Susiana Br Naibaho

dokumen-dokumen yang mirip
REPRESENTASI MAKNA LESBIANISME DALAM PESAN NOVEL GERHANA KEMBAR KARYA CLARA Ng Oleh : Damai Ryanti Purba

KONSEP DIRI DALAM IKLAN ROKOK A MILD (Analisis Semiotika Tentang Konsep Diri dalam Iklan Rokok A Mild Versi Cowok Blur Go Ahead 2011) Fachrial Daniel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian deskriptif.

Membongkar Makna Pesan Verbal Dalam Lagu Dangdut Kontemporer (Analisis Semiotika Dalam Lirik Lagu Hamil Duluan Yang Dipopulerkan oleh Tuty Wibowo)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Oh indahnya. Cinta satu malam. Buatku melayang. Walau satu malam Akan selalu ku kenang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek kajian dalam penelitian ini adalah topeng dari grup band Slipknot.

BAB III METODE PENELITIAN. atau nonlapangan yang menggunakan pendekatan paradigma kritis dan jenis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mendasar dari suatu kelompok saintis (Ilmuan) yang menganut suatu pandangan

PEMAKNAAN LIRIK LAGU Jablay (Analisis Semiotika Pemaknaan Lirik Lagu Jablay Yang Dipopulerkan Oleh Titi Kamal) Frydo Faisal Monardi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian baik yang mencakup objek penelitian, metode penelitian, dan hasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dalam arti penelitian merupakan saran untuk pengembangan ilmu ilmu yang mempelajari metode-metode penelitian 49. Metodologi berasal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertipe deskriptif dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN\ sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti. 1. Penelitian deskriptif yang ditujukan untuk: 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian deskriptif, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma didefinisikan bermacam-macam, tergantung pada sudut

BAB III METODE PENELITIAN


BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digali sedalam-dalamnya serta tidak mengutamakan jumlah populasi atau sampling.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IDENTITAS SEKSUALITAS REMAJA DALAM FILM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manusia terlahir dibumi telah memiliki penyesuaian terhadap lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN. yang atas dasar konvensi sosial yang terhubung sebelumnya - dapat

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah kualitatif (data yang tidak berupa angka-angka) 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian pada film animasi Barbie The Princess And The Popstar ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. selalu berinovasi dan memenuhi perkembangan kebutuhan konsumen tersebut. Bukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pandangan konstruktivis memelihat realitas sebagai hasil konstruksi

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki kebutuhan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. lagi pendekatan yang mencoba berebut nafas yaitu pendekatan Post

EROTISME DALAM LIRIK LAGU DANGDUT INDONESIA. (Analisis Semiotika terhadap Lirik Lagu Cinta Satu Malam, Mojok di Malam Jumat, dan Aw Aw oleh Melinda )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. video klip musik Lady Gaga Alejandro dan Applause. Produk media

BAB IV ANALISIS DATA. Film sebagai salah bentuk komunikasi massa yang digunakan. untuk menyampaikan pesan yang terkandung didalamnya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan paradigma konstruktivis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

REPRESENTASI SEKS BEBAS PADA LIRIK LAGU DANGDUT (ANALISIS SEMIOTIKA SAUSSURE PADA LIRIK LAGU CINTA SATU MALAM )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan pesan kepada orang-orang yang melakukan komunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. saat itu dalam berbagai bentuk film-film ini akhirnya memiliki bekas nyata di benak


BAB III METODE PENELITIAN. menimbulkan perhatian pada makna tambahan (connotative) dan arti

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif adalah karena penelitian ini

BAB IV ANALISIS DATA. Dalam tahap ini, peneliti mulai menerapkan proses representasi yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam kasus ini adalah sifat penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang spesifik. Paradigma ini meliputi asumsi asumsi tentang berbagai hal dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Melalui paradigma seorang peneliti akan memiliki cara pandang yang

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan tema yang diangkat oleh peneliti yaitu berbicara. mengenai makna apa yang mengandung pesan dakwah anak dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media televisi merupakan media massa yang sering digunakan sebagai media

BAB III METODE PENELITIAN. menerangkan metode-metode atau cara-cara. Sedangkan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. komunikasi yang terjadi antarmanusia. Menurut Moloeng paradigma merupakan pola

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang

13Ilmu. semiotika. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom. Analisis semiotik, pisau analis semiotik, metode semiotika, semiotika dan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai alat komunikator yang efektif. Film dengan kemampuan daya

BAB I PENDAHULUAN. bentuk atau gambar. Bentuk logo bisa berupa nama, angka, gambar ataupun

BAB III VIDEO KLIP DANGDUT SATU JAM SAJA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan media sering terjadi pada proses komunikasi massa.

