FORMULIR PENETAPAN KINERJA TINGKAT KABUPATEN

dokumen-dokumen yang mirip
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

FORMULIR PENETAPAN KINERJA TINGKAT KABUPATEN

FORMULIR PENGUKURAN KINERJA TINGKAT KABUPATEN

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

INDIKATOR KINERJA UTAMA KABUPATEN BINTAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA KABUPATEN BINTAN

GERAKAN MELANGKAH MAJU DI BIDANG KELAUTAN, PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA KABUPATEN BINTAN

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan

Kata Pengantar menuju Bintan yang maju, sejahtera dan berbudaya

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

Visi Menuju Bintan yang Maju, Sejahtera, dan Berbudaya,

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Provinsi Jawa Timur

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH

Tabel 5.1 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Indikator Sasaran dan Target Sasaran Visi : "Bali Mandara Jilid 2", Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

Tabel Capaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2016

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT,

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

3. TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN (IKK II.3)

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak = x 100 % Jumlah anak usia 4-6 tahun =

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI

Lampiran Meningkatnya cakupan

Tabel Alokasi Anggaran per Sasaran/Urusan. Anggaran Realisasi Realisasi % Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi dan Daya Saing Daerah

RPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1

TABEL 9-1 Indikator Kinerja Kabupaten Nagan Raya Tahun

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Wilayah Sungai Tamiang Langsa II-7. Jumlah Curah Hujan Rata-rata Bulanan (mm) Arah dan Kecepatan Angin Rata-rata (knots)

LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

: RUSLI HABIBIE :

Tabel 9.1. Tabel Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Landak

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2017

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH.

BAB I PENDAHULUAN... I-1

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO TAHUN 2016

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH ACEH TAHUN Pergub menjaga keberlanjutan perdamaian. 1.3 Persentase pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP.

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

RKPD KOTA SURABAYA TAHUN 2018 DAFTAR ISI. Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar...

KATA PENGANTAR H. DJOHAN SJAMSU, SH PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2015

BUPATI PARIGI MOUTONG PROVINSI SULAWESI TENGAH

INDIKATOR KINERJA UTAMA PROVINSI GORONTALO. Tujuan 1 : Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Daerah

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

PENETAPAN KINERJA KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2014 PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH KABUPATEN

Tahun Penduduk menurut Kecamatan dan Agama Kabupaten Jeneponto

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Jembrana

DAFTAR ISI Hal Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii Daftar Gambar... v Daftar Lampiran... vi

Daftar Tabel. Halaman

PENETAPAN KINERJA PEMERINTAH ACEH TAHUN Jumlah Qanun Aceh 1.4 Jumlah Peraturan Gubernur. Pemerintah Aceh *

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

Peraturan Daerah RPJMD Kabupaten Pulang Pisau Kata Pengantar Bupati Kabupaten Pulang Pisau

PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET TAHUN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada hak-hak dasar masyarakat

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN... 1

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2016

2.25. Jumlah Anak Balita Hidup dan Jumlah Kasus Kematian Balita di 32 KecamatanTahun II-42 Tabel Jumlah kasus kematian ibu hamil,

Daftar Tabel Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD ) Kab. Jeneponto Tahun 2016

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2014 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR GORONTALO, KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 277 / 02/ VII / 2013

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT

DAFTAR TABEL. Miskin Kabupaten Pati Tahun Kabupaten Pati dan Wilayah Sekitarnya Tahun

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016

PENGUKURAN KINERJA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016

IKU Pemerintah Provinsi Jambi

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Jumlah Penduduk usia 15 thn ke atas dapat baca tulis x100% Jumlah penduduk usia 15th ke atas

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH

RENCANA KINERJA TAHUNAN PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO TAHUN No. Sasaran Strategis Indikator kinerja Target SD/MI/ Paket A.

