KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS BAHU DAN POWER OTOT LENGAN TERHADAP HASIL LEMPARAN WINDMILL PADA PERMAINAN SOFTBALL (Studi Deskriptif pada Atlet Softball Kota Tasikmalaya) Oleh; Restu Nur Andrianto; 1 Dr. H. Cucu Hidayat, Drs., M.Pd.; Dr. H. Iis Marwan, Drs., SH. M.Pd.; 3 dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya Dosen (Pembimbing I) Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya Dosen (Pembimbing II) Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya ABSTRAK RESTU NUR ANDRIANTO (016). Kontribusi Fleksibilitas Bahu dan Power Otot Lengan Terhadap Hasil Lemparan Windmill Pada Permainan Softball (Studi Deskriptif pada Atlet Softball Kota Tasikmalaya). Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang kontribusi fleksibilitas bahu dan power otot lengan terhadap hasil lemparan windmill pada permainan softball pada atlet softball kota Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Populasi penelitian adalah atlet softball kota Tasikmalaya sebanyak 35 orang dan yang sampel menjadi sampel sebanyak 0 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan uji statistik, ternyata secara empirik terdapat kontribusi yang berarti fleksibilitas bahu dan power otot lengan dengan hasil lemparan windmill pada atlet softball kota Tasikmalaya hasilnya hipotesis diterima dan termasuk kategori cukup. Berdasarkan hasil penelitian di atas, penulis menyarankan kepada berbagai pihak yang terkait dengan bidang keolahragaan, khususnya dengan cabang olahraga softball, bahwa untuk menghasilkan lemparan windmill yang efektif diutamakan melatih fleksiblitas bahu dan power otot lengan serta latihan teknik. Kata kunci : Fleksibilitas Bahu, Power Otot Lengan, Lemparan Windmill, Softball 1
ABSTRACT RESTU NUR ANDRIANTO (016), The Contribution of Shoulder Flexibility and the Arm Muscle power to the Result of Windmill Throw in Softball (Descriptive Study of Athletes in Tasikmalaya) The arm of the research is to obtain information of the contribution of the shoulder flexibility and arm muscles power to the windmill throw in softball of softball athletes in Tasikmalaya. The reserch mothod which is use is descriptive method. The population of the research is 30 softball athletes in Tasikmalaya, and the samples are 0 people, using purposive sampling technique. Based on theresult of the analyzin data whit statistical test, emprically there is a contribution of shoulder flexibility and the arm muscle power to the result of windmill throw of softball athletes in Tassikmalaya. The hypotesis is accepted and can be regarded as adequate category. Regarding the result of the research, the writer suggests to all related people, especialy softball, that to again efective windmill throw, the shoulder flexibility, the arm muscle power and a technical practice must be preffered. Key words : Shoulder Flexibility, arm Muscle Power, Winmill Throw, Softball
3 A. PENDAHULUAN Softball adalah olahraga bola beregu yang terdiri dari dua tim. Permainan softball lahir diamerika, diciptakan oleh George Hancock di kota Chicago pada tahun 1887, setelah peraturan permainan ditetapkan maka terbentuklah federasi sofbol atau yang disebut International Softball Federation (ISF) sedangkan induk organisasi softball di indonesia ialah Persatuan Bisbol Sofbol Amatir Seluruh Indonesia (PERBASASI). Mukholid, (004 : 58) mengungkapkan Sekilas permainan ini mirip permainan bola rounders, tetapi dalam permainan Softball benar-benar membutuhkan ketangkasan dan menguras banyak pikiran. Ada beberapa teknik dasar yang harus dikuasai oleh seorang pemain Softball untuk dapat mengikuti permainan Softball dengan baik. Del Bethel (1987 : 16-0) mengungkapkan teknik yang harus dikuasai meliputi teknik melempar bola (throwing), menangkap bola (catching), memukul bola (batting), menghadang tanpa ayunan (bunting), lari dari base ke base dan meluncur (base running and sliding). Dari masing-masing unsur teknik tersebut harus dikuasai dengan baik untuk dapat bermain dengan baik pada saat bertahan maupun menyerang. Lemparan pitcher adalah suatu teknik lempar yang dilakukan oleh pitcher