BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERJANJIAN KINERJA KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015

PERJANJIAN KINERJA KEPALA SEKSI BINA KETRAMPILAN PEREMPUAN KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATENBADUNG TAHUN 2015

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN BADUNG BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN 2017 DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA, ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL PROVINSI GORONTALO

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN TULANG BAWANG

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN BIRO PERENCANAAN TAHUN 2012

CASCADING KINERJA KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN BADUNG

BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 82 TAHUN 2014 TENTANG

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PEMERINTAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH TAHUN ANGGARAN

BAB I PENDAHULUAN. cita-cita bangsa bernegara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB V TABEL 5.1 RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF KEBUTUHAN PENDANAAN BPPKB PROVINSI JAWA TIMUR

3. Meningkatnya Partisipasi Masyarakat terhadap Program keluarga Berencana yang responsive gender

PROGRAM DAN KEGIATAN KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KOTA BANDUNG TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN TA. 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN GUBERNUR BANTEN

PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR TAHUN 2014 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT

Rencana Kinerja Tahunan 2013 i KATA PENGANTAR

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

RENCANA KERJA TAHUNAN PENGADILAN NEGERI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

1. COVER LAKIP.doc 2. DAFTAR ISI, TABEL & GAMBAR.doc 3. IKHTISAR EKSEKUTIF.DOC 4. BAB I (PENDAHULUAN).DOC 5. BAB II (PERENCANAAN & PERJANJIAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58 Tambahan Le

DINAS SOSIAL KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT

Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DI KABUPATEN MALANG. BAB I KETENTUAN UMUM

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG

NAMA SKPD : BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI JAWA TENGAH

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014

BAB II PERENCANAAN KINERJA. mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman

KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KOTA BANDUNG TAHUN 2014

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

WALIKOTA PEKALONGAN, PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016

2 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Kementerian Pemuda dan Olahraga Tahun ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang P

LAPORAN KINERJA TAHUN 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG

PEDOMAN PENYUSUNAN PK BPS

BAB V RENCANA PROGRAM, RENCANA INDIKATOR KEGIATAN KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah,

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DIDAERAH

KEPUTUSAN KEPALA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR SETDA PROVINSI PAPUA NOMOR : 061 TAHUN 2016 TENTANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar

TERM of REFERENCE JUMLAH DESA MANDIRI PANGAN YANG DIBERDAYAKAN TAHUN Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Pertanian

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014 BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH ACEH

Rancangan Final 8 April 2013

RENJA Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Makassar Tahun

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

BUPATI SOPPENG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SOPPENG NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER KABUPATEN SINJAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI,

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

2016, No Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 267, Tamba

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

B A B II PERENCANAAN KINERJA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanggungjawaban Renstra kepada masyarakat dapat dilihat dari dua jalur utama, yaitu jalur pertanggungjawaban keuangan dan jalur pertanggungjawaban kinerja. Rambu-rambu jalur pertanggungjawaban keuangan dan jalur pertanggungjawaban kinerja harus tertata dengan baik. Sebagai bagian dari manajemen kinerja, kedudukan perencanaan kinerja menjadi suatu issue yang strategis yang diperhatikan dan dipecahkan oleh pimpinan instansi sebagai manejer dan pemimpin yang mengarahkan instansinya kepada arah pelaksanaan misi dan pencapaian visi organisasi. Perencanaan kinerja juga merupakan tahap penting dalam melaksanakan renstra yang akan menuntun manajemen dan seluruh anggota organisasi pada capaian kinerja yang diinginkan. Dengan berdasarkan pada perencanaan kinerja yang baik maka pelaksanaan Renstra juga dapat dipantau tingkat pencapaiannya secara lebih operasional serta dengan melihat berbagai kemungkinan dan alternative untuk meningkatkan dan memacu pencapaian tujuan dan sasaran organisasi secara lebih cepat. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Rencana Kinerja Tahunan merupakan penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Renstra, sehingga RKT dapat menggambarkan rencana penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis yang akan dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Di dalam rencana kinerja ditetapkan renacana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Penyusunan rencana kinerja dilakukan seiring dengan agenda penyusunan dan kebijakan anggaran, serta merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun tertentu. Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan target-target kinerja berikut kegiatan-kegiatan tahunan beserta indikator kinerjanya serta penetapan indikator kinerja sasaran sesuai dengan program, kebijakansanaan, dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra. Oleh karena itu, substansi dari penyusunan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) adalah target dari capaian indikator kinerja. 1

