ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

STUDI PENGARUH PENAMBAHAN TANAH LEMPUNG PADA TANAH PASIR PANTAI TERHADAP KEKUATAN GESER TANAH ABSTRAK

PENGUJIAN PARAMETER KUAT GESER TANAH MELALUI PROSES STABILISASI TANAH PASIR MENGGUNAKAN CLEAN SET CEMENT (CS-10)

STABILITAS TANAH MENGGUNAKAN SERABUT KELAPA MELALUI UJI GESER LANGSUNG (DIRECT SHEAR TEST) DI LABORATORIUM

BAB III LANDASAN TEORI. saringan nomor 200. Selanjutnya, tanah diklasifikan dalam sejumlah kelompok

PERBAIKAN TANAH DASAR JALAN RAYA DENGAN PENAMBAHAN KAPUR. Cut Nuri Badariah, Nasrul, Yudha Hanova

INVESTIGASI SIFAT FISIS, KUAT GESER DAN NILAI CBR TANAH MIRI SEBAGAI PENGGANTI SUBGRADE JALAN ( Studi Kasus Tanah Miri, Sragen )

KARAKTERISITIK KUAT GESER TANAH MERAH

PENGARUH CAMPURAN KAPUR DAN ABU JERAMI GUNA MENINGKATKAN KUAT GESER TANAH LEMPUNG

TINJAUAN VARIASI DIAMETER BUTIRAN TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG KAPUR (STUDI KASUS TANAH TANON, SRAGEN)

III. KUAT GESER TANAH

PEMANFAATAN KAPUR SEBAGAI BAHAN STABILISASI TERHADAP PENURUNAN KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG TANON DENGAN VARIASI UKURAN BUTIRAN TANAH

Pengaruh Subtitusi Pasir Pada Tanah Organik Terhadap Kuat Tekan dan Kuat Geser. Rizky Dwi Putra 1) Iswan 2) Lusmeilia Afriani 2)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. terhadap kuat geser dan tekan bebas dapat disimpulkan bahwa :

LABORATORIUM UJI BAHA JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diuji menggunakan material tanah lempung yang disubtitusi

GESER LANGSUNG (ASTM D

PREDIKSI SUDUT GESEK INTERNAL TANAH BERDASARKAN SUDUT DILATASI PADA UJI GESER LANGSUNG

Ach. Lailatul Qomar, As ad Munawir, Yulvi Zaika ABSTRAK Pendahuluan

KORELASI PARAMETER KEKUATAN GESER TANAH DENGAN MENGGUNAKAN UJI TRIAKSIAL DAN UJI GESER LANGSUNG PADA TANAH LEMPUNG SUBSTITUSI PASIR

No. Job : 07 Tgl :12/04/2005 I. TUJUAN

Kuat Geser Tanah Pasir yang Distabilisasi Menggunakan Aspal Cair SC 60-70

UJI KUAT GESER LANGSUNG TANAH

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Abu Vulkanik Terhadap Parameter kuat Geser Tanah Lempung

Hubungan Batas Cair dan Plastisitas Indeks Tanah Lempung yang Disubstitusi Pasir Terhadap Nilai Kohesi Tanah pada Uji Direct Shear

PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK UNTUK STABILITAS LERENG

TAHANAN CABUT TULANGAN BAJAPADA TANAH BERPASIR

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan di gunakan untuk penguujian adalah jenis tanah lempung

KUAT GESER 5/26/2015 NORMA PUSPITA, ST. MT. 2

Korelasi antara Kuat Tekan Bebas dengan Kuat Tekan Geser langsung pada Tanah Lanau Disubstitusi dengan Pasir

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH GYPSUM TERHADAP NILAI KUAT GESER TANAH LEMPUNG

PEMANFAATAN KAPUR DAN FLY ASH UNTUK PENINGKATAN NILAI PARAMETER GESER TANAH LEMPUNG DENGAN VARIASAI LAMA PERAWATAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. (undisturb) dan sampel tanah terganggu (disturb), untuk sampel tanah tidak

