PENGARUH PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA. (Artikel) Oleh KARTIKA AYU WULANDARI

dokumen-dokumen yang mirip
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN MEDIA SLIDE POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel) Oleh MADE DEWI LESTARI

PENGARUH PENGGUNAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA. (Artikel) Oleh Wana Ginandi Putra

PENGARUH AUDIO VISUAL TERHADAP PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI PERISTIWA ALAM DAN DAMPAKNYA. (Artikel) Oleh IMRON ROSADI

I. PENDAHULUAN. Rasionalitas atau kemampuan manusia untuk berpikir secara rasional adalah

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR BROSUR TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA. (Artikel) Oleh: Ely Fitri Astuti

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA. *Corresponding author, telp: ,

PENGGUNAAN TEKNIK PEMETAAN KONSEP TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP ORGANISASI KEHIDUPAN. (Artikel) Oleh: Dian Yustie Anggraeni

PENGARUH MEDIA AUDIO-VISUAL MELALUI MODEL PBM TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA (ARTIKEL) Oleh RAISA RAMADHANI

PERBANDINGAN PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DENGAN METODE PRAKTIKUM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA. (Artikel) Oleh NI WAYAN NILA SRI LESTARI

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUSAAN KONSEP SISWA. (Artikel) Oleh MADE SETIA HARINI

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN OBSERVASI TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS OLEH SISWA

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH METODE SOCRATIC CIRCLES DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS. (Artikel) Oleh NURMALA

PENGARUH MODEL INKUIRI TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI HAMA PENYAKIT TUMBUHAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUHMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KEMAMPUAN KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR. (Artikel) Oleh SARVIA TRISNIATI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA. (Artikel) Oleh RIA MUSTIKA

PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI VIRUS. (Artikel) Oleh SILFI AULIYANTI

Kelebihan model PBL menurut Pannen, Mustafa, Sekarwinahayu (2005:65) yaitu: fokus pada

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI. (Artikel) Oleh RAPENDA ESANTINO

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel) Oleh RENITA PRAHASTIANI

(Artikel) Oleh KHOIRUNNISA

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA

PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS. (Artikel) Oleh PUTRI CHRIS YANTO

PENGARUH PENGGUNAAN LINGKUNGAN SEKITAR SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS. (Artikel) Oleh SILVIA PRANA MAHKOTA

PENGARUH MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI POKOK JAMUR. (Artikel) Oleh Wulan Sari Irawati

PERBANDINGAN METODE EKSPERIMEN INKUIRI DENGAN VERIFIKASI TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI SISTEM PERNAPASAN. (Artikel) Oleh SIGIT DWI NURCAHYO

PERBANDINGAN MEDIA REALIA DENGAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA. (Artikel) Oleh NOVITA SARI

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA. (Artikel) Oleh IRA ROSITA

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP PENGUASAAN MATERI DAN AKTIVITAS SISWA

PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA. (Artikel) Oleh. Sefty Goestira

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP. (Artikel) Oleh DEWI OKTARIA

PERBANDINGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DENGAN GALLERY WALK TERHADAP PENGUASAAN KONSEP

PENGARUH BAHAN AJAR MODUL REMEDIAL TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA. (Artikel) Oleh DEWI CITRA HANDAYANI

PENGARUH MEDIA POWER POINT TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA. (Artikel) Oleh WINA HALIMAH

PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS INKUIRI TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STAD TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA

PENGGUNAAN STRATEGI PENCOCOKAN KARTU INDEKS TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel) Oleh FEBI MULIA IBKA SARI

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

Ema Rochmaniar Suprayitno 1, Pramudiyanti 2, Rini Rita T. Marpaung 3 HP: ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN KARTU BERGAMBAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STAD TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK TERHADAP AKTIVITAS KERJASAMA SISWA. (Artikel) Oleh SUSANTI AGUSTA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK TERHADAP AFEKTIF RECEIVING DAN RESPONDING SISWA. (Artikel) Oleh DIRA TIARA

PENERAPAN PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP PADA KONSEP TEKANAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA. (Artikel) Oleh ERFINA TRIUTAMI

