TANGGUNG JAWAB MALL YANG MENGADAKAN RENOVASI BANGUNAN TERHADAP PENYEWA (TENANT) BERDASARKAN PERJANJIAN SEWA-MENYEWA

dokumen-dokumen yang mirip
TANGGUNG JAWAB SEWA MENYEWA RUMAH KONTRAKAN

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENGATURAN MEMORANDUM OF UNDERSTANDING DALAM KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA

Oleh: Rantika Andreani I Wayan Wiryawan Dewa Gde Rudy Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

AKIBAT HUKUM TERHADAP PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN APABILA TERJADI PEMBATALAN PERJANJIAN

TANGGUNG JAWAB HUKUM TERHADAP SEWA MENYEWA ALAT MUSIK DAN SOUND SYSTEM DI KOTA SURAKARTA

PEMBATALAN PERJANJIAN MAATSCHAP YANG DIDIRIKAN TANPA JANGKA WAKTU DAN ATAS DASAR WANPRESTASI

TANGGUNG JAWAB PENYEWA DALAM PERJANJIAN SEWA MENYEWA KENDARAAN RODA EMPAT DI KOTA GIANYAR

BAB I PENDAHULUAN. tidak asing dikenal di tengah-tengah masyarakat adalah bank. Bank tersebut

MAKALAH KONTRAK. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Hukum Bisnis DosenPengampu :Andy Kridasusila, SE, MM.

AKIBAT HUKUM YANG DITIMBULKAN DARI WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN AUTENTIK SEWA-MENYEWA TANAH

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI APARTEMEN MELALUI PEMESANAN

PENOLAKAN WARIS BERDASARKAN KITAB UNDANG- UNDANG HUKUM PERDATA

TANGGUNG JAWAB PARA PIHAK DALAM PENYELESAIAN PERMASALAHAN PERJANJIAN LEASING PADA PT. BINTANG MANDIRI

PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM KEGIATAN TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE DI INDONESIA

PERTANGGUNGJAWABAN HUKUM TERHADAP HEWAN PELIHARAAN YANG MENYEBABKAN KERUGIAN TERHADAP HEWAN PELIHARAAN LAIN SEBAGAI PERBUATAN YANG MELAWAN HUKUM

PEMBATALAN PERJANJIAN SECARA SEPIHAK OLEH KONSUMEN KEPADA PT. BALI DEWATA MAS SEBAGAI PENGEMBANG PERUMAHAN

STATUS HUKUM MEMORANDUM OF UNDERSTANDING

KAJIAN YURIDIS KEABSAHAN JUAL BELI SECARA ELEKTRONIK (E-COMMERCE) DENGAN MENGGUNAKAN KARTU KREDIT

AKIBAT HUKUM WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN BAKU. Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK

TANGGUNG JAWAB LESSEE TERHADAP MUSNAHNYA BARANG MODAL KARENA KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE) DALAM PERJANJIAN LEASING

TANGGUNG JAWAB KOPERASI SIMPAN PINJAM ATAS HILANGNYA SERTIFIKAT HAK MILIK ATAS TANAH YANG TELAH DIBEBANI HAK TANGGUNGAN

A. Perlindungan Hukum yang dapat Diperoleh Konsumen Terhadap Cacat. Tersembunyi yang Terdapat Pada Mobil Bergaransi yang Diketahui Pada

TANGGUNG JAWAB PERDATA DOKTER KEPADA PASIEN DALAM TRANSAKSI TERAPEUTIK

Abstract. Keywords: Responsibility, contractor, tort, compensation. Abstrak

PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA MENYEWA KENDARAAN RODA EMPAT DALAM HAL BERALIHNYA BARANG OBJEK SEWA PADA CV. INDAH JAYA KUTA BADUNG

WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN GANTI RUGI. (Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Denpasar No.522/Pdt.G/2013/PN.Dps )

PENGATURAN PRINSIP TANGGUNG JAWAB KARENA KESALAHAN APABILA TERJADI EVENEMENT PADA PENGANGKUTAN DARAT

UPAYA HUKUM PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN SEWA MENYEWA KENDARAAN (RENT A CAR)

PERLINDUNGAN HUKUM PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN BISNIS FRANCHISE

SAHAM SEBAGAI OBJEK PEWARISAN DITINJAU DARI UNDANG- UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

KEDUDUKAN HUKUM SUAMI ISTRI DALAM HAL JUAL BELI DENGAN ADANYA PERJANJIAN KAWIN (KAJIAN UNDANG- UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN)

