PERUBAHAN KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

dokumen-dokumen yang mirip
h. 17. h.1. 4 Ibid, h C.S.T Kansil dan Christine S.T., 2008, Hukum Tata Negara Republik Indonesia (Pengertian

Keywords: Position, Authority, Governor, Local Government Administration

KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGADAAN TANAH BAGI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

Oleh : Ni Made Ayu Tresnasanti I Made Budi Arsika Program Kekhususan Hukum Pemerintahan, Universitas Udayana

KEWENANGAN PENGUJIAN BERKALA KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA DENPASAR

Keywords : Local Authorities, The Principle of Decentralization, Natural Resource

Volume 11 Nomor 1 Maret 2014

PENGATURAN KEWENANGAN DESA DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA

ASPEK YURIDIS PENYERAHAN WEWENANG DARI PEMERINTAH PUSAT KEPADA PEMERINTAH DAERAH DALAM HAL PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH

FUNGSI BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL SEBAGAI LEMBAGA PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

ANALISIS YURIDIS TERKAIT PEMEKARAN DAERAH BERDASARKAN PRINSIP OTONOMI DAERAH

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

AKIBAT HUKUM ATAS DIBATALKANNYA PERATURAN DAERAH MELALUI KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI

KEDUDUKAN DAN KEWENANGAN PEMERINTAH KECAMATAN DI KOTA DENPASAR MENURUT UNDANG UNDANG NO.32 TAHUN 2004 DAN PERDA NO.9 TAHUN 2008

Pembagian Urusan Pemerintah Dalam Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

PERANAN DESA PAKRAMAN DALAM PENYELENGGARAAN OTONOMI PEMERINTAHAN DESA

PEMBAGIAN KEKUASAAN SECARA VERTIKAL

I Ketut Partha Cahyadi I Made Arya Utama Kadek Sarna. Hukum Pemerintahan Fakultas Hukum Universitas Udayana. Abstract

SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH SEBAGAI BENTUK TRANSPARANSI PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

JURNAL PENELITIAN UNIVERSITAS JAMBI SERI HUMANIORA

PERAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH YANG DEMOKRATIS

KEDUDUKAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA SEBAGAI LEMBAGA PENGELOLA KEPEGAWAIAN MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH SESUAI DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 OLEH : Ida Bagus Rehadi Yoya Brahmana I Wayan Parsa Nengah Suharta

PENGATURAN MENGENAI PENGENDALIAN, PEREDARAN, DAN PENJUALAN MINUMAN BERALKOHOL GOLONGAN A DI KOTA DENPASAR

PROSES PENGADAAN BARANG DAN JASA OLEH PEMERINTAH DAERAH (SUATU STUDI DI PROVINSI BALI)

KEWENANGAN MENGUJI KONSTITUSIONALITAS PERATURAN DAERAH TERHADAP UUD 1945

HARMONISASI KEWENANGAN OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) TERHADAP BANK INDONESIA

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PEMBATALAN STATUS TERSANGKA DALAM PUTUSAN PRAPERADILAN

PEMBAGIAN KEKUASAAN SECARA VERTIKAL Hubungan Pusat dan Daerah

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

KEBERADAAN RAHASIA DAGANG BERKAITAN DENGAN PERLIDUNGAN KONSUMEN

TUGAS DAN FUNGSI BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL

Poerwadarminta W.J.S, 1976, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, h.741.

HUBUNGAN DESENTRALISASI PEMBERIAN PERSETUJUAN DAN PERIZINAN PENANAMAN MODAL DENGAN OTONOMI DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROBLEMATIKA YURIDIS UNDANG-UNDANG NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGADILAN HAK ASASI MANUSIA

SAHAM SEBAGAI OBJEK PEWARISAN DITINJAU DARI UNDANG- UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

PENDEKATAN DINAMIS PRINSIP OTONOMI DAERAH TERHADAP KEBIJAKAN PAJAK DAERAH

SIFAT PEMBUKTIAN SERTIFIKAT SEBAGAI TANDA BUKTI HAK BERDASARKAN KETENTUAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH, PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI, DAN

KEWENANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DALAM MENETAPKAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