PENGUKURAN KINERJA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH DAN ISU STRATEGIS... II-1

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

Rencana Kerja P emerintah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 DAFTAR ISI

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

DAFTAR TABEL. Kabupaten Rembang Tahun II-1. Kecamatan di Kabupaten Rembang Tahun II-12. Kelamin Kabupaten Rembang Tahun

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 14 TAHUN 2013 SERI E.10 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta 2021 A. 1

INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PENGUKURAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU Tahun 2015

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

Transkripsi:

FORMULIR PENETAPAN KINERJA TINGKAT KABUPATEN KABUPATEN : BINTAN TAHUN ANGGARAN : 2014 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KNERJA TARGET 1 Meningkatnya toleransi antar umat beragama yang ditandai dengan tidak adanya kasus perselisihan antar umat beragama 2. Terpenuhinya standar aturan ketenaga kerjaan 3. Menurunnya angka pengangguran terbuka dari 9,94% menjadi 8,00% 4. Terpenuhinya standar/ ketentuan nasional pendidikan anak usia dini serta pendidikan dasar dan pendidikan menengah 5. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pelestarian nilai seni dan budaya daerah 6. Terpenuhi pelayanan kesehatan sesuai standar Jumlah kasus perselisihan antar umat beragama Persentase kasus PHK yang terselesaikan Persentase kecelakaan kerja yang menyebabkan luka berat dan Kematian Persentase kasus perselisihan pengusaha pekerja yang terselesaikan Persentase pencari kerja yang ditempatkan 0 90,00% < 1 90,00% 56,62% Rasio penduduk yang bekerja 0,95% Besaran tenaga kerja yang 12 % mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi Indeks Pendidikan 83,21 Angka rata-rata lama sekolah 8,22 (RLS Angka partisipasi kasar (APK) 106,50% SD/MI/paket A Angka partisipasi kasar (APK) 93,50% SMP/MTS/paket B Angka partisipasi murni (APM) 93,75% SD/MI/paket A Angka partisipasi murni (APM) 67,30% SMP/MTS/paket B Angka partisipasi kasar (APK) 75,63 SMA/SMK/MA/paket C Angka partisipasi murni (APM) 60,00 SMA/SMK/MA/paket C Angka Melek Huruf ( AMH) 99,30 Penyelenggaraan festival seni 6 kali dan budaya Angka indeks kesehatan 75,10 Angka usia harapan hidup 70,40

7. Meningkatnya persentase koperasi aktif dari 79, 15% menjadi 82,80% serta pertumbuhan rata-rata UMKM sebesar 3,77% pertahun 8. Meningkatnya unit usaha industry kecil dan menengah (IKM) sebesar 150% 9. Meningkatnya kontribusi sektor perikanan dalam PDRB sebesar 8% 10. Meningkatnya kontribusi sektor pariwisata dalam PDRB dari 20,19% menjadi 25,00% 11. Meningkatanya kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB dari 7.21% menjadi 7,70% dan nilai tukar petani dari 105% menjadi 114% 12. Meningkatnya penduduk yang memilki dokumen kependudukan dan catatan sipil dari 64,40% menjadi 85% Angka kelangsungan Hidup bayi 99,55% Persentase balita gizi buruk < 1 Cakupan Balita Gizi buruk 100 mendapat perawatan Cakupan kunjungan bayi 114 Cakupan Ibu Hamil dengan 80% kompikasi yang ditangani Cakupan pelayanan ibu nifas 90,00 CAkupan kunjungan Ibu hamil 100 K4 Cakupan Pelayanan Anak balita 90,00% ( minimal 8 kali ) Cakupan neonatal dengan 80,00 komplikasi yang ditangani Persentase koperasi aktif 87,38% Jumlah UMKM Aktif Jumlah unit usaha industri kecil dan menengah Jumlah Unit usaha yang terkait dengan agro industry dan industry hasil hutan Jumlah Unit usaha yang terkait dengan industry kerajinan rumah tangga Pendapatan perkapita nelayan 1.527 unit 220 unit 34 unit 14 unit 3,97 juta Jumlah nilai Ekspor/tahun 19,6M Nilai ekspor hasil perikanan tangkap Lama tinggal wisatawan (hari) mancanegara dan nusantara Pengeluaran wisatawan (harian) mancanegara (USD) dan nusantara 18,725 M 3 hari Nilai tukar petani 112 % USD900/Rp 4 jt Capaian produksi komoditi 25.298% unggulan perkebunan (karet, klp.sawit, kelapa, cengkeh,lada, & jambu mete) Nilai ekspor produk perkebunan 13.904 USD Kepemilikan KTP 96% Rasio bayi berakte kelahiran per 100 bayi lahir 65 org

