DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BANYUWANGI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN DOKUMEN PENCATATAN SIPIL (PDPS)

dokumen-dokumen yang mirip
PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN LEGALISIR

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PERMOHONAN DATA KEPENDUDUKAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) IZIN USAHA HOTEL PADA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) IZIN TRAYEK PADA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) TANDA DAFTAR PERUSAHAAN (TDP) PADA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) IZIN USAHA INDUSTRI (IUI) / IZIN PERLUASAN USAHA INDUSTRI (IPUI) PADA

PADA KECAMATAN : TEGALDLIMO KABUPATEN BANYUWANGI

PADA KECAMATAN : TEGALDLIMO KABUPATEN BANYUWANGI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) IZIN PENGGUNAAN PEMANFAATAN TANAH (IPPT) PADA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) IZIN OPTIK PADA

PADA KECAMATAN : TEGALDLIMO KABUPATEN BANYUWANGI

KEPUTUSAN CAMAT TEGALDLIMO NOMOR 188/ 28 /KEP/ /2017 TENTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) PADA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) IZIN PENDIRIAN RUMAH BERSALIN (RB) / BALAI PENGOBATAN (BP) / BKIA / KLINIK PADA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) IZIN GANGGUAN (HO) PADA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI (IUJK) PADA

Kata Pengantar. Pacitan, Januari 2015 KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN PACITAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) IZIN APOTIK PADA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) SIPPAT, SIPA, SIP, SIPMA PADA

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I STANDAR PELAYANAN PUBLIK ( SPP ) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2016

STANDAR PELAYANAN Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banda Aceh

STANDAR PELAYANAN Pembuatan Kartu Keluarga (KK)

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SIDOARJO

BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KABUPATEN MAGELANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 30 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 30 TAHUN 2011

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2012

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANDA ACEH NOMOR TAHUN 2017

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2005 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAKALAR NOMOR : 06 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 56 TAHUN 2009

DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA MAKASSAR

KARTU KELUARGA BAGI WNI

PEMERINTAH KABUPATEN BLORA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

KOTA PONTIANAK KEPUTUSAN KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA PONTIANAK NOMOR 22 TAHUN 2015

STANDAR OPERASIONAL PELAYANAN ( SOP ) BIDANG PENCATATAN SIPIL DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. menyangkut peristiwa hukum dalam lembaran negara yang berupa surat sejak

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BENGKULU dan WALIKOTA BENGKULU

PRODUK PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA DENPASAR

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 75 TAHUN 2011

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG

TENTANG BUPATI PATI,

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2009 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

7. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara Re

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG. Nomor 07 Tahun 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2011 S A L I N A N

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 2 TAHUN 2012 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH DAERAH NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 03 Tahun : 2010 Seri : E

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) PADA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN BREBES LEMBARAN DAERAH NO. 8 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 2 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 1 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

BUPATI BUTON PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KABUPATEN TRENGGALEK

BUPATI SINTANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 17 TAHUN 2012

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

BUPATI BULUNGAN. Jalan Jelarai Tanjung Selor Kaltim, Telp. (0552) , Fax (0552) 21009

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG

PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERANGIN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 85 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

Transkripsi:

6 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BANYUWANGI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN DOKUMEN PENCATATAN SIPIL (PDPS) Nomor :1240.1 /SOP/429.115/2014 Tanggal : 30 Desember 2014 Revisi : 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan senantiasa kita panjatkan kehadirat-nya, karena hanya atas limpahan rahmat, dan karunia-nya semata Tim Penyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) telah selesai menyusunan revisi SOP Pelayanan Dokumen Akta - Akta Pencatatan Sipil Tahun 2014, dengan tidak menutup kemungkinan masih adanya beberapa revisi penyempurnaan sesuai dengan perkembangan masyarakat maupun perkembangan regulasi. Dengan telah ditetapkannya Standar Operasional Prosedur ini diharapkan akan menjadi acuan oleh staf pelaksana dan pejabat untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat sehingga dapat memberikan pelayanan bagi masyarakat dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banyuwangi. Besar harapan kami dengan telah ditetapkannya SOP ini dapat mendukung, mendorong dan dapat meningkatkan pelayanan publik, sehingga di masa-masa yang akan datang dapat lebih professional, efektif dan efisien. Sehingga tujuan pelayanan publik dapat kita wujudkan bersama. Banyuwangi, Desember 2014 KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BANYUWANGI SUDJANI, SH Pembina Utama Muda NIP. 19590611 197903 1 002

