1. Penyakit Kronik. 2. Penyakit Non Infeksi. 3. New Communicable Disease. 4. Penyakit Degeneratif. Kelangsungan PTM biasanya Kronik.

dokumen-dokumen yang mirip
Hand Out Epidemiologi : Prodi D III Kebidanan Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta SMT IV Tahun 2008 Oleh : Ig. Dodiet Aditya Setyawan, SKM.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. berpenghasilan rendah dan menengah. Urbanisasi masyarakat

KERANGKA ACUAN PROGRAM PENYAKIT TIDAK MENULAR(PTM) Penyakit tidak menular (PTM) diperkirakan sebagai penyebab 58 juta kematian

SATUAN ACARA PENYULUHAN MASALAH KESEHATAN PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)

InfoDATIN SITUASI PENYAKIT KANKER. 4 Februari-Hari Kanker Sedunia PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI

BAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah. penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah,

Promosi dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular

FAKTOR RISIKO DALAM EPTM

yang tidak sehat, gangguan mental emosional (stres), serta perilaku yang berkaitan

KANKER PAYUDARA dan KANKER SERVIKS

Saat ini, Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi penyebab kematian. utama sebesar 36 juta (63%) dari seluruh kasus kematian yang terjadi di

PELAYANAN TERPADU (PANDU) PTM DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA (FKTP) (KONSEP DASAR & RUANG LINGKUP)

BAB 1 : PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

BAB 1 PENDAHULUAN. situasi lingkungannya, misalnya perubahan pola konsumsi makanan, berkurangnya

BAB I PENDAHULUAN. masalah ganda (Double Burden). Disamping masalah penyakit menular dan

SOSIALISASI DETEKSI DINI PENYAKIT KANKER SERVIK, KANKER PAYUDARA, PUSKESMAS TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. FAM (Fibroadenoma Mammae) merupakan tumor jinak payudara dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun buatan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. menekan jaringan tubuh normal sehingga dapat mempengaruhi fungsi tubuh.

ABSTRAK. di dunia, tepatnya penyakit kedua terbanyak setelah penyakit kardio vaskular. Salah

Tugas Akhir_103 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. gizi terjadi pula peningkatan kasus penyakit tidak menular (Non-Communicable

BAB I PENDAHULUAN. kemasan merupakan hal yang penting dan diperlukan oleh konsumen, terutama bagi konsumen dengan kondisi medis tertentu yang

KEBIJAKAN & STRATEGI PROGRAM PTM DINAS KESEHATAN PROPINSI SUMATERA BARAT 2008

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko

POSBINDU PTM (PENYAKIT TIDAK MENULAR)

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di

BAB I PENDAHULUAN. negara untuk lebih serius dalam menangani masalah kesehatan, baik masalah

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 : PENDAHULUAN. utama masalah kesehatan bagi umat manusia dewasa ini. Data Organisasi Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG. Secara global, penyakit terkait dengan gaya hidup. dikenal sebagai penyakit tidak menular (PTM).

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit tidak menular banyak ditemukan pada usia lanjut (Bustan, 1997).

PENGANTAR EPIDEMIOLOGI KLINIK

PEMBUDAYAAN HIDUP SEHAT MELALUI GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) Penyakit tidak menular (PTM) masih menjadi masalah di Jawa Timur.

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN STROKE DI INDONESIA

BAB. I PENDAHULUAN. Undang Undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat 1 dan Undang Undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyebab kematian utama yang memberikan kontribusi

Pencegahan dan penanggulangan PTM PERTEMUAN 6 Ira Marti Ayu Kesmas/ Fikes

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak menular. Menurut Depkes RI, 2003 (dalam Tanjung 2012) Pada akhir abad 20

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. penyakit degeneratif. Transisi epidemiologi ini salah satunya dipengaruhi oleh pola

ISU TERKINI & TANTANGAN PENGENDALIAN PTM. Nurul Wandasari Singgih Prodi Kesehatan Masyarakat Univ Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. kencing manis semakin mengkhawatirkan. Menurut WHO pada tahun 2000

BAB I PENDAHULUAN. utama baik di negara maju maupun di negara berkembang, karena disamping

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk dunia meninggal akibat diabetes mellitus. Selanjutnya pada tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin

BAB I PENDAHULUAN. Triple Burden Disease, yaitu suatu keadaan dimana : 2. Peningkatan kasus Penyakit Tidak Menular (PTM), yang merupakan penyakit

PERCEPATAN PENCAPAIAN SASARAN DALAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA SEHAT 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas fisik dan meningkatnya pencemaran/polusi lingkungan. Perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan pola hidup masyarakat selalu mengalami perkembangan, baik

BAB I PENDAHULUAN. payudara, dan kanker ovarium (Maysaroh, 2013). Salah satu kanker yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi tahun. Menurut data dari Kementerian Negara Pemberdayaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen

No. Responden. I. Identitas Responden a. Nama : b. Umur : c. Pendidikan : SD SMP SMA Perguruan Tinggi. d. Pekerjaan :

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner, stroke), kanker, penyakit pernafasan kronis (asma dan. penyakit paru obstruksi kronis), dan diabetes.

