Faktor - Faktor yang Memengaruhi Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Kata kunci : Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah. Universitas Kristen Maranatha

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh BI Rate terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

I. PENDAHULUAN. bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat menjual hak

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan modal adalah melalui pasar modal, dalam hal ini pasar

PENDAHULUAN. seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain (Amin, 2012). Untuk

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI... iii

PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

ABSTRACT. Keywords: exchange rate, JCI, NYSE, Nikkei, Hang Seng, STI and Telkom's share price. Universitas Kristen Maranatha. viii

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. melebihi batas maksimum yang diindikasikan dengan tingginya debt to equity

PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, SUKU BUNGA SBI PADA INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BEI

BAB III METODE PENELITIAN. periode amatan antara tahun Alasan pemilihan pemilihan tahun yang

BAB I PENDAHULUAN. Investasi melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga

BAB VI PENUTUP. diambil dari hasil penelitian ini adalah:

PENGARUH INFLASI, BI RATE DAN KURS TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN M. Taufiq & Batista Sufa Kefi *)

BAB I PENDAHULUAN. dari pasar modal menurut Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. 1) Pasar modal merupakan tempat diperjual belikanya berbagai instrument

BAB I PENDAHULUAN. merasakan akibat dari krisis. Dengan adanya globalisasi, pengaruh tersebut

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting

BAB I PENDAHULUAN. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah cerminan kegiatan pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian. Penelitian penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah pengaruh

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA SBI, NILAI KURS DOLLAR AMERIKA DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI INDONESIA

PENGARUH INFLASI, KURS, SUKU BUNGA SBI, DAN PERTUMBUHAN PRODUK DOMESTIK BRUTO TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

ABSTRAK. Tingkat Inflasi, Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Nilai Tukar Rupiah, Harga Minyak Dunia, IHSG

Christian, Pengaruh Kurs (USD/IDR), Suku Bunga SBI, Dan Tingkst Inflasi Terhadap Indeks

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang

BAB V PEMBAHASAN. a. Pengaruh Simultan Variabel Makroekonomi terhadap IHSG

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ke sektor-sektor yang produktif. Pembiayaan pembangunan yang

ABSTRACT ANALYSIS OF MACRO ECONOMIC INDICATORS CONCERNING SYARIAH S STOCK VOLATILITY IN JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIOD

Dewi Kumala Sari Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok.

BAB III METODE PENELITIAN. Periode yang diteliti 1 Januari 2008 sampai dengan 31 Desember 2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk pengumpulan data dan informasi bulan Januari 2014.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaruh nilai tukar rupiah

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap Indeks Saham Syariah

BAB I PENDAHULUAN. karena pendanaan melakukan usaha dalam mendapatkan dana. Dana untuk sebuah

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH /US$ DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK JAKARTA TAHUN

ANALISIS PENGARUH INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA, DAN INDEKS HANG SENG TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE

Pengaruh Suku Bunga, Inflasi dan Kurs terhadap Perkembangan Harga Saham PT. Telkom Tbk Menggunakan Analisis Regresi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. estimasi yang terbaik, terlebih dahulu data sekunder tersebut harus dilakukan

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)

BAB I PENDAHULUAN. makro adalah pandangan bahwa sistem pasar bebas tidak dapat mewujudkan

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

ANALISIS PENGARUH INDEKS DOW JONES, INDEKS NIKKEI 225 DAN INDEKS HANG SENG TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN PERIODE TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. bursa saham (stock market) adalah mekanisme surat surat berharga yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Wirsono, 2007:17) (Husnan, 2003 : 157).

