BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Likuiditas, Leverage, Pertumbuhan, Jaminan Dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia saat ini berada dalam era pembangunan yang diharapkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu hal yang dapat menunjukkan trend negatif dalam pergerakan saham

BAB 1 PENDAHULUAN. Aktivitas investasi yang dilakukan oleh investor kepada perusahaan bertujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tepat mengingat setiap keputusan keuangan yang diambil akan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan manajemen keuangan. Kegiatan-kegiatan yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. investasi (return) dari investasi yang dilakukan. Return yang diperoleh berupa

BAB I PENDAHULUAN. sehingga keuntungan yang dihasilkan bisa maksimal. sebagian besar didanai dengan internal equity maka akan mempengaruhi

BAB 1 PENDAHULUAN. kondisi ekonomi dan politik dalam suatu negara. Informasi yang diperoleh dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel pengembalian yang akan menentukan nilai saham bagi pemilik dan

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Salah satu kebijakan yang utama untuk memaksimalisasi keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi dan politik dalam suatu negara. Informasi yang diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya. Dana yang diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari selisih

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dipertimbangkan perusahaan dalam melakukan kebijaakn

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN. 1. Profitabilitas (net profit margin) tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tujuan utama dari suatu perusahaan adalah menjalankan kebijakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebuah organisasi didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. konflik kepentingan antara prinsipal dan agen, kontrak yang tidak lengkap, serta

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal mengalami perkembangan yang cukup pesat dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham dan bagi perusahaan yang akan membayar dividen. Para

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini sudah sangat banyak orang yang tertarik ataupun ingin mencoba


BAB 1 PENDAHULUAN. mengharapkan return investasi dalam bentuk dividen dan atau capital gains.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk investasi kembali (reinvestasi) pada aset yang. dalam bentuk dividen tunai maupun dividen saham.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan atau

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan investor perorangan maupun badan usaha menanamkan dana ke dalam suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa capital gain ataupun dividend yield. Capital gain dapat diperoleh jika

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.

BAB I PENDAHULUAN. keputusan keuangan yang saling berkaitan yaitu keputusan investasi,

BAB I PENDAHULUAN. timbul bila terjadi kesulitan keuangan pada industri manufaktur, maka perlu. kemungkinan kebangkrutan dapat dideteksi lebih awal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada para pemegang saham atau equity investor. Dividen merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. kebijakan dividen (Brigham dan Houston 2011:211), yaitu : perusahaan. Teori MM berpendapat bahwa nilai suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. adalah mencari pendapatan atau tingkat pengambalian investasi (return), yang. upaya menghasilkan laba seoptimal mungkin.

BAB I PENDAHULUAN. selisih antara harga beli dan harga jual saham, sedangkan yield merupakan cash. biasanya dalam bentuk deviden (Jones, 2002:124).

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan akhir dari investor perorangan maupun badan usaha

akibatnya dapat menghambat tingkat pertumbuhan perusahaan (rate of growth)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri industri

BAB I PENDAHULUAN. Rasio pembayaran dividen atau dividend payout ratio merupakan persentase

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini semakin banyaknya perusahaan-perusahaan besar yang

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh return (tingkat pengembalian) sebesar besarnya. Return tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan dividend merupakan fungsi yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh penghasilan yang lebih besar di masa yang akan datang. Pada

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham dan bagi perusahaan yang akan membayar dividen. Para

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam jenis salah satunya adalah pasar modal (capital market), pasar

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya agar dapat tetap bertahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah dengan mengetahui tingkat perkembangan pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. para pemegang saham dalam bentuk dividen. Laba ditahan (retained earning)

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai investasi, seperti investasi pada proyek, investasi pada perdagangan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Saat ini kebanyakan masyarakat mengukur keberhasilan sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh aktivitas pasar modal yang menjadi peluang yang baik untuk masa

BAB I PENDAHULUAN. harus diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama.kebijakan dividen

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan membutuhkan banyak investor untuk menanamkan modalnya kepada

BAB I PENDAHULUAN. bersih seoptimal mungkin. (Swastyastu, 2014). usaha dalam menanamkan dana ke suatu perusahaan. Saham merupakan salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang. atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi

BAB I PENDAHULUAN. Dividen merupakan bagian dari keuntungan yang diperoleh suatu. perusahaan yang didistibusikan kepada para pemegang sahamnya.