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 201

BAB I PENDAHULUAN. memperbesar penjualan barang-barang dan jasa. 1 Sedangkan menurut Thomas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Harmon dalam buku yang ditulis oleh Moleong 22, paradigma

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai representasi materialisme pada program Take Me Out

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan salah satu media massa yangcukup populer di tengah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. suatu saluran transmisi, yang disebut orang sebagai support iklan itu. 1

BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian untuk Film Hiphopdinigrat dari JHF ini adalah metode penelitian kualitatif.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Komunikasi bukan hanya sebagai proses, melainkan komunikasi sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan jenis penelitiannya adalah analisis wacana. Analisis wacana. ilmiah, yang objeknya representatif perempuan muslim dalam

BAB III ANALISIS OBJEK

REPRESENTASI PEREMPUAN DEWASA YANG TERBELENGGU DALAM TAYANGAN IKLAN TELEVISI

BERITA LITERASI MEDIA DAN WEBSITE KPI (ANALISIS ISI KUANTITATIF BERITA MENGENAI LITERASI MEDIA PADA WEBSITE KOMISI PENYIARAN INDONESIA)

METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif. Seperti pendapat yang dikemukakan Bog dandan Taylor

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan paradigma konstruktivis dengan

KONSTRUKSI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA DAMAI DALAM FILM DI TIMUR MATAHARI (Analisis Semiotik dalam Perspektif PPKn)

BAB I PENDAHULUAN. Iklan pada hakikatnya adalah aktivitas menjual pesan (selling message) dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TOLERANSI KEHIDUPAN UMAT BERAGAMA DI INDONESIA (Analisis Semiotik Pada Film Tanda Tanya) NASKAH PUBLIKASI

Bab 1. Pendahuluan. Film Hachiko : A Dog s Story adalah film drama yang didalamnya

Semiotika, Tanda dan Makna

BAB I PENDAHULUAN. iklan dalam menyampaikan informasi mengenai produknya. Umumnya,

Transkripsi:

EROTISME DALAM LIRIK LAGU DANGDUT INDONESIA (Analisis Semiotika terhadap Lirik Lagu Cinta Satu Malam, Mojok di Malam Jumat, dan Aw Aw oleh Melinda) Susiana Br Naibaho 090904046 ABSTRAK Skripsi ini berjudul Erotisme dalam Lirik Lagu Dangdut Indonesia (Analisis Semiotika terhadap Lirik Lagu Cinta Satu Malam, Mojok di Malam Jumat, dan Aw Aw oleh Melinda. Lagu- lagu tersebut pernah dicekal oleh KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) karena lirik yang digunakan mengandung unsur erotis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui erotisme ditampilkan dan untuk mengetahui mitos terhadap erotisme dalam lirik lagu Cinta Satu Malam, Mojok di Malam Jumat, dan Aw Aw oleh Melinda. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan paradigma konstruktivisme. Sementara untuk teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis semiotika Roland Barthes. Semiotika Roland Barthes fokus pada two orders of signification (signifikasi dua tahap). Signifikasi tahap pertama yaitu mencari makna denotasi, lalu signifikasi tahap kedua yaitu mencari makna konotasi dan mitos. Sesuai dengan fokus masalah yang akan diteliti yaitu bagaimana erotisme ditampilkan dalam lirik lagu Cinta Satu Malam, Mojok di Malam Jumat, dan Aw Aw oleh Melinda dan bagaimana mitos terhadap erotisme dalam lirik lagu Cinta Satu Malam, Mojok di Malam Jumat, dan Aw Aw oleh Melinda. Kata Kunci: Erotisme, Lirik lagu, Lagu Dangdut, Semiotika, Roland Barthes PENDAHULUAN Konteks Masalah Cinta Satu Malam Cinta satu malam, Oh indahnya Cinta satu malam, Buatku melayang Mojok di Malam Jumat Mojok di malam Jumat aduh asyiknya, Cumbulah aku sesukamu Mojok di Malam Jumat aduh senangnya Aw Aw Tadi malam aw aw ku dibuai aw aw Sayang-sayangan aw aw mesra-mesraan aw aw Kutipan lirik lagu di atas merupakan penggalan dari lirik lagu- lagu penyanyi dangdut Melinda yang bernama asli, Eka May Linda. Ia lahir di Jakarta pada tanggal 29 Mei 1982. Lirik- lirik tersebut mengeksploitasi tema- tema seksual atau erotisme sebagai pemikat utamanya. 1