Dalam rangka mengoptimalkan perannya sebagai fungsi koordinasi dalam pelaksanaan administrasi khususnya terhadap pelayanan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengacu kepada Rencana Strategis (RENSTRA) 2010-2015. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) wajib di buat oleh SKPD untuk menentukan program, kegiatan serta tujuan dan sasaran yang ingin dicapai di tahun mendatang yang telah dimuat dalam Renstra 2010-2015. Dari rencana kinerja tahunan ini dituangkan dalam penyusunan Renja/RKA kemudian ditetapkan dalam penetapan kinerja yang merupakan acuan dalam pelaksanaan kegiatan yang dinamakan Dokumen pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) B. Tujuan Tujuan penyusunan Rencana Kinerja Tahunan 2015 Kantor Pemberdayaan Perempuan Kabupaten mempunyai peranan dan fungsi penting dalam melaksanakan tugas pokoknya terkait fungsi koordinasi, serta strategis dalam rangka melayani masyarakat Kabupaten Badung di bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Alur dalam penyusunan rencana kinerja tahunan, pertama disusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), karena awal dari Rencana Kerja dan Anggaran Pembangunan Daerah bersumber dari RPJMD kemudian dilanjutkan dengan penyusunan Renstra (Rencana Strategis) untuk menunjang terlaksananya renstra dilengkapi dengan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dibuat Penetapan Kerja (PK) barulah menjadi kegiatan dimana pada akhir periode SKPD melakukan pengukuran pencapaian target kinerja yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja, pengukuran pencapaian target kinerja dimaksudkan membandingkan antara target kinerja dan realisasi kinerja untuk menentukan keberhasilan suatu SKPD dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) semua itu merupakan suatu rangkaian yang tidak lepas atau dipisahkan antara satu dengan yang lain. 2

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN A. Visi Setiap Program Pembangunan umumnya dilandasi oleh Visi dan Misi. Demikian juga Kantor Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Badung dalam melaksanakan kegiatan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak juga mempunyai visi dan misi tersendiri. Visi dan Misi Kantor Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Badung adalah sebagai berikut : Visi Terwujudnya Kesetaraan dan Keadilan Gender ( KKG ) Kesejahteraan dan Perlindungan Anak ( KPA ) dalam berkeluarga, bermasyarakat, bebangsa dan bernegara. B. Misi a. Meningkatkan kemampuan dan kemandirian perempuan. b. Terjaminnya perlindungan anak dan perempuan. c. Meningkatkan pemberdayaan perempuan. d. Menghapus segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan. a) Tujuan a. Terwujudnya peningkatan peranan perempuan b. Terwujudnya perlindungan perempuan c. Terwujudnya pembangunan yang responsif gender d. Terwujudnya pemenuhan hak anak Tujuan disusunnya rencana kerja tahunan adalah untuk mengoptimalkan suatu sasaran strategis dalam melaksanakan program dan kegiatan serta pelayanan kepada masyarakat yang lebih berdaya guna dan berhasil guna serta untuk lebih memantapkan pelaksanaan pembangunan di bidang peningkatan kualitas hidup perempuan secara berkesinambungan selama lima tahun ke depan. Sebagai penjabaran dan implementasi atas visi dan misi yang telah ditetapkan pada tahun 2010-1015 b) Sasaran Dalam pengarusutamaan gender sasaran yang ingin dicapai adalah : 1. Meningkatnya Peranan Perempuan. 2. Meningkatnya Perlindungan perempuan dan anak. 3. Menurunnya kesenjangan pembangunan antara perempuan dan laki-laki. 4. Meniungkatnya pemenuhan hak anak. 3

