BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dari waktu- kewaktu supaya diketahui kemajuan atau kemundurannya serta perlu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KEMAMPUAN LABA DAN ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Baridwan dalam As ad (2010:26) merupakan ringkasan dari suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Para pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. sektor property dan real estate merupakan sektor bisnis yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dari kinerjanya. Makin baik kinerja suatu perusahaan, semakin baik

BAB I PENDAHULUAN. tidak menentu pada saat sekarang ini membuat perusahaan harus memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Tidak bisa dipungkiri bahwa pertumbuhan sektor industri atau manufaktur

PENGGUNAAN INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA MASA DEPAN

KEMAMPUAN INFORMASI ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN. (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur. Go Publik di Bursa Efek Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. arus kas (Sulistyawan dan Septiani, 2015). Penilaian ini dapat dilihat dari

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan kinerjanya agar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang penelitian. Informasi keuangan yang terdapat dalam laporan keuangan masih

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keadaan perekonomian suatu negara yang seringkali mengalami pasang

BAB 1 PENDAHULUAN. terpisahkan. Hal ini dikarenakan pelaporan keuangan memiliki tujuan-tujuan umum

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersedia menyalurkan dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman

BAB I PENDAHULUAN. Di perkembangan perekonomian yang semakin maju ini di mana persaingan usaha

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Informasi akuntansi merupakan informasi kuantitatif dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pada era globalisasi ini perusahaan dituntut untuk bekerja secara maksimal

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya untuk mengurangi ketidakpastian investasi adalah dengan

MANFAAT INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA MASA YANG AKAN DATANG

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. likuid dan efisien. Pasar modal dikatakan likuid jika penjual dapat menjual dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas usahanya tidak terlepas dari berbagai macam masalah-masalah yang

BAB II LANDASAN TEORI

KEMAMPUAN ARUS KAS DAN LABA DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mendapatkan informasi yang berguna bagi para pelaku bisnis tersebut. perkembangan perusahaan untuk periode tertentu.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Disamping itu bank adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. depan, persaingan usaha yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk mampu

KEMAMPUAN INFORMASI LABA DAN ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI EARNINGS DI MASA YANG AKAN DATANG SKRIPSI

BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

PERSEPSI PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI (Survey Pada BPR di Sukoharjo)

BAB I PENDAHULUAN. dalam pasar keuangan Indonesia. Memobilisasi dana masyarakat untuk investasi,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian dari pelaporan keuangan. Pernyataan Standar Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi perkembangan informasi berlangsung cepat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

2.1.2 Pengertian Laporan Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2) Standar Akuntansi Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. manajemen atas pengelolaan sumberdaya perusahaan kepada pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. bagi para investor dan salah satu sumber dana bagi perusahaan (emiten). Pasar

BAB I PENDAHULUAN. Eropa, harus segera direspons pemerintah. Penurunan nilai tukar rupiah terhadap

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadi perhatian banyak pihak khususnya masyarakat bisnis. Hal ini terutama

BAB I PENDAHULUAN. serta kepastian dari hasil evaluasi laporan keuangan. terhadap pihak intern dan ekstern perusahaan selama periode tertentu.

PENDAHULUAN. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil akan. mempunyai perhatian besar di bidang keuangan, terutama dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik terhadap situasi internalnya baik di bidang pemasaran, produksi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan dasar akuntansi keuangan adalah untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Informasi keuangan yang terdapat dalam laporan keuangan masih diyakini sebagai alat yang

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari kebutuhan informasi dalam bentuk laporan keuangan. Laporan

KEMAMPUAN INFORMASI AKUNTANSI UNTUK MEMPREDIKSI LABA DAN ARUS KAS DI MASA YANG AKAN DATANG

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan tidak dapat dipisahkan dari pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan bagi pengguna laporan keuangan baik pihak internal

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KEMAMPUAN LABA AKUNTANSI DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA DI MASA DEPAN

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal indonesia telah menjadi fenomena tersendiri, dan menjadi catatan sebuah

Disusun oleh : ELLY KURNIA B

PSAK KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai

BAB II LANDASAN TEORI. menjelaskan kondisi keuangan suatu entitas yang ingin disampaikan kepada pihak-pihak

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan salah satunya menyusun laporan keuangan. Perusahaan

BAB II TINJAUAN TEORI. PSAK 1 revisi 2009 paragraf 5 menyatakan Laporan keuangan bertujuan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Dengan demikian semakin bertambah pula jumlah penduduk yang. menikmati penghasilan atau pendapatan yang layak saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan perlu mengetahui perkembangan kegiatan usahanya dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan melonjaknya jumlah saham yang ditransaksikan dan semakin UKDW

