SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANG BANGUN SISTEM PENGATURAN PARKIR MOBIL OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER

Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1)

BAB 1 PENDAHULUAN. daripada meringankan kerja manusia. Nilai lebih itu antara lain adalah kemampuan

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. selanjutnya dilakukan pengujian terhadap sistem. Tujuan pengujian ini adalah

ALAT PENGINGAT DAN PEMBATAS KECEPATAN PADA KEDARAAN BERMOTOR

KUNCI OTOMATIS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA BERBASIS MIKROKONTROLER MENGGUNAKAN RFID

BAB I PENDAHULUAN. untuk pembangkitan energi listrik. Upaya-upaya eksplorasi untuk. mengatasi krisis energi listrik yang sedang melanda negara kita.

BAB III PERANCANGAN ALAT

USER MANUAL LAMPU TAMAN OTOMATIS MATA DIKLAT : SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB III. Perencanaan Alat

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB III PERANCANGAN ALAT

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PEMANTAU SUHU SERTA PENANGANAN DINI KANDANG AYAM BOILER BERBASIS MIKROKONTROLER

III. METODE PENELITIAN. Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di laboratorium Terpadu Teknik Elektro

BAB III PERANCANGAN ALAT

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN... iii. PERSEMBAHAN... iv. ABSTRAK... v. ABSTRACT... vi. KATA PENGANTAR...

PERANCANGAN ALAT PENYINARAN SCREEN SABLON PCB DENGAN PENGATURAN INTENSITAS CAHAYA BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S52

Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALI MOTOR DC PENGGERAK SOLAR CELL MENGIKUTI ARAH CAHAYA MATAHARI BERBASIS MIKROKONTROLER

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Input ADC Output ADC IN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

PROTOTIPE SISTEM KEAMANAN DAN PENGENDALIAN SEPEDA MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diseluruh aspek kehidupan. Seiring kemajuan zaman, penggunaan energi

SISTEM BENDUNGAN OTOMATIS MENGGUNAKAN INTERFACING

SISTEM PENERANGAN RUMAH OTOMATIS BERDASARKAN INTENSITAS CAHAYA DAN KEBERADAAN MANUSIA DALAM RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wida Lidiawati, 2014

BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR

II. KAJIAN PUSTAKA

UPI YPTK Jurnal KomTekInfo Vol. 4, No. 2, Desember 2017, Hal ISSN : Copyright 2017 by LPPM UPI YPTK Padang

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

KIPAS ANGIN OTOMATIS DENGAN SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

RANCANG BANGUN SISTEM PENGATUR TINGKAT PENERANGAN RUANGAN BERBASIS ATMEGA 8535 DENGAN METODE LOGIKA FUZZY Tugas Akhir

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

RANGKAIAN OTOMATISASI RUANGAN BERBASISKAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

LAPORAN TUGAS AKHIR. Kipas Angin Saklar Otomatis Dengan Menggunakan Sensor Suhu Dan Inframerah Berbasis Mikrokontroler AVR ATmega8

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

Fakta.

SISTEM PENERANGAN RUMAH OTOMATIS DENGAN SENSOR CAHAYA BERBASIS MIKROKONTROLER

LAPORAN AKHIR OTOMATISASI BUKA TUTUP GORDEN SERTA ON/OFF LAMPU DENGAN INPUT CAHAYA DAN REMOTE CONTROL

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV)

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

PURWARUPA ALAT PEMILAH BARANG BERDASARKAN UKURAN DIMENSI BERBASIS PLC OMRON SYSMAC CPM1

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. perlu lagi menekan saklar untuk menyalakan lampu, sensor cahaya akan bernilai 1

SISTEM PENERANGAN RUMAH OTOMATIS DENGAN SENSOR CAHAYA BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB I PENDAHULUAN. pesat ditandai dengan persaingan sangat kuat dalam bidang teknologi. Seiring

