BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. negara (Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Bina Marga, 2009).

Z.4 KAJIAN PELUANG KOPERASI UNTUK MEMBANGUN PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MINI PENELITI: 3. Dr. Ir. Anwar Sitompul MM.

MATRIKS PERMASALAHAN KOMISI I BIDANG OVERDIMENSION DAN OVERLOADING RAKORNIS PERHUBUNGAN DARAT TAHUN 2018 JAKARTA, MARET 2018

BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN. NOMOR : 14 TAHUN 2007 KM. 74 Tahun 1990 TENTANG KENDARAAN PENGANGKUT PETI KEMAS DI JALAN

AB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN KELEBIHAN MUATAN ANGKUTAN BARANG

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 5 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN PENIMBANGAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN,

PENELITIAN PEMILIHAN MODA ANGKUTAN BATUBARA ANTARA ANGKUTAN SUNGAI DAN TRUK DI PULAU KALIMANTAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANGKAT NOMOR : 5 TAHUN 2007 T E N T A N G PENGENDALIAN KELEBIHAN MUATAN ANGKUTAN BARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

[Penerapan Teknologi Burner Untuk Pembakaran Bahan Solid Dengan Sistem Intermediasi Pada Industri Genteng di Kabupaten Majalengka]

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

kode kegiatan I.231 SCREW PRESS PENGOLAH BUAH PADA UKM DI KABUPATEN SUBANG IMPLEMENTASI HalomoanP. Ir. Siregar

BADAN LITBANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2012

PERATURAN DAERAH KOTA BINJAI NOMOR 8 TAHUN 2011 T E N T A N G PENGAWASAN MUATAN ANGKUTAN BARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BINJAI,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

H.9. [Krismianto, S.Si ; Edy Maryadi, ST ; Ir.Halimurrahman, MT ;

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG

[ Badan Litbang HAM Kementerian Hukum dan HAM ] 2012

Pengembangan teknologi pembangkit biogas dari bahan tumbuhan di Jambi

Peneliti Utama Anggota

KODE JUDUL : U21 PENELITIAN POLA DISTRIBUSI KELAPA SAWIT DI PULAU SUMATERA GUNA MENDUKUNG PROGRAM MP3EI

PENGEMBANGAN UNIT PRODUKSI ENZIM BERBAHAN DASAR LIMBAH PERTANIAN UNTUK MENDUKUNG PEMBERDAYAAN SUMBERDAYA LOKAL DAN DIVERSIFIKASI PRODUK

KELAS JALAN, MUATAN SUMBU TERBERAT, DAN PERMASALAHAN BEBAN LEBIH KENDARAAN

[ U.30 ] PENELITIAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TERHAMBATNYA ARUS DISTRIBUSI BARANG PADA TERMINAL PETI KEMAS GEDEBAGE BANDUNG

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PEMBERIAN IZIN DISPENSASI KELAS JALAN DALAM KABUPATEN ACEH TIMUR

Pusat Teknologi Material BPPT 2012

Nasruddin 1. Hari Adi Prasetya 2. Muchlasin 3. Raimon 4. Rahmaniar : :

EFEKTIVITAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1996 TENTANG PANGAN SEBAGAI SARANA MENGATASI KERAWANAN PANGAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.2889/AJ.402/DRJD/2007 TENTANG

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN

X.117 ANALISIS PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMODITAS TANAMAN PANGAN UTAMA DALAM PROGRAM MP3EI DI KORIDOR SULAWESI

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN KELEBIHAN MUATAN ANGKUTAN BARANG DI KALIMANTAN BARAT

EFISIENSI PEMELIHARAAN JALAN AKIBAT MUATAN BERLEBIH DENGAN SISTEM TRANSPORTASI BARANG MULTIMODA/INTERMODA

PENGARUH KENDARAAN ANGKUTAN BARANG MUATAN LEBIH (OVER LOAD) PADA PERKERASAN DAN UMUR JALAN

Kementerian Sosial RI Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PELAYANAN KESEJAHTERAAN SOSIAL 2012

BAB IV PENGELOLAAN JALAN DAN KELEMBAGAANNYA DI INDONESIA

Kolonel Inf. Agus Suyoko, SE Ir. Catur Ninik Wijanarni, M.Si Hery Teguhsantoso, M.Si Mamat Rahmat, M.Si Ii Suhendi, S.Si

