WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 89 TAHUN 2011

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 108 TAHUN 2009 TENTANG PENETAPAN POLA PENGELOLAAN KAMAR MANDI/WC UMUM MILIK PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 84 TAHUN 2011 TENTANG PEMANFAATAN RUANG MILIK JALAN UNTUK KEGIATAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI

Nomor 72 Berita Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2010 WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 72 TAHUN 2010 PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PINJAM PAKAI BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 23/PMK.06/2010 TENTANG PENATAAN PEMANFAATAN BARANG MILIK NEGARA DI LINGKUNGAN TENTARA NASIONAL INDONESIA

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 124 TAHUN 2009 T E N T A N G

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b dan c, perlu ditetapkan Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang Penunjukan

WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN PINJAMAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PT. DWIDA JAVA TAMA DENGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TENTANG VERIFIKASI PETA CETAK PRODUKSI PT.

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG

TATACARA PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBERIAN HIBAH

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 34 TAHUN 2013 TENTANG

PERJANJIAN KERJA SAMA

Petunjuk Pelaksanaan Kerjasama Operasional

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 27 TAHUN 2012

BUPATI KARANGANYAR PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 7 TAHUN TENTANG KERJASAMA DAERAH

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DAN. PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk TENTANG LAYANAN FASILITAS KREDIT

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN WONOSOBO

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ASET DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 08 TAHUN 2007 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 16 Tahun : 2008 Seri : E

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 15 Tahun : 2008 Seri : E

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TERMINAL PENUMPANG DI KABUPATEN CILACAP

PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMBERIAN IZIN PENYELENGGARAAN POS

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 79 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG KERJASAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

SURAT PERJANJIAN KONTRAK SEWA LOKASI PEMASANGAN REKLAME Di Jl... SURABAYA. Nomor :... /.../XII/2014. dalam perjanjian ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.

KONTRAK PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN/RENOVASI RUMAH TINGGAL. Pada hari ini,., tanggal.. kami yang bertanda tangan di bawah ini : :..

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2007 NOMOR 17 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA SEWA TANAH SAWAH MILIK PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG PERSEDIAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG PEMANFAATAN MENARA TELEKOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

PERJANJIAN KERJA SAMA. antara LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL. dengan. DINAS HiDRO-OSEANOGRAFI ANGKATAN LAUT

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ASET DESA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4/PMK.06/2013 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 164 /PMK.06/2014 TENTANG

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

2 Bagian Hukum Setda Kab. Banjar

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

TENTANG BELANJA DANA HIBAH PENYELENGGARAAN PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT TAHUN 2017

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 51 Tahun : 2014

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 51 TAHUN 2012 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 164/PMK.06/2014 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG JARINGAN UTILITAS TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peratura

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Memperhatikan: berbagai saran dan pendapat dari unsur dan instansi terkait dalam rapat-rapat koordinasi.

LAMPIRAN I PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR : 6 TAHUN 2011 TANGGAL : 31 JANUARI 2011 TENTANG : PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN BELANJA HIBAH.

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES,

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 76 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN ASET DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN,

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PERIZINAN DI BIDANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DI KOTA TASIKMALAYA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

TATA CARA PELAKSANAAN KERJASAMA PEMANFAATAN BARANG MILIK NEGARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 7

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI KUDUS. PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 7 Tahun TENTANG

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

MENTERI KEUANGAN ' REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 4/PMK.06/2013 TENTANG

WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 08 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 3 TAHUN 2017 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN GEDUNG OLAH RAGA (GOR) DAN SENI MOJOPAHIT KOTA MOJOKERTO

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA

Transkripsi:

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 89 TAHUN 2011 TENTANG SEWA PEMANFAATAN RUANG MILIK JALAN UNTUK KEGIATAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. b. Mengingat : 1. 2. 3. 4. bahwa dalam rangka optimalisasi dan peningkatan tertib administrasi pemanfaatan Ruang Milik Jalan untuk kegiatan pemasangan Jaringan Telekomunikasi, maka Ruang Milik Jalan dimaksud dapat disewakan kepada Pihak Ketiga; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a diatas, perlu adanya pengaturan besaran sewa pemanfaatan Ruang Milik Jalan yang ditetapkan dengan Peraturan Walikota Yogyakarta. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar Dalam lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Dalam Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1955 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 859); Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4609) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4805).