BAB I PENDAHULUAN. atau investor.kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan terhadap Objek Studi

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA SBI, KURS, INFLASI, INDEKS KLSE, INDEKS PSEI DAN INDEKS STI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. yang mana perbankan sudah menjadi tempat atau acuan seseorang dalam

BAB 5 PENUTUP. tingkat suku bunga SBI, harga emas dunia, harga crude oil, nilai kurs Dollar

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan dana untuk membiayai berbagai proyeknya. Dalam hal ini, pasar

EFFECT OF INTEREST RATES AND INFLATION OF REFERENCE BANK INDONESIA STOCK PRICE INDEX

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian adalah dari bulan September 2015 Januari 2016 di Universitas Mercu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian ex-post facto yaitu

PENGARUH KURS VALUTA ASING DAN DOW JONES

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham

BAB 1 PENDAHULUAN. berinvestasi, maka investor tersebut harus memperhatikan resiko-resiko yang akan

BAB I PENDAHULUAN. negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah memasuki era globalisasi dimana persaingan

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi mencakup segala aspek kehidupan, antara lain globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal dapat dijadikan tolak ukur dari perekonomian negara (Lawrence, 2013). Pasar

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu negara. Terjadinya pelarian modal ke luar negeri ( capital flight)

BAB III METODOLOGI. hubungan dan pengaruh antara variabel makro yaitu tingkat inflasi, tingkat suku

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal karena memiliki peranan strategis bagi penguatan ketahanan ekonomi

ANALISIS PENGARUH KURS, TINGKAT SUKU BUNGA, DAN INFLASI TERHADAP PERGERAKKAN INDEKS HARGA SAHAM

I. PENDAHULUAN. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah sebuah indikator yang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Data dan Deskripsi Variabel. Tabel 4.1 Deskripsi Variabel

ANALISIS FAKTOR SUKU BUNGA DAN JUMLAH UANG BEREDAR YANG BERPENGARUH TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PERBANKAN

PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE

PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA SBI, DAN NILAI TUKAR RP/USD TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG)

BAB III METODE PENELITIAN. buku-buku, internet serta laporan yang tercatat melalui website

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DAN INFLASI TERHADAP HARGA SAHAM PT. BANK MANDIRI TBK. PERIODE Jurusan Manajemen ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya

Pengaruh Inflasi dan Suku Bunga SBI terhadap ISHG Di Bursa Efek Jakarta

BAB III METODE PENELITIAN. Volume Perdagangan Saham. Dengan populasi Indeks Harga Saham

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN ON ASSETS (Studi Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode )

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 225, dan Indeks FTSE 100 terhadap pergerakan Indeks LQ45 Periode

BAB I PENDAHULUAN. daya alam, tetapi juga sumber daya berupa dana yang tidak sedikit jumlahnya. Pemerintah akan

BAB I PENDAHULUAN. beredar juga mempengaruhi perekonomian. Dengan berkurangnya jumlah yang. mengganggu aktivitas perekonomian nasional.

BAB V PEMBAHASAAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. pihak lain. Sumber data diperoleh dari Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI)

Transkripsi:

