BAB I PENDAHULUAN. terjadi antara pihak principal atau kontraktor dan pihak obligee atau pemilik

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSEDUR DAN APLIKASI PERFORMANCE BOND DI BANK BUKOPIN SYARIAH CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS TENTANG APLIKASI PERJANJIAN SEWA SAFE DEPOSIT BOX DITINJAU DARI BNI SYARIAH HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERPANJANGAN SEWA- MENYEWA MOBIL SECARA SEPIHAK DI RETAL SEMUT JALAN STASIUN KOTA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. syariah dianggap sangat penting khususnya dalam pengembangan sistem ekonomi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling berinteraksi (bermuamalah), yaitu suatu aktivitas yang dilakukan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB I PENDAHULUAN. Harta merupakan salah satu amanah yang diberikan Allah kepada

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA

BAB I PENDAHULUAN. rizki guna memenuhi kebutuhan kehidupannya. Agama telah menganjarkan

BAB I PENDAHULUAN. secara maksimal dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada dan dimiliki

BAB III TEORI PEMBIAYAAN MURABAHAH

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP DENDA YANG TIDAK UMMAT SIDOARJO. Keuangan Syariah dalam melakukan aktifitasnya yaitu, muraba>hah, ija>rah

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama universal yang mempunyai sekumpulan aturan dan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI PERUBAHAN PENGHITUNGAN DARI SISTEM "FLAT" KE "EFEKTIF" PADA

BAB IV ANALISIS PENENTUAN NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI BMT BINTORO MADANI DEMAK

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN LETTER OF CREDIT PADA BANK MANDIRI SYARI AH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMOTONGAN HARGA JUAL BELI BESI TUA DAN GRAM BESI DI PT. FAJAR HARAPAN CILINCING JAKARTA UTARA

BAB IV. Analisis Hukum Islam Terhadap Penjualan Obat Generik Melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) Pada Tiga Apotek di Surabaya

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KETENTUAN PEMBIAYAAN KREDIT SINDIKASI

BAB II LANDASAN TEORI

PENERAPAN AKAD WAKALAH PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT HUDATAMA SEMARANG CABANG SEKARAN TUGAS AKHIR

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. manusia guna memperoleh kebahagian di dunia dan akhirat. Salah satu aspek

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

BAB I PENDAHULUAN. dengan sistem perekonomian global. Khususnya dalam perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. dan saling tolong menolong antara yang satu dengan yang lainnya. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. terdapat nilai lebih yang merupakan keuntungan atau laba bagi sha>h{ib al ma>l

BAB I PENDAHULUAN. tujuan utama dari pembangunan nasional, dalam pelaksanaannya haruslah

s}ahibul ma>l. Yang digunakan untuk simpanan dengan jangka waktu 12 (dua belas)

MUD{A<RABAH DALAM FRANCHISE SISTEM SYARIAH PADA KANTOR

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

Pada hakikatnya pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Bank. pemenuhan kebutuhan akan rumah yang disediakan oleh Bank Muamalat

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN TABUNGAN PAKET LEBARAN DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERJANJIAN NGUYANG DAN PELAKSANAANNYA DI DESA TLOGOREJO KECAMATAN TEGOWANU KABUPATEN GROBOGAN SKRIPSI

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

BAB IV. PENYELESAIAN MASALAH PERJANJIAN KERJA ANTARA PEMILIK APOTEK DAN APOTEKER DI APOTEK K-24 KEBONSARI SURABAYA DAlAM PRESPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan hidupnya, hal tersebut sangat wajar mengingat mereka

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN. A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari bentuk kegiatan muamalah adalah utang-piutang untuk

BAB III TRANSAKSI SERTIFIKAT INVESTASI MUD}A<RABAH ANTARBANK

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, apalagi budaya konsumtif sudah semakin meluas di tengah-tengah

BAB I PENDAHULUAN. lain. Sehingga, hidup mereka dapat berjalan sebagaimana mestinya, dan mesin

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang amat damai dan sempurna telah diketahui dan dijamin

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KODE UNIK DALAM JUAL BELI ONLINE DI TOKOPEDIA. A. Analisis Status Hukum Kode Unik di Tokopedia

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 1966 di sebuah desa yang kecil, yang tepatnya berada di

BAB I PENDAHULUAN. pedagang baik pedagang grosir maupun eceran tercatat dari tahun 2011

BAB IV ANALISIS WADI< AH MUD{A>RABAH TERHADAP BONUS HAJI GRATIS PADA PT. ANUGERAH NUR NABAWI JOMBANG

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan. ekonominya berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah.