dengan tugas utama melemparkan bola untuk diberikan kepada batter pada awal permainan. Bola dilemparkan dengan teknik lempar bawah dengan daerah sasaran (strike zone) antara setara lutut dengan sekitar ketiak di bawah lengan bahu pada si pemukul (batter) siap melakukan pukulan. Parno (199 : 31) mengatakan belum tentu setiap pemain dapat menjadi pitcher yang baik, karena diperlukan keterampilan yang cukup kompleks. Oleh sebab itu untuk menjadi pitcher yang baik diperlukan latihanlatihan yang khusus. Ada dua jenis gerakan yang dilakukan dalam lemparan pitcher yaitu teknik slingshot dan widmill. Lemparan windmill adalah salah satu teknik lemparan yang ada dalam permainan softball, teknik lemparan ini biasanya digunakan untuk mengawali permainan softball. Dalam teknik lemparan windmill dikenal dengan dua cara yaitu
4 teknik lemparan windmill dan teknik lemparan jumping windmill, dari kedua teknik ini merupakan suatu gerak rotasi yang berpangkal pada bahu, lengan dan kekuatan lecutan pergelangan tangan, lemparan windmill diperlukan untuk menunjang permainan softball karena dengan lemparan ini bisa dijadikan sebagai serangan pertama pemain bertahan. Tujuan lemparan windmill dalam permainan softball yaitu untuk mematikan seorang pemukul dari tim lawan, karena dengan ketepatan dan kekuatan melempar dengan menggunakan teknik windmill akan sangat sulit untuk diterima oleh pemukul dari tim lawan, dengan demikian permainan lawan tidak akan berkembang. Oleh karena itu lemparan dengan menggunakan teknik windmill sangat efektif untuk menghentikan serangan lawan dan meraih kemenangan dalam permainan softball. Maka untuk memaksimalkan hasil dari lemparan windmill tersebut, seorang pemain yang melakukan lemparan windmill tentunya harus mampu mengatur arah dan kecepatan bola, sehingga pemukul dari tim lawan akan kesulitan untuk menerima atau memukul bola yang dilemparkan dengan menggunakan teknik lemparan windmill. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi hasil lemparan windmill dalam permainan softball diantaranya faktor fisik, teknik, dan psikologi. Akan tetapi pada kenyataannya dilapangan masih banyak pemain yang tidak mampu menguasai teknik lemparan windmill dengan baik sehingga hasilnya tidak mengenai sasaran dengan tepat, dan hasil dari lemparan meluncur dengan pelan kearah pemukul dari tim lawan. Hal ini diduga karena adanya faktor kondisi fisik yang tidak menunjang untuk melakukan lemparan windmill, faktor kondisi fisik tersebut adalah fleksibilitas bahu yang kurang fleksibel untuk memutarkan bahu 360 derajat, dan power otot lengan pemain yang lemah, sehingga tidak mampu melakuakan lemparan dengan keras dan cepat. Untuk menunjang lemparan pitcher menggunakan teknik windmill diperlukan kondisi fisik yang baik, kondisi fisik tersebut ialah fleksibilitas bahu dan power otot lengan sehingga hasil lemparan keras dan tepat pada sasaran. Menurut Harsono (1988) fleksibilitas adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi
5 sedangkan menurut Lutan (003) fleksibilitas didefinisikan sebagai kemampuan dari sendi dan otot, serta tali sendi disekitarnya untuk bergerak dengan leluasa dan nyaman dalam ruang gerak maksimal yang diharapkan, fleksibilitas yang optimal memungkinkan sekelompok atau sendi untuk bergerak secar efisien. Berdasarkan kutipan di atas fleksibilitas adalah kemampuan gerak sendi dan otot untuk melakukan gerakan semaksimal mungkin seperti yang telah diharapkan. Dalam hal ini yang dimaksud fleksibilitas yaitu fleksibilitas bahu yang dibutuhkan dalam melakukan lemparan windmill agar menghasilkan lemparan yang akurat. Power menurut Harsono (001: 4) adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat singkat. Sedangkan menurut Sajoto (1988:58) kemampuan seseorang untuk melakukan kekuatan maksimum dalam waktu sependek-pendeknya. Dengan pernyataan para ahli diatas dapat disimpukan bahwa power adalah kemampuan mengerahkan kekuatan secara maksimal dengan cepat dan kuat. Dalam hal ini yang dimaksud power yaitu power otot lengan yang dibutuhkan dalam melakukan lemparan windmill agar menghasilkan lemparan yang cepat dan kuat. Berdasarkan uraian latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Kontribusi Fleksibilitas Bahu dan Power Otot Lengan Terhadap Hasil Lemparan Windmill Dalam Permainan Softball.. B. PROSEDUR PENELITIAN Metode Penelitian Metode penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif, dengan alasan ingin mengangkat fakta, keadaan, variabel, dan fenomena yang terjadi pada saat penelitian berlangsung sehingga data yang diperoleh bersifat apa adanya. Hal ini sejalan dengan pendapat Sukmadinata (005: 54), Metode Deskriptif adalah satu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau.
