PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1983 TENTANG BANTUAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR TAHUN 1983/1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1981 TENTANG BANTUAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR TAHUN 1981/1982 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BANTUAN PENGHIJAUAN DAN REBOISASI TAHUN 1983/1984 Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 1983 Tanggal 7 Mei 1983 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG BANTUAN PEMBANGUNAN DAERAH TINGKAT I TAHUN 1983/1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1982 TENTANG BANTUAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR TAHUN 1982/1983 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAMPIRAN INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1982 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN BANTUAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR TAHUN 1982/1983

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1977 TENTANG PROGRAM BANTUAN PEMBANGUNAN SARANA KESEHATAN 1977/1978 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 1979 TENTANG BANTUAN PEMBAGUNAN SEKOLAH DASAR TAHUN 1979/1980 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1983 TENTANG BANTUAN PEMBANGUNAN SARANA KESEHATAN TAHUN 1983/1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PROGRAM BANTUAN PENGHIJAUAN DAN REBOISASI Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 1976 Tanggal 1 April 1976 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INOONESIA NOMOR 3 TAHUN 1977 TENTANG PROGRAM BANTUAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR 1977/1978 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1978 TENTANG PROGRAM BANTUAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR (TAHAP KEDUA) TAHUN 1978/1979

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1979 TENTANG BANTUAN PENGHIJAUAN DAN REBOISASI TAHUN 1979/1980 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 8 TAHUN 1978 TENTANG PROGRAM BANTUAN PENGHIJAUAN DAN REBOISASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1979 TENTANG BANTUAN PEMBANGUNAN DAERAH TINGKAT I TAHUN 1979/1980 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1979 TENTANG BANTUAN PEMBANGUNAN SARANA KESEHATAN TAHUN 1979/1980 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1981 TENTANG BANTUAN PEMBANGUNAN SARANA KESEHATAN TAHUN 1981/1982 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1980 TENTANG BANTUAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR TAHUN 1980/1981 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1977 TENTANG PROGRAM BANTUAN PENGHIJAUAN DAN REBOISASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1976 TENTANG PROGRAM BANTUAN PENGHIJAUAN DAN REBOISASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAMPIRAN INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM BANTUAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR 1977/1978 BAB I UMUM

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1981 BANTUAN PENGHIJAUAN DAN REBOISASI TAHUN 1981/1982 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Instruksi Presiden No. 5 Tahun 1982 Tentang : Bantuan Pembangunan Sarana Kesehatan Tahun 1982 / 1983

LAMPIRAN INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1979 TANGGAL 4 Juni PEDOMAN PELAKSANAAN 1/5

LAMPIRAN INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK IND0NESIA NOMOR 13 TAHUN 1979 TANGGAL 4 Juni 1979.

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1976 TENTANG PROGRAM BANTUAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR (TAHAP KEDUA), TAHUN 1976/1977

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1980 TENTANG BANTUAN PEMBANGUNAN SARANA KESEHATAN TAHUN 1980/1981 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1982 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN BANTUAN PEMBANGUNAN SARANA KESEHATAN TAHUN 1982/1983

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1982 TENTANG BANTUAN PEMBANGUNAN DAERAH TINGKAT I TAHUN 1982/1983 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1983 TENTANG BANTUAN PENUNJANGAN JALAN KABUPATEN TAHUN 1983/1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1976 TENTANG PROGRAM BANTUAN PEMBANGUNAN SARANA KESEHATAN 1976/1977 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1980 TENTANG BANTUAN PEMBANGUNAN DAERAH TINGKAT I TAHUN 1980 / 1981 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1982 TENTANG BANTUAN PEMBANGUNAN DESA TAHUN 1982/1983 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1983 TENTANG BANTUAN PEMBANGUNAN DAERAH TINGKAT II TAHUN 1983/1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1979 TENTANG PEMBANGUNAN DAERAH TINGKAT II TAHUN 1979/1980 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1982 TENTANG BANTUAN PENGHIJAUAN DAN REBOISASI TAHUN 1982/1983 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM BANTUAN PEMBANGUNAN SARANA KESEHATAN BAB II UMUM. Pasal 1