6 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BANYUWANGI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN DOKUMEN PENCATATAN SIPIL (PDPS) Nomor :1240.1 /SOP/429.115/2014 Tanggal : 30 Desember 2014 Revisi : 1 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Di dalam organisasi publik / pemerintah visi utama yang diemban adalah tercapainya kesejahteraan masyarakat melalui pemberian pelayanan yang prima kepada masyarakat sebagai pemangku kepentingan, baik pelayanan yang diberikan secara langsung maupun pelayanan yang dinikmati masyarakat secara tidak langsung. Namun demikian citra publik dinilai masih belum memenuhi kebutuhan masyarakat serta pelayanan masih belum memberikan kepuasan. Kondisi demikian tidak dapat dibiarkan terus berlangsung, oleh karena itu upaya Pemerintah untuk mereformasi sistem penyelenggaraan Pemerintah terus dilakukan melalui berbagai macam kebijakan yang mendorong kearah kebaikan. Pemerintah telah mencanangkan penerapan prinsip-prinsip tata penyelenggara pemerintah yang baik (good governance) sejak tahun 1998. Salah satu prinsip tersebut adalah penerapan transparasi dan akuntabilitas kegiatan penyelenggara pemerintahan. Perwujudan dari transparan dan akuntabilitas dimaksud antara lain adalah penyusunan standar bagi setiap jenis pelayanan publik. Melalui prosedur yang jelas akan lebih mudah diketahui berapa biaya yang diperlukan, berapa lama waktu yang dibutuhkan, siapa saja yang terlibat, peralatan apa saja yang diperlukan, dan persyaratan apa saja yang harus dipenuhi oleh pengguna jasa pelayanan. Prosedur tersebut harus distandarkan agar pelayanan yang dihasilkan sesuai dengan yang harapkan. Pembakuan prosedur dimaksud lebih dikenal dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang secara sederhana dapat diartikan sebagai pedoman atau petunjuk prosedural bagi seluruh individu yang ada dalam unit pelayanan dalam proses pemberian pelayanan kepada masyarakat atau pelanggan yang ditetapkan secara tertulis. Dengan demikian SOP akan bermanfaat sebagai pedoman bagi setiap pegawai atau pejabat dalam memberikan pelayanan rutin, membantu penelusuran terhadap kesalahankesalahan prosedur dalam memberikan pelayanan, menjamin proses pelayanan tetap berjalan dalam berbagai macam situasi, membantu memberikan informasi yang diperlukan, sekaligus dapat memberikan informasi bagi kinerja pelayanan dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam pengelolaan pelayanan. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 6 Tahun 2011 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Banyuwangi dan Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor : 55 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banyuwangi tugas dan fungsi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banyuwangi, adalah sebagai berikut : 1. Perumusan dan penetapan, pembinaan dan pengawasan terhadap kebijakan teknis Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banyuwangi 2. Pengkoordinasian, perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banyuwangi 3. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

Adapun susunan struktur organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banyuwangi adalah sebagai berikut : 1. Kepala Dinas 2. Sekretariat, terdiri dari : a. Sub Bagian Administrasi Umum dan Kepegawaian b. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan dan c. Sub Bagian Penyusunan Program 3. Bidang Administrasi Kependudukan a. Seksi Penerbitan dan Identitas Penduduk b. Seksi Perpindahan Penduduk 4. Bidang Data dan Informasi Kependudukan a. Seksi Pengolahan Data Kependudukan b. Seksi Informasi, Monitoring dan Evaluasi Data Kependudukan 5. Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil a. Seksi Kelahiran dan Kematian b. Seksi Perkawinan, Pengakuan Anak, Pengesahan Anak, Pengangkatan Anak dan Perceraian Guna melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut diatas perlu diciptakan sebuah sistem yang memungkinkan dan dapat menjadi jembatan dalam mensinergikan tugas dan fungsi pokok serta kewenangan yang dijalankan yang dijalankan di lingkungan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banyuwangi. Selanjutnya untuk menciptakan tertib administrasi dan meningkatkan kinerja dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, maka diperlukan sebuah pedoman kerja yang dapat dijadikan acuan bagi semua jajaran staf dan pejabat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banyuwangi. Sebagaimana keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/21/M.PAN/11/2008 tentang pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP), secara eksplisit dinyatakan bahwa SOP adalah pedoman yang menunjukkan apa yang harus dilakukan, kapan hal tersebut harus dilakukan, dan siapa yang melakukan, sehingga dalam pelaksanaan tugas tidak ada keterlambatan, tidak ada saling menunggu, tidak ada tumpah tindih, tidak ada saling serobot dan sebagainya. Diharapkan dengan adanya SOP ini akan tercipta standarisasi dan singkronisasi dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dari segenap jajaran staf dan pejabat di lingkungan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banyuwangi di dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. B. Ruang Lingkup Ruang lingkup penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) ini Bidang Administrasi Kependudukan dan Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banyuwangi. C. Visi Terwujudnya masyarakat Banyuwangi sadar akan kepemilikan Dokumen Kependudukan melalui SIAK menuju Tertib Administrasi Kependudukan Tahun 2013 D. MISI - Meningkatkan Pelayanan Administrasi Kependudukan yang prima - Meningkatkan kesadaran penduduk akan perkembangan memiliki identitas diri dan mencatatkan setiap peristiwa penting yang dialami - Membangun sistem Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil sesuai ketentuan yang berlaku