5. 6. 7. 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah; Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemanfaatan dan Penggunaan Bagian-Bagian Jalan; Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 23 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Urusan Pemerintahan Sub Bidang Pos dan Telekomunikasi; Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2007 Nomor 51 Seri D); M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA TENTANG SEWA PEMANFAATAN RUANG MILIK JALAN UNTUK KEGIATAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Yogyakarta. 2. Pemerintah Daerah adalah Walikota beserta perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Walikota adalah Walikota Yogyakarta. 4. Pengguna Barang Milik Daerah adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan barang milik daerah dalam hal ini Kepala Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta. 5. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut SKPD adalah perangkat daerah selaku pengguna barang. 6. Pemanfaatan adalah pendayagunaan barang milik daerah yang tidak dipergunakan sesuai dengan tugas, pokok dan fungsi SKPD dalam bentuk : sewa, pinjam pakai, kerjasama pemanfaatan, bangun-guna-serah dan bangun-serah-guna dengan tidak mengubah status kepemilikan. 7. Ruang milik jalan selanjutnya disebut rumija adalah ruang manfaat jalan sepanjang jalan yang ditetapkan oleh penyelenggara jalan dan digunakan untuk badan jalan, saluran tepi jalan dan ambang pengamannya dan sejalur tanah tertentu di luar manfaat jalan yang diperuntukkan bagi ruang manfaat jalan, pelebaran jalan, penambahan jalur lalu lintas di masa datang serta kebutuhan ruangan untuk pengamanan jalan dan dibatasi oleh lebar, kedalaman dan tinggi tertentu. 8. Sewa adalah pemanfaatan barang milik daerah oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dan menerima imbalan uang tunai. 9. Pihak Lain adalah perorangan atau perusahaan swasta yang berbadan hukum Indonesia, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Koperasi, Yayasan dan lembaga di dalam negeri lainnya yang berbadan hukum yang memanfaatkan rumija untuk pemasangan jaringan telekomunikasi. 10. Jaminan Pelaksanaan adalah Jaminan Unconditional yang diterbitkan oleh bank umum untuk menjamin bahwa pelaksanaan pemasangan jaringan telekomunikasi akan dapat terselesaikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 11. Jaminan Pemeliharaan adalah Jaminan Unconditional yang diterbitkan oleh bank umum untuk menjamin bahwa Pihak Lain akan sanggup untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan pekerjaan selesai sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 Maksud dan tujuan dari Peraturan Walikota ini adalah : a. mengoptimalkan daya guna dan hasil guna rumija; b. memanfaatkan rumija yang dipergunakan untuk pemasangan jaringan telekomunikasi; c. membantu kegiatan kelancaran pembangunan di wilayah Daerah. BAB III PENETAPAN SEWA Pasal 3 (1) Penetapan besaran sewa pemanfaatan rumija oleh Pihak Lain ditetapkan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun dan dihitung berdasarkan komponen : a. Panjang Jaringan; b. Koefisien Tanah; c. Koefisien Tiang; d. Nilai Jual Objek Pajak tahun berjalan; (2) Cara perhitungan besaran sewa rumija untuk pemasangan jaringan telekomunikasi di dalam tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan rumus sebagai berikut: {0,025 x (a) x 0,015 x (b)} Keterangan : a. Panjang Jaringan. b. Nilai Jual Objek Pajak tahun berjalan. (3) Cara perhitungan besaran sewa rumija untuk pemasangan jaringan telekomunikasi dengan tiang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan rumus sebagai berikut: {0,030 x (a) x 0,015 x (b)} Keterangan : a. Panjang Jaringan. b. Nilai Jual Objek Pajak tahun berjalan. (4) Sewa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) khusus untuk sewa jaringan telekomunikasi. (5) Apabila tiang sewa jaringan telekomunikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dimanfaatkan untuk kegiatan atau fasilitas lain, maka pihak lain dikenakan sewa sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (6) Hasil penerimaan sewa disetor ke Kas Daerah. (7) Dalam hal ada Pihak diluar pemilik tiang memanfaatkan tiang jaringan telekomunikasi yang sudah berdiri untuk pemasangan jaringan telekomunikasi yang serupa, maka Pihak Pemilik tiang wajib memberikan kontribusi kepada Pemerintah Daerah sebesar 50% (lima puluh persen) dari nilai sewa/kontrak Para Pihak tersebut. (8) Tatacara dan mekanisme penyetoran sewa diatur sesuai Peraturan perundangundangan yang berlaku.

