Asrama dan Gedung Kegiatan Mahasiswa UAJY Dengan Pendekatan Arsitektur Tropis

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

BAB I PE DAHULUA Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Latar Belakang Pengadaan Proyek

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

Nusa Tenggara Timur Luar Negeri Banten Kepulauan Riau Sumatera Selatan Jambi. Nusa Tenggara Barat Jawa Tengah Sumatera Utara.

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN

Tabel 1.1. Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Provinsi D.I. Yogyakarta Tahun

Tabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi

pasien dan pendampingnya. Tidak hanya mewadahi fungsi hunian, Children Cancer Care Service juga mewadahi fungsi oprasional yayasan yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Latar Belakang Eksistensi Proyek

KEPUTUSAN BADAN AKREDITASI NASIONAL ( BAN PAUD DAN PNF ) NOMOR: 024/BAN PAUD DAN PNF/AK/2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Pembinaan. Pengawasan. Perubahan.

JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL PROVINSI BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 31 OKTOBER 2015

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

TABEL 1 GAMBARAN UMUM TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) KURUN WAKTU 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2011

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Letak Geografis dan Astronomis Indonesia Serta Pengaruhnya

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SULAWESI TENGGARA MARET 2017 MENURUN TERHADAP MARET 2016

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU SEPTEMBER 2016 MENURUN

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

Fungsi, Sub Fungsi, Program, Satuan Kerja, dan Kegiatan Anggaran Tahun 2012 Kode Provinsi : DKI Jakarta 484,909,154

ASRAMA DAN GEDUNG KEGIATAN MAHASISWA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

PROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang Unggul, Inklusif, dan Humanis

2

PANDUAN. Aplikasi Database Tanah, Bangunan/Gedung, dan Rumah Negara Gol. 2

ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA YANG UNGGUL, INKLUSIF, DAN HUMANIS

Tabel 1.1 Data Dimensi Bumi dan Planet dalam Tata Surya. Merkurius 57,91 (0,39) 0,06 5, C +167 C +427 C

Jumlah Akomodasi, Kamar, dan Tempat Tidur yang Tersedia pada Hotel Bintang Menurut Provinsi,

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 29 Oktober 2016 s/d 02 November 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara. Terdapat banyak daerah-daerah tujuan di Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat dan gaya hidupnya dewasa ini semakin berkembang. Hal

Arsitektur Nusantara yang Tanggap Iklim: Paradigma dalam Penentuan Potensi Keberlanjutannya

Pembimbing : PRIHANDOKO, S.Kom., MIT, Ph.D.

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN KONSUMSI MARET 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Pembinaan. Pengawasan. Pencabutan.

Jumlah Ternak yang dipotong di rumah potong hewan (RPH) menurut Provinsi dan Jenis Ternak (ekor),

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA UTARA SEPTEMBER 2016 MENURUN

KAJIAN ARSITEKTUR HEMAT ENERGI SECARA PASIF PADA PERUMAHAN DI MALANG

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK INDONESIA MARET 2017 MENURUN

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 25 September 2016 s/d 29 September 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

4. Upaya yang telah dilakukan dalam mengendalikan serangan OPT dan menangani banjir serta kekeringan adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. No Provinsi Jumlah desa/kelurahan

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 041/P/2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA BARAT MARET 2016 MULAI MENURUN

Rekapitulasi Luas Penutupan Lahan Di Dalam Dan Di Luar Kawasan Hutan Per Provinsi Tahun 2014 (ribu ha)

Tabel Lampiran 39. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Bawang Merah Menurut Propinsi

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Selain itu pembangunan adalah rangkaian dari upaya dan proses yang

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK BANTEN SEPTEMBER 2016 MENURUN

Desa Hijau. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Estimasi Kesalahan Sampling Riskesdas 2013 (Sampling errors estimation, Riskesdas 2013)

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 09 Januari 2017 s/d 13 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BAB III TINJAUAN TEMA ARSITEKTUR HIJAU

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI BENGKULU MARET 2016 MULAI MENURUN

