PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TUBAN Nomor 7 Tahun 2008 Seri E

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN REMBANG

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 9 TAHUN 2008

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH, PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI, DAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH YANG MENJADI KEWENANGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 12 TAHUN 2008

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 21 Tahun 2008

PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE

PERATURAN DAERAH SULAWESI BARAT NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI PAPUA BARAT dan GUBERNUR PAPUA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN KABUPATEN BADUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU SELATAN NOMOR 06 TAHUN 2013 TENTANG

URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN KABUPATEN KETAPANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BREBES

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH, PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI, DAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BREBES

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 38 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI JAMBI

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 07 Tahun :2010 Seri : E

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

PEMERINTAH KABUPATEN TANA TORAJA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 01 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN KABUPATEN LUWU TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN DAERAH.

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH KOTA MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

PROVINSI PAPUA BUPATI YALIMO PERATURAN DAERAH KABUPATEN YALIMO NOMOR 10 TAHUN 2014

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 11 TAHUN 2008 SERI : E NOMOR : 6

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 38 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 14 SERI E

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN DAERAH

PEMERINTAH KOTA PONTIANAK PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KEWENANGAN PEMERINTAHAN KABUPATEN BELITUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 11 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 2 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PROVINSI SUMATERA SELATAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN NOMOR : 4 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2008 NOMOR : 4 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TENGAH NOMOR: 3 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN KABUPATEN SUMBA TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 02 TAHUN 2008

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 2 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 7 TAHUN 2008 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 7 TAHUN TAHUN 2004 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 1 TAHUN : 2010 SERI : E PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NO. 07 TH PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TARAKAN TAHUN 2008 NOMOR 06 SERI D 01

LEMBARAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 2 TAHUN 2008

PEMERINTAH KOTA BLITAR

TENTANG BUPATI MUSI RAWAS,

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN KOTA BALIKPAPAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PAKPAK BHARAT, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 12 ayat (1) dan (2)

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANJARMASIN TAHUN 2008 NOMOR 12

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 86 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 5 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 17 TAHUN 2010

PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH KABUPATEN KATINGAN

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PEMERINTAH PROVINSI RIAU

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN NOMOR 19 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN NOMOR 19 TAHUN 2007

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI SERI E NO.1/E 15 PEBRUARI 2010 SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI

PERATURAN DAERAH NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN DALAM LINGKUP KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA TUAL

Transkripsi:

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : a. bahwa pelaksanaan urusan pemerintahan yang kewenangan pengelolaannya ada pada Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Timur diselenggarakan dalam kerangka penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui penyelenggaraan otonomi secara luas, nyata dan bertanggung jawab serta penyelenggaraan tugas pembantuan; b. bahwa dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektivitas dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Timur, perlu adanya harmonisasi hubungan dalam rangka pelaksanaan kewenangan untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan antara Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Timur dengan Pemerintah, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; c. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 13 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah dan ketentuan Pasal 12 Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota perlu ditetapkan pembagian urusan pemerintahan, baik yang bersifat wajib maupun pilihan yang menjadi kewenangan Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Timur dalam bentuk Peraturan Daerah; d. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Urusan Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Timur, dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Timur juncto Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1950 tentang mengadakan perubahan dalam Undang-undang Tahun 1950 Nomor 2 dari hal pembentukan Provinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Tahun 1950 Nomor 32) ; 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 53; Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4389) ; Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim 1

3. Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 126; Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4438); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 165; Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4593) ; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota (Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 82; Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4737); 7. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2006 tentang Pembentukan Peraturan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2006 Nomor 4 Seri B). Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR dan GUBERNUR JAWA TIMUR MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan 1. Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 2. Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Timur, selanjutnya disebut Pemerintahan Daerah Provinsi, adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan DPRD Provinsi Jawa Timur menu rut asas otonomi dan tugas pembantuan Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim 2

dengan prinsip otonomi seluas-iuasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3. Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Jawa Timur. 4. Gubernur, adalah Gubernur Jawa Timur. 5. Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota dalam wilayah Provinsi Jawa Timur, selanjutnya disebut Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dalam wilayah Provinsi Jawa Timur dan DPRD Kabupaten/Kota dalam wilayah Provinsi Jawa Timur menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas- Iuasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 6. Urusan pemerintahan adalah fungsi-fungsi pemerintahan yang menjadi hak dan kewajiban setiap tingkatan dan/atau susunan pemerintahan untuk mengatur dan mengurus fungsi-fungsi tersebut sesuai dengan kewenangannya dalam rangka melindungi, melayani, memberdayakan dan menyejahterakan masyarakat. BAB II URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI Bagian Kesatu Umum Pasal 2 (1) Pemerintahan Daerah Provinsi mengatur dan mengurus urusan pemerintahan berdasarkan kriteria pembagian urusan pemerintahan yang meliputi: a. eksternalitas; b. akuntabilitas; c. efisiensi. (2) Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintahan Daerah Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah urusan Pemerintahan Daerah Provinsi selain urusan yang menjadi kewenangan Pemerintah dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota. (3) Urusan Pemerintahan Daerah Provinsi terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan. Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim 3

