5. PERMENDIKNAS NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG JUKNIS 6. PERMENDIKBUD NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMDIKBUD

dokumen-dokumen yang mirip
DAN RANCANGAN PENYESUAIAN ANGKA KREDIT GURU. Biro Kepegawaian Kemdikbud BIMBINGAN TEKNIS CALON TP JABFUNG GURU DAN ANGKA KREDITNYA

KENAIKAN JABATAN/PANGKAT GURU. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Banyumas 2017

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 03/V/PB/2010 NOMOR : 14 TAHUN 2010

Dasar Hukum Jabatan Fungsional

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH

PROSEDUR PENGUSULAN DAN MEKANISME PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH

ADMINISTRASI JAB-FUNG PRANATA KOMPUTER

Setyanta Nugraha Ketua Tim Penyusun Jabatan Fungsional Analis APBN Sekretariat Jenderal DPR RI

Internalisasi Rancangan Peraturan Menteri PAN dan RB

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

XIV. WIDYAISWARA A. DASAR HUKUM

2015, No Mengingat : c. bahwa penyesuaian substansi peraturan sebagaimana dimaksud pada huruf b ditetapkan dengan Peraturan Kepala Lembaga Admi

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 89 TAHUN 2014 TENTANG

PEDOMAN PENETAPAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT PENGAWAS MADRASAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

XXII. STATISTISI A. DASAR HUKUM

X. GURU A. Dasar Hukum

2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (L

IV. ANALIS KEPEGAWAIAN

JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

Prof. dr Ali Ghufron Mukti., MSc., PhD NIP

PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN NOMOR 01/III/PB/2011 NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

XII. PENGAWAS SEKOLAH

XIX. PEREKAYASA A. DASAR HUKUM

XVII. PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

5. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA

2015, No Indonesia Tahun 1975 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3058); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1980 tent

XVIII. PENELITI A. DASAR HUKUM

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 66 /M.PAN/6/2005 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

XXIII. PERENCANA A. DASAR HUKUM

PENGEMBANGAN KARIER PUSTAKAWAN MELALUI JABATAN FUNGSIONAL

III. PENGAWAS BENIH IKAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Widyaiswara.

- 2 - Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republ

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 21 TAHUN 2010 TENTANG

XXI. PRANATA HUMAS A. DASAR HUKUM

SERVICE DELIVERY. NO. KOMPONEN URAIAN 1. Persyaratan Pelayanan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG PENYESUAIAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

V. ARSIPARIS A. DASAR HUKUM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN Umum

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

XVI. AUDITOR A. DASAR HUKUM

JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

B. PENGERTIAN-PENGERTIAN

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN NOMOR 4 TAHUN 2010

2018, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

PEDOMAN PENETAPAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT PENGAWAS MADRASAH

DRA. GARTI SRI UTAMI, M. Ed. DIREKTUR PEMBINAAN TENDIK DIKDASMEN DITJEN GURU DAN TENDIK KEMDIKBUD

XV. PRANATA KOMPUTER

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

2 Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Peraturan

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 17 TAHUN 2010

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

-4- MEMUTUSKAN: Pasal 1

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA,

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 1 - MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGHULU DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI AGAMA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

Petunjuk usulan PAK guru

PEMBINAAN TEKNIS TIM PENILAI PRANATA KOMPUTER - ADMINISTRASI

2014, No

2015, No Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 16/KEP/M.PAN/3/2001 tentang Jabatan Fungsional Perencana dan Angka K

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI,

PERATURAN BERSAMA MENTERI PERTANIAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 54/Permentan/OT.210/11/2008 NOMOR 23 A TAHUN 2008

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 5 - k. memfasilitasi

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 NOMOR 13 TAHUN 2010

KENAIKAN PANGKAT PNS

JABATAN FUNGSIONAL PENATA RUANG DAN ANGKA KREDITNYA

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER-709/K/JF/2009

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pernon Akbar. T im Teknis Penilai Jabatan Fungsional Guru Tingkat Pusat Biro Kepegawaian Kemdikbud

BIRO KEPEGAWAIAN KEMENTERIAN KEHUTANAN

2014, No Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lemb

PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA TENTANG

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 002/BPS-SKB/II/2004 NOMOR : 04 TAHUN 2004 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

1. PP NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PNS 2. PP NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PNS 3. PERMENPAN DAN RB NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABFUNG GURU DAN ANGKA KREDITNYA 4. PERATURAN BERSAMA MENDIKNAS DAN KEPALA BKN NOMOR 03/V/PB/2010 NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG JUKLAK JABFUNG GURU DAN ANGKA KREDITNYA 5. PERMENDIKNAS NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG JUKNIS JABFUNG GURU DAN ANGKA KREDITNYA 6. PERMENDIKBUD NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMDIKBUD

Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya sudah 2 kali disempurnakan Keputusan MENPAN Nomor 26 Tahun 1989 Keputusan MENPAN Nomor 84 Tahun 1993 Peraturan MENPAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009 Ketentuan pelaksanaan peraturan tersebut juga disempurnakan

Diterbitkan Diterbitkan

Berdasarkan Permendiknas No. 174/P/2010 DAN No. 184/P/2011 Mendikbud menguasakan sebagian wewenangnya untuk menetapkan angka kredit guru kepada pejabat tertentu Kemdikbud. 1. Sekretaris Jenderal menetapkan angka kredit untuk kenaikan jabatan/pangkat Guru Pembina Tk. I, golongan ruang IV/b menjadi Guru Utama Muda, golongan ruang IV/c sampai dengan Guru Utama Madya, golongan ruang IV/d dan pengangkatan pertama kali Guru Utama Muda, golongan ruang IV/c dan Guru Utama Madya, golongan ruang IV/d.

kenaikan jabatan/pangkat: Pembina, golongan ruang IV/a menjadi Guru Pembina Tk.I, golongan ruang IV/b; Guru Pratama, golongan ruang III/a menjadi Guru Pratama Tk. I, golongan ruang III/b sampai dengan Guru Pembina Tk. I, golongan ruang IV/b bagi Guru pada Sekolah Indonesia di luar negeri;dan pengangkatan pertama kali Guru Pembina Tk. I, golongan ruang IV/b ke atas.

PENETAPAN ANGKA KREDIT digunakan untuk salah satu syarat ~ Pengangkatan ~ Kenaikan pangkat ~ Kenaikan Jabatan tidak dapat diajukan keberatan oleh pejabat fungsional ybs. Oleh karena itu anggota tim penilai harus benar-benar kompeten bekerja secara profesional cermat teliti obyektif total dan memiliki komitmen yang tinggi 7

PP Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional PNS menyatakan bahwa Pejabat Fungsional dapat naik jabatan dan pangkat apabila memenuhi sejumlah angka kredit yang dipersyaratkan disamping persyaratan lain sesuai dengan ketentuan.

Pasal 1 angka 7 Permenpan dan RB No 16/2009 Angka Kredit adalah: satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh guru dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya. Angka kredit merupakan representasi Prestasi Kerja yang berkaitan dengan tugasnya. Dengan demikian, guru yang berprestasi dapat lebih cepat naik jabatan/pangkat.

Pasal 21 Permenpan dan RB No. 16 Tahun 2009 (1) Untuk kelancaran penilaian dan penetapan angka kredit, Guru wajib mencatat dan menginventarisasikan seluruh kegiatan yang dilakukan. (2) Penilaian dan penetapan angka kredit terhadap Guru dilakukan paling kurang 1 (satu) kali dalam setahun. (3) Penilaian dan penetapan angka kredit untuk kenaikan pangkat Guru yang akan dipertimbangkan untuk naik pangkat dilakukan paling kurang 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun, yaitu 3 (tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil.

Guru Madya, IV/b s.d. Guru Utama, IV/e di lingkungan instansi pusat dan daerah; Guru Pertama, III/a s.d. Guru Utama, IV/e yang diperbantukan pada SILN Guru Madya, IV/a di lingkungan Kementerian Agama Guru Muda, III/c s.d. III/d di lingkungan Kantor Wilayah Kemenag.

Guru Pertama, III/a s.d. III/b di lingkungan Kantor Kab/Kota Kemenag. Guru Pertama, III/a s.d. Guru Madya, IV/a di lingkungan Provinsi Guru Pertama, III/a s.d. Guru Madya, IV/a di lingkungan Kab/Kota Guru Pertama, III/a s.d. Guru Madya, IV/a di lingkungan inst pusat selain Guru SILN dan Kemenag

TIM PENILAI PUSAT TIM PENILAI KEMENAG TIM PENILAI KANWIL KEMENAG TIM PENILAI KANTOR KAB/KOTA KEMENAG

TIM PENILAI PROPINSI TIM PENILAI KAB/KOTA TIM PENILAI INSTANSI

* 1. Tim Penilai Jabatan Fungsional Guru terdiri dari unsur teknis dan pejabat fungsional Guru. 2. Susunan keanggotaan Tim Penilai: a. seorang Ketua merangkap anggota unsur teknis; b. seorang wakil Ketua merangkap anggota; c. seorang Sekretaris merangkap anggota dari unsur kepegawaian; dan d. paling kurang 4 (empat) orang anggota. Pasal 10 ayat (7) Peraturan Bersama Mendiknas dan Ka BKN ttg Juklak Jabfung Guru: Susunan Anggota Tim Penilai paling sedikit 7 orang. Pasal 10 ayat (8) anggota tim penilai paling kurang 2 orang harus dari guru

TIM PENILAI ANGKA KREDIT GURU Tim penilai angka kredit dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan bertugas menilai prestasi kerja jabatan fungsional GURU Pasal 23 ayat (3) Persyaratan Tim Penilai: a. menduduki jabatan dan pangkat paling rendah sama dengan jabatan dan pangkat guru yang dinilai; b. memiliki keahlian serta mampu untuk menilai kinerja guru; dan c. dapat aktif melakukan penilaian Pasal 23 ayat (4): Anggota Tim Penilai Jabatan Fungsional Guru harus lulus pendidikan dan pelatihan calon tim penilai dan mendapat sertifikat dari Menteri Pendidikan Nasional 16

NO UNSUR SUBUNSUR I Pendidikan A. Pend. Sekolah dan mendapat ijazah/gelar ( 3) B. Diklat prajabatan dan memperoleh STTPP atau sertifikat (1) II III Pembelajaran/ Bimbingan & Tugas Tertentu Pengemb. Keprofesian Berkelanjutan A. Melaksanakan proses pembelajaran (1) B. Melaksanakan proses pembimbingan (1) C. Melaksanakan tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah (13) A. Melaksanakan pengembangan diri (diklat & keg kolektif unt peningkatan kompetensi) (10) B. Melaksanakan publikasi ilmiah (23) C. Melaksanakan karya inovatif (12) IV Penunjang tugas Guru A. Perolehan gelar/ijazah diluar bid yg diampunya (3) B. Melaksanakan kegiatan yg mendukung tugas guru (9) C. Perolehan penghargaan/tanda jasa (4) 80 kegiatan

KOMPOSISI PENILAIAN UNSUR UTAMA > 90 % IB Pelatihan Prajabatan II Pembelajaran/Pembimbingan & tugas tertentu III Pengembangan keprofesian berkelanjutan UNSUR PENUNJANG < 10 % IVA Perolehan gelar/ijazah yg tidak sesuai dengan bidang yang diampunya IVBC Pelaksanaan kegiatan pendukung tugas guru KLIK LAMPIRAN I RINCIAN TUGAS 18

* 1. Kepala Sekolah dibantu wakil kepala sekolah mencantumkan perkiraan angka kredit guru pada format DUPAK sesuai dengan bukti fisik penilaian kinerja guru dan bukti fisik lainnya. 2. Pencantuman perkiraan angka kredit setiap butir dilakukan secara berurutan 3. Kepala sekolah meneliti ulang kebenaran isinya dan kemudian menandatangani formulir serta dilengkapi bukti-bukti

4. Pengajuan usul PAK sbb: a. Guru Madya, IV/b s.d Guru Utama, IV/e KEPALA RA/TK, MA/SD,MTs/SLTP, MA/SLTA, SLB - GUB/BUPATI/WALIKOTA UP. KA BKD PROPINSI/KAB/KOTA - MENAG/KARO KEPEGAWAIAN KEMENAG Dengan Tembusan: 1. Kadisdik Prop 2. Kadisdik Kab/kota Berkas usul 1 SET SAJA 1. DUPAK 2. Surat Pernyataan telah melaks proses pembelajaran/pembimbingan 3. Surat Pernyataan telah melaks unsur penunjang 4. Bukti fisik pelaks unsur utama dan penunjang 5. SK pembagian tugas guru dr kepsek 6. SK pangkat/jabatan terakhir 7. PAK terakhir 8. DP3 1 tahun terakhir MENDIKBUD U.p. Sekretaris Tim Penilai Pusat Tim penilai

SEKRETARIAT TPP 1 3B Y 3A PEJABAT PENETAP ANGKA KREDIT PAK TIM PENILAI PUSAT T 2 OK SURAT PENGANTAR/ LAPORAN HASIL PENILAIAN UNIT PENGUSUL 4

b. Guru Pertama, III/a s.d Guru Madya, IV/a di Propinsi KEPALA TKLB/SDLB, SLTPLB,SLB KADISPEN PROPINSI U.P KEPALA BKD PROPINSI Berkas usul 1 SET SAJA 1. DUPAK 2. Surat Pernyataan telah melaks proses pembelajaran/pembimbingan 3. Surat Pernyataan telah melaks unsur penunjang 4. Bukti fisik pelaks unsur utama dan penunjang 5. SK pembagian tugas guru dr kepsek 6. SK pangkat/jabatan terakhir 7. PAK terakhir 8. DP3 1 tahun terakhir Sekretaris Tim Penilai Propinsi Tim penilai Dengan Tembusan: Kadisdik Prop - Kadispen sbg Ketua Tim Penilai - Kepala BKD sebagai Kepala Sekretariat Tim Penilai

SEKRETARIAT TPPROP 1 3B Y 3A PEJABAT PENETAP ANGKA KREDIT PAK TIM PENILAI PROPINSI T 2 OK SURAT PENGANTAR/ LAPORAN HASIL PENILAIAN UNIT PENGUSUL 4

c. Guru Pertama, III/a s.d Guru Madya, IV/a di Kab/Kota KEPALA TK,/SD,SLTP, SLTA Berkas usul 1 SET SAJA 1. DUPAK 2. Surat Pernyataan telah melaks proses pembelajaran/pembimbingan 3. Surat Pernyataan telah melaks unsur penunjang 4. Bukti fisik pelaks unsur utama dan penunjang 5. SK pembagian tugas guru dr kepsek 6. SK pangkat/jabatan terakhir 7. PAK terakhir 8. DP3 1 tahun terakhir KADISPEN KAB/KOTA KA.BKD KAB/KOTA Sekretaris Tim Penilai Kab/Kota Tim penilai Dengan Tembusan: Kadisdik Kab/Kota

SEKRETARIAT TP KAB/KOTA 1 3B Y 3A PEJABAT PENETAP ANGKA KREDIT PAK TIM PENILAI KAB/KOTA T 2 OK SURAT PENGANTAR/ LAPORAN HASIL PENILAIAN UNIT PENGUSUL 4

d. GURU SILN, Guru Pertama, III/a s.d. Guru Utama, IV/e KEPALA PERWAKILAN R.I, PEJABAT YG MEMBIDANGI PENDIDIKAN Berkas usul MENDIKNAS PENDIDIKAN NASIONAL

e. GURU MADRASAH JENJANG PERTAMA, GOLONGAN III/a s.d GURU MADYA, GOLONGAN IV/a DI LINGKUNGAN KEMENAG KEPALA MADRASAH KA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB/KOTA (bagi guru golongan III/a III/b) KAKANWIL AGAMA PROPINSI (bagi guru golongan III/c-III/d) DIRJEN PEND. KEMENAG (bagi guru golongan IV/a)

GURU GOLONGAN II KEPALA TK,/SD,SLTP, SLTA, SLB Berkas usul 1. Ijazah 2. Bukti fisik pelaks kegiatan unsur utama dan penunjang 3. SK pangkat/jabatan terakhir 4. PAK terakhir KA. DINAS PENDIDIKAN PROPINSI/KAB/KOTA

KHUSUS GURU PEMBINA, IV/b KE ATAS pada instansi di luar DINAS PENDIDIKAN dan KEMENAG, usul diajukan OLEH KEMENTERIAN YBS, KEPADA KEPALA SEKRETARIAT TIM PENILAI PUSAT SETELAH DIADAKAN PENILAIAN OLEH INSTANSI YANG BERSANGKUTAN 29

Pasca restrukturisasi organisasi Kemdiknas, maka kedudukan Tim Penilai Pusat, sesuai fungsi, berada pada: 1. Ditjen PAUDNI untuk Guru RA/TK Formal, TK-LB 2. Ditjen Dikdas untuk Guru MI/SD, MTs/SMP/SMPLB 3. Ditjen Dikmen untuk Guru MA/SMA dan MAK/SMK SMALB Kedudukan Sekretariat Tim Penilai berada pada unit yang menangani pendidik dan tendik pada masing-masing Ditjen tersebut

Untuk kelancaran penilaian dan penetapan angka kredit, Guru wajib mencatat dan menginventarisasikan seluruh kegiatan yang dilakukan. Penilaian dan penetapan angka kredit terhadap Guru dilakukan paling kurang 1 (satu) kali dalam setahun. Tidak harus menunggu memenuhi jumlah angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat/ jabatan setingkat lebih tinggi. 31

* Bukti fisik hasil prestasi kerja guru yang dapat dinilai dan mendapat angka kredit adalah yang diperoleh pada saat periode penilaian (setelah kenaikan jabatan yang terakhir), Kecuali bukti fisik pendidikan sekolah. Bukti fisik pendidikan sekolah (ijazah) dapat diajukan pada periode penilaian berikutnya sepanjang belum pernah dinilai pada penilaian sebelumnya 32

Usul PAK disampaikan dengan kelengkapan berkas : 1. Surat Pengantar dari pejabat yang berwenang mengusulkan 2. DUPAK 3. 3 jenis Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas: Pembelajaran/Bimbingan dan Tugas Tertentu; PKB; dan Penunjang Tugas Guru: konsisten dg DUPAK dan bukti fisik 4. PAK terakhir dan SK kenaikan pangkat dan jabatan terakhir 5. DP3 tahun terakhir, KARPEG, konversi NIP 6. Bukti fisik melakukan kegiatan unsur utama dan penunjang 7. Surat keputusan mengenai pembagian tugas guru dari kepala sekolah; SK pengangkatan Kepsek/Wakasek/KaLAB/Kaperpustakaan 8. Foto copy Ijazah (bagi yg baru selesai menyelesaiakan pendidikan lebih tinggi) 33

*HAL-HAL YANG HARUS DILAKUKAN, dalam rangka usul penilaian & penetapan angka kredit : 1. GURU Di samping melaksanakan tugas pokok, juga: a. Mendokumentasikan/mengarsipkan semua prestasi kerja yang telah dilaksanakan dan diperoleh b. Meminta semua kelengkapan yang diperlukan kepada kepala sekolah, sepanjang dokumen tersebut merupakan kewenangan kepala sekolah

2. KEPALA SEKOLAH antara lain : a. Menetapkan SK pembagian tugas guru dalam melaksanakan PBM, setiap awal tahun pelajaran b. Membuat surat pernyataan pelaksanaan PBM atau proses BK, setiap akhir semester c. Membuat surat pernyataan pelaksanaan penunjang PBM atau bimbingan, yang menjadi kewenangannya. d. Membuat dan menetapkan DUPAK, bagi guru di ling kungannya yang akan naik jabatan e. Mengusulkan DUPAK beserta bukti prestasi guru ybs. kepada pejabat 35yang berwenang menetapkan AK.

Untuk meningkatkan pelayanan administrasi kepegawaian khususnya dalam hal penilaian angka kredit guru pembina keatas, sejak tahun 2003 telah dilakukan penilaian yang menjadi wewenang Tim Penilai Pusat tetapi dilaksanakan di daerah (LPMP). Sudah dibentuk Tim Penilai Pusat yang berkedudukan di 12 LPMP: Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, D.I.Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat,, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Lampung, Riau, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan, sehingga berkas usul tidak perlu dikirim ke Kantor 36 Kemdikbud di Jakarta, tetapi ke LPMP Propinsi

Mendekatkan pada sasaran/guru yang dinilai Tersedianya SDM/Tim Penilai Pusat yang berkedudukan di daerah Pelayanan kepada guru dapat tersebar dan lebih merata Mekanisme pelayanan agar lebih efektif Guru akan lebih cepat mengetahui hasilnya 37

*Penilaian sampai dengan bulan Februari 2012 * Berkas usul yang telah dinilai 10.263 * Memenuhi syarat 2.829 * Belum memenuhi syarat 7.434 38

*

Jumlah berkas usul setiap tahun semakin bertambah banyak jumlahnya Tingkat keberhasilan setiap tahun seharusnya cenderung meningkat Guru yang belum memenuhi syarat untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi pada umumnya kesulitan untuk memenuhi angka kredit pengembangan profesi. 46

UNTUK KESINAMBUNGAN KARIER GURU, SELAMA BELUM DISAMPAIKAN EDARAN PROSEDUR PENGUSULAN YANG BARU, MAKA BERKAS USUL PAK GURU PEMBINA TK I, IV/b KE ATAS S.D. GURU UTAMA, IV/e, SELAIN DI 12 PROPINSI YAITU Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, D.I.Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat,, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Lampung, Riau, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan, disampaikan kepada: MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN U.P. KEPALA BIRO KEPEGAWAIAN GEDUNG C LANTAI 5 JLN. JENDERAL SUDIRMAN, SENAYAN, JAKARTA

BAGI GURU PEMBINA TK I, IV/b S.D. GURU UTAMA, IV/e YANG BERADA DI 12 PROPINSI PENGUSULAN PENETAPAN ANGKA KREDIT AGAR DISAMPAIKAN KEPADA KEPALA LPMP DI PROPINSI TERSEBUT SELAKU SEKRETARIAT TIM PENILAI PUSAT YANG BERKEDUDUKAN DI LPMP. PROSEDUR INI PERLU DITAATI KARENA MEMPERPENDEK JALUR BIROKRASI DAN PENGELOLAAN DOKUMEN/BERKAS USUL AKAN LEBIH EFISIEN DITANGANI OLEH LPMP. PENILAIAN, PELAPORAN, DAN PEMROSESAN AKHIR TETAP DILAKSANAKAN OLEH TIM PENILAI PUSAT DAN SEKRETARIAT TPP.