E. Penjelasan Visi 1. Sadar akan kepemilikan Dokumen Kependudukan adalah melalui proses sosialisasi, masyarakat sadar akan kewajiban sebagai penduduk Kabupaten Banyuwangi untuk melaporkan peristiwa penting yang dialami karena membawa akibat terhadap penerbitan Dokumen yang sah dan dilindungi hukum. 2. Dokumen Kependudukan adalah Dokumen Resmi yang diterbitkan oleh Instansi Pelaksana yang mempunyai kekuatan hukum sebagai alat bukti autentik yang dihasilkan dari pelayanan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil. a. Dokumen Kependudukan, meliputi : - Biodata Penduduk - KK - KTP - Surat Keterangan Kependudukan - Akta Pencatatan Sipil b. Surat Keterangan Kependudukan, meliputi : - Surat Keterangan Pindah - Surat Keterangan Pindah Datang - Surat Keterangan Pindah ke Luar Negeri - Surat Keterangan Datang dari Luar Negeri - Surat Keterangan Tempat Tingal - Surat Keterangan Kelahiran - Surat Keterangan Lahir Mati - Surat Keterangan Pembatalan Perkawinan - Surat Keterangan Pembatalan Perceraian - Surat Keterangan Kematian - Surat Keterangan Pengangkatan Anak - Surat Keterangan Pelepasan Kewarganegaraan Indonesia - Surat Keterangan Pencatatan Sipil c. Pelayanan Pencatatan Sipil - Kelahiran - Kematian - Lahir Mati - Perkawinan - Perceraian - Pengakuan Anak - Pengesahan Anak - Pengangkatan Anak - Perubahan Nama - Perubahan Status Kewarganegaraan - Pembatalan Perkawinan - Pembatalan Perceraian - Peristiwa Penting Lainnya 3. SIAK singkatan, Sistem Informasi Administrasi Kependudukan adalah system informasi yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memfasilitasi pengelola informasi administrasi kependudukan ditingkat Penyelenggara dan Instansi Pelaksana sebagai satu kesatuan.

4. Administrasi Kependudukan adalah kegiatan penataan dan penertiban dalam penerbitan dokumen dan data kependudukan melalui pendaftaran penduduk serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain. Untuk mewujudkan Visi dimaksud diperlukan Misi, mengingat Misi merupakan tugas yang harus diemban dan dilaksanakan agar tujuan yang ingin dicapai terlaksana dengan baik. F. Penjelasan Misi Tujuan Misi : a. Meningkatnya kualitas pelayanan dibidang Pendaftaran Penduduk b. Meningkatnya kualitas pelayanan dibidang Pencatatan Sipil Indikator Kinerja Tujuan : a. Pelayanan KK dan KTP-el sesuai SOP b. Pelayanan Akta Kelahiran sesuai SOP Kebijakan Strategi : a. Peningkatan pengelolaan Administrasi kependudukan berbasis TI sampai di tingkat Desa / Kelurahan b. Peningkatan kesadaran penduduk untuk memiliki Dokumen Kependudukan. c. Peningkatan kualitas informasi kependudukan yang mudah diakses. Dengan penjelasalan sebagai berikut : 1. Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan yang tertib untuk mendukung terwujudnya Good Governance. 2. Mewujudkan aparatur yang bersih dan professional untuk mendukung penyelenggaraan pelayanan yang prima. 3. Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi kependudukan dengan memanfaatkan TI dengan memperhatikan kelestarian lingkungan. 4. Meningkatkan kesadaran penduduk untuk mengurus kepemilikan Dokumen Kependudukan dan Pencatatan Sipil. 5. Mewujudkan Data Base Kependudukan yang dapat diakses oleh pengguna. 6. Mewujudkan pelayanan penerbitan KTP-el berbasis NIK secara Nasional. 7. Mewujudkan kepemilikan Akta Kelahiran bagi semua anak di Kabupaten Banyuwangi. G. Motto dan Komitmen 1. Motto Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banyuwangi PELAYANAN TERBAIK ADALAH PRIORITAS KAMI Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil berupaya untuk mempermudah pelayanan dan mempercepat proses penyelesaian dengan melakukan inovasi sesuai ketentuan yang berlaku dan sesuai dengan Standar Pelayanan Publik (SPP) Pelayanan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banyuwangi 2. Komitmen / janji Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banyuwangi a. Bersedia dan siap memberikan pelayanan terbaik untuk mencapai kepuasan masyarakat b. Besedia dan siap untuk mengikuti perkembangan informasi serta memanfaatkan dan mengembangkan kompetensi Teknologi Informasi dalam rangka menyongsong globalisasi pelayanan

