KUALITAS LAYANAN DATA PADA JARINGAN CDMA x EVOLUTION-DATA ONLY (EVDO)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas mengenai metode penelitian yang dilakukan pada BTS-

BAB I PENDAHULUAN. Kota Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar. Karena di kota Yogyakarta terdapat

ANALISIS JARINGAN CDMA x EVOLUTION-DATA ONLY (EVDO) TERHADAP KUALITAS LAYANAN DATA DI PT. TELKOM FLEXI YOGYAKARTA. Oleh: PENI LISTYANINGSIH

ANALISIS PENYEBAB BLOCKING CALL DAN DROPPED CALL PADA HARI RAYA IDUL FITRI 2012 TERHADAP UNJUK KERJA CDMA X

ANALISIS KEGAGALAN SOFT HANDOFF PADA JARINGAN CDMA2000 1xRTT

Analisis Peningkatan Kualitas dan Kapasitas Jaringan Seluler PT. XL Axiata pada Area Jawa Tengah bagian Utara melalui Proyek Swap dan Modernisasi

ANALISIS UNJUK KERJA JARINGAN PADA SISTEM CDMA (STUDI KASUS TELKOM FLEXI MEDAN)

Analisis Pengaplikasian MCPA pada Perusahaan Provider GSM di Daerah Sumatera Utara

Pengaruh Pilot Pollution terhadap Performansi

BAB IV ANALISA PERFORMANSI BTS CDMA 20001X PT BAKRIE TELECOM COVERAGE KOTA BEKASI

ANALISIS UNJUK KERJA MULTI BAND CELL PADA GSM DUAL BAND

CALL SETUP FAILURE PADA JARINGAN CDMA X INTISARI

I. Pembahasan. reuse. Inti dari konsep selular adalah konsep frekuensi reuse.

ANALISIS PERMASALAHAN OPTIMALISASI VOICE CDMA X UNTUK MENGURANGI KEGAGALAN KONEKSI STUDI KASUS DIVISI TELKOM FLEXI SEMARANG

BAB II LANDASAN TEORI

Optimasi BTS Untuk Peningkatan Kualitas Jaringan CDMA 2000

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pada sistem komunikasi nirkabel dan bergerak sangatlah kompleks

ANALISIS DROP CALL PADA JARINGAN 3G PADA BEBERAPA BASE STATION DI KOTA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II ADAPTIVE MULTI-RATE (AMR)

Simulasi Dan Analisis Pengaruh Kecepatan Pengguna Terhadap Kualitas Layanan Data Dengan Menggunakan Encoder Turbo Code Pada Sistem CDMA EV-DO Rev A

TUGAS AKHIR ANALISA KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) 3RD CARRIER CELL PADA JARINGAN 3G

BAB IV ANALISA HASIL SIMULASI

BAB II CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS (CDMA) CDMA merupakan singkatan dari Code Division Multiple Access yaitu teknik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

Modul 8 Drive Test Analysis (DTA) 4G LTE Lanjut

Diajukan guna melengkapi sebagian syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :

ANALISA DAN OPTIMASI QUALITY OF SERVICE (QOS) LAYANAN VOICE DALAM JARINGAN SELULAR CDMA X TELKOM FLEXI REGIONAL OPERATION SEMARANG

Analisa Unjuk Kerja Jaringan Operator 3G(WCDMA-UMTS) Menggunakan Metode Drivetest

ANALISIS LAYANAN VOICE CALL DAN DATA PACKET PADA OPERATOR TELEPON SELULER DI WILAYAH BALI INNER CITY

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi yang cenderung memerlukan data rate tinggi, hal ini terlihat dari

BAB I PENDAHULUAN. teknologi 3G yang menawarkan kecepatan data lebih cepat dibanding GSM.