Erotisme yaitu suatu bentuk estetika yang menjadikan dorongan seksual sebagai kajiannya. Tanda- tanda yang dapat menimbulkan dorongan seksual dapat berupa mimik, gerak, sikap tubuh, suara, kalimat, benda- benda, aroma, sentuhan, serta kombinasinya. Salah satu inti persoalan yang belakangan ini banyak diperbincangkan orang mengenai musik atau lagu dangdut adalah kedudukan lirik lagunya. Lagu dangdut seringkali menampilkan lirik- lirik yang erotis. Lagu- lagu dangdut yang dipopulerkan oleh Melinda tersebut tepat menggambarkan bahwa lirik- liriknya mengandung unsur erotisme, terlihat dari pencekalan- pencekalan yang dilakukan oleh KPI dan KPID. Si pencipta lagu dalam menciptakan lagu yang bertema percintaan menggunakan lirik- lirik yang mengandung unsur erotisme agar karyanya tersebut diperhatikan orang, namun tidak memperhatikan dampaknya bagi masyarakat luas. Ini tentu menjadi suatu fenomena dalam masyarakat. Bagi sebagian orang hal ini sangat menarik, tetapi bagi sebagian orang lainnya menganggap risih dan dianggap tidak layak diperdengarkan kepada khalayak luas terutama anak- anak dan remaja. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, Peneliti tertarik melakukan penelitian terhadap erotisme dalam lirik lagu Cinta Satu Malam, Mojok di Malam Jumat, dan Aw Aw oleh Melinda. Fokus Masalah Berdasarkan konteks masalah yang telah diurai, Peneliti merumuskan bahwa fokus masalah, yaitu: 1. Bagaimana erotisme ditampilkan dalam lirik lagu Cinta Satu Malam, Mojok di Malam Jumat, dan Aw Aw oleh Melinda? 2. Bagaimana mitos terhadap erotisme dalam lirik lagu Cinta Satu Malam, Mojok di Malam Jumat, dan Aw Aw oleh Melinda? Tujuan Penelitian Berdasarkan fokus dan pembatasan masalah di atas, maka diketahuilah tujuan- tujuan dari penelitian yang dilakukan, yaitu: 1. Untuk mengetahui erotisme ditampilkan dalam lirik lagu Cinta Satu Malam, Mojok di Malam Jumat, dan Aw Aw oleh Melinda. 2. Untuk mengetahui mitos terhadap erotisme dalam lirik lagu Cinta Satu Malam, Mojok di Malam Jumat, dan Aw Aw oleh Melinda. KAJIAN PUSTAKA Paradigma Kajian Paradigma adalah cara melihat dunia, atau cara berpikir secara umum yang dimiliki bersama dalam komunitas ilmuwan. Paradigma mempengaruhi nilai, tujuan, dan gaya penelitian ilmuwan, dan tradisi tersebut mempengaruhi kerja para peneliti. Paradigma yang akan mendasari teori- teori yang kita baca dan gunakan. Paradigma menawarkan cara pandang umum mengenai komunikasi antarmanusia; sementara teori merupakan penjelasan yang lebih spesifik terhadap aspek tertentu dari perilaku komunikasi (West & Turner, 2008: 54). 2

