KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO DAN KEPALA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KULON PROGO

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PEDOMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU DI SEKOLAH

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO DINAS PENDIDIKAN. tentang Pemerintahan. Pemerintah Pengganti

PETUNJUK TEKNIS PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) TAHUN PELAJARAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PETUNJUK TEKNIS PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) TAHUN PELAJARAN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA

PEDOMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) TAHUN PELAJARAN

PERATURAN BERSAMA ANTARA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN MENTERI AGAMA NOMOR 04/VI/PB/2011 NOMOR MA/111/2011 TENTANG

BUPATI SLEMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR : 10 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PADA TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH

PEDOMAN UMUM PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) PADA TK, SD DAN SMP TAHUN PELAJARAN 2017/2018

MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN

2011, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bersama antara Menteri Pend

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 51 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 20 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 20 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR... TAHUN 2016 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 309 TAHUN 2012

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL NOMOR 48 TAHUN 2013

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BERSAMA ANTARA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA DAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA CIREBON

WALI KOTA BANDUNG, DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN DINAS PENDIDIKAN PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN NOMOR : 01 TAHUN 2017

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bersama antara Menteri Pendidikan dan Ke

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 08 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 177 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KEDIRI NOMOR 420/ 1469 /418.47/2015 TENTANG

PEDOMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) TAHUN PELAJARAN 2014/2015. Menuju LEBAK CERDAS 2019

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALI KOTA KEDIRI NOMOR 26 TAHUN 2010

DINAS PENDIDIKAN PEMERINTAH PROVINSI BALI. Denpasar, 10 Mei 2017

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN NOMOR 01 TAHUN 2018

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 28 TAHUN 2017

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

NOMOR : 051/U/2002 TENTANG PENERIMAAN SISWA PADA TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 13 TAHUN 2017

K E P U T U S A N KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN KENDAL NOMOR 420/5998/DISDIKBUD/2017 T E N T A N G

WALIKOTA BUKITTINGGI PROPINSI SUMATERA BARAT

Denpasar, 22 April 2015

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM,

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 16 TAHUN TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Alamat :Jl. Lais Kel. Timbau (0541) , , ,

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PALEMBANG PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN WALIKOTA PALEMBANG NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 41 TAHUN 2015

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA METRO NOMOR : /KPTS/D3/02/2011

PERATURAN WALIKOTA BENGKULU

WALIKOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM DAN TATA CARA PENERIMAAN PESERTA DIDIK DI KOTA SEMARANG

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN WALIKOTA BENGKULU

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR DAN KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR

SMA NEGERI 2 MAJALENGKA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SITUBONDO TENTANG

U Mengingat :1. Undang - Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan

WALI KOTA METRO PERATURAN WALI KOTA METRO NOMOR TAHUN 2011 TENTANG. SISTEM ONLINE PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) SMP/MTs, SMA/MA DAN SMK

WALIKOTA TASIKMALAYA

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH. Permendikbud No 17 Tahun 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR : 422.1/ /101

BERITA DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 361 TAHUN 2017 PERATURAN WALI KOTA CIMAHI NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 13 TAHUN 2008 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PONTIANAK PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR : 29 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

KATA PENGANTAR. Demikian, kiranya bermanfaat. KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG,

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA BARAT, PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 16 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR

Draf Petunjuk Teknis Penerimaan Peserta Didik Baru Provinsi Bali Tahun 2018/2019

KEPUTUSAN KEPALA UPTD SMA NEGERI 1 PARE Nomor : 420 /219/ / 2012

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 04 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN JAMINAN PENDIDIKAN DAERAH WALIKOTA YOGYAKARTA,

WALIKOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM DAN TATA CARA PENERIMAAN PESERTA DIDIK DI KOTA SEMARANG

WALIKOTA BALIKPAPAN PERATURAN WALIKOTA BALIKPAPAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA MANADO KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA MANADO NOMOR: /D.