BAB III METODA PENELITIAN

ANALISIS PERFORMANSI REHOMMING BR 9.0-EVOLUSION BSC (ebsc) PADA JARINGAN GSM PT TELKOMSEL DI MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG

Teknik Transmisi Seluler (DTG3G3)

Teknik Transmisi Seluler (DTG3G3)

BAB II TEORI DASAR. Public Switched Telephone Network (PSTN). Untuk menambah kapasitas daerah

ANALISIS KUALITAS LAYANAN PANGGILAN PADA TELEKOMUNIKASI BERGERAK 3G

BAB IV HASIL DAN ANALISA

Unjuk Kerja QoS (Quality of Services) Jaringan Voice over Internet Protocol Berbasis SIP yang Diimplementasikan pada Jaringan Ethernet Gedung FEB-UKSW

BAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI LEVEL DAYATERIMA DAN SIGNAL INTERFERENSI RATIO (SIR) UE MENGGUNAKAN RPS 5.3

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Analisis Kinerja Dan Perbaikan Jaringan GSM Pada BSC Operator H3I (THREE)

UNJUK KERJA NOISE RISE BASED CALL ADMISSION CONTROL (NB-CAC) PADA SISTEM WCDMA. Devi Oktaviana

Analisis Benchmarking Jaringan 3G Operator HCPT dan XL di Area Jakarta

BAB 2 PERENCANAAN CAKUPAN

BAB I PENDAHULUAN. ini dan bertambah ketat persaingan diantara operator telepon bergerak membuat

PENGANTAR SISTEM KOMUNIKASI SELULER

Dalam hal ini jarak minimum frequency reuse dapat dicari dengan rumus pendekatan teori sel hexsagonal, yaitu : dimana :

10/13/2016. Komunikasi Bergerak

MEKANISME HANDOVER PADA SISTEM TELEKOMUNIKASI CDMA

BAB III DATA FAST TRAFFIC HANDOVER

BAB I PENDAHULUAN. menjaga dan meningkatkan performa pada jaringan telekomunikasi. diharapkan akan diikuti semakin tingginya jumlah trafik.

BAB I PENDAHULUAN. handoff pada jaringan 3G (third generation), para pengguna sudah dapat merasakan

ANALISIS PERFORMANSI JARINGAN CDMA BERDASARKAN DATA RADIO BASE STATION (RBS) PT INDOSAT DIVISI STARONE MEDAN

ANALISIS KUALITAS RF PADA JARINGAN SELULER 2G & 3G DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TUGAS AKHIR

TEKNIK PERANCANGAN JARINGAN AKSES SELULER

BAB I PENDAHULUAN. Code Division Multiple Access (CDMA) merupakan metode akses kanal

Pengaruh Pilot Pollution terhadap Performansi

Rekayasa Elektrika. Unjuk Kerja Jaringan Seluler 2G dan 3G PT. XL Axiata di Area Jawa Tengah Bagian Utara setelah Proyek Swap dan Modernisasi

Teknik Multiple Akses FDMA, TDMA, CDMA

ANALISIS PENGARUH HALF RATE DAN FULL RATE TERHADAP TRAFFIC CHANNEL DAN SPEECH QUALITY INDICATOR PADA JARINGAN GSM PT.

PERENCANAAN ANALISIS UNJUK KERJA WIDEBAND CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS (WCDMA)PADA KANAL MULTIPATH FADING

ANALISIS KUALITAS VOICE CALL PADA JARINGAN WCDMA DENGAN DRIVE TEST MENGGUNAKAN TEMS INVESTIGATION

ANALISIS PERBANDINGAN THROUGHPUT PADA GENERAL PACKET RADIO SERVICE (GPRS) DAN ENHANCED DATA RATE FOR GSM EVOLUTION (EDGE)

ANALISA CALL SUCCES RATE PADA JARINGAN CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS ( CDMA )

ANALISIS KUALITAS PANGGILAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN VISUAL BASIC PADA JARINGAN GSM

Bab 7. Penutup Kesimpulan

HALAMAN PERNYATAAN. : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Perkembangan Teknolgi Wireless: Teknologi AMPS Teknologi GSM Teknologi CDMA Teknologi GPRS Teknologi EDGE Teknologi 3G, 3.5G Teknologi HSDPA, HSUPA

BAB II DASAR TEORI. yang setiap penggunanya diberikan kode unik yang digunakan untuk mengkodekan

