Karakterisasi Koleksi Plasma Nutfah Tomat Lokal dan Introduksi. Characterization of Germplasm Collection in Local and Introduction of Tomato

dokumen-dokumen yang mirip
Karakterisasi Koleksi Plasma Nutfah Tomat Lokal dan Introduksi

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

Pengaruh Jarak Tanam dan Ukuran Umbi Bibit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kentang Varietas Granola untuk Bibit

Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat Kultivar Intan dan Mutiara pada Berbagai Jenis Tanah

Karakterisasi dan Deskripsi Plasma Nutfah Tomat

ADAPTASI BEBERAPA GALUR TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill.) DI LAHAN MEDIUM BERIKLIM BASAH DI BALI DENGAN BUDIDAYA ORGANIK

Keragaan Pertumbuhan Dan Hasil Beberapa Galur Tomat (Lycopersicon esculentum L.) Introduksi Di Dataran Rendah Di Musim Kemarau

Pedoman Penilaian dan Pelepasan Varietas Hortikultura (PPPVH) 2004

2 TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan dan Biologi Tanaman Kedelai

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

PERAKITAN KEDELAI UNGGUL BARU BERDAYA HASIL TINGGI, BERUMUR GENJAH, DAN TAHAN HAMA UTAMA KEDELAI (ULAT GRAYAK)

Karakterisasi dan Seleksi 139 Galur Kentang

PENGARUH BERBAGAI MACAM BOBOT UMBI BIBIT BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) YANG BERASAL DARI GENERASI KE SATU TERHADAP PRODUKSI

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

ADAPTASI KLON-KLON BAWANG MERAH (Allium ascollonicum L.) DI PABEDILAN LOSARI CIREBON ABSTRACT

Kentang (Solanum tuberosum) merupakan sumber kalori

PERANAN JUMLAH BIJI/POLONG PADA POTENSI HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) F6 PERSILANGAN VARIETAS ARGOMULYO DENGAN BRAWIJAYA

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL LIMA VARIETAS MELON (Cucumis melo L.) PADA TIGA KETINGGIAN TEMPAT

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

HASIL DAN PEMBAHASAN

ISSN X Jurnal AGROTEK Vol 5, No 6 April 2017

KERAGAAN 8 GENOTIPE TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) DI DATARAN RENDAH

BAB I PENDAHULUAN. adanya kandungan karotin, Vitamin A, Vitamin B dan Vitamin C. Oleh karena itu,

PENINGKATAN PRODUKSI CABAI MERAH (Capsicum annuum) MELALUI PENGGUNAAN VARIETAS UNGGUL DI KECAMATAN SUKAMANTRI, KABUPATEN CIAMIS, PROVINSI JAWA BARAT

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan sumber bahan pangan ketiga di

Tinggi tongkol : cm : Menutup tongkol cukup baik

ALAT POLINASI DAN AKTIVITAS TERHADAP PRODUKSI BENIH BAWANG DAUN (Alium fistolosum) U. SUMPENA

PEMUPUKAN NPK PADA TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) LOKAL UMUR 3 TAHUN

Pengaruh Interval Waktu Pemberian Air terhadap Produktivitas Tanaman Tomat Di Lahan kering Dataran Rendah pada Musim Kemarau

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Lingkungan Tumbuh

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Komoditas Caisin ( Brassica rapa cv. caisin)

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

7/18/2010 UJI MULTILOKASI TAHUN II HIBRIDA CABAI UNGGULAN IPB UNTUK PELEPASAN VARIETAS PENDAHULUAN

Gambar 1. Varietas TAKAR-1 (GH 4) Edisi 5-11 Juni 2013 No.3510 Tahun XLIII. Badan Litbang Pertanian

LAMPIRAN Lampiran 1. Layout Tata Letak Penelitian. Blok II TS 3 TS 1 TS 3 TS 2 TS 1

PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS CABAI MERAH PADA LAHAN KERING DATARAN TINGGI JAWA BARAT

sehingga diharapkan dapat menghasilkan keturunan yang memiliki toleransi yang lebih baik dibandingkan tetua toleran (segregan transgresif).

