Menteri Perindustrian Republik Indonesia NARASI PADA ACARA KONGRES GERAKAN ANGKATAN MUDA KRISTEN INDONESIA (GAMKI) TAHUN 2015

dokumen-dokumen yang mirip
Menteri Perindustrian Republik Indonesia NARASI PADA ACARA TEMU USAHA DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL MENENGAH DI KABUPATEN PARIGI MOUTONG

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

Peningkatan Investasi Sektor Industri Ke Seluruh Wilayah Provinsi Dalam Rangka Penyebaran Dan Pemerataan Pembangunan Industri

Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat pagi, dan salam sejahtera untuk kita semua.

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

Menteri Perindustrian Republik Indonesia PAPARAN PADA ACARA SHARING SESSIONS DAN BUKA PUASA BERSAMA. Jakarta, 13 Juli 2015

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki masyarakat yang banyak. Hal tersebut

Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA KUNJUNGAN DI UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG, 14 APRIL 2016

Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2016

Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PENGANUGERAHAN PIAGAM OVOP JAKARTA, 22 DESEMBER 2015

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA PELANTIKAN JABATAN STAF AHLI MENTERI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, 25 MEI 2015

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang dapat dinikmati secara merata oleh seluruh masyarakat. (Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 2011).

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA RAPAT KERJA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DENGAN DINAS PERINDUSTRIAN KABUPATEN/KOTA KAWASAN TIMUR INDONESIA TAHUN

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PELANTIKAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, 16 JUNI 2015

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PERESMIAN PABRIK PT. UNILEVER INDONESIA, TBK BEKASI, 25 AGUSTUS 2015

Mengingat : Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran

SAMBUTAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN PADA ACARA GROUNDBREAKING PROYEK MP3EI DI KORIDOR EKONOMI SULAWESI

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

KEYNOTE SPEECH MENTERI PERINDUSTRIAN RI

Menteri Perindustrian Republik Indonesia PAPARAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA RAKER KEMENTERIAN PERDAGANGAN JAKARTA, 27 JANUARI 2016

Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA SEMINAR NASIONAL PEMBIAYAAN INVESTASI DI BIDANG INDUSTRI 2015

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA PEMBUKAAN KONVENSI NASIONAL GUGUS KENDALI MUTU-INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH (GKM-IKM)

SAMBUTAN PADA ACARA SERAH TERIMA JABATAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT PADA TANGGAL 13 DESEMBER

1. Yulianty Widjaja (Direktur DAVINCI); dan 2. Para Hadirin Sekalian Yang Berbahagia.

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN Pada Acara SEMINAR DAMPAK PENURUNAN HARGA MINYAK BUMI TERHADAP INDUSTRI PETROKIMIA 2015 Jakarta, 5 Maret 2014

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PERESMIAN KAPAL SELF ELEVATED AND PROPELLED UTILITY PLATFORM 2 (SEAPUP 2) JAKARTA, 18 APRIL 2016

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA KUNJUNGAN PABRIK PT. GREAT GIANT PINEAPPLE Terbanggi, 17 April 2015

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA TEMU INVESTOR PURWAKARTA PURWAKARTA, 12 OKTOBER 2015

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Jakarta, 10 Maret 2011

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA DALAM KUNJUNGAN KEIDANREN JEPANG. Jakarta, 9 April Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

POINTER PAPARAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KEHORMATAN PESERTA PENDIDIKAN KETAHANAN NASIONAL UNTUK PEMUDA (TANNASDA)

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN

Bimbingan Teknis Administrasi Guru Pendidikan Agama Katolik, kita tingkatkan Pelayanan Kepada Umat Katolik, di Balai Latihan Kerja Industri di

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2013 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, PERSONALIA, DAN MEKANISME KERJA

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA PEMBUKAAN INDONESIA FASHION WEEK 2016 JAKARTA CONVENTION CENTER.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PENGUKUHAN PENGURUS LLI PROVINSI KALBAR PERIODE