BAB I PENDAHULUAN. umat manusia. Islam merupakan agama yang bersifat komprehensif dan

BAB IV PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

ANALISIS PEMBIAYAAN MITRA USAHA DENGAN AKAD MUDHARABAH DI BMT BISMILLAH KANTOR CABANG CEPIRING

TINJAUAN HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP ANCAMAN PIDANA PENCURIAN DENGAN KEKERASAN DALAM PASAL 365 AYAT (4) KUHP

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam terhadap Pasal 18 Ayat 2 Undang-Undang. memberikan pelayanan terhadap konsumen yang merasa dirugikan, maka dalam

BAB I PENDAHULUAN. muslimin untuk menapaki kehidupan fana di dunia ini. Dalam rangka menuju

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI UANG RUSAK (STUDY KASUS DI PASAR KAYEN PATI) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. manusia adalah perubahan. Sekedar contoh, dalam sejarah manusia telah terjadi

BAB IV ANALISIS SEWA MENYEWA TAMBAK YANG DIALIHKAN SEBELUM JATUH TEMPO MENURUT HUKUM ISLAM. A. Analisis Terhadap Akad Sewa Menyewa Tambak

BAB IV STOCK INDEX FUTURE TRADING DI CENTRAL CAPITAL FUTURES DALAM PERSPEKTIF MADZHAB SYAFI I

JUAL BELI TANAMAN HIAS MENURUT TINJAUAN HUKUM ISLAM (Studi Kasus di Toko Eny s Green Desa Kadireso Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali)

adalah suatu transaksi yang sering terjadi saat masyarakat membutuhkan adalah penjual mencari seorang pembeli melalui jasa makelar.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENERAPAN SYARAT HASIL INVESTASI MINIMUM PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH UNTUK SEKTOR PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN. hukum Islam. Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk

ANALISIS FIQH SIYASAH TENTANG PERAN BADAN ANGGARAN DPRD KOTA SURABAYA DALAM MEREALISASIKAN FUNGSI BUDGETING

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE (HP) SERVIS YANG TIDAK DIAMBIL OLEH PEMILIKNYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagaimana firman Allah Qs. An- Nisa ayat 29 :

secara tunai (murabahah naqdan), melainkan jenis yang

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP FATWA MAJLIS TARJIH DAN TAJDID MUHAMMADIYAH NOMOR : 08 TAHUN 2006 TENTANG BUNGA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN HADIAH JALAN SEHAT DARI HASIL PENJUALAN KUPON. Kupon Di Desa Made Kecamatan Sambikerep Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah menciptakan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENETAPAN HARGA PADA PASAR OLIGOPOLI

IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR SYARIAH AZ-ZAITUN 1 SURABAYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

BAB III IMPLEMENTASI AKAD QARD} YANG DIRANGKAI DENGAN AKAD IJA<RAH TEMPAT PENYIMPANAN BARANG JAMINAN QARD} DI KJKS BMT NUSYA, SUKODADI, LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain agar mereka tolong-menolong dalam semua kepentingan hidup

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TAMBAHAN HARGA DARI HARGA NORMAL YANG DIMINTA TUKANG BANGUNAN DALAM PRAKTEK JUAL BELI BAHAN BANGUNAN

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

BAB IV ANALISIS TERHADAP MEKANISME PEMBIAYAAN EMAS DENGAN AKAD RAHN DI BNI SYARIAH BUKIT DARMO BOULEVARD CABANG SURABAYA

Solution Rungkut Pesantren Surabaya Perspektif Hukum Islam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jasa perbankan dalam rangka menjamin terlaksananya transaksi yang terjadi antara pihak principal atau kontraktor dan pihak obligee atau pemilik proyek dari kemungkinan risiko yang timbul di kemudian hari semakin diminati kalangan bisnis. Hal ini sejalan dengan perkembangan bisnis yang menuntut adanya kejujuran antara pihak-pihak yang melakukan transaksi. Bank sebagai pihak yang terlibat berada diantara kedua belah pihak (principal atau kontraktor dan obligee atau pemilik proyek) dalam hal ini memberikan jaminan. Performance bond merupakan salah satu jenis-jenis dari bank garansi yang diterbitkan oleh bank kepada suatu pihak principal atau kontraktor untuk menjamin penyelesaian proyek yang diberikan oleh pihak obligee atau pemilik proyek dalam bentuk surat jaminan. Pemberian jaminan dengan maksud bank menjamin akan memenuhi (membayar) kewajiban-kewajiban dari pihak principal atau kontraktor (terjamin) kepada pihak obligee atau pemilik proyek (penerima jaminan), apabila pihak principal atau kontraktor (terjamin) di kemudian hari 1