NOTA DINAS banjir Jawa Tengah, Jawa Timur dan Lampung kekeringan OPT banjir kekeringan OPT banjir

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan fenomena umum yang terjadi pada banyak

Jumlah Akomodasi, Kamar, dan Tempat Tidur yang Tersedia pada Hotel Bintang Menurut Provinsi,

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 08 Desember 2016 s/d 12 Desember 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ALOKASI ANGGARAN. No Kode Satuan Kerja/Program/Kegiatan Anggaran (Ribuan Rp) (1) (2) (3) (4) 01 Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta

infografis GERAKAN SENIMAN MASUK SEKOLAH GERAKAN SENIMAN MASUK SEKOLAH

U r a i a n. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pendidikan Nonformal dan Informal

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung di dalam kelas merupakan usaha sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. LP3A Teater Universitas Diponegoro, Semarang. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN TAMAN BACAAN DI PATI

BAB II HASIL PENILAIAN PROPER

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 13 Oktober 2016 s/d 17 Oktober 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan suatu Negara untuk tujuan menghasilkan sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah penduduk adalah salah satu input pembangunan ekonomi. Data

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS

Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL 7.3

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Judul Proyek. Kota Jakarta adalah tempat yang dianggap menyenangkan oleh mayoritas

Temperatur dan Kelembaban Relatif Udara Outdoor

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 13 Januari 2017 s/d 17 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

NOTA DINAS banjir OPT banjir kekeringan OPT banjir kekeringan OPT

BAB I. PENDAHULUAN. Indonesia terletak pada 6 08 LU sampai LS sehingga memiliki

BAB II DESKRIPSI DAN PROFIL PENDERITA DIABETES

Laporan Keuangan UAPPA-E1 Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Tahun 2014 (Unaudited) No Uraian Estimasi Pendapatan

BAB IV GAMBARAN UMUM. 15 Lintang Selatan dan antara Bujur Timur dan dilalui oleh

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG PENGADAAN PROYEK

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 14 November 2016 s/d 18 November 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

Perumahan Golf Residence 2 Graha Candi Golf Semarang (dengan Penekanan Desain Arsitektur Tropis)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan anak kost tidak dapat terlepas dengan anak kos t yang lain.

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Kota Yogyakarta merupakan kota yang banyak peminat dari berbagai kalangan, daerah, kota, negara, dan terutama bagi para pendatang yang ingin menempuh ilmu di kota Yogyakarta. Perguruan tinggi yang terkenal di Yogyakarta sangatlah banyak salah satunya yaitu Universitas Atma Jaya Yogyakarta atau sering dikenal dengan UAJY. Hal ini dapat dibuktikan dengan data yang diperoleh yaitu adanya peningkatan jumlah mahasiswa yang masuk ke Universitas Atma Jaya Yogyakarta setiap tahunnya. Tabel 1.1. Data jumlah mahasiswa yang masuk ke Universitas Atma Jaya Yogyakarta dari tahun 2005-2014 TAHUN MASUK JUMLAH MAHASISWA 2005 1809 2006 1683 2007 1658 2008 1462 2009 1697 2010 1875 2011 2037 2012 2364 2013 2596 2014 2843 (Sumber: Kantor Admisi dan Akademik UAJY) Universitas Atma Jaya Yogyakarta memiliki mahasiswa dari berbagai kota dan daerah yaitu dari Sabang sampai Merauke. Hal ini dibuktikan dengan daerah asal mahasiswa yang bervariasi dari tahun 2010 sampai tahun 2014 mengalami peningkatan. 1