BAB I PENDAHULUAN. kinerja perusahaan tersebut (Wikipedia). Dalam laporan keuangan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi didefinisikan sebagai proses mengidentifikasi, mengukur, dan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu fungsi pasar modal adalah sebagai sarana untuk memobilisasi dana

BAB I PENDAHULUAN. pada aktiva keuangan yang sifatnya financial asset atau real asset

KEMAMPUAN LABA DAN ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dan kinerja perusahaan. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat

ANALISIS PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASI, TOTAL ARUS KAS DAN NILAI BUKU EKUITAS TERHADAP ABNORMAL RETURN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. investasi dan menjadi pihak sentral yang berperan di pasar modal.

dibuat oleh perusahaan disajikan sebagai informasi yang menyangkut posisi keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan informasi bagi pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sumber pembiayaan usaha. Pasar modal merupakan sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari

BAB I PENDAHULUAN. modal, maka mendorong makin banyak perusahaan yang akan go public, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. cepat sehingga banyak perubahan yang dihadapi dunia usaha. Informasi yang cepat

proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono

BAB I PENDAHULUAN. agar pasar modal kita dapat berfungsi secara efisien.

BAB II LANDASAN TEORITIS. perusahaan. Pada pokoknya laporan keuangan ditujukan kepada pihak-pihak di

PEMAKAI DAN KEBUTUHAN INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. Sekitar pertengahan hingga akhir tahun 2008, pasar modal Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. perubahan signifikan pada perekonomian di berbagai Negara. Walau krisis

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelaporan keuangan merupakan potret sebuah pertanggungjawaban manajemen dalam pelaporan sumber daya perusahaan terhadap berbagai pihak yang terkait yang berkaitan dengan penyediaan dan penyampaian informasi keuangan. Informasi yang telah didapatkan pemakai laporan keuangan baik itu, posisi keuangan, laba, serta perubahan posisi keuangan dan laporan arus kas perusahaan, dapat membantu pemakai laporan keuangan dalam menilai kemampuan perusahaan menghasilkan kas selama periode tertentu. Laporan keuangan diartikan sebagai catatan informasi keuangan perusahaan pada periode tersebut. Informasi dalam laporan keuangan dikatakan relevan apabila informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan dari pemakai laporan keuangan Laporan keuangan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI, 2012) dalam PSAK No.6 disusun dan disajikan sekurangkurangnya setahun sekali untuk memenuhi kebutuhan sejumlah besar penggunanya. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan atau catatan dari laporan lain yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. 1

2 Dalam Statements of Financial Accounting Concept (SFAC) No.1, ada dua tujuan dari pelaporan keuangan yaitu pertama, memberi informasi yang bermanfaat bagi investor, kreditor, dan pemakai lainnya untuk membuat keputusan investasi, kredit, dan keputusan serupa lainnya. Kedua, memberikan informasi tentang prospek arus kas untuk membantu investor dan kreditor dalam menilai prospek arus kas bersih perusahaan, namun SFAC 1 sendiri tidak menjelaskan secara spesifik laporan yang harus digunakan maupun bentuk dari laporan tersebut. Laporan hanya menyebutkan pelaporan keuangan seharusnya relatif menyediakan informasi sumberdaya ekonomi perusahaan, obligasi dan ekuitas pemilik (paragraf 41) dan bagaimana kinerja perusahaan disajikan dengan mengukur laba dan komponennya (paragraf 43) bagaimana kas diperoleh dan dibayarkan (paragraf 49), karenanya SFAC 1 secara ekstrim merupakan himbauan yang hati-hati dari tujuan komite trueblood dan mempertahankan tingkat kelaziman yang tinggi. Setiap entitas diharuskan memiliki sebuah kemampuan dalam memprediksi arus kas masa depan. Laporan yang memuat tentang kisaran arus kas dimasa depan sangat diperlukan oleh berbagai pihak, baik itu pihak internal maupun eksternal, untuk pihak internal, dengan memprediksi arus kas masa depan mereka dapat mengetahui posisi keuangan mereka dimasa yang akan datang, baik atau buruk sehingga mereka dapat memperbaiki kinerja perusahaan sedini mungkin untuk menghindari segala

