KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 262/K/X-XIII.2/10/2008

dokumen-dokumen yang mirip
SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 41/PMK.01/2011 TENTANG

2016, No Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Badan Kepegawaian Negara; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sip

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG PEMOTONGAN TAMBAHAN PENGHASILAN ATAU TUNJANGAN LAINNYA

KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74/K/X-XIII.2/2/2009 TENTANG

KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 366 /K/X-XIII.2/9/2010 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamb

2011, No tertulis, pemberian dan pemotongan Tunjangan Khusus Pembinaan Keuangan Negara kepada pegawai di Lingkungan Kementerian Keuangan sebagai

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR: PK. 12 TAHUN 2013 TENTANG

2 Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan N

KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK. 05 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI BADAN SAR NASIONAL

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 57

2015, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

2016, No terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh atas Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang K

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG DISIPLIN HARI DAN JAM KERJA DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015

MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

-1- REPUBLIK INDONESIA

K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M 2 1/28/2014

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

2015, No Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, T

2016, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.66/MENHUT-II/2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG

2017, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4266); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaha

2017, No Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5062); 4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil N

2 Di Lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara R

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PEMBERIAN PERINGATAN TERTULIS KEPADA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan L

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. Dinas Perijinan Kabupaten Bantul. Tunjangan Khusus, Pegawai Negeri Sipil, Dinas Perijinan.

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, T

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 87/PMK.01/2010 TENTANG

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA (INDONESIAN INSTITUTE OF SCIENCES)

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 45/Permentan/OT.140/4/2014

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK. Tunjangan. Kinerja Pegawai.

- 1 - BESARAN TUNJANGAN KINERJA

2014, No diganti; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Tunjangan Kinerja. Pemberian. Tata Cara.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/PERMEN-KP/2013 TENTANG

2016, No Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5071); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

DI LINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 68/Permentan/OT.140/11/2012

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM.73/KP.403/MPEK/2013 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG TATA TERTIB KERJA PEGAWAI BADAN NARKOTIKA NASIONAL

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PERTANIAN. Tunjangan Kinerja. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA. No.675, 2016 KEMENDIKBUD. Tunjangan Kinerja. Juklak. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 86/PMK.01/2010 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 152 TAHUN 2016

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG DISIPLIN JAM KERJA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 68/Permentan/OT.140/11/2012

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

(3) Nota Penagihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran II Peraturan ini.

2 3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentian/Pemberhentian Sementara Pegawai Negeri (Lembaran Negara Tahun 1966 Nomor 7, Tambaha

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 107 Tahun : 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomo

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 73 Tahun : 2015

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 04 TAHUN 2014 TENTANG

, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166

Transkripsi:

KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 262/K/X-XIII.2/10/2008 TENTANG TATA CARA PEMOTONGAN TUNJANGAN KEGIATAN DAN PEMBINAAN KHUSUS BADAN PEMERIKSA KEUANGAN SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Tata Tertib Kerja Pegawai pada pelaksana BPK telah ditetapkan dengan Keputusan Sekretaris Jenderal BPK Nomor 228/K/X-XIII.2/9/2008 tanggal 18 September 2008; b. bahwa berdasarkan pada huruf a diatas, terhadap pegawai pelaksana BPK yang melakukan Pelanggaran Tata Tertib Kerja Pegawai dapat dikenakan sanksi berupa Pemotongan Tunjangan Kegiatan dan Pembinaan Khusus (TKPK-BPK) sebagaimana diatur dalam Pasal 32 ayat (2) huruf a jo Pasal 34 Keputusan Sekretaris Jenderal Nomor 228/K/X- XIII.2/9/2008; c. bahwa untuk melakukan pemotongan TKPK-BPK sebagaimana dimaksud pada huruf b, perlu menetapkan Keputusan Sekretaris Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan tentang Tata Cara Pemotongan Tunjangan Kegiatan dan Pembinaan Khusus Badan Pemeriksa Keuangan; Mengingat : 1. Surat Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 31/SK/I-VIII.3/8/2006 tanggal 31 Agustus 2006 tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan, Keputusan dan Naskah Dinas pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia;

2. Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 39/K/I- VIII.3/7/2007 tanggal 13 Juli 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pelaksana Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia; 3. Keputusan Sekretaris Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 228/K/X-XIII.2/9/2008 tanggal 18 September 2008 tentang Tata Tertib Kerja Pegawai pada Pelaksana Badan Pemeriksa Keuangan; MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN TENTANG TATA CARA PEMOTONGAN TUNJANGAN KEGIATAN DAN PEMBINAAN KHUSUS BADAN PEMERIKSA KEUANGAN. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Pertama Pengertian Pasal 1 Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan : a. Pelanggaran Tata Tertib Kerja Pegawai adalah tindakan-tindakan yang tidak mematuhi Tata Tertib Kerja Pegawai. b. Pegawai pada pelaksana BPK adalah para pegawai BPK yang diangkat berdasarkan Keputusan Ketua BPK atau Sekretaris Jenderal BPK, dipekerjakan di lingkungan BPK dan diberikan penghasilan berdasarkan beban Anggaran BPK, termasuk antara lain tenaga honorer, tenaga tidak tetap, tenaga kontrak, dan tenaga ahli. c. Rekapitulasi Daftar Hadir Pegawai, yang selanjutnya disingkat RDHP, adalah akhir laporan atau akhir hitungan daftar hadir pegawai pada unit kerja tertentu. d. Inspeksi Mendadak, yang selanjutnya disingkat Sidak, adalah inspeksi yang dilakukan secara mendadak tanpa pemberitahuan terlebih dahulu terhadap pegawai

pada pelaksana BPK dalam rangka penegakan disiplin pegawai. e. Tunjangan Kegiatan dan Pembinaan Khusus Badan Pemeriksa Keuangan, yang selanjutnya disingkat TKPK-BPK, adalah tunjangan khusus yang diberikan setiap bulan kepada pegawai BPK berdasarkan peringkat jabatan, jabatan fungsional dan jabatan lain. Bagian Kedua Maksud dan Tujuan Pasal 2 Maksud dan tujuan ditetapkannya Keputusan ini adalah : a. sebagai pedoman bagi unit kerja bidang Sumber Daya Manusia (SDM) dan Keuangan pada pelaksana BPK untuk melakukan pemotongan TKPK-BPK;dan b. agar pemotongan TKPK-BPK dapat dilaksanakan secara adil, tertib, dan transparan. Bagian Ketiga Ruang Lingkup Pasal 3 Ruang lingkup Keputusan ini meliputi pengumpulan, analisis dan penyajian data pelanggaran Tata Tertib Kerja Pegawai, serta Pemotongan TKPK-BPK terhadap pegawai pada pelaksana BPK yang melakukan pelanggaran Tata Tertib Kerja Pegawai. BAB II DATA PELANGGARAN TATA TERTIB KERJA PEGAWAI Pasal 4 (1) Biro SDM menyusun data pelanggaran atas Tata Tertib Kerja Pegawai pada Pelaksana BPK. (2) Penyusunan data sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan RDHP dan/atau hasil Sidak.

Pasal 5 (1) Kepala Biro SDM secara berkala paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya melaporkan data pelanggaran Tata Tertib Kerja Pegawai kepada Sekretaris Jenderal. (2) Tembusan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Inspektur Utama dan unit kerja terkait. BAB III BESARAN JUMLAH POTONGAN TKPK-BPK Pasal 6 Besaran jumlah potongan TKPK-BPK terhadap pegawai yang melakukan pelanggaran Tata Tertib Kerja Pegawai sebagai berikut: a. Pegawai yang tidak masuk kantor tanpa alasan kedinasan dikenakan pemotongan sebesar 3% (tiga persen) per hari dan apabila tidak masuk kantor lebih dari 20 hari berturut-turut dalam bulan yang sama TKPK-BPK tidak dibayarkan. b. Pegawai yang datang terlambat atau pulang sebelum waktunya masing-masing dikenakan pemotongan sebesar 1% (satu persen). c. Pegawai yang tidak mengikuti Upacara Bendera tanggal 17 Agustus, Upacara Hari Ulang Tahun BPK, dan Upacara Nasional lainnya tanpa alasan yang sah, dikenakan pemotongan sebesar 5% (lima persen). d. Pegawai yang memalsukan atau membantu memalsukan dokumen pendukung ketidakhadiran pegawai untuk orang lain atau diri sendiri dikenakan pemotongan sebesar 10% (sepuluh persen) setiap kali melakukan pemalsuan. e. Pegawai yang menjalankan cuti alasan penting selain karena alasan adanya musibah dikenakan pemotongan sebesar 1% (satu persen) per hari. f. Pegawai yang menjalankan tugas belajar atas biaya di luar BPK atau instansi pemerintah lebih dari 6 (enam) bulan, dikenakan pemotongan TKPK-BPK sebesar 20% (dua puluh persen) sejak bulan ke-7 (ketujuh), kecuali pegawai yang menjalankan tugas belajar yang dibiayai oleh BPK atau instansi pemerintah, tidak dikenakan pemotongan TKPK-BPK.