H. Tujuan c. Bersedia dan siap menjalankan amanat dan mekanisme implementasi dan aktualisasi pelayanan terpadu di Kabupaten Banyuwangi Tujuan merupakan penjabaran dari Visi dan Misi yang telah ditetapkan yaitu target keberhasilan kurun waktu lima tahun dari tahun 2011 sampai dengan 2015 antara lain : 1. Sebagai pedoman dan penyelenggaraan pelayanan Kependudukan 2. Sebagai acuan bagi aparat DISPENDUK dalam melaksanakan tugas dan fungsi pokok dalam penyelenggaraan pelayanan Kependudukan 3. Tercapainya sistem yang teridentifikasi, disusun dan dirumuskan berdasarkan proses Kependudukan yang prima 4. Meningkatkan kualitas kinerja dan akuntabilitas I. Manfaat 1. Dengan standarisasi cara yang dilakukan pegawai dalam menyelesaikan tugastugasnya 2. Menghindari ketidakjelasan prosedur pelayanan 3. Terjaminnya seluruh prosedur pelayanan melalui prosedur yang benar meliputi alur, persyaratan, kelengkapan, output yang dihasilkan oleh waktu yang tepat 4. Membantu pegawai agar lebih mandiri dan tidak tergantung pada intervensi manajemen sehingga mengefektif dan mengefisiensikan tugas pimpinan dalam proses kerja sehari hari 5. Membantu dan memudahkan pegawai dalam memperbaiki, mengevaluasi dan meningkatkan kinerjanya 6. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan tugas 7. Meningkatkan kualitas kinerja Pelayanan Kependudukan 8. Memastikan pelaksanaan tugas dapat berlangsung dalam berbagai situasi 9. Memberikan jalan bagi implementasi pemerintah yang bersih (clean government) yang pada akhirnya juga akan memberikan jalan bagi terwujudnya good governance pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banyuwangi

6 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BANYUWANGI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN DOKUMEN PENCATATAN SIPIL (PDPS) Nomor :1240.1 /SOP/429.115/2014 Tanggal : 30 Desember 2014 Revisi : 1 BAB II PELAYANAN PENERBITAN DOKUMEN - DOKUMEN PENCATATAN SIPIL A. Dasar Hukum Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan Undang undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan atas UU No.23 th. 2006 Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Undang - Undang Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan Pelayanan Publik Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil Peraturan Menteri Pendayagunaan Nomor 63 Tahun 2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Publik Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Penetapan Standar Pelayanan Minimal Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2010 Tentang Formulir dan buku yang digunakan dalam Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2012 tentang Pendokumentasian Hasil Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil di Daerah Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 6 Tahun 2011 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Banyuwangi Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 55 Tahun 2011 tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banyuwangi B. Jangka Waktu Pelayanan Penerbitan Akte Kelahiran 60 hari ke atas paling lama 14 hari waktu penyelesaiannya Penerbitan Akte Kelahiran bayi lahir Procot paling lama 1 hari waktu penyelesaiaannya Penerbitan Akte Perkawinan paling lama 2 hari waktu penyelesaiannya Penerbitan Akte Kematian paling lama 2 hari waktu penyelesaiannya Penerbitan Akte Perceraian paling lama 2 hari waktu penyelesaiannya Penerbitan Akte Pengakuan Anak paling lama 2 hari waktu penyelesaiannya Penerbitan kutipan kedua karena akta hilang atau rusak paling lama 2 hari waktu penyelesaiannya Penerbitan Akte Perubahan Nama paling lama 2 hari waktu penyelesaiannya

Penerbitan Akte Pengangkatan Anak paling lama 2 hari waktu penyelesaiannya Penerbitan Akte Perubahan Status Kewarganegaraan paling lama 2 hari waktu penyelesaiannya Penerbitan Surat Keterangan Pencatatan Kelahiran diluar negeri paling lama 2 hari waktu penyelesaiannya Penerbitan Surat Keterangan Pencatatan Perkawinan diluar negeri paling lama 2 hari waktu penyelesaiannya Penerbitan Surat Keterangan Pencatatan Kelahiran diluar negeri paling lama 2 hari waktu penyelesaiannya Penerbitan Surat Keterangan Pencatatan Perceraian diluar negeri paling lama 2 hari waktu penyelesaiannya