Kalbisocio,Volume 3 No. 2 Agustus 2016 ISSN 2356-4385 Faktor - Faktor yang Memengaruhi Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Natali Yustisia Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Perbanas Institute Jalan Perbanas, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta 12940 Email: natali@perbanas.id Abstract: The purpose of this study to evaluate the effect of the inflation rate, the BI rate, the Dow Jones index (DJIA) and the international interest rate (LIBOR) on JCI in BEI. The method used in this research is multiple linear regression. Data processed by using SPSS version 21 program. Observations conducted on all independent and dependent variables both during 2010-2014. The results show the level of inflation and LIBOR rate no significant effect on the JCI. The BI rate is a significant negative effect, while the DJIA positive significant effect on JCI. The most dominant variable affecting JCI is the DJIA. Meanwhile, the influence of the inflation rate, the BI rate, DJIA and LIBOR rate on JCI is an appropriate model. The influence of these four variables against JCI by 94.5 percent. Keywords: : bi rate, dow jones index, jakarta composite index, libor rate, the rate of inflation Abstrak: Tujuan dari penelitian ini untuk mengevaluasi pengaruh tingkat inflasi, BI rate, indeks Dow Jones (DJIA) serta suku bunga internasional (LIBOR) terhadap IHSG di BEI. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda. Data diproses dengan menggunakan program SPSS versi 21.00. Observasi dilakukan terhadap semua variabel baik independen maupun dependen selama tahun 2010-2014. Hasilnya menunjukkan tingkat inflasi dan suku bunga LIBOR tidak berpengaruh signifikan terhadap IHSG. Adapun suku bunga BI berpengaruh signifikan negatif, sedangkan DJIA berpengaruh signifikan positif terhadap IHSG. Variabel yang paling dominan memengaruhi pergerakan IHSG adalah DJIA. Sementara itu, pengaruh tingkat inflasi, BI rate, DJIA serta suku bunga LIBOR terhadap IHSG merupakan model yang layak. Pengaruh keempat variabel ini terhadap pergerakan IHSG sebesar 94,5 persen. Kata kunci: suku bunga bi, indeks dow jones, indeks harga saham gabungan, suku bunga libor, tingkat inflasi I. PENDAHULUAN Manfaat pasar modal tidak hanya terbatas pada dunia usaha, pasar modal juga memiliki peran penting bagi masyarakat sebagai sarana untuk berinvestasi. Harga saham di bursa tidak selamanya tetap, adakalanya meningkat dan bisa pula menurun, tergantung pada kekuatan permintaan dan penawaran. Terjadinya fluktuasi harga saham di pasar modal menjadikan bursa efek menarik bagi beberapa kalangan pemodal (investor). Di sisi lain, kenaikan dan penurunan harga saham bisa terjadi karena faktor fundamental, psikologis, maupun eksternal. Terdapat beberapa faktor makro yang memengaruhi aktifitas investasi saham di BEI, di antaranya adalah tingkat inflasi, BI rate, indeks pasar saham Amerika, suku bunga internasional dan lainnya. Tingginya tingkat inflasi dapat menurunkan daya beli masyarakat. Kenaikan inflasi akan menurunkan kepercayaan investor terhadap kondisi pasar modal sehingga berakibat para investor melakukan penarikan dananya sehingga nilai saham menurun. Sementara kenaikan BI rate akan membuat kecenderungan pemilik modal mengalihkan modalnya ke pasar modal, yang tentunya akan berakibat positif terhadap pasar modal yang ditandai dengan kenaikan indeks harga saham. Adapun kenaikan indeks Dow Jones mengakibatkan bereaksinya harga saham. Perubahan tingkat indeks Dow Jones memberikan dampak terhadap ekonomi dan pasar modal. Selanjutnya, kenaikan tingkat suku bunga pinjaman dapat meningkatkan beban emiten yang lebih lanjut dapat menurunkan harga saham dan berpengaruh terhadap investasi di lantai bursa. Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini antara lain Kewal (2012: 38