I. PENDAHULUAN. yang telah di persiapkan sebelumnya untuk mencapai tujuan. Dalam

PENGARUH PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS. (Artikel) Oleh AYU WINDARWATI

KUALITAS KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELOMPOK

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL MELALUI MODEL KOOPERATIF TAI TERHADAP AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN. (Artikel) Oleh ERVIN HIDAYAT

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS DENGAN KECAKAPAN BERFIKIR RASIONAL SISWA PADA PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TPS TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN MATERI

PENGARUH ACTIVE LERANING TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel) Oleh. Emilia Yuliani

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

PENGARUH PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN. (Artikel) Oleh GADIS PRATIWI

PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MODELS EFFECT TOWARD STUDENT S PROBLEM SOLVING SKILL

PENGARUH ACTIVE LEARNING TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI PENGELOLAAN LINGKUNGAN. (Artikel) Oleh MADE OKTAVIA SRI RAHAYU

PENGARUH PENERAPAN METODE PRAKTIKUM TERHADAP AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

PENGARUH MEDIA MAKET TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR BROSUR TERHADAP PENGUASAAN MATERI KINGDOM PLANTAE OLEH SISWA. (Artikel) Oleh FERI PERNANDO

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY DENGAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN REALISTIK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei di SMA Negeri 8 Bandar. Lampung semester genap tahun pelajaran 2012/2013.

PENGARUH PENGGUNAAN LKS BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA KELAS VIII-F SMP NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN LC 5 FASE DENGAN STAD TERHADAP PENGUASAAN MATERI SISWA I

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel) Oleh EVA FEBRIYANTI R.

PENGARUH PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN AFEKTIF SISWA

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN. (Artikel) Oleh NINDY PROFITHASARI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel) Oleh RELA KRISTIYAWANTI

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF. *Corresponding author, tel: ,

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN BELIEF SISWA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April di SMP Negeri 20 Bandar. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah pada bulan Mei semester genap Tahun Pelajaran

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN SELF-EFFICACY DAN HASIL BELAJAR

Dwi Agus Liani*, Arwin Achmad, Rini Rita T. Marpaung Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Lampung

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIAH SISWA. (Artikel) Oleh SISCA PUSPITA SARI NASUTION

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL GROUP INVESTIGATION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

III. METODE PENELITIAN. Tempat penelitian adalah SMP Negeri 28 Bandar Lampung Tahun pelajaran

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 25 Bandar Lampung pada bulan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil di SMA Negeri 7 Bandar

PENGARUH INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

PROFIL KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMBUAT HIPOTESIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING. (Artikel) Oleh MUHAMMAD AKBAR

Automotive Science and Education Journal

Transkripsi:

PENGARUH PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA (Artikel) Oleh KARTIKA AYU WULANDARI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2014

PENGARUH PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA Kartika Ayu Wulandari 1, Tri Jalmo 2, Rini Rita T. Marpaung 2 e-mail: wulandari.kartikaayu@yahoo.com. HP: 085769979090 ABSTRAK This study is aimed to determine the effect of science process skills approach to rational thinking ability of students. The study design was a pretest-posttest design non-equivalent groups. The samples in this study were class X 1 and X 2 that selected by purposive sampling technique. The quantitative data obtained from pretest and posttest values were analyzed by comparison of N-gain using a Hake formula, while the qualitative data in the form of student learning activity data were analyzed descriptively. The results of study indicated that the application of science process skills approach can improve students' ability to think rationally (N-gain 63,53). The ability of students from each observed indicators of rational thinking has increased. The highest enhancement was an indicator of the ability to gather information and the lowest is the ability to solve problems rationally. Thus the application of science process skills approach gave significant effect in improving rational thinking ability and student learning activities. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan keterampilan proses sains terhadap kemampuan berpikir rasional siswa. Desain penelitian adalah desain pretes-postes kelompok non equivalen. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas X 1 dan X 2 yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Data kuantitatif diperoleh dari nilai pretes dan postes yang dianalisis dengan perbandingan N-gain menggunakan formula Hake, sedangkan data kualitatif berupa data aktivitas belajar siswa yang dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pendekatan keterampilan proses sains dapat meningkatkan kemampuan berpikir rasional siswa (N-gain 63,53). Kemampuan siswa dari tiap indikator berpikir rasional yang diamati mengalami peningkatan. Peningkatan tertinggi adalah indikator kemampuan menggali informasi dan terendah adalah kemampuan memecahkan masalah secara rasional. Dengan demikian penerapan pendekatan keterampilan proses sains berpengaruh signifikan dalam meningkatkan kemampuan berpikir rasional dan aktivitas belajar siswa. Kata kunci : aktivitas belajar siswa, keterampilan berpikir rasional, keterampilan proses sains. 1 Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Unila 2 Staf Pengajar