6 Penulis memilih metode deskriptif dalam penelitian ini berdasar pada pertimbangan bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui atau mengungkap kontribusi fleksibilitas bahu dan power otot lengan terhadap hasil lemparan windmill dalam permainan softball pada atlet komunitas softball kota Tasikmalaya. Dengan demikian melaui metode deskriptif penulis berupaya menggambarkan fenomena tentang kontribusi fleksibilitas bahu dan power otot lengan dengan hasil lemparan windmill dalam permainan softbal. Proses penelitian yang penulis lakukan sesuai dengan pengertian deskriptif menurut Surakhmad (1998:149) sebagai berikut: Penyelidikan deskriptif tertuju kepada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang. Metode penyelidikan deskriptif lebih merupakan istilah umum yang mencakup berbagi teknik deskriptif. Diantaranya adalah penyelidikan yang menuturkan, menganalisa, dan mengklasifikasi penyelidikan dengan teknik survey, teknik interview, angket, observasi atau teknik tes, studi kasus, dan studi komperatif. Variabel Penellitian yaitu : Dalam penelitian ini terdapat faktor-faktor yang merupakan variabel penelitian, 1. Fleksibilitas bahu (X1) dan Power otot lengan (X) merupakan variabel bebas. Hasil lemparan Windmill (Y) softball sebagai variabel terikatnya. Instrumen Penelitian Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, diperlukan suatu instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang penulis gunakan mengacu pada buku tes pengukuran pendidikan olahraga oleh Nurhasan dan Abdul Narlan (001: 130), sebagai berikut: 1. Untuk mengukur fleksibilitas bahu digunakan tes shoulder elevation.. Untuk mengukur power otot lengan digunakan tes bola medicine 3. Untuk mengukur hasil lemparan windmill digunakan tes lemparan windmill. Populasi dan sampel
7 Populasi adalah suatu kelompok subjek yang akan di jadikan objek penelitian. Pengertian populasi menurut Arikunto (013 : 173) Mengemukakan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian sedangkan populasi menurut Sugiyono (1999: 7) adalah Generalisasi yang terdiri objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Sebelum menetapkan sampel penelitian terlebih dahulu harus menentukan tujuan dari penyelidikan dan memperhatikan apakah populasi pada umumnya dianggap homogen atau heterogen seperti misalnya umur, jenis kelamin dan sebagainya yang dianggap perlu untuk penyelidikan, jumlah populasi yang terdapat pada atlet softball adalah sebanyak 5 orang. Menurut Arikunto (013 : 174) Mengemukakan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Penentuan sampel ini dilakukan dengan teknik purposive sampling. Menurut Arikunto (013 : 183) Mengemukakan bahwa sampel bertujuan atau purposive sample dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan berdasarkan dari atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan adanya tujuan tertentu. Sejalan dengan Arikunto, Menurut Sugiyono (01:117) pengertian purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan berdasarkan kriteria kriteria atau pertimbangan tertentu. Sampel diambil sebanyak 0 orang berdasarkan metode penentuan sampel dengan purposif sampling. Kriteria-kriteria dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menguasai teknik lemparan windmill. Sehat jasmani maupun rohani 3. Tidak memiliki cacat fisik terutama pada lengan dan kaki. Teknik pengolahan data Untuk mengolah dan meganalisis data digunakan rumus-rumus statistik. Dalam penelitian ini penulis menggunakan rumus statistika dari perkuliahan mata kuliah statistika.