BAGIAN HUKUM PEMERINTAHAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA. Abstrak :

KEDUDUKAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA (KPPU) SEBAGAI LEMBAGA PENGAWAS PERSAINGAN USAHA YANG INDEPENDEN

KEBIJAKAN FORMULASI FUNGSI KOMISI PERLINDUNGAN ANAK INDONESIA MENURUT UNDANG UNDANG NO 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

TANGGUNG JAWAB OTORITAS JASA KEUANGAN SEBAGAI PENGGANTI BANK INDONESIA DALAM PENGAWASAN LEMBAGA PERBANKAN

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PENGGUNA JASA ANGKUTAN TRANS SARBAGITA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

DAFTAR ISI. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... i. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... ii. LEMBAR PERSETUJUAN PANITIA SIDANG... iii. KATA PENGANTAR...

Keywords : Hukum Acara, Pelaksanaan Putusan, Upaya Paksa.

Keywords: Permission, Permission System, Living Environment ABSTRAK

ABSTRACT. Keyword : Legal status, Applicant, Disputed Elections of Regional Heads, Constitutional Court ABSTRAK

TANGGUNG JAWAB ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DALAM PERSEROAN ATAS KELALAIAN MELAKSANAKAN TUGAS PENGAWASAN

UPAYA PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMEGANG SAHAM MINORITAS DALAM MELINDUNGI KEPENTINGANNYA

RELEVANSI PIDANA KERJA SOSIAL DALAM PERSPEKTIF PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA

SANKSI PIDANA TERHADAP TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG (HUMAN TRAFFICKING) DI INDONESIA

KONTRIBUSI RETRIBUSI PASAR DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN TABANAN Oleh

Pemerintahan adalah segala urusan yang dilakukan oleh negara dalam. menyelenggarakan kesejahteraan masyarakat dan kepentingan negara.

PEMERINTAH PROVINSI JAMBI

STATUS KEPEMILIKAN ATAS SATUAN RUMAH SUSUN

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP JANGKA WAKTU PEMBAYARAN UPAH KERJA LEMBUR BAGI PEKERJA TETAP

BAB IV KEABSAHAN PENGANGKATAN PEJABAT DAERAH OLEH PEJABAT KEPALA DAERAH. tindakan hukum publik yang diberikan oleh peraturan perundang-undang yang

BUPATI SAMBAS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

PROBLEMATIKA YURIDIS PERJANJIAN SEWA MENYEWA GEDUNG MILIK PEMERINTAH ANTARA PEMERINTAH KOTA DENPASAR DENGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

BENTUK-BENTUK PRAKTIK OUTSOURCING DALAM UNDANG- UNDANG KETENAGAKERJAAN

KEWENANGAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DALAM BIDANG PERTANAHAN *

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PENGGUNA JASA ANGKUTAN TRANS SARBAGITA DITINJAU DARI UNDANG- UNDANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

AKIBAT HUKUM PEMBERIAN WARISAN SAAT PEWARIS MASIH HIDUP BERDASARKAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA

KESEPAKATAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) MELALUI PERJANJIAN BERSAMA DITINJAU DARI ASPEK HUKUM KETENAGAKERJAAN

TINDAKAN HUKUM PEMERINTAH KOTA DENPASAR DALAM MELINDUNGI KEBERADAAN AIR TANAH DI KOTA DENPASAR

Oleh : Ayu Diah Listyawati Khesary Ida Bagus Putu Sutama. Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

PENERAPAN PASAL 3 AYAT (4) PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2014 DALAM PENERBITAN IZIN USAHA MIKRO DAN KECIL DI KOTA DENPASAR

FUNGSI LEGISLASI DPD-RI BERDASARKAN PASAL 22D UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

BAB I PENDAHULUAN. memberikan ruang adanya otonomi oleh masing-masing daerah untuk. adanya pemerintahan daerah yang menjalankan pemerintahan daerah

Yurika Dibba Destari Deiredja

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN

PERANAN PEMEGANG SAHAM PADA SAAT TERJADI LIKUIDASI BANK DILIHAT DARI UNDANG UNDANG PERBANKAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 38 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KORBAN TINDAK PIDANA PERAMPOKAN DIDALAM TAKSI DITINJAU DARI PERSEPEKTIF VIKTIMOLOGI