ANALISIS KUALITAS LAYANAN DATA PADA JARINGAN TELEKOMUNIKASI BERBASIS CDMA EVDO Rev.A

BAB IV PENERAPAN DAN ANALISIS HASIL. Pengamatan awal dilakukan dengan capture RTWP menggunakan LMT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EVALUASI EFISIENSI PERANGKAT BASE STATION MENGGUNAKAN DRIVE TEST PADA ANTENA SINGLE-BAND DAN MULTI-BAND

Analisis Pengaruh Penggunaan Physical Cell Identity (PCI) Pada Perancangan Jaringan 4G LTE

TEKNOLOGI SELULER ( GSM )

BAB IV ANALISA HASIL OPTIMASI THIRD CARRIER

KONSEP DASAR SELULER. (DTG3G3) PRODI D3 TT Yuyun Siti Rohmah,ST.,MT

BAB III MODEL SISTEM CLOSED-LOOP POWER CONTROL PADA CDMA

DAFTAR ISTILAH. sistem seluler. Bit Error Rate (BER) : peluang besarnnya bit salah yang mungkin terjadi selama proses pengiriman data

BAB I PENDAHULUAN. (browsing, downloading, video streaming dll) dan semakin pesatnya kebutuhan

BAB II DASAR TEORI.

PERENCANAAN KEBUTUHAN NODE B PADA SISTEM UNIVERSAL MOBILE TELECOMMUNICATION SYSTEM (UMTS) DI WILAYAH UBUD

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 3G/UMTS. Teknologi WCDMA berbeda dengan teknologi jaringan radio GSM.

BAB II ARSITEKTUR SISTEM CDMA. depan. Code Division Multiple Access (CDMA) merupakan salah satu teknik

Analisis Perencanaan Jaringan Long Term Evolution (LTE) Frekuensi 900 MHz Pada Perairan Selat Sunda

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5. Hasil Perhitungan Link Budget

BAB IV ANALISIS DESKRIPTIF IMPLEMENTASI GFP

BAB 3 REBALANCING GPRS TIME SLOT (GTS) TRAFFIC DATA GSM 900 MHZ

Cell boundaries (seven cell repeating pattern)

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

ANALISA PENJADWALAN PAKET PADA CDMA xEV-DO

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Topologi Sistem Komunikasi Selular

Analisa Kegagalan Call pada BTS Flexi di PT TELKOM Kandatel Banda Aceh

ANALISIS KUALITAS PANGGILAN CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS (CDMA) X MENGGUNAKAN TEMS

Transkripsi:

KUALITAS LAYANAN DATA PADA JARINGAN CDMA 2000 1x EVOLUTION-DATA ONLY (EVDO) Eva Yovita Dwi Utami, Peni Listyaningsih KUALITAS LAYANAN DATA PADA JARINGAN CDMA 2000 1x EVOLUTION-DATA ONLY (EVDO) Eva Yovita Dwi Utami 1, Peni Listyaningsih 2 Program Studi Teknik Elektro FakultasTeknik Elektronika dan Komputer Universitas Kristen Satya Wacana eva.utami@staff.uksw.edu 1, listya_blessjc@yahoo.com 2 INTISARI Penelitian kualitas layanan data pada jaringan CDMA 2000 1x Evolution-Data Only (EVDO) berdasarkan hasil drive test dan data trafik dilakukan pada salah satu operator penyedia layanan seluler di kota Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan BTS yang paling sering mengalami throughput yang buruk atau bernilai kurang dari 76 kbps, adalah BTS UGM, disusul BTS Mrican dan BTS Ambarukmo. Penyebab hasil throughput buruk yaitu Access Terminal (AT) pada daerah dengan throughput rendah berada di luar cakupan BTS tersebut. Hal ini diperlihatkan dari hasil perhitungan cakupan BTS UGM sekitar 2,32 km, namun daerah buruk pada BTS tersebut berada pada jarak 2,5 km. Key Performance Indicator (KPI) secara umum belum mencapai standar terutama dari nilai throughput yang diperoleh semua BTS. Pada BTS UGM secara khusus mendapatkan nilai CSSR dan PER paling buruk. Sedangkan BTS Mrican mengalami drop call paling tinggi. Kata Kunci : CDMA 2000 1x EV-DO, throughput 1. PENDAHULUAN CDMA2000 1xEV-DO merupakan standar sistem seluler berbasis CDMA yang mengkhususkan pada layanan data dengan kemampuan mentransmisikan data berkecepatan maksimum 3,1 Mbps. Hal ini dimungkinkan karena kanal seluruhnya digunakan untuk mengirim data, terpisah dari kanal untuk mengirim informasi suara. Struktur kanal CDMA 2000 1x-EVDO terdiri dari kanal forward dan kanal reverse. Pada kanal forward, setiap saat pelanggan diberikan layanan daya maksimal, 69