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PENGGUNA JASA PENGIRIMAN BARANG DALAM HAL KETERLAMBATAN SAMPAINYA BARANG

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA DALAM PERJANJIAN KERJA DENGAN SISTEM OUTSOURCING DI INDONESIA

HAK KREDITUR ATAS PENJUALAN BARANG GADAI

AKIBAT HUKUM TERHADAP PEMBELI YANG MELAKUKAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN SEWA BELI SEPEDA MOTOR

PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP KLAUSULA EKSONERASI DALAM PERJANJIAN BAKU PERUSAHAAN JASA PENGIRIMAN BARANG

KEABSAHAN PERJANJIAN NOMINEE KEPEMILIKAN SAHAM DALAM PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS

KEABSAHAN PERMEN DALAM TRANSAKSI PEMBAYARAN

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN MODAL VENTURA (VENTURE CAPITAL COMPANY) DALAM HAL PERUSAHAAN PASANGAN USAHA MENGALAMI PAILIT

BAB 1 PENDAHULUAN. Subekti dan Tjitrosudibio, Cet. 34, Edisi Revisi (Jakarta: Pradnya Paramita,1995), pasal 1233.

TINJAUAN YURIDIS TENTANG TANGGUNGJAWAB HUKUM TERHADAP PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA MENYEWA MOBIL

AKIBAT HUKUM TERHADAP PENGUASAAN HAK MILIK ATAS TANAH OLEH ORANG ASING BERDASARKAN PERJANJIAN PINJAM NAMA (NOMINEE)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dilakukan manusia sudah berabad-abad. Pembangunan adalah usaha untuk

KEKUATAN PEMBUKTIAN SEBUAH FOTOKOPI ALAT BUKTI TERTULIS

BAB 1 PENDAHULUAN. hal. 2. diakses 06 September Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan hubungan atau pergaulan antar masyarakat memiliki batasan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan era globalisasi yang semakin pesat berpengaruh

ABSTRAK. Kata kunci: Perjanjian sewa-menyewa, akibat hukum, upaya hukum.

ASPEK HUKUM PERJANJIAN SEWA BELI. Oleh A.A Putu Krisna Putra I Ketut Mertha Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

PERBEDAAN WANPRESTASI DENGAN PENIPUAN DALAM PERJANJIAN HUTANG PIUTANG

KEKUATAN HUKUM DARI SEBUAH AKTA DI BAWAH TANGAN

BAB I PENDAHULUAN. hubungan dengan manusia lainnya karena ingin selalu hidup dalam. kebersamaan dengan sesamanya. Kebersamaannya akan berlangsung baik

BAB I PENDAHULUAN. Jual beli adalah suatu persetujuan dengan mana pihak yang satu

BAB I PENDAHULUAN. ini, semakin meningkat pula kebutuhan hidupnya. Kebutuhan manusia akan

SYARAT SUBJEKTIF SAHNYA PERJANJIAN MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (KUH PERDATA) DIKAITKAN DENGAN PERJANJIAN E-COMMERCE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam keadaan yang sedang dilanda krisis multidimensi seperti yang

PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH PEMEGANG KARTU KREDIT TERHADAP ADANYA PERBUATAN MELAWAN HUKUM YANG DILAKUKAN OLEH DEBT COLLECTOR

PERJANJIAN GADAI YANG DIJAMIN DENGAN BARANG YANG BERASAL DARI HASIL KEJAHATAN : STUDI PADA PT. PEGADAIAN (PERSERO) CABANG SESETAN

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI FRANCHISEE USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DALAM BISNIS FRANCHISE

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan perorangan atau kelompok yang diharapkan untuk dipenuhi. 1

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakannya dalam sebuah perjanjian yang di dalamnya dilandasi rasa

EKSISTENSI ASAS KESEIMBANGAN DALAM KONTRAK KERJA SAMA PENANAMAN MODAL. Oleh : Kadek Septia Ningsih. A.A.G.A Dharmakusuma Desak Putu Dewi Kasih

TANGGUNG JAWAB KREDITOR ATAS HILANGNYA BARANG GADAI

BAB I PENDAHULUAN. macam kegiatan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menyebabkan bertambahnya populasi kendaraan pribadi yang merupakan faktor penunjang

BAB I PENDAHULUAN. mendesak para pelaku ekonomi untuk semakin sadar akan pentingnya

ANALISA YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN SEWA-MENYEWA SAFE DEPOSIT BOX BANK INTERNASIONAL INDONESIA

KLAUSULA BAKU PERJANJIAN KREDIT BANK RAKYAT INDONESIA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan variasi dari masing-masing jenis barang dan atau jasa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh manusia. Salah satu cara untuk mengurangi risiko tersebut di

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2006), hal. 51. Grafindo Persada, 2004), hal. 18. Tahun TLN No. 3790, Pasal 1 angka 2.