BAB I PENDAHULUAN. implikasi pada persaingan antarperusahaan. Untuk itu, sebagai pelaku dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tandelin (2010) pasar modal itu sendiri adalah pertemuan

BAB 1 PENDAHULUAN. keputusan pendanaan perusahaan. Secara definisi, kebijakan dividen (dividend

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber utama yakni yang berasal dari dalam dan luar perusahaan (Rodoni dan

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi dan memasarkan barang atau jasa dengan tujuan memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. industri-industri sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal mempunyai peranan

BAB 1 PENDAHULUAN. pemegang saham (investor), yaitu capital gain dan dividend. Kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan,dapat melakukan menahan uang sebagai laba. yang tepat dan memaksimalisasi keuntungan untuk perusahaan.

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. pemegang saham yang berasal dari pendapatan atau earnings dalam bentuk kas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment opportunity

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB 1 PENDAHULUAN. pertemuan antara pihak yang kelebihan dana (lender) dengan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini didukung oleh adanya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuntungan bagi investor yaitu keuntungan berupa dividend. gain. Capital gain diperoleh dari selisih harga jual dan harga beli.

BABI PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang meningkat menuntut manajemen perusahaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan perusahaan dapat didasarkan pada kemampuan perusahaan untuk

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya teknologi dan pengetahuan dari tahun ke tahun mendorong

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai prinsipal dan manajer sebagai agen. Jensen dan Meckling (1976)

BAB I PENDAHULUAN. produksi barang atau jasa. Tujuan dari perusahaan yaitu untuk meningkatkan nilai

BAB 1 PENDAHULUAN. saham, kreditor dan manajer adalah pihak-pihak yang memiliki perbedaan

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan global dimulai dengan kasus subprime mortgage dan

BAB I PENDAHULUAN. selisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain). Perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh keuntungan yang berlipat ganda. keuntungan yang dihasilkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebijakan dividen dalam perusahaan merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama. Dalam kebijakan dividen ditentukan jumlah alokasi laba yang dapat dibagikan kepada para pemegang saham (dividen) dan alokasi laba yang dapat ditahan perusahaan. Semakin besar laba yang ditahan, semakin kecil laba yang akan dibagikan pada para pemegang saham. Dalam pengalokasian laba tersebut timbullah berbagai masalah yang dihadapi. Konflik kepentingan tidak hanya terjadi antara pemegang saham dengan manajer, konflik kepentingan dapat terjadi antara pemegang saham dengan kreditor. Pada umumnya para pemegang saham menginginkan proyek dengan expected return yang tinggi. Sayangnya dalam dunia nyata, investasi yang memberikan return yang tinggi, resikonya juga tinggi (Sartono, 2001:281). Tingginya resiko akan menyebabkan kreditur ikut menanggung resiko. Bagi para investor faktor stabilitas dividen akan lebih menarik daripada dividend payout ratio yang tinggi. Stabilitas di sini dalam arti tetap memperhatikan tingkat pertumbuhan perusahaan, yang ditunjukkan oleh koefisien arah yang positif. Bagi investor pembayaran dividen yang stabil merupakan indikator prospek perusahaan yang stabil pula, dengan demikian resiko perusahaan juga relatif lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan yang membayar dividen tidak stabil (Sartono, 2001:281). Berdasarkan pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa investor menginginkan kebijakan dividen yang stabil. Namun kenyataanya, rata-rata perkembangan dividend payout ratio selama periode 2006-2010 mengalami fluktuasi. Berikut akan ditunjukkan perkembangan dividend payout ratio pada 1

2 perusahaan manufaktur yang membagikan dividen secara berturut-turut pada periode 2006-2010. Tabel 1.1 Tabel Perkembangan Rata-Rata Dividend Payout Ratio Kelompok Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010 (dalam persen) No Kelompok Industri Dividend Payout Ratio 2006 2007 2008 2009 2010 1 Agriculture, Forestry and Fishing 3.763 0.515 0.813 17.006 33.656 2 Minning 44.488 4.849 25.699 24.740 32.791 3 Basic Industry 7.378 7.922 11.703 16.702 18.119 4 Miscellaneous Industry 7.339 9.529 32.741 39.745 29.549 5 Consumer Goods 10.984 11.069 18.751 13.578 20.368 6 Property and Real Estate 0.963 3.223 2.692 4.713 5.402 7 Infrastructure, Utility and Transport 4.986 8.067 6.446 4.377 11.139 8 Finance 10.105 5.813 12.538 10.966 11.286 9 Trade and Service 5.479 2.345 20.396 29.787 23.441 Rata-Rata Per Tahun 10.609 5.926 14.642 17.957 20.639 Sumber : ICMD 2006-2010 diolah kembali Berdasarkan tabel 1.1 di atas dapat diketahui bahwa tingkat perkembangan rata-rata Dividend Payout Ratio (DPR) masing-masing sektor industri di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2006-2010 mengalami fluktuasi dan tidak mengindikasikan adanya penerapan kebijakan dividen yang stabil. Pada bursa yang terus berkembang seperti Bursa Efek Indonesia, penelitian perlu dilakukan dalam setiap periode yang relative pendek dan berkelanjutan. Melalui pemahaman faktor yang berpengaruh pada Dividend Payout Ratio, pihak manajemen perusahaan lebih mudah menjaga dan berusaha