I. PENDAHULUAN. Dalam perencanaan dan pekerjaan suatu konstruksi bangunan sipil tanah

PENGARUH PENAMBAHAN AIR DIATAS KADAR AIR OPTIMUM TERHADAP NILAI CBR DENGAN DAN TANPA RENDAMAN PADA TANAH LEMPUNG YANG DICAMPUR ABU TERBANG

Jurnal Fropil Vol 1 Nomor 2. September- November 2013 PEMANFAATAN LIMBAH SABUT KELAPA SAWIT INTUK MENINGKATKAN KEKUATAN TANAH

BAB III LANDASAN TEORI

PENGARUH PEMBASAHAN BERULANG TERHADAP PARAMETER KUAT GESER TANAH LONGSORAN RUAS JALAN TAWAELI TOBOLI

Analisis Perilaku Timbunan Tanah Pasir Menggunakan Uji Model Fisik

ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. yang berasal dari daerah Karang Anyar, Lampung Selatan yang berada pada

DATA HASIL PENGUJIAN Laboratorium. Lampiran A

I. PENDAHULUAN. Tanah memiliki peranan yang penting yaitu sebagai pondasi pendukung pada

PENGARUH PENAMBAHAN SERAT BAMBU DAN KAPUR TERHADAP KUAT GESER TANAH BERBUTIR HALUS

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

STUDI PENURUNAN PONDASI TELAPAK DIPERKUAT KOLOM KAPUR DI ATAS PASIR

PENGARUH REMBESAN DAN KEMIRINGAN LERENG TERHADAP KERUNTUHAN LERENG

ANALISA PENGGUNAAN TANAH KERIKIL TERHADAP PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH UNTUK LAPISAN KONSTRUKSI PERKERASAN JALAN RAYA

PENGARUH GRADASI PASIR DAN KADAR LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

Pengaruh Derajat Kejenuhan Terhadap Kuat Geser Tanah (Studi Kasus : di Sekitar Jalan Raya Manado-Tomohon)

ANALISIS STABILITAS TANAH TIMBUNAN DENGAN PERKUATAN SABUT KELAPA

PENGARUH KADAR LEMPUNG DENGAN KADAR AIR DIATAS OMC TERHADAP NILAI CBR DENGAN DAN TANPA RENDAMAN PADA TANAH LEMPUNG ORGANIK

METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Sampel tanah yang digunakan adalah tanah lempung yang berasal dari

UJI GESER LANGSUNG (DIRECT SHEAR TEST) ASTM D

Analisis Konsolidasi dengan Menggunakan Metode Preloading dan Vertical Drain pada Areal Reklamasi Proyek Pengembangan Pelabuhan Belawan Tahap II

PENGARUH PASIR TERHADAP PENINGKATAN RASIO REDAMAN PADA PERANGKAT KONTROL PASIF (238S)

Kuat Geser Tanah. Mengapa mempelajari kekuatan tanah? Shear Strength of Soils. Dr.Eng. Agus Setyo Muntohar, S.T., M.Eng.Sc.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sifat fisik tanah adalah sebagai pertimbangan untuk merencanakan dan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kadar air menggunakan tanah terganggu (disturbed), dilakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN KAPUR

NILAI KUAT GESER TANAH BAYAT, KLATEN YANG DISTABILISASI DENGAN CAMPURAN TRAS DAN KAPUR

PENINGKATAN KEKUATAN GESER TANAH DENGAN MENGGUNAKAN CERUCUK ABSTRAK

Cara uji kepadatan tanah di lapangan dengan cara selongsong

I. PENDAHULUAN. berbagai bahan penyusun tanah seperti bahan organik dan bahan mineral lain.

PENGGUNAAN LIMBAH BETON SEBAGAI BAHAN PERBAIKAN TANAH LEMPUNG TERHADAP PARAMETER KUAT GESER

ANALISIS PEMANFAATAN KAPUR SEBAGAI BAHAN STABILISASI TANAH LEMPUNG DITINJAU DARI KUAT GESER

BAB I PENDAHULUAN. diimbangi oleh ketersediaan lahan, pembangunan pada lahan dengan sifat tanah

PENGARUH TEGANGAN AKIBAT BEBAN STATIS DITINJAU DARI MUKA AIR TANAH

BAB II TINJALAN PUSTAKA. Keanekaragaman jenis tanah yang ada di alam mempunyai berbagai macam