13. Meningkatnya kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat dalam penanganan awal bencana 14. Meningkatnya Penerimaan Daerah sebesar 60,4% yaitu dari 429,63 miliar menjadi 711, 25 miliar 15 Menurunnya indeks kriminalitas dari 112 menjadi 105 16. Meningkatnya persentase kearsipan daerah dari 5% menjadi 80% dan berkembangnya minat baca masyarakat 17. Meningkatnya kuantitas dan kualitas jaringan jalan, jembatan, drainese 18. Meningkatnya rumah tangga yang terlayani kebutuhan listrik dari 60,38% menjadi 65% 19. Tersedianya prasarana dan sarana perhubungan yang memenuhi standar 20. Menurunnya persentase penduduk miskin dari 11% menjadi 8% 21. Menurunnya persentase penyandang masalah kesejahteraan sosial dari 6,98% menjadi 6,21% 22. Meningkatnya indeks kesetaraan gender dari 24,45 menjadi 30,1 23 Menurunnya jumlah keluarga pra sejahtera dan sajahtera 1 dari 23,64% menjadi 22,49% 24. Meningkatnya pengelolaan sumber daya kelautan kabupaten Bintan 25. Meningkatnya indeks kualitas lingkungan hidup dari 51,65% menjadi 59,79% Cakupan pelayanan bencana kebakaran kabupaten Persentase kejadian bencana sosial yang ditangani. Jumlah pendapatan asli daerah 174,78M Persentase ketaatan wajib pajak yang memenuhi kewajiban Persentase pencapaian target penerimaan pajak daerah Cakupan petugas perlindungan masyarakat (linmas) di Kabupaten Bintan Jumlah pengunjung perpustakaan pertahun Persentase tingkat kemantapan jalan ( Persentase jalan dalam kondisi baik /tidak berlubang/rusak ) Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik 55% 149% 17.600 orang 95% 64,00% Rasio elektrifikasi listrik desa 80% Persentase wilayah yang 65% tercakupi jaringan operator selular Persentase penduduk diatas 94,50% garis kemiskinan Persentase penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial Persentase perempuan dalam angkatan kerja Rata-rata jumlah anak perkeluarga Persentase tutupan karang hidup Luas padang lamun Jumlah kawasan konservasi dan jenis biodata perairan yang diidentifikasi dan dipetakan secara akurat. Cakupan Pengawasan terhadap pelaksanaan amdal 34% 37,5% 1,45 65% 3000 ha 5 kawasan

26 Meningkatnya persentase sampah yang ditangani dari 83,33 menjadi 88% 27. Meningkatnya luas ruang terbuka hijau yang dikelola dari 1.500 M2 menjadi 17.226 M2 28. Menurunnya kerusakan hutan lindung dari 1658,8 Ha menjadi 9 Ha 29. Meningkatnya pengelolaan sumber daya alam yang sesuai dengan dokumen lingkungan Persentase penanganan sampah Rasio tempat pembuangan sampah ( TPS) persatuan penduduk Luas ruang terbuka hijau yang dikelola 87,00% 115 143.000 Rasio luas kawasan tertutup pepohonan yang dilakukan 73,5 % dengan program reboisasi atau hutan rakyat Jumlah Tanaman mangrove yang ditanam 970/3.753.600 batang Kerusakan kawasan hutan 48% Reklamasi lahan pasca 9000 ha tambang Perusahaan pertambangan yang diaudit 15 Perusahaan Jumlah Anggaran Tahun 2014 Rp:31.249.932.350,00 BANDAR SERI BENTAN Maret 2014 BUPATI BINTAN ANSAR AHMAD,SE,MM

