FATWA MAJELIS TARJIH DAN TAJDID PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH NOMOR : 08 TAHUN 2006 א א א

dokumen-dokumen yang mirip
SET KEDUA. Jawab semua soalan. Baca dialog, kemudian jawab soalan-soalan

JABATAN PELAJARAN TERENGGANU SUMATIF 2 SIJIL PELAJARAN MALAYSIA 2013 PENDIDIKAN ISLAM

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

NIKAH MUT AH. Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia, setelah :

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP FATWA MAJLIS TARJIH DAN TAJDID MUHAMMADIYAH NOMOR : 08 TAHUN 2006 TENTANG BUNGA

MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KETENTUAN PEMBIAYAAN KREDIT SINDIKASI

PENYERANGAN AMERIKA SERIKAT DAN SEKUTUNYA TERHADAP IRAK

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP INSTRUMEN HEDGING PADA TRANSAKSI SWAP

BAB I PEDAHULUAN. peluang terjadinya jual-beli dengan sistem kredit atau tidak tunai dalam

KEWARISAN SAUDARA KANDUNG LAKI-LAKI/ SAUDARA SEBAPAK LAKI-LAKI BERSAMA ANAK PEREMPUAN TUNGGAL

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

Perzinahan dan Hukumnya SEPUTAR MASALAH PERZINAHAN DAN AKIBAT HUKUMNYA

BAB 13 SALAT JAMAK DAN QASAR

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 7/MUNAS VII/MUI/11/2005 Tentang PLURALISME, LIBERALISME DAN SEKULARISME AGAMA

KRITERIA MASLAHAT. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT

SULIT 1223/2 BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA PENDIDIKAN ISLAM SET 2 KERTAS 2 SATU JAM EMPAT PULUH MINIT

Sumairi Techan, Pekajangan Gang 8/3, Kedungwuni, Pekalongan, Jawa Tengah. Kasus :

1223/2 SULIT BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA PENDIDIKAN ISLAM SET 5 KERTAS 2 SATU JAM EMPAT PULUH MINIT

Bolehkah melaksanakan perkawinan seorang perempuan dengan seorang laki laki yang bapak keduanya saudara sekandung, yaitu seayah dan seibu?

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONAL WADI< AH PADA TABUNGAN ZAKAT DI PT. BPRS BAKTI MAKMUR INDAH

Rikza Maulan Lc., M.Ag.

BAB I PENDAHULUAN. Diantara larangan Allah yang tertulis di Al-Qur an adalah tentang larangan

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB I PENDAHULUAN. negara tidak hanya ditentukan oleh negara yang bersangkutan, akan tetapi terpaut

Bacaan Tahlil Lengkap

Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah. (QS. al-kautsar:2)

BAB IV ANALISIS PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB II UTANG-PIUTANG DALAM HUKUM ISLAM. menurut istilah fiqh, terdapat beberapa definisi yang dikedepankan oleh

BAB IV ANALISIS PENENTUAN NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI BMT BINTORO MADANI DEMAK

المضارع الماضي الا مر

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

FATWA TARJIH MUHAMMADIYAH PILIHAN DOA IFTITAH MENURUT PUTUSAN TARJIH MUHAMMADIYAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TAMBAHAN HARGA DARI HARGA NORMAL YANG DIMINTA TUKANG BANGUNAN DALAM PRAKTEK JUAL BELI BAHAN BANGUNAN

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN KONSEP UANG DALAM SISTEM EKONOMI KAPITALIS DAN SISTEM EKONOMI ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

PENETAPAN PRODUK HALAL

Anak Yatim Status Anak Yatim Berbapak Tiri dan Santunannya

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG YANG DIALIHKAN SYARIAH KCP DIPONEGORO SURABAYA

Ma had Tarbawi Al-Hurriyyah

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGEMBALIAN SISA PEMBAYARAN DI KOBER MIE SETAN SEMOLOWARU

PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN)

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

PERAYAAN NATAL BERSAMA

1223/2 SULIT BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA PENDIDIKAN ISLAM SET 3 KERTAS 2 SATU JAM EMPAT PULUH MINIT

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 2/MUNAS VII/MUI/6/2005 Tentang PERDUKUNAN (KAHANAH) DAN PERAMALAN ( IRAFAH)

