebih banyak siswa yang diam mendengarkan saja tanpa memberikan pendapat dan mengemukakan gagasannya. Keberanian siswa untuk mengungkapkan pendapat ide dalam pembelajaran, banyak didominasi oleh beberapa siswa dan yang lain tidak berpendapat. Pembelajaran lebih berpusat pada guru, sehingga membatasi kreatifitas siswa dalam proses pembelajaran. Permasalahan diatas juga didukung oleh data kuantitatif yang diperoleh peneliti berupa data dokumen. Berdasakan data dokumen hasil ulangan harian mata pelajaran IPS semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016, menunjukkan bahwa sebagian besar siswa dalam pembelajaran belum mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 65. Data menunjukkan bahwa 23 dan 41 siswa atau 56% jumlah keseluruhan siswa kelas Inpres Birobuli Palu belum tuntas rata-rata nilai mata pelajaran IPS. Rata-rata kelas 59 dengan nilai terendah 25 dan nilai tertinggi 80. Jadi dapat dilihat bahwa siswa yang telah mncapai KKM sebanyak 44% dari jumlah keseluruban siswa kelas V SDN Biro. Hal ini didukung oleh hasil wawancara guru, bahwa hasil pembelajaran memang belum menampakkan hasil yang maksimal dikarenakan siswa kurang aktib dalam mengikuti pembelajaran. 249

Mengatasi hal tersebut, guru harus dapat menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi agar siswa tertarik untuk aktif dalam pembelajaran, sehingga akan tercipta suasana belajar yang efektif dan tujuan belajar dapat tercapai secara optimal. Dalam perbaikan proses pengajaran ini peran guru sangat penting, selaku pengelola kegiatan siswa, guru juga diharapkan membimbing dan membantu siswa agar selama proses pembelajaran semua kegiatan, anak dapat dikontrol. Berdasarkan diskusi tim kolaborasi bersama guru kelas V tentang alternatif tindakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPS yang dapat mendorong keterlibatan siswa dalam pembelajaran dan meningkatkan keterampilan guru, maka perbaikan dilakukan dengan cara menerapkan strategi kreatif produktif melalui media audio visual. II. METODE PENELITIAN Subjek dan Tempat Penelitian Subjek penelitian ini adalah siawa kelas V tahun pelajaran 2015/2016 SDN Birobuli yang berjumlah 41 siswa, dengan rincian 24 siswa perempuan 17 siswa lakilaki. Data dan Teknik Pengumpulan Data Jenis Data 1. Data Kuantitatif Data kuantitatif ini berupa data hasil belajar dalam pembelajaran IPS kelas V SDN Biro yang diambil dengan cara memberikan tes pada setiap akhir siklus. 2. Data Kualitatif Dalam penelitian tindakan kelas ini data kualitatif diperoleh dari hasil catatan lapangan dan observasi dengan menggunakan lembar pengamatan aktivitas siswa, dan keterampilan guru dalam pembelajaran dengan menerapkan strategi pembelajaran kreatif-produktif melalui media audio visual. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah tes dan non tes. Teknik tes yakni berupa tes evaluasi sedangkan non tes yakni observasi, dokumentasi dan penilaian produk. 250

