KEYNOTE SPEECH KEPALA EKSEKUTIF PENGAWAS IKNB OTORITAS JASA KEUANGAN Seminar INSURANCE OUTLOOK 2016 Jakarta, 19 Nopember 2015

dokumen-dokumen yang mirip
SAMBUTAN DEPUTI KOMISIONER PENGAWAS IKNB II PADA SOSIALISASI UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN JAKARTA, 17 FEBRUARI 2015

Sambutan KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA Peresmian Kantor OJK Palangkaraya Palangkaraya, 25 Mei 2015

Yth. Anggota Komisi XI DPR RI, Ibu Indah Kurnia, Para Pelaku Industri Perasuransian, Para hadirin sekalian

SHARIA INSURANCE ECONOMIC OUTLOOK 2016 PELUANG, TANTANGAN DAN HARAPAN INDUSTRI ASURANSI SYARIAH DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL DAN GLOBAL TAHUN 2016

Sambutan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Launching Call For Paper IKNB

KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

Menjaga Stabilitas Keuangan di Tengah Berlanjutnya Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Memperkuat Stabilitas Sistem Keuangan di Tengah Dinamika Tantangan Global dan Domestik

Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA SEMINAR NASIONAL PEMBIAYAAN INVESTASI DI BIDANG INDUSTRI 2015

Pidato Sambutan Pencanangan Gerakan Indonesia Menabung dan Peluncuran Produk TabunganKu Jakarta, 20 Februari 2010 Pjs Gubernur Bank Indonesia

Closing Remarks. Seminar Pengawasan Bank Indonesia di Bidang Makroprudensial, Moneter dan Sistem Pembayaran

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Sambutan/Arahan Kepala Bappeda Kalimantan Tengah

SAMBUTAN MENTERI KEUANGAN PADA UPACARA PERINGATAN HARI OEANG KE-71 DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN. Jakarta, 30 Oktober 2017

KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN SEMINAR MAJALAH INVESTOR

OJK DIALOGUE. 1 Februari 2016

Sambutan Ketua Umum IBI Seminar e-money sebagai Sarana untuk Mengembangkan Literasi Keuangan 8 Mei 2014, Hotel Four Seasons, Jakarta

Assalamualaikum Wr. Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.

KEYNOTE SPEECH KEPALA EKSEKUTIF PENGAWAS IKNB OTORITAS JASA KEUANGAN

SAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA PERINGATAN HARI LAHIR PANCASILA SAYA INDONESIA, SAYA PANCASILA. Jakarta, 1 Juni 2017

SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN PADA PERINGATAN HARI KRIDA PERTANIAN (HKP) KE-42 TAHUN 2014 JAKARTA, 23 JUNI 2014

Para Direktur Kepatuhan Perbankan dan Pimpinan Perbankan lainnya;

SAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN Pada Gerakan Nasional Cinta (GeNTa) Pasar Modal Istora Senayan, Jakarta, 12 Npvember 2014

KEYNOTE SPEECH Diskusi dan Peluncuran Buku Inovasi 17 Bank

SAMBUTAN PENJABAT GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PEMBUKAAN TEMU BISNIS PENGEMBANGAN INDUSTRI KAKAO SULAWESI TENGAH SENIN, 18 APRIL 2011

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

SAMBUTAN GUBERNUR BANK INDONESIA SOSIALISASI PROGRAM PENGENDALIAN INFLASI BI Jakarta, 25 April 2016

Data Bisnis Asuransi dan Reasuransi Syariah TW IV 2014

Sambutan Gubernur Bank Indonesia Karya Kreatif Indonesia Pameran Kerajinan UMKM Binaan Bank Indonesia Jakarta, 26 Agustus 2016

Saudara-saudara sekalian,

Yang Terhormat : Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Bapak Ir. H Achmad Diran;

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN RAKORNIS KOPERASI & UKM, KERJASAMA, PROMOSI DAN INVESTASI SE-KALIMANTAN BARAT

Keynote Speech. Nurhaida Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

Peningkatan Investasi Sektor Industri Ke Seluruh Wilayah Provinsi Dalam Rangka Penyebaran Dan Pemerataan Pembangunan Industri

Pointers Sambutan Ketua Dewan Komisioner OJK Peluncuran Strategi Perlindungan Konsumen Keuangan (SPKK) Jakarta, 18 Mei 2017

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

BUPATI SEMARANG. SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA LAUNCHING PEMASARAN ASURANSI MIKRO KECELAKAAN, KESEHATAN DAN MENINGGAL DUNIA MELALUI BRI Link.

Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat Pagi dan Salam Sejahtera bagi kita semua

WELCOME ADDRESS. Dr. Firdaus Djaelani. Anggota Dewan Komisioner dan Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank Otoritas Jasa Keuangan

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.05/2017 TENTANG LAPORAN BERKALA PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pointers Sambutan Seminar Setengah Hari Moment of Truth : Manajemen Pengaduan Sektor Jasa Keuangan Indonesia Jakarta, 3 Desember 2015

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PERESMIANPROVING GROUND PT. GAJAH TUNGGAL, TBK. KARAWANG, 19 MEI 2016

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

Peresmian Forum Sistem Pembayaran Indonesia

LAPORAN KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN INDONESIA FINTECH FESTIVAL & CONFERENCE

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,

Industri Keuangan Non-Bank Syariah Otoritas Jasa Keuangan

SAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA PENANDATANGANAN NOTA KESEPAKATAN OJK-KEJAKSAAN RI Jakarta, 3 Juni 2016

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN SOSIALISASI HKI DAN PENDAFTARAN MERK, BATIK LABEL BAGI PENINGKATAN DAYA SAING UKM DI ERA PASAR GLOBAL

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN FASILITASI SERTIFIKASI PRODUK DAN PROSES PRODUKSI TA. 2016

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN KEPALA EKSEKUTIF PENGAWAS INDUSTRI KEUANGAN NON BANK KEPADA WAKIL KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN

Bapak Fauzi Ichsan, Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan; Bapak dan Ibu Yang Mewakili Satuan Kerja Pemerintah Daerah;

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN /POJK.05/2017 TENTANG LAPORAN PERIODIK PERUSAHAAN PERASURANSIAN

SAMBUTAN GUBERNUR KEPULAUAN RIAU PADA UPACARA BENDERA PERINGATAN HUT KE-71 KEMERDEKAAN RI TINGKAT PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 2 - PASAL DEMI PASAL. Pasal 1. Pasal 2. Cukup jelas. Pasal 3. Cukup jelas.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SAMBUTAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA RAPAT KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN TAHUN 2017 Makassar, 28 Februari 2017 Yth. Menteri Perencanaan

Bismillahi rahmani rahiim,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

POINTERS SAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN KICK-OFF PROGRAM JARING OJK

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN

yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah-nya kita dapat berkumpul pada hari ini dalam acara Pembukaan Pasar Keuangan Rakyat.

Yth. 1. Direksi Perusahaan Asuransi; dan 2. Direksi Perusahaan Asuransi Syariah, di tempat.

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERESMIAN SHOW ROOM MOBIL PT NASMOCO KARANGJATI

Komparasi Undang-undang

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA TEMU INVESTOR PURWAKARTA PURWAKARTA, 12 OKTOBER 2015

Jakarta, 5 Desember Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat pagi dan Salam Sejahtera Bagi Kita Semua,

Investor Daily - 22/11/2016, Hal. 23 Kuartal III, Investasi Asuransi Di SBN Tumbuh 44%

Perusahaan adalah perusahaan asuransi, perusahaan asuransi syariah, perusahaan reasuransi, dan perusahaan reasuransi syariah. 4. Perusahaan Asu

SAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OJK PADA PENANDATANGANAN MOU ANTARA KEMENAKER, BI, OJK DAN BNP2TKI Jakarta, 16 Februari 2015

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23/POJK.05/2015 TENTANG PRODUK ASURANSI DAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI

MEMBANGUN INDUSTRI TELEKOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN MEDIA NASIONAL YANG KONDUSIF UNTUK INVESTASI

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA RAPAT KERJA DAN KONSULTASI NASIONAL KE XXVII

LAPORAN KETUA BADAN LEGISLASI TENTANG PENAMBAHAN PROGRAM LEGISLASI NASIONAL RANCANGAN UNDANG-UNDANG PRIORITAS TAHUN 2010 DALAM RAPAT PARIPURNA DPR RI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Undangan serta Hadirin yang berbahagia,