Natali Yustisia, FaktoR-Faktor yang Memengaruhi Pergerakan... 37) yang mengungkapkan bahwa variabel tingkat inflasi secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap IHSG. Kemudian, Tesa (2012: 45) mengungkapkan bahwa adanya pengaruh antara suku bunga internasional (LIBOR), kurs Dollar Amerika dan inflasi terhadap IHSG. Ia menyimpulkan bahwa perubahan fluktuasi dari IHSG direspon oleh kurs, inflasi dan LIBOR. Selanjutnya, Bahari dkk (2012: 53) menyimpulkan bahwa kurs, SBI dan indeks Dow Jones memiliki pengaruh negatif terhadap IHSG, sedangkan variabel inflasi memiliki pengaruh yang positif terhadap IHSG. Adanya variasi hasil penelitian sebelumnya menyebabkan penulis tertarik untuk menguji beberapa faktor yang memengaruhi pergerakan IHSG. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh tingkat inflasi, BI rate, indeks Dow Jones serta suku bunga internasional (LIBOR) terhadap IHSG di BEI. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang keadaan perusahaan publik pada periode tahun 2010 sampai dengan 2014, terutama pengaruh signifikan tingkat inflasi, BI rate, indeks DJIA, serta LIBOR terhadap IHSG. Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat digunakan sebagai referensi tambahan bagi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian dalam ruang lingkup yang sama. A. Indeks Harga Saham Gabungan Indeks harga saham merupakan indikator yang menggambarkan pergerakan harga-harga saham. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) atau Composite Stock Price Index pertama kali diperkenalkan pada tanggal 1 April 1983 sebagai indikator pergerakan harga saham yang tercatat di bursa, baik saham biasa maupun saham preferen. Hari dasar penghitungan indeks adalah 10 Agustus 1982 dengan nilai 100, sedangkan jumlah saham yang tercatat pada waktu itu adalah sebanyak 13 saham. IHSG biasa digunakan sebagai proksi dalam pengukuran risiko pasar dalam model analisis harga saham. IHSG mencerminkan pergerakan perubahan harga saham harian seluruh saham yang tercatat di bursa saham Jakarta (Gumanti, 2011: 72). B. Tingkat Inflasi Inflasi adalah peningkatan tingkat harga keseluruhan. Inflasi terjadi ketika banyak harga naik secara serentak. Kita mengukur inflasi dengan melihat jumlah barang dan jasa yang besar serta menghitung peningkatan rata-rata harganya selama beberapa periode waktu (Case dan Fair, 2007: 57). Kenaikan harga yang tinggi dan terusmenerus bukan saja menimbulkan beberapa efek buruk ke atas kegiatan ekonomi, tetapi juga kepada kemakmuran individu dan masyarakat. Inflasi yang tinggi tingkatnya tidak akan menggalakkan perkembangan ekonomi. Biaya yang terus menerus naik menyebabkan kegiatan produktif sangat tidak menguntungkan, maka pemilik modal biasanya lebih suka menggunakan uangnya untuk tujuan spekulasi. Antara lain tujuan ini dicapai dengan membeli harta-harta seperti tanah, rumah dan bangunan. Oleh karena pengusaha lebih suka menjalankan kegiatan ivestasi yang seperti ini, investasi produktif akan berkurang dan tingkat kegiatan ekonomi menurun (Sukirno, 2013: 339). C. Bank Indonesia Rate BI rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan diumumkan kepada publik. BI Rate diumumkan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia setiap Rapat Dewan Gubernur bulanan dan diimplementasikan pada operasi moneter yang dilakukan Bank Indonesia melalui pengelolaan likuiditas (liquidity management) di pasar uang untuk mencapai sasaran operasional kebijakan moneter. D. Indeks Dow Jones Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) adalah salah satu indeks pasar saham yang didirikan oleh editor The Wall Street Journal dan pendiri Dow Jones & Company Charles Dow. Dow m e m b u a t i n d e k s ini sebagai suatu cara untuk mengukur p e r f o r m a komponen industri di pasar saham Amerika. Saat ini DJIA merupakan indeks pasar AS tertua yang masih berjalan (id.wikipedia.org). E. Suku Bunga Internasional London Interbank Offered Rate atau lebih dikenal juga dengan singkatan LIBOR adalah kurs referensi harian dari suku bunga yang ditawarkan dalam pemberian pinjaman tanpa jaminan oleh suatu bank kepada bank lainnya di pasar uang London (atau pasar uang antar bank). Kurs suku bunga LIBOR digunakan secara luas sebagai suatu kurs referensi untuk suatu instrumen keuangan. F. Hipotesis Tesa (2012: 45) meneliti dengan judul Pengaruh Suku Bunga Internasional (LIBOR), Nilai Tukar Rupiah/US$ dan Inflasi terhadap 39