AKIBAT HUKUM TERHADAP PERJANJIAN PERKAWINAN YANG DIBUAT SETELAH PERKAWINAN BERLANGSUNG

KONTRAK SEBAGAI KERANGKA DASAR DALAM KEGIATAN BISNIS DI INDONESIA

SISTEM PEWARISAN APABILA PEWARIS DAN AHLI WARISNYA MENINGGAL DUNIA PADA SAAT BERSAMAAN DITINJAU BERDASARKAN KITAB UNDANG -UNDANG HUKUM PERDATA

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian kredit pembiayaan. Perjanjian pembiayaan adalah salah satu bentuk perjanjian bentuk

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP ASURANSI UNTUK ANGGOTA TUBUH DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG ASURANSI DI INDONESIA

KEABSAHAN PERJANJIAN ASURANSI DALAM HUKUM KEPERDATAAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri serta turut aktif dalam membina kemitraan dengan Usaha Kecil dan

AKIBAT HUKUM PEMBATALAN TERHADAP AKTA PERDAMAIAN (ACTA VAN DADING) OLEH SALAH SATU PIHAK YANG BERPERKARA DI PENGADILAN

PERTANGGUNGJAWABAN PT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era reformasi merupakan era perubahan dalam kehidupan berbangsa dan

Lex Privatum, Vol. III/No. 4/Okt/2015

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP LESSEE DALAM HAL OBJEK LEASING MENGANDUNG CACAT TERSEMBUNYI

KESEPAKATAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) MELALUI PERJANJIAN BERSAMA DITINJAU DARI ASPEK HUKUM KETENAGAKERJAAN

TANGGUNG JAWAB KETUA DALAM PENYELENGGARAAN ARISAN DITINJAU DARI HUKUM PERJANJIAN

KEKUATAN MENGIKAT KONTRAK BAKU DALAM TRANSAKSI ELEKTRONIK

BAB II TINJAUAN TERHADAP PERJANJIAN SEWA BELI. belum diatur dalam Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para pakar

BAB I PENDAHULUAN. sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Perjanjian dalam Pasal 1313

AKIBAT HUKUM OVERMACHT DALAM PERJANJIAN SEWA MENYEWA SEPEDA MOTOR (MOTOR BIKE RENT) OLEH PENYEWA WARGA NEGARA ASING

BAB I PENDAHULUAN. kelihatan megah dan bersih sehingga konsumen (pembeli ) berkeinginan. untuk mengunjunginya dan belanja.

ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK DALAM PERJANJIAN BAKU 1 Oleh: Dyas Dwi Pratama Potabuga 2

PENGARUH KEPAILITAN TERHADAP HARTA BERSAMA SUAMI ISTRI DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM KEPAILITAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Penyelenggaraan Jaringan Telekomunikasi, pihak (the party to

ALTERNATIF HUKUM PERKAWINAN HOMOSEKSUAL

STATUS KEPERDATAAN PELAKU TRANSSEXUAL DALAM HUKUM POSITIF DI INDONESIA

PENGATURAN HUKUM WAJIB DAFTAR PESERTA BPJS BAGI TENAGA KERJA PERUSAHAAN

TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN DARI KLAUSULA EKSEMSI DALAM KONTRAK STANDAR PERJANJIAN SEWA BELI

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA BERKAITAN DENGAN ADANYA NON COMPETITION CLAUSE DALAM SEBUAH PERJANJIAN KERJA

WANPRESTASI DALAM PEMBAYARAN PREMI ASURANSI DIHUBUNGKAN DENGAN TANGGUNG JAWAB PENANGGUNG ASURANSI JIWA

Transkripsi:

TANGGUNG JAWAB MALL YANG MENGADAKAN RENOVASI BANGUNAN TERHADAP PENYEWA (TENANT) BERDASARKAN PERJANJIAN SEWA-MENYEWA Oleh : Luh Ayu Nadira Saraswati Nyoman Satyayudha Dananjaya Bagian Hukum Perdata, Fakultas Hukum, Universitas Udayana Abstract This paper title Responsibility of Mall Manager Who Conduct Renovations To Tenant Based on The TenancyAgreement is motivated by the rapid development of the business world that involvingthe Mall Manger and The Tenant. To run the businessboth parties signing tenancy agreement. Due to improving the service to visitors, the manager of the mall will do a renovation, which can give an impact to the Tenant. This study aims to find out the regulation of tenancy agreement and the responsibility of the mall manager to the tenantthat affected by the renovation of the building based on the tenancy agreement. With normative method, this paper elaborate more about the regulations of tenancy agreementthat stated on article 1548-1600 Civil Code and the responsibility of the mall manager who conduct renovations to providing peaceful enjoyment during the lease for the tenant. Keywords : Responsibility,The Mall Manager, Renovation, Lease and Rent Agreement. Abstrak Tulisan yang berjudul Tanggung Jawab Mall yang Mengadakan Renovasi Bangunan Terhadap Penyewa (Tenant) Berdasarkan Perjanjian Sewa-Menyewa ini dilatarbelakangi oleh pesatnya perkembangan dunia bisnis, salah satunya melibatkan pelaku usaha sebagai Pihak Pengelola Mall dan Pihak Penyewa (Tenant). Dalam melangsungkan usahanya kedua belah pihak mengikatkan diri dalam perjanjian sewamenyewa. Untuk meningkatkan pelayanan kepada pengunjung mall maka dilakukan renovasi, yang mana renovasi tersebut bisa juga memberikan dampak pada Pihak Penyewa (Tenant). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaturan perjanjian sewa-menyewa serta tanggung jawab pihak pengelola mall terhadap penyewa (tenant) yang terkena dampak dari renovasi bangunan berdasarkan perjanjian sewamenyewa. Dengan metode normatif, tulisan ini menguraikan pengaturan sewa-menyewa yang terdapat dalam Pasal 1548-1600 KUHPerdata dan kewajiban pihak pengelola mall yang melaksanakan renovasi bangunan untuk bertanggung jawab memberikan kenikmatan yang tenteram selama berlangsungnya sewa kepada pihak penyewa (tenant). Kata Kunci : Tanggung Jawab, Pengelola Mall, Renovasi, Sewa Menyewa. 1

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aktivitas dagang bukan hal yang baru lagi dalam kehidupan manusia. Peningkatan aktivitas perdagangan di Indonesia saat ini didukung dengan semakin membaiknya keadaan ekonomi Indonesia dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir. Tingginya angka konsumsi barang oleh masyarakat dipengaruhi oleh peningkatan jumlah kalangan menengah (middle class). Pertumbuhan populasi masyarakat kelas menengah Indonesia, menurut World Bank, sejak 2003 mencapai 7% per tahun, dan saat ini telah mencapai 60%, atau setara sekitar 140 juta jiwa, dari total penduduk Indonesia. 1 Tingginya permintaan dari masyarakat tentunya akan disambut oleh para pelaku usaha, untuk itu para pengusaha melakukan berbagai inovasi dan meningkatkan teknik penjualan untuk mengembangkan usahanya. Salah satu faktor yang berperan penting dalam suatu usaha yakni pemilihan lokasi yang baik untuk dijadikan tempat usaha. Lokasi yang strategis dipercayai mampu meningkatkan penjualan dan menekan biaya promosi dikarenakan tempatnya yang mudah dijangkau oleh para pembeli. Lokasi yang dianggap strategis untuk melaksanakan usaha yakni di tempat-tempat umum (Public Area), salah satunya yakni Mall yang merupakan pusat perbelanjaan terpadu. Untuk dapat melakukan kegiatan usaha di Mall, para pengusaha tentunya harus terlebih dahulu mengadakan perjanjian dengan pihak pengelola Mall. Perjanjian yang digunakan oleh pihak pengelola Mall dengan Penyewa (Tenant) biasanya berbentuk Perjanjian Sewa-Menyewa. Seiring berjalannya waktu, untuk meningkatkan pelayanan terhadap pengunjung mall dan penyewa lokasi usaha maka Mall akan mengadakan renovasi atau perbaikan-perbaikan. Renovasi ini tentunya memiliki tujuan yang baik dari segi peningkatan pelayanan, namun dapat pula berdampak negatif apabila tidak terakomodir dengan baik. Renovasi bangunan yang dilakukan oleh pihak pengelola Mall akan sangat terasa dampaknya terutama bagi para penyewa yang lokasi usahanya terkena imbas dari renovasi tersebut. Dampak yang dapat ditimbulkan dari adanya renovasi tersebut menurunnya omzet penjualan dari pelaku usaha. Dan seringkali pihak Mall melalaikan 1 Arys Aditya, 2014, Konsumsi Kelas Menengah: Shopportunity, Tantangan Ketahanan Pangan Indonesia,http://m.bisnis.com/industri/read/20140617/99/236577/konsumsi-kelas-menengahshopportunity-tantangan-ketahanan-pangan-indonesia, diakses tanggal 19 September 2014 2