PENDAHULUAN Rasionalitas atau kemampuan manusia untuk berpikir secara rasional adalah sebuah karakteristik yang sangat dianggap penting, terutama di bidang ilmu pengetahuan. Sejalan dengan hal itu, Sulaiman (2011: 1) menyatakan bahwa dalam kehidupan bermasyarakat berpikir rasional sangat penting agar seseorang mampu bersaing untuk maju. Mengingat pentingnya pola berpikir rasional dalam kehidupan akan sangat baik apabila kemampuan berpikir rasional ini mulai dikembangkan melalui proses pembelajaran di sekolah. Dengan belajar berpikir rasional siswa diharapkan memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah dengan menggunakan pertimbangan strategi akal sehat, logis, dan sistematis. Salah satu alternatif pembelajaran yang diduga mampu mengoptimalkan pengembangan kemampuan berpikir siswa adalah pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses sains. Sitiatava (2013: 56) menyatakan bahwa pada pendekatan keterampilan proses sains, siswa diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta sekaligus membangun konsep dan nilai-nilai baru yang diperlukan untuk kehidupannya. Dengan demikian pendekatan keterampilan proses sains dan kemampuan berpikir rasional siswa memiliki keterkaitan yaitu pendekatan keterampilan proses sains yang menekankan pada proses pencarian pengetahuan dengan menerapkan beberapa keterampilan proses dasar yang meliputi mengamati, mengukur, berkomunikasi, menjelaskan atau menguraikan, meramalkan, mengumpulkan, mencatat, dan menafsirkan data diharapkan mampu menggali keterampilan berpikir rasional siswa. Sedangkan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mabie & Baker (1996: 4) menyatakan bahwa siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses sains mengalami peningkatan pada kemampuan mengobservasi dan mengkomunikasikan hasil observasi. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh pendekatan keterampilan proses sains terhadap

kemampuan berpikir rasional siswa pada materi keterkaitan kegiatan manusia dengan masalah perusakan dan pelestarian lingkungan. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April 2014 di SMA Negeri 1 Wonosobo tahun pelajaran 2013/2014. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain pretest-postest kelompok non equivalen (Riyanto, 2001: 42). Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling (Margono, 2005: 14). Kelas X1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X2 sebagai kelas kontrol. Jenis data yaitu data kuantitatif berupa kemampuan berpikir rasional siswa yang diperoleh dari nilai pretest dan postes, serta data kualitatif yaitu diperoleh dari data aktivitas siswa yang dianalisis secara deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui pretes dan postes dianalisis dengan uji t dan uji U. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri 1 Wonosobo diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: 1. Kemampuan Berpikir Rasional oleh Siswa Hasil analisis data kemampuan berpikir rasional siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan sebagai berikut: 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Kontrol BTS Eksperimen Pretes Postes N-gain Keterangan: BTS = Berbeda Tidak Signifikan, BS = Berbeda Signifikan Gambar 1. Rata-rata nilai pretes, postes, dan gain siswa kelas Eksperimen dan Kontrol Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa hasil uji normalitas pada pretes dan postes menunjukkan bahwa kedua kelas berdistribusi normal sehingga dilanjutkan dengan uji t. Sedangkan hasil uji pada nilai N-gain menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen tidak berdistribusi BS BS