Kalbisocio,Volume 3 No. 2 Agustus 2016 Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Tahun 2000-2010. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa adanya pengaruh antara suku bunga internasional (LIBOR), kurs Dollar Amerika dan inflasi terhadap IHSG. Ia juga menyimpulkan bahwa perubahan fluktuasi dari IHSG direspon oleh kurs, inflasi dan LIBOR. Selanjutnya, Bahari dkk (2012: 53) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Nilai Tukar, Suku Bunga Bank Indonesia, Inflasi dan Indeks Dow Jones terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2003-2011. Temuannya adalah bahwa kurs, SBI dan indeks Dow Jones memiliki pengaruh negatif terhadap IHSG, sedangkan variabel inflasi memiliki pengaruh yang positif terhadap IHSG. Penelitian lainnya dengan judul Kausalitas BI Rate, Inflasi dan Indeks Harga Saham dilakukan oleh Adisetiawan (2012: 29). Kesimpulan penelitiannya mengungkapkan bahwa BI rate berkoefisien negatif terhadap indeks pasar modal Indonesia. Di samping itu, hasil lainnya adalah adanya hubungan yang sangat erat antara variabel inflasi dan BI rate terhadap IHSG. Mengacu kepada beberapa penelitian sebelumnya, hipotesis yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah: H 01 : Diduga tingkat inflasi secara parsial berpengaruh terhadap IHSG H 02 : Diduga BI rate secara parsial berpengaruh terhadap IHSG H 03 : Diduga indeks Dow Jones berpengaruh terhadap IHSG H 04 : Diduga suku bunga internasional LIBOR secara parsial berpengaruh terhadap IHSG II. METODE PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah indeks harga saham gabungan di BEI. Adapun teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu purposive sampling. Sampel yang diambil dari populasi secara sengaja dan dipilih dengan cermat menggunakan pertimbangan tertentu sehingga relevan berdasarkan tujuan penelitian yang ditentukan. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah data IHSG bulanan periode 2010-2014, sehingga jumlah sampel ada enam puluh. situs resmi Bank Indonesia dan Biro Pusat Statistik, yaitu: www.bi.go.id, www.yahoo.finance.com, serta www.bps.go.id B. Alat Analisa Untuk menguji pengaruh tingkat inflasi, BI rate, indeks DJIA, serta LIBOR sebagai variabel independen terhadap IHSG sebagai variabel dependen menggunakan analisis regresi berganda. Adapun pengolahan data dari sampel tersebut dilakukan dengan menggunakan program Statistical Package for the Social Scienses (SPSS) versi 21.00. Secara umum model regresi linier berganda: Y = β 0 + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + ε Di mana: Y = Indeks Harga Saham Gabungan β 0 = Konstanta β 1 = Tingkat Inflasi β 2 = BI Rate β 3 = Indeks Dow Jones β 4 = Suku Bunga LIBOR ε = Standar error III. HASIL DAN PEMBAHASAN Data historikal yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series bulanan IHSG, tingkat inflasi, suku bunga BI, indeks Dow Jones serta suku bunga LIBOR, selama periode tahun 2010-2014. Setelah dilakukan uji asumsi klasik terhadap seluruh data yang digunakan, dinyatakan layak dan memenuhi syarat untuk dimasukkan dalam penelitian atau terbebas dari kesalahan. A. Uji Adjusted R 2 Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa adjusted R square sebesar 0,945. Hal ini menjelaskan bahwa variabel inflasi, BI rate, indeks Dow Jones, serta suku bunga LIBOR memengaruhi IHSG sebesar 94,5 persen, sedangkan sisanya merupakan pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel variabel lain di luar model penelitian. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat dan positif antara variabel-variabel inflasi, BI rate, indeks Dow Jones, serta suku bunga LIBOR dengan IHSG. Tabel 1 Hasil uji adjusted R 2 A. Jenis dan Sumber Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Sumber data yang digunakan diperoleh dari 40