BAB IV PERJANJIAN, JANGKA WAKTU DAN JAMINAN Pasal 4 (1) Penyewaan rumija dituangkan dalam perjanjian sewa yang ditandatangani oleh Pengguna Barang Daerah dan Pihak Lain. (2) Jangka waktu sewa paling lama 5 (lima) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian sewa dan dapat diperpanjang. (3) Contoh format perjanjian sewa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tersebut dalam Lampiran Peraturan ini. (4) Jaminan pelaksanaan diserahkan oleh pihak lain kepada Pengguna Barang Milik Daerah sebesar potensi kerusakan yang ditimbulkan dan jaminan pelaksanaan akan dikembalikan kepada pihak lain setelah pekerjaan selesai dengan mengajukan Surat Permohonan kepada Pengguna Barang Milik Daerah. (5) Jaminan pemeliharaan berupa jaminan bank umum yang diserahkan oleh pihak lain kepada Pengguna Barang Milik Daerah senilai 50% (lima puluh persen) dari jaminan pelaksanaan dan apabila sewanya telah habis serta tidak diperpanjang, maka jaminan pemeliharaan akan dikembalikan kepada yang bersangkutan setelah mengajukan Surat Permohonan ke SKPD yang membidangi kebinamargaan. BAB V KETENTUAN PERALIHAN Pasal 5 Dengan berlakunya Peraturan Walikota ini, pemanfaatan dan penggunaan rumija untuk kegiatan pemasangan jaringan telekomunikasi yang sudah berlangsung disesuaikan dengan ketentuan Peraturan Walikota ini dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak tanggal ditetapkannya Peraturan Walikota ini. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 6 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Yogyakarta. Ditetapkan di Yogyakarta pada tanggal 24 Oktober 2011 WALIKOTA YOGYAKARTA ttd H. HERRY ZUDIANTO Diundangkan di Yogyakarta pada tanggal 24 Oktober 2011 Plt. SEKRETARIS DAERAH KOTA YOGYAKARTA ttd MUH. SARJONO BERITA DAERAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 89

LAMPIRAN : PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 89 TAHUN 2011 TANGGAL : 24 Oktober 2011 FORMAT PERJANJIAN SEWA RUANG MILIK JALAN UNTUK KEGIATAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PERJANJIAN NOMOR : ANTARA PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN PT... TENTANG SEWA RUANG MILIK JALAN DI WILAYAH KOTA YOGYAKARTA UNTUK PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI Pada hari ini... tanggal... bulan. tahun Dua Ribu Sebelas (..- - 2011) bertempat di Yogyakarta, yang bertandatangan di bawah ini : 1...., Kepala Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta, dalam hal ini bertindak dalam jabatan tersebut dan oleh karena itu sah mewakili Pemerintah Kota Yogyakarta, berkantor di Jl. Kenari No. 56 Yogyakarta demikian berdasarkan Surat Keputusan Walikota Nomor... Tahun..., tertanggal..., untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA. 2., dalam kedudukannya sebagai Direktur PT..., yang berkedudukan di, dalam hal ini bertindak dalam jabatan tersebut, oleh karena itu sah mewakili PT., berdasarkan Akta Notaris Nomor..untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA untuk selanjutnya secara bersama-sama disebut PARA PIHAK atau masing-masing disebut PIHAK. Dengan terlebih dahulu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : a. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah pihak yang menguasai aset ruang milik jalan di seluruh wilayah Kota Yogyakarta dan bertanggungjawab dalam pengelolaannya serta mengoptimalkannya untuk pelayanan dan kepentingan umum; b. Bahwa PIHAK KEDUA adalah sebuah badan usaha yang mempunyai komitmen terhadap peningkatan pelayanan prasarana umum dan pengembangan sistem informasi di wilayah Kota Yogyakarta, serta bermaksud mempergunakan ruang milik jalan di wilayah Kota Yogyakarta untuk menempatkan (Tiang jaringan telekomunikasi/kabel jaringan telekomunikasi)..; c. Bahwa penempatan (Tiang jaringan telekomunikasi/kabel jaringan telekomunikasi).. tersebut berada di aset PIHAK PERTAMA, oleh karena itu berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku PIHAK PERTAMA berhak untuk mendapatkan kontribusi atas penempatan (Tiang jaringan telekomunikasi/kabel jaringan telekomunikasi).. tersebut, maka dengan ini PARA PIHAK dalam kedudukan masing-masing tersebut di atas telah saling setuju dan sepakat untuk mengadakan Perjanjian sewa ruang milik jalan di wilayah Kota Yogyakarta untuk penempatan (Tiang jaringan telekomunikasi/kabel jaringan telekomunikasi).., sebagai berikut :