Techné Jurnal Ilmiah Elektroteknika Vol. 13 No. 1 April 2014 Hal 69 79 yang diberikan oleh Base Transceiver Station (BTS) dan diterima oleh Access Terminal (AT). Pada kanal reverse, diberikan tindakan pengaturan data control rate untuk pengiriman ke arah forward. Hal ini Pada sistem CDMA 2000 1x-EVDO, AT yang menentukan nilai besar data rate yang akan diterima dengan catatan Access Network (AN) mampu menyediakannya. Karakteristik pengiriman data kanal trafik pada arah forward maupun reverse menyesuaikan dengan kondisi lingkungan. Pada kondisi interferensi kecil, maka kanal dapat mengirimkan data dengan teknik modulasi kecepatan tinggi. Namun jika interferensi meningkat, agar kinerja Bit Error Rate (BER) dapat dipertahankan, kanal menggunakan modulasi BPSK/QPSK yang kinerja BER-nya bagus, tetapi kecepatan data menjadi turun. Salah satu operator seluler CDMA di kota Yogyakarta telah menyediakan layanan data internet 3,5G melalui jaringan CDMA 2000 1x EVDO. Pada makalah ini akan dibahas kualitas layanan data yang disediakan operator tersebut berdasarkan hasil drive test dan database pengukuran trafik. 2. METODE PENELITIAN 2.1. Kondisi Daerah yang Diteliti Gambar 1 menunjukkan peta daerah pelaksanaan drive test, dengan rute yang ditunjukkan oleh garis yang berwarna hitam. Gambar 1. Peta Lokasi yang Diteliti 70

KUALITAS LAYANAN DATA PADA JARINGAN CDMA 2000 1x EVOLUTION-DATA ONLY (EVDO) Eva Yovita Dwi Utami, Peni Listyaningsih Drive Test (DT) dilakukan pada sembilan BTS pada jaringan CDMA EVDO, selama lima hari berturut-turut pada bulan pertama dan lima hari berurutan pada bulan berikutnya. BTS-BTS tersebut adalah BTS UGM, BTS Babarsari, BTS Mrican, BTS Ambarukmo, BTS Kota Baru, BTS Jombor, BTS Sinduaji, BTS JIH, dan BTS Gondokusuman. 2.2. Data dari Database Data dari database merupakan data pengukuran trafik pada semua BTS yang diproses oleh BSC berupa data drop call, Packet Error Rate (PER), Call Setup Success Ratio (CSSR), Handoff way (1&2 active PN), dan Call Setup Time, Forward TCP Throughput dan Reverse TCP Throughput. Data yang memenuhi standar KPI (Key Performance Indicator), ditunjukkan pada tabel 1. Tabel 1. Standar KPI EVDO Items Hasil yang diharapkan Moving Test Drop Call < 3% PER >80% Data CSSR > 97 % Handoff way (1&2 active PN) >90% Call Setup Time <7 sec Stationary Forward TCP Throughput >2 Mbps Test Reverse TCP Throughput >500 kbps 2.2.1. Drop Call Drop Call pada jaringan CDMA 2000 1x EVDO merupakan kondisi ketika koneksi sepanjang AT, BTS, BSC, dan MSC terputus, disebut juga call release yang tidak normal. 2.2.2. PER(Packet Error Rate) Packet Error Rate (PER) adalah perbandingan antara jumlah error packet yang diterima dengan jumlah total paket yang diterima, dengan paket adalah pengelompokan bit-bit yang ditambahkan header tertentu. Standar PER pada sistem CDMA yang baik adalah antara 0-2 %. Perhitungan PER menurut KPI adalah sebagai berikut. 71