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 25 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KOTA BALIKPAPAN DINAS PENDIDIKAN

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA BANDUNG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN

Transkripsi:

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO DAN KEPALA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KULON PROGO NOMOR 93 Tahun 2016 NOMOR 203 Tahun 2016 TENTANG PEDOMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PADA SATUAN PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK/RAUDHATUL ATHFAL DAN SEKOLAH/MADRASAH DI KABUPATEN KULON PROGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO DAN KEPALA KANTOR KEMENTRIAN AGAMA KABUPATEN KULON PROGO, Menimbang : a. bahwa Penerimaan Peserta Didik Baru Taman Kanakkanak/Raudhatul Atfal dan Sekolah/Madrasah dilaksanakan dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 5 Undangundang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional guna memenuhi hak-hak warga negara dalam memperoleh layanan pendidikan yang bermutu;: b. bahwa Penerimaan Peserta Didik Baru harus dilakukan secara obyektif, transparan, akuntabel, tidak diskriminatif, aman dan lancar serta dapat dipertanggungjawabkan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Bersama Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo dan Kepala Kantor Kementerian Agama ini ;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa Yogjakarta sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 1951; 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah 4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Mulai Berlakunya Undang- undang Tahun 1950 Nomor 12, 13, 14 dan 15; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah; 9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses Pembelajaran pada Satuan Pendidikan; 10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif; 11. Peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Agama Nomor 04/VI/PB/2011 dan No. MA/111/2011 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanakkanak/ Roudhatul Athfal/Bustanul Athfal dan Sekolah/Madrasah; 12. Peraturan Meneteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah; 13. Peraturan Meneteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan struktur Kurikulum

Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan; 14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah; 15. Keputusan Dirjen Pendidikan Menengah Kemdikbud Nomor 7013/D/KP/2013 tentang Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan; 16. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2011 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Berbasis Budaya; 17. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 11 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Laksana Dinas Daerah; 18. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 21 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Satuan Pendidikan TK/RA dan Sekolah/Madrasah di Kabupaten Kulon Progo; 19. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 60 Tahun 2013 tentang Uraian Tugas Terendah pada Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo; 20. Peraturan Kepala Dinas Pendididkan Pemuda dan Olah Raga Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta No 0596 tentang Pedoman Penyusunan Kalender Pendidikan Bagi Satuan Pendidikan di Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Pelajaran 2016/2017; MEMUTUSKA: Menetapkan : KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO DAN KEPALA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KULON PROGO TENTANG PEDOMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PADA SATUAN PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK/RAUDHATUL ATHFAL DAN SEKOLAH/MADRASAH DI KABUPATEN KULON PROGO.

KESATU : Menetapkan Juknis Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Satuan Pendidikan Taman Kanak-Kanak/Raudhatul Athfal Dan Sekolah/Madrasah, sebagaimana tersebut dalam Lampiran 1. KEDUA : Menetapkan Juknis Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Satuan Pendidikan Secara Online, sebagaimana tersebut dalam Lampiran 2 KETIGA : Penetapan Kuota Rombongan Belajar Kelas X Jenjang SMA/MA Pada Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2016/2017. KEEMPAT : Penetapan Kuota Rombongan Belajar Kelas X Jenjang SMK Pada Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2016/2017. KELIMA : Penetapan Kuota Rombongan Belajar Kelas VII Jenjang SMP/MTs Pada Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2016/2017. KEENAM : Penentapan Kuota Rombongan Belajar Kelas I Jenjang SD/MI Pada Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2016/2017. KETUJUH : Penentapan Kuota Rombongan Belajar Jenjang TK/RA Pada Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2016/2017. KEDELAPAN : Juknis Tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Dan Penyelenggaraan Proses Pembelajaran Proram Kelas Olahraga Pada Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Atas KESEMBILAN : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan Ditetapkan di Wates pada tanggal 10 Mei 2016 KEPALA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KULON PROGO, KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO, EDHI GUNAWAN SUMARSANA

Lampiran : 1 Keputusan Bersama Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo Dan Kepela Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kulon Progo Tentang Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Satuan Pendidikan Taman Athfal Kanak-Kanak/Raudhatul Dan Sekolah/Madrasah Di Kabupaten Kulon Progo, Nomor 93 Tahun 2016 Nomor 203 Tahun 2016 Tanggal 10 Mei 2016 JUKNIS PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PADA SATUAN PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK/RAUDHATUL ATHFAL DAN SEKOLAH/MADRASAH A. KETENTUAN UMUM 1. Bupati adalah Bupati Kulon Progo. 2. Provinsi adalah Daerah Istimewa Yogyakarta. 3. Dinas Pendidikan Provinsi adalah Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga Daerah Istimewa Yogyakarta. 4. Kanwil Kementerian Agama adalah Kantor Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta. 5. Dinas Pendidikan adalah Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo. 6. Kantor Kementerian Agama adalah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kulon Progo 7. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) adalah Kegiatan penerimaan calon peserta didik yang memenuhi syarat tertentu untuk memperoleh pendidikan pada satuan pendidikan, mengikuti suatu jenjang pendidikan atau jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 8. Perpindahan Peserta Didik adalah Perpindahan peserta didik dari sekolah/madrasah yang satu pada sekolah/madrasah yang lain pada jenjang yang sama. 9. Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN)/Surat Keterangan yang Berpenghargaan Sama adalah surat resmi yang menerangkan bahwa pemegangnya telah mengikuti seluruh mata pelajaran yang diujikan secara nasional.

