DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : KEP-68 / BC / 1997 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P 14/BC/2006 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P - 16 /BC/2008 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN RI NOMOR 17/KMK

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P - 17 /BC/2008 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P - 31/BC/2007

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-15/BC/2008 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P- 42 /BC/2010

TENTANG PELUNASAN CUKAI MENTERI KEUANGAN,

TATA CARA PENYEDIAAN PITA CUKAI HASIL TEMBAKAU

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER - 49 /BC/2011 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER - 57/BC/2012

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI TENTANG NOMOR P- 39/BC/2009

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-11/BC/2007 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pasal II Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 30 Maret 2009 DIREKTUR JENDERAL,

P - 39/BC/2009 PELEKATAN PITA CUKAI HASIL TEMBAKAU DAN MINUMAN MENGANDUNG ETIL ALKOHOL

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P- 3 /BC/2010 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 111/PMK.04/2008 TENTANG PEMBERITAHUAN BARANG KENA CUKAI YANG SELESAI DIBUAT MENTERI KEUANGAN,

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P - 43 /BC/2010 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 146/PMK.04/2010 TENTANG

SURAT SETORAN PABEAN, CUKAI, DAN PAJAK (SSPCP)

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR: P- 05 /BC/2006

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER- 55/BC/2012

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR: KEP-06/BC/1996 TENTANG TATA CARA PEMESANAN PITA CUKAI HASIL TEMBAKAU DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 237/PMK.04/2009 TENTANG TIDAK DIPUNGUT CUKAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 128/KMK.05/2000 TENTANG TOKO BEBAS BEA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

KOP SURAT PEMOHON (PIHAK YANG BERHAK) Nomor : Tanggal... Lampiran : Hal : Permohonan Pengembalian Cukai dan/atau Denda Administrasi *)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER - 43 /BC/2012

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 69/PMK.04/2009 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR: PER- 43 /BC/2011

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 213/PMK.04/2008

SE - 26/BC/2009 PELAYANAN PITA CUKAI

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-27/BC/2009 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER- 35/BC/2014 TENTANG TATA CARA TIDAK DIPUNGUT CUKAI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER- 35/BC/2014 TENTANG TATA CARA TIDAK DIPUNGUT CUKAI

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

SURAT SETORAN PABEAN, CUKAI, DAN PAJAK (SSPCP)

P - 44/BC/2009 DAFTAR KODE STANDAR INTERNASIONAL YANG DIGUNAKAN UNTUK PENGISIAN PEMBERITAHUAN PABEAN

NOMOR : 38/PMK.04/2005 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN BEA MASUK, DENDA ADMINISTRASI, DAN/ATAU BUNGA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER - 53/BC/2011 TENTANG

Sehubungan dengan diterbitkannya surat tagihan (STCK-1) nomor :...(6)... tanggal...(7)... (terlampir), kami yang bertanda tangan di bawah ini:

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 70 / PMK.04 / 2009 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN

TENTANG TATA CARA PENAGIHAN DI BIDANG CUKAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 118/KMK.04/2004 TENTANG

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : KEP- 97 /BC/ 1997 TENTANG PENETAPAN HARGA JUAL ECERAN MINUMAN MENGANDUNG ETIL ALKOHOL

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR: KEP- 64/BC/1997 TENTANG

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 24/PMK.04/2011 TENTANG : TATA CARA PENAGIHAN DI BIDANG CUKAI

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : KEP-17 /BC/ 1996 TENTANG PENETAPAN HARGA JUAL ECERAN MINUMAN MENGANDUNG ETIL ALKOHOL

BUKTI PENERIMAAN JAMINAN (BPJ) NOMOR :...(3)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-26/BC/2008

TATALAKSANA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PENERIMAAN NEGARA DALAM RANGKA IMPOR MELALUI BANK DEVISA PERSEPSI/POS PERSEPSI

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37/PMK.04/2013 TENTANG TOKO BEBAS BEA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.530, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Barang Kena Cukai. Penibunan. Kawasan Pabean. Pencabutan.

