LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

dokumen-dokumen yang mirip
Hari/Tanggal : Senin/22 Oktober 2012 : Pukul WIB s.d Selesai

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

BERITA ACARA NOMOR :. TENTANG

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

Hari/Tanggal : Senin/24 September 2012 : Pukul WIB s.d Selesai

I. PENDAHULUAN. ini merupakan penjelmaan dari seluruh rakyat Indonesia. DPR dan DPRD dipilih oleh rakyat serta utusan daerah dan golongan

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI II DPR RI

MODEL C 1 DPR UKURAN PLANO

BAB 1 Pendahuluan L IHA PEMILIHAN UMUM

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL. SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL NOMOR : 10/Kpts/KPU-Kab /TAHUN 2015 TENTANG

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU. Daftar Pemilih. Pemilihan Umum. Presiden dan Wakil Presiden. Pengawasan. Penetapan.

Penyelenggaraan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT. Nomor 11/Kpts/ /III/2014

: Dra. Hani Yuliasih, M.Si/Kabag.Set Komisi II DPR RI

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI II DPR RI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KPU KABUPATEN TABANAN Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tabanan sebagai suatu sub sistem dari Komisi Pemilihan Umum,

- 2 - MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PENYUSUNAN DAFTAR PEMILIH UNTUK PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN.

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA BENGKULU KEPUTUSAN

TUGAS DAN FUNGSI KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2017

Paragraf 2 KPU Provinsi. Pasal 9

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR : 20/Kpts/KPU Kab /2015 TENTANG

REKAPITULASI HASIL VERIFIKASI FAKTUAL PARTAI POLITIK TINGKAT PROVINSI PROVINSI...

PKPU NOMOR 26 TAHUN 2013

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA PONTIANAK

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

RENCANA PENYUSUNAN RANCANGAN PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TAHUN 2017 NO JUDUL RANCANGAN PERATURAN UNIT KERJA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

TAHAPAN PILPRES 2014 DALAM MEWUJUDKAN BUDAYA DEMOKRASI

KOMISI PEMILIHAN UMUM

MATERI TES TERTULIS DAN WAWANCARA PPK Materi test tulis : Pancasila dan UUD

KOMISI PEMILIHAN UMUM

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2013

2 Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pengawasan Pemilihan Umum; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembar

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

BAB III BAWASLU DALAM MENYELESAIKAN SENGKETA PEMILU. A. Kewenangan Bawaslu dalam Menyelesaikan Sengketa Pemilu

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

LAPORAN SINGKAT PANJA RUU PILKADA KOMISI II DPR RI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2013, No.1608

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

Draft Ketiga, 11 Sep 2012

BERITA NEGARA. No.676, 2013 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM. Penyusunan. Daftar Pemilih. Pengawasan. Tata Cara. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SEMARANG

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)

LAPORAN SINGKAT PANJA PENGAWASAN TENAGA HONORER KOMISI II DPR RI

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum (Pemilu) adalah proses pemilihan orang-orang untuk mengisi

: Dra. Hani Yuliasih, M.Si/Kabag.Set Komisi II DPR RI

KPU Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang BAB I PENDAHULUAN

PEMILIHAN UMUM TAHUN Agustus Februari PENYUSUNAN PERATURAN KPU 1 Agustus Januari 2019

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dengan Persetujuan Bersama

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA TANJUNGBALAI. NOMOR: 5 /Kpts/KPU /2015

PENTINGNYA KETERWAKILAN PEREMPUAN DI LEMBAGA PENYELENGGARA PEMILU

i. akuntabel; j. efektif; k. efisien; dan l. integritas.

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN KPU TENTANG TAHAPAN, PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

Penjelasan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik I. Umum II. Pasal Demi Pasal...