Pasal 1 MAKSUD DAN TUJUAN (1) Maksud dari Perjanjian ini adalah PIHAK KEDUA menyewa kepada PIHAK PERTAMA Aset yang berupa Ruang Milik Jalan (RUMIJA) di wilayah Kota Yogyakarta untuk penempatan (Tiang jaringan telekomunikasi/kabel jaringan telekomunikasi).. (2) Tujuan dari Perjanjian ini adalah : 1. Optimalisasi pengelolaan RUMIJA untuk pelayanan dan kepentingan umum; 2. Fasilitasi pengembangan sistem informasi di wilayah Kota Yogyakarta; 3. Adanya kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Yogyakarta terhadap pemanfaatan RUMIJA di wilayah Kota Yogyakarta. Pasal 2 RUANG LINGKUP (1) Ruang lingkup Perjanjian ini meliputi pemanfaatan aset Daerah PIHAK PERTAMA berupa RUMIJA di wilayah Kota Yogyakarta dalam bentuk sewa untuk penanaman..(tiang jaringan telekomunikasi/kabel jaringan telekomunikasi). oleh PIHAK KEDUA, dalam rangka pengembangan jaringan telekomunikasi di wilayah Kota Yogyakarta. (2) Lokasi RUMIJA untuk penanaman.(tiang jaringan telekomunikasi/kabel jaringan telekomunikasi).. PIHAK KEDUA adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran Perjanjian ini. Pasal 3 JANGKA WAKTU Jangka waktu Perjanjian ini adalah.. (..) tahun sejak tanggal ditandatangani PARA PIHAK. Pasal 4 HAK DAN KEWAJIBAN (1) PIHAK PERTAMA berkewajiban melaksanakan pengarahan, teguran dan peringatan kepada PIHAK KEDUA apabila dalam pemanfaatan RUMIJA menyimpang dari ketentuan sebagaimana dimaksud Pasal 2. (2) PIHAK PERTAMA berhak : a. Melaksanakan pengawasan dan memberikan masukan dalam pelaksanaan Perjanjian ini. Pengawasan dilaksanakan oleh Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta; b. Mendapatkan pembayaran sewa dari PIHAK KEDUA sebagaimana diatur dalam Pasal 5; c. Mempergunakan tiang yang didirikan oleh PIHAK KEDUA di RUMIJA di seluruh wilayah Kota Yogyakarta untuk pemasangan lampu Penerangan Jalan Umum; (klausul ini dimasukkan bila pihak kedua dalam menyelenggarakan jaringan telekomunikasi dengan menanam tiang) d. Mendapatkan kontribusi pembagian sewa dari PIHAK KEDUA atas penggunaan tiang oleh Pihak lain sebesar 50% (lima puluh persen) dari nilai sewa/kontrak Pihak lain tersebut; (klausul ini dimasukkan bila pihak kedua dalam menyelenggarakan jaringan telekomunikasi dengan menanam tiang) e. Membatalkan Perjanjian secara sepihak apabila PIHAK PERTAMA menemukan bahwa PIHAK KEDUA melanggar ketentuan dalam Perjanjian; f. Menerima laporan dari PIHAK KEDUA terkait pengelolaan RUMIJA yang disewa pada setiap akhir tahun.