Bagian Kedua Urusan Wajib Pasal 3 (1) Urusan wajib sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) adalah urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh Pemerintahan Daerah Provinsi, berkaitan dengan pelayanan dasar. (2) Urusan wajib Pemerintahan Daerah Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari 26 (dua puluh enam) bidang meliputi: a. pendidikan; b. kesehatan; c. Iingkungan hidup; d. pekerjaan umum; e. penataan ruang; f. perencanaan pembangunan; g. perumahan; h. kepemudaan dan olahraga; i. penanaman modal; j. koperasi dan usaha kecil dan menengah; k. kependudukan dan catatan sipil; l. ketenagakerjaan; m. ketahanan pangan; n. pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; o. keluarga berencana dan keluarga sejahtera; p. perhubungan; q. komunikasi dan informatika; r. pertanahan; s. kesatuan bangsan dan politik dalam negeri; t. otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian; u. pemberdayaan masyarakat dan desa; v. sosial; w. kebudayaan; x. statistik; y. kearsipan; dan z. perpustakaan. (3) Setiap bidang urusan wajib sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri dari sub bidang dan setiap sub bidang terdiri dari sub sub bidang. Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim 4

Bagian Ketiga Urusan Pilihan Pasal 4 (1) Urusan pilihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) adalah urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai kondisi, kekhasan dan potensi unggulan daerah Provinsi Jawa Timur. (2) Urusan pilihan Pemerintahan Daerah Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) teridiri dari 8 (delapan) bidang meliputi: a. kelautan dan perikanan; b. pertanian; c. kehutanan; d. energi dan sumber daya mineral; e. pariwisata; f. industri; g. perdagangan; dan h. ketransmigrasian. (3) Setiap bidang urusan pilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri dari sub bidang dan setiap sub bidang terdiri dari sub sub bidang. Pasal 5 Rincian bidang urusan wajib dan urusan pilihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal 4 tercantum pada Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Pasal 6 Urusan pemerintahan wajib dan pilihan yang menjadi kewenangan Pemerintahan Daerah Provinsi menjadi dasar : a. penyusunan organisasi dan tata kerja perangkat daerah Provinsi Jawa Timur; b. penyusunan perencanaan dan alokasi pembiayaan pembangunan Daerah. Pasal 7 (1) Penyelenggaraan urusan pemerintahan wajib yang menjadi kewenangan Pemerintahan Daerah Provinsi harus berpedoman pada Standar Pelayanan Minimal yang ditetapkan oleh Pemerintah dan norma, standar, prosedur dan kriteria yang ditetapkan oleh Menteri/Kepala Lembaga Pemerintah Non Departemen. (2) Penyelenggaraan urusan pilihan yang menjadi kewenangan Pemerintahan Daerah Provinsi harus berpedoman pada norma, Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim 5

standar, prosedur dan kriteria yang ditetapkan oleh Menteri/Kepala Lembaga Pemerintah Non Departemen. (3) Apabila Pemerintah/Menteri/Kepala Lembaga Pemerintah Non Departemen belum menyusun Standar Pelayanan Minimal, norma, standar, prosedur dan kriteria untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintahan Daerah Provinsi, maka Pemerintahan Daerah Provinsi dapat menyelenggarakan langsung urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya dengan berpedoman pada peraturan perundangundangan yang berlaku sampai dengan berlakunya norma, standar, prosedur dan kriteria dimaksud. BAB III PENGELOLAAN URUSAN PEMERINTAHAN LINTAS DAERAH Pasal 8 (1) Pelaksanaan urusan pemerintahan yang mengakibatkan dampak lintas daerah dikelola bersama oleh daerah terkait. (2) Tata cara pengelolaan bersama urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berpedoman pada peraturan perundangundangan. BAB IV URUSAN PEMERINTAHAN SISA Pasal 9 (1) Urusan Pemerintahan Daerah Provinsi yang tidak tercantum dalam Lampiran menjadi kewenangan Pemerintahan Daerah Provinsi apabila memenuhi kriteria pembagian urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat (1). (2) Dalam hal Pemerintahan Daerah Provinsi menyelenggarakan urusan pemerintahan yang tidak tercantum dalam Lampiran, terlebih dahulu harus mengajukan usul prakarsa kepada Pemerintah melalui Menteri Dalam Negeri untuk mendapat penetapannya. (3) Penyelenggaraan urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Gubernur. BAB V PENYELENGGARAAN DAN PEMBINAAN URUSAN PEMERINTAHAN Pasal 10 Dalam menyelenggarakan urusan yang menjadi wewenangnya, Pemerintahan Daerah Provinsi dapat : a. menyelenggarakan sendiri; b. menugaskan sebagian urusan kepada Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota berdasarkan asas tugas pembantuan. Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim 6