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

Kajian Pelaporan Awal Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2014: KPU Perlu Tegas Atas Buruk Laporan Dana Kampanye Partai Politik

PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA PENYELENGGARA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2013

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 01 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2003 TENTANG

LAPORAN KELOMPOK KERJA PENYUSUNAN DATA PEMILIH UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2014 KPU KAB TRENGGALEK DOKUMEN

BAB II DISKRIPSI ORGANISASI

Tugas dan Wewenang KPU Kabupaten Mamuju. Written by sysadmin Rabu, 07 September :40 - Last Updated Rabu, 23 Mei :25

I. PENDAHULUAN. memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menyatakan pendapat

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PANDUAN KPPS PELAKSANAAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA DI TPS PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPR, DPD, DPRD PROVINSI DAN DPRD KABUPATEN/KOTA

8. Menerima daftar pemilih dari PPK dalam penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah

DAFTAR INFORMASI PUBLIK KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KOTA BANDA ACEH

--. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 0 Tahun 008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretaria

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA PANGKALPINANG. NOMOR : 10/Kpts/KPU-Kota /2013 TENTANG

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)

Transkripsi:

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan Reforma Agraria) ------------------------------------------------------------------------------------------------------ Tahun Sidang : 2013-2014 Masa Persidangan : IV Rapat Ke : -- Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat Sifat Rapat : Terbuka Hari/Tanggal : Rabu, 21 Mei 2014 Waktu : 10.00 WIB - Selesai Tempat : Ruang Rapat Komisi II DPR RI (Gd. Nusantara / KK III) Acara : - Laporan Evaluasi atas Pelaksanaan Pemilu Legislatif 2014. - Membahas Persiapan dan Kesiapan Tahapan Pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 Ketua Rapat : Arif Wibowo/Wakil Ketua Komisi II DPR RI Sekretaris Rapat Hadir : Dra. Hani Yuliasih/Kabag.Set Komisi II DPR RI : 1. Ketua dan Anggota KPU RI beserta jajarannya. 2. 30 dari jumlah 51 Anggota Komisi II DPR RI I. PENDAHULUAN 1. Rapat Dengar Pendapat Komisi II DPR RI pada hari Rabu tanggal 21 Mei 2014 dibuka pukul 11.13 WIB yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Yth. Arif Wibowo dan dinyatakan terbuka untuk umum. 2. Ketua Rapat menyampaikan agenda Rapat Dengar Pendapat dengan Ketua dan Anggota KPU RI beserta jajarannya pada hari ini yakni terkait laporan evaluasi atas pelaksanaan Pemilu Legislatif 2014 dan membahas persiapan dan kesiapan tahapan pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014. 3. Ketua KPU menyampaikan beberapa hal terkait laporan evaluasi atas pelaksanaan Pemilu Legislatif 2014 diantaranya: A. Pada tanggal 9 Mei 2014 telah dilaksanakan penetapan partai politik peserta Pemilihan Umum Tahun 2014 yang memenuhi dan tidak memenuhi ambang batas perolehan suara sah partai politik peserta Pemilihan Umum secara nasional dalam Pemilihan Umum Anggota DPR Tahun 2014 melalui Keputusan KPU Nomor 412/Kpts/KPU/TAHUN 2014 dan sesuai ketentuan Pasal 208 Undang- Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu DPR, DPD dan DPRD, dari 12 (dua belas) partai politik peserta pemilu, yang memenuhi ambang batas 3,5% ada 10 (sepuluh) partai politik yang memenuhi ambang batas, yaitu : No. Nama Partai Politik Jumlah Suara Persentase Suara 1. Partai NasDem 8.402.812 6,72% 2. Partai Kebangkitan Bangsa 11.298.957 9,04%