YOGYAKARTA SUMATERA UTARA SUMATERA SELATAN SUMATERA BARAT SULAWESI UTARA SULAWESI TENGGARA SULAWESI TENGAH SULAWESI SELATAN SULAWESI BARAT RIAU PAPUA BARAT PAPUA NUSA TENGGARA TIMUR NUSA TENGGARA BARAT MALUKU UTARA MALUKU LAMPUNG KEP. RIAU KEP. BANGKA BELITUNG KALIMANTAN UTARA KALIMANTAN TIMUR KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN SELATAN KALIMANTAN BARAT JAWA TIMUR JAWA TENGAH JAWA BARAT JAMBI JAKARTA GORONTALO BENGKULU BANTEN BALI ACEH 0 100 200 300 400 500 600 700 800 2014 2013 2012 2011 2010 Grafik 1.1. Data jumlah mahasiswa yang masuk ke Universitas Atma Jaya Yogyakarta dari berbagai provinsi. (Sumber: Kantor Admisi dan Akademik UAJY) 2

Grafik di atas membuktikan bahwa mahasiswa yang terbanyak masuk ke Universitas Atma Jaya Yogyakarta berasal dari Yogyakarta, kemudian Jawa Tengah, Sumatera Utara, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Barat. Jumlah mahasiswa mengalami peningkatan sebesar 0,1% setiap tahun. Mahasiswa yang masuk kuliah di Universitas Atma Jaya Yogyakarta dari berbagai daerah dan kota, sehingga mahasiswa UAJY yang berasal dari luar kota Yogyakarta memerlukan hunian/tempat tinggal. Dengan demikian, mahasiswa dapat berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungan barunya dan dapat mengenal budaya Yogyakarta. Mahasiswa memerlukan tempat yang berfungsi sebagai transisi sosial dan lingkungan dari kota/daerah asal ke kota/daerah baru. Universitas Atma Jaya Yogyakarta akan menyediakan fasilitas akan hunian tersebut. Universitas Atma Jaya Yogyakarta selain menyediakan tempat tinggal atau akan hunian bagi mahasiswa yang baru masuk kuliah, juga menyediakan kegiatan mahasiswa yang bertujuan untuk mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki mahasiswa. Kegiatan mahasiswa tersebut diharapkan dapat mendukung mahasiswa untuk mampu membedakan yang mana kegiatan positif maupun kegiatan yang negatif, sehingga diharapkan mahasiswa dapat mengembangkan ilmu dan kemampuan atau bakat dan minatnya dengan baik Mahasiswa merupakan makhluk sosial yang tidak akan mungkin hidup sendiri di lingkungan masyarakat kampus. Mahasiswa yang berinteraksi bersosialisasi dan mengenal budaya Yogyakarta tersebut akan menimbulkan sebuah kumpulan mahasiswa atau komunitas mahasiswa. Demikian selanjutnya komunitas yang terbentuk akan berinteraksi dan mengenal budaya komunitas lain sehingga terbentuk suasana akademik yang lebih kondusif dan seimbang (lihat tabel 1.3). Interaksi yang dapat dilakukan di kampus antara lain kerja kelompok, melakukan rapat kecil, mengerjakan tugas-tugas pribadi di kampus, pameran atau bedah buku, mencari data, belajar di kantin, dan masih banyak kegiatan mahasiswa yang terjadi di dalam kampus maupun di luar kampus. Komunitas mahasiswa atau kegiatan mahasiswa merupakan jantung kehidupan kampus, karena suatu perguruan 3

tidak akan bisa berjalan tanpa aksi dari mahasiswa. Ini membuktikan pentingnya sebuah kampus untuk memperhatikan dan mendukung kegiatan mahasiswa UAJY. Tabel 1.2. Data Kegiatan Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta. NO. NAMA UKM JENIS UKM 1. UKM Tae Kwon Do Beladiri 2. UKM Inkai Beladiri 3. UKM PS Merah Putih Beladiri 4. UKM IKS Pro Patria Beladiri 5. UKM Boxer Beladiri 6. UKM Kyokushinkai Beladiri 7. UKM Aikido Beladiri 8. UKM Bola Voli Olahraga 9. UKM Bola Basket Olahraga 10. UKM Tenis Lapangan Olahraga 11. UKM Bulu Tangkis Olahraga 12. UKM Sepak Bola Olahraga 13. UKM Renang Olahraga 14. UKM Selam Olahraga 15. UKM Marching Band Seni 16. UKM PSM Seni 17. UKM Teater Lilin Seni 18. UKM Pecinta Alam Palawa Olahraga 19. UKM Pers Mahasiswa PASTI Jurnalistik 20. UKM Photography APC Hobi 21. UKM Koperasi Mahasiswa KOPMA Pelatihan 22. UKM Kerohanian Pelatihan 23. UKM Debat Pelatihan 24. UKM Seni Budaya Nusantara Seni 25 UKM Excellent Pelatihan (Sumber:http://www.uajy.ac.id/dunia-kampus/unit-kegiatan-mahasiswa/) Mahasiswa selalu menjadi aktor penting dalam setiap perubahan masyarakat karena mahasiswa memiliki sifat mendasar dan jatidiri yang unik. Salah satu peran 4