Techné Jurnal Ilmiah Elektroteknika Vol. 13 No. 1 April 2014 Hal 69 79 PER = % x 100% (1) 2.2.3. CSSR Connection Setup Success Rate (CSSR) merupakan perbandingan jumlah successful connections dengan jumlah requests connection. 2.2.4. Handoff Way Handoff adalah suatu peristiwa perpindahan kanal pada AT tanpa terjadinya pemutusan hubungan dan tanpa melalui campur tangan dari pemakai. Peristiwa handoff terjadi karena pergerakan AT keluar dari cakupan sel asal dan masuk cakupan sel baru. 2.2.5. Call Setup Time Call Setup Time adalah waktu yang diperlukan pelanggan untuk melakukan panggilan. Panggilan pada EVDO yang dimaksudkan adalah permintaan koneksi untuk tersambung ke layanan internet. 2.2.6. Forward TCP Throughput Forward TCP Throughput merupakan parameter yang digunakan untuk mengetahui jumlah data yang diterima AT pada arah downlink. 2.2.7. Reverse TCP Throughput Reverse TCP Throughput merupakan parameter yang digunakan untuk mengetahui jumlah data yang dikirim AT pada arah uplink. 2.3. Metode Pengambilan Data dari Drive Test Data yang diambil pada saat drive test adalah SINR, Rx Power, Tx Power, PER, DRC, Throughput, dan Number of Active Sets. Tabel 2a dan Tabel 2b merupakan tabel standar parameter yang digunakan oleh operator Tabel 2a Standar Legend Drive Test Simbol SINR (db) Rx Power Tx Power KETERANGAN Warna (dbm) (dbm) >-65 <-20 Sangat Baik >3,7-75 to -65-20 to -10 Baik -0,8 to 3,7-85 to -75-10 to 3 Cukup Baik -3,9 to -0,8-95 to -85 3 to 13 Cukup -6,8 to -3,9-105 to -95 13 to 23 Buruk <-6,8 <-105 >23 Sangat buruk 72

KUALITAS LAYANAN DATA PADA JARINGAN CDMA 2000 1x EVOLUTION-DATA ONLY (EVDO) Eva Yovita Dwi Utami, Peni Listyaningsih Simbol Warna PER (%) Tabel 2b Standar Legend Drive Test (2) DRC (kbps) Throughput Handoff (kbps) Way Keterangan < 0 >1228,8 >1228,8 0 χ < 1 Sangat Baik 0 to 2 to 1228,8 to 1228,8 1 χ < 2 Baik 2 to 5 2 χ < 3 Cukup Baik 5 to 25 153,6 to 153,6 to 3 χ < 4 Cukup 25 to 50 76,8 to 153,6 76,8 to 153,6 4 χ < 5 Buruk >50 <76,8 <76,8 χ 5 Sangat buruk 2.3.1 SINR Signal to Interference plus Noise Ratio (SINR) adalah rasio daya yang melayani sektor tertentu terhadap daya penginterferensi yang berasal dari luar terutama sektor yang lain. SINR menentukan laju data terbaik. 2.3.2 Rx Power Rx power merupakan daya isyarat BTS yang diterima oleh AT. Parameter ini digunakan untuk menandakan area yang blank spot karena tidak adanya isyarat dari BTS. 2.3.3 Tx Power Tx power menunjukkan besarnya daya atau kuat isyarat yang ditransmisikan oleh AT ke arah BTS. 2.3.4 PER Parameter PER di sini sama dengan PER pada bagian 2.2.2 tetapi dengan standar kinerja sesuai tabel 2b. 2.3.5 DRC DRC (Data Rate Control) digunakan oleh AT (Access Terminal) untuk menunjukkan sektor yang melayani maupun data rate yang diminta. 2.3.6 Throughput Throughput merupakan parameter yang digunakan untuk mengetahui jumlah data yang diterima dalam keadaan baik terhadap waktu transmisi yang dibutuhkan dari sumber data ke penerima. 2.3.7 Handoff Way Parameter handoff way di sini sama dengan handoff way pada bagian 2.2.4 tetapi dengan standar kinerja sesuai tabel 2b. 73