Pasal 11 (1) Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintahan Daerah Provinsi yang penyelenggaraannya ditugaskan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota berdasarkan asas tugas pembantuan, secara bertahap dapat diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota menjadi otonomi daerah, apabila Pemerintah Kabupaten/Kota yang bersangkutan telah menunjukkan kemampuan untuk memenuhi norma, standar, prosedur, dan kriteria yang dipersyaratkan oleh Pemerintah. (2) Penyerahan urusan pemerintahan sebagaimana diatur pada ayat (1) disertai dengan perangkat, pembiayaan, dan sarana atau prasarana yang diperlukan. (3) Penyerahan urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diprioritaskan bagi urusan pemerintahan yang berdampak lokal dan/atau lebih berhasilguna serta berdayaguna apabila penyelenggaraannya diserahkan kepada tingkat pemerintahan daerah yang bersangkutan. (4) Tata cara penyerahan urusan sebagaimana dinyatakan pada ayat (1) berpedoman pada. ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 12 Pemerintah Provinsi berkewajiban melakukan pembinaan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota untuk mendukung kemampuan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 13 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah. Ditetapkan di Surabaya pada tanggal 20 Agustus 2008 GUBERNUR JAWA TIMUR ttd H. IMAM UTOMO. S Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim 7

Diundangkan di Surabaya Pada tanggal 22 Agustus 2008 Plt.SEKRETARIS DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR ttd Drs. CHUSNUL ARIFIEN DAMURI, MM, MSi. LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2008 NOMOR 4 TAHUN 2008 SERI E Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim 8

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR I. UMUM Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintahan Daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang menjadi urusan Pemerintah. Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah tersebut, Pemerintahan Daerah menjalankan otonomi seluas- Iuasnya untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Hal ini diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah. Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota. Penyelenggaraan desentralisasi mensyaratkan pembagian urusan pemerintahan antara Pemerintah dengan daerah Provinsi Jawa Timur yang diatur lebih lanjut dalam Peraturan Daerah. Urusan pemerintahan yang dapat dikelola secara bersama antar susunan pemerintahan atau konkuren, termasuk di dalamnya urusanurusan pemerintahan selain urusan pemerintahan yang sepenuhnya menjadi urusan Pemerintah juga menjadi urusan Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Timur. Urusan yang menjadi kewenangan Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Timur terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan pemerintahan wajib adalah urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh Pemerintahan Daerah yang terkait dengan pelayanan dasar (basic services) bagi masyarakat, seperti pendidikan dasar, kesehatan, lingkungan hidup, perhubungan, kependudukan dan sebagainya. Urusan pemerintahan yang bersifat pilihan adalah urusan pemerintahan yang diprioritaskan oleh Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Timur untuk diselenggarakan yang terkait dengan upaya mengembangkan potensi unggulan (core competence) yang menjadi kekhasan daerah. Urusan pemerintahan di luar urusan wajib dan urusan pilihan yang diselenggarakan oleh Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Timur, sepanjang menjadi kewenangan Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Timur tetap harus diselenggarakan oleh Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Timur. Namun mengingat terbatasnya sumber daya dan sumber dana yang dimiliki oleh Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Timur, maka prioritas penyelenggaraan urusan pemerintahan difokuskan pad a urusan wajib dan urusan pilihan yang benar-benar mengarah pada penciptaan kesejahteraan masyarakat disesuaikan dengan kondisi, potensi, dan kekhasan daerah Provinsi Jawa Timur. Agar pelaksanaan urusan pemerintahan yang bersifat wajib dan pilihan memiliki payung hukum yang kuat maka urusan wajib dan pilihan yang akan diselenggarakan oleh Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Timur harus dituangkan ke dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur, yang kemudian akan menjadi acuan dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Timur misalnya dalam menentukan struktur organisasi perangkat daerah, anggaran, dan lain sebagainya. Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim 1

