Mengingat : 1. huruf a dan huruf b perlu menetapkan peraturan Bupati tentang Jaminan pendanaan pendidikan di Kabupaten T\rlungagung;

dokumen-dokumen yang mirip
Pembiayaan Pendidikan Perspektif PP 48 Tahun 2008 dengan Perpres 87 Tahun Bahan Kajian

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS)

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH

WALIKOTA BANJAR. PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 32.a TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (APBS)

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BERITA DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2014 NOMOR 17 SERI F NOMOR 313

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DRAFT PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN UNTUK RAKYAT

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR X8 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

SALINAN BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 23 TAHUN No. 23, 2017 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR X9 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS

PANDUAN PROGRAM BANTUAN BEASISWA BEASISWA KURANG MAMPU MAHASISWA MAHASISWA PERGURUAN TINGGI PROVINSI JAWA TENGAH OLEH: TIM PENYUSUN

KOMPILASI POIN-POIN PENTING ATURAN TENTANG PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG

Indonesia T a h u n Nomor 5, T a m b a h a n Lembaran Negara Republik Indonesia N o m o r 4355);

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA,

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS

Perbendaharaan Negara (lembaran Negara Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambaian Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM SEKOLAH GRATIS DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG BEASISWA SISWA DAN MAHASISWA BERPRESTASI DARI KELUARGA TIDAK MAMPU

BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN NAGARI

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 89 TAHUN 2015 TENTANG

#5- Mengingat : 1. :a.. Tahun 2OO3 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 430U;

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN BESARAN DANA DESA DI KABUPATEN BLORA

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME TRANSFER KE DAERAH

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 17 TAHUN 2014

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 113 TAHUN 2012

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KEPULAUAN YAPEN

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAERAH DAN KOMITE SEKOLAH/MADRASAH

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PROGRAM BANJAR CERDAS JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA BUPATI JEMBRANA,

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BUPATI KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : 7 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PEMBEBASAN BIAYA PENDIDIKAN DASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

BUPATI REMBANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DESA

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DESA

BUPATI KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEUANGAN DESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.07/2010 TENTANG

Peraturan pelaksanaan Pasal 159 Peraturan Menteri Keuangan. 11/PMK.07/ Januari 2010 Mulai berlaku : 25 Januari 2010

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG KEUANGAN DAN ASET DESA

TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN HIBAH BIAYA OPERASIONAL PENDIDIKAN DAERAH KEPADA SEKOLAH SWASTA TAHUN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAHKABUPATEN BREBES NOMOR 004 TAHUN 2015 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 34 TAHUN 2017

B U P A T I S I M A L U N G U N PAMATANG RAYA SUMATERA UTARA Kode Pos 21162

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BONDOWOSO PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR ^^ TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG BANTUAN UANG DUKA BAGI KELUARGA PENDUDUK MISKIN KABUPATEN SUKOHARJO

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG,

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

2016, No Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586); 3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Ne

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

2013, No

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 6 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KOMITE SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN BUPATI BOGOR NOMOR 44 TAHUN 2018 TENTANG PENGALOKASIAN DAN TATA CARA PENYALURAN ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2018

Transkripsi:

BT'PATI TULUITGAGTNTG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan kecerdasan bangsa, Pemerintah Daerah mempunyai kewajiban dalam menyelenggarakan pendidikan bagr masyarakat; b. bahwa guna meringankan beban orang tua wali/peserta didik dalam pembiayaan pendidikan, maka perlu dilaksanakan penyelenggaraan pendidikan yang murah dan berkualitas pada jenjang pendidikan dasar dan menengah baik negeri maupun swasta di lingkungan pemerintah Kabupaten T\rlungagung c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b perlu menetapkan peraturan Bupati tentang Jaminan pendanaan pendidikan di Kabupaten T\rlungagung; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2OO3 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagai mana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 126, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 36, Tambahan l.embaran Negara Republik Indonesia Nomor 3412), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 1998 (kmbaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 90, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3763);

Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah (kmbaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3412) sebagaimana telahdiubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 1998 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3764); Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional (kmbaran Negara Republik Indonesia Tahun 20O5 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496); Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 40, Tambahan l,embaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2OO7 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (kmbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO7 Nomor 82, Tambahan kmbaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan (kmbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (kmbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2O10 Nomor 23, Tambahan kmbaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2Ol0 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan kmbaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157); 11. Peraturan Menteri Da1am Negeri Nomor 13 Tahun 20O6 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 201 1 ; 12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 44 Tahun 2Ol2 tentang Pungutan dan Sumbangan Biaya Pendidikan pada Satuan Pendidikan Dasar; 13. Peraturan Daerah Kabupaten T\.rlungagung Nomor 3 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggtrraan pendidikan, (trmbaran Daerah Kabupaten Tirlungagung Tahun 2O10 Nomor 04 Seri E) sebagaimana telah diubah dengan peraturan Daerah Kabupaten T\rlungagung Nomor 23 Tahun 2011 (kmbaran Daerah Kabupaten T\rlungagung Tahun 2011 Nomor 06 Seri E);

Pa*l I Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Pemerintah Daerah adalah pemerintah Kabupaten T\rlungagung. 2. Bupati adalah Bupati T\rlungagung. 3. Dinas adalah Dinas Pendidikan Kabupaten T\rlungagung. 4. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas pendidikan Kabupaten Tulungagung. 5. satuan Pendidikan adalah raman Kanak-Kanak (TK/RA), sekolah Dasar (SD/M0, Sekolah Menengah pertama (SMp/MTs), Sekolah Menengah Atas (SMA/MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK/MAK) dan sekolah Luar Biasa (slb). 6. Kewenangan Daerah adalah kekuasaan dan hak daerah untuk menentukan atau mengambil kebijakan dan /atau melakukan pelayanan dalam rangka menyelenggarakan pemerintahan daerah. 7. Komite Sekolah adalah lemb"ga mandiri yang beranggotakan orang tua/wali peserta didik, komunitas sekolah serta tokoh masyarakat yang peduli pendidikan. 8. Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah yang selanjutnya disingkat ApBs adalah anggaran pendapatan dan belanja sekolah dalam satu tahun pela-iaran. 9. Pengelolaan keuangan sekolah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungj awaban dan pengawasan keuangan sekolah. 10. Biaya personal adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk mencukupi keperluan peserta didik secara pribadi. 11. Jaminan Pendanaan Pendidikan adalah jaminan pembiayaan yang diberikan pemerintah daerah kepada peserta didik miskin untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah. 12. Peserta didik Miskin adatah peserta didik yang berasal dari keluarga miskin yang sumber datanya berasal dari Badan Pusat Statistik yang telah diverifikasi oleh Pemerintah Daerah. BAB II IUTAKSITD, TU.IUAIY, DAII PRIIYSP Paral 2 Pemberian Jaminan pendanaan pendidikan ini dimaksudkan untuk meningkatkan Angka Partisipasi Murni (APM) peserta didik miskin untuk melanjutkan sekolah sampai jenjang SMA/ MA/SMK/ MAK.

