BUDIDAYA JAMUR TIRAM. Oleh : NILA ANGGRAENI PROGRAM STUDI HORTIKULTURA JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS TERSTRUKTUR SEMINAR (BUDIDAYA JAMUR) Oleh : AGUSMAN ( )

BAB I PENDAHULUAN. penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola dengan baik dan benar.

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari melalui hortikultura. Hortikultura

I. PENDAHULUAN. negara agraris yang sangat kaya dengan hasil bumi, baik yang dilakukan di area

PEMANFAATAN PUPUK KANDANG SAPI UNTUK PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)

BAB I PENDAHULUAN. lemak. Selain itu jamur juga banyak membutuhkan peluang usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan Allah SWT di muka bumi ini sebagai makhluk yang

KARYA ILMIAH STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

TEKNIK BUDIDAYA JAMUR TIRAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pemberdayaan Kelompok Tani Usaha Budidaya Jamur Tiram Kelurahan Kambo Kecamatan Mungkajang Kota Palopo. Sapar 1 Muh. Halim Palatte 2 Imran Ukkas 3

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai PDB Komoditas Hortikultura Berdasarkan Harga Berlaku Periode (Milyar Rp) No Komoditas

BAB I PENDAHULUAN. adalah jamur konsumsi (edible mushroom). Jamur konsumsi saat ini menjadi salah

TEKNOLOGI PEMBUATAN BIOBRIKET DARI LIMBAH BAGLOG

I. PENDAHULUAN. Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura (2011)

I. PENDAHULUAN. komoditi pertanian, menumbuhkan usaha kecil menengah dan koperasi serta

I. PENDAHULUAN. daerah satu dengan yang lainnya. Menurut konsep geografi yang pernah diuraikan

KARYA ILMIAH TENTANG. Oleh SUSI SUKMAWATI NPM

PENGARUH KOMBINASI TAKARAN DEDAK DAN LAMA PENGOMPOSAN MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)

ANALISIS USAHATANI JAMUR TIRAM DI DESA TITIAN RESAK KECAMATAN SEBERIDA KABUPATEN INDRAGIRI HULU PROVINSI RIAU

TUGAS AKHIR Pengaruh Komposisi Ampas Tebu Sebagai Media Pertumbuhan Terhadap Kualitas Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus)

BAB I PENDAHULUAN. satu sektor penting dalam mendukung perekonomian, sehingga bidang pertanian

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) (Studi Kasus di Kelurahan Pataruman Kecamatan Pataruman Kota Banjar) Abstrak

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jamur tiram putih banyak dijumpai di alam, terutama dimusim hujan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bebas, dikatakan tumbuhan sederhana karena tidak berklorofil dan tidak

Hasil rata-rata (Rp/PT) , , ,04

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sangat berperan penting sebagai sumber asupan gizi yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. menempati posisi penting dalam memberikan kontribusi bagi perekonomian

I. PENDAHULUAN. perekonomian yang seimbang, yang memiliki sektor industri yang kuat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Cahyana (1999),kandungan gizi jamur tiram putih yaitu protein

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.2. Jamur Tiram

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. setiap unit penelitian (baglog). Berat segar tubuh buah dan jumlah tubuh buah

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jenis jamur itu antara lain jamur kuping, jamur tiram, jamur shitake.

ABSTRAK. Tabel 1. Luas Tanam, Luas Panen, Hasil dan Produksi Jamur Tiram di Kabupaten Ciamis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aneka ragam jenis tanaman sayuran dapat dibudidayakan dan dihasilkan di

KAJIAN KOMPOSISI MEDIA UTAMA DAN PENAMBAHAN PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae). SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Rancangan yang

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya pada bidang usaha. Indonesia sedang melakukan terobosan baru

BAB I PENDAHULUAN. Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia, mengingat. pentingnya kebutuhan pangan untuk mencapai angka kecukupan gizi.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Jamur Tiram. digunakan. Jenis dan komposisi media akan menentukan kecepatan pertumbuhan