2 ternyata tidak memenuhi kewajiban kepada pihak obligee atau pemilik proyek (penerima jaminan) sesuai dengan yang diperjanjikan atau cidera janji. 1 Adapun jenis-jenis bank garansi sebagai berikut : 1. Bid bond (jaminan penawaran) 2. Payment bond (jaminan pembayaran) 3. Performance bond (jaminan pelaksanaan) 4. Advance payment bond (jaminan uang muka) 5. Maintenance bond (jaminan pemeliharaan) Di dalam penerbitan performance bond terdapat tiga pihak yang saling terkait sebagai subyek hukum dalam suatu perjanjian yaitu : pertama, bank sebagai pihak pemberi jaminan disebut penjamin, kedua, nasabah sebagai pihak yang dijamin disebut terjamin (principal atau kontraktor), dan ketiga, pihak lain, yang disebut penerima jaminan (obligee atau pemilik proyek). Performance bond bertujuan menjamin pelaksanaan dari proyek bagi rekanan yang menang tidak mengundurkan diri, maka sebelum menandatangani surat perjanjian pemborongan atau kontrak di atas Rp 50 juta maka kontraktor harus menyerahkan surat jaminan pelaksanaan sebesar 5 % dari nilai perjanjian pemborongan atau kontrak. Surat jaminan pelaksanaan akan menjadi milik obligee atau pemilik proyek apabila kontraktor tidak dapat melaksanakan pekerjaan atau penyerahan barang dalam waktu yang ditentukan, surat jaminan 1 Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, h. 194

3 pelaksanaan dikembalikan kepada kontraktor yang bersangkutan setelah pelaksanaan pekerjaan atau penyerahan barang sesuai dengan surat perjanjian, pemborongan atau kontrak yang biasa disebut dengan istilah penyerahan pertama dilakukan. 2 Pemberian performance bond tersebut dengan maksud penjamin (pihak Bank) akan membayar kewajiban-kewajiban dari pihak yang dijamin (principal atau kontraktor) pada pihak yang menerima jaminan (obligee atau pemilik proyek), apabila yang dijamin dikemudian hari ternyata tidak memenuhi kewajiban kepada pihak yang menerima jaminan sesuai dengan yang diperjanjikan atau cidera janji. 3 Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pihak bank meminta kepada terjamin (principal atau kontraktor) untuk memberikan jaminan lawan. Langkah ini untuk mengantisipasi apabila pemohon (principal atau kontraktor) dikemudian hari melakukan wanprestasi atau cidera janji. Selain itu, dikenakan biaya Administrasi sebagai biaya transaksi jasa. Selanjutnya pihak bank akan menerbitkan performance bond jika semua persyaratan sudah terpenuhi. Dengan kata lain bahwa performance bond adalah jaminan dari kesepakatan kerja sama antara obligee atau pemilik proyek dengan principal atau kontraktor dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang disepakati. Dengan demikian masa berlaku performance bond akan berakhir karena 2 Djumialdji, Hukum Bangunan, Dasar-dasar Hukum dalam Proyek dan Sumber Daya Manusia, h. 138 3 Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, h.194