KORELASI NILAI N-SPT TERHADAP SIFAT SIFAT FISIK DAN MEKANIS TANAH

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia konstruksi, tanah menduduki peran yang sangat vital dalam

KAJIAN EFEKTIFITAS SEMEN DAN FLY ASH DALAM STABILITAS TANAH LEMPUNG DENGAN UJI TRIAXIAL CU DAN APLIKASI PADA STABILISASI LERENG ABSTRAK

TINJAUAN KUAT GESER TANAH LEMPUNG LUNAK YANG DISTABILISASI DENGAN KOLOM CAMPURAN PASIR KAPUR DENGAN VARIASI DIAMETER

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Kuat Tekan dan Kuat Geser pada Sampel Dry Side of Optimum (Optimum Kering) dan Wet Side of Optimum (Optimum Basah) Tanah Organik

Gravitasi Vol. 14 No.1 (Januari-Juni 2015) ISSN: ABSTRAK

KARAKTERISTIK TANAH LEMPUNG EKSPANSIF (Studi Kasus di Desa Tanah Awu, Lombok Tengah)

BAB I PENDAHULUAN. bangunan. Tanah yang terdiri dari campuran butiran-butiran mineral dengan atau

juga termasuk mempertahankan kekuatan geser yang dimiliki oleh tanah bidang geser dalam tanah yang diuji. Sifat ketahanan pergeseran tanah

TOPIK BAHASAN 8 KEKUATAN GESER TANAH PERTEMUAN 20 21

KORELASI ANTARA TEGANGAN GESER DAN NILAI CBR PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DENGAN BAHAN CAMPURAN SEMEN

PENGARUH PENAMBAHAN FIBER (SERAT POLYPROPYLENE) TERHADAP KUAT GESER TANAH GAMPONG MANE KRUENG

STUDI SIFAT FISIK TANAH ORGANIK YANG DISTABILISASI MENGGUNAKAN CORNICE ADHESIVE. Iswan 1) Muhammad Jafri 1) Adi Lesmana Putra 2)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Hasil Pemeriksaan Agregat dari AMP Sinar Karya Cahaya (Laboratorium Transportasi FT-UNG, 2013)

Vol.16 No.1. Februari 2014 Jurnal Momentum ISSN : X

STUDI PENGARUH PENAMBAHAN TANAH LEMPUNG A-7 TERHADAP KUAT GESER TANAH PASIR SUNGAI

PENGARUH BENTUK DASAR MODEL PONDASI DANGKAL TERHADAP KAPASITAS DUKUNGNYA PADA TANAH PASIR DENGAN DERAJAT KEPADATAN TERTENTU (STUDI LABORATORIUM)

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA STABILITAS LERENG PADA CAMPURAN PASIR DAN TANAH LEMPUNG DENGAN MENGGUNAKAN PERMODELAN DI LABORATORIUM ABSTRAK

STUDI POTENSI TANAH TIMBUNAN SEBAGAI MATERIAL KONSTRUKSI TANGGUL PADA RUAS JALAN NEGARA LIWA - RANAU DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT. G.

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah lempung berpasir ini berada di desa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS STABILITAS LERENG DENGAN PERKUATAN GEOTEKSTIL

Kampus Bina Widya Jl. HR. Soebrantas KM 12,5, Pekanbaru ABSTRACT

Transkripsi:

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO PENGARUH PENAMBAHAN SERAT SABUT KELAPA TERHADAP PARAMETER KUAT GESER TANAH BERPASIR Sriyati Ramadhani * Abstract The aim of this research is to know the shear strength of sand soil in laboratory before and after the added coconut coir fiber. Testing shear strength parameters using the direct shear testing machine with total strength conditions. Materials of coconut coir fiber using from coconut plantations in Dolo. This research used a variation of coconut coir fiber 0.25% and 0.5% of the dry weight of soil with a variation of the relative density (Dr), Dr = 30%, 50%, and 80%. The results of this study shows that the addition of coconut coir fiber with a percentage of 0.25% and 0.5% on sand soil tends to increased the friction angle (ø), soil shear strength value and relative density of the soil compared without coconut coir fiber. The addition of coconut coir fiber on sand soil with percentage of 0.25% tends to increased cohesion value of the soil compared to the value of soil cohesion without coconut coir fiber. The addition of coconut coir with a percentage of 0.5% tends to decreased cohesion value of the soil compared with 0.25% and without coconut coir fiber on equally relative density condition. Although the cohesion of soil gets smaller or equal to zero but the addition of coconut coir fiber remains increase shear strength of the soil due to an increase in shear strength due to higher internal friction angle. Key words : Sand soil, Coconut coir, Shear Strength Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuat geser tanah pasir dilaboratorium sebelum dan sesudah ditambahkan serat sabut kelapa. Pengujian parameter kuat geser menggunakan alat uji geser langsung dengan kondisi tegangan total. Bahan sabut kelapa yang digunakan berasal dari perkebunan kelapa di Dolo. Penelitian ini digunakan variasi serat sabut kelapa 0,25% dan 0,5% terhadap berat kering tanah dengan variasi kerapatan relatif (Dr) yaitu Dr = 30%, 50%, dan 80%. Hasil penelitian ini menunjukkan penambahan serat sabut kelapa dengan persentase 0,25% dan 0,5% pada tanah pasir cenderung meningkatkan nilai sudut gesek (ø) dan kuat geser tanah pada kondisi kerapatan relatif yang semakin besar dibanding dengan tanpa serat sabuk kelapa. Penambahan serat sabut kelapa sebesar 0.25% pada tanah pasir cenderung meningkatkan nilai kohesinya dibanding tanpa serat sabut kelapa. Penambahan serat sabut kelapa sebesar 0.5% pada tanah pasir cederung menurunkan nilai kohesinya dibandingkan dengan 0.25% dan tanpa serat sabut kelapa pada kondisi kepadatan relatif yang sama. Walaupun kohesi tanah semakin kecil atau sama dengan nol tetapi penambahan serat sabut kelapa tetap meningkatkan kuat geser tanah karena peningkatan kuat geser disebabkan oleh kenaikan sudut gesek internal. Kata Kunci : Tanah pasir, sabut kelapa, kuat geser 1. Pendahuluan Tanah merupakan material konstruksi yang memegang peran penting sebagai dasar fondasi, sehinnga mutlak diperlukan tanah yang memiliki kuat dukung tinggi dan penurunan yang sekecil mungkin. Oleh karena itu, diperlukan analisis kuat dukung tanah dan perancangan seksama agar tidak terjadi kegagalan * Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tadulako, Palu

Jurnal SMARTek, Vol. 9 No. 3. Agustus 2011: 187-195 struktur akibat runtuhnya tanah dasar fondasi dan berakibat rusaknya struktur bangunan diatasnya. Apabila tanah mengalami pembebanan akibat beban yang bekerja pada pondasi, maka akan mengakibatkan tegangan geser. Apabila tegangan geser mencapai harga batas maka massa tanah akan mengalami deformasi dan cenderung akan runtuh. Tegangan geser atau kuat geser tanah merupakan suatu faktor yang sangat penting dalam meninjau kestabilan suatu tanah. Kuat geser ini terutama dipengaruhi dua parameter kuat geser tanah, yaitu kohesi dan sudut gesek tanah. Kuat geser tanah ini penting sekali dalam menganalisa kestabilan suatu lereng serta analisis daya dukung tanah dasar pondasi. Usaha-usaha perbaikan tanah dasar untuk meningkatkan kekuatan tanah telah banyak dilakukan. Metode yang sudah sering dilakukan adalah dengan menambah material-material kimia ataupun bahan lain yang berupa serat (fiber) ataupun lembaranlembaran. Serat sabut kelapa khususnya di Sulawesi Tengah selama ini banyak digunakan untuk industri rumah tangga baik berupa bahan bakar maupun souvenir, sehingga peneliti ingin memanfaatkan serat sabut kelapa sebagai salah satu usaha untuk perbaikan tanah dasar. Pada penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui kuat geser tanah pasir dilaboratorium sebelum dan sesudah ditambahkan serat sabut kelapa berdasarkan variasi penambahan. 2. Tinjauan Pustaka 2.1 Kuat Geser Tanah Kuat geser tanah adalah perlawanan yang dilakukan oleh butirbutir tanah terhadap desakan atau tarikan. Hubungan fungsi antara tegangan normal dan tegangan geser pada bidang runtuh dinyatakan dengan persamaan: τ = f(σ)...(1) Coulomb, 1976 (dalam Hardiyatmo, 2002) mendefinisikan fungsi f(σ) sebagai: τ = c + (σ) tg φ....(2) 2.2 Kerapatan Relatif Kerapatan relatif (Dr) umumnya dipakai untuk menunjukkan tingkat kerapatan tanah granuler (berbutir kasar) di lapangan. Kerapatan relatif dinyatakan dalam persamaan: Dr =.....(3) 2.3 Sabut kelapa Sabut kelapa merupakan bahan berserat dengan ketebalan sekitar 5 cm dan merupakan bagian terluar dari buah kelapa. Sabut kelapa terdiri dari kulit ari, serat dan sekam (dust). Namun pemanfaatan yang paling optimal digunakan hanya bagian seratnya, sebagai bahan perlengkapan rumah tangga. Menurut United Coconut Association of the Philipines (UCAP), dari 1 buah kelapa dapat diperoleh ratarata 0.4 kg sabut. Sabut tersebut mengandung 30% serat dan sabut kelapa merupakan bahan yang kaya dengan unsur kalium. 2.4 Perkuatan tanah dengan serat (fiber) Penggunaan fiber pada tanah lempung lebih banyak diteliti, hasil penelitian menunjukkan bahwa fiber dalam tanah mampu meningkatkan kekuatan tanh walaupun tidak terlalu besar. Masalah utama pada penelitian- 188