Techné Jurnal Ilmiah Elektroteknika Vol. 13 No. 1 April 2014 Hal 69 79 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1. Hasil Drive Test Throughput hasil drive test dapat dilihat pada tabel 3 dan tabel 4. Throughput terbaik yang pernah muncul hanya sampai 1228,8 kbps atau pada kategori baik. Throughput yang paling mendominasi adalah kategori cukup baik yaitu kbps dan kategori sangat buruk yaitu <76,8 kbps. BTS yang paling sering mengalami throughput sangat buruk yaitu BTS UGM, disusul BTS Mrican dan BTS Ambarukmo, sedangkan BTS yang dapat memperoleh throughput cukup baik adalah BTS Kotabaru, BTS Gondokusuman dan BTS Sinduaji. Hasil secara detil yang diperoleh untuk nilai PER semua BTS pada saat drive test berada pada kategori baik. Sedangkan untuk nilai SINR, sebagian besar BTS mendapatkan kategori baik, kecuali BTS Ambarukmo yang pernah mengalami SINR cukup baik. Untuk BTS yang mendapat throughput buruk, menerima Rx Power pada rentang cukup baik sampai baik, sementara BTS dengan throughput cukup baik, mendapatkan Rx Power dari rentang baik sampai sangat baik. Tabel 3. Throughput (kbps) Hasil DT Bulan Pertama BTS THROUGHPUT HARI 1 HARI 2 HARI 3 HARI 4 HARI 5 UGM <76,8 <76,8 <76,8 <76,8 KOTA BARU to 1228,8 <76,8 <76,8 AMBARUKMO 153,6 to <76,8 <76,8 <76,8 MRICAN <76,8 <76,8 <76,8 153,6 to <76,8 BABARSARI 153,6 to 153,6 to <76,8 153,6 to 76,8 to 153,6 JOMBOR <76,8 153,6 to GONDOKUSUMAN SINDUAJI <76,8 JIH 153,6 to <76,8 <76,8 153,6 to <76,8 74

KUALITAS LAYANAN DATA PADA JARINGAN CDMA 2000 1x EVOLUTION-DATA ONLY (EVDO) Eva Yovita Dwi Utami, Peni Listyaningsih Tabel 4. Throughput (kbps) Hasil DT Bulan Kedua BTS THROUGHPUT HARI 1 HARI 2 HARI 3 HARI 4 HARI 5 UGM <76,8 <76,8 <76,8 153,6 to <76,8 KOTA BARU to 1228,8 AMBARUKMO <76,8 <76,8 <76,8 153,6 to MRICAN <76,8 <76,8 <76,8 153,6 to BABARSARI <76,8 to 1228,8 153,6 to JOMBOR 153,6 to <76,8 <76,8 GONDOKUSUMAN SINDUAJI <76,8 <76,8 JIH 153,6 to <76,8 153,6 to 153,6 to <76,8 Contoh hasil drive test ditunjukkan pada tabel 5, yaitu mengambil hasil drive test BTS UGM. Tabel 5 memperlihatkan hasil DT selama lima hari di BTS UGM pada bulan pertama. Tabel 5 Hasil DT BTS UGM Bulan Pertama SINR PER Rx Power Tx Power DRC Throughput Handoff Hari (db) (%) (dbm) (dbm) (kbps) (kbps) way I >3,7 0 to 2 > -65 < -20,0 1228,8 to 3072 <76,8 1 to 2 II >3,7 0 to 2-75 to -65-10 to 3 1228,8 to 3072 <76,8 1 to 2 III >3,7 0 to 2-75 to -65-20 to -10 1228,8 to 3072 <76,8 1 to 2 IV >3,7 0 to 2-75 to -65-20 to -10 1228,8 to 3072 153,6 to 1 to 2 0 V >3,7 0 to 2 > -65 < -20 1228,8 to 3072 <76,8 1 to 2 75