Teknik Analisa Data Teknik analisis data yang digunakan adalah: 1. Kuantitatif Data kuantitatif berupa hasil belajar untuk mengukur kemampuan kognitif pada pembelajaran IPS. Dianalisis dengan teknik analisis deskriptif dengan menentukan mean. Data kuantitatif disajikan dalam bentuk persentase. 2. Kualitatitif Data kualitatif berupa data hasil observasi aktivitas siswa dan keterampilan guru dalam pembelajaran memahami materi pembelajaran IPS, dengan analisis deskriptif kualitatif. Data kuatitatif dipaparkan dalam kalimat yang dipisahpisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Indikator Keberhasilan Pembelajaran dengan strategi pembelajaran kreatif-produktif melalui media audio visual untuk rneningkatkan kualitas pembelajaran IPS pada siswa kelas V SDN Birodapat dikatakan berhasil apabila: 1. Aktivitas siswa kelas V SDN Birobuli dalam melaksanakan pembelajaran dengan strategi pembelajaran kreatif produktif melalui media audio visual minimal baik (17,5 skor <24). 2. Hasil belajar siswa kelas V SDN Birobuli dalam pembelajaran IPS dengan strategi pembelajaran kreatif produktif melalui media audio visual mencapai ketuntasan 80% dengan niia KKM 65. III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Siklus I Hasil pengamatan pada Siklus I menunjukkan bahwa hasil belajar berupa penilaian produk memperoleh nilai rata-rata 63 dengan rincian 6 kelompok mengalami ketuntasan dan 2 kelompok belum tuntas karena nilainya di bawah 65. Ketuntasan klasikal hasil belajar siswa pada siklus yang diperoleh adalah sebesar 63 % (26 dan 41 siswa) dengan kategori skala penilaian cukup hasil tersebut belum memenuhi kriteria indikator keberhasilan yang direncanakan yaitu Sebesar 80%. Adapun hasil rekapitulasi data pelaksanaan siklus I sebagai berikut: 251

70 60 50 Keterampilan guru Aktivitas siswa Hasil belajar (%) 40 30 20 10 0 Gambar 1 Diagram data Pelaksanaan Siklus I Berdasarkan diagram pada Gambar 1 dapat dilihat bahwa keterampilan guru mernperoleh skor 2 dengan kriteria cukup, aktifitas siswa memperoleh rata-rata skor 21, 09 dengan kriteria cukup dan persentase ketuntasan hasil belajar 63%. Hasil pencapaian siklus I menunjukkan bahwa keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar belum memenuhi indikator keberhasilan yang telah direncanakan sebelumnya. Hasil Penelitian Siklus II Hasil pengamatan aktivtas siswa pada siklus II menunjukkan bahwa aktvitas memperoleh rata-rata skor 21,09 dengan kategori skala penilaian baik. Berdasarkan indikator keberhasilan yang diharapkan adalah kriteria ketuntasan 17,5 skor 24 dengan skala penilain baik maka hasil yang telah dicapai pada siklus II telah memenuhi indikator keberhasilan yang diharapkan pada siklus III diharapkan adanya peningkatan aktivitas siswa dengan meminimalisir kekurangan yang muncul dalam siklus II. Hasil pengamatan pada sikus II menunjukkan bahwa hasil belajar berupa penilaian produk memperoleh nilai rata=rata 79,1 dan masing-masing kelompok mengalami ketuntasan belajar. Ketuntasan klasikal hasil belajar siswa pada siklus II diperoleh adalah sebesar 76% (31 dari 41 siswa) dengan kategori skala penalaian baik. Hasil tersebut belum memenuhi kriteria indicator keberhasilan yang direncanakan yaitu sebesar 80%. Sedangkan rata rata tes tertulis adalah 74. 252

Berikut ini disajikan rekapitulasi dari data yang diperoleh setelah mengadakan siklus I dan siklus II: Siklus I 80 70 60 50 40 30 20 10 0 keterampilan Guru aktivitas siswa hasil belajar Siklus II Gambar 2 diagram rekapitulasi data siklus I dan II Berdasarkan pada data dalam diagram diketahui bahwa penerapan strategi kreatif-produktif melalui media audio visual terjadi peningkatan pembelajaran yang lebih rinci terlihat pada keterampilan guru yang terus meningkat dan siklus I sampai siklus II yaitu siklus I 27 (cukup), meningkat pada siklus II menjadi 37 (baik). Hasil tersebut sudah memenuhi dan indikator keberhasilan yang telah direncanakan sebelumnya. Aktivitas siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II yaitu siklus I 17,4 (cukup) meningkat pada siklus II menjadi 21,09 (baik). Hasil tersebut sudah memenuhi dari indikator keberhasilan yang telah direncakan sebelumnya. Selain itu presentase ketuntasan hasil belajar menunjukan tren positif peningkatan dari siklus I sampai siklus II yakni 63% pada siklus I dan 76% pada siklus II. Walaupun telah terjadi peningkatan presentasi ketuntasan klasikal hasil belajar dari siklus I ke siklus II tetapi masalah belum mencapai indikator keberhasilan persentase ketuntasan minimal hasil belajar yaitu 80%. Hasil Penelitian Siklus III Hasil pengamatan pada siklus III menunjukkan bahwa hasil belajar berupa penilaian produk memperoleh nilai rata-rata 82,5 dan masing-masing kelompok mengalami ketuntasan belajar. Hasil produk-kreatif kelompok juga sudah beragam ada yang dalam bentuk struktur bergambar, cerita pendek, resume atau ringakasan 253