Paral O Tujuan pemberian Jaminan pendanaan pendidikan adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia dari keluarga miskin melalui pemberian kesempatan seluasluasnya bagi peserta didik miskin memperoreh pendidikan untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah. Paaal 4 Jaminan pendanaan pendidikan dilaksanakan dengan prinsip: a' transparan, artinya keterbukaan yaitu memungkinkan orang tua/wali untuk mengetahui dan mendapatkan informasi seluas-luasnya tentang jaminan pembiayaan pendidikan ; b. akuntabel, arlinya bahwa jaminan pembiayaan pendidikan dapat d ipertanggun gi awabkan ; c. efe1rlif, artinya kegiatan yang dibiayai oleh Jaminan pembiayaan pendidikan dapat mencapai target yang telah ditetapkan; \- d. efisien, artinya penggunaan dana Jaminan pembiayaan pendidikan dapat menghasilkan keluaran yang maksimal; e' tertib, artinya bahwa Jaminan pembiayaan pendidikan harus dikelola secara tepat waktu, tepat guna dan tepat sasaran; f. kepatutan, artinya Jaminan pembiayaan pendidikan harus memperhatikan tindakan atau sikap yang dilakukan dengan wajar dan proporsional. BAB III BIAYA PEITY-ELEITE{}ARAAIT PETDIDII(AIT Pa:al S Biaya penyelenggaraan pendidikan berasal dari: a. APBN; b. APBD; atau d. Peserta didik. Paral 6 (1) Setiap peserta didik wajib untuk ikut serta dalam menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan. Biaya penyelenggaraan pendidikan yang wajib ditanggung oteh peserta didik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah biaya personal peserta didik. Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikecualikan bagr peserta didik miskin, bersekolah, dan tercatat seb"gai penduduk di di Kabupaten Tulungagung. Penetapan peserta didik miskin sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan oleh Kepala Dinas berdasarkan data peserta didik miskin yang bersumber dari Badan Pusat statistik yang telah diverifrkasi oleh pemerintah Daerah dan atau Surat Keterangan dari Kepala Desa/Lurah setempat. Biaya penyelenggaraan pendidikan bagr peserta didik miskin sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditanggung oleh pemerintah Daerah.,l ltz I

railrrrarr pe*pheflr pendrdrr(arr Pasal Z Ja.minan pendanaan pendidikan diberikan kepada peserta didik Kabupaten T\rlungagung. Jaminan pendanaan pendidikan dipergunakan untuk membiayai : a. kebutuhan personal peserta didik; b. pembinaan bakat dan prestasi; c. kegiatan pengiriman duta pelajar; d. beasiswa. Besaran jaminan keuangan Daerah. pasal g pendanaan pendidikan disesuaikan dengan kemampuan (2)?.:"*"1 jaminan pendanaan pendidikan bagi setiap peserta ditetapkan oleh Bupati. didik miskin (3) Peserta didik miskin yang diberi jaminan pendanaan pendidikan sebagaimana dimaksud dalam pasal Z iyat(ll Oi "t"pt"" oleh Kepala Dinas. paral 9 Persyaratan untuk memperoleh jaminan pendanaan pendidikan a. Permohonan adalah: dari pendidikan; orang tua/wali peserta didik miskin kepada satuan b' Peserta didik miskin adalah para siswa-siswi yang bersekolah dan tercatat sebagai penduduk di Kabupaten fuf""g"grrrrg Persyaratan administrasi pendidikan: a. Rekapitulasi jumlah pendukungrrya; dan pacal 1O pengajuan jaminan pendanaan pendidikan untuk satuan peserta didik miskin beserta fotocopy dokumen t X$"":TI":*ning bank atas nama satuan pendidikan untuk segera diteruskan paral 11 (1) orang tua/wali peserta didik miskin mengisi blangko permohonan dan menyerahkan kepada satuan pendidikan dengan dilampiri persyaratan sebagaimana dimaksud dalam pasal 9. {2) 5:P" satuan pendidikan berdasarkan permohonan didik miskin membuat rekapituasi juril; peserta dokumen pendukungnya. orang tua/wali peserta didik miskin beserta