tanggung jawabnya atas hak-hak yang dimiliki para pelaku usaha sebagai penyewa dan begitupula para pelaku usaha sendiri yang tidak mengetahui hak-haknya sehingga mereka seringkali menerima dan mengikuti keputusan yang dikeluarkan oleh pihak Mall secara sepihak, sekalipun keputusan tersebut merugikan bagi mereka. 1.2. Tujuan 1. Untuk mengetahui bagaimana pengaturanperjanjian sewa-menyewa. 2. Untuk mengetahui bagaimana tanggung jawab pihak pengelola mall terhadap penyewa (tenant) yang terkena dampak dari renovasi bangunan berdasarkan perjanjian sewa-menyewa. II. ISI MAKALAH 2.1. Metode Metode dalam penulisan karya ilmiah ini adalah menggunakan metode normatif dengan menganalisis peraturan perundang-undangan yang ada dan berbagai literatur terkait perjanjian sewa-menyewa. 2.2. Hasil dan Pembahasan 2.2.1 Pengaturan Perjanjian Sewa-Menyewa Dalam perjanjian sewa-menyewa yang dilakukan oleh pihak pengelola mall dan pihak penyewa, dalam Hukum Perdata tergolong perikatan yang timbul akibat perjanjian. Menurut R. Subekti, perikatan yakni suatu hubungan hukum antara dua pihak, yang isinya adalah hak dan kewajiban: suatu hak untuk menuntut sesuatu dan di sebelah lain suatu kewajiban untuk memenuhi tuntutan tersebut. 2 Perikatan seperti dimaksudkan diatas dilahirkan dari perjanjian yakni suatu peristiwa yang berupa suatu rangkaian janji-jani yang pemenuhannya dijamin oleh hukum. Dengan perkataan lain: perjanjian adalah sumber, bahkan sumber utama dari perikatan. Dasar hukum dari sewa-menyewa diatur dalam Buku Ketiga Title VII Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata)Pasal 1548-1600.Menurut Pasal 1548 KUH Perdata: sewa-menyewa ialah suatu perjanjian, dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk memberikan kepada pihak yang lainnya kenikmatan dari 2 R. Subekti, 1985, Hukum Perjanjian, PT. Intermasa, Jakarta, h. 1. 3

sesuatu barang, selama suatu waktu tertentu dan dengan pembayaran sesuatu harga, yang oleh pihak tersebut belakangan itu disanggupi pembayarannya. Sewa-Menyewa merupakan suatu perjanjian, sehingga menganut asas kebebasan berkontrak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1338 KUH Perdata (beginsel der contractsvrijheid). Asas kebebasan berkontrak mengandung beberapa unsur yakni: a. Seseorang bebas untuk mengadakan atau tidak mengadakan perjanjian; b. Seseorang bebas untuk mengadakan perjanjian dengan siapapun juga; dan c. Mengenai isi, syarat dan luasnya perjanjian orang bebas menentukan sendiri. Asas kebebasan berkontrak dalam perkembangannya juga mengalami bermacammacam pembatasan. 3 Penggolongan perjanjian berdasarkan pembatasan-pembatasannya merupakan penggolongan perjanjian dari aspek tidak diperkenankannya para pihak untuk membuat perjanjian yang bertentangan dengan undang-undang, kesusilaan, dan ketertiban umum. Berdasarkan asas kebebasan berkontrak, artinya segala sesuatu yang menyangkut hak dan kewajiban, serta kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi selama perjanjian Sewa-Menyewa tersebut dilaksanakan, sudah diperjanjikan atau disepakati sebelumnya oleh Para Pihak dalam Perjanjian Sewa-Menyewa tersebut. 4 Namun dalam praktiknya, biasanya pihak yang menyewakan sudah mempersiapkan draft Perjanjian Sewa-Menyewa yang klausula-klausulanya sudah ditentukan lebih dahulu oleh pihak yang menyewakan, tanpa melibatkan calon penyewa. 2. Tanggung Jawab Pihak Pengelola Mall Terhadap Penyewa (Tenant) yang Terkena Dampak dari Renovasi Bangunan Berdasarkan Perjanjian Sewa- Menyewa Terkait pelaksanaan renovasi bangunan yang dilaksanakan pihak pengelola mall, setidaknya harus dituangkan dalam klausula-klausula Perjanjian Sewa-Menyewa antara pihak pengelola mall selaku pemberi sewa dan pihak penyewa (tenant). Berdasarkan ketentuan Sewa-Menyewa yang ada di Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, maka 3 H. Mashudi dan Moch. Chidir Ali, 2001, Pengertian-Pengertian Elementer Hukum Perjanjian Perdata, Penerbit Mandar Maju, Bandung, h. 74. 4 Joni Emirson, 2002, Hukum Bisnis Indonesia, Proyek Peningkatan Penelitian Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, palembang, h.183. 4