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

RANCANG BANGUN MINIATUR SISTEM KENDALI MOTOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HYBRID BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN. Diagram blok alur penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Rancang Bangun Penerangan Otomatis Berdasarkan Gerak Tubuh Manusia

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

SISTEM KENDALI SIRKULASI UDARA BERDASARKAN KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR UNTUK KENYAMANAN RUANGAN

USER MANUAL KERAN AIR OTOMATIS MATA DIKLAT : ELEKTRONIKA INDUSTRI ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 3 BOYOLANGU TULUNGAGUNG

RANGKAIAN INVERTER DC KE AC

kan Sensor ATMega16 Oleh : JOPLAS SIREGAR RISWAN SIDIK JURUSAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

SISTEM SIRKULASI UDARA DAN PENCAHAYAAN OTOMATIS DI DALAM RUMAH

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi sudah sangat berkembang secara pesat. Salah satu

A. PRINSIP KERJA. Mikrokontroller AVR ATmega16

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1 Sensor Cahaya dan Transistor NPN Serta Aplikasinya dalam Teknologi Otomatisasi

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Medi Taruk

PENGEMBANGAN KAMERA CCTV MENGGUNAKAN SENSOR GERAK DAN LAMPU SOROT

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : PERANCANGAN KONTROL OTOMATIS TEMPERATUR RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

PENDETEKSI KEBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR SUHU LM35D DAN SENSOR ASAP

KARYA ILMIAH KWH METER DIGITAL DENGAN FITUR PEMBATAS ENERGI LISTRIK

PROTOTIPE ALAT PENJERNIH AIR SUMUR OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Eksperimen

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN KERJA ALAT

ANALISA SISTEM PENDETEKSI DINI KEBAKARAN MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING

BAB III PERANCANGAN. pembuatan tugas akhir. Maka untuk memenuhi syarat tersebut, penulis mencoba

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

TUGAS AKHIR. Pengendalian Perangkat Listrik Melalui Port Paralel Menggunakan Bahasa Program Borland Delphi 7.0

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

Transkripsi:

SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER Ary Indah Ivrilianita Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Sistem pengendali lampu menggunakan mikrokontroler ATMega 16 digunakan sangat luas dalam sistem kontrol karena kompatibilitasnya. Sistem ini bekerja dengan adanya sensor LDR (Light Dependent Resistor) dan sensor suhu LM35 untuk mengefisiensikan daya dari pencahayaan sinar matahari sebagai upaya penghematan energi. Sistem pengendali ini akan menyalakan lampu sesuai dengan pencahayaan dari sinar matahari, jika adanya sinar dari luar maka lampu akan off dan on jika keadaan cahaya diluar gelap. Sedangkan sensor suhu akan mempengaruhi keadaan lampu didalam ruangan sesuai dengan suhu yang ada, semakin tinggi suhu maka lampu akan semakin redup atau mati dan semakin rendah suhu lampu akan menyala normal seperti biasa. Pemberitahuan dari proses kerja sistem akan ditampilkan melalui LCD yang sudah dipasang. Hasil pengukuran dan pengujian sistem pengendali lampu menunjukkan bahwa terdapat kemungkinan kecil terjadinya error dan sistem akan bekerja dengan baik sesuai dengan sistem yang dibuat. Kata kunci : Mikrokontroler ATMega 16, LDR, LM35, LCD. PENDAHULUAN Penghematan energi menjadi hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia saat ini. Salah satu energi yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah energi pencahayaan ruangan. Penghematan energi dapat dilakukan dengan merubah perilaku penggunanya. Perilaku hemat energi diantaranya mematikan lampu saat tidak digunakan dan dapat memanfaatkan pencahayaan alami untuk penerangan. Dengan begitu manusia selalu berusaha untuk menciptakan sesuatu yang dapat mempermudah dan mendorong perkembangan teknologi. Sistem pengendali lampu umumnya menggunakan prinsip on dan off, yaitu menyalakan lampu pada saat gelap dan mematikan lampu pada saat terang. Sistem yang digunakan seperti itu adalah sistem konvensional dimana user harus mengaktifkan dan menonaktifkan sistem listriknya secara manual. Sistem tersebut terkadang kurang efektif karena tidak melakukan penghematan energi dengan menggunakan pencahayaan dari sinar matahari, oleh karena itu dibutuhkan pengaturan sebagai pengendali, baik untuk kenyamanan maupun keefektifan pemakaian energi. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka pada sistem pengendali otomatis yang dapat mengendalikan aktif atau tidak aktifnya lampu dengan menggunakan sensor yang terintegrasi dengan mikrokontroler berdasarkan pembacaan terhadap intensitas cahaya disekitar. Sistem otomatisasi pengendalian lampu yang akan dirancang adalah sistem pengendalian berdasarkan intensitas cahaya, suhu dalam ruangan dan menggunakan mikrokontroler. Dengan rancangan suatu sistem otomatisasi pengendali lampu menggunakan mikrokontroler tersebut diharapkan dapat lebih mempermudah user dalam menggunakan salah satu penggunaan listrik yang ada. Dalam perancangan alat ini rangkaian yang digunakan meliputi 2 sensor LDR ( Light Dependent Resistor), mikrokontroler ATMega 16, dan 1 sensor LM35. 1