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

3. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani

KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN HASIL KENTANG MERAH TERHADAP JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK YANG BERBEDA DI KABUPATEN REJANG LEBONG PENDAHULUAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Lay Out Penelitian Rancangan Acak Lengkap

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

UJI PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA GENOTIPE TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) DI DATARAN RENDAH. Rini Silvia

I. PENDAHULUAN. secara signifikan. Melalui proses seleksi tanaman yang diikuti dengan penyilangan

THE INFLUENCE OF N, P, K FERTILIZER, AZOLLA (Azolla pinnata) AND PISTIA (Pistia stratiotes) ON THE GROWTH AND YIELD OF RICE (Oryza sativa)

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

UJI DAYA HASIL BEBERAPA GENOTIPE TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) DI DATARAN RENDAH Debby Ester

PROSIDING SEMINAR HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN BPTP KARANGPLOSO

BAB I PENDAHULUAN. 1993). Yang dimaksud dengan hama ialah semua binatang yang mengganggu dan

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA LIMBAH PLTU TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT DAN INTENSITAS SERANGAN PENYAKIT LAYU FUSARIUM

II. TINJAUAN PUSTAKA

KERAGAAN BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH UMUR SANGAT GENJAH DI NUSA TENGGARA TIMUR

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagai berikut :

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

PENGARUH AKSESI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI

Keragaan Beberapa Genotipe Caisim Pada Musim Kemarau Di Dataran Tinggi Berastagi, Sumatera Utara

1. PENDAHULUAN. banyak mengandung zat-zat yang berguna bagi tubuh manusia, oleh karena itu

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) PADA BERBAGAI PERSENTASE NAUNGAN

Usahatani Tumpang Sari Tanaman Tomat dan Cabai di Dataran Tinggi Kabupaten Garut

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

TANGGAP BEBERAPA VARIETAS KEDELAI TERHADAP PEMUPUKAN DI LAHAN KERING [THE RESPONSES OF SEVERAL SOYBEAN VARIETIES ON FERTILIZATION ON DRYLAND]

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Komoditi Melon

PENGUJIAN GALUR-GALUR HARAPAN KEDELAI HASIL PERSILANGAN VARIETAS MALABAR DAN KIPAS PUTIH PADA DOSIS PUPUK FOSFOR (P) RENDAH

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu dari enam komoditas

PERTUMBUHAN DAN HASIL BERBAGAI GENOTIPE TANAMAN TOMAT (LYCOPERSICUM ESCULENTUM MILL.) DI DATARAN MEDIUM TANJUNGSARI, KABUPATEN SUMEDANG

INFLUENCE THE NUMBER OF PLANTS PER POLYBAG AND COMPOSITION OF PLANT MEDIA ON GROWTH AND YIELD OF CUCUMBER (Cucumis sativus L.) VAR.

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

Laboratorium Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Jawa Barat, dengan ketinggian 725 m di atas permukaan laut.

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karakteristik Mentimun

TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi dan Botani Cabai

PENGARUH PEMBENTUKAN JUMLAH ANAKAN PADA BAWANG MERAH GENERASI KE 3 YANG BERASAL DARI UMBI TSS. Oleh: Sartono Putrasamedja

LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian C3 B1 C1 D2 A2 E2 B3 C2 E3 B2 D3 A1. Keterangan:

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

Karakterisasi dan Pemilihan Kriteria Seleksi Tanaman Tomat untuk Daya Hasil Tinggi di Dataran Rendah

YIELD POTENTIAL EVALUATION OF FOUR STRAINS OF TOMATO (Lycopersicum esculentum Mill) IN THE LOWLANDS

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Paprika. Syarat Tumbuh

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

PERTUMBUHAN DAN HASIL KENTANG MERAH DI DATARAN MEDIUM KABUPATEN REJANG LEBONG BENGKULU PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. meningkat. Sementara lahan pertanian khususnya lahan sawah, yang luas

