BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. Sejarah Singkat Trans TV (PT. Televisi Transformasi Indonesia) PT. Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) merupakan perusahaan yang dimiliki oleh Trans Corporation yang juga merupakan pemilik dari Trans 7, Trans TV memperoleh ijin siaran pada bulan Oktober 1998 setelah dinyatakan lulus dari uji kelayakan yang dilakukan tim antar departemen pemerintah, meski baru terhitung siaran percobaan saati itu, Trans TV sudah membangun Stasiun Relai TV-nya di Jakarta dan Bandung. Trans TV mulai mengudara secara teknis pada tanggal 22 Oktober 2001 di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi dengan pola teknik siaran selama beberapa jam perhari. Pada tanggal 25 Oktober mulai menyiarkan program yang bertajuk Trans-tune in, sekaligus meluaskan jangkauan siarang hingga wilayah Bandung dan sekitarnya. Saat itu, Trans TV telah memulai menyiarkan siaran langsung upacara peresmian Bandung Supermall, kawasan perbelanjaan paling luas di Ibukota Jawa Barat tersebut. Program Trans-Tune in ini dikemas dengan gaya radio untuk memperkenalkan Trans TV pada masyarakat. Pada tahap ini, dua pembawa acara membawakan kuis interaktif guna memikat calon penonton, sambil menyuguhkan rangkaian video klip. Divisi pemberitaan menyajikan program Jelajah, yang berisi paket-paket feature. Pada akhir pecan, para penggemar 55
56 sepak bola dapat menikmati siaran langsung kompetisi sepak bola Liga Spanyol atau La Liga. Pada tanggal 15 Desember 2001, Trans TV memulai siaran perdana tepatnya pukul 17.00 WIB dengan mengawali siaran langsung launching dari Gedung Trans TV. Mulai Desember 2001, Trans-Tune in ini berganti nama menjadi Transvaganza, sering dengan bertambahnya jam siaran Trans TV. Dalam tahap ini, Trans TV mulai menayangkan film-film asing serta program non drama berupa kuis tebak harga. Kuis ini merupakan adaptasi dari kuis The Price is Right yang sangat terkenal ketika tahun 1970-an, dan ditayangkan di 22 negara. Transvaganza ditayangkan dari 1-14 Desember 2001 dan merupakan contoh program-program Trans TV yang dapat diikuti pemirsa setiap minggu mulai 18 Desember 2001 hingga 28 Februari 2002. Penambahan jam tayang secara bertahap ini memuncak pada tanggal 1 Maret 2002, saat Trans TV mulai siaran penuh, yaitu 18 jam sehari pada hari Senin hingga Jum at, dan 22 jam sehari pada Sabtu dan Minggu. Penambahan program acara juga bertambah seiring dengan adanya penambahan jam tayang diantaranya Euro, Digao, Sinema Gemilang, Diva Dangdut dan Dunia Lain. Pada September 2002, Trans TV mulai mengudara 20 jam setiap sehari. Dan mengudara selama 24 jam non stop, pada hari Sabtu apabila ada pertandingan Liga Spanyol. Penambahan jam tayang ini juga menambah program acara diantaranya program Sentuhan Qalbu, Berita Trans Pagi, Sinema Indonesia Pagi, Sinetron Perempuan Pilihan. Untuk olahraga, siaran langsung maupun tunda Liga Spanyol dan Super Liga Bulutangkis.
57 Pada dasarnya siaran Trans TV menganut konsep general entertainment, sehingga pemirsa bias menikmati berbagai tayangan hiburan drama maupun non drama, serta tayangan berita. Pada tahun pertama, 50% tayangan stasiun ini berasal dari luar negeri dan 50% sisanya merupakan produk lokal. Pada tahun berikutnya, porsi produk lokal menjadi 70% dan sisanya merupakan produk asing. Di akhir tahun 2005 Trans TV telah memperkuat semua lini dan jam dengan produk in house. Menurut catatan, 67% dari acara TV merupakan produk in house. Beberapa produk in house unggulan Trans TV pada saat prime time antara lain Extravaganza, Ketawa Ala Trans TV, Primetime, Sketsa dan Fenomena juga turut memperkuat Trans TV. Secara berurutan, menara-menara pemancara di Yogyakarta yang juga mencakup kota Sola, Semarang, Surabaya, dan terakhir Medan, mulai berfungsi sehingga memperluas jangkauan siaran Trans TV ke wilayahwilayah utama di Indonesia. Kalangan pertelevisian menjadikan tujuh kota ini sebagai indikator untuk dasar perhitungan AC. Nielsen, untuk mengetahui popularitas dari suatu program maupun Stasiun TV, dimana jumlah penonton televise permenit dihitung dengan metode random sampling dengan bantuan alat yang disebut The People Meter. Berkat perencanaan yang baik Trans TV bias memperoleh alokasi frekuensi UHF yang rata-rata paling rendah dibandingkan dengan Stasiun TV lain. Kanal frekuensi yang rendah ini memudahkan penonton mencari gelombang siaran Trans TV.