Hukum Menyekolahkan Anak di Sekolah Non-Muslim

KLONING FATWA MUSYAWARAH NASIONAL VI MAJELIS ULAMA INDONESIA NOMOR: 3/MUNAS VI/MUI/2000. Tentang KLONING

BAB III TRANSAKSI SERTIFIKAT INVESTASI MUD}A<RABAH ANTARBANK

s}ahibul ma>l. Yang digunakan untuk simpanan dengan jangka waktu 12 (dua belas)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

MAHRAM. Pertanyaan: Jawaban:

BAB I PENDAHULUAN. hukum Islam. Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENETAPAN HARGA PADA PASAR OLIGOPOLI

BAB IV ANALISIS LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

BAB I PENDAHULUAN. berpedoman penuh pada Al-Qur an dan As-Sunnah. Hukum-hukum yang melandasi

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

BAB V PENUTUP. rumusan dan cadangan daripada penulis setelah melalui pelbagai proses pembelajaran,

dan 3 ماضي juga dapat di-tashrif (diubah) berdasarkan kata ganti, baik dalam bentuk المزيد

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari bentuk kegiatan muamalah adalah utang-piutang untuk

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

BAB IV ANALISA UPAH PELACURAN DAN PENGGUNAANNYA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

SYARIAH ASSURANCE ACCOUNT DI PT. PRUDENTIAL

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajid. Penterjemah: Pengaturan:

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

BAB I PENDAHULUAN. mencapai falah berdasarkan pada prinsip dan nilai-nilai dalam Al-Qur an dan

Transkripsi:

FATWA MAJELIS TARJIH DAN TAJDID PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH NOMOR : 08 TAHUN 2006 א א א Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, setelah: MEMBACA DAN MEMPELAJARI : hasil Halaqah Nasional Tarjih yang dilaksanakan di Jakarta pada hari Ahad tanggal 21 Jumadalawal 1427 H yang bertepatan dengan 18 Juni 2006 M dan dihadiri oleh Pimpinan Majelis Tarjih dan Tajdid Pusat dan wakil dari Pimpinan Majelis Tarjih dan Tajdid Wilayah serta undangan dari Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan; MENIMBANG : 1. Bahwa sistem ekonomi berbasis bunga (interest) semakin diyakini sebagai berpotensi tidak stabil, tidak berkeadilan, menjadi sumber berbagai penyakit ekonomi modern, menggantungkan pertumbuhan pada penciptaan hutang baru, merupakan pemindahan sistematis uang dari orang yang memiliki lebih sedikit uang kepada orang yang memiliki lebih banyak uang, seperti tampak dalam krisis hutang Dunia Ketiga dan di seluruh dunia, serta merupakan pencurian uang diam-diam dari orang yang menabung, yang berpenghasilan tetap dan memasuki kontrak jangka panjang; 2. Bahwa oleh karena itu terdapat argumen kuat untuk mendukung sistem keuangan bebas bunga bagi abad ke-21 yang sejalan dengan ajaran Islam dan ajaran Kristen awal (James Robertson), perlu mengeliminir peran bunga dan bahwa absensi riba dalam perekonomian mencegah penumpukan harta pada sekelompok orang dan terjadinya mislokasi produksi, serta mencegah gangguan-gangguan dalam sertor riil, seperti inflasi dan penurunan produktifitas ekonomi makro; 3. Bahwa Ekonomi Islam yang berbasis prinsip syariah dan bebas bunga telah diperkenalkan sejak beberapa dasawarsa terakhir dan institusi keuangan Islam (syariah) telah diakui keberadaannya dan di Indonesia telah terdapat di banyak tempat; 4. Bahwa perlu mendorong Persyarikatan dan seluruh warga Muhammadiyah serta umat Islam secara umum untuk berperan aktif dalam pengembangan ekonomi yang berdasarkan prinsip syariah dan bebas bunga, dan yang tidak saja bertujuan meningkatkan ekonomi rakyat dan kesejahteraan bersama, tetapi juga secara nyata telah menjadi wahana dakwah konkret yang efektif;