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka

BAB I PENDAHULUAN. demografi, epidemologi dan meningkatnya penyakit degeneratif serta penyakitpenyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. jinak dengan karakter tidak nyeri, dapat digerakkan, berbatas tegas dan

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat semakin meningkat. Salah satu efek samping

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya sebagai akibat penyakit degeneratif didunia. Di negara maju, kematian

BAB I PENDAHULUAN. mencakup dua aspek, yakni kuratif dan rehabilitatif. Sedangkan peningkatan

Bagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa menyerang

BAB I PENDAHULUAN menyepakati perubahan paradigma dalam pengelolaan masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PRINSIP UMUM PD PENYAKIT TDK MENULAR. Nurul Wandasari Singgih Prodi Kesehatan Masyarakat Univ Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi dan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan manusia sangat padat dan beraneka ragam. Manusia menjalani

BAB I PENDAHULUAN. yang mendadak dapat mengakibatkan kematian, kecacatan fisik dan mental

KERANGKA ACUAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT UPT. PUSKESMAS SOTEK

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit degeneratif atau penyakit tidak menular akan terus meningkat

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI POLI GINEKOLOGI RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun terus meningkat, data terakhir dari World Health Organization (WHO)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penyakit infeksi ke penyakit tidak menular ( PTM ) meliputi penyakit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan salah satu aspek yang menentukan kualitas

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. jantung beristirahat. Dua faktor yang sama-sama menentukan kekuatan denyut nadi

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB VI HASIL PENELITIAN. analisis univariat dilakukan untuk menjelaskan karakteristik masing masing

BAB I PENDAHULUAN. yang serius dan merupakan penyebab yang penting dari angka kesakitan,

BAB I PENDAHULUAN. suatu periode dimana seseorang telah beranjak jauh dari periode terdahulu yang

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi bergeser ke penyakit non-infeksi/penyakit tidak

LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor

BAB I PENDAHULUAN. absolute atau relatif. Pelaksanaan diet hendaknya disertai dengan latihan jasmani

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah kesehatan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. angka morbiditas, namun angka mortalitas leukemia juga dilaporkan di Amerika. Sampai

LAMPIRAN 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

BAB I PENDAHULUAN. kesengsaraan dan kematian pada manusia. Saat ini kanker menempati. Data World Health Organization (WHO) yang diterbitkan pada 2010

REINFORECEMENT BLOK 11 Pemicu 2. DR.Harum Sasanti, drg, SpPM KaDep. Ilmu Penyakit Mulut FKGUI

Transkripsi:

EPIDEMIOLOGI PTM

Istilah PTM mpy. Kesamaan Arti dg : 1. Penyakit Kronik Kelangsungan PTM biasanya Kronik. 2. Penyakit Non Infeksi Penyebab PTM BUKAN Mikroorganisme 3. New Communicable Disease Menular mll. Gaya Hidup 4. Penyakit Degeneratif Berkaitan dg.proses Degenerasi.

KARAKTERISTIK PTM : 1. Penularan Peny. Tidak melalui suatu rantai penularan tertentu. 2. Masa Inkubasi Panjang 3. Bersifat Kronik ( Berlarut larut ) 4. Banyak mengahadapi Kesulitan Diagnosis 5. Mpy. Variasi yg. Luas 6. Perlu biaya tinggi dlm. Pencegahan & Penanggulangannya. 7. Multicausal bahkan Tidak Jelas.

PENYAKIT TIDAK MENULAR UTAMA : Jantung Iskhemia Stroke Hipertensi Dibetes Mellitus PPOM

FAKTOR RESIKO & UPAYA PENCEGAHAN PTM

RISK FACTOR Merupakan Karakteristik, tanda, gejala penyakit yang secara statistik ada hubungan dengan peningkatan insiden penyakit. Untuk membedakannya dengan istilah Etiologi yang sering dipergunakan dalam Penyakit Menular atau Diagnosis Klinik. Etiologi dalam dunia kedokteran berarti Penyebab Biologis dari suatu Penyakit Infeksi. Karena Penyakit Tidak Menular BUKAN merupakan penyakit Infeksi, maka untuk PTM dipakai istilah Faktor Resiko.

