PENGNT EKSPEIMEN III PENGUT OPESIONL TK-MEMBLIK (NONINETING OP-MP) Banyak rangkaian elektronika yang memerlukan penguatan tegangan atau arus yang tggi tanpa terjadi pembalikan (version) isyarat. Peguat op-amp tak-membalik (nonvertg op-amp) didesa untuk keperluan i. angka i dapat digunakan untuk memperkuat isyarat C maupun DC dengan keluaran yang tetap sefase dengan masukan. Impedansi masukan dari rangkaian i berharga sangat tggi dengan nilai sekitar 100 MΩ. Dengan isyarat masukan dikenakan pada termal masukan nonvertg, besarnya penguatan tegangan tergantung pada harga dan yang dipasang. Isyarat keluaran penguat i diambil dari resistor sekitar 35-50 Ω). L (biasanya berharga TUJUN 1. Menyusun rangkaian op-amp tak-membalik sederhana dan memahami karakteristik pengoperasiannya. 2. Menerapkan perhitungan untuk menunjukkan besarnya penguatan tegangan dengan menggunakan metode resistansi dan tegangan. 3. Menyusun penguat operasional tak-membalik sederhana dan mengatur penguatannya dengan mengubah harga resistansi. LT DN BHN esistor : 10 kω, 200 kω, 2 kω Potensiometer: 20 kω atau 22kΩ Kapasitor DC: 0,01 µ, 100 IC Op-amp : µ741 Osiloskop Multimeter pembangkit isyarat C Pencatu daya : ± 9 atau ±15 DC Isyarat masukan DC variabel atau baterai 1,5 beserta potensiometer 10
POSEDU DN PENGMTN 1. Susun rangkaian tak-membalik op-amp DC seperti terlihat pada gambar 3.1. Pencatu daya µ741 dibuat dengan memasang dua baterai atau sumber DC variabel. 2. tur sumber DC masukan (gambar 3.2) untuk menghasilkan isyarat sebesar 0,1 DC dan hubungkan ke titik. Hidupkan IC dengan menghubungkannya dengan catu daya. Tegangan keluaran yang terukur pada kaki-kaki o =... DC. L adalah Gambar 3.1 angkaian DC op-amp tak-membalik = 20 k = 1,5 volt B = 20 k IN Gambar 2.2 angkaian sumber tegangan masukan IN. 11
3. Dengan menggunakan rumus penguatan tegangan, hitung besarnya untuk rangkaian dengan menggunakan harga hasil pengukuran. =... 4. Dengan menggunakan rumus untuk resistansi, hitung besarnya penguatan rangkaian dengan harga dan seperti tercantum pada gambar 3.1. =... 5. Jika terdapat perbedaan nilai penguatan tegangan hasil kedua perhitungan, hitung harga sebenarnya dari resistor dan dengan menggunakan nilai sebenarnya i.. Kemudian hitung lagi harga 6. Hubungkan dua resistor 200 kω secara seri untuk mendapatkan resistor = 400 k. Ulangi langkah 2, 3 dan 4 dengan menggunakan harga yang baru i. Hasil perhitungan adalah out =..., (menggunakan tegangan) =... 7. Hubungkan dua resistor 200 kω secara paralel dan ulangi langkah 6 untuk = 0,3. Hasil perhitungan adalah out =..., (menggunakan tegangan) =... 8. Ubah penguat DC pada gambar 3.1 menjadi penguat C seperti terlihat pada gambar 3.3. Harga dan 1 harus dibuat sama. 9. Hidupkan generator isyarat C, atur agar menghasilkan isyarat 0,1 p-p, 400 Hz. Nyalakan catu daya IC. 12
Gambar 3.2 angkaian C op-amp tak-membalik 10. Dengan menggunakan osiloskop tampilkan isyarat masukan (Ch. 1) dan isyarat keluaran pada kaki-kaki L (Ch. 2). Ch.1 (isyarat masukan) Time/div =... olt/div =... p-p =... Ch.2 (isyarat keluaran) Time/div =... olt/div =... p-p =... rekuensi =... 13
11. Dengan menggunakan rumus tegangan, hitung besarnya penguatan tegangan. Besarnya panguatan tegangan =... 12. Dengan menggunakan rumus resitor, hitung besarnya penguatan tegangan. Besarnya panguatan tegangan =... 13. Dengan menggunakan kedua channel pada osiloskop, amati hubungan fase masukan dan keluaran. Bagaimana hubungan fase masukan dan keluaran yang anda amati?... Pada harga masukan berapa keluaran menjadi cacat? NLIS 1. pa perbedaan dasar antara penguatan op-amp DC dan C tak-membalik? 2. pa fungsi kapasitor yang dipasang pada masukan op-amp C? 14
3. Bagaimana nilai kapasitor yang dipasang membatasi besarnya frekuensi penguatan dari penguat? 4. Bagaimana harga mempengaruhi besarnya penguatan tegangan? 15