Paradigma Konstruktivisme Paradigma ini berpendapat bahwa alam semesta, secara epistemologis adalah sebagai hasil konstruksi sosial. Di samping itu, paham ini hampir merupakan antitesis dari paham yang meletakkan pengamatan dan objektivitas dalam menemukan suatu realitas atau pengetahuan (Anwar & Adang, 2008: 59). Uraian Teoritis Komunikasi Massa Komunikasi (communication) adalah proses sosial di mana individuindividu yang menggunakan simbol- simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka, yang mencakup komunikasi tatap muka maupun komunikasi dengan menggunakan media (West & Turner, 2008: 5). Pada abad ini disebut dengan abad komunikasi massa. Komunikasi massa merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen, dan menimbulkan efek tertentu (Ardianto & Komala, 2004: 3). Musik sebagai Media Massa Musik merupakan cabang kesenian yang menggunakan media suara merupakan bentuk ungkapan perasaan dan nilai kejiwaan manusia yang dianggap paling tua. Musik, dalam hal ini lirik lagu adalah pesan yang akan disampaikan pada khalayak melalui media massa tertentu seperti radio, televisi, dan internet. Secara etimologis, istilah semiotik berasal dari kata Yunani semeion yang berarti tanda. Tanda itu sendiri didefenisikan sebagai sesuatu yang atas dasar konvensi sosial yang terbangun sebelumnya, dapat dianggap mewakili sesuatu yang lain (Sobur, 2004: 95). Secara terminologis, semiotika dapat diidentifikasikan sebagai ilmu yang mempelajari sederatan luas objek- objek, peristiwa- peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda. Pada dasarnya, analisis semiotika merupakan sebuah ikhtiar untuk merasakan sesuatu yang aneh, sesuatu yang dipertanyakan lebih lanjut ketika kita membaca teks atau narasi/ wacana tertentu. Analisisnya bersifat paradigmatic dalam arti berupaya menemukan makna termasuk dari hal- hal yang tersembunyi di balik sebuah teks (Wibowo, 2011: 5). Semiotika Roland Barthes Barthes menciptakan peta bagaimana tanda bekerja sebagai berikut: 1. Signifier 2. Signified (Penanda) (Petanda) 3. Denotative Sign (Tanda Denotatif) 4. Connotative Signifier (Penanda Konotatif) 5. Connotative Signified (Petanda Konotatif) 3

6. Connotative Sign (Tanda Konotatif) Gambar II.1. Peta Tanda Roland Barthes Sumber: Sobur, 2004: 69 Barthes melontarkan konsep tentang denotatif dan konotatif sebagai kunci dari analisisnya. Makna denotatif suatu kata adalah makna yang biasa kita temukan dalam kamus, sedangkan makna konotatif adalah makna denotatif ditambah dengan segala gambaran, ingatan dan perasaan yang ditimbulkan oleh kata dari makna denotatif tersebut. METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian Melalui pendekatan kualitatif, memusatkan perhatian pada prinsip- prinsip umum yang mendasari perwujudan sebuah makna dari gejala- gejala sosial di dalam masyarakat (Bungin, 2008: 302). Peneliti akan menggunakan analisis semiotika Roland Barthes dalam menganalisis data. Analisis semiotika berusaha mencari makna denotasi, konotasi, dan mitos. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah makna erotisme dalam lirik lagu Cinta Satu Malam, Mojok di Malam Jumat, dan Aw Aw oleh Melinda. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah lirik lagu Cinta Satu Malam, Mojok di Malam Jumat, dan Aw Aw oleh Melinda. Kerangka Analisis Adapun kerangka analisis dalam penelitian ini adalah memakai analisis Semiologi Roland Barthes signifikasi dua tahap (two order signification); denotasi dan konotasi. Teknik Pengumpulan Data Adapun untuk mengumpulkan data yang diperlukan, Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: Studi Dokumentasi (Document Research) Studi Dokumentasi (Document Research), metode ini berupa pengumpulan data dengan cara merujuk pada buku-buku atau literatur- literatur yang berkaitan dengan masalah-masalah penelitian. Studi Kepustakaan (Library Research) Studi Kepustakaan (Library Research), dengan cara mengumpulkan semua data yang berasal dari literatur serta berbagai sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian. 4