Pasal 7 Pegawai yang tidak masuk kantor karena sakit tidak dikenakan pemotongan TKPK- BPK. Pasal 8 (1) Pegawai yang menjalani cuti bersalin untuk anak pertama, kedua, dan ketiga tidak dikenakan pemotongan atas TKPK- BPK. (2) Pegawai yang menjalani cuti bersalin untuk anak keempat dan seterusnya, dikenakan pemotongan TKPK-BPK yang besarnya dipersamakan dengan pegawai yang menjalani cuti di luar tanggungan negara. Pasal 9 Pegawai yang tidak masuk kantor karena cuti besar dan cuti di luar tanggungan negara, TKPK- BPK tidak dibayarkan. Pasal 10 Pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin pegawai berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai dikenakan pemotongan TKPK-BPK sebagai berikut: a. Pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin ringan dikenakan pemotongan TKPK-BPK sebesar 15% (lima belas persen). b. Pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin sedang dikenakan pemotongan TKPK-BPK sebesar 25% (dua puluh lima persen). c. Pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin berat dikenakan pemotongan TKPK-BPK sebesar 50% (lima puluh persen). BAB IV TATA CARA PEMOTONGAN TKPK-BPK Pasal 11 (1) Kepala Biro SDM memerintahkan Pembuat Daftar TKPK-BPK untuk melakukan penghitungan besarnya pemotongan TKPK-BPK atas pegawai yang melakukan pelanggaran Tata Tertib Kerja Pegawai berdasarkan data pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4.

(2) Penghitungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya. (3) Kepala Biro SDM menyampaikan hasil penghitungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Kepala Biro Keuangan sebagai dasar pemotongan TKPK-BPK terhadap pegawai yang melakukan pelanggaran Tata Tertib Kerja Pegawai. BAB V KEBERATAN TERHADAP PEMOTONGAN TKPK-BPK Pasal 12 (1) Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (3) dapat mengajukan keberatan kepada Kepala Biro SDM dengan tembusan kepada Kepala Bagian Pengembangan Kompetensi dan Penilaian Kinerja selambat-lambatnya tanggal 10 pada bulan dibayarkannya TKPK-BPK yang dipotong. (2) Kepala Biro SDM melakukan analisis atas keberatan yang diajukan dengan mengevaluasi RDHP dan bukti pendukung. Pasal 13 (1) Berdasarkan hasil analisis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2), Kepala Biro SDM memberikan jawaban kepada pegawai yang mengajukan keberatan. (2) Apabila keberatan diterima: a. Biro SDM melakukan koreksi terhadap RDHP; b. Kepala Biro SDM memerintahkan Pembuat Daftar TKPK-BPK untuk melakukan penghitungan kembali pemotongan TKPK BPK;dan c. Kepala Biro SDM menyampaikan kepada Kepala Biro Keuangan tentang pembatalan pemotongan TKPK-BPK untuk membayar kompensasi pada bulan berikutnya sebesar TKPK-BPK yang telah dipotong.

BAB VI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 14 Pada saat berlakunya Keputusan ini, maka pemotongan tunjangan kegiatan yang telah diproses oleh Kepala Biro Keuangan tetap dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan Sekretaris Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 118/SK/VIII-VIII.3/8/2001 tanggal 16 Agustus 2001 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembayaran Tunjangan Kegiatan Pegawai Pada Pelaksana Badan Pemeriksa Keuangan. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 15 Dengan berlakunya Keputusan ini maka Surat Keputusan Sekretaris Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 118/SK/VIII-VIII.3/8/2001 tanggal 16 Agustus 2001 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembayaran Tunjangan Kegiatan Pegawai Pada Pelaksana Badan Pemeriksa Keuangan, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 16 Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 20 Oktober 2008 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIS JENDERAL, Tembusan Keputusan ini disampaikan kepada: 1. Wakil Ketua BPK; 2. Inspektur Utama; 3. Kaditama Binbangkum; 4. Kepala Biro Keuangan; 5. Kepala Biro SDM; 6. Kepala Direktorat LABH. ttd. Dharma Bhakti NIP. 060049770