mahasiswa adalah peranan sosial dimana keberadaanya dan segala perbuatannya tidak hanya bermanfaat untuk dirinya sendiri tetapi juga harus membawa manfaat bagi lingkungan sekitarnya (kartono, 1985). Mahasiswa juga dapat menjadi kontrol sosial yang diharapkan dapat memberikan konstribusi yang konkrit ditengah masyarakat. Mahasiswa UAJY secara perorangan ataupun kelompok dalam melakukan kegiatan akademik maupun non-akademik mahasiswa seperti yang telah dijelaskan sebelumnya membutuhkan adanya tempat untuk dapat berinteraksi bersama yang dapat mewadahi banyaknya kepentingan berbagai pihak. Gedung yang mewadahi berbagai komunitas atau kegiatan tersebut sebagai sarana pendukung kegiatan mahasiswa agar dapat memaksimalkan potensi mahasiswa, membentuk karakteristik mahasiswa, mengenal budaya Yogyakarta dan budaya mahasiswa lainnya, bersosialisai, berinteraksi dengan mahasiswa fakultas lain, tempat pertemuan yang formal atau informal seperti rapat/pameran/bedah buku, dan juga tempat kantin ataupun percetakan yang mendukung keperluan kegiatan mahasiswa. Universitas Atma Jaya Yogyakarta dapat memberikan fasilitas yang dapat menunjang masa transisi dan masa adaptasi mahasiswa serta menunjang kegiatan yang dapat mengembangkan ilmu atau kemampuan akademik maupun non-akademik, yang dapat membentuk karakteristik mahasiswa dan yang dapat meningkatkan bakat dan minat mahasiswa dalam wujud gedung asrama mahasiswa dan gedung kegiatan mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta. 1.1.2. Latar Belakang Penekanan desain Negara Indonesia beriklim tropis lembab yang terdiri dari dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim kemarau memiliki suhu yang relatif panas dan musim hujan memiliki curah hujan dan kelembaban yang tinggi. Masalah umum yang timbul akibat beriklim tropis yaitu memiliki suhu yang relatif tinggi, kelembaban udara tinggi, radiasi tinggi, dan kecepatan udara rendah. Pemanasan global merupakan proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Peningkatan suhu bumi pada tahun 1861-2000 sebesar 0,044º/decade atau sebesar 0,61ºC pada tahun 1901-2000 (Sugiyono, 2001). 5

Pemanasan global ini jika tidak ditanggulangi diperkirakan pada tahun 2100 akan dapat meningkatkan suhu udara sebesar 1,4º C - 5,8º C relatif terhadap suhu udara pada tahun 1990. Peningkatan suhu udara ini dapat mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrim. Hal ini ditandai dengan terganggunya ekosistem dan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut setinggi 9 cm - 88 cm pada tahun 2100 (Houghton et. al., 2001). Pemanasan global menyebabkan suhu Indonesia tidak stabil. Suhu terendah Indonesia pada tahun 2015 yaitu 15º C - 20º C dan suhu tertinggi Indonesia pada tahun 2015 yaitu 30º C - 35º C (lihat gambar 1.2). Suhu rata-rata di Indonesia saat ini yaitu 15º C - 35º C. Kondisi suhu tersebut merupakan kondisi di luar zona nyaman, karean suhu yang mengkondisikan zona nyaman berada pada kisaran 22,5º C - 29,5º C. Gambar 1.1. Suhu terendah dan tertinggi Indonesia Tahun 2015 (Sumber: www.accuweather.com) Arsitektur merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang bukan hanya mempelajari ilmu bangunan tetapi juga mempelajari keterkaitan bangunan dengan manusia dan lingkungannya. Bangunan berfungsi sebagai tempat bernaung (shelter) manusia dari pengaruh cuaca/iklim yang ada di lingkungannya. Aspek yang menjamin keberadaan bangunan yaitu aspek kekokohan (struktur), aspek kenyamanan, dan aspek estetika (arsitektur) 1. Arsitektur tropis adalah suatu 1 Priatman, Jimmy, Energy Conscious Design, Jurnal Arsitektur, Volume XXXI, 1, (Juli 2003), hal 45 6