Teknik Analisis Data Adapun jenis penelitian analisis semiotika, dengan menggunakan model Roland Barthes, yaitu model sistematis dalam menganalisis makna dengan tandatanda. Fokus perhatiannya tertuju kepada gagasan tentang signifikasi dua tahap (two order of signification). Signifikasi tahap pertama merupakan hubungan antara signifier dan signified di dalam sebuah tanda terhadap realitas eksternal. Barthers menyebutnya sebagai denotasi, yaitu makna paling nyata dari tanda. Sedangkan signifikasi tahap kedua yang disebut konotasi dan juga memasukkan unsur mitos di dalamnya. Kemudian lirik- lirik tersebut akan dianalisis melalui analisis leksia dan lima kode pembacaan Roland Barthes. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis Lagu Cinta Satu Malam Tataran Denotatif Analisis Leksia Pada lagu tersebut penyampai pesan adalah sosok aku, yaitu seorang wanita yang menyanyikan lagu tersebut. Seorang wanita yang melakukan cinta satu malam. Dalam hal ini sosok aku melakukan cinta satu malam dengan seorang pria yaitu sosok kau. Seorang wanita penyanyi lagu dangdut itu sendiri yang merasakan kenikmatan hasrat bercinta pada satu malam bersama sosok kau. Walaupun cinta yang dijalin hanyalah cinta yang sementara, hanya dilakukan satu malam tetapi sosok aku tetap merasa bahagia dan menjadikannya sebagai suatu kenangan indah. Kode Hermeneutika Kode hermeneutika yang didapat dalam lirik lagu Cinta Satu Malam, antara lain: Mengapa walau cinta sementara sosok aku merasa bahagia? Mengapa sosok kau melakukan kecupan mesra di kening sosok aku? Mengapa kecup mesra di kening yang dilakukan sosok kau membuat perasaan sosok aku seperti di surga? Mengapa sosok aku melakukan cinta satu malam? Mengapa sosok aku menganggap cinta satu malam hal yang indah? Mengapa cinta satu malam membuat sosok aku melayang? Mengapa sentuhannya (sosok kau) membuat sosok aku terlena? Mengapa sosok aku telah terbuai mesra? Mengapa sosok aku merasakan hangat indahnya cinta? Mengapa hasrat sosok aku kian membara? Kode Proairetik Sosok aku menyatakan bahwa ia merasa bahagia walau cintanya bersama sosok kau hanya sementara. Cinta sementara dalam konteks lagu tersebut adalah cinta satu malam. Artinya bahwa cinta yang hanya dilakukan pada satu malam itu saja, tidak ada malam- malam berikutnya. Pada saat melakukan cinta sementara ini, sosok kau dalam lirik lagu tersebut melakukan kotak fisik berupa kecupan mesra di kening. Di akhir lagu tersebut, sosok aku menyatakan bahwa hasratnya semakin membara. Terlihat pada kalimat lirik Hasratku kian membara. Kata 5