Nilai normal sedangkan pada kelas kontrol berdistribusi normal sehingga 80.00 Kontrol Eksperimen dilanjutkan dengan uji U. 70.00 60.00 Adapun hasil uji t menunjukkan bahwa rata-rata nilai pretes kedua kelas tidak berbeda signifikan, 50.00 40.00 30.00 20.00 sedangkan rata-rata nilai postes 10.00 berbeda signifikan. Berdasarkan hasil 0.00 A B C D uji U diperoleh bahwa N-gain kedua Indikator KBR kelas berbeda signifikan dengan ratarata N-gain kelas eksperimen lebih tinggi dibanding kelas kontrol, sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar menggunakan pendekatan KPS melalui model PBM dapat meningkatkan kemampuan berpikir rasional siswa dibandingkan tanpa menggunakan pendekatan KPS melalui model PBM. Hasil analisis rata-rata N-gain untuk setiap indikator Keterampilan Berpikir Rasional (KBR) oleh siswa selengkapnya dapat dilihat pada grafik berikut ini. Keterangan : A= kecakapan menggali informasi, B= kecakapan mengolah informasi, C= kecakapan mengambil keputusan, D= kecakapan memecahkan masalah secara rasional Gambar 2. Hasil analisis rata-rata N-gain setiap indikator KBR oleh siswa. Berdasarkan hasil analisis rata-rata N-gain untuk setiap indikator Keterampilan Berpikir Rasional (KBR) oleh siswa dapat dilihat bahwa nilai N-gain pada indikator menggali informasi tidak berdistribusi normal sehingga dilanjutkan dengan uji U dan diperoleh hasil bahwa indikator menggali informasi pada kelas eksperimen berbeda signifikan dengan kelas kontrol. Sedangkan nilai N-gain pada indikator mengolah informasi, mengambil keputusan dan memecahkan masalah secara rasional

% berdistribusi normal, sehingga dilanjutkan dengan uji t dan diperoleh hasil bahwa rata-rata N- gain ketiga indikator pada kelas eksperimen berbeda signifikan dengan kelas kontrol. Berdasarkan hasil analisis data aktivitas belajar siswa menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas belajar siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Persentase aktivitas pada aspek menemukankan masalah di kelas eksperimen berkriteria tinggi sekali, sedangkan untuk kelas kontrol berkriteria tinggi. Pada aspek menemukan alternatif solusi, menentukan alternatif solusi yang terbaik, dan mengkomunikasikan informasi pada kelas eksperimen berkriteria sedang, sedangkan pada kelas kontrol berkriteria rendah. Sementara itu, pada aspek kualitas hasil pemecahan masalah pada kelas eksperimen berkriteria rendah, begitu pula dengan kelas kontrol. Namun, meskipun demikian nilai rata-rata pada aspek ini untuk kelas eksperimen masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelas kontrol. 2. Aktivitas Belajar Siswa Hasil analisis data aktivitas belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan sebagai berikut: 90.00 80.00 70.00 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00 Kontrol Eksperimen A B C D E Aspek aktivitas siswa Keterangan: A = Menemukan masalah, B = Menemukan alternatif solusi, C = Menentukan alternatif solusi, D = Mengkomunikasikan informasi, E = Kualitas hasil pemecahan masalah Gambar 3. Aktivitas belajar siswa Aspek paling tinggi yang dicapai siswa adalah aspek menemukan masalah, sedangkan aspek paling rendah yang dicapai siswa adalah aspek kualitas hasil pemecahan masalah. Hasil rata-rata keseluruhan aktivitas belajar siswa memperlihatkan bahwa aktivitas pada kelas yang menerapkan pendekatan Keterampilan Proses Sains (KPS) lebih tinggi daripada