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1987 TENTANG PENYERAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAH DI BIDANG PEKERJAAN UMUM KEPADA DAERAH

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1981 TENTANG BANTUAN PEMBANGUNAN DAERAH TINGKAT II TAHUN 1981/1982 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 1998 TENTANG PENYERAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN DI BIDANG KEHUTANAN KEPADA DAERAH

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1979 TENTANG BANTUAN PEMBANGUNAN DESA TAHUN 1979/1980 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1986 TENTANG PENGEMBANGAN PERKEBUNAN DENGAN

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1980 TENTANG BANTUAN PEMBANGUNAN DAERAH TINGKAT II TAHUN 1980/1981 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

INPRES 1/1997, PROGRAM MAKANAN TAMBAHAN ANAK SEKOLAH *52090 INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (INPRES) NOMOR 1 TAHUN 1997 (1/1997) TENTANG

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1974 TENTANG PROGRAM BANTUAN PEMBANGUNAN SARANA KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1990 TENTANG PEREMAJAAN PEMUKIMAN KUMUH YANG BERADA DI ATAS TANAH NEGARA

PP 31/1998, PENYERAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN DI BIDANG. Tentang: PENYERAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN DI BIDANG

PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM BANTUAN PEMBANGUNAN SARANA KESEHATAN B A B I UMUM. Pasal 1

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 10 TAHUN : 1996 SERI : D NO : 10 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1995 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1995/1996

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 6 TAHUN 1975 TENTANG PROGRAM BANTUAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR 1975/1976 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1980 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 12 TAHUN 1997 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 313 TAHUN 1990

Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1987 Tentang : Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintah Dibidang Pekerjaan Umum Kepada Daerah

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 1998 TENTANG PENYERAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN DI BIDANG KEHUTANAN KEPADA DAERAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1995 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1995/96

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1993 TENTANG PENINGKATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESlDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1975 TENTANG PROGRAM BANTUAN PEMBANGUNAN SARANA KESEHATAN 1975/1976 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN KELEMBAGAAN DAN PENGELOLAAN RUMAH SAKIT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1987 TENTANG PENYERAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAH DI BIDANG PEKERJAAN UMUM KEPADA DAERAH

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1986 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1991 Tentang : Rawa

PEREMAJAAN PEMUKIMAN KUMUH YANG BERADA DI ATAS TANAH NEGARA. Pasal 0

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 109 TAHUN 1993 TENTANG BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI DALAM NEGERI,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1977 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1977/1978

Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1987 Tentang : Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan Dalam Bidang Kesehatan Kepada Daerah

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II PEKANBARU NOMOR : 06 TAHUN 1997

PETUNJUK PELAKSANAAN PROGRAM BANTUAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR (TAHAP KEDUA) BAB I UMUM. Pasal 1

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2005 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 65 Tahun 1993 Tentang : Penyuluhan Pengairan

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 73 TAHUN 2005 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 1985 TENTANG PENETAPAN RENCANA UMUM TATA RUANG KAWASAN PUNCAK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BANTUL NOMOR 9 TAHUN 1994 T E N T A N G

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 73 TAHUN 2005 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1983 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGAWASAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1980 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1980/1981

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

G U B E R N U R L A M P U N G

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/PRT/M/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 42 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN BULAN BHAKTI GOTONG ROYONG MASYARAKAT

MENTERI PERTANIAN, MENTERI DALAM NEGERI, MENTERI PEKERJAAN UMUM,

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1992 TENTANG PENYELENGGARAAN OTONOMI DAERAH DENGAN TITIK BERAT PADA DAERAH TINGKAT II

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Perda No. 11/1994 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor PMD Kab upaten Dati II Magelang. PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 11 TAHUN 1994