Gelar Sepatu, Kulit dan Fesyen Merek Indonesia Mendunia Hadirin sekalian yang saya hormati,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SAMBUTAN GUBERNUR BANK INDONESIA SOSIALISASI PROGRAM PENGENDALIAN INFLASI BI Jakarta, 25 April 2016

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PERESMIANPROVING GROUND PT. GAJAH TUNGGAL, TBK. KARAWANG, 19 MEI 2016

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA GROUNDBREAKING ORANGE COUNTY BEKASI, 12 FEBRUARI 2015

Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA RAPAT KERJA DAN KONSULTASI NASIONAL KE XXVII

Assalamu alaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh, Selamat Pagi dan Salam Sejahtera bagi kita semua.

SAMBUTAN MENTERI NEGARA PEMUDA DAN OLAHRAGA RI PADA ACARA PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-83 TAHUN 2011

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang berkat limpahan rahmat serta karunia-nya kita semua dapat

PAPARAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA MUNAS IWAPI KE - VIII JAKARTA, 16 SEPTEMBER 2015

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PERESMIAN PERLUASAN PT. INDO BHARAT RAYON PURWAKARTA, 12 OKTOBER 2015

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA KUNJUNGAN KERJA KE BONTANG, KALIMANTAN TIMUR 12 JUNI 2015

Gambar 3.A.1 Peta Koridor Ekonomi Indonesia

2016, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA PUNCAK HARI ANAK NASIONAL TINGKAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015

PAPARAN MENTERI KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA. Pada KONGRES KOPERASI KE-3 TANGGAL 12 JULI 2017

SAMBUTAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA KONGRES KE 15 DAN TEMU ILMIAH INTERNASIONAL PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA TAHUN 2014

Ketua Komisi VI DPR RI. Anggota Komisi VI DPR RI

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA KUNJUNGAN MISI EKONOMI FEDERASI EKONOMI KANSAI (KANKEIREN) JAKARTA, 08 MARET 2016

Pontianak, 28 Juli 2008

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG DEWAN NASIONAL DAN DEWAN KAWASAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS

Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA JUMPA PERS AKHIR TAHUN 2015 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

- 1 - MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENATAAN DESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sejatinya adalah untuk membangun dan mengembangkan

PEMBANGUNAN KEWILAYAHAN DAN ANTARWILAYAH

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

PENGARAHAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA MUSYAWARAH NASIONAL DEWAN KERAJINAN NASIONAL JAKARTA, 4 JUNI 2015

KETERANGAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT TERHADAP 2 (DUA) BUAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT MASING-MASING TENTANG: 1.

SAMBUTAN PENJABAT GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA KUNJUNGAN KERJA TIM KOMISI X DPR-RI DIPROVINSI SULAWESI TENGAH MINGGU, 10 APRIL 2011

Menteri Perindustrian Republik Indonesia. Menghidupkan Kembali Sektor Industri Sebagai Penggerak Ekonomi Nasional

Assalamu alaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh, Selamat Pagi dan Salam Sejahtera bagi kita semua.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KAMIS, 05 MEI 2011 ASSALAMU ALAIKUM WAR, WAB, SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEKALIAN,

SAMBUTAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS PADA PEMBUKAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) PROVINSI JAMBI TAHUN Jambi, 6 April 2011

BAB II PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG MENGATUR PERALIHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN. A. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG DEWAN NASIONAL DAN DEWAN KAWASAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA KONFERENSI AVIATION MAINTENANCE REPAIR AND OVERHOUL INDONESIA (AMROI) JAKARTA, 20 April 2016

SAMBUTAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DALAM ACARA PERINGATAN HARI MENANAM POHON INDONESIA (HMPI) DAN BULAN MENANAM NASIONAL (BMN)

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENATAAN DESA

Sambutan Gubernur Bank Indonesia Karya Kreatif Indonesia Pameran Kerajinan UMKM Binaan Bank Indonesia Jakarta, 26 Agustus 2016

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA KUNJUNGAN PARLIAMENTARY STATE SECRETARY (DEPUTY MINISTER) JERMAN JAKARTA, RABU 18 MEI 2016