BAB III KEBIJAKAN, STRATEGI, PROGRAM DAN KEGIATAN A. KEBIJAKAN Dalam rangka mencapai sasaran strategis Kantor Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Badung pada Tahun 2015 maka arah kebijakan difokuskan pada : 1. Pembentukan Lembaga P2TP2A. 2. Pembentukan Pokja PUG. 3. Pembentukan Tim Pelatihan Kade BKB (Bina Keluarga Balita ). 4. Pembentukan Tim Pembina P2WKSS. B. STRATEGI. 1. Strategi Eksternal a. Meningkatkan kualitas penyusunan kebijakan yang responsif gender diberbagai bidang pembangunan. b. Meningkatkan kualitas pelaksanaan fasilitasi penyusunan kebijakan/program/kegiatan yang responsive gender dan peduli anak. c. Meningkatkan kualitas pengelolaan data gender. 2. Strategi Internal a. Meningkatkan kualitas perencanaan dan evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan pembangunan. b. Mengelola anggaran secara lebih efisian dan akuntabel yang diarahkan untuk meningkatkan kinerja Kantor Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Badung. c. Meningkatkan kompetensi SDM Kantor Pemberdayaan Perempuan secara proposional dan akuntabel. d. Menerapkan prinsip-prinsip good goverment di Kantor Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Badung. e. Meningkatkan kualitas sarana, prasarana dan pengelolaannya dalam rangka mendukung peningkatan kinerja.. C. PROGRAM DAN KEGIATAN Dalam mencapai sasaran, Kantor Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Badung mempunyai program sebagai berikut : 1. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan. 4

dengan kegiatan : a. Pembinaan dan Evaluasi GSI-B b. Lomba Pengelola Bina Keluarga Balita (BKB). c. Pelatihan Pokja BKB Tingkat Kecamatan dan Desa/Kelurahan. d. Peringatan Hari Anak Nasional e. Pengembangan Kabupaten Layak Anak. f. Sosialisasi HIV AIDS. g. Sosialisasi Penyelesaian Kasus dengan Pendekatan( Restorative ) h. Pembinaan Simulasi Pola Asuh Anak Dalam Keluarga dan Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. i. Sosialisasi Kabupaten layak Anak. j. Pelatihan KHA Bagi Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak (KLA) k. Forum Anak Daerah. l. Sosialisasi Telepon Sahabat Anak(TESA) 2. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender (PUG) dengan kegiatan : a. Seleksi Tokoh Perempuan. b. Penyusunan StatistikAnalisis Gender. c. Penilaian Perkembangan Kemajuan Pelaksanaan Program dan Kegiatan PP,PUG dan Anak di Kabupaten Badung. d. Penyusunan Indeks Pembangunan Gender Kabupaten Badung. e. Fasilitasi Pengembangan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak ( P2TP2A ). f. Pelatihan Perencanaan Penganggaran Responbsif Gender. g. Sosialisasi Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak. 3. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan. dengan kegiatan : a. Sosialisasi Penyelenggaraan dan Kerjasama Pemulihan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. b. Sosialisasi Pencegahan Terjadinya Tindak Pidana Perdagangan Orang ( Trafiking ) c. Peringatan Hari Ibu. d. Pembinaan dan Evaluasi Kader P2W-KSS 5

BAB IV KOMPONEN RENCANA KINERJA TAHUNAN A. Komponen Indikator Kinerja Perkembangan manajemen sektor publik saat ini adalah adanya pengelolaan keuangan untuk susuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.manfaat kepada masyarakat inilah yang disebut output, dan outcome seperti ini yang disebut sebagai kinerja. Ada kebiasaan selama ini bahwa kita menganggap sudah berkinerja apabila telah menghabiskan dana yang disediakan pelaksanaan kegiatan telah tercapai 100 % dan kegiatan tersebut menghasilkan suatu produk. Dengan adanya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/09/M.PAN/5/2007 mengatur tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah. Dalam peraturan tersebut diuraikan kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa satuan kerja sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program, terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya berupa personil atau sumber daya manusia (SDM), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber daya tersebut. Keluaran (Output) adalah barang atau jasa yang dihasilkan oleh kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran strategis dan tujuan program dan kebijakan. Hasil ( out come ) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program mengacu pada sasaran strategis dan tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan penetapan indicator kinerja utama. Indikator kinerja adalah alat ukur atau media yang digunakan dalam mengukur kinerja, Indikator kinerja dimaksudkan sebagai ukuran yang dapat menggambarkan tingkat capaian suatu sasaran atau kegiatan yang berfungsi sebagai alat ukur yang dapat menunjukkan apakah sasaran atau kegiatan telah berhasil dicapai atau tidak. Indikator Kinerja Utama adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi. Indikator Kantor Pemberdayaan Perempuan terdiri dari 4 sasaran dan 4 ( empat ) indikator yaitu Indikator pertama Persentase peningkatan jumlah kelompok usaha perempuan dengan target tahun 2014 sebesar 650 KK( 13 kelompok ), indikator yang kedua persentase penanganan kasus KDRT yang terselesaiakan dengan target tahun 2014 sebesar 25 kasus, Indikator ketiga yaitu angka IPG dengan target pada tahun 2014 sebesar 75,45. Indikator ke 6