Pasal 12 Kepala satuan pendidikan mengajukan permohonan jaminan pendanaan pendidikan secara tertulis kepada Kepala Dinas dengan dilampiri persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10. Kepala Dinas melakukan penelitian dan pengkajian berkas permohonan dari satuan pendidikan. Dalam melakukan penelitian dan pengka,lian berkas permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Dinas dapat membentuk tim verifikasi. Jaminan pendanaan pendidikan ditransfer ke rekening satuan pendidikan penerima. BAB V PEITATAUSAHAAIT, PERTAIYGGUTEdAWABA"IT DAIT PTLAPORAIT JAUII{AIT PEI{DAITAAI{ PEITDIDII(AII Pasal 13 Kepala Dinas mengajukan permohonan pencairan dana jaminan pendanaan pendidikan didukung dengan data peserta didik miskin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (41 kepada Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tulungagung selaku Pejabat Pengelola Keuangan Daerah. Penerbitan SP2D untuk belanja jaminan pendanaan pendidikan ditransfer langsung ke rekening satuan pendidikan. Kepala Satuan Pendidikan wajib segera menerimakan dana jaminan pendanaan pendidikan paling lambat 14 (empat belas) hari kepada peserta didik miskin setelah menerima transfer dengan bukti penerimaan. Kepala Satuan Pendidikan menyampaikan laporan jaminan pendanaan pendidikan kepada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah melalui Kepala Dinas paling lambat 1 (satu) bulan setelah dana masuk ke rekening satuan pendidikan. Kepala Satuan Pendidikan bertanggungiawab atas penerimaan dan penyaluran jaminan pendanaan pendidikan. Format laporan realisasi keuangan jaminan pendanaan pendidikan ditetapkan oleh Kepala Dinas. BAB VI LARA.ITGAIT-LARANGAI{ Paral 14 Komite Sekolah, Kepala Satuan Pendidikan, maupun tenaga pendidik di lingkup satuan pendidikan dilarang: a. menjual buku pelajaran, bahan ajar, perlengkapan bahan ajar, pakaian seragam, atau bahan pakaian seragam di satuan pendidikan, serta segala sesuatu yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan belajar mengajar;

b. memungut biaya dalam memberikan bimbingan belajar kepada peserta didik di satuan pendidikan; c. melakukan segala sesuatu baik secara langsung maupun tidak langsung yang menciderai integritas evaluai hasil bela-jar peserta didik; dan/atau d' melalukan pungutan kepada peserta didik baik secara langsung maupun tidak langsung. (21 Kegiatan pungutan yang dilarang selagaimana dimaksud pada ayat (l) huruf d meliputi: a. pungutan yang dilakukan kepada peserta didik atau orang tua/wali; b. pungutan yang dikaitkan dengan persyaratan akademik untuk penerimaan peserta didik, penilaian hasil belqjar peserta didik, dan/atau kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan; dan/atau c' pungutan yang digunakan untuk kesejahteraan anggota komite sekolah atau lembaga representasi pemangku kepentingan satuan pendidikan baik langsung maupun tidak langsung. \- (3) Dalam rangka pemerataan jumlah peserta didik, Satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah Daerah dilarang menambah atau membangun fasilitas untuk sar rna penunjang pendidikan tanpa sepengetahuan Kepala Dinas, dan mendapat persetujuan Bupati kecuali yang berasal dari APBN atau ApBD. '\r BAB VII PEItrBII{AAIT DAI PEITGAWASAIT Paral 15 (1) Dinas melaksanakan pembinaan dan pengelolaan jaminan pendanaan pendidikan yang dilakukan oleh satuan pendidikan. (2) Pelaksanaan pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pemberian pedoman, bimbingan, supervisi dan kosultasi. Pasal 16 Pengawasan atas pelaksanaan pengelolaan dan pertanggungiawaban jaminan pendanaan pendidikan dilaksanakan oleh instansi yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VUI SAIVKSI Paral 17 (l) Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 ayat (1) dan ayat (3) dapat dikenai sanksi administrasi berupa : a. Teguran tertulis; dan b. Penundaan pemberian biaya penyelenggaraan pendidikan.

(21 Penjatuhan sanksi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Bupati berdasarkan rekomendasi dari Inspektorat Kabupaten Tulungagung. BAB IX KETENTUAN PEITUTT'P Pasal 18 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar semua orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten T\rlungagung. di Tulungagung