hasrat berarti keinginan atau harapan yang sangat kuat. Sedangkan kata membara memiliki makna berapi- api (semangat). Hal ini menunjukkan suatu keinginan sosok aku yang sangat kuat dan menggebu- gebu. Tataran Konotatif Kode Simbolik Kode simbolik yang didapat dalam lirik lagu Cinta Satu Malam yaitu cinta yang sementara. Pada umumnya, cinta sementara hanya didasarkan atas nafsu yang mengarah kepada free sex, bukan cinta yang tahan lama, dan tidak memiliki komitmen. Istilah cinta satu malam berasal dari kalangan dunia Barat, disebut One Night Stand. Istilah One Night Stand adalah melakukan hubungan gelap, hubungan yang tidak sah antara pria dan wanita yang dilakukan atas dasar suka sama suka, namun hanya dilakukan satu malam atau tidak berkelanjutan. Kode Gnomik Peneliti melihat si pencipta lagu Cinta Satu Malam menggambarkan tentang cinta yang sementara, hanya satu malam. Cinta sementara yang ditampilkan pada lirik lagu tersebut memang tidak lepas dari kebudayaan masyarakat masa kini. Masyarakat masa kini yang selalu mengatasnamakan kemudahan, serba cepat, dan serba menyenangkan. Kecenderungan untuk hidup praktis tersebut juga berimbas pada seksualitas. Kode Semik Pada lirik lagu ini, pencipta lagu tidak memposisikan dirinya sebagai subjek, karena yang menyanyikan lagu tersebut adalah seorang perempuan. Sedangkan, si pencipta lagu tersebut adalah seorang laki- laki. Si pencipta lagu, dalam menghasilkan karya ide dan kreativitasnya menampilkan erotisme dimana perempuan sebagai pemeran utamanya. Keindahan wanita menjadi dominan dalam inspirasi pembuatan karyanya tersebut. Analisis Lagu Mojok di Malam Jumat Tataran Denotatif Analisis Leksia Tema lagu menggambarkan seorang wanita yaitu sosok aku, seorang wanita yang menyanyikan lagu tersebut. Sosok aku berhubungan cinta atau pacaran dengan sosok abang. Digambarkan bahwa sosok aku yang menginginkan pacarnya sosok abang untuk ngapelin dia dan mojok di malam Jumat. Kode Hermeneutika Kode hermeneutika yang didapat dalam lirik lagu Mojok di Malam Jumat, antara lain: Mengapa sosok aku menanyakan kemana sosok abang? Mengapa sosok aku sudah tidak tahan? Mengapa sosok aku meminta sosok abang untuk ngapelin dia? Mengapa ngapel di malam Jumat pun oke lah bagi sosok aku? Mengapa sosok aku tidak takut mojok di malam Jumat asal sosok abang selalu didekatnya? Mengapa Jurig juga ingin pacaran seperti sosok aku 6

dan sosok abang? Mengapa sosok aku meminta sosok abang untuk segera menemuinya agar tidak didahului oleh setan gundul? Mengapa mojok di malam Jumat adalah hal yang mengasyikkan bagi sosok aku? Mengapa sosok aku meminta sosok abang untuk mencumbunya dengan sesuka hati pria tersebut? Mengapa sosok aku meganggap bahwa mojok di malam Jumat melepas rindu yang tidak tertahan? Kode Proairetik Sosok aku yang ingin mengetahui keberadaan seorang pria yaitu sosok abang yang tidak tahu lagi dimana. Sosok aku menawarkan pacarnya untuk mengunjunginya walaupun di malam Jumat ia pun tetap besedia. Waktu kunjung pacar biasanya dilakukan pada malam Minggu, tetapi sosok aku bersedia apabila sosok abang mengunjunginya di malam Jumat. Sosok aku menyatakan walaupun mojok di malam Jumat dengan pacarnya ia tidak takut, sedangkan malam Jumat bukanlah waktu yang biasa digunakan untuk menemui sang pacar. Sosok aku tidak takut mojok di malam Jumat asalkan pacarnya tersebut bersama- sama dengannya. Tataran Konotatif Kode Simbolik Kode simbolik yang didapat dalam lirik lagu Mojok di Malam Jumat yaitu hubungan antara sosok aku dengan sosok abang yang masih dalam tahap pacaran, tetapi mereka berdua ingin mojok di malam hari. Mojok berasal dari kata pojok merupakan sudut; sisi- sisi suatu tempat. Mojok adalah suatu tindakan untuk memilih berada pada keadaan yang jauh dari orang- orang atau tidak terlihat dari pandangan orang lain, juga menunjukkan kondisi sepi dari segala- galanya. Kode Gnomik Kalimat lirik Jurig juga ingin pacaran seperti kita dalam lagu Mojok di Malam Jumat, kata Jurig adalah bahasa Sunda yang artinya hantu. Hal ini menunjukkan beberapa kemungkinan bahwa lagu tersebut diciptakan di Jawa Timur, si pencipta lagu suku Sunda, atau si pencipta lagu bertempat tinggal di Jawa Barat. Pada intinya lagu tersebut dilatarbelakangi oleh suku Sunda. Dalam budaya Sunda, hubungan laki- laki dan perempuan sangat ketat. Namun dalam lagu Mojok di Malam Jumat, keduanya ingin melanggar etika pergaulan tersebut. Kode Semik Pada lirik lagu ini, pencipta lagu tidak memposisikan dirinya sebagai subjek, karena yang menyanyikan lagu tersebut adalah seorang perempuan. Sedangkan, si pencipta lagu tersebut adalah seorang laki- laki. Dengan penggunaan kata aku sebagai pengganti sosok perempuan dalam lirik lagu tersebut digambarkan yang mengajak mojok seorang laki- laki yaitu sosok abang. 7