PEMANFAATAN TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT SEBAGAI MEDIA PERTUMBUHAN JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) DALAM UPAYA DIVERSIFIKASI PANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Peluang Bisnis Budidaya Jamur Tiram

I. PENDAHULUAN. Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pesat hal ini ditandai dengan besarnya permintaan pasar akan jamur, bahkan bisnis

PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG TONGKOL JAGUNG PADA MEDIA TANAM TERHADAP BERAT BASAH JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) SEBAGAI BAHAN AJAR BIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. kolesterol sehingga dapat mencegah penyakit darah tinggi (hipertensi) dan aman

Vol. 5 No. 2 Maret 2016 Hal Forum Bisnis Dan Kewirausahaan Jurnal Ilmiah STIE MDP. Dian Septianita

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SKRIPSI. PENAMBAHAN DEDAK PADI PADA MEDIA SERBUK GERGAJI TERHADAP PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA SYAZA MUSHROOM FARM DI KELURAHAN PAYOLANSEK KOTA PAYAKUMBUH

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Jamur ini bersifat heterotrof dan saprofit, yaitu jamur tiram

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terutama diperkotaan. Budidaya jamur di Indonesia masih sangat

DAFTAR PUSTAKA. Achmad, mugiono, arlianti,tyas. Asmi, Chotimatul Panduan Lengkap Jamur. Bogor: Penebar Swadaya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terintegrasi dan tidak bisa dipisahkan yaitu pertama, pilar pertanian primer

V. GAMBARAN UMUM P4S NUSA INDAH

KARYA ILMIAH TENTANG. BUDIDAYA CAISIN (Brassica juncea) SECARA ORGANIK DENGAN PENGARUH BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan umum Ayam Broiler. sebagai penghasil daging, konversi pakan irit, siap dipotong pada umur relatif

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyediakan makanan sendiri dengan cara fotosintesis seperti pada

ANALISIS USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA AGROEKOSISTEM LAHAN TADAH HUJAN

KARYA ILMIAH TENTANG PENGARUH WAKTU PEMBERIAN PUPUK KANDANG PADA BUDIDAYA CAISIN (Brassica juncea L.) SECARA ORGANIK. Oleh : Ika Kartika Wati

STUDI PERTUMBUHAN DAN HASIL PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleorotus ostreatus) PADA MEDIA TUMBUH JERAMI PADI DAN SERBUK GERGAJI

BAB II KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN DAN KEADAAN USAHA TERNAK AYAM BROILER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Agribisnis menurut Arsyad dalam Firdaus (2008:7) adalah suatu kesatuan

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI

I. PENDAHULUAN. kayu yang memiliki nilai gizi tinggi dan dapat dimanfaaatkan untuk berbagai jenis

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Jamur 2.2 Jamur Tiram Putih

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. 1. Kaitan Geografi Ekonomi dengan Budidaya Jamur Tiram

OPTIMALISASI USAHA PENGGEMUKAN SAPI DI KAWASAN PERKEBUNAN KOPI

ANALISIS USAHATANI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) DI KOTA PEKANBARU. Ermi Tety, Rachmawaty Sri Cintami dan Yusmini

PENGARUH JARAK TANAM PADA BUDIDAYA TERUNG UNGU (Solanum melongena L.) SECARA ORGANIK (MAKALAH) Oleh : Fuji Astuti NPM

PENGARUH SUMBER DAN KONSENTRASI NUTRISI TAMBAHAN TERHADAP PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) SKRIPSI

BAURAN PEMASARAN PADA USAHATANI JAMUR TIRAM PUTIH DI P4S NUSA INDAH KABUPATEN BOGOR

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni

JAMUR KAYU SUMBER PANGAN SEHAT DARI HUTAN. Sihati Suprapti dan Djarwanto

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ABSTRAK. Peneliti : Imam Mudakir 1 Mahasiswa Terlibat : - : BOPTN Dirlitabmas Kementerian Pendidikaan dan Kebudayaan