3. Partai Keadilan Sejahtera 8.480.204 6,79% 4. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 23.681.471 18,95% 5. Partai Golkar 18.432.312 14,75% 6. Partai Gerindra 14.760.371 11,81% 7. Partai Demokrat 12.728.913 10,19% 8. Partai Amanat Nasional 9.481.621 7,59% 9. Partai Persatuan Pembangunan; dan 8.157.488 6,53% 10. Partai Hanura 6.579.498 5,26% Dengan demikian hanya 10 partai politik tersebut yang berhak disertakan dalam penentuan perolehan kursi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Sedangkan 2 (dua) partai yang tidak mencapai ambang batas 3,5% yaitu: No. Nama Partai Politik Jumlah Suara Persentase Suara 1. Partai Bulan Bintang 1.825.750 1,46% 2. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia 1.143.094 0,91% Sehingga, kedua partai tersebut tidak disertakan dalam penghitungan kursi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat. B. Jumlah suara sah Pemilu Legislatif 2014 adalah sebesar 124.972.491. Sedangkan jumlah suara tidak sah sejumlah 15.076.606. Jumlah Pemilih hadir dan memberikan suara di TPS adalah sejumlah 140.049.097, dan bila dibandingkan dengan jumlah Pemilih dalam DPT sejumlah 185.827.987, maka dapat diukur tingkat partisipasi pemilih dalam pemilu 2014 adalah sebesar 75,11%. Untuk data pemilih luar negeri, angka partisipasi adalah 22,19%. C. Pada tanggal 14 Mei 2014, KPU telah menetapkan 560 calon terpilih untuk 560 kursi DPR-RI dan 132 calon terpilih DPD untuk 132 kursi DPD-RI melalui keputusan KPU Nomor 416/Kpts/KPU/TAHUN 2014 dan Keputusan KPU Nomor 417/Kpts/KPU/TAHUN 2014. Jumlah Perolehan Kursi masing-masing Partai Politik adalah sebagai berikut : 1. Partai NasDem 35 Kursi 2. Partai Kebangkitan Bangsa 47 Kursi 3. Partai Keadilan Sejahtera 40 Kursi 4. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 109 Kursi 5. Partai Golkar 91 Kursi 6. Partai Gerindra 73 Kursi 7. Partai Demokrat 61 Kursi 8. Partai Amanat Nasional 49 Kursi 9. Partai Persatuan Pembangunan; dan 39 Kursi 10. Partai Hanura 16 Kursi Jumlah 560 Kursi D. Terdapat kendala dalam pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara serta proses rekapitulasi tingkat Desa/Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten/Kota dan tingkat nasional, tidak mengganggu proses keseluruhan atau mengganggu tahapan penyelenggaraan pemilu. Kendala yang dimaksud antara lain : 1) Berdasarkan laporan dari beberapa daerah terkait adanya surat suara tertukar, yang mengakibatkan tidak sesuainya surat suara pada daerah pemilihan tertentu. Untuk antisipasi hal itu, KPU menerbitkan Surat Edaran Nomor

306/KPU/IV/2014 tentang Penanganan Surat Suara Tertukar, sebagai penegasan Surat Edaran sebelumnya Nomor 275/KPU/IV/2014 tanggal 4 April 2014 yang mengatur antara lain : a. Apabila terjadi surat suara yang tertukar dan tidak sesuai dengan daerah pemilihan, agar dihentikan proses pemungutan suara, menghentikan proses penghitungan suara, dan apabila sudah dilakukan penghitungan, maka penghitungan tersebut dinyatakan tidak sah/batal; b. Terhadap tertukarnya surat suara sebagaimana diatas, agar dilakukan pemungutan suara ulang menggunakan surat suara untuk pemungutan suara ulang 1000 lembar per dapil; dan c. Pelaksanaan pemungutan suara ulang dilakukan secepatnya dengan memperhatikan pelaksanaan rekapitulasi di tingkat Desa/Kelurahan (tanggal 15 April 2014). 2) Pemungutan suara ulang yang dilakukan di beberapa TPS disebabkan atas beberapa alasan, yaitu : a. Tertukarnya surat suara; b. Adanya pelanggaran administrasi dan prosedur pelaksanaan pemungutan suara di TPS atas rekomendasi Bawaslu/ Panwaslu; dan c. Adanya tindakan anarkis yang mengakibatkan hilang/ rusaknya dokumen pemungutan suara. E. KPU mengakui DPT Pemilu Legislatif masih memiliki beberapa kelemahan, misalnya masih terdapat pemilih yang belum terdaftar di DPT maupun DPK sehingga mereka harus menggunakan KTP untuk menggunakan hak pilihnya, dan laporan dari beberapa LSM yang menyatakan bahwa masih terdapat pemilih yang tidak memenuhi syarat (meninggal dunia, pindah domisili, dan pemilih ganda) yang terdaftar di DPT. Hal tersebut dapat terjadi karena kendala-kendala yang dihadapi oleh KPU dalam proses pemutakhiran dan penyusunan DPT, antara lain: 1) Kondisi geografi bangsa Indonesia yang sangat beragam sifatnya, mulai dari wilayah kepulauan sampai dengan pegunungan yang sulit diatasi oleh petugas di lapangan; 2) Mobilitas penduduk dan perubahan penduduk sangat tinggi, misalnya pemilih pindah domisili, meninggal dunia, ganti status TNI/Polri menjadi sipil dan sebaliknya yang terjadi setiap hari bahkan hitungan jam atau menit; 3) Jaringan internet yang tidak merata tersedia di seluruh wilayah kabupaten/kota se-indonesia; 4) Jaringan listrik yang tidak stabil di wilayah luar Pulau Jawa; dan 5) Penyelenggaraan Pemilukada yang berbarengan dengan proses pemutakhiran data pemilih. 4. Disamping itu, Ketua KPU juga menyampaikan beberapa hal terkait persiapan dan kesiapan tahapan pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 diantaranya: A. Saat ini KPU sedang melakukan pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih untuk pemilu presiden dan wakil presiden tahun 2014. Sesuai dengan Peraturan KPU No 4 Tahun 2014 tentang Tahapan, Program dan Jadwal Kegiatan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, dan Peraturan KPU No 9 tentang Pemutakhiran dan Penyusunan Daftar Pemilih untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, KPU telah melewati 3 tahapan yaitu: penetapan DPS, pemutakhiran DPS dan penetapan DPSHP.