Analisis Lagu Aw Aw Tataran Denotatif Analisis Leksia Pada lagu ini penyampai pesan adalah sosok aku, yaitu seorang wanita penyanyi lagu dangdut itu sendiri sebagai penyampai pesan menceritakan pengalaman bercintanya pada tadi malam. Ia sayang- sayangan, bermesra- mesraan, dimanja, dan dicumbu hingga membuatnya terbuai dan melayang- layang serasa terbang di atas awan sampai di surga. Kode Hermeneutika Kode hermeneutika yang didapat dalam lirik lagu Aw Aw, antara lain: Mengapa tadi malam dibuai, sayang- sayangan, dan mesra- mesraan? Mengapa dimanja dan dicumbu? Mengapa sosok aku basah hatinya dan merasakan betapa indah saat dimanja dan dicumbu? Mengapa walau cinta satu jam saja tetapi sosok aku merasa puas? Mengapa rasa rindu sosok aku sudah mencair? Mengapa sosok aku merasa melayang- layang seperti terbang di atas awan sampai ke surga? Mengapa dibuai cinta betapa indahnya walaupun hanya satu jam saja? Kode Proairetik Sosok aku menyatakan bagaimana ia telah diperlakukan saat bersama seseorang pada suatu malam. Menggambarkan sosok aku baru saja dibuai, sayang- sayangan, dan bermesra- bermesraan dengan seseorang. Seseorang tersebut disebut saja dengan sosok kau. Diakhir kalimat lirik lagu terdapat kata aw aw. Aw aw diartikan sebagai kata seru yang digunakan sebagai ekspresi sedang kesakitan, senang, rasa menyesal, atau kasihan pada orang lain. Tataran Konotatif Kode Simbolik Kode simbolik yang didapat dalam lirik lagu Aw Aw yaitu cinta yang satu jam. Terlihat pada kalimat lirik Walau cinta satu jam saja tapi aku puas rasanya ; Dibuai cinta betapa indahnya, walaupun hanya satu jam saja oh oh. Dalam hal ini cinta yang terjadi adalah cinta sementara, cuma dilakukan dengan waktu satu jam saja. Pada umumnya, cinta sementara seperti ini hanya didasarkan atas nafsu yang mengarah kepada free sex (seks bebas) tujuannya untuk mencari kesenangan saja. Kode Gnomik Dari hasil pemaknaan di atas diketahui bahwa lirik lagu Aw Aw mencerminkan suatu realitas sosial yang terjadi mengalami pergeseran budaya dalam menjalin suatu hubungan sebagai sepasang kekasih. Sikap hidup seksual yang permisif telah menghilangkan kesakralan seksualitas manusia, dan mengaburkan nilai luhurnya, sehingga kegiatan seksual dipandang melulu sebagai kebutuhan biologis, seolah- olah seperti halnya rekreasi, makan, dan minum yang harus dipenuhi dengan segala macam cara. Sekedar untuk memenuhi hidup enak, kesenangan, dan kenikmatan. 8