PENGATURAN TATA KEPEMERINTAHAN YANG BAIK DALAM PEMBERIAN IZIN USAHA INDUSTRI UNTUK MENCEGAH PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP DI KOTA DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia adalah sebuah negara yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus

PELAKSANAAN PENGAWASAN DAN PEMBINAAN OLEH CAMAT TERHADAP PEMERINTAHAN DESA PUDAK KABUPATEN MUARO JAMBI

PERAN KEPALA DAERAH DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN HUKUM Dl BIDANG PENYELENGGARAAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM MELAKUKAN TRANSAKSI ONLINE

UNSUR MELAWAN HUKUM DALAM PASAL 362 KUHP TENTANG TINDAK PIDANA PENCURIAN

Oleh : I Putu Sabda Wibawa I Dewa Gede Palguna Program Kekhususan: Hukum Pemerintahan, Universitas Udayana

U NDANG UNDANG NO. 23 TAHUN 2014 DLM KONTEKS KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X

DUALISME PEMBATALAN PERATURAN DAERAH PROVINSI DENGAN PERATURAN PRESIDEN DAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI Oleh : I Gde Edi Budiputra 1 ABSTRACT

PERANAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN DI KOTA DENPASAR YANG BERDASARKAN ASAS GOOD GOVERNANCE

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP WHISTLE BLOWER DALAM PERSIDANGAN PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI

PENGATURAN PRICE FIXING DALAM KEGIATAN USAHA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA TRANSPORTASI ONLINE UBER DAN GRAB DI INDONESIA

PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA DI KABUPATEN BADUNG

AMANDEMEN UUD 1945 IZA RUMESTEN RS

BAB I PENDAHULUAN. berwenang untuk membuat Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah.

PENERAPAN ASAS GOOD GOVERNANCE DALAM PELAYANAN PUBLIK DI INDONESIA BERDASARKAN UNDANG UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2009

PERANAN BUPATI BADUNG SEBAGAI PENGAWAS PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

KEWENANGAN KEPALA DAERAH DALAM MELAKUKAN INOVASI PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI DI DAERAH

Transkripsi:

PERUBAHAN KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH Oleh : I.B. Gede Wahyu Pratama I Ketut Suardita Bagian Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Udayana Abstract : The scientific paper entitled "Changes in Regional Authority Under Article No. 23 of 2014 on Local Government". This paper uses normative research method which was accompanied by comparative approach to the legislation. Changes authorized under Act No. 23 of 2014 on Regional Government, alter the boundaries of authority as well as the terms used. Raises the question of how to change the authority because of the repeal of the Article in question. That Article No. 32 of 2004 on Regional Government, the division of authority between the central government and local governments, which is better known as the mandatory authority and choice. While in Article 23 of 2014 on Local Government explained that divided authority is absolute authority, concurrent, and the public. Keywords: Government, Article, Authority. Abstrak : Karya tulis ilmiah ini berjudul Perubahan Kewenangan Pemerintah Daerah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Tulisan ini menggunakan metode penelitian normatif yang kemudian disertai dengan pendekatan perbandingan komparatif terhadap peraturan perundang-undangan. Perubahan kewenangan berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, mengubah batas-batas kewenangan serta istilah yang digunakan. Menimbulkan pertanyaan bagaimana perubahan kewenangan tersebut karena pencabutan Undang-Undang yang dimaksud. Bahwa Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, pembagian kewenangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, yang lebih dikenal dengan kewenangan wajib dan pilihan. Sedangkan dalam Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah menjelaskan kewenangan yang terbagi yaitu kewenangan absolut, konkuren, dan umum. Kata Kunci : Pemerintahan, Undang-Undang, Kewenangan. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu sistem pemerintahan pada umumnya secara teoritis dikenal dengan dua pola pembagian kekuasan Negara secara horizontal dan vertikal. Pembagian kekuasaan horizontal adalah pembagian kekuasaan Negara kepada organ utama Negara yang sering 1