yang disertai gambar. Ketuntasan klasikal hasil belajar siswa pada siklus III adalah sebesar 85 % yaitu 35 dari41 siswa yang tuntas belajar dan 15 % yaitu 6 dari 41 siswa belum tuntas belajar. Hasil tersebut sudah memenuhi kriteria indikator keberhasilan ketuntasan klasikal yang telah direncanakan yaitu sebesar 80%. Nilai terendah 45 dan nilai tertinggi 100. Adapun rata-rata kelas yaitu 80 (memenuhi KKM). Berikut ini disajikan rekapitulasi dari data yang diperoleh setelah mengadakan siklus I, II dan III : Siklus I Siklus II 100 Siklus III 0 Siklus III Siklus II Siklus I Gambar 3 Diagram Rekapitulasi Data Siklus I, II dan III Berdasarkan pada data dalam diagram diketahui bahwa penerapan strategi kreatif produktif melalui media audio visual terjadi peningkatan pembelajaran yang lebih rinci terlihat pada keterampilan guru yang terus meningkat dan siklus I sampai siklus III yaitu sikius I 27 (cukup), meningkat pada siklus II menjadi 37 (baik) dan 42 (sangat baik) pada siklus III. Aktivitas siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu siklus 1 sebesar 17,4 (cukup), meningkat pada siklus II menjadi 21,09 (baik) dan 23,24 (baik) pada siklus III. Selain itu persentase ketuntasan hasil belajar menunjukan tren positif terus meningkat dari siklus I sampai siklus III yakni 63% pada siklus I, 76% pada siklus II dan 85% pada siklus III. 254

IV. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS dengan penerapan strategi pembelajaran kreatif-produktif melalui media audio visual dapat ditingkatkan hasil observasi aktivitas siswa siklus I menunjukkan bahwa aktivitas siswa memperoleh skor 17,4 dengan kriteria cukup, siklus II aktivitas siswa memperoleh skor 21,09 dengan kriteria baik, dan pada siklus III aktivitas siswa memperoleh skor 23,24 dengan kriteria baik. b. Hasil belajar siswa dalam IPS dengan penerapan strategi pembelajaran kreatif produktif melalui media audio visual dapat ditingkatkan. Hal ini dibuktikan siklus I mengalami ketuntasan belajar sebesar 63% (26 dan 41 siswa) dengan rata-rata 63 siklus II sebesar 76% (31 dari 41 siswa) dengan rata-rata 74, dan siklus III sebesar 85% (35 dan 41 siswa) dengan rata-rata 80. Saran Guru hendaknya menggunakan model pembelajaran yang inovatif dan bervariatif agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelasnya. Guru hendaknya menggunakan media yang menarik dan konkret agar dapat membantu siswa dalam memahami materi yang disampaikan guru. DAFTAR PUSTAKA Aqip, Z. 2011. Penelitian Tindakan kelas Untuk Guru SMP, SMA, SMK. CV Yrama Widya: Bandung Arikunto, S. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Djamarah, S. B.2010. Guru dan anak Didik dalam Interaksi Edukatif Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, O. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hadayati. 2008. Pengembangan Pendidikan IPS SD. Jakarta: Depdiknas. Lapono, N. 2008. Belajar dan Pembelajaran SD. Jakarta: Depdiknas 255

Slameto. 2010. Belajar dan Fakto-Faktor yang Mempengarui. Jakarta: Rineka Cipta Suprijono, A. 2O11. Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar disekolah. Jakarta: Rineka Cipta Trianto.2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka. Wena, M. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan KonseptualOperasional. Jakarta: Bumi Askara 256