LANDASAN TEORI Mikrokontroler ATMega 16 Menurut Andrianto (2013 : 1), mikrokontroler adalah sebuah komputer kecil ( special purpose computers ) di dalam satu IC yang berisi CPU, memori, timer, saluran komunikasi serial dan pararel, port input dan output, ADC. Mikrokontroler digunakan untuk suatu tugas dan menjalankan suatu program. Diagram Blok ATMega 16 Menurut Andrianto (2013 : 12), Pada diagram blok ATMega 16 digambarkan 32 general purpose working register yang dihubungkan secara langsung dengan ALU (Arithmetic Logic Unit). Sehingga dua register yang berbeda dapat diakses dalam satu siklus clock. Sensor LDR (Light Dependent Resistor) Menuru Budiharto (2011 : 5), LDR ( Sensor Light Dependent Resistor) adalah salah satu resistor yang dapat mengalami perubahan resistansinya apabila mengalami perubahan penerimaan cahaya. Besar nilai hambatan pada sensor LDR tergantung pada besar kecilnya cahaya yang diterima oleh LDR itu sendiri. Sensor Suhu LM35 Menurut Andrianto (2013 : 49), suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda. Dengan adanya perkembangan teknologi maka diciptakan alat pengukur suhu menggunakan presisi mikrodaya sensor LM35. Terdapat tiga pin transistor seperti IC memberikan output linear sama dengan +10Mv per derajat kenaikan suhu. Hal ini dapat mengukur suhu antara -4 derajat sampai +110 derajat celcius. Dioda Menurut Supriatna (2013 : 18), dioda merupakan salah satu komponen semi konduktor yang paling sederhana, komponen ini terdiri atas dua elektro daya itu katoda dan anoda. Transformator Menurut Supriatna (2013 : 18), transformator (trafo) adalah dua buah kumparan yang dililitkan ada satu inti, inti besi atau inti ferrite. Komponen ini dapat meneruskan arus listrik AC dan tidak dapat digunakan pada DC. Trafo yang digunakan sebagai trafo step down untuk alat ini difungsikan sebagai penurun tegangan pada rangkaian elektronika. Servo Menurut Budiharto (2008 : 84), Servo motor banyak digunakan sebagai aktuator pada mobile robot atau lengan robot. Servo umumnya terdiri dari servo continuous dan servo standar. Motor servo adalah sebuah motor DC yang dilengkapi rangkaian kendali dengan sistem closed feedback yang terintegrasi dalam motor tersebut. Kapasitor Menurut Supriatna (2013 : 16), kapasitor adalah salah satu nama komponen elektronika yang bisa menyimpan muatan listrik. Ketika disambungkan kesebuah baterai muatan listrik akan tersimpan di dalam komponen ini. 2