disebut dengan lembaga Negara (sejajar). Sedangkan pembagian kekuasaan secara vertikal adalah pembagian kekuasaan Negara antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. 1 Teori sistem ajaran rumah tangga adalah hal pembagian penyelenggaraan pemerintahan Negara terhadap urusan-urusan baik dalam pemerintahan pusat ataupun daerah. 2 Urusan pemerintahan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan kepentingan publik. Penyelenggaraan urusan pemerintah dibagi dalam kriteria eksternalitas, akuntabilitas, dan efesiensi. 3 Urusan pemerintahan dengan sistem ajaran rumah tangga adalah suatu hal yang terkait namun kurang jelas nampak. Peraturan perundang-undangan jelas mengatur serta tersirat apa yang dimaksud dengan urusan pemerintahan yang menimbulkan kewenangan. Menurut S.F. Marbun, wewenang mengandung arti kemampuan untuk melakukan suatu tindakan hukum publik. 4 Dengan dicabutnya Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan diganti dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah menyebabkan adanya perubahan kewenangan karena hal tersebut. Maka berdasarkan pada uraian diatas, dapat dikemukakan permasalahan yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah bagaimana bentuk perubahan kewenangan dari Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Dearah yang diganti dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. 1.2 Tujuan Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui perubahan kewenangan dari Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang berkaitan dengan urusan pemerintahan, kewenangan serta teori ajaran rumah tangga. II. ISI MAKALAH 2.1. Metode Penelitian 1 Philipus M Hadjon, Tanpa Tahun, Sistem Pembagian Kekuasaan Negara (Analisis Hukum Tata Negara), Makalah, Hal 1. 2 Joeniarto, 1979, Pemerintahan Lokal (Negara Kesatuan Dengan Otonomi Yang Seluas-luasnya Dan Perkembangan Serta Pokok-pokok Pemerintahan Lokal), Jilid 1, Gadjah Mada Jogjakarta, Hal 29. 3 Siswanto Sunarno, 2009, Hukum Pemerintahan Daerah, Cetakan Ketiga, Sinar Grafika Jakarta, Hal 35. 4 Nomensen Sinamo, 2014, Hukum Administrasi Daerah (Suatu Kajian Kritis Tentang Birokrasi Negara), Jilid 1, Jala Permata Aksara Jakarta, Hal 103. 2

Jenis metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis penelitian normatif yang kemudian disertai dengan pendekatan perbandingan komparatif terhadap peraturan perundang-undangan (The Comparative Approach), yang mana suatu masalah yang ada dalam tulisan ini dapat dilihat dari perbandingan antara peraturan perundangundangan terkait dan teori-teori terkait kewenangan aturan yang mengatur akan hal itu. 2.2. Hasil dan Pembahasan Teori sistem ajaran rumah tangga materiil mengemukakan bahwa untuk mengetahui urusan-urusan yang ternyata menjadi urusan rumah tangga sendiri harus melihat kepada hakekat dari pada masing-masing urusannya. 5 Sedangkan ajaran rumah tangga formil mengemukakan bahwa sesuatu urusan itu pada hakekatnya tidak dapat dibeda-bedakan apakah itu hanya dapat diselenggarakan oleh pemerintahan lokal sendiri ataupun urusan itu hanya diselenggarakan oleh pemerintah pusat. 6 Kewenangan wajib dan pilihan yang diatur oleh Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, hanya diberikan kepada Pemerintah Daerah serta bagian mana yang termasuk wajib dan yang mana termasuk pilihan. Dalam Undang- Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah mengatur kewenangan yang menggunakan istilah kewenangan absolut, konkuren, dan umum. 2.2.1. Perubahan Kewenangan Pemerintah Daerah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah Pada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah tersirat pengaturan urusan pemerintahan yang secara tidak langsung mempunyai sebuah kewenangan. Kewenangan yang dimaksud dalam Pasal 12 dan Pasal 13 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, pada umunya jenis-jenis kewenangan hanya mengatur tentang kewenangan wajib dan pilihan yang ditekankan kepada Pemerintah Daerah saja. Serta dalam pasal 10 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 hanya menjelaskan kewenangan yang menjadi hak dan kewajiban dari pemerintah. Jadi dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah masih belum jelas terhadap pembagian kewenangan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah sebatas 5 Joeniarto I, loc.cit. 6 Joeniarto I, op.cit, Hal 30. 3