8 1. Menghitung skor rata-rata (mean) dari masing-masing tes, rumus yang digunakan berdasarkan rumus yang diungkapkan oleh Sugiyono (014:49) Me = Σ x i n Arti tanda-tanda tersebut adalah : Me Xi = Nilai rata-rata yang dicari (Mean) = Nilai x ke i sampai ke n = Sigma atau jumlah n = Jumblah individu. Mencari varians dengan menggunakan rumus: Arikunto (013:7) V = Σx (Σx) N N 3. Untuk menghitung validitas kuesioner penulis menggunakan rumus korelasi menurut Sugiyono (014:8) r xy kemudian dibandingkan dengan R tabel dengan menggambil taraf signifikan 5% yaitu 0,361. 4. Menghitung Standar deviasi atau simpangan baku dengan rumus sebagai berikut. s p n( n n( XY ) ( X )( Y) X ) ( X ) n( Y ) ( fi.ci n n -1 fi.ci Y) 1. Menghitung koefisien korelasi antara variabel. Teknik korelasi yang peneliti gunakan adalah teknik korelasi product moment. Sugiyono (014:8) teknik korelasi
9 prduct moment digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel. dengan rumus sebagai berikut: r xy n( n( XY ) ( X )( Y) X ) ( X ) n( Y ) ( Arti tanda-tanda tersebut adalah: r xy = koefisien korelasi suatu butir/item n = jumlah subyek X = skor Variabel X Y = skor Variabel Y Y) Pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi bisa di lihat di tabel 3.3. Mencari nilai korelasi berganda (multiple corrleation). Sugiyono (014:3) korelasi berganda (multiple corrleation) merupakan angka yang menunjukan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel bebas secara bersama-sama atau lebih dengan satu variabel terikat. dengan menggunakan rumus sebagai berikut. Ry 1. ry 1 ry. ry. ry. r 1 1 r1 1 Arti tanda-tanda rumus adalah sebagai berikut. Ry 1. = Nilai koefisien korelasi berganda yang dicari Ry 1 = Nilai koefisien korelasi motivasi berprestasi dan konsep diri Ry 1 = Nilai koefisien korelasi motivasi berprestasi dengan prestasi servis atas Ry = Nilai koefisien korelasi konsep diri dengan prestasi servis atas 3. Menurut Sugiyono (014:34) Menguji signifikasi korelasi berganda, rumus yang digunakan sebagai berikut: R F = K (1 R ) n k 1
10 F = Nilai signifikansi yang dicari R k n = Korelasi berganda = Banyaknya variabel bebas = Jumlah sampel 4. Untuk mencari kebermaknaan korelasi digunakan statistik F dengan k menyatakan banyaknya variabel bebas dan n menyatakan ukuran sampel. Statistik F ini berdistribusi F dengan derajat kebebasan pembilang (V1) = banyaknya variabel bebas dan sederajat kebebasan penyebut (V) = n-k-1. Hipotesis pengujian adalah F hitung lebih kecil atau sama dengan F tabel, maka hipotesis diterima dan dalam hal lainnya hipotesis ditolak. 5. Mencari presentase dukungan kedua variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan rumus determinasi. Rumus yang digunakan adalah: D = r x 100% Arti tanda dalam rumus tersebut adalah: D = Determinasi (kontribusi) yang dicari R = Nilai koefisien korelasi C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis terhadap data hasil penelitian dan sesuai dengan hipotesis yang penulis ajukan, maka hasil penelitian tersebut dapat penulis bahas sebagai berikut. 1. Hipotesis pertama menyatakan, Terdapat kontribusi yang berarti antara fleksibilitas bahu dengan hasil lemparan windmill dalam permainan softball pada atlet softball kota Tasikmalaya hasilnya hipotesis diterima, di mana nilai korelasi yang diperoleh yaitu sebesar 0,73 termasuk dalam kategori cukup. Diterimanya hipotesis tersebut disebabkan dalam olahraga softball fleksibillits bahu dibutuhkan pada saat melakukan lemparan windmill. Sehingga fleksibilitas bahu diduga sangat berkontribusi. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan determinasi, di mana dukungan fleksibilitas bahu terhadap hasil lemparan windmill sebesar 53,00%.