ABSTRACT PENDAHULUAN. mempelajari cara hidupnya, manusia. berhasil membudidayakan jamur. Pada awalnya, pemenuhan. kebutuhan manusia terhadap jamur

PROSIDING ISSN: E-ISSN:

LAMPIRAN. Lampiran 1. Rincian Biaya dan Penerimaan Usaha Budidaya Jamur Tiram Siklus Tanam Pertama Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. Protein merupakan suatu senyawa yang dibutuhkan dalam tubuh. manusia sebagai zat pendukung pertumbuhan dan perkembangan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya jamur merang (Volvariella volvacea), jamur kayu seperti jamur

I. TINJAUAN PUSTAKA. A. Botani dan Morfologi Jamur Tiram. Dari segi botani, jamur tiram termasuk jenis jamur kayu yang mudah

BAB I PENDAHULUAN. Bruto (PDB) Indonesia, dan berperan penting dalam perekonomian nasional

Volume 11 Nomor 1 Maret 2014

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM AMPAS AREN DAN SERBUK KAYU DENGAN LAMA WAKTU PENGOMPOSAN TERHADAP HASIL JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 1 Maret 2013

BAB I PENDAHULUAN. gram jamur kering juga mengandung protein 10,5-30,4%, lemak 1,7-2,2%, kalsium 314 mg, dan kalori 367 (Suwito, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. Komoditi hortikultura dalam negara agraris seperti Indonesia sangat besar,

Transkripsi:

BUDIDAYA JAMUR TIRAM Oleh : NILA ANGGRAENI PROGRAM STUDI HORTIKULTURA JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2012

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha jamur tiram memiliki prospek ekonomi yang baik. Pasar jamur tiram yang telah ada serta permintaan jamur tiram yang cukup tinggi dibandingkan daging atau ayam memudahkan para pembudidaya memasarkan hasil jamur tiram tiram ke masyarakat. Jamur tiram merupakan salah satu produk sayuran komersial yang dapat dikembangkan serta membutuhkan lahan yang tidak terlalu luas dan modal relatif terbatas. Bahan media jamur tiram yang dibutuhkan tergolong bahan yang murah dan mudah diperoleh seperti serbuk gergaji, dedak, dan kapur. Sedangkan proses budidaya jamur tiram relatif mudah. Jamur tiram merupakan produk organik yang higienis karena tidak membutuhkan pestisida atau bahan kimia lainnya. Budidaya jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus), ini masih tergolong baru. Di Indonesia budidaya jamur tiram mulai dirintis dan diperkenalkan kepada para petani terutama di Cisarua, Lembang, Jawa Barat pada tahun 1988, dan pada waktu itu petani dan pengusaha jamur tiram masih sangat sedikit. Sekitar tahun 1995, para petani di kawasan Cisarua, yang semula merupakan petani bunga, peternak ayam, dan sapi mulai beralih menjadi petani jamur tiram meski masih dalam skala rumah tangga. Dalam perkembangannya, beberapa usaha tani berskala rumah tangga bergabung hingga membentuk koperasi dan memiliki badan hukum. Masyarakat membutuhkan jamur tiram sebagai sayuran, namun pada kenyataannya ketersediaan akan jamur tiram terbatas. Melihat peluang yang ada, maka banyak usaha jamur tiram mulai berkembang dan bergerak di bidang usaha budidaya jamur tiram. Usaha jamur tiram merupakan usaha yang menyediakan jamur tiram sebagai usah sayuran yang

dibutuhkan konsumen. Berkembangnya usaha jamur tiram berdampak positif mengurangi pengangguran, karena mampu membuka lapangan pekerjaan bagi tetangga yang berada di sekitar usaha tersebut. Tujuan usaha selain untuk memenuhi kebutuhan konsumen juga karena berorientasi untuk jamur tiram dapat dipasarkan yang ada di sekitar usaha budidaya jamur tiram maupun pasar yang ada di luar daerah. 1.2 Tujuan karya ilmiah Untuk mengetahui tingkat pendapatan usaha jamur tiram putih yang dijalankan,dan Untuk mengetahui tingkat kelayakan usaha jamur tiram putih yang dijalankan. 1.3 Manfaat kegiatan usaha budidaya jamur tiram ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pembaca ataupun penulis tentang usaha jamur tiram yang dapat memperoleh hasil yang maksimal terutama untuk masyarakat yang bergelut dibidang jamur tiram.