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KEPEMILIKAN ASING PADA PERUSAHAAN PERASURANSIAN

POINTERS KEYNOTE SPEAKER PADA FESTIVAL KARTINI KE-IV TAHUN 2016 Jepara, 16 April 2016

PERATURAN BANK INDONESIA TENTANG KEGIATAN USAHA DAN JARINGAN KANTOR BERDASARKAN MODAL INTI BANK

LAPORAN DEPUTI GUBERNUR BIDANG 3 BANK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pendapatan yang merata. Namun, dalam

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERESMIAN PROYEK PROYEK PEMBANGUNAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015

BUPATI SEMARANG TANGGAL 29 OKTOBER 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG

PERAN PEMERINTAH PADA SEKTOR PERASURANSIAN

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERESMIAN PABRIK PT. POU YUEN INDONESIA CIANJUR, 27 OKTOBER 2015

PEMBUKAAN SOSIALISASI TUGAS DAN FUNGSI LEMBAGA OMBUDSMAN SWASTA (LOS) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI PERATURAN DAERAH NO

Menata dan Memperkuat Perbankan Indonesia, Menyongsong Pemulihan Ekonomi Global

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

KEYNOTE SPEECH KEPALA EKSEKUTIF PENGAWAS IKNB OTORITAS JASA KEUANGAN Seminar INSURANCE OUTLOOK 2016 Jakarta, 19 Nopember 2015 Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat Pagi dan Salam Sejahtera bagi kita semua, Yang Kami hormati, - Pemimpin Redaksi Majalah Media Asuransi, Bapak Mucharor Djalil dan segenap jajaran redaktur Majalah Media Asuransi; - Ketua dan pengurus Asosiasi di lingkungan Perasuransian (AAUI, AAJI, AASI, APKAI, APPARINDO); - Para CEO perusahaan asuransi, perusahaan reasuransi, perusahaan pialang asuransi dan perusahaan pialang reasuransi; - Para CEO dari perusahaan di sektor perbankan, pasar modal, lembaga pembiayaan, dan jasa keuangan lain; - Para Narasumber, moderator, dan Peserta Seminar; - Bapak, Ibu, dan Hadirin sekalian, 1. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Rahmat, Hidayah, dan Karunia-Nya kita diberikan kesempatan untuk dapat bersama-

sama hadir di tempat yang berbahagia ini, dalam rangka mengikuti Seminar Insurance Outlook 2016. 2. Perkenankan kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Media Asuransi dan seluruh pihak yang telah memprakarsai dan mengorganisir penyelenggaraan Seminar Insurance Outlook 2016 dengan sangat baik. 3. Semoga hal-hal yang kita diskusikan pada kesempatan ini dapat bermanfaat bagi kita semua, sehingga mampu mewujudkan industri perasuransian yang semakin sehat, dapat diandalkan, amanah, dan kompetitif. Bapak dan Ibu yang Kami hormati, 4. Sebagaimana kita maklumi bersama, industri perasuransian memiliki peran yang signifikan dalam mendukung proses pembangunan nasional melalui pemupukan dana jangka panjang dalam jumlah yang besar, yang selanjutnya menjadi sumber dana pembangunan. Selain itu, Industri perasuransian juga memiliki peran dalam mendukung masyarakat dalam menghadapi risiko yang dihadapinya sehari-hari, khususnya pada saat mereka memulai dan menjalankan kegiatan usahanya. 5. Kita patut bersyukur bahwa perkembangan industri perasuransian telah meningkat setiap tahunnya sejalan dengan peningkatan insurance minded di kalangan masyarakat. Tren menunjukan bahwa masyarakat kita mulai memahami asuransi menjadi bagian dari kegiatan manajemen risiko yang memberikan jaminan dan