2 MENGINGAT : 1. Ayat-ayat al-qur an: a. Surat an-nisa (4): ayat 160-161: ف ب ظ ل م م ن ا ل ذ ي ن ها د وا ح ر من ا ع ل ي ه م ط يب ت ا ح ل ت ل ه م و ب ص د ه م ع ن س ب ي ل االله ك ث ي را [١٦٠] و ا خذ ه م ال ربوا و ق د ن ه وا ع ن ه و ا ك ل هم ا م وا ل ال نا س ب الب ا ط ل و ا ع ت دن ا ل لك ف ر ي ن م ن ه م ع ذاب ا ا ل يم ا [١٦١]. Artinya: Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, Kami haramkan atas mereka memakan makanan yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi manusia dari jalan Allah, dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya meereka telah dilarang daripadanya, dan karena memakan harta orang dengan jalan batil. Dan Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih. يا ا يه ا ا ل ذ ي ن ا م ن وا لا ت ا ك ل وا ال ربوا ا ت ف ل ح و ن [ا ل عمران : ١٣٠]. ض عا فا b. Surat Ali Imran (3): 130, مض ع ف ة وا ت ق وا االله ل ع ل ك م Artinya: Hai orang-orang beriman, janganlah kamu makan riba dengan berlipat ganda, dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan [Q. 3: 130]. c. Surat al-baqarah (2): 275 dan 278-279, ا ل ذ ي ن ي ا ك ل و ن ال ربوا لا ي ق و م و ن ا لا ك ما ي ق و م ا ل ذ ي ي ت خ ب ط ه الش ي طا ن م ن ا لم س ذ ل ك ب ا ن ه م قا ل وا ا نم ا ال ب ي ع م ث ل ال ربوا و ا ح ل االله ال ب ي ع و ح ر م ال ربوا......... يا ا ي ها ا ل ذ ي ن ا م ن وا ا ت ق وا االله و ذ ر وا م ا ب ق ي م ن ال ربوا ا ن ك ن ت م م و م ن ي ن. ف ا ن ل م ت ف ع ل وا ف ا ذ ن وا ب ح ر ب م ن االله و ر س و ل ه و ا ن ت ب ت م ف ل ك م ر و و س ا م وا ل ك م لا ت ظ ل م و ن و لا ت ظ ل م و ن [البقرة : ٢٧٥ و - ٢٧٨ [٢٧٩. Artinya: Orang-orang yang makan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran tekanan penyakit gila. Hal itu disebabkan mereka berkata (berpendapat): sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, pada hal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba Hai orang-orang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba jika kamu adalah orang-orang yang

ص ) 3 beriman. Maka jika tidak kamu lakukan, maka ketahuilah bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya [Q. 2: 275 dan 278-279]. 2. Hadis-hadis Rasulullah saw, a. Hadis Ab Hurairah, ع ن ا بي ه ر ي ر ة ا ن ر س و ل االله ص لى ا الله ع ل ي ه و س ل م قا ل ا ج ت ن ب وا ال س ب ع ا لم و ب قا ت ق ي ل ي ا ر س و ل ا الله وم ا ه ن قا ل ال ش ر ك با الله وال س ح ر و ق ت ل الن ف س ا تي ل ح ر م االله ا لا ب ا ل ح ق و ا ك ل ما ل الي ت ي م وا ك ل ال رب ا وال ت و لي ي و م ال ز ح ف و ق ذ ف ا ل م ح صن ا ت ال غا ف لا ت ا لم و م نا ت [رواه الجماعة واللفظ لمسلم]. Artinya: Dari Ab Hurairah (diriwayatkan) bahwa Rasulullah saw bersabda: Hindarilah tujuh dosa besar yang mencelakakan! Kepada Rasulullah ditanyakan: Apa dosa-dosa besar dimaksud wahai Rasulullah? Beliau menjawab: Menyekutukan Allah, melakukan sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah membunuhnya secara tanpa hak, makan harta anak yatim, makan riba, lari dari medan pertempuran, dan mencemarkan nama baik wanita mukmin yang lengah [Riwayat jamaah ahli hadis, dan lafal ini adalah lafal Muslim]. b. Hadis Amr riwayat Ab D±w d, ع ن س ل ي ما ن ب ن ع مر و ع ن ا ب ي ه قا ل س م ع ت ر س و ل االله ح ج ة ال و دا ع ي ق و ل : ا لا ا ن ك ل رب ا م ن رب ا الج ا ه ل ي ة م و ض و ر و و س ا مو ا ل ك م لا ت ظ ل م و ن و لا ت ظ ل م و ن [رواه ا بو داود]. ( في ع ل ك م Artinya: Dari Sulaim±n Ibn Amr, dari ayahnya (dilaporkan bahwa) ia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw bersabda pada waktu Haji Wadak: Ketahuilah bahwa setiap bentuk riba Jahiliah telah dihapus; bagimu pokok hartamu, kamu tidak menzalimi dan tidak dizalimi [HR Ab D±w d]. c. Hadis Ub±dan Ibn a - ±mit, ع ن ع با د ة ب ن ال ذ ه ب بال ذ ه ب ال ت م ر وا ل م ل ح ال صا م ب و ال ف ب ا ل م ل ح ت قا ل قا ل ض ة ب ال ف ض ة م ث لا ب م ث ل ر س و ل االله ص لى االله ع ل ي ه و س ل م و ال ب ر ب الب ر وال ش ع ي ر ب ال ش ع ي ر وال ت م ر سو ا ء ب س وا ء ي دا ب ي د ف ا ذا ا خ ت ل ف ت