(3) PIHAK KEDUA berkewajiban : a. Dalam menggali dan menanam/menempatkan..(tiang jaringan telekomunikasi/kabel jaringan telekomunikasi). harus sesuai dengan izin yang telah diberikan, ketentuan teknis dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; b. Membayar sewa kepada PIHAK PERTAMA sebagaimana diatur dalam Pasal 5; c. Membantu PIHAK PERTAMA dalam pemasangan lampu Penerangan Jalan Umum pada tiang yang didirikan oleh PIHAK KEDUA di RUMIJA di seluruh wilayah Kota Yogyakarta; (klausul ini dimasukkan bila pihak kedua dalam menyelenggarakan jaringan telekomunikasi dengan menanam tiang) d. Memberikan kontribusi pembagian sewa kepada PIHAK PERTAMA atas penggunaan tiang oleh Pihak lain sebesar 50% (lima puluh persen) dari nilai sewa/kontrak Pihak lain tersebut; (klausul ini dimasukkan bila pihak kedua dalam menyelenggarakan jaringan telekomunikasi dengan menanam tiang) e. Menanggung segala resiko yang timbul selama jangka waktu Perjanjian, termasuk tapi tidak terbatas pada segera memperbaiki kerusakan jalan dan RUMIJA dalam jangka waktu paling lama 24 jam setelah diketahui ada kerusakan yang disebabkan karena penanaman..(tiang jaringan telekomunikasi/kabel jaringan telekomunikasi).; f. Memberikan laporan pengelolaan RUMIJA yang digunakan untuk menanam..(tiang jaringan telekomunikasi/kabel jaringan telekomunikasi). kepada PIHAK PERTAMA pada setiap akhir tahun. (4) PIHAK KEDUA berhak : a. Mempergunakan RUMIJA sesuai dengan peruntukannya dalam Perjanjian ini; b. Menawarkan dan mengembangkan usaha dari pemasangan jaringan telekomunikasi tersebut kepada masyarakat; c. Menawarkan kepada Pihak lain untuk memanfaatkan tiang untuk jaringan serupa, dengan pembagian kontribusi kepada PIHAK PERTAMA. (klausul ini dimasukkan bila pihak kedua dalam menyelenggarakan jaringan telekomunikasi dengan menanam tiang) Pasal 5 HARGA SEWA (1) Terhadap penanaman..(tiang jaringan telekomunikasi/kabel jaringan telekomunikasi). oleh PIHAK KEDUA, maka PIHAK KEDUA wajib membayar sewa kepada PIHAK PERTAMA sebesar Rp. ( ) yang disetorkan ke Kas Daerah Pemerintah Kota Yogyakarta (Bank BPD DIY) secara lunas. (2) Copy bukti pembayaran sewa PIHAK KEDUA disampaikan kepada Kepala Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta dan Kepala Dinas Pajak Daerah dan Pengelolaan Keuangan Kota Yogyakarta. Pasal 6 SANKSI PELANGGARAN (1) Dalam hal PIHAK KEDUA tidak memenuhi kewajiban Perjanjian ini maka PIHAK PERTAMA terlebih dahulu memberikan peringatan tiga kali dengan jarak antar peringatan adalah 7 (tujuh) hari kalender. (2) Apabila jangka waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah peringatan yang ketiga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dihiraukan dan\atau tidak ditindaklanjuti oleh PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA dapat memutus Perjanjian ini secara sepihak dengan surat resmi tentang Pemutusan Perjanjian dan dilakukan pemutusan jaringan telekomunikasi oleh PIHAK PERTAMA. (3) Apabila Perjanjian diputus secara sepihak oleh PIHAK PERTAMA sebagaimana dimaksud pada ayat (3), maka PARA PIHAK sepakat untuk mengesampingkan berlakunya ketentuan Pasal 1266 dan Pasal 1267 dari KUHPerdata yang mensyaratkan keputusan pengadilan untuk mengakhiri berlakunya suatu Perjanjian secara sepihak. (4) Terhadap permasalahan dengan Pihak lain yang timbul sebagai akibat dari pemutusan jaringan telekomunikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3), sepenuhnya menjadi resiko dan tanggungjawab PIHAK KEDUA untuk menyelesaikannya, tanpa melibatkan PIHAK PERTAMA.