proteksi terhadap harta benda dan jiwa seseorang sehingga berdampak pada pertumbuhan industri asuransi secara umum. 6. Berdasarkan catatan kami, dalam empat tahun terakhir, yakni tahun 2011 sampai dengan tahun 2014, asset industri asuransi konvensional mengalami pertumbuhan rata-rata lebih dari 16 persen. Kondisi senada juga ditunjukan oleh rata-rata pertumbuhan investasi dan premi yang masing-masing tumbuh sebesar 14,4 persen dan 21,0 persen. 7. Sementara pada tahun 2015 ini, aset dan investasi industri asuransi konvensional sampai dengan akhir September masingmasing telah menyentuh angka Rp765,6 triliun dan Rp608,6 triliun. Apabila dibandingkan dengan posisi pada akhir tahun 2014, aset industri kita tumbuh sebesar 1,36 persen sedangkan investasi turun 0,24 persen yang disebabkan oleh bergejolaknya beberapa instrumen investasi beberapa waktu lalu. 8. Sementara itu, premi industri asuransi nasional kita sampai dengan September 2015 juga telah mengalami peningkatan sebesar 17,1% dari posisi Agustus 2015 dan meningkat sebesar 11,9% dari posisi yang sama tahun 2014. Premi yang terbesar disumbangkan oleh perusahaan asuransi jiwa, diikuti oleh premi asuransi sosial dan asuransi umum. 9. Selain itu, sampai dengan September 2015 terdapat lebih dari 137 perusahaan asuransi konvensional (yang terdiri dari perusahaan asuransi jiwa, perusahaan asuransi umum, perusahaan reasuransi, perusahaan yang menyediakan asuransi wajib dan asuransi sosial), 52 perusahaan asuransi dan unit usaha yang menyelenggarakan prinsip syariah, 168 perusahaan pialang

asuransi, 28 perusahaan pialang reasuransi, dan 28 perusahaan penilai kerugian/loss adjuster. Bapak dan Ibu yang Bebahagia, 10. Tidak dapat dipungkiri bahwa perekonomian suatu negara tidak terlepas dari kondisi perekonomian dunia, termasuk bagi Indonesia dan industri perasuransian di dalamnya. Masih terasa hingga saat ini bagaimana dinamika perekonomian telah menghantam berbagai sektor stretegis yang mendorong Pemerintah dan OJK terus berupaya mendorong stimulus perekonomian nasional melalui penerbitan kebijakan-kebijakan yang bersifat produktif dalam kerangka transformasi fundamental ekonomi nasional. 11. Namun demikian pada tahun 2016, berbagai stakeholder memprediksi perekonomian kita akan semakin baik. Optimisme perekonomian tahun depan diyakini akan digerakan oleh value positif dari paket kebijakan ekonomi yang dampaknya akan dirasakan tahun depan. Pertumbuhan ekonomi tahun depan diprediksi akan didorong oleh peningkatan investasi Pemerintah dan swasta, serta berbagai benefit yang terdapat dalam poin-poin kebijakan ekonomi yang telah diterbitkan. 12. Optimisme pertumbuhan ekonomi tahun 2016 juga tertuang dalam asumsi makro RAPBN 2016 yang telah disepakati oleh Pemerintah, Bank Indonesia, dan DPR RI. Sejumlah asumsi makro yang disepakati antara lain pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan 5,3 persen, inflasi sebesar 4,7 persen, nilai tukar rupiah Rp13.900,- per dollar AS, dan suku bunga SPN 5 bulan sebesar 5,5 persen.

13. Sejalan dengan hal tersebut, kami juga menyakini bahwa industri asuransi nasional mampu tumbuh lebih baik lagi dibandingkan tahun ini dan tahun-tahun sebelumnya apabila kita mampu memanfaatkan peluang serta mengatasi berbagai tantangan yang menyelimuti industri perasuransian. Bapak dan Ibu yang Kami Hormati, 14. Perlu kita akui bahwa minat masyarakat untuk berasuransi masih tergolong rendah. Sampai dengan akhir September 2015, tingkat penetrasi asuransi konvensional baru mencapai 2,51 persen dengan densitas sebesar Rp1,1 juta. Di sisi lain, tingkat penetrasi dan densitas industri asuransi syariah baru mencapai 0,08% dan Rp40 ribu. 15. Rendahnya penetrasi asuransi kita tersebut seharusnya dapat dilihat sebagai suatu peluang yang terbuka lebar untuk digarap oleh para pelaku di industri jasa keuangan. Kita memiliki jumlah penduduk terbesar di kasawan Asean, pertumbuhan kelas menengah yang tinggi yang tentunya mulai membutuhkan layanan beyond banking khususnya pelayanan produk asuransi untuk melindungi harta bendanya. Indonesia juga memiliki jumlah usaha UMKM yang sangat besar yang terus tumbuh setiap tahunnya sehingga memerlukan perlindungan asuransi untuk melindungi kelangsungan usahanya. 16. Selain itu, kita memiliki kekayaan lahan pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, maupun industri-industri manufaktur serta jasa yang terbentang luas dari sabang sampai merauke yang tentunya juga memerlukan perlindungan asuransi. Kondisi-kondisi