Kode Semik Pada lagu ini pria memandang rendah perempuan. Perempuan dianggap sebagai pemuas kebutuhan laki- laki dan mengesankan bahwa perempuan adalah murahan, penggoda, dan perempuan tidak lagi malu untuk menyatakan keinginannya untuk melakukan hubungan yang mengarah kepada hubungan seksual. Si pencipta lagu, dalam menghasilkan karya ide dan kreativitasnya menampilkan erotisme dimana perempuan sebagai pemeran utamanya. Keindahan wanita menjadi dominan dalam inspirasi pembuatan karyanya tersebut. Pembahasan Lagu Cinta Satu Malam, Mojok di Malam Jumat, dan Aw Aw yang dipopulerkan oleh Melinda tersebut bertemakan percintaan dan segala masalah yang berkaitan dengan percintaan dan secara otomatis seks lebih diutamakan dalam penggunaan lirik- lirik lagunya. Lirik- lirik lagu tersebut sebagian besar mengandung unsur erotisme dengan menggunakan kata- kata atau kalimat yang mengundang hasrat dan berahi bagi orang yang mendengar atau membaca lirik lagu tersebut. Erotisme dalam lirik lagu- lagu tersebut dapat dilihat dari judul, pemilihan kata- kata, istilahistilah seks. Erotisme dalam lagu ini ditampilkan lewat lirik- lirik lagu yang mengacu pada aktivitas yang intim dan pola pergaulan bebas antara pria dan wanita. Lirik- lirik seperti ini dapat menimbulkan stimulus atau rangsangan dalam pikiran dan imajinasi seksual. Hal ini akan membuat orang yang mendengar atau membaca lagu tersebut membayangkan kenikmatan- kenikmatan seks sementara dan akan sangat memungkinkan akhirnya akan membangkitkan nafsu berahi. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dari tanda- tanda yang dianalisis baik secara denotatif dan konotatif, lirik lagu Cinta Satu Malam, Mojok di Malam Jumat, dan Aw Aw sebagian besar erotis dengan menggunakan kata- kata atau kalimat erotis, sehingga akan sangat memungkinkan akhirnya mengundang hasrat atau berahi bagi yang membacanya. Saran Saran dalam Kaitan Akademis Masih banyak yang perlu diperhatikan dalam penelitian- penelitian selanjutnya dalam melihat erotisme dalam lagu- lagu dangdut. Melalui tandatanda seperti cara penyanyi menyanyikan lagu, cara bergoyang, dan cara berpakaian yang minim. Saran dalam Kaitan Praktis 1. Pencipta lagu harus mempertanggungjawabkan apa yang menjadi tujuan utamanya untuk menyajikan ide dan kreativitasnya dalam menciptakan lagulagu tersebut. 2. Khalayak pendengar hendaknya kritis dalam memilih lagu- lagu mana yang bagus dan mana yang jelek, baik- buruk, indah- tidak indah untuk didengar, 9

karena lagu memiliki kuasa. Hal itu bisa dilakukan untuk sesuatu yang baik dan sesuatu yang buruk. Jika khalayak pendengar telah kritis, maka pilihan akan lagu juga semakin ketat. Daftar Pustaka Ardianto, Elvinaro. 2010. Filsafat Ilmu Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Bungin, Burhan. 2008. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Elvinaro Ardianto & Lukiati Komala. 2004. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mauly Purba & Ben Pasaribu. 2006. Musik Populer. Jakarta: Lembaga Pendidikan Seni Nusantara. Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Piliang, Yasraf Amir. 2012. Semiotika dan Hipersemiotika. Bandung: Matahari. Richard West & Lynn H. Turner. 2008. Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika. R. Supanggah, M. Sumarno, I.G.N.P. Wijaya, A.S. Anwar. 2009. Sejarah Kebudayaan Indonesia: Seni Pertunjukan dan Seni Media. Jakarta: Rajawali Pers. Sobur, Alex. 2004. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: Remaja Rosdakarya.. 2004. Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Wibowo, Indiwan. 2011. Semiotika Komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media. Sumber lain: http://kpid.jatengprov.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=52 &Itemid=102 http://m.liputan6.com/health/read/628867/rhoma-irama-lirik-dan-goyang-dangduttak-harus-erotis http://psychcentral.com/news/2009/02/26/song-lyrics-influence-sexualbehavior/4366.html http://id.m.wikipedia.org/wiki/erotisisme http://www.wowkeren.com/berita/tampil/00018654.html 10