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1990 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JASA TIRTA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1984 TENTANG PENYELENGGARAAN BANTUAN PEMBANGUNAN KEPADA PROPINSI DAERAH TINGKAT I, KABUPATEN/ KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II, DAN DESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang a. bahwa dalam rangka usaha mencapai keselarasan antara pembangunan sektoral dengan pembangunan daerah, pembangunan yang lebih merata di seluruh tanah air, keserasian laju pertumbuhan antar daerah dan di masing-masing daerah, peningkatan prakarsa dan partisipasi rakyat di daerah, peningkatan pelayanan pendidikan dasar, kesehatan, peningkatan kesadaran dan kemampuan penduduk untuk memanfaatkan dan memelihara sumber alam, mengatasi berbagai masalah yang mendesak dan membina lingkungan pemukiman yang sehat, serta peningkatan kelancaran perhubungan dalam rangka pengembangan otonomi daerah secara lebih nyata dan bertanggung jawab, perlu memberikan bantuan pembangunan kepada Propinsi Daerah Tingkat I, Kabupaten / Kotamadya Daerah Tingkat Il,dan Desa; b. bahwa penyelenggaraan bantuan tersebut memerlukan koordinasi antar berbagai aparat pemerintah baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah; c. bahwa berhubung dengan itu, perlu dikeluarkan Instruksi Presiden tentang Penyelenggaraan Bantuan Pembangunan kepada Propinsi Daerah Tingkat I,Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II,dan Desa; Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945; 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3037); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa (Lembaran Negara Tahun 1979 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3153); 4. Keputusan Presiden Nomor 15 Tahun 1984 tentang Susunan Organisasi Departemen; 5. Keputusan Presiden Nomor 21 Tahun 1984 tentang Rencana Pembangunan Lima Tahun Keempat (REPELITA IV) Tahun 1984/85-1988/89; 6. Keputusan Presiden Nomor 29 Tahun 1984 tentang Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

MENGINSTRUKSIKAN Kepada : 1. Menteri Dalam Negeri; 2. Menteri Keuangan; 3. Menteri Pekerjaan Umum; 4. Menteri Pertanian; 5. Menteri Kehutanan; 6. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan; 7. Menteri Agama; 8. Menteri Kesehatan; 9. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Nasional; 10. Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup; 11. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara/Wakil Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Nasional; 12. Menteri Negara Urusan Peranan Wanita. Untuk : PERTAMA : Melaksanakan bantuan pembangunan, kepada: a. Propinsi Daerah Tingkat I, Yaitu : 1) Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat I; 2) Bantuan Reboisasi. b. Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II, yaitu: 1) Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat II; 2) Bantuan Penunjangan Jalan; 3) Bantuan Pembangunan Sekolah Dasar; 4) Bantuan Pembangunan Sarana Kesehatan; 5) Bantuan Penghijauan; c. Desa/Kelurahan, yaitu: 1) Bantuan Pembangunan Desa. KEDUA : Dalam melaksanakan Instruksi Presiden ini, menggunakan ketentuan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Instruksi Presiden ini sebagai pedoman. KETIGA: Melaksanakan Instruksi Presiden ini dengan koordinasi sebaik-baiknya serta penuh tanggung jawab. Instruksi Presiden ini mulai berlaku padatanggal dikeluarkan.

Dikeluarkan di Jakarta Pada tangzal 18 Mei 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ttd S O E H A R T O LAMPIRAN INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1984 TANGGAL 18 Mei 1984 PEDOMAN PELAKSANAAN BANTUAN PEMBANGUNAN KEPADA PROPINSI DAERAH TINGKAT I, KABUPATEN/KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II, DAN DESA BAB I U M U M Pasal 1, (1) Yang dimaksud dengan Bantuan Pembangunan kepada Propinsi Daerah Tingkat I, Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II, dan Desa dalam Instruksi Presiden ini adalah bantuan yang telah ditetapkan dalam Keputusan Presiden