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-26/BC/2009 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER - 01 /BC/2014 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-46/BC/2010 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-36/BC/2010 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI KPPBC TIPE MADYA PABEAN

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR SE - 09/BC/2017

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR: P-19/BC/2007

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-38/BC/2007

P - 48/BC/2009 DESAIN PITA CUKAI HASIL TEMBAKAU DAN MINUMAN MENGANDUNG ETIL ALKOHOL

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER - 18/BC/2017 TENTANG DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,

SURAT EDARAN Nomor SE-17/BC/2005 TENTANG

-1- PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER- 2 /BC/2011 TENTANG PENGELOLAAN JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 118/KMK. 04/2004 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER - 45/BC/2012

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 110/PMK.04/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 116/PMK.04/2005 TENTANG

NOMOR 115/PMK.04/2008 TENTANG PENCACAHAN DAN POTONGAN ATAS ETIL ALKOHOL DAN MINUMAN YANG MENGANDUNG ETIL ALKOHOL MENTERI KEUANGAN,

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-20/BC/2008

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 226/PMK.04/2014 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 47/PMK.04/2007 TENTANG PEMBEBASAN CUKAI MENTERI KEUANGAN,

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN 237/PMK.04/2009 TENTANG TIDAK DIPUNGUT CUKAI

PER - 7/BC/2011 TATA CARA PEMUNGUTAN CUKAI ETIL ALKOHOL, MINUMAN MENGANDUNG ETIL ALKOHOL, DAN KONSEN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER- 52 /BC/2012

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 13/PMK.04/2006 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 205/PMK.011/2014 TENTANG

Menimbang : Mengingat :

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-29/BC/2008 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 226/PMK.04/2014 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 146/PMK.04/2010 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-23/BC/2007 TENTANG LABEL TANDA PENGAWASAN CUKAI UNTUK BARANG KENA CUKAI YANG DIJUAL DI TOKO BEBAS BEA DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI, Menimbang : a. bahwa Barang Kena Cukai yang dijual di Toko Bebas Bea diberikan fasilitas berupa pembebasan cukai sehingga perlu dilakukan pengawasan terhadapnya; b. bahwa desain Label Tanda Pengawasan Cukai yang ada perlu dilakukan perubahan guna mendukung pengawasan secara optimal; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan kembali Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai tentang Label Tanda Pengawasan Cukai untuk Barang Kena Cukai yang Dijual di Toko Bebas Bea; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4661); 2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3613); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1996 tentang Tempat Penimbunan Berikat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3638) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1997 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3717); 4. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 128/KMK.05/2000 tentang Toko Bebas Bea; 5. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 453/KMK.04/2002 tentang Tata Laksana Kepabeanan di Bidang Impor sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 112/KMK.04/2003; 6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 47/PMK.04/2007 tentang Pembebasan Cukai; 7. Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai nomor KEP-74/BC/2001 tentang Tata Cara Pengusahaan dan Tata Laksana Pemasukan dan Pengeluaran Barang ke dan dari Toko Bebas Bea. MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI TENTANG LABEL TANDA PENGAWASAN CUKAI UNTUK BARANG KENA CUKAI YANG DIJUAL DI TOKO BEBAS BEA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini, yang dimaksud dengan: 1. Toko Bebas Bea adalah bangunan dengan batas-batas tertentu yang dipergunakan untuk melakukan kegiatan usaha menjual barang asal impor dan atau barang asal Daerah Pabean kepada warga negara asing tertentu yang bertugas di Indonesia, orang yang berangkat ke luar negeri, atau orang yang tiba dari luar negeri dengan