Natali Yustisia, FaktoR-Faktor yang Memengaruhi Pergerakan... B. Uji Parsial Hasil uji parsial (uji t) dapat dilihat dalam Tabel 2 berikut ini: Tabel 2 Hasil uji parsial (Uji t) Berdasarkan tabel 2 didapatkan model regresi sebagai berikut: IHSG = 1241,8 + 0,31 Inflasi 10127,22 BI Rates + 0,28 DJIA 1323,41 LIBOR 1. Pengaruh Inflasi terhadap IHSG signifikansi α = 0,680. Nilai signifikansi lebih besar dari α = 0,05, maka dapat diartikan bahwa nilai inflasi secara parsial tidak cukup bukti berpengaruh terhadap IHSG. Nilai t hitung variabel inflasi = 0,415 dan t tabel sebesar 2,004879 (df) (n-k-1) atau 60-5-1 = 54, sehingga t hitung < t tabel (0,415 < 2,004879) maka H 0 diterima dan dapat disimpulkan bahwa variabel inflasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap IHSG. Hasil ini menunjukkan bahwa pada periode penelitian penulis, tingkat inflasi tidak secara langsung memengaruhi keputusan investor berinvestasi dalam bentuk saham di BEI. Faktor tingkat inflasi tersebut bukan sebagai pertimbangan utama bagi investor dalam mengambil keputusan berinvestasi. Investor masih lebih cenderung menunggu dan mengamati faktor lainnya seperti tingkat suku bunga SBI, kurs USD/Rp dan lainnya, baru kemudian investor mengambil keputusan terkait investasi saham di BEI. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Kewal (2012: 37) dengan judul Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Kurs dan Pertumbuhan PDB terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Tahun 2000-2009. Hasil penelitiannya mengungkapkan bahwa variabel tingkat inflasi secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap IHSG. 2. Pengaruh BI Rate terhadap IHSG signifikansi α =0,004. Nilai signifikansi lebih kecil dari α =0,05, maka dapat diartikan bahwa BI rate berpengaruh terhadap IHSG. Nilai t hitung variabel BI rate = -2,992 dan t tabel sebesar 2,004879 (df) (n-k- 1) atau 60-5-1 = 54, sehingga t hitung > t tabel (2,992 > 2,004879) atau H 0 ditolak dan dapat disimpulkan bahwa variabel BI rate memiliki pengaruh yang signifikan tetapi negatif terhadap IHSG. Hal ini mendukung temuan Mohammad (2013: 71) bahwa tingkat suku bunga BI berpengaruh negatif terhadap IHSG, sehingga hubungan BI rate dengan IHSG adalah berbanding terbalik, artinya jika BI rate naik, IHSG turun dan sebaliknya. BI rate merupakan acuan yang berpengaruh juga pada penentuan bunga giro, tabungan, deposito yang diberikan kepada Bank, sehingga perubahan pada BI rate akan berpengaruh pada suku bunga kredit. Apabila suku bunga kredit meningkat maka sektor riil/bisnis riil kurang bergerak, akibatnya perekonomian akan mengalami penurunan, kemudian ekspektasi investor terhadap perusahaan menjadi menurun, lalu investor memilih untuk selling/panic selling dan menjual sahamnya lebih murah, sehingga IHSG menurun. 3. Pengaruh DJIA terhadap IHSG signifikansi α =0,000. Nilai signifikansi lebih kecil dari α =0,05, maka dapat diartikan bahwa DJIA berpengaruh terhadap IHSG. Nilai t hitung variabel DJIA = 8,352 dan t tabel sebesar 2,004879 (df) (n-k- 1) atau 60-5-1 = 54, sehingga t hitung > t tabel (8,352 > 2,004879) atau H 0 ditolak dan dapat disimpulkan bahwa variabel DJIA memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap IHSG. Pengaruh positif DJIA terhadap IHSG mengindikasikan telah terintegrasinya pasar modal Indonesia dengan pasar modal Amerika Serikat. Hal ini menimbulkan konsekuensi bahwa pergerakan pasar modal Indonesia akan dipengaruhi oleh pergerakan pasar modal dunia baik secara langsung maupun tidak langsung. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Wijayanti (2013: 43) dengan judul Pengaruh Beberapa Variabel Makroekonomi dan Indeks Pasar Modal Dunia Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI periode 2003-2012. Hasil penelitiannya adalah Dow Jones Industrial Average (DJIA) mempunyai korelasi positif dan signifikan terhadap IHSG. 4. Pengaruh Suku Bunga LIBOR terhadap IHSG signifikansi α = 0,410. Nilai signifikansi lebih besar dari α = 0,05, maka dapat diartikan bahwa suku bunga 41