Pengaruh Penambahan Serat Sabut Kelapa terhadap Parameter Kuat Geser Tanah Berpasir (Sriyati Ramadhani) penelitian tersebut adalah pemasangan atau pencampuran fiber dengan tanah yang sangat sulit dilakukan. Sukses besar telah dicapai pada stabilisasi tanah pasir dengan fiber, baik alami maupun sintetik. Leflaive, 1982 (dalam Nurhainun, 2000) menggunakan fiber sintetik berbentuk benang menerus untuk memperkuat pasir, komposit antara pasir dan fiber sintetik dinamakan TEXSOL yang berperilaku kohesif. Adi, 1999 (dalam : Ade rohaya, 1999) melakukan studi perkuatan tanah dengan menggunakan elemen jaring, hasilnya elemen-elemen jaring tersebut mampu meningkatkan kekuatan tanah, menaikkan regangan runtuh dan menaikkan daktilitas tanah. Perilaku kohesif pada komposit tanah pasir dengan elemen jaringan bisa diidentifikasi, namun untuk aplikasinya perlu pertimbangan yang teliti. 3. Metode Penelitian 3.1 Tahap penelitian Tahapan penelitian dapat dilihat pada bagan alir seperti pada gambar 1. Mulai Persiapan bahan dan alat - Bahan : Tanah Pasir dan Serabut Kelapa - Setting alat direct shear test Uji Pendahuluan - Uji sifat fisis dan mekanis tanah Uji Utama Pengujian kuat geser tanah dengan cara geser langsung (direct shear test)dengan variasi: - Tanah pasir (tanpa serat sabuk kelapa) - Tanah Pasir + serat sabuk kelapa 0,25% - Tanah Pasir + serat sabuk kelapa 0,50% Evaluasi hasil uji Analisis dan pembahasan Selesai Gambar 1. Bagan alir pelaksanaan penelitian 189

Jurnal SMARTek, Vol. 9 No. 3. Agustus 2011: 187-195 3.2 Bahan dan Alat Tanah yang digunakan adalah tanah pasir dengan kondisi tanah terganggu (disturbed) dan sampel serat sabut kelapa yang digunakan sebagai bahan perkuatan diperoleh dari hasil perkebunan kelapa yang berada di desa Kaleke kecamatan Dolo Barat kabupaten Sigi dengan variasi 0%, 0, 25% dan 0, 50%. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat kuat geser tanah berupa alat geser langsung (direct shear test). 3.3 Metode a. Tahap persiapan Pembuatan benda uji dilakukan dengan mencampur material dengan serat sabut kelapa. Variasi persentase sabut kelapa 0,25%,0,5% dan tanpa serat sabuk kelapa terhadap berat kering campuran. Dalam menentukan kepadatan tanah terlebih dahulu tentukan berat isi tanah untuk mencari kerapatan relatif (Dr). Untuk mendapatkan kepadatan relatif (Dr = 30%) adalah dengan menimbang pasir yang akan dimasukkan ke dalam cincin geser. Untuk jumlah sabut kelapa yang akan digunakan disesuaikan dengan persentase sabut kelapa. Dari persamaan 16 diperoleh berat tanah kering yang digunakan adalah sebesar W = 131,23 gr (Dr = 30%). contoh variasi persentase sabut kelapa yang digunakan adalah 0,25%. Kemudian berat tanah yang dicampurkan dengan serat sabut kelapa. Setelah tanah dan serat sabut kelapa diketahui beratnya, proses pencampuran dapat dilakukan dengan mencampurkan serat sabut kelapa secara acak. Kemudian dibentuk dicincin geser untuk pengujian geser langsung. Plat tempat beban Batu porus Gaya geser 3 cm Serat sabut kelapa (secara acak) Batu porus Kotak geser dari logam Gambar 2. Prosedur pengujian alat geser langsung antara tanah dan variasi serat sabuk kelapa. 190

Pengaruh Penambahan Serat Sabut Kelapa terhadap Parameter Kuat Geser Tanah Berpasir (Sriyati Ramadhani) b. Tahap penelitian Benda uji ditimbang (disesuaikan dengan volume cincin), kemudian dimasukkan ke kotak getar dalam sel pengujian yang terkunci oleh dua buah baut dengan bagian atas dan bawah dipasang batu pori. Benda uji diberi beban normal dan beban horizontal. Beban normal yang pertama diusahakan agar menimbulkan tegangan pada benda uji minimal sebesar tegangan geostatic di lapangan. Kecepatan pergeseran horizontal yang diambil sebesar 0,80 mm/menit. Baut pengunci diberi beban, kemudian dipasangkan pada dua lubang yang lain, putaran secukupnya diberikan sehingga kotak geser atas dan bawah terpisah ± 0,5 mm. pergeseran dilakukan sampai arloji beban pada tiga pembacaan terakhir berturut-turut menunjukkan nilai konstan. Arloji geser dan dan arloji beban dibaca setiap 15 detik sampai terjadi keruntuhan. Untuk benda uji kedua, diberi beban normal dua kali beban normal yang pertama. Benda uji yang ketiga diberi beban normal tiga kali beban normal yang pertama. 4. Hasil dan Pembahasan 4.1 Hasil pengujian propertis tanah Hasil uji pendahuluan ditampilkan pada Tabel 1. Berdasarkan nilai Cu dan Cc yang diperoleh, jika diklasifikasikan menggunakan system klasifikasi Unified maka tanah pasir yang digunakan termasuk tanah pasir yang bergradasi buruk (SP). 4.2 Hasil uji serat sabut kelapa Hasil pengujian/pemeriksaan karakteristik serat sabut kelapa dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 1. Hasil pengujian propertis sampel tanah Parameter Notasi Satuan Hasil pengujian Kadar air tanah asli w % 8,61 Berat isi kering maksimum γd maks gr/cm³ 1,67 Berat isi kering minimum γd min gr/cm³ 1,50 Tertahan Saringan# 200 - % 95,21 Lolos Saringan # 200 - % 4,79 Berat jenis tanah Gs - 2,59 Tabel 2. Hasil pengujian karakteristik serat sabuk kelapa Karakteristik Parameter Hasil Pengujian/pemeriksaan Kuat tarik σ 46,67 N/mm 2 Berat Jenis Gs 1,38 191

Jurnal SMARTek, Vol. 9 No. 3. Agustus 2011: 187-195 Tabel 2. (lanjutan) Karakteristik Parameter Hasil Pengujian/pemeriksaan Diameter D 0,2 1,0 mm Warna Coklat kemerah-merahan Tabel 3. Hasil pengujian geser langsung Serat sabut kelapa Kerapatan relatif % Dr = 30 % Dr = 50 % Dr = 80 % Simbol C φ c φ c φ Tanah pasir tanpa serat sabuk kelapa 0,0275 25,93 0,0281 27,67 0,0344 28,17 Tanah pasir + Serat sabut 0,25 0,0583 27,97 0,0581 31,65 0,0581 34,79 kelapa 0,5 0,0418 34,27 0,0672 33,02 0,0463 41,73 Gambar 3. Hubungan kadar serat sabut kelapa dan kohesi tanah dengan kerapatan relatif. 4.3 Hasil pengujian geser langsung Hasil pengujian geser langsung dapat dilihat pada Tabel 3. 4.4 Hubungan persentase serat sabuk kelapa dengan kohesi tanah Dari hasil pengujian seperti terlihat pada tabel 3 dan gambar 3 menjelaskan bahwa semakin besar kerapatan relatif yaitu Dr = 30%, 50% dan 80% pada persentase kadar serat sabuk kelapa 0,25 % maka semakin meningkat kohesi tanah sebesar 0,0581 Kg/cm 2 192

Pengaruh Penambahan Serat Sabut Kelapa terhadap Parameter Kuat Geser Tanah Berpasir (Sriyati Ramadhani) dibandingkan dengan kohesi tanah tanpa serat sabuk kelapa sebesar 0,0344 Kg/cm 2 sedangkan pada penambahan serat sabut kelapa sebesar 0,5 % maka kohesi tanah cenderung menurun sebesar 0,0463, hal ini disebabkan karena kohesi tanah ditentukan oleh gaya tarik-menarik antara butiran tanah. Penambahan serat sabut kelapa yang merupakan bahan fisis dengan permukaan licin tidak mengakibatkan terjadinya gaya tarik-menarik antara serat sabut kelapa dengan butiran tanah. Jadi besarnya kohesi tanah hanya ditentukan oleh besarnya gaya tarik antar butiran tanah. Selain itu akibat penambahan serat sabut kelapa, menyebabkan persentase butiran tanah semakin berkurang, sehingga gaya tarikmenarik antar butir tanah berkurang, yang menyebabkan apabila persentase serat sabuk kelapa ditambah maka kohesi tanah menurun. 4.5 Hubungan persentase serat sabuk kelapa dengan sudut gesek tanah Pada tabel 3 dan gambar 4 menjelaskan bahwa semakin besar kerapatan relatif yaitu Dr = 30%, 50% dan 80% pada persentase kadar serat sabuk kelapa 0,25 % - 0,5 % maka semakin meningkat sudut gesek tanah sebesar 41,73 dibandingkan dengan tanah yang tanpa serat sabuk kelapa sebesar 28,17 akibat pencampuran serat sabut kelapa kedalam tanah yang dicampur secara acak, menciptakan semacam elemenelemen jaring dalam tanah. Elemenelemen jaring yang tercipta membentuk ikatan dengan butir-butir tanah sehingga dapat memperkuat tanah dalam menahan gaya geser. Maka setiap beban yang diterima oleh tanah yang diperkuat dengan serat sabut kelapa yang merupakan serat kaku, akan ditahan oleh butiran tanah dan serat sabut kelapa, sehingga beban yang diterima oleh butiran tanah akan ditransfer ke serat sabut kelapa melalui gesekan antara tanah dan serat sabut kelapa. Jadi sudut gesek internal tanah tidak hanya dipengaruhi oleh kepadatan tanah, tetapi juga oleh perlawanan geser yang diberikan oleh serat sabut kelapa, sehingga semakin banyak persentase serat sabut kelapa pada tanah, perlawanan geser yang diberikan semakin meningkat sampai pada kadar serat sabut kelapa tertentu. Gambar 4. Hubungan kadar serat sabut kelapa dan sudut gesek tanah dengan kerapatan relatif. 193

Jurnal SMARTek, Vol. 9 No. 3. Agustus 2011: 187-195 4.6 Hubungan persentase serat sabut kelapa dengan kuat gesek tanah Dari hasil penelitian pada Tabel 3 dan Gambar 4 menunjukkan akibat penambahan serat sabut kelapa pada tanah pasir dengan kerapatan relatif yang semakin meningkat memperlihatkan pola yang sama pada perubahan nilai parameter kuat gesernya ( c dan φ ), yaitu nilai kohesi tanah cenderung menurun seiring dengan bertambahnya persentase serat sabut kelapa, tetapi nilai sudut gesek internal cenderung meningkat. Walaupun nilai kohesi tanah (c) menurun tetapi penambahan serat sabut kelapa tetap meningkatkan kuat geser tanah karena penurunan nilai kohesi jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan kenaikan nilai sudut gesek internalnya, padahal kuat geser tanah (τ) berbanding lurus dengan kohesi dengan kohesi (c) dan sudut gesek internalnya (φ). Kuat geser tanah dihitung dengan persamaan Mohr Coulomb. Berdasarkan nilai kohesi dan sudut gesek internal pada Tabel 3 dengan menggunakan tegangan normal (σ n ) maksimum sebesar 0,318 kg/cm 2 diperoleh nilai kuat geser yang dapat dilihat pada tabel 4. Gambar 4. Hubungan kadar serat sabut kelapa dan kuat gesek tanah dengan kerapatan relatif. Tabel 4. Nilai kuat geser (τ) Berdasarkan Variasi serat sabut kelapa dan kerapatan relatif dengan menggunakan tegangan normal maksimum (σ n ) Variasi serat sabut kelapa (%) Kuat geser, τ (kg/cm 2 ) Dr = 30 % Dr = 50% Dr = 80% Tanpa serat sabuk kelapa (0%) 0,1821 0,1948 0,2047 0,25 0,2272 0,2541 0,2789 0,5 0,2585 0,2739 0,3299 194

Pengaruh Penambahan Serat Sabut Kelapa terhadap Parameter Kuat Geser Tanah Berpasir (Sriyati Ramadhani) 5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan di laboratorium, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : a. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar kerapatan relatif pada persentase kadar serat sabuk kelapa 0,25 % maka semakin meningkat kohesi tanah sebesar 0,0581 Kg/cm 2 dibandingkan dengan nilai kohesi tanah tanpa serat sabuk kelapa sebesar 0,0344 Kg/cm 2 sedangkan pada penambahan serat sabut kelapa sebesar 0,5 % semakin besar kerapatan relatifnya maka kohesi tanah cenderung semakin menurun. b. Untuk sudut gesek tanah menjelaskan bahwa semakin meningkat persentase kadar serat sabuk kelapa 0,25 % - 0,5 % dengan kerapatan relatif yang semakin besar maka semakin meningkat pula sudut gesek tanah sebesar 41,73 dibandingkan dengan sudut gesek tanah yang tanpa serat sabuk kelapa sebesar 28,17. c. Dari hasil penelitian akibat penambahan serat sabut kelapa 0,25 %, dan 0,5 % pada tanah pasir menunjukkan bahwa nilai kuat geser cenderung semakin meningkat seiring dengan bertambahnya persentase serat sabut kelapa dalam tanah pasir. serat sabut kelapa terhadap kuat geser tanah 6. Daftar Pustaka Bowles. J.E. 1991, Sifat-sifat Fisis dan Geoteknis Tanah (Mekanika Tanah). Edisi Kedua. Erlangga. Jakarta. Craig. R. F.1991, Mekanika Tanah. Edisi Keempat. Erlangga. Jakarta. Das, B. M. 1998, Mekanika Tanah (Prinsipprinsip Rekayasa Geoteknik). Jilid 1 dan 2. Edisi Kelima. Erlangga. Jakarta. Hardiyatmo. H. C., 2002. Mekanika Tanah. Edisi ke-2. Yogyakarta: Beta Offset. Nurhainun. 2000, Studi Pengaruh Penambahan Ijuk Terhadap Parameter Kuat Geser pada Tanah Berpasir. Tugas Akhir FT UNTAD, April 2006. Sosrodarsono, S, 1981, Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi. PT. Pradnya Paramitha. Jakarta. 5.2 Saran a. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan kadar serat sabut kelapa yang lebih besar dari 0,5 % b. Diharapkan adanya penelitian lebih lanjut dengan kondisi tanah yang berbeda c. Penelitian ini hanya mengamati persentase kadar serat sabut kelapa, maka perlu juga diteliti tentang pengaruh kepadatan serta ukuran 195