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tanaman Kedelai Hitam

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kel. Gunung sulah, Kec.Way Halim, Kota Bandar

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai (Glycine max [L.] Merrill) berasal dari daratan Cina, yang kemudian

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

Perbandingan Hasil Produksi Beberapa Galur Tanaman Mentimun Hibrida (Cucumis sativus L.) Dengan Varietas Hercules & Wulan

Lampiran 1. Deskripsi Kubis Bunga Kultivar White Shot

EVALUASI DAYA HASIL EMPAT HIBRIDA CABAI

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Banjar Kecamatan Gedong Tataan

LAPORAN HASIL PERCOBAAN

BAHAN DAN METODE Waktu dan tempat Bahan dan alat Metode Penelitian

Transkripsi:

Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol. 14 (1): 70-75 ISSN 1410-5020 Karakterisasi Koleksi Plasma Nutfah Tomat Lokal dan Introduksi Characterization of Germplasm Collection in Local and Introduction of Tomato Nazirwan 1, Anung Wahyudi 1, dan Dulbari 2 1 Program D4 Teknologi Perbenihan, Jurusan Budidaya Tanaman Pangan, 2 Program D3 Produksi Tanaman Pangan, Jurusan Budidaya Tanaman Pangan, Politeknik Negeri Lampung, Jln. Soekarno-Hatta No.10 Rajabasa, Bandar Lampung E-mail : anung@polinela.ac.id ABSTRACT The function of plant introductions among others is to obtain new cultivars. After the introduction of plants through the process of adaptation and selection can be used as material crosses with cultivars that have adapted well. A cultivar is said superior when it has a high yield, good fruit quality, resistance to pest attack (plant pests), and able to adapt to various environments grow. The aim of this study was obtain a description, test and compare the yield and quality potential of eight varieties of tomatoes grown in the lowland which are expected to serve as a cross parent material in breeding programs. The experiment was arrange by randomized block design with three replications. The data were analyzed using F-test and the results were significantly midpoint test using LSD test at 5% level. Based on observations on eight strains of local tomatoes and introductions have descripted then selected three strains of tomato introductions which has the form of a round (TM 130804, TM 130805, TM 130806) as well as the introduction of two strains of tomato fruit has an oval shape (TM 130801 and TM 130803 ) that can be used as breeding material further. Keywords : collection, germplasm, tomato. PENDAHULUAN Diterima: 29-11-2013, disetujui 17-01-2014 Tomat merupakan tanaman sayuran penting dan telah banyak diusahakan sebagai tanaman pekarangan maupun secara komersial yang pembudidayaannya dapat dilakukan di lahan dan rumah kaca. Tomat (Solanum lycopersicum L.) memegang peranan yang penting dalam pemenuhan gizi masyarakat. Buah tomat banyak mengandung zat-zat yang berguna bagi tubuh manusia. Likopena (lycopene) berperan sebagai antioksidan. Kandungan gizi lainnya adalah vitamin C, A, K dan mineral.