Di luar urusan pemerintahan yang bersifat wajib dan pilihan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah ini, Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Timur juga melaksanakan urusan-urusan pemerintahan yang berdasarkan kriteria pembagian urusan pemerintahan menjadi kewenangan yang bersangkutan atas dasar prinsip penyelenggaraan urusan sisa (vrij bestuur). Untuk pelaksanaan urusan pemerintahan yang belum mampu dilaksanakan oleh Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota di Jawa Timur, dilimpahkan kepada Gubernur selaku Wakil Pemerintah. Urusan Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Timur yang ditugaskan penyelenggaraannya kepada Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota di Jawa Timur berdasarkan asas tugas pembantuan, secara bertahap dapat dilimpahkan kepada daerah yang bersangkutan menjadi otonomi daerah, apabila Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang bersangkutan benar-benar telah menunjukkan kemampuan untuk memenuhi norma, standar, prosedur, dan kriteria yang dipersyaratkan untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan tersebut. Dengan demikian tugas pembantuan dapat dimanfaatkan sebagai instrumen pematangan kemampuan pemerintah daerah sebelum urusan pemerintahan tersebut benar-benar diserahkan kepada daerah yang bersangkutan. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Ayat (1) Ayat (2) Ayat (3) Ayat (1) Yang dimaksud dengan kriteria eksternalitas adalah pendekatan dalam pembagian urusan pemerintahan dengan mempertimbangkan dampak/akibat yang ditimbulkan dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan tersebut. Yang dimaksud dengan kriteria akuntabilitas adalah kriteria pembagian urusan pemerintahan dengan memperhatikan pertanggungjawaban Pemerintahan Daerah Provinsi dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan tertentu kepada masyarakat. Yang dimaksud dengan kriteria efisiensi adalah kriteria pembagian urusan pemerintahan dengan memperhatikan daya guna tertinggi yang dapat diperoleh dari penyelenggaraan suatu urusan pemerintahan. Yang dimaksud dengan urusan wajib dalam ayat ini adalah urusan yang sangat mendasar yang berkaitan dengan hak dan kewajiban dan pelayanan dasar warga negara antara lain: a. perlindungan hak konstitusional; Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim 2

Pasal4 Pasal 5 Pasal 6 Ayat (2) Ayat (3) Ayat (4) Ayat (1) Ayat (2) Ayat (3) Ayat (4) Ayat (1) b. perlindungan kepentingan nasional, kesejahteraan masyarakat, ketentraman dan ketertiban umum dalam kerangka menjaga keutuhan NKRI; dan c. pemenuhan komitmen nasional yang berhubungan dengan perjanjian dan konvensi internasional. Penentuan potensi unggulan Provinsi Jawa Timur mengacu pad a Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Jawa Timur, mata pencaharian penduduk dan pemanfaatan lahan yang ada di Provinsi Jawa Timur. Penentuan urusan pilihan Pemerintahan Daerah Provinsi disesuaikan dengan skala prioritas yang ditetapkan Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Timur. Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Timur tetap memberikan pelayanan publik yang dibutuhkan meskipun pelayanan tersebut bukan berasal dari urusan pilihan yang diprioritaskan Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Timur. Mengingat kemampuan anggaran yang masih terbatas, maka penetapan dan pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal pada bidang yang menjadi urusan wajib Pemerintahan Daerah Provinsi dilaksanakan secara bertahap dengan mendahulukan sub sub bidang urusan wajib yang bersifat prioritas. Norma adalah aturan atau ketentuan yang dipakai sebagai tatanan untuk penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Provinsi. Standar adalah acuan yang dipakai sebagai patokan dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Provinsi. Prosedur adalah metode atau tata cara untuk penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Provinsi. Kriteria adalah ukuran yang dipergunakan menjadi dasar dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Provinsi. Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim 3

Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Ayat (2) Ayat (3) Ayat (1) Ayat (2) Ayat (1) Ayat (2) Ayat (3) Pengelolaan bersama dapat dilembagakan dalam bentuk kerjasama antar daerah yang difasilitasi oleh Pemerintah. Urusan pemerintahan sisa yang kewenangan penyelenggaraannya ada pada Pemerintahan Daerah Provinsi adalah urusan pemerintahan sisa yang berskala Provinsi atau lintas Kabupaten/kota yang ditentukan berdasarkan kriteria pembagian urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat (1). Penetapan dimaksudkan untuk menghindarkan terjadinya saling gugat antar tingkatan dan/atau susunan pemerintahan. Pembinaan yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi dapat berbentuk pemberian bimbingan, supervisi, konsultasi, monitoring dan evaluasi, pendidikan dan latihan dan kegiatan pemberdayaan lainnya yang diarahkan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota mampu menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya. Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim 4