3 kemungikan dimasa depan. Pihak eksternal juga harus memiliki kemampuan dalam memprediksi arus kas masa depan sebuah perusahaan karena dapat memberi gambaran mengenai keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dalam periode tertentu sehingga para investor atau calon investor dapat mengetahui kemampuan perusahaan dalam melakukan pembayaran dividen dimasa depan. Wijaya (2008), mengemukakan bahwa predictive value merupakan salah satu aspek relevansi. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan diharapkan mampu memberikan gambaran kepada para pemakai tentang kondisi keuangan perusahaan dimasa yang akan datang. Prediksi arus kas operasi dapat menunjukan penilaian kinerja perusahaan dan memberikan informasi yang berhubungan dengan kelangsungan hidup suatu perusahaan karena terdapat hubungan yang interaktif antara arus kas operasi dan laba berbasis akrual. Metode tidak langsung menyajikan arus kas dengan cara menyesuaikan laba atau rugi bersih dengan pengaruh dari transaski bukan kas, penerimaan atau pembayaran kas, untuk operasi di masa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan. Menurut IAI dalam PSAK No.2 (2012:9,10) laporan arus kas diklasifikasikan menurut 3 (tiga) jenis aktivitas, yaitu: aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Jumlah aliran arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan

4 indikator yang menentukan apakah dari operasi perusahaan dapat menghasilkan aliran kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, pemeliharaan kemampuannya tersebut membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan para sumber pendanaan dari luar. Penelitian ini akan lebih difokuskan pada arus kas aktivitas operasi Arus kas operasi merupakan aktivitas perusahaan yang terkait dengan laba, selain itu juga arus kas operasi dikatakan sebagai arus kas masuk dan keluar dari kas dan setara kas sehingga dikatakan arus kas operasi merupakan aktivitas utama penghasil laba. Pendapatan dan beban yang disajikan dalam laporan laba rugi, aktivitas operasi juga meliputi arus kas yang masuk dan arus kas keluar bersih yang berasal dari aktivitas operasi yang terakait. Menurut IAI dalam PSAK No.2 (20012:12) menyatakan bahwa jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan membayar dividen, dan melakukan investasi tanpa mengandalkan sumber pendaan dari luar. Informasi mengenai unsur tertentu arus kas operasi historis bersama dengan informasi lain berguna dalam memprediksi arus kas operasi masa depan. Tidak hanya itu, sebagian besar dari arus kas aktivitas operasi berasal dari aktivitas yang berulang yang dilakukan oleh perusahaan secara terus menerus, sehingga arus kas operasi

5 sudah dapat diangggarkan sebelumnya, sehingga penelitian ini dilakukan untuk menguji kemampuan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas masa depan. Menurut Toha (2012) dalam penelitiannya terhadap anomali akrual di Indonesia disimpulkan bahwa ada dua aspek yang harus diperhatikan dalam pelaporan laba yaitu komponen akrual dan komponen kas. Komponen kas dapat dilihat dari laporan arus kas perusahaan, sedangkan komponen akrual dapat diperoleh lewat pengurangan total laba dengan aliran kas dari operasi. Komponen akrual muncul akibat standar akuntansi yang menerapkan dasar akrualnya. Pencatatan dan pengakuan dilakukan pada substansi ekonominya, bukan aliran kas, sehingga membuat banyak transaksi yang kasnya belum diterima (atau dikeluarkan) namun sudah diakui dalam pembukuan sehingga memungkinkan munculnya pengakuan pendapatan (atau beban) padahal kas belum secara rill diperoleh (atau dikeluarkan). Informasi tentang laba mempunyai peran yang sangat penting bagi pihak yang berkepentingan terhadap suatu perusahaan. Pihak internal dan eksternal perusahaan sering menggunakan laba sebagai dasar pengambilan keputusan seperti pemberian kompensasi dan pembagian bonus manajer, pengukur prestasi atau kinerja manajemen, dan dasar penentuan besarnya pengenaan pajak, sehingga kualitas laba menjadi pusat perhatian bagi investor, kreditor, dan pemerintah. Menurut Kieso,

6 Weygandt, dan Warfield (2010,132), investor dan kreditor dapat menggunakan laporan laba rugi untuk: memeriksa pendapatan dan biaya, dapat menggunakan informasi kinerja masa lampau dalam menentukan trend penting yang menyediakan informasi kinerja masa datang, menggunakan komponen laba, seperti: pendapatan, biaya, laba, dan rugi yang dapat menggambarkan arus kas di masa mendatang. Laporan laba rugi merupakan laporan utama untuk melaporkan kinerja dari suatu perusahaan selama suatu periode tertentu. Informasi tentang kinerja suatu perusahaan, terutama tentang profitabilitas, dibutuhkan untuk mengambil keputusan tentang sumber ekonomi yang akan dikelola oleh suatu perusahaan dimasa yang akan datang. Pentingnya informasi laba juga secara tegas disebutkan dalam SFAC No.1 yaitu bahwa selain untuk menilai kinerja manajemen, juga membatu mengestimasi kemampuan laba yang representatif, serta untuk menaksir risiko dalam invetasi ataupun kredit. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan laba operasi, dikarenakan angka laba operasi lebih mampu menggambarkan operasi perusahaan dibandingkan dengan laba bersih. Laba bersih dianggap masih dipengaruhi oleh hal-hal lain yang ada diluar kendali manajemen, misalnya peristiwa luar biasa yang dapat meningkatkan atau menurunkan laba. Laba operasi juga diasumsikan memiliki hubungan langsung dengan proses penciptaan laba. Akrual dan arus kas merupakan komponen laba.