3 meningkatkan nilai perusahaannya. Karena dengan membagikan dividen akan menarik investor baru agar melakukan aktivitas investasinya sekaligus mempertahankan investor lama. Peristiwa domestic fuel price increase in march and October (kenaikan harga bahan bakar minyak di dalam negeri pada bulan maret dan oktober pada tahun sebelumnya) pada tahun 2006 tingkat perkembangan rata-rata dividen seluruh sektor industri berada pada kisaran 10,609. Kemudian krisis global di seluruh dunia yang terjadi pada akhir tahun 2007 mengakibatkan penurunan ratarata dividen pada tahun 2007 sebesar 5,926 dan pada tahun 2008 sampai pada tahun 2010 mengalami kenaikan yang signifikan pada Dividend Payout Ratio meskipun krisis global yang berkelanjutan hingga akhir tahun 2008 serta situasi politik di Indonesia yang sedang dalam masa transisi pemerintahan (pemilihan umum dan pemilihan presiden), namun respon positif investor terhadap kepemimpinan pemerintahan yang baru mendorong manajemen perusahaan untuk meningkatkan kepercayaan investor di Indonesia. Dari sisi investor, dividen merupakan motivasi investor menanamkan dananya di pasar modal. Tetapi karena informasi yang dimiliki investor di pasar modal sangat terbatas, maka perubahan dividen akan dijadikan sebagai sinyal untuk mengetahui performance perusahaan. Namun, besar kecilnya dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham tergantung pada kebijakan dividen masing-masing perusahaan dan dilakukan berdasarkan pertimbangan berbagai faktor. Berdasarkan faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh manajemen dan keputusan investor yang didasarkan pada kinerja keuangan maka penelitian ini mengidentifikasi variabel-variabel yang diduga berpengaruh terhadap rasio pembayaran dividen. Likuiditas perusahaan merupakan pertimbangan utama dalam banyak

4 kebijakan dividen. Karena dividen bagi perusahaan merupakan kas keluar, maka semakin besar posisi kas dan likuiditas perusahaan secara keseluruhan akan semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayar dividen (Sartono, 2001-293). Suharli, (2007) mengungkapkan hanya perusahaan yang memiliki likuiditas baik yang akan membagikan labanya kepada pemegang saham dalam bentuk tunai. Penelitian ini memproyeksikan likuiditas perusahaan dengan current ratio. Sumarto, (2007) mengungkapkan dengan mengkaitkan kas dan aktiva lancar dapat memberikan ukuran likuiditas yang cepat dan mudah digunakan oleh suatu perusahaan. Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat leverage (penggunaan utang) perusahaan. Financial leverage menunjukkan proporsi atas penggunaan utang untuk membiayai investasinya. Perusahaan yang tidak mempunyai leverage berarti menggunakan modal sendiri 100% (Sartono, 2001-121). Marlina dan Clara, (2009) mengungkapkan peningkatan hutang akan mempengaruhi besar kecilnya laba bersih yang tersedia bagi para pemegang saham termasuk dividen yang diterima karena kewajiban untuk membayar hutang lebih diutamakan daripada pembagian dividen. Selain itu, hutang bisa mengurangi konflik agency antara pemegang saham dengan manajer. Pujiastuti, (2008) mengungkapkan eksistensi hutang memaksa manajer untuk menikmati keuntungan yang lebih sedikit dan menjadikan manajer bekerja lebih efisien. Wahyudi, (2008) mengungkapkan pembagian dividen perusahaan juga dipengaruhi oleh kebijakan investasi perusahaan. Namun laba yang diperoleh perusahaan digunakan untuk mendanai investasi perusahaan, akan mengurangi proporsi dividen yang akan dibayarkan kepada pemegang saham. Semakin besar laba yang ditahan untuk pertumbuhan perusahaan semakin kecil pula dividen