mendapatkan pembebasan Bea Masuk, Cukai, dan Pajak, atau tidak mendapatkan pembebasan. 2. Pengusaha Toko Bebas Bea adalah perseroan terbatas yang khusus menjual barang-barang asal impor dan Daerah Pabean Indonesia Lainnya (DPIL) di Toko Bebas Bea. 3. Pengusaha Pabrik Minuman Mengandung Etil Alkohol adalah pengusaha minuman mengandung etil alkohol dalam negeri yang hasil produksinya dijual di Toko Bebas Bea. 4. Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau adalah pengusaha hasil tembakau dalam negeri yang hasil produksinya dijual di Toko Bebas Bea. 5. Kantor Pusat adalah Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. 6. Kantor Pelayanan adalah Kantor Pelayanan Bea dan Cukai yang mengawasi Toko Bebas Bea yang bersangkutan. Pasal 2 Barang Kena Cukai yang dijual di Toko Bebas Bea yang cukainya belum dilunasi wajib dilekati Label Tanda Pengawasan Cukai. Pasal 3 (1) Barang Kena Cukai berupa hasil tembakau dan minuman mengandung etil alkohol dalam negeri yang akan dimasukkan ke Toko Bebas Bea wajib dilekati Label Tanda Pengawasan Cukai sebelum dikeluarkan dari Pabrik. (2) Barang Kena Cukai berupa hasil tembakau dan minuman mengandung etil alkohol asal impor yang akan dimasukkan ke Toko Bebas Bea wajib dilekati Label Tanda Pengawasan Cukai sebelum dimasukkan ke dalam Daerah Pabean. BAB II DESAIN LABEL TANDA PENGAWASAN CUKAI Pasal 4 (1) Label Tanda Pengawasan Cukai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 untuk minuman mengandung etil alkohol berjumlah 105 keping setiap lembar. (2) Label Tanda Pengawasan Cukai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berukuran 1,5 cm X 3,8 cm setiap keping. (3) Desain setiap keping Label Tanda Pengawasan Cukai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sekurang-kurangnya memuat: a. teks REPUBLIK INDONESIA ; b. gambar logo Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; c. teks INDONESIA DUTY & EXCISE NOT PAID ; d. teks MMEA ; dan e. teks BCBCBC. Pasal 5 (1) Label Tanda Pengawasan Cukai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 untuk hasil tembakau berjumlah 150 keping setiap lembar. (2) Label Tanda Pengawasan Cukai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berukuran 2,1 cm X 4,5 cm setiap keping. (3) Desain setiap keping Label Tanda Pengawasan Cukai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sekurang-kurangnya memuat:

a. teks REPUBLIK INDONESIA ; b. gambar logo Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; c. gambar logo Garuda Pancasila Lambang Negara Republik Indonesia; d. teks INDONESIA DUTY & EXCISE NOT PAID ; e. teks BCBCBC ; dan f. foil hologram yang memuat logo Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, angka Tahun Anggaran, teks BC, dan teks RI. BAB III PENYEDIAAN, PEMESANAN, DAN PELEKATAN LABEL TANDA PENGAWASAN CUKAI Pasal 6 (1) Penyediaan Label Tanda Pengawasan Cukai untuk minuman mengandung etil alkohol asal impor dilakukan di Kantor Pusat. (2) Penyediaan Label Tanda Pengawasan Cukai untuk minuman mengandung etil alkohol asal dalam negeri dan hasil tembakau dilakukan di Kantor Pelayanan. Pasal 7 (1) Pemesanan Label Tanda Pengawasan Cukai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dilakukan oleh pemegang NPPBKC dengan ketentuan: a. untuk hasil tembakau asal impor dilakukan oleh pengusaha Toko Bebas Bea; b. untuk minuman mengandung etil alkohol asal impor dilakukan oleh importir terdaftar minuman mengandung etil alkohol; c. untuk hasil tembakau dalam negeri dilakukan oleh pengusaha pabrik hasil tembakau; atau d. untuk minuman mengandung etil alkohol dalam negeri dilakukan oleh pengusaha pabrik minuman mengandung etil alkohol. (2) Pemesanan Label Tanda Pengawasan Cukai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan menggunakan dokumen pemesanan Label Tanda Pengawasan Cukai (CK-1B). (3) Format CK-1B sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menggunakan format sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini. Pasal 8 Label Tanda Pengawasan Cukai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dilekatkan pada kemasan penjualan eceran Barang Kena Cukai sehingga mudah dilihat dan dibaca. BAB IV BIAYA PENCETAKAN LABEL TANDA PENGAWASAN CUKAI Pasal 9 (1) Untuk memperoleh Label Tanda Pengawasan Cukai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, pengusaha Toko Bebas Bea, Importir, pengusaha pabrik minuman mengandung etil alkohol, dan pengusaha pabrik hasil tembakau dikenakan biaya pencetakan Label Tanda Pengawasan Cukai.