Techné Jurnal Ilmiah Elektroteknika Vol. 13 No. 1 April 2014 Hal 69 79 (a) (b) (c) (d) (e) (f) Gambar 2. Hasil DT BTS UGM: (a) Throughput, (b) SINR, (c) PER, (d) Rx Power, (e). Tx Power, (f) Handoff way Tabel 5 menunjukkan bahwa hasil SINR, PER, Rx Power, Tx Power dan handoff way yang diperoleh pada kategori baik. Hasil Throughput yang diperoleh pada BTS UGM dominan pada nilai kurang dari 76,8 kbps. Hasil ini diperjelas oleh gambar hasil drive test pada gambar 2. Dapat dilihat bahwa nilai hasil drive test tidak merata. Maka perhatian difokuskan pada daerah yang memiliki throughput buruk dengan memberi tanda kotak hitam. Pada daerah yang buruk, SINR yang diperoleh kebanyakan berwarna hijau, atau cukup baik. Hasil PER kebanyakan berwarna kuning, bernilai 5 sampai dengan 25 atau kategori cukup. Hasil pengukuran Rx Power yang didapatkan kebanyakan berwarna hijau, yang artinya bernilai antara -85 dbm sampai dengan -75 dbm atau tergolong cukup baik. Hasil Tx Power yang didapatkan kebanyakan berwarna hijau, yang artinya bernilai antara -10 dbm sampai dengan 30 dbm atau cukup baik. Hasil secara umum sebagaimana dijelaskan sebelumnya, parameter-parameter SINR, PER, 76

KUALITAS LAYANAN DATA PADA JARINGAN CDMA 2000 1x EVOLUTION-DATA ONLY (EVDO) Eva Yovita Dwi Utami, Peni Listyaningsih Tx Power, Rx Power terukur dengan nilai baik sampai dengan sangat baik menghasilkan throughput hanya cukup atau cukup baik. Maka di daerah yang mendapatkan nilai-nilai parameter yang cukup atau cukup baik saja mengakibatkan throughput menjadi turun lagi sampai kondisi sangat buruk Pada daerah yang buruk dilakukan pengukuran jarak dari BTS dan dibandingkan dengan perhitungan cakupan BTS. Cakupan BTS UGM sesuai dengan perhitungan menggunakan model propagasi Okumura-Hata adalah 2,32 km. Tetapi ternyata daerah tersebut berada pada jarak sekitar 2,5 km atau sudah berada di luar area cakupan yang mengakibatkan sinyal yang diterima pada daerah tersebut sudah sangat lemah. Dengan sinyal yang lemah dan PER yang tinggi mengakibatkan throughput menjadi buruk. 3.2. Hasil Pengukuran Data Trafik menurut Key Performance Indicator Throughput yang diperoleh BTS menunjukkan pada rentang 114 sampai 191 kbps, yang berarti masih jauh dari standar KPI sebesar 2 Mbps. Data trafik menunjukkan BTS yang memiliki nilai PER sesuai standar KPI adalah BTS Gondokusuman, BTS Sinduaji dan BTS Kotabaru, yaitu di atas 80%. Sementara PER terburuk dialami oleh BTS UGM dengan rata-rata 69,8 %. PER yang buruk ini menjadi penyebab rendahnya throughput yang diperoleh BTS UGM. Nilai CSSR terbaik adalah pada BTS Ambarukmo dengan maksimum 99,42% dan rata-rata 96,77%, sedangkan BTS UGM memiliki CSSR terburuk. Hal ini berarti terjadi banyak kegagalan akses pada BTS UGM. Sementara itu untuk drop call, nilai yang memenuhi standard hanya diperoleh BTS Ambarukmo yaitu sebesar 1,48% dan paling buruk terjadi pada BTS Mrican sebesar 9,22%. Hal ini berarti BTS Ambarukmo dapat mempertahankan koneksi dengan AT paling baik dibandingkan BTS lain,meskipun throughput yang dihasilkan tidak berbeda jauh. Tabel 6 merupakan salah satu hasil KPI, dengan mengambil contoh hasil BTS UGM selama lima hari pada pengukuran bulan pertama. 77