5 yang dibayarkan. Proyeksi pertumbuhan perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Growth. Fauz dan Rosidi, (2007) mengungkapkan Collateralizable Assets adalah asset perusahaan yang dapat digunakan sebagai jaminan kredit. Kreditor seringkali meminta jaminan berupa aktiva ketika memberi kredit kepada perusahaan yang membutuhkan pendanaan. Tingginya Collateralizable Assets yang dimiliki perusahaan akan mengurangi konflik kepentingan antara pemegang saham dengan kreditor sehingga perusahaan dapat membayar dividen dalam jumlah besar (Wahyudi, 2008). Keuntungan perusahaan merupakan faktor pertama yang biasanya menjadi pertimbangan direksi, namun sekalipun perusahaan itu mengalami kerugian tetapi dapat membagikan dividen, karena adanya cadangan dalam bentuk laba ditahan. Namun demikian hubungan antara keuntungan perseroan dengan keputusan dividen masih merupakan suatu hubungan yang vital. Marlina dan Clara, (2009), mengungkapkan perusahaan selalu berusaha meningkatkan citranya dengan cara setiap peningkatan laba akan diikuti dengan peningkatan porsi laba yang dibagi sebagai dividen dan juga dapat mendorong peningkatan nilai saham perusahaan. Penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen (dividend payout ratio) telah banyak dilakukan, seperti pada penelitian Suharli, (2006) menguji pengaruh return on equity (ROE), harga saham, dan debt to equity (DER) terhadap dividend payout ratio (DPR). Kemudian dilanjutkan pada tahun 2007 Suharli melakukan penelitian mengenai Pengaruh Profitability (ROA) dan Investment Opportunity Set terhadap Kebijakan Dividen Tunai dengan Likuiditas sebagai Variabel Penguat, penelitian tersebut menyimpulkan bahwa kebijakan jumlah pembagian dividen perusahaan

6 dipengaruhi oleh profitabilitas yang diperkuat oleh likuiditas perusahaan. Damayanti dan Fatchan, (2006) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Pengaruhi Investasi, Likuiditas, Profitabilitas (ROA), Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Dividend Payout Ratio: Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ. Hasil dari analisis tersebut adalah variabel investasi, likuiditas, size dan growth memiliki pengaruh negatif, sedangkan variabel profitabilitas memiliki pengaruh positif. Fauz dan Rosidi, (2007) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa kebijakan hutang (DER) dan collateral assets berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR). Sedangkan Sumarto, (2007) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa faktor Likuiditas (Quick Ratio, Current Ratio dan Net Working Capital) dan Profitabilitas (ROE, ROA, Profit Margin dan Net Profit Margin) dapat mempengaruhi kebijakan dividen. Wahyudi dan Baidori (2008) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Insider Ownership, Collateralizable Assets, Growth In Assets, dan Likuiditas (Quick Ratio) terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2002-2006. Hasil dari penelitian tersebut yaitu pada variabel insider ownership berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap DPR, pada variabel collateralizable assets dan likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap DPR, variabel growth in assets berpengaruh negatif dan signifikan. Pada penelitian Pujiastuti, (2008) menyimpulkan yaitu adanya pengaruh insider ownership, shareholder dispersion dan DTA terhadap DPR. Marlina dan Clara, (2009) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio, dan Return On Assets terhadap Dividend Payout Ratio pada sektor manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dari hasil

7 penelitian tersebut variabel cash position (CP) dan return on asset (ROA) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap dividend payout ratio (DPR). Dari fenomena dan teori yang diungkapkan di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang dividen. Peneliti membatasi penelitian terhadap faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen, yaitu likuiditas, leverage, pertumbuhan, jaminan asset dan profitabilitas dimana variabel tersebut seringkali dijadikan variabel pada penelitian sebelumnya. Selanjutnya penulis menuangkan penelitian ini dengan judul: PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, PERTUMBUHAN, JAMINAN ASSET DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di BEI Periode 2006-2010). 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian sebelumnya, terdapat fenomena empiris yaitu adanya ketidaksesuaian antara teori dengan data empiris yang ditemukan dari variabel dependen pada setiap periodenya dan perlu diteliti lebih lanjut faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi fenomena tersebut. Beberapa penelitian terdahulu juga menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh beberapa peneliti antara lain; hasil pengujian Current Ratio (CR) terhadap Dividend Payout Ratio (DPR), pada penelitian Kania dan Bacon, (2005), current ratio memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR). Namun berbeda pada penelitian Damayanti dan Fatchan, (2006) dan Handayani, (2010) yang menghasilkan pengaruh positif dan tidak signifikan pada variabel current ratio terhadap Dividend Payout Ratio (DPR). Beberapa peneliti menyimpulkan adanya pengaruh negatif dan