empat yaitu Predikat dalam evaluasi Kabupaten layak Anak dengan target predikat Tingkat Nindya pada tahun 2014. B. Indikator Kinerja Utama Adapun indikator kinerja utama yang dilaksanakan pada Kantor Pemberdayaan Perempuan adalah sebagai berikut : Sasaran Indikator Kinerja - Meningkatnya peranan perempuan - Persentase peningkatan Jumlah kelompok usaha perempuan. - Meningkatnya perlindungan perempuan dan anak - Persentase penanganan kasus KDRT yang terselesaikan. - Menurunnya kesenjangan pembangunan antara perempuan dan laki-laki - Meningkatnya pemenuhan hak anak - Angka IPG - Predikat dalam penilaian Kabupaten Layak Anak. 7

BAB V PENUTUP Kesimpulan Penyusunan Rencana kerja tahunan adalah merupakan sarana untuk menentukan tujuan, sasaran dan arah kebijakan yang ingin dicapai dengan menekankan pada pencapaian visi dan misi pembangunan daerah kususnya dalam hal pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Kabupaten Badung. Mengukur keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan/sasaran untuk memenuhi visi dan misi dapat diukur dan dimonitor secara langsung. untuk sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat, dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan apa tujuan yang akan dilaksanakan, sasaran apakah yang ingin dicapai kemudian berapa dibutuhkan anggaran untuk mendukung rencana kerja tahunan tersebut. Kemudian dari sisi pengawasan dan monitoring pelaksanaan apakah sudah menyentuh kepada kepentingan masyarakat luas kususnya perempuan dan anak. Untuk mencapai tujuan, sasaran, visi dan misi, berdasarkan Inpres Nomor 9 Tahun 2000 merupakan strategi yang dilakukan secara rasional dan sistimatis dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi dari seluruh kebijakan dan program di berbagai bidang kehidupan dan pembangunan. Piranti analisis yang dapat digunakan untuk strategi pengarusutamaan gender antara lain alur Kerja Analisis Gender/Gender Analysis Patway (GAP). Hasil analisis gender ini kemudian digunakan oleh semua komponen terkait termasuk seluruh SKPD di Kabupaten Badung untuk melakukan perencanaan, dan penganggaran di tingkat pusat dan daerah akan membuat pengalokasian sumber daya pembangunan menjadi lebih efektif, akuntabel, adil dalam memberikan akses, partisipasi, manfaat dan kontrol kepada perempuan dan laiki-laki. Adapun sasaran yang ingin dicapai ditahun 2015 dari 4 sasaran dan 4 indikator, 4 Sasaramn Indikator pertama yaitu persentase peningkatan jumlah kelompok usaha perempuan dengan target tahun 2015 sebesar 600 KK (13 kelompok), indicator yang kedua persentase penanganan kasus KDRT yang terselesaikan dengan target tahun 2015 sebesar 25, Indikator ketiga angka IPG dengan target pada tahun 2015 sebesar 75,50 Indikator ke empat yaitu predikat dalam evaluasi Kabupaten Layak Anak (KLA) dengan targetpredikat tingkat nindya di tahun 2015. Demikian dapat disimpulkan mudah-mudahan dengan adanya Rencana kerja tahunan, perencanaan, penganggaran, pengawasan dan monitoring, dalam 8

penetapan Rencana Kinerja Tahunan, dapat lebih menunjukan hasil yang jelas dan terukur dalam kurun waktu yang lebih singkat sesuai dengan visi dan misi Kantor Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Badung. Mengupura, 15 Januari 2015 Kepala Kantor Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Badung, Ida Ayu Yutri Indahgustari, SE,MM Pembina Tk. I NIP. 19710831 199703 2 007 9