58 B. Visi dan Misi Trans TV Visi: - Menjadi televisi terbaik di Indonesia maupun ASEAN, memberikan hasil usaha yang positif bagi stakeholders, menyampaikan programprogram yang berkualitas berperilaku berdasarkan norma-norma moral budaya kerja yang dapat diterima oleh stakeholders serta mitra kerja, dan memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan serta kecerdasan masyarakat. Misi: - Wadah, gagasan dan aspirasi masyarakat untuk mencerdaskan serta mensejahterakan bangsa, memperkuat persatuan dan menumbuhkan nilai-nilai demokrasi C. Logo Trans TV Logo Trans TV berbentuk berlian, yang menandakan keindahan dan keabadian. Kilauannya merefleksikan kehidupan dan adat istiadat dari berbagai pelosok daerah di Indonesia sebagai simbol pantulan kehidupan serta budaya masyarakat Indonesia. Huruf dari jenis Serif, yang mencerminkan karakterk abadi, klasik, namun akrba dan mudah dikenali.
59 D. Strurktur Organisasi Komisariat Utama Komisaris Komisaris Direktur Utama Direktur Keuangan & Corp. Services Direktur Sales & Marketing : Chairul Tanjung : Chairal Tanjung : Ishadi S.K : Wishnutama : Warnedy : Atiek Nur Wahyuni Kepala Divisi News Tech. & Facilities Services Finance Programming Corporate Services Produksi Produksi : Gatot Triyanto : Azuan Syahril : Hannibal K. Pertama : A. Ferizqo Irawan : Latief Harnoko : Roan Yandie A : Emiel Syarief E. Target Audience Target audience Metro TV adalah: Trans TV membidik segmen pemirsa kelas menengah atas, atau yang dikenal dalam istilah pemasaran, sebagai kelompok SES (Status Ekonomi Sosial) A, B dan C.
60 F. Kategori Pembagian Program Trans TV 1. Entertainment a. Sketsa b. 86 c. Super Trap d. Rangking 1 e. Show Imah f. Digital Clip g. Tahan Tawa h. Sexophone i. Kakek-kakek Narsis 2. News a. Reportase Pagi b. Reportase Siang c. Reportase Sore d. Reportase Malam e. Jelajah f. Reportase Investigasi 3. Information a. Insert Pagi b. Insert Investigasi c. Ngulik d. Wisata Kuliner
61 e. Celebrity on Vacation f. Koper dan Ransel 4. Religious a. Halal? b. Islam itu Indah c. Mozaik Islam 5. Reality Show a. Termehek-mehek b. Buah Hati G. Reportase Investigasi Reportase Investigasi adalah program berita Trans TV yang menyuguhkan informasi tentang penyimpangan yang terjadi di masyarakat dengan pendekatan langsung dari sumber atau pelaku. Wilayah tema dari Reportase Investigasi adalah sisi lain dari sebuah praktek penyimpangan yang belum banyak diketahui oleh masyarakat luas serta praktek penyimpangan yang sudah lazim di masyarakat namun dikupas lebih lengkap dan mendalam. Liputan investigasi dalam program Reportase Investigasi selalu mengangkat hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan social masyarakat luas, sehingga masyarakat yang tidak mengetahui apa-apa menjadi tahu akibat adanya program liputan investigasi tersebut. Program Reportase Investigasi merupakan program berita investigasi yang menjadi unggulan Trans TV. Program ini meraih nominasi penghargaan untuk kategori berita investigasi terbaik tahun 2007oleh
62 Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) utnuk episode Kemana Larinya Daging Celeng Hasil Buruan. Kriteria penilaiannya berdasarkan kedalaman dan duduk perkara yang dibahas. Program Reportase Investigasi tayang setiap hari Sabtu dan Minggu pukul 16.45 WIB dengan durasi 30 menit. Durasi 30 menit tersebut sudah termasuk commercial break yang terdiri dari tiga segmen dengan pembagian dua segmen liputan investigasi dan satu hard news. Komposisi tersebut dapat berubah dimana liputan investigasi mengisi untuk tiga segmen. Disamping liputan investigasi, ada juga liputan feature yang masih berkaitan dengan topic investigasi yang diangkat. Presenter membawakan lead in atau pengantar bagi paket investigasi dari lokasi yang disesuaikan dengan topik yang diangkat.