11. Hipotesis kedua yang menyatakan, Terdapat kontribusi yang berarti power otot lengan dengan hasil lemparan windmill dalam permainan softball pada atlet softball kota Tasikmalaya, hasilnya hipotesis diterima dan termasuk kategori cukup sebesar 0,68. Diterima hipotesis kedua ini disebabkan dalam olahraga softball lempran windmill, power otot lengan sangat dominan digunakan terutama ketika lemparan yang banyak dalam setiap permainan. Dengan demikian, maka diduga bahwa power otot lengan sangat berkontribusi dengan hasil lemparan windmill. Hal ini didukung oleh hasil penghitungan determinasi yang hasilnya sebesar 46,00%. 3. Hipotesis ketiga yaitu Terdapat kontribusi yang berarti antara fleksibilitas bahu dan power otot lengan secara bersama-sama dengan hasil lemparan windmill dalam permainan softball pada atlet softball kota Tasikmalaya hasilnya hipotesis diterima dan termasuk kategori cukup. Diterimanya hipotesis ketiga ini disebabkan oleh kedua komponen ini secara bersama-sama mendukung terhadap hasil lemparan windmill. Sehingga kedua komponen ini sangat berkontribusi dengan hasil lemparan windmill. Hal ini terbukti berdasarkan hasil penghitungan determinasi, hipotesis ini mendapat dukungan sebesar 5,00% sedangkan sisanya sebesar 75,00% merupakan dukungan faktor lain, di antaranya faktor teknik dan lingkungan. Penguasaan teknik dasar permainan softball merupakan faktor yang sangat penting dalam permainan softball. Lemparan merupakan salah satu teknik yang terdapat dalam permainan softball, karena lemparan windmil merupakan serangan awal dalam permainan softball. Untuk dapat melakukan lemparan windmill dibutuhkan salah satu komponen biomotorik yaitu berupa kekuatan (power) otot lengan dan fleksibilitas bahu. Power otot lengan yang ditunjukkan saat gerakan melempar dengan teknik windmill tangan atas, sangat mempengaruhi keras dan cepatnya suatu lemparan. Kekuatan otot lengan merupakan daya dorong dari gerakan lanjutan lengan yang membuat hasil lemparan bola lebih kuat. Dengan demikian jelas bahwa kekuatan otot lengan mempunyai kontribusi dan peranan yang penting dalam menunjang keberhasilan pelaksanaan lemparan windmill. Kekuatan otot lengan yang baik
1 memberikan dampak positif berkaitan dengan kekuatan dalam melakukan suatu lemparan pada saat melemparkan bola. Fleksibilitas bahu dalam melakukan lemparan windmill permainan softball ditunjukkan pada saat pemain melakukan gerakan memutarkan bahu 360 derajat. Dalam pelaksanaan gerakan lemparan windmill diawali dengan memegang bola di depan dada kemudian diputarkan dari depan kebelakang dan diteruskan dengan gerakan melepaskan bola. Gerakan ini membutuhkan fleksibilits bahu yang baik. Sebab apabila tidak memiliki fleksibilitas bahu yang baik, akan mengakibatkan pelaksanaan gerakan mengalami kegagalan melempar. Misalnya seperti, bola tidak mengarah tepat pada sasaran. Dengan demikian dari kedua variabel di atas, diharapkan dimiliki oleh seorang pemain softball guna menunjang keterampilan bermain softball umumnya dan khususnya untuk menunjang ketepatan hasi lmparan windmill dalam permainan softball. Telah dikemukakan di atas bahwa, fleksibilitas bahu dan power otot lengan dengan kemampuan lemparan windmill menunjukkan adanya keterkaitan dari satu variabel ke variabel lainnya. Keterkaitan dari hasil lemparan windmill didukung dengan unsur gerak yang ada. Lemparan windmill memiliki gerakan yang komplek dari mulai gerakan tangan yang memutar 360 derajat, dan pelemparan bola dengan kekuatan dan kecepatan yang maksimal. D. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data hasil penelitian, yang diperoleh melalui pengukuran fleksibilitas bahu, power otot lengan dan keterampilan lemparan windmill, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut. 1. Terdapat kontribusi yang berarti fleksibilitas bahu terhadap hasil lemparan windmill dalam permainan softball pada atlet softball kota Tasikmalaya sebesar 53%.