10. Ijazah/STTB adalah surat pernyataan resmi dan sah yang menerangkan bahwa pemegangnya telah lulus/tamat belajar pada satuan pendidikan. 11. Program Paket A adalah Program pendidikan pada jalur pendidikan non formal yang diselenggarakan dalam kelompok belajar atau kursus yang memberikan pendidikan setara dengan Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) 12. Program Paket B adalah Program pendidikan pada jalur pendidikan non formal yang diselenggarakan dalam kelompok belajar atau kursus yang memberikan pendidikan setara dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) 13. Taman Kanak-Kanak (TK) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan pra sekolah yang menyediakan program pendidikan anak usia dini bagi anak usia 4 (empat) tahun sampai 6 (enam) tahun; 14. Raudhatul Athfal (RA) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan pra sekolah/madrasah yang menyediakan program pendidikan anak usia dini bagi anak usia 4 (empat) tahun sampai 6 (enam) tahun di bawah pembinaan Kanwil Kementerian Agama; 15. Sekolah adalah Sekolah Dasar (SD), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Luar Biasa (SLB), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), baik Negeri maupun Swasta di Lingkungan pembinaan/koordinasi Kabupaten Kulon Progo; 16. Madrasah adalah Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) Madrasah Aliyah (MA), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) baik Negeri maupun Swasta di Llingkungan pembinaan Kementerian Agama; 17. Orang Tua/Wali Calon Peserta Didik baru adalah seseorang yang karena kedudukannya, menjadi penanggung jawab langsung terhadap anak asuhnya; 18. Surat Keterangan yang Berpenghargaan Sama dengan Ijazah adalah Surat Keterangan resmi yang menerangkan bahwa pemegangnya mempunyai pengetahuan dan kemampuan setingkat dengan tamatan suatu jenjang/tingkat pendidikan formal tertentu, yang dihargai sama

dengan Ijazah tingkat jenjang pendidikan formal tertentu tersebut yang dikeluarkan oleh Satuan Pendidikan; 19. Penarikan Pekerja Anak - Program Keluarga Harapan (PPA-PKH) adalah program menyekolahkan kembali anak yang telah putus sekolah atau rawan putus sekolah atau menarik kembali anak usia sekolah yang telah bekerja. 20. Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur B. TUJUAN DAN ASAS 1. Tujuan Penerimaan Peserta Didik Baru bertujuan memberi kesempatan yang seluas-luasnya bagi warga negara usia sekolah agar memperoleh layanan pendidikan bermutu dengan layanan yang sebaik-baiknya. 2. Penerimaan Peserta Didik Baru Berasaskan pada: a. Objektivitas artinya bahwa penerimaan peserta didik, baik peserta didik baru maupun pindahan harus memenuhi ketentuan umum yang diatur di dalam Peraturan ini. b. Transparansi artinya pelaksanaan penerimaan peserta didik baru bersifat terbuka dan dapat diketahui oleh masyarakat termasuk orang tua peserta didik, untuk menghindarkan penyimpanganpenyimpangan yang mungkin terjadi. c. Akuntabilitas artinya penerimaan peserta didik dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat, baik prosedur maupun hasilnya. d. Tidak diskriminatif artinya setiap warga negara yang berusia sekolah dapat mengikuti program pendidikan tanpa membedakan suku, daerah asal, agama, golongan dan status sosial (kemampuan finansial). C. PERSYARATAN 1. Taman Kanak-Kanak (TK) / Raudatul Athfal (RA) a. Persyaratan calon peserta didik baru TK/RA adalah:

a) berusia 4 (empat) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun untuk kelompok A; b) berusia 5 (lima) tahun sampai dengan 6 (enam) tahun untuk kelompok B. 2. Sekolah Dasar (SD) / Madrasah Ibtidaiyah (MI) b. Persyaratan calon peserta didik baru kelas I SD/MI adalah : a) telah berusia 7 (tujuh) tahun sampai dengan 12 (dua belas) tahun pada hari pertama Tahun Pelajaran baru wajib diterima, sesuai kuota rombel yang telah ditetapkan; dan b) telah berusia 6,0 (enam koma nol) tahun dapat diterima, apabila kuota rombel belum terpenuhi. 3. Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) a. Persyaratan calon peserta didik baru kelas VII SMP/MTs adalah: a) telah tamat/lulus SD/MI/SDLB/SLB Tingkat Dasar/Program Paket A; b) memiliki Ijazah/STTB, SKHUS/M atau Surat Keterangan Yang Berpenghargaan Sama; c) berusia paling tinggi 18 (delapan belas) tahun pada hari pertama Tahun Pelajaran baru. 4. Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) a. Persyaratan calon peserta didik kelas X SMA/MA adalah : a) telah lulus SMP/MTs/Program Paket B; b) memiliki Ijazah/STTB, SKHUN atau Surat Keterangan Yang Berpenghargaan Sama; c) berusia paling tinggi 21 (dua puluh satu) tahun pada hari pertama Tahun Pelajaran baru. d) Nilai raport SMP/MTs dan Rekomendasi Peminatan dari Guru Bimbingan Konseling Sekolah/Madrasah asal siswa sebagai salah satu bahan pertimbangan penentuan program peminatan bagi satuan pendidikan yang menerapkan Kurikulum 2013.

b. Persyaratan calon peserta didik kelas X SMK adalah: a) telah lulus/tamat SMP/MTs/Program Paket B; b) memiliki Ijazah/STTB, SKHUN atau Surat Keterangan Yang Berpenghargaan Sama; c) berusia paling tinggal 21 (dua puluh satu) tahun pada hari pertama Tahun Pelajaran baru. d) memenuhi persyaratan fisik sesuai dengan ciri khas kejuruan/program keahlian; e) penerimaan peserta didik dengan mempertimbangkan bakat, minat, dan kemampuan sesuai dengan program keahlian f) Nilai raport SMP/MTs dan Rekomendasi Peminatan dari Guru BK SMP/MTs dan/atau Guru BK di SMA/MA dan/atau hasil tes penempatan (placement test) di SMA/MA ketika mendaftar dan/atau tes minat bakat oleh psikolog sebagai salah satu bahan pertimbangan penentuan paket peminatan bagi satuan pendidikan yang menerapkan Kurikulum 2013. D. PENGELOLAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU 1. Pelaksanaan a. Penerimaan peserta didik baru dilaksanakan oleh Sekolah/Madrasah; b. Kegiatan sebagaimana dimaksud ayat (1) dengan berdasarkan pada Kalender Pendidikan; c. Tahapan pelaksanaan penerimaan peserta didik baru meliputi: a) publikasi ke masyarakat; b) pendaftaran peserta didik; c) seleksi bakat dan kemampuan peserta didik bagi sekolah kejuruan/unggulan; d) seleksi administrasi dan nilai; e) pengumuman hasil seleksi; dan f) pendaftaran ulang peserta didik baru. 2. Pendaftaran a. Pendaftaran calon peserta didik baru dilakukan di Sekolah/Madrasah yang bersangkutan atau dengan sistem lain (Sistem Online) yang