8 signifikan antara variabel Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Dividend Payout Ratio (DPR), namun pada hasil penelitian Marlina dan Clara, (2009) menyatakan hasil yang berbeda yaitu adanya pengaruh positif tidak signifikan dan juga pada penelitian Suharli, (2006) yang mengungkapkan kesimpulan yang lain yaitu adanya pengaruh negatif dan tidak signifikan. Hasil pengujian Wahyudi dan Baidori, (2008) menyatakan adanya pengaruh positif dan signifikan pada variabel growth terhadap Dividend Payout Ratio (DPR). Namun pada penelitian Damayanti dan Fatchan, (2006) menunjukkan variabel growth memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan. Sama halnya pada penelitian penelitian yang dilakukan untuk menguji hubungan Collateralizable Assets (COL) terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) menghasilkan kesimpulan yang sama. Pada penelitian yang dilakukan oleh Achmad Fauz (2007), wahyudi dan Baidori (2008), menghasilkan pengaruh positif dan signifikan antara variabel Collateralizable Assets terhadap Dividend Payout Ratio (DPR). Hasil pengujian variabel Return on Equity (ROE) terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) juga menghasilkan kesimpulan yang berbeda-beda. Pada penelitian Suharli, (2006) menyimpulkan adanya pengaruh positif dan signifikan antara variabel Return On Equity terhadap Dividend Payout Ratio (DPR). Sedangkan pada penelitian Kania dan Bacon, (2005) variabel Return On Equity memiliki hubungan negatif yang signifikan. Dari uraian penelitian terdahulu masih terjadi inkonsistensi hasil penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio), disamping itu fenomena empiris mengenai besarnya Dividend Payout Ratio menunjukkan fluktuatif yang tinggi, sehingga dari permasalahan di atas dapat dirumuskan (research questions) sebagai berikut:

9 1) Bagaimana gambaran likuiditas, leverage, pertumbuhan, jaminan asset, profitabilitas dan kebijakan dividen? 2) Bagaimana pengaruh likuiditas terhadap kebijakan dividen? 3) Bagaimana pengaruh leverage terhadap kebijakan dividen? 4) Bagaimana pengaruh pertumbuhan terhadap kebijakan dividen? 5) Bagaimana pengaruh jaminan asset terhadap kebijakan dividen? 6) Bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan dividen? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang diajukan dalam penelitian, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) Memperoleh gambaran tentang likuiditas, leverage, pertumbuhan, jaminan asset, profitabilitas dan kebijakan dividen. 2) Untuk Mengetahui pengaruh likuiditas terhadap kebijakan dividen. 3) Untuk Mengetahui pengaruh leverage terhadap kebijakan dividen. 4) Untuk Mengetahui pengaruh pertumbuhan terhadap kebijakan dividen. 5) Untuk Mengetahui pengaruh jaminan asset terhadap kebijakan dividen. 6) Untuk Mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan dividen. 1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat khususnya bagi pengembangan ilmu ekonomi sebagai sumber bacaan atau referensi yang dapat memberikan informasi teoritis dan empiris pada pihakpihak yang akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai permasalahan ini dan menambah sumber pustaka yang telah ada.

10 2. Manfaat Praktis 2.1 Bagi Manajemen Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak manajemen perusahaan yang dapat digunakan sebagai masukan atau dasar untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan dapat dilihat dari rasio keuangan yang baik serta menunjukkan prospek bagus bagi perusahaan di masa yang akan datang, selain itu kinerja perusahaan yang baik juga dapat menarik investor untuk menanamkan modal di perusahaan. Sehingga dimungkinkan dapat menambah modal untuk usaha pengembangan perusahaan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi yang bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan terhadap kebijakan dividen. Dimana kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi dimasa yang akan datang dan agar dapat memaksimalkan nilai perusahaan. 2.2 Bagi Investor Hasil dari penelitian ini dapat memberikan informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan berinvestasi serta dapat dipergunakan sebagai salah satu alat untuk memilih atau menentukan perusahaan mana yang mempunyai rasio keuangan yang baik sehingga akan mengurangi resiko kerugian.