perancangan bangunan yang dirancang dan direncana untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang terdapat di daerah tropis. Desain arsitektur tropis juga menggabungkan antara kebutuhan akan kenyamanan dalam tatanan arsitektur, sehingga komposisi, bentuk, fungsi bangunan, citra bangunan, dan nilai-nilai estetika bangunan yang terbentuk akan berbeda dengan kondisi yang ada di wilayah iklim yang lain. Aspek kenyamanan fisik yang sangat berpengaruh terkait dengan kondisi iklim ada 2 yaitu kenyamanan termal dan kenyamanan visual. Kenyamanan dapat diperoleh dengan desain bangunan yang menyesuaikan kondisi alam yang ada sehingga pengguna bangunan dapat merasa nyaman. Kenyamanan termal dan visual dapat diwujukan dengan prinsip-prinsip arsitektur tropis yaitu radiasi matahari, temperatur, kelembaban udara, arah dan gaya angin, presipitas, warna dan atap, bayangan matahari, dan penghijauan 2. Konsep desain arsitektur tropis dapat mengontrol lingkungan secara pasif dan aktif 3. Kontrol lingkungan secara pasif dapat dilakukan dengan memanfaatkan potensi iklim setempat yaitu pencahayaan alami dan penghawaan alami yang mengontrol elemen-elemen bangunan yang dirancang tanpa energi listrik. Kontrol lingkungan secara aktif juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan potensi alam dan dibantu dengan teknologi ataupun instrumen yang menggunakan energi listrik. Asrama Gedung kegiatan mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta merupakan fasilitas hunian dan fasilitas kegiatan mahasiswa. Aktivitas mahasiswa terjadi pada pagi hingga malam hari dan dipengaruhi iklim setempat. Mengatasi permasalah yang timbul akibat iklim tropis lembab maka asrama dan gedung kegiatan mahasiswa UAJY memanfaatkan pencahayaan dan penghawaan alami pada tata ruang dalam dan luar. Pencahayaan alami untuk mengenali lingkungan, sedangkan penghawaan alami berpengaruh unutk menurunkan suhu tubuh mahasiswa karena suhu tubuh relatif tinggi akibat pergerakan tubuh sehingga mahasiswa dapat beraktivitas secara maksimal. Kondisi kenyamanan termal dan visual menyebabkan 2 Dr. Ing. Lippsmeier, Georg, Bangunan Tropis, (Jakarta, 1980), hal 19 3 Priatman, Jimmy, Energy Conscious Design, Jurnal Arsitektur, Volume XXXI, 1, (Juli 2003), hal 45 7