ditetapkan dan dilaksanakan sesuai jadwal penerimaan peserta didik baru yang akan ditentukan lebih lanjut dalam Lampiran Keputusan ini, b. Setiap calon peserta didik baru yang mendaftarkan diri pada sekolah/madrasah tertentu, wajib menyerahkan SKHUN/SKHUS/M atau Surat Keterangan Yang Berpenghargaan Sama yang Asli, kecuali untuk jenjang TK/RA dan SD/MI c. Apabila berkas pendaftaran diminta kembali sebelum pengumuman, maka dianggap mengundurkan diri. d. Sekolah/Madrasah wajib menyediakan formulir pendaftaran calon peserta didik baru dan pernyataan mengikuti pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianut peserta didik. 3. Seleksi a. Seleksi calon peserta didik baru kelas I SD/MI dilakukan berdasarkan usia dan tidak harus telah mengikuti TK/RA. b. Seleksi calon peserta didik baru kelas VII SMP/MTs dilaksanakan menggunakan rata-rata nilai SKHUS/M jenjang SD/MI/Program Paket A atau Surat Keterangan yang Berpenghargaan Sama. c. Seleksi calon peserta didik baru kelas X SMA/MA dilaksanakan menggunakan rata-rata nilai SKHUN jenjang SMP/MTs/Program Paket B atau Surat Keterangan yang Berpenghargaan Sama. d. Seleksi calon peserta didik kelas X SMK dilaksanakan menggunakan pembobotan nilai SKHUN jenjang SMP/MTs/Program Paket B atau Surat Keterangan yang Berpenghargaan Sama dan dapat mempertimbangkan bakat dan kemampuan peserta didik. e. Dalam hal terdapat rata-rata nilai atau pembobotan nilai yang sama dari SKHUN/SKHUS/M/Surat Keterangan yang Berpenghargaan Sama, maka penentuan peringkat berdasarkan atas Nomor Urut Pendaftaran/Nomor Urut Verifikasi. 4. Jumlah Peserta Didik Setiap Rombongan Belajar/Kelas a. Jumlah peserta didik setiap rombongan belajar/kelas diatur sebagai berikut : a) TK/RA paling banyak 25 (dua puluh lima);

b) SD/MI paling banyak 28 (dua puluh delapan); c) SMP/MTs paling banyak 32 (tiga puluh dua), d) SMA/MA paling banyak 32 (tiga puluh dua), apabila kurang 10 (sepuluh) maka mengajukan ijin ke Dinas Pendidikan Kabupaten; e) SMK paling banyak 32 (tiga puluh dua), apabila kurang 15 (lima belas) maka mengajukan ijin ke Dinas Pendidikan Kabupaten. b. Dikecualikan terhadap Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dan PPA-PKH, satuan pendidikan wajib menerima peserta didik baru paling banyak 4 (empat) peserta didik setiap rombel di luar Kuota Rombel yang ditetapkan dalam ayat (1) Pasal ini. c. Setiap peserta didik baru berhak mendapatkan pendidikan agama sesuai agama yang dianutnya dan diajarkan oleh guru yang seagama. d. Calon peserta didik baru yang diterima wajib menaati semua peraturan Sekolah/Madrasah. 5. Penerimaan Peserta Didik Pindahan a. Penerimaan peserta didik pindahan yang mengikuti Orang Tua yang melaksanakan kewajiban pindah tugas/kepindahan domisili baik dari Luar Negeri maupun dari Provinsi/wilayah lainnya, diatur sebagai berikut. b. Peserta didik anak Pegawai Negeri Sipil/TNI/POLRI yang dimutasikan harus menunjukkan/melengkapi Surat Pindah Tugas Orang tua/wali peserta didik yang bersangkutan dan surat rekomendasi dari Dinas Kabupaten/Kota asal; c. Peserta didik anak bukan Pegawai Negeri Sipil/TNI/POLRI harus melengkapi fotokopi/kartu keluarga orangtua/wali peserta didik atau surat keterangan pindah dari Lurah/kepala desa setempat yang menyatakan bahwa yang bersangkutan telah berdomisili di wilayah yang baru dan surat rekomendasi dari Dinas Kabupaten/Kota asal; d. Perpindahan peserta didik dari sekolah di luar negeri harus dilampiri hasil penilaian kesetaraan yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal yang berwenang; e. Perpindahan peserta didik dari Sekolah di luar Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon progo harus mendapatkan rekomendasi dari Dinas Kabupaten/Kota setempat, sedangkan Sekolah yang tidak