sampai dimana serta hak dan kewajiban masing-masing. Arti yang terkandung di dalamnya sempit. Selanjutnya dilihat pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dapat dijelaskan urusan pemerintah yang diatur di dalamnya. Urusan pemerintah terdiri atas urusan pemerintahan absolut, urusan pemerintahan konkuren, dan urusan pemerintahan umum (Pasal 9 Ayat (1)). Bahwa urusan pemerintahan absolut adalah urusan pemerintahan yang sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah pusat (Pasal 9 Ayat (2)). Kewenangan yang dipegang penuh oleh pemerintah pusat dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan baik itu dapat dilimpahkan kepada instansi vertikal ataupun melaksanakan sendiri urusan pemerintahannya. Urusan pemerintahan konkuren adalah urusan pemerintahan yang dibagi antara pemerintah pusat dan daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota (Pasal 9 Ayat (3)). Urusan pemerintahan konkuren yang menjadi kewenangan daerah terdiri urusan pemerintahan wajib dan pilihan. Urusan wajib yakni kewajiban yang ditetapkan oleh pemerintah, sedangkan urusan pilihan yakni hak untuk meningkatkan potensi-potensi yang terdapat pada setiap daerah. 7 Dari urusan pemerintahan konkuren menghasilkan hak dan kewajiban antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah provinsi, kabupaten/kota. Urusan pemerintahan umum adalah pengawasan dan pembinaan terhadap wawasan bangsa, ketahanan nasional, pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa. Artinya pelaksanaan semua urusan pemerintah yang bukan kewenangan pemerintah daerah (Pasal 25). Kewenangan yang hanya dipegang oleh pemerintah pusat (Presiden) namun urusan pemerintahannya dilaksanakan oleh pemerintah daerah (Gubernur dan Bupati/Walikota). Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah telah membagi kewenangan atas pemerintah pusat dengan pemerintah daerah yang menyangkut hak dan kewajiban masing-masing. Rti yang terkandung di dalamnya luas dan jelas. III. KESIMPULAN Perbandingan antara Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah 7 Siswanto Sunarno I, loc.cit. 4

menghasilkan perbandingan yang cukup signifikan khususnya terhadap urusan pemerintahan dan kewenangannya. Bahwa dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, mengatur hal yang sama yaitu urusan pemerintah serta kewenangannya, namun tidak tertera dengan jelas pembagian antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah termasuk hak dan kewajiban masing-masing. Sedangkan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah menjelaskan bagianbagian urusan pemerintahan dan kewenangan. Kewenangan yang terdapat dalam Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah menggunakan istilah kewenangan absolut, konkuren, dan umum. Kewenangan absolut yaitu adalah kewenangan yang dipegang penuh oleh pemerintah pusat dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan absolut baik itu dapat dilimpahkan kepada instansi vertikal ataupun melaksanakan sendiri urusan pemerintahannya. Kewenangan konkuren adalah kewenangan yang berisikan hak dan kewajiban dari urusan pemerintahan yang diberikan kepada pemerintah daerah. Kewenangan umum adalah kewenangan yang dipegang oleh pemerintah pusan namun urusan pemerintahan dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Tertera dengan jelas pembagian hak dan kewajiban dari urusan pemerintahan dan kewenangan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. DAFTAR PUSTAKA Buku H. Siswanto, 2009, Hukum Pemerintahan Daerah di Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta Joeniarto, 1979, Pemerintahan Lokal (Negara Kesatuan Dengan Otonomi Yang Seluas - luasnya Dan Perkembangan Serta Pokok-pokok Pemerintahan Lokal), Gadjah Mada, Jogjakarta Nomensen Sinamo, 2014, Hukum Administrasi Negara (Suatu Kajian Kritis Tentang Birokrasi Negara), Jala Permata Aksara, Jakarta Makalah Philipus M Hadjon, Tanpa Tahun, Sistem Pembagian Kekuasaan Negara (Analisis Hukum Tata Negara), Makalah Peraturan Perundang-Undangan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah 5