BAB III LANDASAN TEORI

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG TERTIB PEMANFAATAN JALAN DAN PENGENDALIAN KELEBIHAN MUATAN

Teknologi Pengolahan Dolomit sebagai Bahan Penunjang Industri Besi Baja

PENGEMBANGAN ALSINTAN PENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI DAN KUALITAS HASIL KENTANG

ANALISA BEBAN KENDARAAN TERHADAP DERAJAT KERUSAKAN JALAN DAN UMUR SISA

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 09 TAHUN 2006 TENTANG KELAS JALAN DAN PENGAMANAN PERLENGKAPAN JALAN DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN)

PENGEMBANGAN MODEL KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI LOKAL DI KALIMANTAN

Kode Kegiatan SIDa F17

U. 22. Peneliti: Siti Maimunah, S.Si., M.SE., M.A. Fredrikson Hamonangan, ST. Romi Sujatmiko, ST. Buni Lukito Hadi F, SH. Lidya Chotimah, SH.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kondisi jalan raya terjadi banyak kerusakan, polusi udara dan pemborosan bahan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 15 TAHUN 2012

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR2TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN BONGKAR MUAT BARANG

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012

EVALUASI BEBAN KENDARAAN TERHADAP DERAJAT KERUSAKAN DAN UMUR SISA JALAN (STUDI KASUS : PPT. SIMPANG NIBUNG DAN PPT. MERAPI SUMATERA SELATAN)

PEMERINTAH PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

[ U.25 ] PENELITIAN PELAYANAN ANGKUTAN ANTARMODA DI KAWASAN PERBATASAN GUNA MENDUKUNG PENINGKATAN MOBILITAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. di bidang ekonomi ini membutuhkan adanya sarana dan prasarana yang baik

BAB I PENDAHULUAN. satu atau beberapa lapis perkerasan dari bahan-bahan yang diproses, dimana

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar masyarakat, sehingga mempengaruhi aktifitas sehari-hari

PEMERINTAH PROVINSI JAMBI

2015 UJI COBA DAN ANALISIS SENSOR SERAT OPTIK UNTUK WEIGHT IN MOTION (WIM) PADA REPLIKA KENDARAAN STATIS DAN DINAMIS

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU

2018, No Perumahan Rakyat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 881) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pekerjaan U

- 1 - PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PENETAPAN KELAS JALAN DAN PENGATURAN LALU LINTAS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jembatan merupakan sebuah struktur yang dibangun melewati jurang,

Integrated Information Government Mobile Services. Balai IPTEKnet BPPT 2012 F2.84

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS

Kode : X.229 KAJIAN STRATEGI KEBIJAKAN DAN LANGKAH OPERASIONAL DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI KARET UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN KORIDOR SUMATERA

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS. kendaraan yang melanggar dan kendaraan tidak melanggar)

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

Pengembangan Sistem Jaringan Layanan Transportasi Kabupaten Kepulauan Anambas

[ PTRKN BATAN ] 2012 BATAN [ B.20] [DESAIN PERISAI DAN DOSIMETRI REAKTOR RISET INOVATIF. [ Amir Hamzah, Pudjijanto, Ardani, Rokhmadi, Sriawan ]

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari bahan khusus yang mempunyai kualitas yang lebih baik dan dapat

PENENTUAN ANGKA EKIVALEN BEBAN SUMBU KENDARAAN DI RUAS JALAN PADALARANG CIANJUR

Kajian Pengembangan Produksi Pati Sagu Skala UKM dalam Mendukung Penyediaan Pati Sagu dalam Rangka Mendukung Ketahanan Pangan di Jayapura Papua

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT, bahwa dalam rangka peningkatan pelayanan dan

KODE : F2.39. Pemanfaatan Batubara Peringkat Rendah Untuk Membuat Semi-Kokas Dengan Penambahan Bahan Hidrokarbon

BAB III METODOLOGI DAN PENELITIAN. tinjauan pustaka yaitu melakukan kegiatan mengumpulkan literatur-literatur yang

Studi Perancangan Kapal Penumpang Untuk Pelayanan. Transportasi Laut Antar Pulau Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas

Oleh : Drs. GEMILANG TARIGAN, M.B.A. Ketua Umum DPP APTRINDO. Jakarta, 21 Desember 2017