yang demikian sesungguhnya merupakan pangsa pasar yang besar dan sangat disayangkan apabila tidak digarap dengan serius. 17. Namun demikian, terlepas dari besarnya peluang yang ada dihadapan kita tersebut masih terdapat tantangan bagi industri perasuransian nasional untuk mengambil manfaatnya. Adapun tantangan yang perlu diurai agar bisnis asuransi tahun 2016 dapat tumbuh dengan optimal adalah sebagai berikut: Tingkat pemahaman masyarakat yang masih rendah terhadap asuransi; Rendahnya aksesibilitas dan distribusi produk asuransi di tengah-tengah masyarakat; Inovasi produk asuransi yang masih rendah; Terbatasnya risk coverage industri asuransi nasional; Masih kentalnya isu sulit melakukan klaim asuransi. Bapak dan Ibu yang Berbahagia, 18. Tantangan dalam industri perasuransian tersebut telah menjadi perhatian dan catatan bagi kami selaku regulator. Sebagai lembaga lembaga independen yang baru berdiri sejak 1 Januari 2013, Otoritas Jasa Keuangan mempunyai misi untuk menjadi lembaga pengawas industri jasa keuangan yang terpercaya, melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat, dan mampu mewujudkan industri jasa keuangan menjadi pilar perekonomian nasional yang berdaya saing global dan dapat memajukan kesejahteraan umum. 19. Peningkatan demand, supply maupun perbaikan infrastruktur senantiasa kami lakukan dalam rangka mewujudkan misi tersebut melalui penerbitan kebijakan-kebijakan yang mendorong pertumbuhan industri di tahun-tahun mendatang.

20. Dalam mengurai tantangan berupa tingkat pemahaman masyarakat yang masih rendah terhadap asuransi, OJK senantiasa menyelenggarakan sosialisasi mengenai manfaat asuransi bagi masyarakat. Untuk memperkenalkan asuransi kepada masyarakat, OJK menggiatkan program literasi dan edukasi keuangan dengan terjun langsung ke masyarakat dengan mengadakan kegiatan edukasi ke kalangan TKI, penyandang disabilitas, sekolah dan perguruan tinggi, ogranisasi pemuda dan masyarakat, serta komunitas-komunitas lainnya. 21. Kemudian, dalam rangka meningkatkan aksesibilitas dan distribusi produk asuransi di tengah-tengah masyarakat OJK menggalakan program 10 juta agen melalui kerjasama dengan berbagai pihak seperti pondok pesantren, keagamaan, pekerja sektor informal, dan lain sebagainya, khususnya untuk produkproduk yang tergolong simple. Selain itu, kami pun terus mendorong agar kehadiran kantor asuransi di daerah dapat terus bertambah serta mendorong pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pemasaran produk-produk asuransi. 22. Selanjutnya, terkait tantangan berupa inovasi produk asuransi yang masih rendah dan terbatasnya risk coverage industri asuransi nasional, OJK senantiasa mendukung ketersediaan produk asuransi untuk mendukung kebutuhan pembangunan nasional dengan memfasilitasi dan mendorong berbagai kerjasama dengan Pemerintah maupun pemangku kepentingan lain, seperti: produk asuransi Tenaga Kerja Indonesia dan Tenaga Kerja Asing, produk asuransi penyingkiran kerangka kapal, produk asuransi dan penjaminan proyek bernilai besar, asuransi pertanian dan ternak sapi, serta pengembangan asuransi mikro dan asuransi syariah.