(2) Biaya pencetakan Label Tanda Pengawasan Cukai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan: a. untuk minuman mengandung etil alkohol sebesar Rp21.000,00 per lembar; b. untuk hasil tembakau sebesar Rp1.800,00 per lembar. Pasal 10 Tata cara penyediaan Label Tanda Pengawasan Cukai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dan pemesanan Label Tanda Pengawasan Cukai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 untuk Barang Kena Cukai yang dijual di Toko Bebas Bea diatur sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini. BAB V KETENTUAN PERALIHAN Pasal 11 Barang Kena Cukai yang belum dilekati Label Tanda Pengawasan Cukai yang masih berada di Toko Bebas Bea sebelum Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini berlaku, harus sudah dilekati Label Tanda Pengawasan Cukai paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal berlakunya Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini. BAB VI PENUTUP Pasal 12 Pada saat Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini mulai berlaku, Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-68/BC/1997 tentang Label Tanda Pengawasan Cukai untuk Barang Kena Cukai yang Dijual di Toko Bebas Bea sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-56/BC/1999 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 13 Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Salinan Sesuai Dengan Aslinya Sekretaris Direktorat Jenderal u.b. Kepala Bagian Organisasi dan Tatalaksana Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 05 Juli 2007 DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI, ANWAR SUPRIJADI NIP 120050332 Nofrial NIP 060040274

LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-23/BC/2007 TENTANG LABEL TANDA PENGAWASAN CUKAI UNTUK BARANG KENA CUKAI YANG DIJUAL DI TOKO BEBAS BEA Diisi oleh Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Nomor : Tanggal : CK-1B Lembar : Asli/Kedua/Ketiga Kode Kantor : PEMESANAN LABEL TANDA PENGAWASAN CUKAI 1. Nama Perusahaan :... 2. Alamat Perusahaan :... 3. Nama Pengusaha :... 4. No dan Tgl. NPPBKC /Izin TBB :... 5. Yang Diberi Kuasa :... 6. Jenis Barang Kena Cukai :... 7. Cara pembayaran :... No. Merk Jumlah (Lembar) Jumlah Biaya Pengganti Jumlah Lembar x Rp. /Lbr Jumlah Cukai Jumlah total 8. Catatan Petugas : Jumlah Biaya Pengganti Yang Dibayar Nomor Diserahkan Label Tanda Pengawasan Cukai Tanggal Paraf Diminta pada tanggal : Pengusaha CAP (...)

I Kolom untuk Bendaharawan 1. Bendaharawan DJBC di... 2. Menerangkan bahwa Pengusaha di... 3. Pemesanan Label Tanda Pengawasan Cukai nomor...tanggal... 4. Jumlah biaya pengganti Rp... (...) 5. Pelunasan biaya pengganti secara tunai Dengan SSCP nomor...tanggal......, tanggal... Bendaharawan DJBC CAP (...) NIP.... II Tanda Terima Label Tanda Pengawasan Cukai 1. Nama Penerima Label Tanda Pengawasan Cukai :... 2. Alamat Penerima Label Tanda Pengawasan Cukai :... 3. Kuasa dari :... Pada hari ini telah menerima Label Tanda Pengawasan Cukai yang dipesan dengan dokumen pemesanan CK-1B nomor :... tanggal......, tanggal... CAP Pengusaha/Kuasa (...)... III Penyerahan Label Tanda Pengawasan Cukai Diberitahukan kepada Bendaharawan DJBC di... Bahwa Label Tanda Pengawasan Cukai yang dipesan dengan dokumen pemesanan CK-1B nomor... tanggal... telah diserahkan pada tanggal......, tanggal... Pejabat Bea dan Cukai (...) NIP... Salinan Sesuai Dengan Aslinya Sekretaris Direktorat Jenderal u.b. Kepala Bagian Organisasi dan Tatalaksana DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI, ANWAR SUPRIJADI NIP 120050332 Nofrial NIP 060040274