B. Proses pengadaan Logistik di KPU Pusat saat ini sudah dalam tahapan pemasukan dokumen penawaran, dan dijadwalkan kontrak mulai tanggal 3 Juni sampai dengan tanggal 10 Juni 2014. Mengingat waktu yang sangat pendek, dalam pelaksanaan pendistribusian logistik ditetapkan skala prioritas yaitu didahulukan untuk Provinsi atau Kabupaten/Kota yang sulit kondisi geografis maupun sarana transportasinya. C. Sesuai peraturan KPU Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014, Pemungutan Suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden akan dilaksanakan pada Tanggal 9 Juli 2014 untuk putaran pertama. Apabila harus dilaksanakan putaran kedua, maka akan dilaksanakan pada tanggal 9 September 2014. D. Sebagai syarat pencalonan, KPU telah menetapkan syarat minimal partai politik dan/atau gabungan partai politik harus memenuhi sayarat minimal perolehan kursi sebanyak 20% yaitu sebanyak 112 kursi, atau syarat minimal perolehan suara sah 25% dari jumlah suara sah, yaitu sebanyak 31.243.123 suara. E. Dalam rangka penyelenggaraan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Putaran 1, telah dialokasikan anggaran Rp 4.012.595.222.200,-. Sedangkan untuk tahapan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Putaran 2 telah dialokasikan sebesar Rp 3.929.912.042.700,-. II. KESIMPULAN 1. Komisi II DPR RI memberikan catatan yang sangat serius terkait pelaksanaan Pemilihan Umum Legislatif 2014 yang masih banyak dengan kecurangan serta politik uang yang masif dan sistematis di beberapa daerah, termasuk penyelewengan terhadap peraturan perundang-undangan pemilu. Apabila terdapat perangkat KPU yang terbukti melakukan kecurangan dan pelanggaran, Komisi II DPR RI meminta KPU untuk mengambil langkah tegas dan menindaklanjutinya sesuai dengan peraturan yang berlaku. 2. Komisi II DPR RI meminta kepada KPU untuk memberikan laporan secara lisan dan tertulis yang menjelaskan keseluruhan pelaksanaan Pemilu Legislatif 2014 secara rinci, komprehensif dan obyektif yang dapat menyakinkan Komisi II DPR RI bahwa KPU akan mampu melaksanakan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2014 yang lebih berkualitas, jujur dan adil. 3. Dalam rangka persiapan pelaksanaan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2014, Komisi II DPR RI meminta kepada KPU untuk mempersiapkan kebijakan dan langkahlangkah strategis dan membenahi perangkatnya secara maksimal, guna menghindari kecurangan dan potensi konflik yang mungkin akan terjadi, serta dilaporkan kepada Komisi II DPR RI untuk dibahas pada Rapat Dengar Pendapat selanjutnya. III. PENUTUP Rapat ditutup Pukul 17.56 WIB. KETUA RAPAT, ttd ARIF WIBOWO A-380