Hotel Aston Pontianak, 3 Agustus 2016

KEYNOTE SPEECH MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERESMIAN PABRIK PT. INDO KORDSA, TBK JAKARTA, 06 JANUARI 2015

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA Peringatan Hari Kakao Indonesia (Cocoa Day) ke 3 Tanggal September 2015 di Ambarukmo Plaza, Yogyakarta

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT DALAM ACARA PERESMIAN PENGANGKATAN DAN PENGUCAPAN SUMPAH JANJI ANGGOTA DPRD KABUPATEN KUBU RAYA Hari : Kamis

SAMBUTAN Pada Acara FORUM EKONOMI JAWA BARAT. Bandung, 8 Juni 2013

Assalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua. Omswastiastu (untuk Provinsi Bali)

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS

Yang Terhormat: Sulawesi Tengah

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN RAKORNIS KOPERASI & UKM, KERJASAMA, PROMOSI DAN INVESTASI SE-KALIMANTAN BARAT

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA BREAKFAST MEETING PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SEKTOR INDUSTRI NASIONAL JUMAT, 10 JUNI 2011

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PEMBUKAAN PAMERAN INDUSTRI KOSMETIK DAN JAMU JAKARTA, 1 SEPTEMBER 2015

PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA

Transkripsi:

Menteri Perindustrian Republik Indonesia NARASI PADA ACARA KONGRES GERAKAN ANGKATAN MUDA KRISTEN INDONESIA (GAMKI) TAHUN 2015 Memajukan Industri Kawasan Timur Indonesia Manado, 30 April 2015 Yth.: 1. Gubernur Sulawesi Utara; 2. Walikota Manado; 3. Pejabat Eselon 1 Kementerian Perindustrian 4. Dewan Pimpinan Pusat GAMKI; 5. Panitia Kongres ke-x GAMKI; 6. Para undangan dan hadirin sekalian yang saya hormati. Shalom, Selamat malam, dan salam sejahtera untuk kita semua. Pada kesempatan ini marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan karunia-nya kita dapat menghadiri acara Study Meeting Kongres ke-x GAMKI dengan tema "Memajukan Industri Kawasan Timur Indonesia". 1

Saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah hadir dan ikut berpartisipasi dalam menyukseskan Kongres ini selama 1 (satu) minggu ke depan. Semoga kebersamaan dan kerja sama antara Pemerintah dan Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) dapat terus terjalin dalam rangka percepatan penyebaran dan pemerataan pembangunan industri sebagai bagian dari upaya mendorong pertumbuhan sektor industri nasional. Pada kesempatan yang baik ini saya akan menyampaikan secara ringkas mengenai arah dan tujuan pembangunan industri nasional serta kinerja sektor industri nasional. Tujuan Pembangunan Industri Tahun 2015-2019 adalah Terbangunnya industri yang tangguh dan berdaya saing. Tujuan tersebut akan dicapai melalui: 1. Penguatan struktur Industri nasional, 2. Peningkatan nilai tambah di dalam negeri, 3. Membuka kesempatan berusaha dan perluasan kesempatan kerja, dan 4. Pemerataan pembangunan Industri ke seluruh wilayah Indonesia guna memperkuat dan memperkukuh ketahanan nasional. Pembangunan industri nasional hingga saat ini telah mencapai kemajuan yang sangat berarti dimana industri pengolahan non-migas mampu tumbuh dan berkembang secara signifikan, dengan capaian sebagai berikut. 2