4 ه ذه ا لا صن ا ف ف ب ي ع وا وهذا لفظ مسلم]. الجماعة ب ي د [رواه ي دا كا ن ا ذا م ش ي ت ف ك ي Artinya: Dari Ub±dah Ibn a - ±mit (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Rasulullah saw bersabda: [Pertukarkanlah] emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, jawawut dengan jawawut, kurma dengan kurma, garam dengan garam secara sama jumlahnya dan secara tunai. Apabila macamnya berbeda, maka perjualbelikanlah sesuai kehendakmu asalkan secara tunai [HR Jamaah ahli hadis, dan ini adalah lafal Muslim]. d. Hadis Ab Hurairah ع ن ا بي ه ر ي ر ة ر ض ي االله ع ن ه ا ن ر ج لا تق اضى ر س و ل االله ص لى االله ه ع ل ي و س ل م ف ا غ ل ظ ل ه ف ه م ا ص حا ب ه فق ا ل د ع و ه ف ا ن ل صا ح ب ا لح ق س ن ه قا ل ا ش ت ر و ه ف ا ع ط و ه ا ي ا ه ف ا ن خ ي ر ك م ا ح س ن ك م قض ا ء [رواه ق م ا لا وا ش ت ر وا ل ه ب ع ي را ف ا ع ط و ه ا ي ا ه و ق ا ل وا لا ن ج د ا لا ا ف ض ل م ن البخاري ومسلم]. Artinya: Dari Ab Hurairah r.a. (diriwayatkan) bahwa seorang laki-laki menagih hutang kepada Rasulullah saw dengan kasar sehingga geramlah para Sahabatnya, lalu Rasulullah saw bersabda: Biarkanlah dia, karena pemilik hak mempunyai hak untuk bersuara, dan belikan untuknya seekor unta kemudian serahkan kepadanya. Para Sahabat mengatakan: Kami tidak mendapatkan unta yang sama dengan untqanya, yang ada adalah unta yang lebih baik dari untanya. Rasulullah saw bersabda: Berikan kepadanya, sesungguhnya sebaik-baik kamu adalah orang yang paling baik melakukan pembayaran [HR al-bukh±ri dan Muslim]. e. Hadis Ibn Abb±s (juga diriwayatkan dari Ub±dah Ibn a - ±mit, Aisyah dan Ab Hurairah), ع ن و لا ا ب ن عب ا س قا ل قا ل ر س و ل االله ص لى االله ع ل ي ه و س ل م لا ض را ر [رواه ا حمد وابن ماجه ومالك والدارقطني والبيهقي] ض ر ر Artinya: Dari Ibn Abb±s (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Rasulullah saw bersabda: Tidak ada tindakan mudarat dan membalas kemudaratan [HR Ahmad, Ibn M±jah, M±lik, D±raqu n³ dan al-baihaq³]. 3. Kaidah-kaidah Hukum Islam (al-qaw± id al-fiqhiyyah).a ل زا ي ر ر ال ض (Kemudaratan dihilangkan).b ع س ا ت ق ا ذا ضا ر ا لا م (Suatu hal apabila mengalami kesulitan diberi