Kalbisocio,Volume 3 No. 2 Agustus 2016 LIBOR secara parsial tidak cukup bukti berpengaruh terhadap IHSG. Nilai t hitung variabel suku bunga LIBOR = - 0,831 dan t tabel sebesar 2,004879 (df) (n-k-1) atau 60-5-1 = 54, sehingga t hitung < t tabel (0,831 < 2,004879) maka H 0 diterima dan dapat disimpulkan bahwa variabel suku bunga LIBOR tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap IHSG. Hasil ini bertolak belakang dengan penelitian Tesa (2012) yang berjudul Pengaruh Suku Bunga Internasional (LIBOR), Nilai Tukar Rupiah/US$ dan Inflasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Tahun 2000-2010. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa adanya pengaruh antara suku bunga internasional (LIBOR), kurs Dollar Amerika dan inflasi terhadap IHSG. 5. Variabel Paling Dominan Berdasarkan Tabel 3 di bawah ini dapat diketahui bahwa variabel DJIA memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap IHSG. Hal ini terlihat dari nilai t hitung sebesar 8,352 lebih besar dibandingkan dengan variabel BI rate (t hitung = 2,992). Indeks Dow Jones berpengaruh positif terhadap IHSG yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Hasil ini sebagai akibat semakin luasnya globalisasi, sehingga tidak menutup kemungkinan investor-investor asing menanamkan modalnya pada pasar modal Indonesia. Tabel 3 Sebagian hasil uji parsial (Uji t) Pasar modal merupakan salah satu cermin kondisi perekonomian suatu negara. Akibat globalisasi maka perekonomian suatu negara akan dipengaruhi oleh kondisi perekonomian dunia. Kapitalisme dan liberalisme telah membuat posisi negara yang mempunyai sumber daya besar akan lebih memengaruhi perekonomian dunia. Dengan kata lain, baik atau buruknya kondisi perekonomian dunia lebih ditentukan oleh negara negara kuat tersebut. (Nachrowi dan Usman, 2006:56). Perubahan ekonomi di negara Amerika sedikit banyak akan memengaruhi negara lain. C. Uji Kelayakan Model Berdasarkan uji F pada Tabel 4 didapatkan nilai signifikansi α =0,000. Nilai signifikansi lebih kecil dari α =0,05, maka dapat diartikan bahwa pengaruh tingkat inflasi, BI rate, indeks Dow Jones serta suku bunga LIBOR terhadap IHSG merupakan model yang layak. Tabel 4 Hasil uji kelayakan model (Uji F) Nilai F hitung = 76,420 dan F tabel sebesar 2,539689 (df1 = k-1) atau 5-1 = 4 dan (df2 = n-k) atau 60-5 = 55, sehingga F hitung > F tabel (76,420 > 2,539689) atau H 0 ditolak. Dapat disimpulkan bahwa pengaruh tingkat inflasi, BI rate, indeks Dow Jones serta suku bunga LIBOR terhadap IHSG merupakan model yang layak. IV. SIMPULAN Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat inflasi secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap IHSG. Variabel selanjutnya, BI rate memiliki pengaruh yang signifikan tetapi negatif terhadap IHSG. Namun demikian, variabel DJIA memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap IHSG. Sebaliknya, suku bunga LIBOR tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap IHSG. Adapun variabel yang paling dominan memengaruhi pergerakan IHSG adalah indeks Dow Jones (DJIA). Terakhir, pengaruh tingkat inflasi, BI rate, indeks Dow Jones serta suku bunga LIBOR terhadap IHSG merupakan model yang layak. Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu hanya menguji pengaruh variabel ekonomi makro berupa tingkat inflasi dan BI rate terhadap IHSG. Selain itu, penelitian ini hanya melibatkan satu indeks harga saham luar negeri (dalam hal ini Dow Jones). Kemudian, periode penelitian ini hanya lima tahun, yaitu 2010 sampai dengan 2014. Penelitian lebih lanjut sebaiknya dapat menambahkan beberapa variabel ekonomi makro lain, seperti suku bunga Bank Indonesia (SBI) dan harga emas dunia sehingga dapat ditemukan variabel ekonomi makro lain yang diperkirakan memengaruhi IHSG. Di samping itu, diharapkan menggunakan indeks global lainnya yang diduga memiliki pengaruh terhadap IHSG seperti Shanghai Composite Indeks dan indeks Nikkei 225. Akhirnya, dengan 42