Pasal 7 FORCE MAJEURE (1) Apabila terjadi keterlambatan atau kegagalan oleh salah satu pihak untuk memenuhi kewajiban sebagaimana tercantum dalam Perjanjian ini, yang disebabkan tindakan atau kejadian yang berada diluar kemampuan PARA PIHAK (force majeure) yaitu banjir, gempa bumi, pemogokan, huru-hara, pertempuran, peperangan, pemberontakan, maka keterlambatan atau kegagalan tersebut karenanya tidak boleh dianggap sebagai kesalahan pihak yang bersangkutan, melainkan dilindungi dan tidak akan mengalami tuntutan atas kerugian yang diderita oleh pihak lain. (2) Apabila terjadi Force Majeure sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah mufakat. Pasal 8 KOORDINASI, MONITORING DAN EVALUASI Koordinasi, monitoring dan evaluasi yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan Perjanjian ini dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut : PIHAK PERTAMA dilaksanakan oleh Kepala Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta dan Kepala Dinas Bagungan Gedung dan Aset Daerah Kota Yogyakarta dan atau instansi lain di lingkungan PIHAK PERTAMA yang secara teknis membidangi materi Perjanjian ini. PIHAK KEDUA dilaksanakan oleh pimpinan lembaga, unit kerja atau tim yang relevan, yang secara teknis membidangi materi Perjanjian ini. Pasal 9 LAIN-LAIN (1) Apabila sewaktu-waktu lokasi lahan/tempat ditanamnya..(tiang jaringan telekomunikasi/kabel jaringan telekomunikasi). PIHAK KEDUA tersebut akan dipergunakan untuk kepentingan PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA wajib memindahkan lokasi lahan/tempat ditanamnya..(tiang jaringan telekomunikasi/kabel jaringan telekomunikasi).tersebut tanpa syarat dan ganti rugi apapun. (2) Pembagian kontribusi dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA apabila ada Pihak lain yang memanfaatkan tiang PIHAK KEDUA untuk jaringan telekomunikasi dituangkan dalam Berita Acara yang yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Perjanjian ini. (klausul ini dimasukkan bila pihak kedua dalam menyelenggarakan jaringan telekomunikasi dengan menanam tiang) (3) Hal-hal yang dianggap perlu dan belum diatur dalam Perjanjian ini akan diatur dalam amandemen (perubahan) dan/atau addendum (penambahan) yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Perjanjian ini. Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani di Yogyakarta pada hari, tanggal, bulan dan tahun sebagaimana disebut pada awal Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) bermeterai cukup yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani PARA PIHAK. PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA.. Catatan : - Yang dicetak miring adalah pilihan ketika pihak kedua akan melakukan kegiatan pembangunan jaringan telekomunikasi (Pilih yang sesuai).

LAMPIRAN : PERJANJIAN SEWA RUANG MILIK JALAN DI WILAYAH KOTA YOGYAKARTA UNTUK JARINGAN TELEKOMUNIKASI NOMOR : 89 TAHUN 2011 TANGGAL : 24 Oktober 2011 LOKASI RUMIJA UNTUK PENANAMAN (TIANG JARINGAN TELEKOMUNIKASI/KABEL JARINGAN TELEKOMUNIKASI) PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA.. Catatan : - Yang dicetak miring adalah pilihan ketika pihak kedua akan melakukan kegiatan pembangunan jaringan telekomunikasi (Pilih yang sesuai). WALIKOTA YOGYAKARTA ttd H. HERRY ZUDIANTO