5 kelapangan)..c ر س ي ال ت ي ب ج ل ق ة ت ش ا ل م (Kesukaran membawa kemudahan). 4. Fatwa, keputusan dan kesepakatan para fukaha dalam berbagai forum yang mengharamkan bunga: a. Keputusan Muktamar II Lembaga Penelitian Islam (Majma al-bu al- Isl±miyyah) al-azhar, Kairo, Muharam 1385 H/Mei 1965 M. b. Keputusan Muktamar Bank Islam II, Kuwait, 1403 H/1983 M. c. Keputusan Muktamar II Lembaga Fikih Islam Organisasi Konferensi Islam (OKI), Jeddah, 10-16 Rabiulakhir 1406 / 22-28 Desember 1985. d. Keputusan Sidang IX Dewan Lembaga Fikih Islam, Rabitah Alam Islami, Mekah, 19 Rajab 1406 H / 1986 M. e. Fatwa Komite Fatwa al-azhar tanggal 28 Februari 1988. f. Fatwa D±r al-ift± Mesir tanggal 20-02-1989 yang ditandatangani oleh Mufti Negara Mesir yang menyatakan, Setiap pinjaman (kredit) dengan bunga yang ditetapkan di muka adalah haram. 5. Penegasan para ulama, a. Al-Ja ± dalam A k±m al-qur an (I: 635 dan 637), و ال رب ا ا ل ذ ي ك ا نت ال ع ر و ال دن ا ن ي ر ا لى ا ج ل ب زي ا د ة ب ه... ه ذ ا ك ا ن ا ل م تع ا ر ب ت ع ر ف ه و ت ف ع ل ه ا نم ا ع ىل م ق دا ر م ا ا س ت ق ر ف ا ل م ش ه و ر ب ي ن ه م. كا ن ق ر ض ع ىل ض ال د را ه م ما ي ت را ض و ن Artinya: Riba yang dikenal dan dipraktikkan oleh masyarakat Arab (Jahiliah) itu sesungguhnya adalah mengkreditkan (meminjamkan) uang dirham atau dinar untuk jangka waktu tertentu dengan tambahan atas jumlah yang dipinjam sesuai dengan kesepakatan mereka. Inilah praktik yang populer di kalangan mereka [I: 635]. و ال ثاني ا ن ه م ع ل و م م ش ر و ط ة فك ا ن ت و ق ا ل و ا ن ت ب ت م ف ل الر ب ا. ا ن رب ا ا ل جا ه ل ي ة ا نم ا كا ن ق ر ال زي ا د ة ب د لا م ن ا لا ج ل ف ا ب ط ل ه ك م ر و و س ا م وا ل ك م و قا ل ت ع لىا ضا م و ج لا بزي ا د ة االله ت ع لىا و ح ر م ه و ذ ر وا م ا ب ق ي م ن Artinya: Kedua, diketahui bahwa riba Jahiliah itu sesungguhnya adalah suatu kredit berjangka dengan tambahan pengembalian yang disyaratkan. Jadi tambahan itu merupakan imbalan atas jangka waktu yang diberikan. Maka Allah Yang Maha Tinggi membatalkan dan mengharamkannya, serta menegaskan Dan jika kamu bertobat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu dan menegaskan juga dan tinggalkanlah sisasisa riba [I: 637].