LAMPIRAN II PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-23/BC/2007 TENTANG LABEL TANDA PENGAWASAN CUKAI UNTUK BARANG KENA CUKAI YANG DIJUAL DI TOKO BEBAS BEA TATA CARA PEMESANAN DAN PENYEDIAAN LABEL TANDA PENGAWASAN CUKAI UNTUK BARANG KENA CUKAI YANG DIJUAL DI TOKO BEBAS BEA A. Tata Cara Penyediaan dan Pemesanan Label Tanda Pengawasan Cukai Minuman Mengandung Etil Alkohol Asal Impor 1. Importir terdaftar minuman mengandung etil alkohol melakukan kegiatan sebagai berikut: a. mengisi format CK-1B secara lengkap dan benar dan menandatanganinya; CK-1B dibuat dalam rangkap 5 dengan perincian sebagai berikut: - lembar ke-1 : untuk Direktur Cukai u.p. Kasubdit Pita Cukai; - lembar ke-2 : untuk Kantor Pelayanan Bea dan Cukai yang mengawasi pelabuhan pemasukan; - lembar ke-3 : untuk yang bersangkutan; - lembar ke-4 : untuk Kantor Wilayah yang membawahi Kantor Pelayanan Bea dan Cukai; dan - lembar ke-5 : untuk Bank Persepsi atau PT (PERSERO) Pos Indonesia. b. melakukan pembayaran biaya pencetakan Label Tanda Pengawasan Cukai pada Bank Persepsi atau PT (PERSERO) Pos Indonesia; c. mengajukan CK-1B beserta SSPCP kepada Kepala Kantor; d. menyerahkan CK-1B lembar ke-1 beserta fotokopi SSPCP yang telah dilegalisasi dan dokumen pelengkap lainnya kepada Direktur Cukai u.p. Kasubdit Pita Cukai guna pengambilan Label Tanda Pengawasan Cukai; e. menerima Label Tanda Pengawasan Cukai dari Kepala Seksi Penyimpanan dan Pendistribusian; f. mencocokkan jumlah Label Tanda Pengawasan Cukai yang diterima dengan yang tertera dalam CK-1B; dan g. menandatangani CK-1B lembar ke-1 pada carik II dan tanda terima Label Tanda Pengawasan Cukai sebagai bukti bahwa telah menerima Label Tanda Pengawasan Cukai dengan lengkap dan benar. 2. Kepala Kantor Pelayanan melakukan kegiatan sebagai berikut: a. menerima CK-1B dari Importir terdaftar minuman mengandung etil alkohol; b. meneliti apakah pengusaha yang bersangkutan memenuhi persyaratan untuk memesan Label Tanda Pengawasan Cukai. Dalam hal tidak memenuhi, CK-1B dikembalikan kepada importir terdaftar minuman mengandung etil alkohol; c. meneliti kelengkapan dan kebenaran pengisian dokumen CK-1B meliputi: - nama importir terdaftar minuman mengandung etil alkohol; - alamat importir terdaftar minuman mengandung etil alkohol; - Nomor dan Tanggal NPPBKC; - yang diberi kuasa; - jenis barang kena cukai; - merk barang kena cukai; - jumlah lembar; dan - kebenaran perhitungan jumlah biaya pencetakan Label Tanda Pengawasan Cukai. d. dalam hal pengisian CK-1B telah lengkap dan benar, mencatat data CK-1B pada Buku Daftar Dokumen Pemesanan LTPC (BDCK-3B), memberi nomor CK-1B dari buku BDCK-3B, dan mencatat nomor serta tanggal SSPCP pada carik CK-1B; e. dalam hal pengisian CK-1B tidak lengkap atau tidak benar, CK-1B dikembalikan kepada importir terdaftar minuman mengandung etil alkohol untuk dilengkapi atau diperbaiki; f. menyerahkan kepada importir terdaftar minuman mengandung etil alkohol: - CK-1B lembar ke-1 beserta fotokopi SSPCP yang telah dilegalisasi dan dokumen