Nazirwan, Anung Wahyudi, dan Dulbari: Karakterisasi Koleksi Plasma Nutfah Tomat Lokal dan Introduksi Banyak usaha dilakukan manusia untuk menghasilkan jenis tomat dengan perubahan sifat yang diinginkan. Fungsi introduksi tanaman antara lain adalah untuk memperoleh kultivar baru. Tanaman introduksi setelah melalui proses adaptasi dan seleksi dapat dijadikan sebagai bahan persilangan dengan kultivar yang sudah beradaptasi dengan baik. Suatu kultivar dikatakan unggul bila telah memiliki daya hasil tinggi, kualitas buah baik, tahan terhadap serangan OPT (organisme pengganggu tanaman), dan mampu beradaptasi pada berbagai lingkungan tumbuh (Yusdar et al., 1992; Nurtika dan Suwandi, 1992). Varietas tomat yang ada sampai saat ini pengembangannya masih bersifat nasional dan belum ada yang spesifik agroklimat. Hal ini mengakibatkan produktivitas tomat belum optimal. Komoditas tomat yang beradaptasi luas akan lebih mudah pengembangannya dibandingkan komoditas yang menghendaki lingkungan spesifik (Duriat, 1997). Komoditas tomat yang beradaptasi luas akan lebih mudah pengembangannya dibanding komoditas sayuran yang menghendaki kondisi lingkungan tertentu. Keterbatasan areal budidaya tanaman tomat di dataran tinggi dan sangat beresiko terjadinya degradasi lingkungan. Hal ini jelas merupakan ancaman bagi kelangsungan sistem pertanian dan tantangan bagi upaya konservasinya. Upaya pengembangan tomat dari tahun ke tahun terus meningkat. Hal ini memberikan indikasi bahwa potensi pengembangan tomat di dataran rendah sangat prospektif. Namun masih terdapat berbagai kendala dalam budidaya tomat di dataran rendah, antara lain : (i) Kesesuaian iklim. Tomat tumbuh baik pada temperatur antara 65-90 F (18,3-32,2 C) dengan kelembaban udara sekitar 95% (Jones, 2008), (ii) Produktivitas. Perlu adanya peningkatan produktivitas tomat dataran rendah. Saat ini tanaman tomat dataran rendah memiliki produktivitas lebih rendah dibandingkan dengan tomat yang dibudidayakan di dataran tinggi, (iii) Kualitas Buah. Tomat yang ideal memiliki ukuran yang seragam, warna buah merata, berdaging buah tebal dan cukup keras, serta tinggi akan kandungan nutrisi, (iv) Ketahanan terhadap hama dan penyakit. Tanaman tomat dataran rendah rentan terhadap penyakit, curah hujan tinggi disertai temperatur tinggi mudah terserang Pseudomonas solanacearum (penyakit layu bakteri), sehingga hasil buahnya akan rendah. Upaya perakitan varietas unggul baru perlu dilakukan untuk mencari varietas tomat unggul. Varietas-varietas tersebut diharapkan dapat dibudidayakan dengan baik pada dataran rendah, dengan produktivitas tinggi, tahan terhadap hama dan penyakit, yang penting pula memiliki tekstur kulit yang lebih tebal sehingga saat proses pengangkutan, buah tidak mudah rusak. Masalah yang dihadapi dalam penggunaan galur-galur potensial adalah fenomena perbedaan hasil bila ditanam pada lingkungan yang berbeda. Untuk itu diperlukan pengujian untuk mengetahui karakteristik, daya hasil dan kualitas varietas tersebut dengan kondisi lingkungan yang sesuai dengan kondisi tempat suatu varietas yang akan dibudidayakan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan deskripsi, menguji serta membandingkan daya hasil dan kualitas delapan varietas potensial tomat yang ditanam di dataran rendah yang diharapkan dapat dijadikan sebagai tetua bahan persilangan dalam program pemuliaan. METODE Bahan yang diuji terdiri dari enam galur/nomer introduksi yaitu TM130801, TM130802, TM130803, TM130804, TM130805 dan TM130806 serta dua galur pembanding yaitu varietas rampai hibrida (TM130807) dan rampai lokal (TM130808). Alat yang digunakan dalam penelitian meliputi ajir, meteran, tray, alat tulis, kamera, dan alat-alat pertanian. Pupuk yang digunakan adalah pupuk Volume 14, Nomor 1, Januari 2014 71