6 b. Ar-R±z³ dalam at-tafs³r al-kab³r [VII: 85], كا ن وا ي د ف ع و ن الم ا ل ع ىل ر ا س الم ا ل با قي ا ث م ا ذا ت ع ذ ر ع ل ي ه الا دا ء زا د وا ا ن ح ل في ا لح ي ا خ ذ وا ك ل ال د ي ن ط ال ب وا ق و ا لا ج ل. ش ه ر ق د را م ع ين ا و ي ك و ن ا لم د ي و ن ب ر ا س الم ا ل ف ا ن Artinya: Mereka [di zaman Jahiliah] menyerahkan harta dengan ketentuan akan mengambil sejumlah imbalan tertentu setiap bulan, sementara pokok modal tetap, kemudian apabila hutang itu telah jatuh tempo mereka menagih debitur untuk mengembalikan modal tadi, dan apabila ia tidak dapat mengembalikannya, mereka memberi tambahan sebagai imbalan penangguhan [VII: 85]. c. Syeikh Mu ammad Ab Zahrah, و ر با ف ه و ال ق را ن ح را م لا ه و ش ال رب ا ا ل ذ ك ف ي ه. ال نا س ب ه ل و ي ت عا م ف صا ر ا لم ع ل ي ه س ي ر ت ي Artinya: Dan riba [yang dilarang dalam] al-qur an itu adalah riba yang berlaku pada bank-bank dan dipraktikkan oleh masyarakat; itu tidak ragu lagi adalah haram. d. Syeikh Y suf al-qar±«±w³, (Bunga bank adalah riba yang ف وا ي د ال ب ن و ك ه ي ال رب ا ا ل م ح ر م diharamkan). MEMPERHATIKAN : 1. Putusan Tarjih tentang Kitab Beberapa Masalah No. 19 a dan b; 2. Putusan Tarjih di Sidoarjo Tahun 1968 tentang Masalah Bank, khususnya angka 4 yang, Menyarankan kepada PP Muhammadiyah untuk mengusahakan terwujudnya konsepsi sistem perekonomian khususnya lembaga perbankan yang sesduai dengan qaidah Islam; 3. Putusan Tarjih di Wiradesa Tahun 1972 tentang Perbankan angka 1 yang Mengamanatkan kepada PP Muhammadiyah untuk segera dapat memenuhi keputusan Muktamar Tarjih di Sidoarjo tahun 1968 tentang terwujudnya konsepsi sistem perekonomian khususnya lembaga perbankan yang sesuai dengan qaidah Islam; 4. Keputusan Tarjih di Malang Tahun 1989; 5. Putusan Tarjih di Padang Tahun 2003. MENDENGARKAN : 1. Penyajian makalah oleh para narasumber dan diskusi serta pendapat yang berkembang dalam halaqah, 2. Usulan-usulan yang disampaikan para peserta,

7 MENCERMATI Menetapkan: : Tugas dan fungsi Majelis Tarjih dan Tajdid MEMUTUSKAN: Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pertama : Ekonomi Islam adalah sistem ekonomi yang berbasiskan nilai-nilai syariah antara lain berupa keadilan, kejujuran, bebas bunga, dan memiliki komitmen terhadap peningkatan kesejahteraan bersama. Kedua : Untuk tegaknya ekonomi Islam, Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah Islam amar makruf nahi munkar dan tajdid, perlu terlibat secara aktif dalam mengembangkan dan mengadvokasi ekonomi Islam dalam kerangka kesejahteraan bersama. Ketiga : Bunga (interest) adalah riba karena (1) merupakan tambahan atas pokok modal yang dipinjamkan, pada hal Allah berfirman, Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; (2) tambahan itu bersifat mengikat dan diperjanjikan, sedangkan yang bersifat suka rela dan tidak diperjanjikan tidak termasuk riba. Keempat : Lembaga Keuangan Syariah diminta untuk terus meningkatkan kesesuaian operasionalisasinya dengan prinsip-prinsip syariah. Kelima : Menghimbau kepada seluruh jajaran dan warga Muhammadiyah serta umat Islam secara umum agar bermuamalat sesuai dengan prinsipprinsip syariah, dan bilamana menemui kesukaran dapat berpedoman kepada kaidah Suatu hal bilamana mengalami kesulitan diberi kelapangan dan Kesukaran membawa kemudahan. Keenam : Umat Islam pada umumnya dan warga Muhammadiyah pada khususnya agar meningkatkan apresiasi terhadap ekonomi berbasis prinsip syariah dan mengembangkan budaya ekonomi berlandaskan nilai-nilai syariah. Ketujuh : Agar fatwa ini disebarluaskan untuk dimaklumi adanya; Kedelapan : Segala sesuatu akan ditinjau kembali sebagaimana mestinya apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam fatwa ini. Difatwakan di Yogyakarta, Pada tanggal 1 Jumadilakhir 1427 H bertepatan dengan tanggal 27 Juni 2006 H Pimpinan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Ketua, Sekretaris, Prof. Dr. H. Syamsul Anwar, MA Drs. H. Dahwan, M. Si.