Persyaratan pelayanan NO. URAIAN PERSYARATAN 1. Kelahiran * Surat Keterangan Kelahiran dari dokter/bidan/penolong kelahiran/kades/lurah. Fotocopy Legalisir KK dan KTP orang tua bagi WNI dan Orang Asing pemegang ijin Tinggal tetap. Fotocopy Legalisir Kutipan/Buku Nikah/Kawin orang tua. Nama dan Identitas 2 oramg Saksi Kelahiran. Surat Keterangan Tempet Tinggal (SKTT) bagi pemegang Ijin Tinggal Terbatas. Fotocopy Paspor bagi pemegang Ijin Kunjungan. Berita Acara Pemeriksaan Kepolisian tentang ditemukannya bayi yang tidak diketahui asalusulnya/ keberadaan orang tuanya. 2. Bayi Lahir Procot Pulang Bawa Akta Kelahiran Perkawinan * Mengisi surat permohonan untuk mendapatkan Akta Kelahiran dengan lengkap dan benar. Surat Keterangan Kelahiran dari dokter/bidan/penolong kelahiran/kades/lurah. Fotocopy Buku Nikah/ Akta Perkawinan Legalisir rangkap 2 dan menunjukkan aslinya. Kartu Keluarga asli (dalam rangka percepatan input data base anak/ bayi baru lahir). Fotocopy KTP orang tua (untuk E-KTP cukup menuliskan NIK, nama, usia dan alamat dengan lengkap dan benar). Fotocopy Paspor/Kitab/Kitas rangkap 2 bagi anak hasil kawin campuran. Fotocopy KTP 2 orang saksi untuk E-KTP cukup menuliskan NIK, nama, usiadan alamat dengan lengkap dan benar. Rekomendasi Dinas Sosial tentang ditemukannya bayi yang tidak diketahui asal-usulnya/ keberadaan orang tuanya. Surat pengantar rangklap 2 dari SKPD pemohon Menugaskan staf, dilengkapi dengan SPT khusus dari SKPD pemohon. * Surat Keterangan telah terjadinya perkawinan dari Pemuka Agama/ Pendeta atau surat Perkawinan dari Penghayat Kepercayaan yang ditandatangini oleh Pemuka Penghayat Kepercayaan/ salinan Penetapan Pengadilan. Fotocopy Kutipan akta Kelahiran/Ijazah. Surat Keterangan dari Desa/ Kelurahan. Fotocopy KTP dan KK suami dan istri dari legalisir pejabat yang berwenang. Pas foto suami istri ukuran 4x6 cm sebanyak 3 lembar. 2 (dua) orang seksi yang telah berusia 21 tahun keatas. Fotocopy Kutipan akta Kelahiran Anak yang akan diakui/ disyahkan.

3. 4. 5. 6. 7. Kematian Perceraian Pengakuan Anak - Pengesahan Anak (Belum bisa dilaksanakan terkait Perpres belum ada) Kutipan kedua dan dst karena akta hilang dan rusak Fotocopy Akta Perceraian/ Kematian jika yang bersangkutan telah pernah kawin. Ijin dari Komandan bagi anggota TNI/ POLRI. Perjanjian Perkawinan STMD dari Kepolisian. Surat Ijin dari istri bagi yang berpoligami. Surat Ijin dari Pengdilan Negeri bagi yang berpoligami. Surat Ijin dari perwakilan Negara Asing yang bersangkutan. Paspor/ Dokumen Keimigrasian SKTT (Surat Keterangan Tempat Tinggal) dari Disdukcapil. * Surat Pengantar RT dan RW untuk mendapatkan Surat Keterangan Kepala Desa/ Lurah yang dilengkapi dengan Surat Pernyataan Kematian dari Ahli Waris yg diketahui RT,RW dan Desa/Kelurahan. - Surat Keterangan dari Dokter/ paramedis. - Fotocopy KK dan KTP bagi WNI dan Orang asing yang memiliki Ijin Tinggal Tetap. - Fotocopy surat keterngan tempat tinggal (SKTT) yang memiliki ijin tinggal terbatas. - Fotocopy paspor bagi orang asing yang memiliki ijin kunjungan. - Fotocopy akta kelahiran dan atau dokumen tetap lainnya * Salinan Putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. - Fotocopy KK dan KTP-el bagi WNI dan orang asing yang memiliki ijin tetap tinggal. * Surat pengantar dari RT/ RW dan diketahui Kades/ Lurah. - Surat pengakuan anak dari ayah biologis yang disetujui oleh ibu kandung. - Kutipan akta kelahiran. - Fotocopy KK dan KTP ayah biologis dan ibu kandung. * Surat pengantar dari RT/ RW dan diketahui Kades/ Lurah. - Kutipan akta kelahiran. - Fotocopy kutipan akta perkawinan. - Fotocopy KK dan KTP pemohon. * Surat laporan kehilangan dari Kepolisian. - Surat pernyataan tentang kerusakan/ kehilangan bermaterai 6000. - Fotocopy akta yang hilang. - Fotocopy akta pencatatan sipil yang rusak.