pelengkap lainnya untuk diteruskan kepada Direktur Cukai u.p. Kasubdit Pita Cukai; dan - CK-1B lembar ke-3 untuk arsip yang bersangkutan; g. mengirimkan CK-1B lembar ke-4 beserta fotokopi SSPCP dan dokumen pelengkap lainnya ke Kantor Wilayah yang membawahi Kantor Pelayanan Bea dan Cukai; dan h. dalam hal Label Tanda Pengawasan Cukai telah diterima importir terdaftar minuman mengandung etil alkohol, menerima dari Kepala Seksi Penyimpanan dan Pendistribusian carik III CK-1B. 3. Kasubdit Pita Cukai melakukan kegiatan sebagai berikut: a. menerima CK-1B beserta fotokopi SSPCP yang telah dilegalisasi dan dokumen pelengkap lainnya dari importir terdaftar Minuman Mengandung Etil Alkohol; b. meneliti kebenaran pengisian CK-1B beserta fotokopi SSPCP yang telah dilegalisasi dan dokumen pelengkap lainnya; dan c. meneruskan CK-1B beserta fotokopi SSPCP yang telah dilegalisasi dan dokumen pelengkap lainnya kepada Kepala Seksi Penyimpanan dan Pendistribusian. 4. Kepala Seksi Penyimpanan dan Pendistribusian melakukan kegiatan sebagai berikut: a. menerima CK-1B beserta fotokopi SSPCP yang telah dilegalisasi dan dokumen pelengkap lainnya dari Kasubdit Pita Cukai; b. meneliti kebenaran pengisian CK-1B beserta fotokopi SSPCP yang telah dilegalisasi dan dokumen pelengkap lainnya; c. apabila pengisian CK-1B beserta fotokopi SSPCP yang telah dilegalisasi dan dokumen pelengkap lainnya kedapatan benar, mencatat pada buku bambu (Buku Daftar CK-1B) dan memberi nomor penerimaan dokumen CK-1B; d. dalam hal ditemukan ketidakbenaran pengisian CK-1B, maka CK-1B tersebut tidak dilayani dan dikembalikan kepada Kepala Kantor Pelayanan; e. membuatkan usulan pesanan Label Tanda Pengawasan Cukai kepada Kepala Seksi Penyediaan dan Penukaran; f. menerima Label Tanda Pengawasan Cukai dari Kepala Seksi Penyediaan dan Penukaran; g. menyetujui pengeluaran Label Tanda Pengawasan Cukai untuk diserahkan kepada importir terdaftar minuman mengandung etil alkohol; h. menyerahkan Label Tanda Pengawasan Cukai sesuai dengan CK-1B kepada importir terdaftar minuman mengandung etil alkohol dengan membuat tanda terima Label Tanda Pengawasan Cukai; i. mengirimkan carik III CK-1B kepada Kepala Kantor Pelayanan asal CK-1B; dan j. mengarsipkan CK-1B lembar ke-1 tanpa carik III beserta tanda terima Label Tanda Pengawasan Cukai. 5. Kepala Seksi Penyediaan dan Penukaran melakukan kegiatan sebagai berikut: a. menerima usulan pesanan Label Tanda Pengawasan Cukai dari Kepala Seksi Penyimpanan dan Pendistribusian; b. meneliti usulan pesanan Label Tanda Pengawasan Cukai; c. membuat daftar pesanan Label Tanda Pengawasan Cukai kepada penyedia Label Tanda Pengawasan Cukai; d. menerima Label Tanda Pengawasan Cukai dari penyedia Label Tanda Pengawasan Cukai; e. menyerahkan Label Tanda Pengawasan Cukai kepada Seksi Penyimpanan dan Pendistribusian; dan f. mengarsipkan usulan pesanan Label Tanda Pengawasan Cukai tersebut.