Resistor Menurut Supriatna (2013 : 16), resistor mempunyai garis gelang yang berwarna - warni. Dan setiap warna-warna tersebut menunjukkan nilai hambatan dari sebuah resistor itu sendiri. IC ULN2803 Menurut Andrianto (2013 : 72), IC ULN2803 merupakan beberapa transistor yang disusun dalam sebuah IC dan terdiri dari 8 buah transistor NPN Darlington. IC ULN2803 dapat bekerja sampai tegangan 50 V dan dapat menangani arus sebesar 500mA. IC ULN2803 mempunyai 8 jalur masukan dan 8 jalur keluaran. HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi Masalah Berdasarkan identifikasi masalah penulis dapat disimpulkan, kebutuhan akan penggunaan alat dan teknologi terutama dalam penghematan energi sangat penting. Pada Sistem yang Sedang Berjalan, dimana sistem ini harus mengotomatisasikan sistem pengendalian lampu dan melakukan pengujian antara dua sensor yang digunakan, Pada Sistem yang Sudah Ada, penggunaan sistem pengendali lampu yang masih mengaaktifkan atau nonaktif sistem secara manual. Sehingga masih adanya kendala dalam melakukan penghematan. Hal ini yang membuat penulis akan mengembangkan sistem otomatisasi pengendali lampu yang dapat meningkatkan keefektifan sistem tersebut. Pengujian Alat Keseluruhan Untuk pengujian alat dilakukan pada siang dan malam hari untuk melihat keadaan lampu sesuai dengan sensor-sensor yang digunakan pada alat. Pengujian Lampu pada Siang hari Gambar 1 adalah gambar pengujian lampu otomatis pada siang hari ditampilkan LCD yang menunjukkan lampu I dan lampu II off dan berada di keadaan suhu 29 o C. Sumber : Dikelola sendiri Gambar 1. Pengujian lampu pada siang hari. 3

Pengujian Lampu pada Malam Hari Gambar 2 adalah gambar pengujian lampu otomatis pada malam hari ditampilkan LCD yang menunjukkan lampu I dan lampu II on. Gambar 2. Pengujian Lampu pada malam hari Pengujian Lampu pada Suhu 29 o C Gambar 3 merupakan gambar yang menampilkan keadaan lampu II sedikit agak redup karena keadaan suhu di 29 o C. Gambar 3. Pengujian Lampu pada Suhu 29 o C Dari pengujian yang telah dilakukan, sistem otomatisasi pengendali lampu menggunakan sensor suhu dan sensor cahaya yang diolah mikrokontroler. Tabel 1. Tabel Analisa Kerja Lampu Lampu I Lampu II Suhu ON ON Normal ON 70% Hidup 27 o C 29 o C ON 50% Hidup 29 o C 31 o C 4

Pengujian Sensor Pada Tegangan ADC Pada gambar 4 menunjukkan flash progaram dari AVR ke mikrokontroler. Gambar 4. Flash program Pada gambar 5 pengukuran tegangan ADC dari 3 sensor, 2 buah sensor cahaya dan 1 buah sensor suhu di uji pada jarak 10 cm. Sensor suhu tegangan ADC 63 Volt, sensor LDR pertama tegangan ADC 67 Volt, sensor LDR kedua tegangan ADC 17 Volt. Gambar 5. Pengukuran Tegangan ADC 1 Pada gambar 6 pengukuran tegangan ADC dari 3 sensor, 2 buah sensor cahaya dan 1 buah sensor suhu di uji pada jarak 5 cm. Sensor suhu tegangan ADC 63 Volt, sensor LDR pertama tegangan ADC 626 Volt, sensor LDR kedua tegangan ADC 484 Volt. 5