II. PEMBAHASAN 1. Isi Dari hasil pengamatan Baglog jamur tiram mengalami penurunan bobot (susut) setiap kali panennya. Pada panen pertama susut baglog sebesar 0,3 kg. Kemudian pada panen kedua mengalami penurunan bobot (susut) yang lebih besar dari panen sebelumnya yaitu 0,3 kg. Semakin besar bobot susut baglog menunjukan bahwa kandungan nutrisi pada media diserap oleh jamur tiram untuk pertumbuhan dan pembesaran primordia (pembentukan tubuh buah). Selain susut bobot baglog tersebut, juga dilihat dari kenampakan media yang menyusut (kisut) menandakan bahwa jamur tiram sudah siap untuk pembentukan tubuh buah (pinhead). Sehingga setiap kali setelah dipanen, bobot baglog akan semakin menyusut dan semakin ringan. selain itu Tudung jamur tiram merupakan bagian penting dalam budidayanya. Karena tudung merupakan bagian terbesar yang dapat dikonsumsi dari jamur tiram itu sendiri oleh masyarakat. Jumlah tudung jamur tiram yang dapat terbentuk dipengaruhi oleh kandungan bahan lignoselulosa dan nutrisii pada media/substrat jamur itu sendiri. Karena untuk pembentukan tubuh buah, jamur tiram mengambil nutrisi yang terkandung dalam media.

Banyaknya jumlah tudung yang terbentuk berpengaruh terhadap besar kecilnya diameter tudung jamur tiram. semakin banyak jumlah tudung yang terbentuk akan mempersempit ruang tumbuh untuk pembesaran diameternya. Sehingga ukuran diameter tudung relatif kecil-keci. Begitu pula sebaliknya, diameter tudung akan terbentuk sempurna dan besar jika jumlah tudungnya sedikit. Karena pada umumnya menginginkan diameter tudung jamur tiram yang besar/lebar karena menarik jika dilihat.

III. KESIMPULAN DAN SARAN 3.1. kesimpulan Dari hasil budidaya jamur tiram dapat disimpulkan bahwa: 1. Dengan kenaikan nilai BE, hasil Break Event Point (BEP) akan cepat tercapai. Dan pada kapasitas 500 baglog akan mencapai titik balik modal pada saat produksi jamur tiram mencapai126,67 kg 2. Dengan nilai (B/C) ratio sebesar 1,13 dengan kapasitas 500 baglog dalam satu kali produksi menunjukan usaha jamur tiram ini layak untuk dijalankan. 3.2 Saran 1. Dalam usaha budidaya jamur tiram ini memerlukan ketelatenan dan ketekukan dalam menjalankannya. 2. Pemeliharaan ekstra perlu dilakukan jika usaha budidaya dilakukan pada saat musim kemarau yaitu, peningkatan intensitas penyiraman.

DAFTAR PUSTAKA Cahyana Y.A, Muchroji, M. Bakrun. 1999. Jamur Tiram. Penebar Swadaya. Jakarta http://bibitjamurtiram.wordpress.com/tag/media-tanam-jamur-tiram/. 3 Oktober 2011 http://makanan & Minuman Kelinci, RUPA-RUPA. Tagged: Bungkil, Dan, Dedak, Komposisi. Leave a Comment. Posted May 14, 2010 by KOBIKA. 3 oktober 2011 http://manglayang.blogsome.com/2006/04/21/terminologi-bahan-pakan-dari-hasil-ikutan-industripangan/. 3 oktober 2011 Maulana,Erie,Sy.2011.Usaha Jamur Tiram. Politeknik Negeri Lampung. Bandar Lampung Suriawiria.1999.Budidaya Jamur Tiram. Penebar Swadaya. Jakarta