Techné Jurnal Ilmiah Elektroteknika Vol. 13 No. 1 April 2014 Hal 69 79 Moving Test Stationary Test Tabel 6. Hasil KPI BTS UGM Bulan Pertama EVDO Items HARI 1 HARI 2 HARI 3 HARI 4 HARI 5 Hasil yang diharapkan Drop Call 6,73 3,58 7,64 4,98 8,5 < 3% PER 70 75 69 70 71 >80% Data CSSR 82,9 77,95 90,14 91,24 87,35 > 97 % Handoff way 47 50 49 48 44 >90% (1&2 active PN) Call Setup Time 3,74 7,97 4,13 4,07 3,95 <7 sec Forward TCP Throughput 187,96 kbps 178,36 kbps 178,92 kbps Reverse TCP 10,72 11,45 11,10 Throughput kbps kbps kbps 165,5 3 kbps 168,54 kbps >2 Mbps 14,14 11,21 >500 kbps kbps kbps Dari Tabel 6, drop call, PER, Data CSSR, Handoff way, Forward TCP Throughput, dan Reverse TCP Throughput yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan. Untuk drop call diperoleh hasil yang lebih tinggi dari hasil yang diharapkan. Hasil PER, Data CSSR, Handoff way, Forward TCP Throughput, dan Reverse TCP Throughput diperoleh hasil yang kurang dari hasil yang diharapkan. PER yang buruk mengindikasikan banyaknya paket yang rusak dalam pengiriman yang menyebabkan data efektif yang diterima menjadi rendah. PER dapat terjadi karena buruknya koneksi antara BTS dengan AT. Lemahnya sinyal terima dan rugi-rugi propagasi yang besar dapat menjadi penyebabnya. Rugi-rugi propagasi semakin meningkat karena daerah di sekitar BTS UGM sangat padat dengan bangunan dan lalu lintas yang cukup tinggi. Halangan dan pergerakan obyekobyek sekitar meningkatkan rugi propagasi dan fading sehingga kualitas sinyal menurun dan error meningkat. CSSR yang buruk dapat diakibatkan oleh banyaknya user yang akan mengakses ke jaringan dan juga lemahnya sinyal AT ketika mengakses ke BTS. Banyaknya user yang mengakses data ke jaringan yaitu 43319 78

KUALITAS LAYANAN DATA PADA JARINGAN CDMA 2000 1x EVOLUTION-DATA ONLY (EVDO) Eva Yovita Dwi Utami, Peni Listyaningsih user selama 5 hari pada bulan pertama dan 58236 user selama 5 hari pada bulan kedua. 4. KESIMPULAN Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hal hal sebagai berikut: 1. Kualitas layanan data pada BTS-BTS jaringan CDMA 2000 1x EVDO dari salah satu operator seluler di Kota Yogyakarta berdasarkan hasil drive test paling tinggi hanya sampai kategori baik pada satu BTS, yang lain didominasi oleh kondisi cukup baik, dan sangat buruk. BTS dengan throughput terburuk adalah BTS UGM, disusul BTS Mrican dan BTS Ambarukmo. 2. Hasil pengukuran trafik dari database operator menunjukkan throughput hanya pada rentang 114 sampai 191 kbps untuk semua BTS, yang berarti masih jauh dari standar KPI sebesar 2 Mbps, BTS UGM memperoleh nilai PER dan CSSR terburuk, sedangkan BTS Mrican memiliki nilai drop call terburuk. 3. Throughput rendah pada BTS UGM disebabkan oleh jangkauan yang melebihi jarak maksimal BTS tersebut dan pada daerah tersebut juga sudah di luar dari jangkauan BTS-BTS tetangganya sehingga menyebabkan sinyal yang diterima pada daerah tersebut sudah sangat lemah, dan nilai PER yang diterima pada daerah tersebut lebih rendah dari nilai PER daerah lainnya. DAFTAR PUSTAKA [1] Scott Baxter, Background and Introduction To 1xEV-DO Technology, 2004, (www.howcdmaworks.com/344.pdf, diunduh tanggal 14 Februari 2013). [2] Lawrence Harte, Intoduction to EVDO: Physical Channel, Logical Channels, Network, and Operation, Jakarta: ALTHOS Publishing, 2004. [3] Huawei Technologies, Introduction to EV-DO Call Processing, 2004, (www.scribd.com/doc/74427433/ev-do-call-processing-introduction, diakses tanggal 3 April 2013). [4] Alcatel Lucent, Key Performance Indicators, 2008. 79

Techné Jurnal Ilmiah Elektroteknika Vol. 13 No. 1 April 2014 Hal 69 79 80