diselenggarakan dan tidak dibina oleh Pemerintah Indonesia ke Sekolah dalam Lingkungan pembinaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidian dan Kebudayaan dapat dilakukan dengan tes penempatan oleh Sekolah yang bersangkutan setelah mendapatkan rekomendasi dari Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah; f. Perpindahan peserta didik dengan mempertimbangkan fleksibilitas pilihan dan waktu penyelesaian program lintas satuan dan jalur pendidikan (multi entry/multi exit) dan mata Pelajaran lama dapat dikonversikan pada mata pelajaran baru dengan mempertimbangkan kompetensinya; g. Perpindahan peserta didik baru kelas I, VII dan X dengan alasan mengikuti perpindahan tugas orang tua pelaksanannya setelah Semester 1. h. Kepala Sekolah/Madrasah asal dan Kepala Sekolah/Madrasah yang dituju agar memberi kemudahan atas mutasi tersebut. i. Peserta didik yang pindah selain alasan sebagaimana dimaksud pada poin (g) dapat diterima, selama daya tampung belum mencapai batas maksimal. j. Ketentuan lebih lanjut persyaratan dan alasan pindah peserta didik sebagaimana pada poin (i) diatur oleh Dinas Pendidikan Kabupaten. 6. Prestasi Non-Akademik a. Calon peserta didik baru yang berasal dari SD/MI dan SMP/MTs di Kabupaten Kulon Progo yang memiliki prestasi di bidang olah raga/seni/kreativitas dan minat mata pelajaran perorangan maupun beregu, diberikan penghargaan dalam bentuk penambahan nilai pada jumlah nilai SKHUN/ SKHUS/M atau Surat Keterangan yang Berpenghargaan Sama, dapat diperhitungkan dalam penentuan peringkat PPDB. b. Penambahan nilai penghargaan terhadap prestasi olah raga/seni/kreativitas dan minat mata pelajaran yang diselenggarakan secara berjenjang dan dikoordinasikan oleh Dinas Kab/Kota, Dinas Provinsi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama

dan/atau Induk Organisasi ditetapkan sebagai berikut : a) bersifat kompetitif : 1) Tingkat Internasional. - Juara I diberi tambahan nilai 1,5 - Juara II diberi tambahan nilai 1,4 - Juara III diberi tambahan nilai 1,3 2) Tingkat Nasional : - Juara I diberi tambahan nilai 1,2 - Juara II diberi tambahan nilai 1,1 - Juara III diberi tambahan nilai 1,0 3) Tingkat Regional Wilayah - Juara I diberi tambahan nilai 0,9 - Juara II diberi tambahan nilai 0,8 - Juara III diberi tambahan nilai 0,7 4) Tingkat Provinsi : - Juara I diberi tambahan nilai 0,6 - Juara II diberi tambahan nilai 0,5 - Juara III diberi tambahan nilai 0,4 5) Tingkat Kabupaten/Kota : - Juara I diberi tambahan nilai 0.3 - Juara II diberi tambahan nilai 0,2 - Juara III diberi tambahan nilai 0,1 b) Bersifat non kompetitif. 1) Prestasi Olah raga. - Calon peserta didik baru yang mewakili Negara untuk mengikuti acara resmi Tingkat Internasional diberi penghargaan setingkat Juara III Nasional diberi tambahan nilai 1,0 yang dibuktikan dengan Surat Ketetapan/ Keputusan yang dikeluarkan oleh KONI/Pengda Pusat Organisasi Cabang Olah Raga yang bersangkutan. - Calon peserta didik yang masuk dalam Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas), Pekan Olah Raga Pelajar Nasional diberi penghargaan setingkat Juara III Provinsi diberi tambahan nilai 0,4. - Calon peserta didik yang mengikuti Pekan Olah Raga Pelajar Wilayah diberi penghargaan setingkat Juara III tingkat Kabupaten

diberi tambahan nilai 0,1. 2) Seni, Kreativitas dan Mata Pelajaran. Calon peserta didik yang mewakili eksibisi Tingkat Internasional diberikan tambahan nilai 0,4. c. Penghargaan terhadap prestasi pada minat mata pelajaran bersifat kompetitif yang diselenggarakan Instansi/Lembaga Pemerintah sesuai kompetensinya dengan ketentuan sebagai berikut : a) Tingkat Internasional. - Juara I diberi tambahan nilai 1,0 - Juara II diberi tambahan nilai 0,9 - Juara III diberi tambahan nilai 0,8 b) Tingkat Nasional : - Juara I diberi tambahan nilai 0,7 - Juara II diberi tambahan nilai 0,6 - Juara III diberi tambahan nilai 0,5 d. Penambahan nilai p r estasi non akademik pada p enerimaan p e serta didik b aru S MP/MTs, SMA/MA d a n SMK d itetapkan berdasarkan r ata - rata n ilai d ari j umlah t otal n ilai SKHUS/M atau SKHUN/Surat Keterangan yang Berpenghargaan Sama nilai prestasi non akademik dibagi jumlah mata pelajaran SKHUS/M atau SKHUN. Rumus Rata-rata nilai = (Jumlah Nilai SKHUS/M atau SKHUN + Nilai Non akademis) dibagi Jumlah Mata Pelajaran SKHUS/M atau SKHUN. e. Pengesahan sertifikat penghargaan prestasi Olah Raga/Seni/Kreativitas dan minat mata pelajaran diatur sebagai berikut : 1. Prestasi tingkat Internasional, Nasional, Regional dan Provinsi oleh Dinas Provinsi; dan 2. Prestasi tingkat Kabupaten oleh Dinas Kabupaten/Kota sekolah asal.