Pertumbuhan industri pengolahan non-migas secara kumulatif tahun 2014 mencapai 5,34%. Pertumbuhan ini lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi (PDB) pada periode yang sama sebesar 5,06%. Sektor industri pengolahan non migas masih menjadi penyumbang kontribusi terbesar pada struktur PDB nasional dengan kontribusi sebesar 20,84%. Hanya saja, sepanjang periode tahun 2008-2014, kontribusi sektor industri pengolahan non migas secara perlahan mengalami penurunan, meskipun nilai nominalnya terus meningkat. Para Pemuda sekalian, Salah satu misi pembangunan industri ke depan adalah mempercepat penyebaran dan pemerataan pembangunan industri ke seluruh wilayah Indonesia, khususnya ke luar pulau Jawa. Tantangan penyebaran dan pemerataan tersebut sangat berat karena dari sisi perekonomian secara nasional, peran pulau Jawa cenderung meningkat dalam 4 tahun terakhir ini. Pada tahun 2011, peran pulau Jawa dalam perekonomian nasional mencapai 57,59 persen meningkat menjadi 58,51 persen pada tahun 2014. Namun, secara perlahan sektor industri pengolahan non migas mulai bergeser ke luar pulau Jawa, yaitu dari 24,63 persen pada tahun 2008 menjadi 27,22 persen di tahun 2013. Di samping itu, pertumbuhan sektor industri non migas pada tahun 2013 di luar 3

pulau Jawa sebesar 6,56 persen lebih tinggi dari pertumbuhan di pulau Jawa sebesar 5,99 persen. Dari beberapa indikator ekonomi nasional terlihat adanya ketimpangan kontribusi wilayah Papua, Maluku, Nusa Tenggara, dan Sulawesi terhadap perekonomian nasional, termasuk nilai tambah sektor industri non-migas nasional relatif sangat kecil yaitu sekitar 2,78 persen, dibandingkan kontribusi pulau Jawa sebesar 72,78 persen dan Sumatra dan Kalimantan sebesar 24,44 persen. Sangat disadari belum berkembangnya infrastruktur pendukung industri di luar pulau Jawa menyebabkan biaya logistik yang tinggi, sedangkan kualitas dan jumlah sumber daya manusia yang terbatas, penerapan dan penguasaan teknologi yang terbatas, kemampuan pembiayaan pembangunan terbatas, pasokan energi yang terbatas menyebabkan penyebaran dan pemerataan industri relatif berjalan lambat. Arah kebijakan yang diambil dalam upaya percepatan penyebaran dan pemerataan pembangunan industri oleh Kementerian Perindustrian dilaksanakan melalui Perwilayahan Industri dan penumbuhan populasi industri dengan target penambahan sebesar 9 ribu usaha industri 4

berskala besar dan sedang dimana 50 persen tumbuh di luar Jawa, serta 20 ribu unit Industri Kecil; serta peningkatan daya saing dan produktivitas, khususnya peningkatan nilai ekspor dan nilai tambah per tenaga kerja. Pemerintah sangat berharap dengan terbangunnya 7 (tujuh) kawasan industri baru dan 11 (sebelas) sentra industri kecil menengah di Kawasan Timur Indonesia ini berdampak pada terserapnya tenaga kerja kurang lebih sebanyak 600.000 tenaga kerja dan prakiraan masuknya investasi sebesar 155 triliun. Sebagai gambaran, di Provinsi Sulawesi Utara Kementerian Perindustrian telah memfasilitasi pengembangan Kawasan Industri Bitung yang saat ini statusnya telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus Bitung. Penyusunan dokumen perencanaan pengembangan Kawasan Industri Bitung telah dimulai sejak tahun 2008 antara lain Masterplan Kawasan Industri, AMDAL, Rencana Strategis, dan Detail Engineering Design. Pada tahun 2015 akan dilaksanakan pembangunan fisik KEK Bitung dengan dana APBNP berupa pembangunan jalan poros, gerbang kawasan dan kantor administrator KEK serta penyiapan lahan kawasan. Dengan adanya pengembangan Kawasan Industri di Bitung diharapkan akan dapat menyerap 90.000 tenaga kerja dan nilai investasi Rp 2 trilyun. 5