7 Informasi laba dalam laporan keuangan mencerminkan efektifitas pengelolaan sumber daya perusahaan oleh manajemen. Laba yang tersaji dalam laporan laba rugi merupakan penjumlahan antara laba secara akrual dan laba secara kas, Nuraina (2011) Prediksi yang didasarkan atas analisis seri waktu merupakan sumber data paling penting dalam pengambilan keputusan. Analisis ini memanfaatkan suatu pola sistematik dalam perilaku data seri selama beberapa waktu pada saat meramalkan nilai seri berikutnya. Raharjo (2012) menyimpulkan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan atas analisis seri waktu, diketahui bahwa laba yang dilaporkan memiliki sifat dapat meningkatkan isi informasi, yaitu mencakup kemampuan prediksi dan nilai umpan balik. Terkadang laba menghasilkan informasi yang sangat potensial dan prediktor, sehingga laba diyakini sebagai alat yang andal bagi pemakainya dalam pengambilan keputusan terutama untuk menghadapi ketidakpastian dalam masalah ekonomi. Informasi laba yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah laba akuntansi. Laba akuntansi adalah selisih antara realisasi penghasilan yang berasal dari transaksi-transaksi perusahaan pada periode tertentu dengan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan penghasilan tersebut. Laba merupakan bagian dari laporan keuangan perusahaan, bertujuan untuk memberikan informasi kepada yang berkepentingan terhadap laporan keuangan dalam memprediksi

8 kas masa datang. Para investor sangat membutuhkan informasi tentang kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dan juga membantu calon investor untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mengahasilkan arus kas dimasa mendatang. Hal ini penting dilakukan karena dapat memberi gambaran mengenai keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dalam periode tertentu. Informasi laba yang didapatkan para investor dan calon investor mereka dapat mengetahui kemampuan perusahaan menghasilkan penghasilan dan melakukan pembayaran dividen. Nany (2013) dalam penelitiannya menyimpukan bahwa pada sektor perdagangan jasa, arus kas operasi masa kini berpengaruh positif secara signifikan terhadap arus kas operasi masa depan. Arus kas operasi masa depan memiliki korelasi yang kuat dengan arus operasi masa kini. Hal yang sama juga diungkapkan Joni (2011) yang menyatakan bahwa baik angka arus kas maupun angka laba memiliki kemampuan prediksi yang penting untuk arus kas masa depan, studi ini mendokumentasikan bahwa angka arus kas memiliki kemampuan prediksi yang lebih baik untuk arus kas masa depan dibandingkan dengan angka laba Beberapa penelitian yang membahas mengenai kemampuan laba dan arus kas untuk memprediksi arus kas diantaranya dilakukan oleh Dahler dan Febrianto (2006) serta As ad (2010) yang menyimpulkan bahwa kemampuan arus kas operasi lebih baik dibandingkan dengan laba bersih dalam memprediksi arus

9 kas operasi masa depan. Pada tahun-tahun tertentu, arus kas merupakan prediktor yang lebih baik dalam meprediksi arus kas masa depan. Berbeda dengan Ebaid (2011) menyatakan bahwa laba keseluruhan memiliki kemampuan prediksi yang lebih besar dibandingkan dengan arus kas untuk prediksi arus kas masa depan. Penelitian tersebut menyediakan bukti empiris tentang keunggulan laba dalam meramalkan arus kas masa depan. Hasil penelitian tersebut didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Kusuma (2012) yang mengatakan bahwa informasi pada laporan laba rugi yang menyajikan informasi laba kotor, laba bersih, dan laba operasi dapat digunakan untuk menilai dan mengukur kinerja perusahaan yang mampu menggambarkan kondisi dan prospek perusahaan dimasa mendatang menjadi lebih baik. Pentingnya memprediksi arus kas masa depan sangatlah dibutuhkan dalam dunia perbankan, dikarenakan arus kas masa depan merupakan titik acuan bank untuk menentukan bunga bank pinjaman dan simpanan, dengan memprediksi arus kas masa depan perbankan dapat menjaga kestabilan perekonomiannya agar pendapatan lebih besar daripada pengeluaran sehingga tetap menghasilkan laba dan bisa mencapai target yang telah ditentukan, karena apabila prediksi arus kas tidak tercapai, maka bank tersebut akan dilikuidasi. Tidak dapat dipungkiri bahwa krisis yang disebabkan merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS secara tidak