8. 9. 10. Perubahan Nama Pengangkatan Anak Perubahan status Kewarganegaraan (WNA WNI ) * Salinan Penetapan Pengadilan Negeri tentang perubahan nama. - Kutipan akta catatan sipil (akta kelahiran). - Kutipan akta perkawinan bagi yang sudah kawin. - Fotocopy dan diligalisir KK dan KTP. - Penetapan Pengadilan tentang pengangkatan anak. - KK dan KTP orang tua yang mengangkat. - Akta kelahiran. * Salinan Keputusan Presiden mengenai perubahan status Kewarganegaraan menjadi WNI. - Salinan keputusan Menteri yang bidang tugasnya meliputi urusan Kewarganegaraan. - Kutipan Akta catatan sipil. - Kutipan Akta Perkawinan bagi yang sudah kawin. - Fotocopy KK, KTP dan Paspor. 11. 12. 13. 14. Perubahan status Kewarganegaraan diluar NKRI (WNI WNA) Pencatatan Kelahiran Di Luar Negeri Pencatatan Perkawinan Di Luar Negeri Pencatatan Kematian di Luar Negeri Pencatatan Perceraian di Luar Negeri * Surat persetujuan perubahan Status Kewarganegaraan WNI menjadi WNA dari negara yang bersangkutan. - Fotocopy Kutipan Akta Kelahiran. - Kutipan Akta Perkawinan bagi yang sudah menikah. - Fotocopy Paspor. * Bukti pencatatan Kelahiran dari Negara setempat yang dikeluarkan oleh Kedutaan Indonesia (Pejabat Konsuler). - Fotocopy Paspor RI orang luar. - Fotocopy ligalisir kutipan/ buku nikah/ kawin atau bukti tertulis perkawinan orang. * Bukti Perkawinan/ Akta Perkawinan dari Negara setempat. - Akta Kelahiran. - KTP dan KK suami dan istri bagi penduduk Indonesia. - Pas foto suami istri ukuran 4x6 sebanyak 3 lbr. - Paspor/ Dokumen keimigrasian. * Surat Keterangan Kematian dari Negara setempat. - Fotocopy Paspor RI atau Identitas lainnya. * Bukti Pencatatan Perceraian dari Negara setempat. - Akta Perkawinan. - Fotocopy Paspor RI.