Saat ini pengembangan Kawasan Industri mengarah pada Kawasan Industri Modern atau yang disebut sebagai Kawasan industri Generasi Ketiga. Kawasan Industri tersebut berfungsi sebagai sarana peningkatan produktivitas dan kreativitas industri dalam negeri. Konsep pengembangan Kawasan Industri Generasi Ketiga yang dimulai sejak tahun 2010 setelah diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2009 tentang Kawasan Industri, yang kemudian diperkuat dengan UU No.3/2014 tentang Perindustrian. Salah satu tantangan dalam pengembangan industri di kawasan Timur Indonesia adalah rendahnya kuantitas dan kualitas SDM Industri. Melalui konsep pengembangan Kawasan Industri Modern Generasi Ketiga diharapkan para pengelola Kawasan Industri dapat membangun lembaga riset dan pengembangan serta lembaga pendidikan yang mampu mencetak sumber daya manusia yang siap bekerja di sektor Industri. Tentunya dalam pengembangan Industri khususnya di kawasan timur Indonesia tidaklah sepenuhnya dapat dilakukan oleh Pemerintah Pusat. Untuk melakukan pemerataan dan penyebaran industri tersebut, dukungan dan peranan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota dalam pengembangan industri di daerah sangat penting. Hal ini diamanatkan pada Pasal 10 dan 11 UU No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian bahwa setiap 6

Gubernur dan Bupati/Walikota menyusun Rencana Pembangunan Industri Provinsi dan Rencana Pembangunan Industri Kabupaten/Kota yang mengacu kepada Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional dan Kebijakan Industri Nasional. Para Pemuda sekalian, Dengan segala upaya yang kita lakukan bersama dalam rangka memajukan industri di Indonesia dan kawasan timur khususnya, pada kesempatan yang baik ini saya ingin menegaskan beberapa hal yang menurut hemat saya harus menjadi jati diri pemuda Indonesia dalam menghadapi persaingan globalisasi. Pertama, pemuda Indonesia perlu memperkuat dan menanamkan rasa nasionalisme, kebhinekaan dan persatuan di tengah-tengah masyarakat. Kedua, pemuda Indonesia harus mampu menjadi pelaku ekonomi dengan meningkatkan daya saing produktivitas dan kemampuan kewirausahaan. Ketiga, pemuda Indonesia dituntut makin kreatif, inovatif, produktif, profesional dan memiliki kapasitas lebih agar memiliki peluang yang besar untuk memainkan peran sebagai pelaku ekonomi dan industri potensial pada skala mikro, kecil, menengah dan besar, baik di dalam maupun luar negeri. Perlu saya ingatkan kembali bahwa Undangundang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan, telah mengamanahkan bahwa pembangunan 7

kepemudaan bertujuan untuk terwujudnya pemuda yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, demokratis, bertanggungjawab, berdaya saing, serta memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, berupaya menjadi Sumber Daya Manusia yang berkualitas menjadi sangat penting sebagai penyangga sekaligus solusi dari pengurangan kemiskinan dan kesenjangan pembangunan industri di negeri ini. Para Pemuda sekalian, Dengan terselenggarakannya konperensi studi nasional pemuda gereja pada kongres X GAMKI di Manado ini, maka secara seksama marilah kita petakan sejumlah permasalahan mendasar yang dihadapi dalam memajukan dan mengembangkan industri di kawasan timur Indonesia. Harapan kami para pemuda Kristen tidak hanya pandai mengkritisi keadaan, namun juga harus cerdas mencari alternatif yang tepat dan yang paling mungkin dapat dilaksanakan. Dengan memahami masalah-masalah tersebut, maka kita satu sama lain dapat saling memberikan masukan yang membangun. Pemerintah meyakini bahwa GAMKI mampu memberikan respon terhadap permasalahan pembangunan industri di kawasan timur Indonesia sekaligus proaktif bersama Pemerintah mencari dan 8

menemukan solusi dari permasalahan tersebut, sehingga apa yang kita cita-citakan bersama menjadikan Indonesia menjadi Negara Industri Tangguh yang Tersebar dan Merata ke seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia pada Tahun 2035 dapat tercapai. Akhir kata kami sampaikan selamat melaksanakan kongres, semoga dapat menyumbangkan pemikiran yang konstruktif bagi pengembangan ekonomi dan industri nasional. Terima kasih. Shalom Menteri Perindustrian RI Saleh Husin 9