10 wajar, telah mengguncang perekonomian nasional termasuk di sektor perbankan dampak diantaranya likuidasi 16 bank yang terjadi pada tahun 1997 dan 38 bank pada 1999. Bank yang dilikuidasi saat itu antara lain Bank Pacific, Bank Andromeda, Bank Jakarta, Bank Industri, Anrico Bank Ltd. (www.academia.education.com) Perkembangan perekonomian dan sektor perbankan dunia kembali mengalami penurunan pada tahun 2007-2008. Hal ini dikarenakan oleh krisis yang melanda Amerika Serikat dan berdampak pada perekonomian dunia, diperparah lagi dengan perekonomian negara Eropa ikut memburuk dikarenakan belum bisa memperbaiki sektor perbankannya, yang disebabkan oleh krisis utang Eropa yang berasal dari Yunani dan kemudian merembet ke Irlandia dan Portugal, akan tetapi perekonomian Indonesia pada tahun 2007 sampai tahun 2009 terbilang cukup kuat dalam menghadapi krisis ekonomi yang melanda dunia kala itu, jika dibandingkan negara-negara lain, hal ini dikarenakan Indonesia telah belajar banyak dari kesalahannya pada tahun 1997-1998 sehingga pada tahun 2007 perekonomian Indonesia tidak terkena dampak terlalu parah akibat krisis dari perekonomian internasional yang melanda negara-negara Eropa dan Amerika Serikat. Usaha Bank Indonesia dalam mengontrol kinerja operasional perbankan di Indonesia pada saat itu berjalan cukup baik sampai dengan tahun 2010, 2011, dan 2012 dapat dikatakan bahwa tingkat inflasi yang ada di Indonesia ini

terkendali dikarenakan inflasi yang ditargetkan oleh pemerintah sekarang ini (www.bi.go.id). 11 1.2 Perumusan Masalah Dari penjelasan latar belakang di atas, masalah dalam penelitian ini adalah apakah laba dan arus kas operasi memiliki pengaruh dalam memprediksi arus kas masa depan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan apakah arus kas operasi dan laba memiliki pengaruh dalam memprediksi arus kas masa depan perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI? 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat Akademis: Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan pengetahuan dengan memberikan bukti empiris mengenai kemampuan laba dan arus kas aktivitas operasi dalam memprediksi arus kas masa depan. Manfaat Praktis: Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang dijadikan sebagai bahan masukan untuk kemajuan perusahaan perbankan dalam melakukan penilaian kinerja perusahaan selama satu periode dengan melihat laba dan

12 arus kas aktivitas operasi yang ada sehingga dapat sesegera mungkin memprediksi arus kas masa depan. Penelitian ini juga diharapkan menjadi salah satu pertimbangan dan masukan bagi para investor mengenai kemampuan laba dan arus kas aktivitas operasi dalam memprediksi arus kas masa depan, dengan demikian para investor diharapkan dapat membuat keputusan investasi yang tepat. 1.5 Sistematika Penulisan Penyusunan hasil penelitian ini dalam lima bab yang saling berkaitan, yaitu: BAB 1 : PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB 2 : TINJAUAN KEPUSTAKAAN Tinjauan kepustakaan ini menjelaskan mengenai penelitian terdahulu, landasan teori mengenai: Pengaruh Laba Dan Arus Kas Operasi Dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan Di Industri Perbankan Indonesia BAB 3 : METODE PENELITIAN Berisi tentang desain Penelitian, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, pengukuran variabel, alat dan metode pengumpulan data, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, dan teknik analisa data. BAB 4 : ANALISIS DAN PEMBAHASAN

13 Dalam pembahasan ini akan diuraikan mengenai deskripsi data penelitian, profil responden penelitian, statistik deskriptif, pengujian instrumen penelitian, analisis data penelitian, dan pembahasan. BAB 5 : SIMPULAN DAN SARAN Pada bagian ini dijelaskan tentang simpulan yang berdasarkan analsis dari bab-bab sebelumnya, saran, dan juga keterbatasan penelitian