Jurnal Penelitian Pertanian Terapan kandang, Urea, NPK mutiara, SP-36 dan KCl. Untuk melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit digunakan, pestisida nabati, furadan 3G, curacron, antracol, dan dithane M-45. Penelitian menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) satu faktor dengan enam varietas tomat introduksi dan dua varietas pembanding sebagai perlakuan dengan tiga ulangan sehingga terdapat 24 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan terdapat 10 tanaman dengan tiga tanaman contoh, jarak tanam 50 x 60 cm. Secara statistik model rancangan yang digunakan adalah : Yij = μ + τi + βj + εij Keterangan: Yij = Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j μ = Rataan umum τi = Pengaruh perlakuan varietas ke-i βj = Pengaruh ulangan ke-j εij = Pengaruh galat percobaan dari varietas ke-i dan ulangan ke-j i = 1,2,3,..8 j = 1,2,3 Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji-f dan apabila hasil yang diperoleh berpengaruh nyata maka dilakukan uji nilai tengah dengan menggunakan uji BNT pada taraf 5%. Beberapa peubah yang diamati pada penelitian ini adalah jenis atau tipe, tipe tumbuh, umur berbunga, umur tanaman atau panen, warna buah masak, bentuk buah, warna batang, tipe tanaman, tinggi tanaman, jumlah buah/tandan, jumlah tandan/tanaman, jumlah buah/tanaman, bobot per buah, bobot buah/tanaman, dan ukuran buah. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi delapan galur/nomor tomat lokal dan introduksi Berdasarkan data deskripsi delapan galur/nomor tanaman tomat pada penelitian ini menunjukkan bahwa enam galur tomat introduksi adalah tipe cherry dan indeterminate, sedangkan dua galur tomat lokal adalah tipe rampai dan determinate. Pada parameter umur berbunga menunjukkan bahwa seluruh galur memiliki umur berbunga antara 28-31 HST dan umur tanaman 124 HST pada tomat introduksi dan 92 HST pada tomat lokal (Tabel 1). Tabel 1. Deskripsi delapan galur/nomor tomat lokal dan introduksi Tipe Umur Umur No Galur Asal Jenis/Tipe tumbuh Berbunga tanaman (HST) (HST) 1 TM130801 Jepang Cherry Indeterminate 28 124 2 TM130802 Jepang Cherry Indeterminate 28 124 3 TM130803 Jepang Cherry Indeterminate 28 124 4 TM130804 Jepang Cherry Indeterminate 28 124 5 TM130805 Perancis Cherry Indeterminate 30 124 6 TM130806 Jepang Cherry Indeterminate 28 124 7 TM130807 Bintang Asia Rampai Determinate 31 92 8 TM130808 Lampung Rampai Determinate 31 92 72 Volume 14, Nomor 1, Januari 2014