Natali Yustisia, FaktoR-Faktor yang Memengaruhi Pergerakan... memperpanjang periode penelitian pada penelitian berikutnya diharapkan dapat memeroleh lebih banyak sampel sehingga hasil penelitian menjadi lebih akurat dalam mencerminkan keadaan yang sebenarnya, terkait faktor - faktor yang memengaruhi IHSG. V. DAFTAR RUJUKAN Adisetiawan, R. (2012). Manajemen & Bisnis. Volume 11. Nomor 2. Kausalitas BI Rate, Inflasi dan Indeks Harga Saham. Jambi: Universitas Batanghari. Bahari, S. et al. (2012). Pengaruh Nilai Tukar, Suku Bunga Bank Indonesia, Inflasi dan Indeks Dow Jones terhadap Pergerakan IHSG pada BEI. (on line). (http:// pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/, diakses 10 Oktober 2015). Case, K. E. & Fair, R. C. (2007). Prinsip-prinsip Ekonomi Jilid II. Edisi ke-8. Jakarta: Erlangga. Gumanti, T. A. (2011). Manajemen Investasi. Jakarta:Mitra Wacana Media. Mohammad, MS. (2013). Pengaruh Tingkat Suku Bunga BI terhadap IHSG di BEI. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo. Nachrowi, D.N & Usman, H. (2006). Pendekatan Populer danpraktis Ekonometruka untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Lembaga Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta Sukirno, S. (2013). Makroekonomi Teori Pengantar. Cetakan ke-22. Depok: PT Raja Grafindo Persada. Tesa, S. (2012). Economic Development Analysis Journal. Pengaruh Suku Bunga Internasional (LIBOR), Nilai Tukar Rupiah/US$ dan Inflasi terhadap IHSG di BEI Tahun2000-2010. [online]. (http://journal.unnes.ac.id/ sju/index.php/edaj, diakses 10 Oktober 2015). Wijayanti, A. (2013). Pengaruh Beberapa Variabel Makroekonomi dan Indeks Pasar Modal Dunia terhadap Pergerakan IHSG di BEI. (online). (http:// jimfeb.ub.ac.id/index.php/, diakses 10 Oktober 2015). Kewal, S. S. (2012). Jurnal Economia. Volume 8. Nomor 1. Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Kurs dan Pertumbuhan PDB terhadap IHSG. (on line). (http://journal.uny. ac.id/index.php/economia/, diakses 10 Oktober 2015). 43