MACAM MACAM FAKTOR RESIKO 1. Un-Changeable Risk Factors Umur, Genetik 2. Changeable Risk Factors Kebiasaan Merokok, Excercise 3. Suspected Risk Factors Rokok sbg. FR Ca. Serviks 4. Established Risk Factors Rokok sbg. FR Ca. Paru. (Penelitian Doll & Hill)

CONTOH FAKTOR RESIKO Merokok Alkoholis Pola makan / Diet Gaya Hidup Obesitas Asbes Radiasi Sexual Behaviour Obat obatan Zat Additif, dll.

UPAYA PENCEGAHAN PTM 1. PENCEGAHAN PRIMORDIAL Upaya agar penyakit tidak mendapat dukungan dasar FR (Kebiasaan( Kebiasaan, gaya hidup) 2. PENCEGAHAN TK. PERTAMA a. Promkesmas : (Kampanye,Promosi,Educasi) b. Prevensi Khusus : (Keterpaparan) 3. PENCEGAHAN TK. KEDUA a. Diagnosis Dini Screening b. Therapi Kemotherapi / Pembedahan 4. PENCEGAHAN TK. KETIGA Rehabilitasi

KEBIJAKAN & STRATEGI PENANGGULANGAN PTM

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN PTM 1. Kebijakan Surveilans PTM : Surveilans Faktor Resiko Registri Penyakit Surveilans Kematian 2. Kebijakan Promosi dan Prevensi PTM 3. Kebijakan Manajemen Yankes PTM Promotif Preventif Kuratif Rehabilitatif

SURVEILANS FAKTOR RESIKO : Merupakan Prioritas krn. Lebih layak & Peka mengukur hasil Intervensi Jangka Menengah & sudah tersedia Metode yg. Baku, yaitu : WHO Steps Approach : Step 1 Step 2 Step 3 : Penilaian berdasarkan Kuesioner Misalnya : merokok, diet, aktivitas dll. : Penilaian berdasarkan kuesioner dan ukuran fisik. Misalnya : tekanan darah, indeks massa tubuh dll. : Penilaian berdasarkan kuesioner, ukuran fisik dan biokimia. Misalnya : gula darah puasa, kolesterol dll. Dimanfaatkan dg. Menggunakan Sistem yg. Sudah ada : SUSENAS, SKRT, SDKI, SUKERTI.

STRATEGI PENANGGULANGAN PTM 1. Strategi Surveilans PTM 2. Strategi Promosi & Pencegahan PTM : Advokasi Pemberdayaan Masyarakat 3. Strategi Manajemen Yankes PTM : Manajemen SDM Manajemen Teknologi & Sumber Daya Lain Manajemen Kasus PTM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PTM

KANKER PAYUDARA : Kanker Payudara terjadi akibat metastase atau penyebaran sel kanker pada jaringan payudara. Etiologi Secara pasti tidak bisa ditentukan. Konstitusi genetik : - Sindroma Klinefelter - Kembar Monozygot

Pathogenesa Klasifikasi Patologi atau Histologi Tumor Payudara menurut WHO, dalam International Histological Classification of Tumours 1978 : 1. Dyspalsia Mamma Benigna : -Kista - Papiller - Fibrocytic disease - Adenosis -Proliferasi ductus - Ductal ectasis - Fibrosclerosis - Gynecomnasty - Lain lain : Lesi Proliferasi non neoplastic. 2. Tumor Mamma Maligna - Adenoma mamma - Adenoma papilla mamma - Ductal papilloma - Fibroadenoma mammae : - Kistosarkoma Pylloides Benigna - Tumor jinak jaringan lunak.

Usia ( antara 40-65 tahun ) Genetik Status Sosek Status Perkawinan ( Resiko tidak akwin legih besar ) Tempat tinggal ( >> perkotaan ) Ras ( Kulit Putih lebih beresiko ) Makanan banyak mengandung lemak dan kolesterol Makanan yang banyak mengandung zat additive/karsiogenik. Obesitas Hormonal dan Infeksi Virus Radiasi Kanker kontra lateral Displasia Tidak menyusui Konsumsi Pil KB Jangka Panjang ( 12 tahun berturut turut ). Menarche lebih muda. Menopause terlambat. Tidak punya anak lebih dari 35 tahun. Umur pertama melahirkan lebih dari 30 tahun.

ANAMNESA Pemeriksaan Fisik Identifikasi Faktor Resiko Pemeriksaan Penunjang (Anjurkan Mammografi) Resiko Rendah Medikamentosa ROBORANSIA Non Medikamentosa : -Pengendalian Faktor Resiko -Promosi Kesehatan dlm. rangka pengendalian FR. -Rehabilitasi Medis -Psikoterapi. Resiko Tinggi Kondisi Penderita Terkontrol : -Kendalikan FR dg. Pola Hidup Sehat. Kondisi Tidak Terkontrol Rujuk ke Rumah Sakit -Teruskan Pengobatan -Evaluasi Berkala -Rehabilitasi, -Preventif : Pola Hidup Sehat