Nazirwan, Anung Wahyudi, dan Dulbari: Karakterisasi Koleksi Plasma Nutfah Tomat Lokal dan Introduksi Pengamatan secara visual pada penelitian ini dilakukan pada karakter warna buah, bentuk buah, warna batang dan tipe tanaman pada delapan galur/nomor tomat lokal dan introduksi. Galur tomat lokal menunjukkan bahwa buah tomat masak berwarna merah dan berbentuk bulat. Buah pada galur tomat introduksi menunjukkan bahwa dua galur berwarna kuning dan yang lainya berwarna merah. Bentuk buah pada galur tomat introduksi terbagi menjadi dua yaitu berbentuk lonjong (oblate) dan bulat (round). Delapan galur tomat yang diuji seluruhnya memiliki warna batang hijau. Pada pengamatan tipe tanaman menunjukkan bahwa seluruh galur tomat introduksi memiliki tipe tanaman yang menyebar dan dua galur tomat lokal memiliki tipe tanaman tegak (Tabel 2). Tabel 2. Pengamatan warna buah, bentuk buah, warna batang dan tipe tanaman pada delapan galur/nomor tomat lokal dan introduksi No Galur Asal Warna buah Warna Tipe Bentuk buah masak batang tanaman 1 TM130801 Jepang Merah Lonjong Hijau Menyebar 2 TM130802 Jepang Merah Bulat Hijau Menyebar 3 TM130803 Jepang Kuning Lonjong Hijau Menyebar 4 TM130804 Jepang Kuning Bulat Hijau Menyebar 5 TM130805 Perancis Merah Bulat Hijau Menyebar 6 TM130806 Jepang Merah Bulat Hijau Menyebar 7 TM130807 Bintang Asia Merah Bulat Hijau Tegak 8 TM130808 Lampung Merah Bulat Hijau Tegak Tinggi tanaman Tinggi tanaman tomat yang diuji dapat dibedakan ke dalam dua kelompok, kelompok pertama memiliki tinggi tanaman 56-57,33 cm yaitu pada galur tomat lokal, kelompok kedua yaitu galur tomat introduksi dengan tinggi tanaman 177,67-200,33 cm (Tabel 3). Tanaman pada kelompok pertama termasuk ke dalam tipe determinate dan kelompok kedua tergolong indeterminate. Perbedaan tinggi tanaman dipengaruhi oleh faktor genetik dari masing-masing galur/nomor dan lingkungan antara lain intensitas cahaya, temperatur, dan ketersediaan unsur hara. Jumlah buah dan Jumlah tandan Berdasarkan analisis statistik menunjukkan perbedaan yang nyata antara beberapa galur tomat lokal dan introduksi. Berdasarkan data jumlah buah pertandan menunjukkan bahwa galur tomat lokal memiliki jumlah buah pertandan 6.33-7,67, sedangkan galur tomat introduksi memiliki jumlah buah pertandan 21,33-31,33. Jumlah tandan pertanaman menunjukkan bahwa galur tomat lokal memiliki jumlah tandan pertanaman 7,33-8,67, sedangkan galur tomat introduksi memiliki jumlah tandan lebih banyak yaitu 11,67-16,33. Data jumlah buah pertanaman menunjukkan bahwa galur introduksi TM 130805 memiliki jumlah buah pertanaman terbanyak yaitu 511,78, sedangkan galur tomat lokal TM 130807 memiliki jumlah buah pertanaman paling sedikit yaitu 54,89 (Tabel 3). Perbedaan jumlah buah antargalur cenderung disebabkan oleh interaksi antara genotipe dan lingkungan. Variasi lingkungan terbagi dalam dua kelompok. Pertama adalah variasi lingkungan yang dapat dikendalikan, meliputi sifat-sifat umum seperti iklim dan tipe tanah. Golongan kedua, yaitu variasi lingkungan yang sukar dikendalikan, seperti fluktuasi cuaca yang meliputi jumlah curah hujan dan temperatur. Jadi karakter-karakter yang terdapat pada tanaman secara terus menerus akan memberikan tanggapan dan penyesuaian terhadap lingkungannya, sehingga terjadi perbedaan antara yang satu dengan yang lainnya (Suryadi dan Permadi, 1998). Volume 14, Nomor 1, Januari 2014 73

Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Tabel 3. Pengamatan tinggi tanaman, jumlah buah/tandan, jumlah buah/tandan dan jumlah buah/tanaman pada delapan galur/nomor tomat lokal dan introduksi Jumlah Tinggi Jumlah No Galur Asal tandan/ Jumlah buah/ tanaman (cm) buah/tandan tanaman tanaman 1 TM130801 Jepang 196,33 b 22,67 bc 12,33 b 279,56 b 2 TM130802 Jepang 182,33 c 21,33 c 13,00 b 277,33 b 3 TM130803 Jepang 181,67 c 22,33 b 11,67 b 260,56 b 4 TM130804 Jepang 177,67 d 25,33 b 12,33 b 312,44 b 5 TM130805 Perancis 200,33 a 31,33 a 16,33 a 511,78 a 6 TM130806 Jepang 179,33 cd 30,33 a 13,00 b 394,33 a 7 TM130807 Bintang Asia 56,00 e 6,33 d 8,67 c 54,89 d 8 TM130808 Lampung 57,33 e 7,67 d 7,33 c 56,22 d Ket : Angka yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uji BNT pada taraf 5%. Bobot buah dan Ukuran buah Analisis statistik pada bobot buah dan ukuran buah menunjukkan perbedaan yang nyata antara galur tomat lokal dan introduksi. Galur tomat lokal memiliki bobot perbuah 5,80-8,03 g dan bobot buah pertanaman 318.36-451,65 g, sedangkan galur tomat introduksi memiliki bobot per buah 4,03-5,27 g dan bobot buah pertanaman 1.076,96-2./695.36 g. Ukuran buah pada galur tomat lokal memiliki panjang 3,83-5,80 cm dan diameter 3,57-5,50 cm, sedangkan ukuran buah pada galur tomat introduksi memiliki panjang 2,15-2,47 cm dan diameter 2,17-2,26 cm (Tabel 4). Tabel 4. Pengamatan bobot buah dan ukuran buah pada delapan galur/nomor tomat lokal dan introduksi No Galur Asal Bobot/ buah Bobot buah/ Ukuran buah (g) tanaman (g) Panjang (cm) Diameter (cm) 1 TM130801 Jepang 4,54 de 1.268,25 de 2,47 c 2,26 c 2 TM130802 Jepang 4,03 e 1.118,58 e 2,23 c 2,26 c 3 TM130803 Jepang 4,13 e 1.076,96 e 2,50 c 2,19 c 4 TM130804 Jepang 5,13 c 1.603,88 c 2,15 c 2,17 c 5 TM130805 Perancis 5,27 bc 2.695,36 bc 2,43 c 2,33 c 6 TM130806 Jepang 4,87 cd 1.919,09 cd 2,35 c 2,34 c 7 TM130807 Bintang Asia 5,80 b 318,36 b 3,83 b 3,57 b 8 TM130808 Lampung 8,03 a 451,65 a 5,80 a 5,50 a Ket : Angka yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uji BNT pada taraf 5%. Ukuran buah khususnya diameter buah lebih banyak dipengaruhi oleh sifat genetik tanaman walaupun pertumbuhan dan perkembangan daun dipengaruhi oleh lingkungan, antara lain intensitas cahaya, temperatur, dan ketersediaan unsur hara, terutama unsur Nitrogen dan Phospat (Sutapradja dan Sumarni, 1996). Galur terpilih Berdasarkan data deskripsi dan hasil seleksi karakter tinggi tanaman, jumlah buah, bobot buah dan ukuran buah maka terpilih tiga galur tomat introduksi yang memiliki bentuk buah bulat yaitu TM 74 Volume 14, Nomor 1, Januari 2014

Nazirwan, Anung Wahyudi, dan Dulbari: Karakterisasi Koleksi Plasma Nutfah Tomat Lokal dan Introduksi 130804, TM 130805 dan TM 130806 serta dua galur tomat introduksi yang memiliki bentuk buah lonjong yaitu TM 130801 dan TM 130803. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengamatan pada delapan galur tomat lokal dan introduksi yang telah terdeskripsi maka terpilih tiga galur tomat introduksi yang memiliki bentuk buah bulat serta dua galur tomat introduksi yang memiliki bentuk buah lonjong yang dapat digunakan sebagai bahan pemuliaan pada tahap berikutnya. DAFTAR PUSTAKA Duriat, A.S. 1997. Tomat Andalan yang Prospektif. Teknologi Produksi Tomat. Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. hal. 1-8. Jones, B Jr. 2008. Tomato Plant Culture. In the field, Greenhouse and Home garden. CRC Press. New York. 399 p. Nurtika, N. dan H. Suwandi. 1992. Pengaruh pemberian kapur dan sumber pupuk nitrogen terhadap pertumbuhan dan hasil tomat. Bul. Pen. Hort. XXII(4):16-21. Suryadi dan Permadi. 1998. Evaluasi Pertumbuhan dan Daya Hasil Delapan Kultivar Kubis Bunga di Dataran Medium. J. Hort. 8(2):1068-1071. Sutapradja, H. dan N. Sumarni. 1996. Pengaruh Dosis Pengapuran dan Kombinasi Pupuk N dan P terhadap pertumbuhan dan hasil tomat. J. Hort. (3):263-268. Yusdar, H., Suwandi, dan N. Nurtika. 1992. Pengaruh Kombinasi Bahan Organik dan Fosfat Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Buah Tomat pada Tanah Latosol di Dataran Rendah. Bul. Pen. Hort. XXII(4):5-15. Volume 14, Nomor 1, Januari 2014 75