[ nama lembaga: Kementerian Hukum dan HAM RI ] 2012

DRAFT RANCANGAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR: TAHUN TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENILAIAN KELAIKAN OPERASI JEMBATAN TIMBANG

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 2012

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 25

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 2012

PENGARUH KELEBIHAN BEBAN TERHADAP UMUR RENCANA JALAN BAB I PENDAHULUAN

logo lembaga [ X.291] Ir. Annas Zubair, M.Si Serli Anas, S.Pt Dwi Rohmadi, S.Pt Jaka Sumarno, STP Sukarto

REKAYA DAN UJI KINERJA ALAT ROGES TEBU BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012

BAB III METODOLOGI 3.1. Tinjauan Umum 3.2. Tahap Penyusunan Tugas Akhir

ANALISIS BEBAN LALU LINTAS JEMBATAN GONDOLAYU JALAN SUDIRMAN YOGYAKARTA. Laporan Tugas Akhir

SIDa F 24. Dr. Ir. Suhendar I Sachoemar, MSi Ir. Nenie Yustiningsih, MSc Wisnu Sujatmiko, APi, MS Dra. Jeni Hariyanti Drs. Dedy Roesmajadi, MM

Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR PENGARUH KINERJA JEMBATAN TIMBANG KLEPU TERHADAP KONDISI RUAS JALAN SEMARANG - BAWEN (KM 17 KM 25)

Transkripsi:

Kode kegiatan : F1.137 Rancang Bangun Kendaraan Multy Axle Sebagai Solusi Mengatasi Beban Lebih Yang Merusak Jalan Raya Ir. Setyo Margo Utomo, M.Eng Ir. Juliarso Gondoprajogo Drs. Triyono Widisasongko, M.Eng Ir. Toni Hartoyo Rumapea Slamet Sudrajat, S.Sos. BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012

LATAR BELAKANG Kendaraan yang muatannya melebihi batas maksimum daya dukung jalan akan mengakibatkan kerusakan jalan dan jembatan (mengurangi umur teknis jalan dan jembatan). BPPT, khususnya unit Pusat Teknologi Industri dan Sistem Transportasi (PTIST) mendapat tugas dari UKP4 untuk melakukan pengembangan teknologi kendaraan multy axle sebagai salah satu solusi mengatasi kerusakan jalan raya yang banyak terjadi saat ini. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 1

PERMASALAHAN PIJAKAN PERLUNYA KEGIATAN LITBANGYASA salah satu penyebab kerusakan jalan adalah beban yang harus diterima oleh jalan akibat pengoperasian kendaraan berat seperti truk-truk besar dan angkutan peti kemas serta kendaraan berat lainnya dan ditambah lagi kurangnya pengawasan terhadap muatan lebih di jembatan timbang sehingga makin mempercepat umur kerusakan jalan tersebut. Pemilik barang menilai bahwa tariff angkutan per ton terlalu tinggi apabila menggunakan kendaraan sesuai dengan JBI, sehingga kesepakatan antara pemilik barang dan penyedia angkutan adalah tarif tetap tidak diturunkan tetapi kapasitas barang ditambah. Pengusaha angkutan menilai bahwa dengan membawa muatan lebih secara financial akan lebih menguntungkan dan apabila membawa muatan sesuai dengan yang diijinkan (JBI) akan merugi. Disamping itu pengemudi yang merasa pendapatannya kecil berusaha mencari tambahan gaji dengan mengangkut muatan melebihi batas yang diijinkan. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 2