C. Dengan terbitnya Perda Nomor 2 Tahun 2014 tentang Administrasi Kependudukan pada Pasal 77 Sanksi Administrasi Setiap Penduduk dikenai sanksi administrasi berupa denda apabila melampaui batas waktu pelaporan Peristiwa Kependudukan dan Peristiwa Penting terhadap penduduk Warga Negara Indonesia (WNI) sebesar Rp. 50.000,- (Lima puluh ribu rupiah) dan Penduduk Orang Asing (WNA) sebesar Rp. 100.000,- (Seratus ribu rupiah) dalam hal : Peristiwa Penting : a) Kelahiran : 1. Pencatatan Kelahiran Penduduk Banyuwangi diatas 60 (enam puluh) hari. 2. Pencatatan Kelahiran Penduduk Banyuwangi yang Lahir di luar wilayah NKRI diatas 30 (tiga puluh) hari. 3. Pencatatan Kelahiran Penduduk Banyuwangi yang lahir diatas Kapal Laut atau Pesawat Terbang diatas 30 (tiga puluh) hari. b) Perkawinan : 1. Pencatatan Perkawinan diatas 60 (enam puluh) hari Sejak tanggal pemberkatan. 2. Pelaporan Perkawinan Penduduk Banyuwangi yang telah mencatatkan Perkawinan di Luar Wilayah NKRI (sudah mendapatkan Akta perkawinan di Luar Negeri) diatas 30 (tiga puluh) hari. c) Pencatatan Pembatalan perkawinan diatas 90 (sembilan puluh) hari sejak Putusan Pengadilan yang memperoleh kekuatan hukum tetap. d) Perceraian : 1. Pencatatan Perceraian diatas 60 (enam puluh) hari sejak Putusan Pengadilan memperoleh kekuatan hukum tetap. 2. Pelaporan Perceraian Penduduk Banyuwangi yang telah mencatatkan Perceraian di Luar Wilayah NKRI (sudah mendapatkan Akta Perceraian di Luar Negeri) diatas 30 (tiga puluh) hari. e) Pencatatan Pembatalan Perceraian diatas 60 (enam puluh) hari sejak Putusan pengadilan memperoleh kekuatan hukum tetap. f) Pengangkatan Anak : 1. Pencatatan Pengangkatan Anak Warga Negara Indonesiaoleh Penduduk Banyuwangi diatas 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya salinan Penetapan Pengadilan Negeri oleh penduduk. 2. Pelaporan Pengangkatan Anak Warga Negara Asing di Luar NKRI (sudah memiliki Akta Klelahiran dari Negara Asing) oleh Penduduk Banyuwangi diatas 30 (tiga puluh) hari. g) Pengakuan Anak : Pencatatan Pengakuan Anak diatas 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal Surat Pengakuan Anak oleh Ayah dan disetujui oleh Ibu Kandung dari anak yang bersangkutan. h) Pengesahan Anak : Pencatatan Pengesahan diatas 30 (tiga puluh) hari sejak ayah dan ibu anak yang bersangkutan melakukan perkawinan dan mendapatkan Akta Perkawinan.

i) Perubahan Nama : Pencatatan Perubahan Nama diatas 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya salinan Penetapan Pengadilan Negeri oleh penduduk. j) Perubahan Status Kewarganegaraan : Pelaporan Perubahan Status Kewarganegaraan dari Warga Negara Asing menjadi Warga Negara Indonesia diatas 60 (enam puluh) hari sejak Berita Acara Pengucapan Sumpah atau Pernyataan Janji setia oleh Pejabat. k) Peristiwa Penting lainnya : Pecatatan Peristiwa Penting lainnya diatas 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya salinan Penetapan Pengadilan Negeri oleh penduduk. D. Tinjau Lokasi Pelayanan Dokumen Pencatatan Sipil Kabupaten Banyuwangi diperlukan tinjau lokasi oleh Tim Pertimbangan Teknis Dispenduk yang dikoordinir oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banyuwangi sebagai salah satu prosedur yang harus dilaksanakan. Adapun keanggotaan Tim Pertimbangan Teknis Dispenduk sebagaimana dimaksud Surat Keputusan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banyuwangi Nomor : 188/ /KEP/429.015/2014 adalah sebagai berikut : NO. INSTANSI TIM TEKNIS KETERANGAN 1. Kepala Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Ketua Tim 2. Sekretaris Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Sekretaris 3. Kepala Bidang Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Anggota Tetap 4. Kepala Bidang Administrasi Kependudukan Anggota Tetap 5. Kepala Bidang Data Kependudukan Anggota tetap 6. Kasi Kelahiran dan Kematian Anggota Tetap 7. Kasi Perkawinan, Pengakuan, Pengesahan, Anak dan Perceraian Anggota Tetap