yang mengatur lebih lanjut tentang Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. (2) Perincian setiap bantuan pembangunan untuk masing-masing Propinsi Daerah Tingkat I dan Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II, ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Nasional setelah berkonsultasi dengan Menteri yang bersangkutan. BAB II TUJUAN DAN PENGGUNAAN BANTUAN Bagian Pertama Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat I Pasal 2 (1) Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat I ditujukan untuk meningkatkan keselarasan pembangunan sektoral dan regional, meningkatkan keserasian laju pertumbuhan antar daerah dan meningkatkan partisipasi daerah dalam pelaksanaan pembangunan. (2) Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat I digunakan untuk menunjang usahausaha peningkatan jalan serta penggantian jembatan propinsi, eksploitasi dan pemeliharaan pengairan, perbaikan dan peningkatan irigasi, dan proyek-proyek lain dalam rangka menunjang kegiatan-kegiatan pembangunan nasional serta menampung berbagai aspirasi masyarakat, yang berpedoman pada Pola Dasar dalam Repelita Daerah yang bersangkutan. Bagian Kedua Bantuan Reboisasi Pasal 3 (1) Bantuan Reboisasi ditujukan untuk menyelamatkan kelestarian sumbersumber alam, tanah, hutan, dan air, terutama di daerah kritis yaitu daerah yang ditinjau dari segi hydrologis dapat membahayakan kelangsungan pembangunan dalam suatu Daerah Aliran Sungai (DAS) atau wilayah lain. (2) Bantuan Reboisasi digunakan untuk melaksanakan reboisasi yang meliputi penanaman atau permudaan pohon-pohon serta jenis tanaman lain dan berbagai kegiatan penunjang di areal hutan negara dan areal lain yang berdasarkan rencana tata guna tanah diperuntukkan hutan.

Bagian Ketiga Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat II Pasal 4 (1) Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat II ditujukan untuk menciptakan dan memperluas lapangan kerja serta meningkatkan partisipasi penduduk dalam pembangunan. (2) Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat II digunakan untuk pembangunan proyek-proyek prasarana perhubungan, prasarana produksi serta proyek-proyek lain yang meningkatkan mutu lingkungan hidup dan serasi dengan proyekproyek pembangunan lain di daerah yang bersangkutan. Bagian Keempat Bantuan Pembangunan Sekolah Dasar Pasal 5 (1) Bantuan Pembangunan Sekolah Dasar ditujukan untuk : a. memperluas kesempatan belajar guna mempercepat keikutsertaan anak usia 7-12 tahun pada pendidikan dasar, dalam rangka mewujudkan kewajiban belajar; b. memantapkan dan memulihkan sarana kesempatan belajar yang tersedia, yang tidak lagi memenuhi persyaratan; c. memenuhi kebutuhan sekolah dasar di daerah transmigrasi, daerah pemukiman baru, dan daerah perbatasan/terpencil. (2) Bantuan Pembangunan Sekolah Dasar digunakan untuk pembangunan gedung sekolah dasar, penambahan ruang kelas baru lengkap dengan perabot sekolah, pembangunan rumah dinas kepala sekolah, pembangunan perumahan guru, pembangunan rumah dinas penjaga sekolah, rehabilitasi gedung sekolah dasar negeri, sekolah dasar swasta dan madrasah ibtidaiyah swasta, pengadaan buku bacaan anak,dan peralatan olahraga bagi sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah baik negeri maupun swasta, serta bahan pelajaran dalam bentuk modul untuk sekolah dasar kecil. (3) Agar sarana yang telah dibangun dapat berfungsi dengan baik disediakan formasi tenaga guru dan tenaga lainnya. Bagian Kelima Bantuan Pembangunan Sarana Kesehatan Pasal 6