23. Terakhir, isu mengenai sulitnya melakukan klaim asuransi. Tidak dapat dipungkiri apabila jauhnya masyarakat terhadap produk asuransi selain dari tingkat literasi keuangan yang rendah juga disebabkan banyaknya cerita-cerita negatif mengenai pelayanan perusahaan-perusahaan asuransi, khususnya sulitnya melakukan klaim. Ini yang tentunya membuat masyarakat enggan untuk memanfaatkan produk asuransi. Oleh karenanya, kami mengharapkan dan akan mendorong seluruh pelaku usaha asuransi dapat bersama-sama bertindak adil dan mudah dalam memberikan pelayanan klaim yang tentunya harus sesuai dengan kaidah, prinsip, serta ketentuan yang berlaku. Bapak dan Ibu yang Kami Hormati, 24. Dinamika kegiatan bisnis asuransi tahun 2016 tentunya harus berada dalam koridor yang diatur dalam UU nomor 40 tahun 2014 tentang Perasuransian dan peraturan pelaksanaannya. 25. Sejalan dengan terbitnya UU tersebut, kami saat ini sedang menyusun beberapa peraturan pelaksanaan UU perasuransian yang mengamanatkan perlunya pengaturan lebih lanjut terhadap 41 (empat puluh satu) ketentuan yang akan dituangkan dalam 16 (enam belas) Peraturan OJK, yang harus sudah ditetapkan paling lama 2 (dua) tahun 6 (enam) bulan terhitung sejak Undang-undang Perasuranian diundangkan. 26. Adanya batas waktu penyelesaian peraturan pelaksanaan tersebut tentunya merupakan tugas yang yang tidak ringan dan memerlukan dukungan dari seluruh pihak. Oleh karenanya, kami akan mengupayakan agar seluruh Peraturan OJK dimaksud dapat

diterbitkan dalam waktu yang tidak lama sebagaimana yang telah diamanatkan (yang mudah-mudahan dapat terbit terbit tahun depan). 27. Perlu kami informasikan bahwa hal-hal yang akan diatur dalam Peraturan OJK tersebut antara lain meliputi Perizinan Usaha dan Kelembagaan, Kesehatan Keuangan, Penyelenggaraan Usaha, Tata Cara Penetapan Pengelola Statuter, Pembubaran-Likuidasi-dan- Kepailitan, Persyaratan dan Tata Cara Pendaftaran Profesi, Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme, Prosedur dan Tata Cara Penetapan Sanksi Administratif dan Pemblokiran, serta Usaha Perasuransian Yang Berbentuk Koperasi dan Usaha Bersama. 28. Selain itu, diperlukan juga untuk melakukan penyesuaian aturan terhadap Peraturan OJK yang telah ada saat ini dengan Undangundang Perasuransian, yang antara lain meliputi pengaturan mengenai Penilaian Kemampuan dan Kepatutan, Tata Kelola Perusahaan Yang Baik, Lembaga Mediasi, dan Pemeriksaan. 29. Selanjutnya, dalam rangka mendukung tugas pengawasan yang dilakukan oleh OJK dan seiring dengan perluasan jaringan para pelaku usaha Industri Keuangan Non Bank, termasuk perasuransian, OJK berencana meningkatkan kapasitas pengawas Kantor Regional di daerah-daerah. Untuk tahap awal OJK akan melengkapi enam kantor regional OJK dengan para pengawas IKNB yang terletak di Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Sumatra dan Makassar. Tentunya secara berkelanjutan ditambah untuk kantor-kantor lainnya yang saat ini telah mencapai 35 kantor di daerah.

Bapak dan Ibu yang berbahagia, 30. Sebelum kami mengakhiri sambutan ini, Kami meminta kepada seluruh stakeholder di industri perasuransian untuk senantiasa meningkatkan level kompetitifnya dalam menghadapi era globalisasi dan keterbukaan seperti saat ini, dengan menerapkan tata kelola yang baik, mengimplementasikan manajemen risiko yang tepat, memperkuat permodalan dan kesehatan keuangan, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, serta mendorong efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan operasionalnya. 31. Akhir kata saya mengucapkan selamat mengikuti seminar, semoga seminar ini dapat meningkatkan optimisme kita dalam menyongsong tahun 2016 yang lebih baik. Semoga kita semua senantiasa berada dalam lindungan-nya. Sekian dan terima kasih. Wassalamu alaikum Wr. Wb. DR. Firdaus Djaelani Kepala Eksekutif Pengawas IKNB Otoritas Jasa Keuangan