METODOLOGI Ruang Lingkup dan tahapan kegiatan No Uraian kegiatan Output Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6 Bulan 7 Bulan 8 1 Koordinasi kegiatan Program manual 2 Pengumpulan data sekunder dan primer Data 3 Pengkajian regulasi & desain kendaraan multiaxle Standar dan spesifikasi 4 Analisa dampak muatan lebih Analisa kerusakan jalan 5 Rancang bangun kendaraan multy axle Kelayakan teknis 6 Analisa sosial dan ekonomi Kelayakan ekonomi 7 Pelaporan Laporan Fokus Kegiatan : Manajemen dan Teknologi Transportasi Desain Penelitian : pengkajian regulasi standar dan kelaikan kendaraan sebagai dasar melakukan rancang bangun kendaraan multy axle. Untuk mengetahui kelayakannya dilakukan analisa teknis dan ekonomi terhadap hasil rancang bangun kendaraan barang multy axle. Perkembangan dan Hasil Kegiatan : a. Pengumpulan data sekunder dan primer, b. Pengkajian regulasi dan desain kendaraan multiaxle, c. Analisa dampak muatan lebih, d. Pengkajian rancang bangun kendaraan multiaxle, e. Analisa sosial dan ekonomi, No Keterangan Saat Ini Setelah Modifikasi 1 Konfigurasi Sumbu 1.2 1.22 2 GVW (ton) 16 24 3 Berat Kosong (ton) 5.56 6.46 4 Berat Muatan (ton) 10.45 17.54 5 Jangkauan per bulan (km) 1500 1500 Biaya Operasional 6 BOK per ton.km (Rp) 500 550 7 BOK per bulan (Rp) 7,837,500 14,470,500 8 Pungutan lain-lain per bulan (Rp) 650,000 1,500,000 Total Biaya per Bulan (Rp) 8,487,500 15,970,500 Total Biaya per Tahun (Rp) 101,850,000 191,646,000 Pendapatan 9 Tarif Per ton.km 1000 1000 10 Total Pendapatan per Bulan (Rp) 15,675,000 26,310,000 11 Total Pendapatan per Tahun (Rp) 188,100,000 315,720,000 12 Keuntungan 86,250,000 124,074,000 Selisih Keuntungan (Benefit) 37,824,000 Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 3

SINERGI KOORDINASI Lingkup dan bentuk koordinasi yang dilakukan : Lingkup koordinasi adalah cara dan kebijakan untuk mencegah terjadi kerusakan jalan akibat beban lebih. Bentuk koordinasi yang dilakukan adalah rapat teknis antar intansi, dimana setiap instansi mempunyai tugas masingmasing. Nama lembaga yang terlibat koordinasi : Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian, dan Bina Marga. Strategi pelaksanaan koordinasi : Setiap instansi menyampaikan permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam mencegah terjadinya beban lebih. Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan : Cukup signifikan Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 4

PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan Untuk menerapkan hasil litbangyasa, maka akan dilakuakan strategi pensosialisasian baik melalui media presentasi dan demonstrasi kepada para pengguna. Disamping itu dapat juga dilakukan uji coba di lapangan sehingga secara langsung mereka dapat mengetahui manfaat kendaraan barang multiaxle secara teknis dan ekonomis. Melalui cara ini maka pengembangan kendaraan barang multiaxle untuk manangani beban lebih yang merusak jalan dapat memasyarakat. Wujud - bentuk pemanfaatan hasil kegiatan Melakukan penambahan sumbu kendaraan eksisting untuk mengurangi beban jalan. Signifikansi pemanfaatan : a) Bagi pemilik kendaraan akan meningkatkan pendapatan tanpa melanggar peraturan batasan MST Jalan. b) Bagi Bina Marga akan menghemat biaya perawatan jalan karena tingkat kerusakan jalan berkurang. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 5

POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN Rancangan Pengembangan ke depan Pengembangan kedepan adalah melakukan sosialisasi desain dan kelayakannya, serta membuat prototype kendaraan multiaxle dengan melakukan modifikasi kendaraan eksisting. Strategi Pengembangan ke depan Strategi pengembangan kedepan adalah melakukan kerjasama dengan Dinas Perhubungan dan DPP Organda dalam rangka implementasinya. Tahapan Pengembangan ke depan Koordinasi teknis dengan Dinas Perhubungan dan Bina Marga, Pembuatan prototipe, Uji kinerja kendaraan, dan Sosialisasi hasil pengujian dan kelayakannya. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 6

FOTO KEGIATAN Diskusi Teknis Dengan Bina Marga Provinsi Sumatera Barat Analisa Tegangan Struktur Chassis Dengan Beban 20 Ton (beban muatan maksimum) Truk Multiaxle Prototipe Untuk Ujicoba Mengangkut Semen dan Batubara Di Wilayah Sumatera Barat Pegas Udara dan pegas daun untuk menambah sumbu roda kendaraan Analisa Tegangan Struktur Chassis Dengan Beban 60 Ton (3 kali bebanmuatan maksimum) Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 7

TERIMA KASIH Ir. Setyo Margo Utomo, M.Eng Ir. Juliarso Gondoprajogo Drs. Triyono Widisasongko, M.Eng Ir. Toni Hartoyo Rumapea Slamet Sudrajat, S.Sos.