Pihak Pengelola Mall memiliki beberapa tanggung jawab kepada Pihak Penyewa (Tenant) yakni:pasal 1550 ayat (3) KUH Perdata yang menyatakan bahwa; Pihak yang menyewakan diwajibkan karena sifat perjanjian, dan dengan tak perlu adanya sesuatu janji untuk itu:memberikan si penyewa kenikmatan yang tenteram daripada barang yang disewakan selama berlangsungnya sewa. Selain itu dalam Pasal 1554 KUH Perdata disebutkan pula bahwa Pihak yang menyewakan tidak diperkenankan selama waktu sewa mengubah ujud maupun tataan barang yang disewakan. Dan diperjelas juga dalam Pasal 1555 KUH PerdataJika selama waktu sewa, pada barang yang disewakan terpaksa diadakan pembetulan-pembetulan, yang tidak dapat menunggu sampai berakhirnya sewa, maka si penyewa harus menerimanya, betapa pun kesusahan yang disebabkannya, dan meskipun ia selama dilakukannya pembetulan-pembetulan itu terpaksa kehilangan sebagian dari barang yang disewakan.namun apabila pembetulanpembetulan tersebut berlangsung lebih lama dari empat puluh hari, maka harga sewa harus dikurangi menurut imbangan waktu dan bahagian dari barang yang disewakan yang tidak dapat dipakai oleh si penyewa.jika pembetulan-pembetulan sedemikian sifatnya, hingga barang yang disewakan, yang perlu ditempati oleh si penyewa dan keluarganya, tidak dapat didiami, maka si penyewa dapat memutuskan sewanya. III. KESIMPULAN Pengaturan perjanjian sewa-menyewa diatur dalam diatur dalam Buku Ketiga Title VII Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata)Pasal 1548-1600.Dalam Renovasi yang dilaksanakan Pihak Pengelola Mall, mereka tetap memiliki tanggung jawab moril dan materiil kepada Pihak Penyewa (Tenant).Walaupun apabila tidak tercantum dengan jelas dalam perjanjian sewa-menyewa yang telah dibuat oleh kedua belah pihak, tanggung jawab Pihak Pengelola Mall diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata berdasarkan Perjanjian Sewa-Menyewa.Dalam Pasal 1550 ayat (3) KUH Perdata sudah jelas bahwa Pihak Pengelola Mall selaku pihak yang memberikan sewa dan mengadakan renovasi wajibmemberikan si penyewa kenikmatan yang tenteram daripada barang yang disewakan selama berlangsungnya sewa. DAFTAR PUSTAKA BUKU: Joni Emirson, 2002, Hukum Bisnis Indonesia, Proyek Peningkatan Penelitian Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Palembang. 5

Mashudi H, Moch. Chidir Ali, 2001, Pengertian-Pengertian Elementer Hukum Perjanjian Perdata, Penerbit Mandar Maju, Bandung. Subekti,R., 1985, Hukum Perjanjian, PT. Intermasa, Jakarta. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN: Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Terjemahan Burgerlijk Wetboek, Niniek Suparni, 2007, Rineka Cipta, Jakarta. INTERNET: Arys Aditya, 2014, Konsumsi Kelas Menengah: Shopportunity, Tantangan Ketahanan Pangan Indonesia,http://m.bisnis.com/industri/read/20140617/99/236577/konsumsi-kelasmenengah-shopportunity-tantangan-ketahanan-pangan-indonesia, diakses tanggal 19 September 2014 6