(1) Bantuan Pembangunan Sarana Kesehatan ditujukan untuk: a. memberikan pelayanan kesehatan yang lebih merata dan sedekat mungkin kepada masyarakat terutama penduduk pedesaan dan daerah perkotaan yang penduduknya berpenghasilan rendah; b. meningkatkan derajat kesehatan rakyat terutama dengan peningkatan penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan yang lebih baik bagi masyarakat pedesaan. (2) Bantuan Pembangunan Sarana Kesehatan, digunakan untuk penyediaan obat-obatan, pembangunan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), pembangunan Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu (Puskesmas Pembantu), peningkatan dan perluasan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu, pengadaan Puskesmas Keliling, penyediaan sepeda motor untuk dokter Puskesmas, penyediaan sepeda untuk petugas paramedis di Puskesmas, penyediaan sarana air bersih pedesaan dan pembangunan sarana pembuangan kotoran. (3) Agar sarana yang telah dibangun dapat berfungsi dengan baik disediakan formasi tenaga medis dan paramedis. Bagian Keenam Bantuan Penunjangan Jalan Pasal 7 (1) Bantuan Penunjangan Jalan ditujukan untuk memperbaiki, meningkatkan dan membangun baru jalan Kabupaten/Kotamadya dalam rangka memperlancar pengangkutan dan arus distribusi barang-barang serta dalam rangka membuka daerah-daerah terisolir, dan daerah-daerah produksi serta menunjang proyek pembangunan di Daerah. (2) Bantuan Penunjangan Jalan digunakan untuk perbaikan badan jalan, perkerasan permukaan jalan yang tingkat pelayanannya sudah berkurang, pembangunan jembatan baru, perbaikan dan penggantian jembatan yang sudah tua pada jalan-jalan Kabupaten/Kotamadya. Bagian Ketujuh Bantuan Penghijauan Pasal 8 (1) Bantuan Penghijauan ditujukan untuk menyelamatkan kelestarian sumbersumber alam, tanah, hutan, dan air, dalam rangka memperkecil erosi, meningkatkan pendapatan petani, serta memberikan penyuluhan kepada para petani agar dapat melaksanakan upaya rehabilitasi dan konservasi tanah serta melaksanakan pola bercocok-tanam yang dapat meningkatkan kelestarian

sumber-sumber alam, terutama di daerah-daerah kritis yaitu daerah-daerah yang ditinjau dari segi hydroorologis dapat membahayakan kelangsungan pembangunan dalam suatu Daerah Aliran Sungai (DAS) atau wilayah lain. (2) Bantuan Penghijauan digunakan untuk penanaman tanaman tahunan atau perumputan, pembuatan bangunan pencegah erosi dan berbagai percontohan pertanian. Bagian Kedelapan Bantuan Pembangunan Desa Pasal 9 (1) Bantuan Pembangunan Desa ditujukan untuk mendorong dan menggerakkan usaha swadaya gotong-royong masyarakat desa dalam membangun desanya. (2) Bantuan Pembangunan Desa digunakan untuk pembangunan proyek-proyek yang diprioritaskan oleh masyarakat desa dan untuk menunjang kegiatan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). BAB III KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH Bagian Kesatu Pemerintah Pusat Pasal 10 (1) Dalam pelaksanaan bantuan pembangunan: a. Menteri Dalam Negeri bertanggung jawab atas pengaturan dan pembinaan umum administrasi pelaksanaan; b. Menteri Keuangan bertanggung jawab atas penyediaan dan pengaturan penyaluran bantuan; c. Menteri Pekerjaan Umum bertanggung jawab atas pengaturan dan pembinaan teknis bangunan yang meliputi bidang pembangunan jalan, bangunan pengairan dan bangunan gedung; d. Menteri Pertanian bertanggung jawab atas pengaturan dan pembinaan teknis yang berhubungan dengan pola dan teknik bercocok tanam komoditi jenis tanaman pertanian dalam rangka kelestarian sumber alam; e. Menteri Kehutanan bertanggung jawab atas pengaturan dan pembinaan teknis yang berhubungan dengan kehutanan serta pola dan teknis konservasi tanah dalam rangka kelestarian sumber alam dan tata air serta ekosistem dalam DAS yang bersangkutan; f. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bertanggung jawab atas pengaturan