\6 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BANYUWANGI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN DOKUMEN PENCATATAN SIPIL (PDPS) Nomor :1240.1 /SOP/429.115/2014 Tanggal : 30 Desember 2014 Revisi : 1 BAB III LOKET DAN PROSEDUR PELAYANAN A. Loket Pelayanan Loket pelayanan Dispenduk berada di Front Office pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banyuwangi Jalan Letkol Istiqlah No. 68 Telp. (0333) 424234 Banyuwangi dengan cakupan pelayanan antara lain sebagai berikut : 1. Meja Informasi / konsultasi : Petugas mempunyai tugas memberikan penjelasan atas informasi yang diminta oleh pemohon baik pelayanan Administrasi Kependudukan maupun pelayanan Akta-akta catatan sipil. Disamping itu bisa juga memberikan informasi / keterangan persyaratanpersyaratan dokumen yang akan diajukan pemohon serta pemrosesan dengan sikap yang ramah, sopan, komunikatif dan bersahabat. 2. Loket Penerimaan Pendaftaran Permohonan Dokumen Pencatatan Sipil dan Peristiwa Penting lainnya: Petugas yang berada di loket Penerimaan Pendaftaran Permohonan dokumen Pencatatan sipil mempunyai tugas untuk meneliti / memverifikasi persyaratan administrasi pada berkas permohonan pencatatan sipil. Apabila berkas persyaratan sudah lengkap dan betul dibuatkan tanda bukti pendaftaran dan berkas permohonan pencatatan sipil segera diajukan untuk diproses lebih lanjut di bidang pencatatan sipil. Untuk berkas yang persyaratannya tidak/kurang lengkap, berkas permohonan dikembalikan kepemohon untuk melengkapi berkas. Petugas juga menginformasikan waktu penyelesaian dan sanksi administrasi berupa denda bagi pemohon yang akan mengajukan pemrosesan dokumen Pencatatan sipil yang terlambat sesuai ketentuan yang berlaku. 3. Loket Pengambilan : Petugas yang berada di loket ini mempunyai tugas untuk menyerahkan dokumen pencatatan sipil yang telah selesai diproses dan ditanda tangani Kepala Dinas untuk diberikan kepada pemohon. 4. Loket Pembayaran Denda: Petugas / Bendahara Pembantu yang berada di loket ini mempunyai tugas menerima pembayaran sanksi administrasi berupa denda apabila melampaui batas waktu pelaporan peristiwa kependudukan dan peristiwa penting (catatan sipil) terhadap penduduk WNI sebesar Rp. 50.000,- (Lima puluh ribu rupiah) dan WNA sebesar Rp. 100.000,- (Seratus ribu rupiah) yang telah diterbitkan kepada pemohon sesuai Perda Nomor 2 Tahun 2014 yang diberlakukan sejak 9 Desember 2014 dan melakukan pembukuan / administrasi serta penyetoran ke Kas Daerah sesuai dengan ketentuan Perda nomor 2 tahun 2014.

B. Prosedur Pelayanan Pencatatan Sipil Pemohon memasukkan berkas permohonan catatan sipil dan peristiwa penting lainnya yang sudah lengkap/ memenuhi persyaratan di loket, persyaratan diteliti dan diverifikasi petugas, apabila ada berkas persyaratan pemohon yang belum lengkap dikembalikan agar pemohon melengkapinya, untuk berkas yang sudah lengkap sesuai dengan persyaratan di diberi nomor register pendaftaran, selanjutnya diproses pencetakan dan penandatanganan Kepala Dinas. - Prosedur Pelayanan Legalisasi dokumen Akta-akta dan peristiwa penting : Pemohon memasukan berkas dokumen yang akan diajukan untuk dilegalisir ke Petugas Penerimaan Legalisasi, dan berkas yang harus dipersiapan : a. Foto copy dokumen pencatatan sipil atau peristiwa penting lainnya yang akan dilegalisir dokumen Asli dilampirkan; b. Berkas dokumen diregister, stempel penandatanganan pejabat yang berwenang; c. Setelah berkas dokumen ditandatangani /legalisir dikembalikan kepemohon; d. Pemohon meneliti kembali berkas dokumennya apakah sudah lengkap apa belum; e. Waktu legalisasi dokumen selama 10 menit; f. Pemohon legalisasi tidak dipungut biaya.

6 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BANYUWANGI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN DOKUMEN PENCATATAN SIPIL (PDPS) BAB IV PENUTUP Nomor :1240.1 /SOP/429.115/2014 Tanggal : 30 Desember 2014 Revisi : 1 Puji syukur kita panjatkan pada Tuhan atas segala Rahmat, karunia-nya, bahwa Standar Operasional dan Prosedur (SOP) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banyuwangi dapat selesai dengan baik, karena akan menjadi acuan dan pedoman proses pelayanan Pencatatan Sipil kepada masyarakat yang diberikan oleh Aparatur Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banyuwangi. Maksud dan tujuan Standar Operasional dan Prosedur (SOP) ini adalah sinergitas dan upaya menyelaraskan pelayanan dengan visi dan misi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banyuwangi, yaitu Pelayanan Terbaik adalah Prioritas Kami. Oleh karena itu maka pada tahun 2014 ini Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banyuwangi mempersiapkan dan melaksanakan perubahan dan paradigma pelayanan terkait dengan prosedur dan mekanisme yang mudah dan sederhana SOP ini merupakan wujud dari konsekuensi perubahan dan paradigma baru pelayanan publik disamping adanya peningkatan pelayanan dan kewenangan dari Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banyuwangi sebagaimana Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Banyuwangi dan Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor : 55 Tahun 2011 Tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banyuwangi Atas selesainya penyusunan SOP ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dari awal sampai akhir, dan semoga dapat bermanfaat bagi peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan kepada masyarakat. Banyuwangi, Desember 2014 KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BANYUWANGI SUDJANI, SH Pembina Utama Muda NIP. 19590611 197903 1 002

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PENCATATAN SIPIL PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2014