mahasiswa mampu bersosialisasi, beradaptasi, berinteraksi, mengenal sosial-budaya, mengembangkan bakat dan minat, serta kegiatan positif secara maksimal. 1.2. Rumusan Permasalahan Bagaimana mewujudkan rancangan asrama dan gedung kegiatan mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang memiliki kenyamanan termal dan visual melalui penataan ruang luar dan ruang dalam yang memanfaatkan pencahayaan dan penghawaan alami dengan pendekatan arsitektur tropis? 1.3. Tujuan dan sasaran 1.3.1. Tujuan Terwujudnya konsep desain asrama mahasiswa dan gedung kegiatan mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang memiliki kenyamanan termal dan visual melalui penataan ruang luar dan ruang dalam yang memanfaatkan pencahayaan alami dan penghawaan alami dengan pendekatan arsitektur tropis. 1.3.2. Sasaran a. Studi hubungan antara kenyamanan termal dan visual dengan pengelolahan/penataan ruang luar yang dapat memanfaatkan pencahayaan alami dan penghawaan alami pada asrama mahasiswa dan gedung kegiatan mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta dengan pendekatan arsitektur tropis. b. Studi hubungan antara kenyamanan termal dan visual dengan pengolahan/penataan ruang dalam yang dapat memanfaatkan pencahayaan alami dan penghawaan alami pada asrama dan gedung kegiatan mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta dengan pendekatan arsitektur tropis. 1.4. Lingkup Studi 1.4.1. Materi Studi a. Lingkup Spatial Bagian-bagian dari asrama dan gedung kegiatan mahasiswa UAJY yang akan diolah sebagai penekanan studi ialah: 8

i. Ruang dalam dari asrama dan gedung kegiatan mahasiswa UAJY yang memiliki kenyamanan termal dan visual dengan memanfaatkan pencahayaan dan penghawaan alami. ii. Ruang luar dari asrama dan gedung kegiatan mahasiswa UAJY yang memiliki kenyamanan termal dan visual dengan memanfaatkan pencahayaan dan penghawaan alami. b. Lingkup Substansial Bagian-bagian ruang dalam dan luar yang akan diolah sebagai penekanan studi adalah suprasegmen arsitektur. c. Lingkup Temporal Terkait dengan kebutuhan kapasitas asrama dan gedung kegiatan mahasiswa UAJY berdasarkan data saat ini maka rancangan ini diharapkan akan dapat menjadi penyelesaian ruang luar dan dalam dengan memanfaatkan pencahayaan dan penghawaan alami dengan pendekatan arsitektur tropis dalam kurun waktu 10 tahun. 1.4.2 Pendekatan Studi Penyelesaian penekanan studi pada asrama dan gedung kegiatan mahasiswa UAJY yaitu memiliki kenyamanan termal dan visual dengan memanfaatkan pencahayaan dan penghawaan alami dengan pendekatan arsitektur tropis. 1.5 Metode Studi Cara penarikan kesimpulan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini ada 2 metode yaitu: 1.5.2 Metode Deduktif Berangkat dari teori/dalil dan menerapkannya pada asrama dan gedung kegiatan mahasiswa UAJY yang memiliki kenyamanan termal dan visual dengan memanfaatkan pencahayaan dan penghawaan alami dengan pendekatan arsitektur tropis. 1.5.3 Metode komparatif Meninjau asrama mahasiswa universitas lain yang sudah terbangun dan sudah beroperasi, lalu dilanjutkan dengan proses perbandingan dan menyaring penyelesaian masalah pada perencanaan dan perancangan asrama tersebut dengan tujuan mencari kesimpulan. 9