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT KABUPATEN KABUPATEN : BINTAN TAHUN ANGGARAN : 2014 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KNERJA TARGET 1 Meningkatnya toleransi antar umat beragama yang ditandai dengan tidak adanya kasus perselisihan antar umat beragama 2. Terpenuhinya standar aturan ketenaga kerjaan 3. Menurunnya angka pengangguran terbuka dari 9,94% menjadi 8,00% 4. Terpenuhinya standar/ ketentuan nasional pendidikan anak usia dini serta pendidikan dasar dan pendidikan menengah 5. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pelestarian nilai seni dan budaya daerah 6. Terpenuhi pelayanan kesehatan sesuai standar Jumlah kasus perselisihan antar umat beragama Persentase kasus PHK yang terselesaikan Persentase kecelakaan kerja yang menyebabkan luka berat dan Kematian Persentase kasus perselisihan pengusaha pekerja yang terselesaikan Persentase pencari kerja yang ditempatkan 0 90,00% < 1 90,00% 56,62% Rasio penduduk yang bekerja 0,95% Besaran tenaga kerja yang 12 % mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi Indeks Pendidikan 83,21 Angka rata-rata lama sekolah 8,22 (RLS Angka partisipasi kasar (APK) 106,50% SD/MI/paket A Angka partisipasi kasar (APK) 93,50% SMP/MTS/paket B Angka partisipasi murni (APM) 93,75% SD/MI/paket A Angka partisipasi murni (APM) 67,30% SMP/MTS/paket B Angka partisipasi kasar (APK) 75,63 SMA/SMK/MA/paket C Angka partisipasi murni (APM) 60,00 SMA/SMK/MA/paket C Angka Melek Huruf ( AMH) 99,30 Penyelenggaraan festival seni 6 kali dan budaya Angka indeks kesehatan 75,10

7. Meningkatnya persentase koperasi aktif dari 79, 15% menjadi 82,80% serta pertumbuhan rata-rata UMKM sebesar 3,77% pertahun 8. Meningkatnya unit usaha industry kecil dan menengah (IKM) sebesar 150% 9. Meningkatnya kontribusi sektor perikanan dalam PDRB sebesar 8% 10. Meningkatnya kontribusi sektor pariwisata dalam PDRB dari 20,19% menjadi 25,00% 11. Meningkatanya kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB dari 7.21% menjadi 7,70% dan nilai tukar petani dari 105% menjadi 114% 12. Meningkatnya penduduk yang memilki dokumen kependudukan dan catatan sipil dari 64,40% menjadi 85% Angka usia harapan hidup 70,40 Angka kelangsungan Hidup bayi 99,55% Persentase balita gizi buruk < 1 Cakupan Balita Gizi buruk 100 mendapat perawatan Cakupan kunjungan bayi 114 Cakupan Ibu Hamil dengan 80% kompikasi yang ditangani Cakupan pelayanan ibu nifas 90,00 CAkupan kunjungan Ibu hamil 100 K4 Cakupan Pelayanan Anak balita 90,00% ( minimal 8 kali ) Cakupan neonatal dengan 80,00 komplikasi yang ditangani Persentase koperasi aktif 87,38% Jumlah UMKM Aktif Jumlah unit usaha industri kecil dan menengah Jumlah Unit usaha yang terkait dengan agro industry dan industry hasil hutan Jumlah Unit usaha yang terkait dengan industry kerajinan rumah tangga Pendapatan perkapita nelayan 1.527 unit 220 unit 34 unit 14 unit 3,97 juta Jumlah nilai Ekspor/tahun 19,6M Nilai ekspor hasil perikanan tangkap Lama tinggal wisatawan (hari) mancanegara dan nusantara Pengeluaran wisatawan (harian) mancanegara (USD) dan nusantara 18,725 M 3 hari Nilai tukar petani 112 % USD900/Rp 4 jt Capaian produksi komoditi 25.298% unggulan perkebunan (karet, klp.sawit, kelapa, cengkeh,lada, & jambu mete) Nilai ekspor produk perkebunan 13.904 USD Kepemilikan KTP 96% Rasio bayi berakte kelahiran per 65 org