dan pembinaan teknis yang berhubungan dengan pelaksanaan pelayanan pendidikan dasar; g. Menteri Agama bertanggung jawab atas pengaturan dan pembinaan teknis yang berhubungan dengan pendidikan agama; h. Menteri Kesehatan bertanggung jawab atas pengaturan dan pembinaan teknis yang berhubungan dengan pelayanan dan bimbingan kesehatan masyarakat dan peningkatan derajat kesehatan; i. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Nasional bertanggung jawab atas perencanaan umum bantuan dalam rangka keserasiannya dengan program pembangunan lainnya; j. Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup bertanggung jawab atas pengaturan dan pembinaan umum yang berhubungan dengan kelestarian lingkungan hidup; k. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara/Wakil Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Nasional bertanggung jawab atas penyediaan formasi tenaga dalam rangka kelancaran pelaksanaan dan berfungsinya bantuan; l. Menteri Negara Urusan Peranan Wanita bertanggung jawab atas pengkoordinasian perencanaan program penggunaan dana Bantuan Pembangunan Desa yang diperuntukkan bagi kegiatan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). (2) Pelaksanaan tanggung jawab sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat dilaksanakan secara langsung oleh Menteri yang bersangkutan atau melalui aparatur baik yang ada di pusat maupun di daerah. Bagian Kedua Pemerintah Daerah Pasal 11 (1) Dalam rangka bantuan-bantuan yang diberikan kepada Propinsi Daerah Tingkat I, Gubernur Kepala Daerah Tingkat I bertanggung jawab atas perencanaan pembinaan, pengawasan, pelaksanaan, dan pelaporan atas pelaksanaannya. (2) Dalam rangka bantuan yang diberikan kepada Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II: a) Gubernur Kepala Daerah Tingkat I bertanggung jawab atas pengaturan, pembinaan, dan pengawasan atas pelaksanaan; b) Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II bertanggung jawab atas pengaturan, pembinaan, pelaksanaan serta pemeliharaan atas hasilhasilnya, pengawasan dan pelaporan atas pelaksanaannya. (3) Dalam rangka bantuan yang diberikan kepada Desa/Kelurahan, Gubernur

Kepala Daerah Tingkat I, Bupati/ Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II bertanggung jawab atas pengarahan, pembinaan, dan pengaturan atas pelaksanaannya. (4) Dalam rangka bantuan yang diberikan kepada desa, Kepala Desa bertanggung jawab atas pembinaan swadaya masyarakat, pelaksanaan, pengawasan dan pelaporan atas pelaksanaannya. Pasal 12 Pemerintah Daerah Tingkat I, Pemerintah Daerah Tingkat Il, dan Desa berkewajiban untuk melaksanakan Bantuan Pembangunan tersebut atas dasar pengelolaan terbuka. Pasal 13 Imbalan pokok yang harus disediakan oleh Pemerintah Daerah adalah penyediaan tanah yang bebas dari segala beban penyelesaian hukum dan biaya untuk penggunaannya, serta mencukupi kekurangan biaya apabila dana yang disediakan tidak mencukupi. BAB IV PENYEDIAAN DAN PENYALURAN BANTUAN Pasal 14 (1) Penyediaan dana bantuan dilaksanakan oleh Kantor Perbendaharaan Negara (KPN). (2) Menteri Keuangan mengatur lebih lanjut tata cara penyaluran Bantuan. Pasal 15 (1) Bantuan Pembangunan tersebut dalam Instruksi Presiden ini dimasukkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang bersangkutan. (2) Menteri Dalam Negeri setelah berkonsultasi dengan Menteri Keuangan dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Badan Perencanaan Pembarigunan Nasional, mengatur lebih lanjut tata cara pemasukan bantuan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1). Pasal 16 (1) Penyediaan bantuan-bantuan kepada Propinsi Daerah Tingkat I tidak meniadakan atau mengurangi kewajiban Pemerintah Daerah Tingkat I yang bersangkutan untuk senantiasa meningkatkan pendapatan asli daerah sendiri.

(2) Penyediaan bantuan-bantuan kepada Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II tidak meniadakan atau mengurangi : a. kewajiban Pemerintah Daerah Tingkat I yang bersangkutan untuk memberikan bantuan-bantuan kepada Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat Il yang bersangkutan; b. kewajiban Pemerintah Daerah Tingkat II yang bersangkutan untuk senantiasa meningkatkan pendapatan asli daerah sendiri. (3) Penyediaan bantuan kepada Desa, tidak meniadakan atau mengurangi: a. kewajiban Pemerintah Daerah dan Desa untuk menyediakan dana bagi pembangunan desa; b. usaha Pemerintah Daerah untuk menggali sumber-sumber keuangan lain untuk pembangunan desa; c. usaha swadaya gotong-royong masyarakat desa. BAB V LAIN-LAIN Pasal 17 Hal-hal lain yang belum diatur dalam Pedoman Pelaksanaan ini, diatur lebih lanjut oleh Menteri-Menteri yang bersangkutan sesuai dengan bidang tugas masing-masing dalam koordinasi yang sebaik-baiknya. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ttd S O E H A R T O