4 berakhirnya masa perjanjian kesepakatan kerja sama antara obligee atau pemilik proyek dengan principal atau kontraktor dalam menyelesaikan proyek atau berakhirnya performance bond sebagaimana ditetapkan dalam perjanjian yang dibuat bersama pihak bank. Untuk itu masa berlaku performance bond hanya satu kali saja, namun bila menghendaki dapat diperpanjang. Namun apabila principal atau kontraktor wanprestasi atau ingkar janji dalam penyelesaian proyeknya, performance bond dapat dicairkan oleh pihak obligee atau pemilik proyek. Adapun pembayaran klaim oleh pihak obligee atau pemilik proyek akan dipenuhi oleh pihak bank dari pembayaran setoran jaminan yang diterima dari pihak principal atau kontraktor, namun dalam pemberian setoran jaminan yang diterima bank dari pihak principal atau kontraktor kurang dari 100 %, kekurangan atas pembayaran kewajiban tersebut dipenuhi bank dengan mengakui sebagai kredit yang diberikan kepada pihak penerima jaminan atau obligee atau pemilik proyek karena pihak principal atau kontraktor masih menyisahkan tagihan terakhir pembayaran hasil kerja kepada pihak obligee atau pemilik proyek yang bisa dijadikan pembayaran kekurangan performance bond kepada pihak bank. Dalam perbankan performance bond sebenarnya dapat dikatakan sebagai non cash loan yang dapat dikelompokan sebagai produk kredit, namun kebanyakan bank mengelompokkan performance bond sebagai transaksi jasa. 4 4 Taswan, Akuntasi Perbankan Transaksi dalam Valuta Rupiah, h. 252

5 Dalam hukum Islam, performance bond masuk kategori masalah muamalah yaitu ibadah dalam arti luas yang mengatur hubungan antar manusia (sosial). Islam hanya memberikan aturan atau petunjuk secara global. Sehingga mengenai cara, waktu dan tempat tidak ditentukan secara tertentu. 5 Dalam hal jaminan yaitu performance bond termasuk akad kafa<lah, yaitu jaminan yang diberikan oleh ka<fil (penjamin) kepada pihak penerima jaminan untuk memenuhi kewajiban pihak yang dijamin. Pihak penjamin berusaha meringankan tanggungan pihak yang dijamin, hal itu dapat dilihat pada al-qur an surat Yusuf ayat 72 : ق ال وا ال م ل ك ن ف ق د ص و ا ع و ل م ن ج ا ء ز ع ي م ب ه و أ ن ا ب ع ي ر ب ه ح م ل Artinya: Penyeru-penyeru itu berkata : kami kehilangan piala sang raja, dan bagi siapa yang dapat mengembalikannya akan memperoleh bahan makanan (seberat) beban unta, dan aku menjamin terhadapnya. Firman Allah tentang hubungan muamalat dalam al-qur'an adalah surat An-Nisa> ayat 29: ي ا أ يه ا ا لذ ي ن ا م ن و ا لا ت ا آ ل و ا أ م و ال ك م ب ي ن ك م ب الب اط ل إ لا أ ن ت ك و ن ت ج ار ة ع ن ت ر ا منك م و لا ت ق ت ل و ا أ نف س ك م إ ن الل ه آ ا ن ب ك م ر ح يم ا ض Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (Q.S. An-Nisa< : 29). 6 Perniagaan yang berlaku dengan prinsip suka sama suka seperti disebutkan pada ayat di atas akan terjadi jika masing-masing pihak mengikuti 5 Jalaluddin Rakhmat, Islam Alternatif, h. 25 6 Depag RI, Al-Qur an dan Terjemahnya, h. 122

6 suatu aturan yang berlaku, yang disepakati bersama dan berdasarkan prinsip yang sesuai dengan hukum Islam. Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa masalah performance bond merupakan masalah muamalah yang perlu dikaji dengan perspektif hukum Islam, karena tidak ada penjelasan dalam al-qur an dan H}adis secara rinci, demikian juga dalam kitab-kitab Fiqh. Performance bond yang terjadi sekarang ini, harus disertai dengan adanya jaminan lawan, pihak bank akan mau menjamin asalkan ada jaminan lawan dari pemohon, sedangkan praktek al-kafa<lah pada masa dahulu diberikan hanya atas dasar kedermawanan dan asas ta< wuniyah seseorang, sehingga jaminan lawan itu tidak ada. Hal inilah menjadi sebuah pertanyaan apakah jasa performance bond yang terjadi sekarang ini sesuai dan dibenarkan dalam hukum Islam. Pada saat ini fasilitas tersebut sudah banyak digunakan oleh para pengusaha. Maka penulis tertarik untuk membahas masalah performance bond yang difokuskan pada aplikasi performance bond ditinjau dari hukum Islam. Sedangkan obyek penelitian akan dilakukan di Bank Bukopin Syariah cabang Surabaya, meskipun hanya salah satu bagian yang diteliti mengenai aplikasi performance bond. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis menentukan tema; Tinjauan hukum Islam terhadap aplikasi performance bond di Bank Bukopin Syariah cabang Surabaya.