B. Tata Cara Pemesanan Label Tanda Pengawasan Cukai untuk Minuman Mengandung Etil Alkohol Dalam Negeri, Hasil Tembakau Asal Impor, dan Hasil Tembakau Dalam Negeri 1. Pengusaha pabrik minuman mengandung etil alkohol, pengusaha Toko Bebas Bea, atau pengusaha pabrik hasil tembakau melakukan kegiatan sebagai berikut: a. mengisi format CK-1B secara lengkap dan benar dan menandatanganinya; CK-1B dibuat dalam rangkap 5 dengan perincian sebagai berikut: - lembar ke-1 : untuk Direktur Cukai u.p. Kasubdit Pita Cukai; - lembar ke-2 : untuk Kantor Pelayanan Bea dan Cukai; - lembar ke-3 : untuk yang bersangkutan; - lembar ke-4 : untuk Kantor Wilayah yang membawahi Kantor Pelayanan Bea dan Cukai; dan - lembar ke-5 : untuk Bank Persepsi atau PT (PERSERO) Pos Indonesia. b. melakukan pembayaran biaya pengganti pencetakan LTPC pada Bank Persepsi atau PT (PERSERO) Pos Indonesia; c. mengajukan CK-1B beserta SSPCP kepada Kepala Kantor; d. menerima Label Tanda Pengawasan Cukai dari Kepala Seksi Perbendaharaan; e. mencocokkan jumlah Label Tanda Pengawasan Cukai yang diterima dengan yang tertera dalam CK-1B; dan f. menandatangani CK-1B lembar ke-1 pada carik II dan tanda terima Label Tanda Pengawasan Cukai sebagai bukti telah menerima Label Tanda Pengawasan Cukai dengan lengkap dan benar. 2. Kepala Kantor Pelayanan melakukan kegiatan sebagai berikut: a. menerima CK-1B dari pengusaha pabrik minuman mengandung etil alkohol, pengusaha Toko Bebas Bea, atau pengusaha pabrik hasil tembakau; b. meneliti apakah pengusaha yang bersangkutan memenuhi persyaratan untuk memesan Label Tanda Pengawasan Cukai. Dalam hal tidak memenuhi, CK-1B dikembalikan kepada pengusaha pabrik minuman mengandung etil alkohol, pengusaha Toko Bebas Bea, atau pengusaha pabrik hasil tembakau; c. meneliti kelengkapan dan kebenaran pengisian dokumen CK-1B meliputi: - nama pengusaha pabrik minuman mengandung etil alkohol, pengusaha Toko Bebas Bea, atau pengusaha pabrik hasil tembakau; - alamat pengusaha pabrik minuman mengandung etil alkohol, pengusaha Toko Bebas Bea, atau pengusaha pabrik hasil tembakau; - Nomor dan Tanggal NPPBKC; - yang diberi kuasa; - jenis BKC; - merk BKC; - jumlah lembar; dan - kebenaran perhitungan jumlah biaya pengganti pencetakan LTPC. d. meneruskan CK-1B beserta SSPCP kepada Kepala Seksi Perbendaharaan. 3. Kepala Seksi Perbendaharaan melakukan kegiatan sebagai berikut: a. menerima CK-1B beserta SSPCP dari Kepala Kantor Pelayanan; b. meneliti kebenaran pengisian CK-1B beserta SSPCP; c. dalam hal pengisian CK-1B telah lengkap dan benar, mencatat data CK-1B pada Buku Daftar Dokumen Pemesanan LTPC (BDCK-3B), memberi nomor CK-1B dari buku BDCK-3B, dan mencatat nomor serta tanggal SSPCP pada carik CK-1B; d. dalam hal pengisian CK-1B tidak lengkap atau tidak benar, CK-1B dikembalikan kepada pengusaha pabrik minuman mengandung etil alkohol, pengusaha Toko Bebas Bea, atau pengusaha pabrik hasil tembakau untuk dilengkapi atau diperbaiki; e. melakukan pemesanan penyediaan Label Tanda Pengawasan Cukai kepada Direktur Cukai u.p. Kasubdit Pita Cukai dengan mengirimkan salinan CK-1B yang telah ditandasahkan oleh