f. Penambahan nilai sebagaimana dimaksud di atas dilakukan oleh Dinas Kabupaten/ Kota sesuai dengan wilayah sekolah yang dituju. g. Sertifikat Penghargaan sebagaimana dimaksud ayat (1) dan (2) adalah sertifikat penghargaan yang diperoleh tiga tahun terakhir pada jenjang pendidikan satu tingkat di bawahnya. h. Calon Peserta didik baru yang memiliki lebih dari satu prestasi non akademik, pemberian penambahan nilai penghargaan ditentukan pada prestasi tertinggi. i. Calon peserta didik baru lulusan SD/MI, SMP/MTs dari luar Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, pemberian penambahan nilai penghargaan hanya diberikan pada Prestasi Tingkat Nasional dan Internasional. j. Sekolah dapat menerima calon peserta didik baru tanpa mengikuti seleksi bagi calon peserta didik yang memiliki prestasi di bidang olah raga khusus kelas olah raga k. Penerimaan calon peserta didik baru sebagaimana dimaksud pada poin (j) diatur lebih lanjut E. BIAYA DAN PEMANTAUAN 1. TK/RA dan Sekolah/Madrasah dilarang memungut biaya penerimaan peserta didik baru. 2. Biaya pelaksanaan penenerimaan peserta didik baru berasal dari APBS F. HARI MASUK SEKOLAH/MADRASAH 1. Hari pertama masuk sekolah peserta didik baru, dilaksanakan sesuai dengan Kalender Pendidikan. 2. Selama 3 (tiga) hari pertama masuk Sekolah/Madrasah diisi dengan kegiatan pengenalan sekolah. 3. Dalam kegiatan pengenalan sekolah, Sekolah/Madrasah dilarang melakukan kekerasan fisik dan psikis kepada peserta didik baru. 4. Bagi peserta didik kelas II sampai dengan kelas VI SD/MI, peserta didik kelas VIII dan IX SMP/MTs, serta peserta didik kelas XI dan XII SMA/MA, dan SMK, pada saat 3 (tiga) hari pertama masuk sekolah diisi kegiatan pembelajaran sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.

G. LAIN - LAIN 1. Sekolah/Madrasah wajib menyiapkan jadwal Pelajaran sebelum hari pertama masuk Sekolah/Madrasah; 2. Kepala Sekolah/Madrasah harus sudah menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) Tahun Pelajaran Baru paling lambat dua bulan setelah penerimaan peserta didik baru. 3. Pakaian seragam dan sarana Sekolah/Madrasah ditentukan sebagai berikut: a. pakaian seragam Sekolah/Madrasah meliputi seragam Nasional, seragam Daerah, seragam identitas Sekolah/Madrasah dan seragam Kepramukaan. b. pakaian praktik terdiri dari pakaian olah raga dan pakaian praktek keahlian untuk SMK; c. pakaian seragam sebagaimana huruf a dan b diusahakan sendiri oleh masing -masing orang tua/wali peserta didik; d. peserta didik yang orang tua/wali tidak mampu secara ekonomi, Kepala Sekolah dapat mengusahakan bantuan/melakukan upaya untuk mengatasi masalah seragam; 4. Pengadaan sarana prasarana belajar dan alat perlengkapan lainnya untuk peserta didik baru dilarang dikaitkan dengan kegiatan Penerimaan Peserta Didik Baru. 5. Komite Sekolah/Madrasah maupun pihak lain dilarang melakukan intervensi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru; 6. Pelaporan dan Monitoring Penerimaan Peserta Didik Baru dilakukan secara berjenjang mulai dari Sekolah/Madrasah, UPTD Paud dan Dikdas, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kantor Kementerian Agama Kabupaten, dan Dinas Pendidikan Provinsi/Kanwil Kementerian Agama Provinsi. 7. Penerimaan peserta didik baru bagi Penyelenggara Pendidikan Non Formal Informal mengikuti Petunjuk Teknis yang berlaku. KEPALA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KULON PROGO KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO EDHI GUNAWAN SUMARSANA