7 B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana prosedur dan aplikasi performance bond di Bank Bukopin Syari ah cabang Surabaya? 2. Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap prosedur dan aplikasi performance bond di Bank Bukopin Syari ah cabang Surabaya? C. Kajian Pustaka Kajian pustaka adalah deskripsi ringkas tentang kajian atau penelitian yang sudah dilakukan seputar masalah yang diteliti, sehingga terlihat jelas bahwa kajian yang sedang dilakukan ini tidak merupakan pengulangan atau duplikasi dari kajian atau penelitian tersebut. 7 Dari penelitian yang penulis lakukan hingga saat ini, penulis belum menemukan penelitian atau tulisan yang secara spesifik membahas tentang Tinjauan Hukum Islam terhadap Aplikasi Performance Bond. Adapun skripsi yang telah membahas berkaitan dengan masalah bank garansi telah dibahas oleh saudari Sonun Anuniyah, yakni Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jasa Bank Garansi (Studi Analisis Terhadap Pelaksanaan Jasa Bank Garansi Dalam Perbankan di Indonesia). Hasil studi analisis tersebut membahas tentang pelaksanaan jasa bank garansi yang harus memberikan jaminan lawan sebagai perlindungan pihak bank. Yang kedua 7 Surat Keputusan Dekan Fak. Syari ah IAIN Sunan Ampel, Petunjuk Penulisan Skripsi, h.7

8 dibahas oleh saudari Mulik Junnatus Salisah yang berjudul Garansi Bank dalam Pemborongan Kerja: Studi Komparasi Hukum Islam dan Hukum Positif. Skripsi tersebut membahas tentang realisasi garansi bank apabila pemborongan mengalami kegagalan, persamaan dan perbedaan garansi bank dalam hukum Islam dan hukum Positif. Sedangkan menurut pendapat Djumialdji dalam bukunya Hukum Bangunan, Dasar-dasar Hukum dalam Proyek dan Sumber Daya Manusia. Membahas tentang bank garansi dan perjanjian dalam pemborongan kontrak kerja. Adapun dari skripsi dan buku di atas membahas tentang bank garansi secara keseluruhan. Sedangkan penulis saat ini lebih memfokuskan penelitian pada jenis bank garansi yaitu performance bond, khususnya tentang aplikasi performance bond di Bank Bukopin cabang Syariah Surabaya dengan tinjauan hukum Islam. Dari sini penulis membahas Tinjauan Hukum Islam Terhadap Aplikasi Performance Bond di Bank Bukopin Syariah Cabang Surabaya.

9 D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menganalisis prosedur dan aplikasi performance bond di Bank Bukopin Syariah cabang Surabaya. 2. Menganalisis tinjauan hukum Islam terhadap prosedur dan aplikasi performance bond di Bank Bukopin Syariah cabang Surabaya. E. Kegunaan Hasil Penelitian Secara khusus, hasil dari penyusunan skripsi ini diharapkan akan bermanfaat bagi : 1. Aspek teoritis, sebagai upaya bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan memperluas wawasan khususnya yang berkaitan dengan performance bond. 2. Aspek praktis, hasil penelitian tentang performance bond diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman pelaksanaan ilmu di lapangan atau di masyarakat. Dan sebagai masukan dan sumbangan pemahaman yang mendalam kepada masyarakat untuk mengatasi dan mengantisipasi apabila terjadi penyimpangan-penyimpangan performance bond. F. Definisi Operasional 1. Aplikasi : Penerapan yang lebih detail dan bersifat sangat praktis melebihi implementasi.

10 2. Performance Bond : Pengambilalihan kewajiban membayar oleh pihak penjamin (guarantor) atas permintaan kontraktor (principal) kepada pihak pembeli atau pemberi kerja (beneficiany). Penjamin mengambil alih kewajiban untuk membayar kepada pembeli atau pemberi kerja sampai sejumlah uang tertentu, jika kontraktor tidak memenuhi kewajibannya dalam merealisasikan pekerjaan sesuai dengan yang dijanjikan. 8 Berdasarkan definisi di atas maka objek atau fokus dalam penelitian ini adalah menjelaskan bagaimana aplikasi performance bond di Bank Bukopin Syariah cabang Surabaya. Kemudian dilanjutkan dengan menganalisis proses tersebut dengan hukum Islam. G. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat penelitian lapangan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut : 1. Data yang dikumpulkan : Data yang dihimpun secara garis besar adalah sebagai berikut: a. Tata organisasi Bank Bukopin Syariah cabang Surabaya. 8 Malayu SP Hasibuan, Dasar-dasar Perbankan, h. 138