13. Meningkatnya kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat dalam penanganan awal bencana 14. Meningkatnya Penerimaan Daerah sebesar 60,4% yaitu dari 429,63 miliar menjadi 711, 25 miliar 15 Menurunnya indeks kriminalitas dari 112 menjadi 105 16. Meningkatnya persentase kearsipan daerah dari 5% menjadi 80% dan berkembangnya minat baca masyarakat 17. Meningkatnya kuantitas dan kualitas jaringan jalan, jembatan, drainese 18. Meningkatnya rumah tangga yang terlayani kebutuhan listrik dari 60,38% menjadi 65% 19. Tersedianya prasarana dan sarana perhubungan yang memenuhi standar 20. Menurunnya persentase penduduk miskin dari 11% menjadi 8% 21. Menurunnya persentase penyandang masalah kesejahteraan sosial dari 6,98% menjadi 6,21% 22. Meningkatnya indeks kesetaraan gender dari 24,45 menjadi 30,1 23 Menurunnya jumlah keluarga pra sejahtera dan sajahtera 1 dari 23,64% menjadi 22,49% 24. Meningkatnya pengelolaan sumber daya kelautan kabupaten Bintan 25. Meningkatnya indeks kualitas lingkungan hidup dari 51,65% 100 bayi lahir Cakupan pelayanan bencana kebakaran kabupaten Persentase kejadian bencana sosial yang ditangani. Jumlah pendapatan asli daerah 174,78M Persentase ketaatan wajib pajak yang memenuhi kewajiban Persentase pencapaian target penerimaan pajak daerah Cakupan petugas perlindungan masyarakat (linmas) di Kabupaten Bintan Jumlah pengunjung perpustakaan pertahun Persentase tingkat kemantapan jalan ( Persentase jalan dalam kondisi baik /tidak berlubang/rusak ) Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik 55% 149% 17.600 orang 95% 64,00% Rasio elektrifikasi listrik desa 80% Persentase wilayah yang 65% tercakupi jaringan operator selular Persentase penduduk diatas 94,50% garis kemiskinan Persentase penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial Persentase perempuan dalam angkatan kerja Rata-rata jumlah anak perkeluarga Persentase tutupan karang hidup Luas padang lamun Jumlah kawasan konservasi dan jenis biodata perairan yang diidentifikasi dan dipetakan secara akurat. Cakupan Pengawasan terhadap pelaksanaan amdal 34% 37,5% 1,45 65% 3000 ha 5 kawasan

menjadi 59,79% 26 Meningkatnya persentase sampah yang ditangani dari 83,33 menjadi 88% 27. Meningkatnya luas ruang terbuka hijau yang dikelola dari 1.500 M2 menjadi 17.226 M2 28. Menurunnya kerusakan hutan lindung dari 1658,8 Ha menjadi 9 Ha 29. Meningkatnya pengelolaan sumber daya alam yang sesuai dengan dokumen lingkungan Persentase penanganan sampah Rasio tempat pembuangan sampah ( TPS) persatuan penduduk Luas ruang terbuka hijau yang dikelola 87,00% 115 143.000 Rasio luas kawasan tertutup pepohonan yang dilakukan 73,5 % dengan program reboisasi atau hutan rakyat Jumlah Tanaman mangrove yang ditanam 970/3.753.600 batang Kerusakan kawasan hutan 48% Reklamasi lahan pasca 9000 ha tambang Perusahaan pertambangan yang diaudit 15 Perusahaan