Kepala Seksi Perbendaharaan melalui Kepala Kantor Pelayanan; f. menerima Label Tanda Pengawasan Cukai dari Subdit Pita Cukai; g. menyetujui pengeluaran Label Tanda Pengawasan Cukai untuk diserahkan kepada pengusaha pabrik minuman mengandung etil alkohol, pengusaha Toko Bebas Bea, atau pengusaha pabrik hasil tembakau; h. menyerahkan Label Tanda Pengawasan Cukai sesuai CK-1B kepada pengusaha pabrik minuman mengandung etil alkohol, pengusaha Toko Bebas Bea, atau pengusaha pabrik hasil tembakau dengan membuat tanda terima Label Tanda Pengawasan Cukai; dan i. mengarsipkan CK-1B lembar ke 1 beserta tanda terima Label Tanda Pengawasan Cukai. 4. Kasubdit Pita Cukai melakukan kegiatan sebagai berikut: a. menerima pemesanan penyediaan Label Tanda Pengawasan Cukai berdasarkan salinan CK-1B yang telah ditandasahkan oleh Kepala Seksi Perbendaharaan melalui Kepala Kantor Pelayanan; dan b. meneliti kebenaran pengisian pemesanan penyediaan Label Tanda Pengawasan Cukai dan meneruskan kepada Kepala Seksi Penyimpanan dan Pendistribusian. 5. Kepala Seksi Penyimpanan dan Pendistribusian melakukan kegiatan sebagai berikut: a. menerima pemesanan penyediaan Label Tanda Pengawasan Cukai berdasarkan salinan CK-1B yang telah ditandasahkan oleh Kepala Seksi Perbendaharaan dari Kasubdit Pita Cukai; b. meneliti kebenaran pengisian pemesanan penyediaan Label Tanda Pengawasan Cukai; c. membuatkan usulan pesanan Label Tanda Pengawasan Cukai kepada Kepala Seksi Penyediaan dan Penukaran; d. menerima Label Tanda Pengawasan Cukai dari Kepala Seksi Penyediaan dan Penukaran; dan e. mengirimkan Label Tanda Pengawasan Cukai kepada Kepala Kantor Pelayanan. 6. Kepala Seksi Penyediaan dan Penukaran melakukan kegiatan sebagai berikut: a. menerima usulan pesanan Label Tanda Pengawasan Cukai dari Kepala Seksi Penyimpanan dan Pendistribusian; b. meneliti usulan pesanan Label Tanda Pengawasan Cukai; c. membuat daftar pesanan Label Tanda Pengawasan Cukai kepada penyedia Label Tanda Pengawasan Cukai; d. menerima Label Tanda Pengawasan Cukai dari penyedia Label Tanda Pengawasan Cukai; e. menyerahkan Label Tanda Pengawasan Cukai kepada Seksi Penyimpanan dan Pendistribusian; dan f. mengarsipkan usulan pesanan Label Tanda Pengawasan Cukai tersebut. Salinan Sesuai Dengan Aslinya Sekretaris Direktorat Jenderal u.b. Kepala Bagian Organisasi dan Tatalaksana DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI, ANWAR SUPRIJADI NIP 120050332 Nofrial NIP 060040274