11 b. Prosedur pelaksanaan performance bond di Bank Bukopin Syariah cabang Surabaya. c. Aplikasi pembiayaan performance bond di Bank Bukopin Syariah cabang Surabaya. 2. Sumber data a. Sumber data primer Data primer dalam penelitian yaitu data yang diperoleh dari dokumen-dokumen Bank Bukopin Syari ah cabang Surabaya dan hasil wawancara dengan ibu Rosy (bagian IC) Bank Bukopin Syariah cabang Surabaya, beliau memberikan informasi mengenai prosedur dan aplikasi performance bond di Bank Bukopin Syariah cabang Surabaya. Data primer yang lain adalah berupa nas al-qur an surat Yusuf ayat 72 dan Hadis S}ah}ih Bukhari bab Hiwalah no 2127. b. Data sekunder Sumber data sekunder dalam penelitian yaitu sumber data yang berasal dari literatur-literatur berupa kitab-kitab atau buku-buku yang terkait dengan penelitian, diantaranya : 1) Djumialji, Hukum Bangunan Dasar-dasar Hukum dalam Proyek dan Sumber Daya Manusia. 2) Jalaluddin Rakhmat, Islam Alternatif. 3) Kasmir, Dasar-dasar Perbankan.

12 4) Malayu SP Hasibuan, Dasar-dasar Perbankan. 5) Taswan, Akuntasi Perbankan Transaksi dalam Valuta Rupiah. 3. Tehnik pengumpulan data Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini peneliti menggunakan tehnik sebagai berikut : a. Wawancara, yaitu tanya jawab secara langsung, dengan terlebih dahulu membuat daftar pertanyaan sebagai bahan tanya jawab kepada pejabat Bank Bukopin Syariah cabang Surabaya. Dalam hal ini penulis meneliti yang berkaitan dengan performance bond. b. Dokumenter, yaitu keterangan dari data performance bond yang dikumpulkan,disusun dan dicatat sesuai dengan data melalui literaturliteratur yang berhubungan dengan aplikasi performance bond. 4. Tehnik Analisis Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik analisis data dengan metode deskriptif untuk menggambarkan fakta-fakta prosedur dan aplikasi performance bond di Bank Bukopin Syariah cabang Surabaya. Adapun dalam penganalisaan data menggunakan verifikatif yaitu menganalisis data lapangan dengan konsep hukum Islam dengan pola pikir deduktif yaitu analisis yang dimulai dengan mengemukakan kafa<lah selanjutnya dikemukakan kenyataan-kenyataan yang bersifat khusus tentang aplikasi performance bond di Bank Bukopin Syariah cabang Surabaya. Hal ini digunakan untuk menganalisa aplikasi performance bond dalam hukum Islam.

13 H. Sistematika Pembahasan Dalam penyusunan skripsi ini telah tertata bab per bab, yaitu masingmasing bab ada hubungan yang saling berkaitan dan merupakan satu kesatuan yang utuh. Adapun penyusunan bab-bab tersebut ialah : Bab I : Merupakan pendahuluan yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, kajian pustaka, tujuan penelitian, kegunaan hasil penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistem pembahasan. Bab II : Dalam bab ini memuat tentang landasan teori kafa<lah, yang meliputi pengertian kafa<lah, dasar hukum kafa<lah, rukun dan syarat kafa<lah, macam-macam kafa<lah, prosedur perjanjian kafa<lah, pengambilan upah atas kafalah dan akibat hukum dari kafa<lah. Bab III : Mendeskripsikan data-data empiris yang terdiri dari gambaran umum lokasi penelitian, prosedur pelaksanaan performance bond di Bank Bukopin Syariah cabang Surabaya, aplikasi pembiayaan performance bond di Bank Bukopin Syariah cabang Surabaya. Bab IV : Merupakan analisis hukum islam terhadap prosedur pelaksanaan performance bond di Bank Bukopin Syariah cabang Surabaya, analisis hukum islam terhadap aplikasi pembiayaan performance bond di Bank Bukopin Syariah cabang surabaya. Bab V : Merupakan penutup yang terdiri atas kesimpulan dan saran.