1.6 Tata Langkah Bab 1. Pendahuluan LATAR BELAKANG PENGADAAN PROYEK Kebutuhan Instansi (Universitas) Universitas Atma Jaya merupakan salah satu universitas yang memiliki mahasiswa dari Sabang sampai Merauke. Asrama dam gedung kegiatan mahasiswa UAJY dimaksudkan untuk mendukung proses beradaptasi dan mengarahkan kegiatan positif, bakat, dan minat. Kebutuhan Pengguna (Mahasiswa) Jumlah mahasiswa Atma Jaya dari luar DIY setiap tahunnya selalu naik 0,1% Adanya kebutuhan akan tempat tinggal yang disewakan bagi mahasiswa dari luar DIY selama menempuh studinya di Universitas, salah satunya asrama mahasiswa Membutuhkan tempat sebagai beradaptasi dan transisi secara sosial, lingkungan, dan budaya. Membutuhkan tempat untuk mengembangkan kegiatan positif, bakat, dan minat mahasiswa seperti kerja kelompok, rapat, belajar, olahraga, dan makan, dan lain-lain. Pengadaan Asrama Mahasiswa dan Gedung Kegiatan Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta Latar Belakang Pedekatan Desain Yogyakarta beriklim tropis lembab yaitu musim hujan dan kemarau. Permasalahan pemanasan global menyebabkan ketidaknyamanan fisik. Permasalahan dapat diatasi dengan pemanfaatan pencahayaan dan penghawaan alami melalui prinsip-prinsip arsitektur tropis. Mahasiswa membutuhkan kenyamanan fisik dalam melakukan aktivitas baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Desain asrama mahasiswa dan gedung kegiatan mahasiswa UAJY yang dapat mendukung kegiatan yang mengembangkan ilmu atau kemampuan, yang membentuk karakteristik mahasiswa, yang meningkatkan bakat dan minat mahasiswa dan yang membantu mahasiswa dalam berinteraksi, bersosialisasi, dan beradaptasi di lingkungan yang baru. Rumusan Permasalahan Bagaimana mewujudkan rancangan asrama mahasiswa dan gedung kegiatan mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang memiliki kenyamanan termal dan visual melalui penataan ruang luar dan ruang dalam yang memanfaatkan pencahayaan dan penghawaan alami dengan pendekatan arsitektur tropis? Bab III. Tinjauan Wilayah Tinjauan tentang Daerah Istimewa Yogyakarta dan UAJY Bab II. Tinjauan Hakikat Objek Studi Tinjauan tentang asrama mahasiswa dan gedung kegiatan mahasiswa Bab IV. Tinjauan Pustaka Teori tentang arsitektur tropis, pencahayaan alami, penghawaan alami, dan kenyamanan termal dan visual. Batasan tentang ruang luar dan ruang dalam. Elemen pembentukan ruang Elemen pengisi ruang Elemen pelengkap ruang Bab V. Analisis Analisis Programatik analisis perencanaan analisis perancangan Pengelolahan elemen ruang dalam dan luar yang memiliki kenyamanan termal dan visual dengan pemanfaatan pencahayaan dan penghawaan alami. Bab VI. Konsep Konsep perancangan asrama mahasiswa dan gedung kegiatan mahasiswa UAJY Konsep perancangan asrama mahasiswa dan gedung kegiatan mahasiswa UAJY Konsep Programatik Konsep Penekanan desain 10

1.7 Sistematika Pembahasan Bab I. Pendahuluan Berisi latar belakang pengadaan proyek, latar belakang permasalahan, rumusan permasalahan, tujuan dan sasaran, lingkup studi, pendekatan studi, metode studi, tata langkah, dan sistematika pembahasan. Bab II. Tinjauan Obyek Studi Berisi tinjauan umum mengenai pengertian asrama, pengertian pencahayaan alami, pengertian penghawaan alami, fungsi dan kegiatan dalam asrama, jenis-jenis kegiatan mahasiswa, standar perancangan dan perencanaan bangunan asrama dan gedung kegiatan mahasiswa Bab III. Tinjauan Wilayah Berisi tentang tinjauan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Pemilihan Site Bab IV. Landasan Teori Berisi tentang tinjauan penataan ruang luar, ruang dalam, arsitektur tropis, dan landscape Bab V. Analisis Perencanaan dan Perancangan Berisi tentang analisis perencanaan dan analisis perancangan. Analisis perencanaan meliputi, yaitu analisis perencanaan programatik dan analisis perencanaan penekanan studi. Analisis perancangan meliputi, yaitu analisis perancangan programatik dan analisis perancangan penekanan studi (pencahayaan dan penghawaan alami serta kenyamanan termal dan visual). Bab VI. Konsep Perencanaan dan Perancangan Berisi konsep perencanaan dan perancangan, yang mencakup perencanaan dan perancangan programatik, penekanan studi, dan sketsa desain perancangan Asrama Mahasiswa dan Gedung Kegiatan Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta. 11