Gambar 6. Pengukuran Tegangan ADC 2 Pada gambar 7 pengukuran tegangan ADC dari 3 sensor, 2 buah sensor cahaya dan 1 buah sensor suhu di uji pada jarak 2 cm. Sensor suhu tegangan ADC 63 Volt, sensor LDR pertama tegangan ADC 626 Volt, sensor LDR kedua tegangan ADC 484 Volt. Gambar 7. Pengukuran Tegangan ADC 3 Pada gambar 8 pengukuran tegangan ADC dari 3 sensor, 2 buah sensor cahaya dan 1 buah sensor suhu di uji pada saat gelap. Sensor suhu tegangan ADC 63 Volt, sensor LDR pertama tegangan ADC 701 Volt, sensor LDR kedua tegangan ADC 700 Volt. 6

Gambar 7. Pengukuran Tegangan ADC 4 Pada gambar 8 pengukuran tegangan ADC dari 3 sensor, 2 buah sensor cahaya dan 1 buah sensor suhu di uji pada saat terang atau siang hari. Sensor suhu tegangan ADC 63 Volt, sensor LDR pertama tegangan ADC 0 Volt, sensor LDR kedua tegangan ADC 1 Volt. Gambar 8. Pengukuran Tegangan ADC 5 Pengujian Keefektifan Sensor Cahaya dan Sensor Suhu Pada pengujian masing-masing sensor pada dasar pencahayaan standar daya 60 watt menghasilkan 890 lumen dan lampu standar daya 18 watt menghasilkan 1200 lumen. Pengujian dapat dilihat pada gambar 9 7

Gambar 9. Pengujian Intensitas Cahaya Pada sistem yang dibuat dilakukan pengujian yang dapat dilihat pada tabel 2 Tabel 2. Hasil Pengujian Keefektifan Sensor yang Digunakan No Suhu ADC Jarak Intensitas Cahaya 1 30 o C 200 130 Lux 2 30 o C 350 10 cm 47 Lux 3 30 o C 500 3 cm 66 Lux 4 30 o C 650 2 cm 3 Lux Pengujian yang dilakukan yang ditunjukkan pada tabel 5.9 tidak terjadi perubahan suhu dikarenakan tidak ada pengaruh sama sekali terhadap intensitas cahaya yang didapat. Hasil Pada gambar 10, 11, dan 12 menunjukkan hasil dari sistem otomatisasi pengendali lampu berbasis mikrokontroler. Gambar 10. Tampak samping 8

Gambar 11. Tampak Atas Gambar 12. Tampak Depan PENUTUP Dari hasil rancangan sistem otomatisasi pengendali lampu berbasis mikrokontroler, dapat saya simpulkan sebagai berikut: Dengan adanya sistem ini, maka sistem pengendalian lampu dapat digunakan dengan baik secara otomatis, karena alat ini menggunakan sensor yang dapat mengatur penyalaan lampu dengan memaksimalkan intensitas cahaya yang ada, Dalam pengujian antara dua sensor, sensor cahaya dan sensor suhu. Sensor suhu yang digunakan akan bekerja disaat perubahan suhu yang ada pada ruangan dan sensor suhu tidak ada pengaruh terhadap sensor cahaya, Untuk meningkatkan kenyamanan dan keefektifan dalam penghematan energi sensor cahaya tidak tepat jika dipasangkan dengan sensor suhu, dan Pengukuran dan persentasi nilai error menghasilkan kemungkinan kecil terjadi kesalahan pada sistem. 9

DAFTAR PUSTAKA Andrianto, Heri.2013. Pemograman Mikrokontroler AVR ATmega16 Menggunakan Bahasa C. Bandung: Informatika. Budihartoto, Widodo.2011. 10 Proyek Robot Spektakuler. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Budihartoto, Widodo.2008. Panduan Praktikum Mikrokontroler ATMega16. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Supriatna, Toni.2013. Belajar Mudah Merangkai Rangkaian Elektronika. Yogyakarta: Kata Pena. 10