13. Terdapat kontribusi yang berarti power otot lengan terhadap hasil lemparan windmill dalam permainan softball pada atlet softball kota Tasikmalaya sebesar 46% 3. Terdapat kontribusi yang berarti fleksibilitas bahu dan power otot lengan secara Saran bersama-sama terhadap hasil lemparan windmill dalam permainan softball pada atlet softball kota Tasikmalaya sebesar 5%. Berdasarkan hasil penelitian di atas, penulis menyarankan kepada berbagai pihak yang terkait dengan bidang keolahragaan khususnya dengan cabang olahraga permainan softball, bahwa untuk menghasilkan keterampilan lemparan windmill yang efektif diutamakan melatih fleksiblitas bahu dan power otot lengan secara bersamasama. E. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 013. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: bina Aksara. Badriah,Dewi Laelatul. 00. Fisiologi Olahraga Dalam Perspektik Teoritis dan Praktik,Bandun: Pustaka Ramadhan Damiri,Ahmad. 1984. Anatomi manusia Unit Mytology. Bandung :FPOK IKIP. Harsono.(1998) Coaching dan aspek-aspek psikologi dalam coaching. Jakarta;Tambak Kusuma. Harsono. 001. Latihan Kondisi Fisik. Jakarta : Pusat Ilmu Olahraga KONI Pusat. Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam coaching. Jakarta : Tambak Kusumo. Hairy, Janusul. 1999. Dasar-dasar Kesehatan Olahrga. Jakarta: Universitas Terbuka. Lutan, Rusli. 003. Pembaruan pendidikan jasmani di indonesia. Jakarta : Depdiknas Mukholid, Agus (004) pendidikan jasmani dan Olahraga. Jakarta : yudistira Nasution. 004. Metode Research. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Nurhasan.1999. Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga, Bandung FPOK IKIP Bandung.
14 Nurhasan dan Abdul Narlan. 001. Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Tasikmalaya. PJKR FKIP UNSIL Parno. 199. Olahraga Pilihaan Softball. Depdikbud. PBVSI. 1995. Metodologi Pelatihan. Jakarta: Sekum. PP.PBVSI. Sajoto, Mochammad. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta : Dirjen Dikti PLPTK. Dekdikbud Suhardi, kus. 010. Pengaruh Pembelajaran teknik lempparan dan kmampuan motorik terhadap hasil belajar pitching (Studi Deskriptif UKM Softball Universitas Pendidikan Indonesia Bandung). Bandung : Universitas Pendidikn Indonsia Bandung. Tidak diterbitkan Syaifudin. 1997. Anatomi Fisiologi untuk Siswa Perawat. Jakarta : EGC. Surachmad, Winarno. 1998. Dasar dan Teknik Reserch, Pengantar Metodologi Ilmiah. Bandung : Tarsito. Sugiyono. 1999. Statistika untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta. Sugiyono. 014. Statistik untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta.