OUTLINE. Bimbingan Teknis Mentor Calon Pengawas Sekolah Hotel Aston Bali, 2 s.d. 6 Agustus /08/2016

dokumen-dokumen yang mirip
OUTLINE. Bimbingan Teknis Mentor Calon Pengawas Sekolah Hotel Aston Bali, 2 s.d. 6 Agustus /3/2016

Bimbingan Teknis Mentor Calon Pengawas Sekolah Hotel Aston Bali, 2 s.d. 6 Agustus 2016

PEDOMAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH

PEDOMAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL CALON PENGAWAS SEKOLAH

PEDOMAN PENGUATAN KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

OUTLINE. Bimbingan Teknis Mentor Calon Pengawas Sekolah Hotel Aston Bali, 2 s.d. 6 Agustus /08/2016

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN NOMOR 01/III/PB/2011 NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 21 TAHUN 2010 TENTANG

RUANG LINGKUP MATERI DAN ALOKASI WAKTU

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2014, No Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lemb

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (L

2015, No Mengingat : c. bahwa penyesuaian substansi peraturan sebagaimana dimaksud pada huruf b ditetapkan dengan Peraturan Kepala Lembaga Admi

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PROBOLINGGO

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA

- 1 - PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR KEPEGAWAIAN DAN ANGKA KREDITNYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI,

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 730 TAHUN 2012 TENTANG MEKANISME PENGANGKATAN DAN PENUGASAN PENGAWAS SATUAN PENDIDIKAN

Bimbingan Teknis Mentor Calon Pengawas Sekolah Hotel Aston Bali, 2 s.d. 6 Agustus 2016

BUPATI MADIUN BUPATI MADIUN,

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 2

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011; MEMUTUSKAN:

17. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 08 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Tahun 2010

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU

2016, No Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara

PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

PANDUAN KEGIATAN PEMBEKALAN TIM PENDAMPING SELEKSI AKADEMIK DAN DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN SERTIFIKASI JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 66 /M.PAN/6/2005 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

PANDUAN KERJA PENGAWAS SEKOLAH

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENUGASAN GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI KEPALA SEKOLAH

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fu

KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBIJAKAN

BPKP. Auditor. Jabatan fungsional. Perpindahan Jabatan. Perlakukan Khusus. Pengangkatan.

- 2 - Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republ

Bimbingan Teknis Mentor Calon Pengawas Sekolah Hotel Aston Bali, 2 s.d. 6 Agustus 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI TATA CARA PELAKSANAAN PENYESUAIAN/INPASSING

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2003 No

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No

PEDOMAN UJI KOMPETENSI BAGI PEJABAT FUNGSIONAL PENGAWAS BIBIT TERNAK BAB I PENDAHULUAN

DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN :

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

PANITIA SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA KEPALA DINAS KESEHATAN PADA PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG OPTIMALISASI TATA KELOLA PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH 01 KOTA MOJOKERTO

2 Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Peraturan

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

Pedoman Pelaksanaan Seleksi Calon Pengawas Sekolah Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 10 TAHUN 2015 SERI E.7

Internalisasi Rancangan Peraturan Menteri PAN dan RB

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PENGUMUMAN NOMOR: 2589/KP.230/A/07/2015 SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2015

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN ON THE JOB LEARNING

PENGUMUMAN NOMOR: 2647/KP.230/A/07/2016 SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2016

PETUNJUK TEKNIS SELEKSI CALON PENGAWAS TK/SD, SMP, SMA DAN SMK

PEDOMAN PENETAPAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT PENGAWAS MADRASAH

Petunjuk Teknis Pelaksanaan In Service Learning 1 Tahun 2012

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

2016, No Jabatan dan Pangkat Bagi Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil; Mengingat : 1. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan R

Petunjuk Teknis Penyusunan Program Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah

Bimbingan Teknis Mentor Calon Pengawas Sekolah Hotel Aston Bali, 2 s.d. 6 Agustus 2016

2017, No Penyesuaian/Inpassing Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Bidang Pertanian; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014

PENGUMUMAN NOMOR: 562/KP.290/A/02/2017 SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENGUMUMAN NOMOR: 2566/KP.230/A/07/2016 SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2016

2016, No Birokrasi Nomor PER/219/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan Fungsional Perkayasa dan angka Kreditnya; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 18 T

2016, No Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparat

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 1

PENGUMUMAN NOMOR: 4820/KP.230/A/12/2016 SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 03/V/PB/2010 NOMOR : 14 TAHUN 2010

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH

2017, No Kementerian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 322); 2. Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit Organis

BIMBINGAN TEKNIS MENTOR CALON PENGAWAS SEKOLAH HOTEL ASTON BALI, 2 S.D. 6 AGUSTUS 2016

Transkripsi:

Bimbingan Teknis Mentor Calon Pengawas Sekolah Hotel Aston Bali, 2 s.d. 6 Agustus 2016 Republik Indonesia 1 OUTLINE 1 2 3 4 5 PENDAHULUAN DIKLAT CALON PENGAWAS SEKOLAH TUGAS DAN TANGUNG JAWAB PENUTUP 2 1

1 Republik Indonesia Republik Indonesia SELEKSI Kesenjangan antara regulasi dan Implementasi Pengangkatan Jabatan Fungsional Pengawas REGULASI (PERSYARATAN IMPLEMENTASI (KONDISI SAAT INI, PENGANGKATAN)I: SEBAGIAN DAERAH Rekrutmen(Proyeksi dan Tidak dibuat proyeksi kebutuhan Seleksi) PS, sehinggabebankerjaps Surat Rekomendasi kelebihan atau kekurangan Keterampilan dan Keahlian Diangkat tanpa memenuhi Bidang Pengawasan persyaratan sehingga terkendala Seleksi Akademik dalam kenaikan pangkat Diklat Calon 4 2

masih berstatus sebagai PNS dalam jabatan fungsional Guru dan memiliki Sertifikat Pendidik Pengalaman mengajar paling sedikit 8 (delapan) tahun atau Guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah paling sedikit 4 (empat) tahun sesuai dengan jenjang dan jenis satuan pendidikannya masing-masing 5 Kesesuaian jenjang dan jenis satuan pendidikan 1 Pengawas sekolah dengan bidang pengawasan TK diangkat dari Guru TK ataukepalatk. 2 Pengawas sekolah dengan bidang pengawasan SD diangkat dari Guru SD ataukepalasd. 3 Pengawas sekolah dengan bidang pengawasan PLB diangkat dari Guru SLB atau Kepala SLB. 4 Pengawas sekolah dengan bidang pengawasan rumpun mata pelajaran/mata pelajaran diangkat dari Guru SMP/SMA/SMK atau Kepala SMP/SMA/SMK. 5 Pengawas sekolah dengan bidang pengawasanbk/ Konselor diangkat dari Guru BK/Konselor atau Kepala Sekolah yang berlatar belakang pendidikan BK/Konselor dan atau bersertifikat pendidik BK. 6 3

berijazah paling rendah Sarjana(S1)/Diploma IV bidang pendidikan atau Sarjana(S1)/Diploma IV bidang non kependidikan yang sudah memperoleh sertifikat pendidik dari Pendidikan Profesi Guru(PPG); memiliki keterampilan dan keahlian yang sesuai dengan bidang pengawasan. Keterampilan dan keahlian tersebut dinyatakan dalam bentuk Surat Rekomendasi dari Kepala SKPD bidang Pendidikan. memiliki pangkat paling rendah Penata, golongan ruang III/c; diutamakan belum berusia 50 (lima puluh) tahun dan paling tinggi 55 (lima puluh lima) tahun pada saat diangkat; 7 lulus seleksi calon Pengawas Sekolah. Seleksi calon pengawas sekolah(seleksi administrasi oleh dinas pendidikan dan seleksi akademik/bidang tugas pengawasan dilasanakan oleh selaku instansi pembina. telah mengikuti diklat fungsional calon Pengawas Sekolah dan memperoleh STTPP dari instansi pelatihan/lembaga pelatihan yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan(DP3) atau Penilaian Prestasi Kerja Pegawai paling rendah bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir. 8 4

SELEKSI Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru 9 SELEKSI Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perubahan Keempat Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 10 5

SELEKSI Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil. 11 SELEKSI Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya. 12 6

SELEKSI Peraturan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 01/III/PB/2011 dan Nomor 6 Tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 143 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 13 SELEKSI Pedoman ini disusun sebagai acuan bagi instansi terkait dalam memahami dan melaksanakan: 1. rekrutmen calon pengawas sekolah; 2. seleksi calon pengawas sekolah meliputi seleksi administratif dan seleksi akademik; 3. pendidikan dan pelatihan calon pengawas sekolah; dan 4. pemberian Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) dan Nomor Unik Pengawas Sekolah(NUPS). 14 7

SELEKSI Pedoman ini diperuntukkan bagi pihak terkait dengan pembinaan dan penyelenggaraan Diklat Fungsional Calon Pengawas Sekolah, yaitu: instansi pengguna jabatan fungsional pengawas sekolah Kementerian Agama Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota yang berperan dalam merencanakan kebutuhan pengawas sekolah dan/atau menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan fungsional/teknis fungsional Pengawas Sekolah. 15 2 Republik Indonesia Republik Indonesia 8

17 PROYEKSI SELEKSI Kebutuhan Pengawas ADMINISTRASI Dinas Pendidikan 2 tahun mendatang AKADEMIK Kemendikbud Dinas Pendidikan 18 9

PENGHUTUNAG KEBUTUHAN PENGAWAS SEKOLAH DENGAN MEMEPERHATIKAN: jumlah pengawas sekolah yang mememasuki usia pensiun/mutasi pada jabatan lain pembangunan unit sekolah baru/jumlah satuan pendidikan jumlah guru kesesuaian jenjang dan jenis satuan pendidikan. Hasil proyeksi kebutuhan pengawas sekolah menjadi patokan jumlah calon pengawas sekolah yang harus disiapkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota 19 Seleksi administrasi dilakukan melalui pemeriksaan kelengkapan dokumen yang akan dijadikan bahan penilaian, Sebagai bukti bahwa calon pengawas sekolah bersangkutan telah memenuhi PERSYARATAN sesuai ketentuan ( PERMENEG PAN DAN RB NO 21 Tahun 2010 DAN Permendikbud Nomor 143 Tahun 2014 PERSYARATAN: 1. Surat Lamaran 2. Data Riwayat Hidup(DRH) 3. Dokumen Bukti DRH 20 10

Seleksi administrasi dilakukan melalui pemeriksaan kelengkapan dokumen yang akan dijadikan bahan penilaian, Sebagai bukti bahwa calon pengawas sekolah bersangkutan telah memenuhi PERSYARATAN sesuai ketentuan ( PERMENEG PAN DAN RB NO 21 Tahun 2010 DAN Permendikbud Nomor 143 Tahun 2014 PERSYARATAN: 1. Surat Lamaran 2. Data Riwayat Hidup(DRH) 3. Dokumen Bukti DRH 21 DRH memuat data: Data Pribadi kualifikasiakademik PERSYARATA diklat selama menjadi guru/kepala sekolah 5 (lima) tahun N: terakhir Surat prestasi akademik dan non akademik Lamaran karya pengembangan profesi Data keikutsertaan dalam forum ilmiah Riwayat Pengalaman pengurus organisasi di bidang pendidikan Hidup(DRH) pengalaman mendapat tugas tambahan 5 (lima) tahun Dokumen terakhir penghargaan Satya Lencana Karya Satya, dan BuktiDRH Data Nilai PPKPNS Pengalaman Keterampilan dankeahlian Bidang Pengawasan 22 11

PERSYARATA N: Surat Lamaran Data Riwayat Hidup(DRH) Dokumen BuktiDRH Dokumen Bukti DRH: 1 SK Pengangkatan PNS pertama 2 SK terakhir pendidik 3 Sertifikat Pendidik 4 Ijazah Sarjana (S-1)/Diploma IV bidang kependidikan atau Sarjana (S1)/Diploma IV bidang non kependidikan 5 SK terakhir. 6 AkteKelahiranatauSuratKenalLahiratauKTP 7 Dokmen PPKPNS 8 Portofolio Keterampilan dan Keahlian dalam Bidang Pengawasan 23 Seleksi akademik berupa tes kompetensi wawasan kependidikan dan bidang tugas pengawasan yang merupakan tes pengetahuan tentang peraturan, kebijakan, dan pelaksanan pendidikan di sekolah, kompetensi supervisi akademik; kompetensi supervisi manajerial; kompetensi penelitian dan pengembangan; kompetensi evaluasi pendidikan. dilaksanakan oleh Ditjen GTK), Kemendikbud diwujudkan dalam pelaksanaan tes kopetensi pengetahuan yang dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan Tahap IJT Diklat Fungsional Calon JFPS. 24 12

3 Republik Indonesia Republik Indonesia Merupakan diklat prasyarat bagi guru PNS untuk dapat diangkat dalam jabatan fungsional pengawas sekolah bertujuan untuk memberikan pembekalan kompetensi inti yang diperlukan seorang Pengawas Sekolah dalam menjalankan tugasnya. dıselenggarakan oleh lembaga/instansi yang memiliki kewenangan dalam penyelenggaraan diklat fungsional pegawai atau lembaga yang ditunjuk oleh Kemdikbud 26 13

TUJUAN: memberikan pembekalan kompetensi inti yang diperlukan seorang Pengawas Sekolah dalam pelaksanaan tugas KOMPETENSI: Kompetensi inti yang diperlukan untuk jabatan fungsional pengawas sekolah: 1. Kompetensi kepribadian 2. kompetensi supervisi manajerial 3. Kompetensi supervisi akademik 4. Kompetensi evaluasi pendidikan 5. Kompetensi penelitian dan pengembangan 6. Kompetensi sosial 27 PESERTA: PNS guru dan atau kepala sekolah yang akan menduduki jabatan fungsional Pengawas Sekolah. METODE: menekankanpadapencapaiantujuandan sasaran diklat bagi orang dewasa(andragogi) dengan menggunakan metode bervariasi yang melibatkan peserta diklat secara aktif. WAKTU: minimal 161 jam pelajaran (JP), 1 JP disetarakan dengan 45 menit. 28 14

OJT-1 25 JP IJT 61 JP A. Uji kompetensi inti Calon Pengawas Sekolah B. PenyusunanRencanaTindakPengawasan(RTP) C. Penilaian Sikap dan Perilaku A. Program Umum B. Program Khusus C. Program Penunjang OJT-2 75 JP A. Pelaksanaan RTL B. Uji Kompetensi melalui Pelaporan RTL C. Uji Kompetensi melalui Presentasi Laporan OJT 29 PENGERTIAN: OJT-I adalah serangkaian kegiatan seleksi jabatan fungsional pengawas sekolah bagi guru dan kepala sekolah yang dilaksanakan oleh pemerintah provinsi/kabupaten/kota sesuai kewenangannya berupa kegiatan non tatap muka di tempat tugas masing-masing. WAKTU: OJT-I dilaksanakan selama 12 hari kerja dengan ketentuan setiap hari melaksanakan kegiatan yang disetarakan dengan 2 JP(25JP). Waktu pelaksanaan OJT-I berakhir paling lambat 1 minggu sebelum IJT dilaksanakan. 30 15

TEMPAT: OJT-I dilaksanakan di tempat tugas guru dan kepala sekolah yang bersangkutan antara lain: satuan pendidikan, Kelompok Kerja (KKG/MGMP/MGBK/KKKS/MKKS) : Peserta (guru dan kepala sekolah yang telah memenuhi persyaratan) Panitia penyelenggara Diklat Fungsional Calon Pengawas Sekolah. Mentor 31 KRITERIA MENTOR: memiliki masa kerja sebagai pengawas sekolah sekurang-kurangnya 5 tahun; direkomendasikan oleh Dinas Pendidikan dan/atau Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia (APSI); telah mengikuti bimbingan teknis calon pendamping/mentor yang dan dinyatakan lulus sebagai pendamping. Bimbingan teknis diselenggarakan oleh Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB MENTOR: mendampingi peserta diklat cawas pada saat OJT-I dan OJT-II menilai peserta diklat cawas pada saat OJT-I dan OJT-II melaporkan hasil pendampingan dan penilaian pada OJT-I dan OJT-II kepada penyelenggara diklat. 32 16

UJI KOMPETENSI INTI penilaian terhadap makalah tentang ide, gagasan, dan/atau pengalaman terbaik selama menjadi guru dan/atau kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi akademik dan kegiatan manajerial. PENYUSUNAN RENCANA TINDAK PENGAWASAN (RTP) disusun berdasarkan makalah tentang ide, gagasan, dan/atau pengalaman terbaik selama menjadi guru dan/atau kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi akademik dan kegiatan manajerial PENILAIAN SIKAP DAN PERILAKU penilaiansikapdanperilakumeliputiunsurintegritas, komitmen, kerjasama, etika, komunikasi 33 PENERTIAN IJT adalah serangkaian kegiatan seleksi jabatan fungsional pengawas sekolah bagi guru dan kepala sekolah yang dilaksanakan oleh pemerintah provinsi/kabupaten/kota sesuai kewenangannya berupa kegiatan tatap muka oleh instansi penyelenggara diklat yang ditetapkan oleh pemerintah daerah dan/atau Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan WAKTU: IJT dilaksanakan selama 6 sampai dengan 7 hari kerja denganpolaminimal61 JP @ 45 menit. TEMPAT: IJT dilaksanakan di tempat diklat yang memenuhi persyaratan kegiatan pelatihan tatap muka. 34 17

PIHAK YANG TERLIBAT Peserta: guru dan kepala sekolah yang telah memenuhi persyaratan. Narasumber:tenaga profesional dari unsur Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/ Kota, Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan. Fasilitator: tenagaprofesionalyangmeliputidosen, widyaiswara, dan pengawas sekolah yang telah mengikuti pelatihan Calon Fasilitator Diklat Fungsional Pengawas Calon Sekolah dan dinyatakan lulus. Panitia Penyelenggara diklat. 35 URAIAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENYEMPURNAAN RTP PENYUSUNAN RTL EVALUASI EVALUASI PESERTA: TEST TULIS PENILAIAN PORTOFOLIO PENILAIAN SIKAP DAN PERILAKU EVALUASI FASILITATOR EVALUASI PENYELENGGARAAN DIKLAT SELEKSI AKADEMIK 36 18

PENGERTIAN: OJT-II adalah serangkaian kegiatan seleksi jabatan fungsional pengawas sekolah bagi guru dan kepala sekolah yang dilaksanakan oleh pemerintah provinsi/kabupaten/kota sesuai kewenangannya berupa kegiatan non tatap muka di tempat tugas masing-masing setelah mengikuti dan menyelesaikan IJT. WAKTU: OJT-II dilaksanakan selama 38 hari kerja setiap hari melaksanakan kegiatan yang disetarakan dengan 2 JP, sehingga memenuhi jumlah jam pelajaran yang ditetapkan untuk OJT-II(75 JP) 37 TEMPAT: OJT-II dilaksanakan di tempat tugas guru dan kepala sekolah yang bersangkutan antara lain: satuan pendidikan tempat tugas dan satu satuan pendidikan lainnya, Kelompok Kerja (KKG/MGMP/MGBK/ KKKS/MKKS PIHAK TERLIBAT: Peserta Mentor Instansi penyelenggara diklat pembentukan jabatan fungsional pengawas sekolah 38 19

URAIAN KEGIATAN: 1.Pelaksanaan RTL 2.Pengamatan Sikap Dan Perilaku 3.Laporan Rtl 4.Presentasi 39 URAIAN KEGIATAN Pelaksanaan RTL Pengamatan Sikap dan Perilaku Presentasi Pelaporan RTL 40 20

PENILAIAN PADA OJT-I: meliputi 3 komponen: N1-OJT-I : Makalah(30%) N2-OJT-I : RTP (40%) N3-OJT-I: Sikap dan Perilaku PENILAIAN IJT PENILAIAN OJT-I PENILAIAN PADA IJT: meliputi 3 komponen: N1-IJT : Pengetahuan/Tes Tulis(60%) N2-IJT : Sikap(20%) N3-IJTI: Keterampilan/Portofolio/LK (20%) PENILAIAN PADA OJT-II: meliputi 3 komponen: N1-OJT-II : Portofolio/Laporan RTL (50%) N2-OJT-II : Presentasi Laporan(30%) N3-OJT-II: Sikap dan Perilaku(20%) PENILAIAN OJT-II 41 NA= 15% NOJT-1+ 50% NIJT+ 35% NOJT-II Nilai OJT-1= 30%N1+ 30%N2+ 40%N3 Nilai IJT= 60%N1+ 20%N2+ 20%N3 Nilai OJT-II= 50% N1+ 30%N220%N3 42 21

NA= 15% NOJT-1+ 50% NIJT+ 35% NOJT-II Nilai OJT-1= 30%N1+ 30%N2+ 40%N3 Nilai IJT= 60%N1+ 20%N2+ 20%N3 Nilai OJT-II= 50% N1+ 30%N220%N3 43 No Rentang Nilai Sebutan 1. 91 100 Amat Baik 2. 76 90 Baik 3. < 76 Cukup 44 22

NILAI AKHIR Dit. Pembinaan Tendik Dikdasmen GTK-KEMDIKBUD MINIMAL BAIK YA LULUS STTP-NRCPS TIDAK TIDAK LULUS PEGANGKATAN PS OLEH PEMDA NUPS 45 46 23

DIKLAT 1. menyusun dan menerbitkan Pedoman Diklat Fungsional Calon FungsionalPengawasSekolah; 2. menyiapkan materi diklat modul/bahan ajar dan instrumen penilaian; 3. menyiapkan fasilitator; 4. menyiapkan mentor; 5. menerima laporan nilai peserta diklat; 6. menerbitkan sertifikat, dan Nomor Registrasi Calon Pengawas Sekolah(NRCPS); dan 7. menerbitkan Nomor Unik Pengawas Sekolah(NUPS). 47 DIKLAT 1. menyusun proyeksi Kebutuhan Pengawas Sekolah; 2. melaksanakan sosialisasi kebutuhan dan pengadaan pengawas sekolah 3. melaksanakan rekrutmen calon pengawas sekolah 4. memfasilitasi Penyelenggaraan OJT-I dan OJT-II 5. menempatkan tugas pengawas sekolah dengan menerbitkan Surat Perintah Melaksanakan Tugas(SPMT) 48 24

DIKLAT 1. melaksanakan Diklat Fungsional Calon Pengawas Sekolah Tahap IJT; dan 2. melaporkan pengangkatan jabatan pengawas sekolah dan mengajukan penerbitan NUPS kepada Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan,, dengan melampirkan SK Pengangkatan Pengawas Sekolah. 49 DIKLAT INSTANSI PENYELENGGARA DIKLAT 1. Melaksanakan Diklat Fungsional Calon Pengawas Sekolah Tahap IJT 2. Menyampaikan Laporan Hasil Diklat kepada BKPP dan Dinas Pendidikan. SATUAN PENDIDIKAN: 1. mengajukan calon pengawas sekolah 2. memfasilitasi tempat OJT-I dan OJT-II 50 25

DIKLAT INSTANSI PENYELENGGARA DIKLAT 1. Melaksanakan Diklat Fungsional Calon Pengawas Sekolah Tahap IJT 2. Menyampaikan Laporan Hasil Diklat kepada BKPP dan Dinas Pendidikan. SATUAN PENDIDIKAN: 1. mengajukan calon pengawas sekolah 2. memfasilitasi tempat OJT-I dan OJT-II 51 26