kelas yang tidak menerapkan pendekatan KPS. B. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data dapat dikatakan bahwa penggunaan pendekatan KPS berpengaruh signifikan terhadap kemampuan berpikir rasional siswa pada materi keterkaitan kegiatan manusia dengan masalah perusakan dan pencemaran lingkungan. Kenyataan ini menunjukkan bahwa keterampilan proses sains memiliki peran yang cukup besar bagi keberhasilan dalam melatih dan mengembangkan kemampuan berpikir rasional siswa. Peningkatan KBR siswa terjadi karena dengan PBM siswa dibimbing untuk menggali informasi, mengolah informasi, mengambil keputusan, dan memecahkan masalah secara rasional. Melalui pendekatan KPS dengan model PBM, siswa dibimbing untuk melakukan diskusi kelompok. Masing-masing kelompok diberikan permasalahan mengenai keterkaitan kegiatan manusia dengan pencemaran dan perusakan lingkungan. Permasalahan yang disajikan disesuaikan dengan permasalahan yang sering mereka lihat dan mereka dengar di lingkungan sekitar, sehingga memudahkan siswa untuk melihat aplikasi serta keterkaitan kegiatan manusia terhadap pencemaran dan perusakan lingkungan yang banyak terjadi di lingkungan sekitar. Siswa dilatih untuk menggali informasi serta mengolah informasi yang diperolehnya, selain itu siswa juga dilatih untuk mengambil keputusan serta memecahkan masalah yang ada secara rasional. Pendekatan KPS yang diberikan ini bertujuan untuk memberikan rangsangan bagi siswa agar dapat mengembangkan pola berpikirnya. Berikut ini merupakan contoh soal dan jawaban dari LKK yang diberikan: a. Menggali informasi Jelaskan 2 contoh lain dari kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan pangan yang berdampak pada kerusakan lingkungan? (Skor : 2) Gambar 4. Contoh jawaban LKK siswa untuk indikator menggali informasi Komentar : jawaban siswa di atas memperoleh skor 2, karena jawaban telah mampu menggali informasi

berdasarkan gambar yang disajikan serta mampu menjawab permasalahan dengan benar disertai dengan dua alasan yang relevan. b. Mengolah informasi Jika Ya, maka jelaskan 2 masalah apa saja yang ditimbulkan dari kegiatan membuka lahan! (Skor : 2) Gambar 5. Contoh jawaban LKK siswa untuk indikator mengolah informasi Komentar: jawaban siswa di atas memperoleh skor 2, karena jawaban telah mampu mengolah informasi dari gambar yang disajikan yakni dengan menjelaskan dua masalah yang dapat ditimbulkan dari gambar tersebut. c. Memecahkan masalah Berikan 2 usulan bagaimana agar kebutuhan pangan manusia dapat terpenuhi tetapi tidak merusak lingkungan! (Skor: 4) Gambar 6. Contoh jawaban LKK siswa untuk indikator memecahkan masalah Komentar: jawaban siswa di atas memperoleh skor 2, karena jawaban telah mampu memecahkan masalah yang ada secara rasional yakni dengan menjelaskan dua kegiatan manusia yang mendukung upaya pelestarian lingkungan Dengan menerapkan pendekatan KPS melalui metode PBM ini siswa dilatih untuk belajar secara mandiri dalam memecahkan masalah yang ada. Sejalan dengan hal tersebut Ibrahim dan Nur (2006: 13) menyatakan bahwa pembelajaran berbasis masalah memiliki tujuan yang cukup jelas, selain mengembangkan kemampuan berpikir dan kemampuan memecahkan masalah, siswa juga belajar peranan orang dewasa, yaitu belajar untuk mengambil keputusan sendiri dalam menghadapi masalah dan belajar menghargai pendapat orang lain. Selain itu, siswa juga menjadi pembelajar yang mandiri dan tidak harus bergantung pada orang lain seperti halnya bergantung pada guru. Dampak positif dari penerapan pendekatan KPS melalui model PBM ini tercermin pada peningkatan pola berpikir yang dimiliki siswa. Peningkatan keterampilan berpikir rasional siswa juga dilihat berdasarkan peningkatan pola pikir siswa dalam menjawab soal yang dikerjakan secara mandiri. Berikut ini merupakan contoh dari jawaban pertanyaan pada lembar soal pretes dan postes yang memuat masingmasing indikator:

1) Indikator kecakapan menggali informasi a. Apakah kegiatan di atas dapat menimbulkan masalah lingkungan? Jelaskan 2 hal yang menjadi alasannya! (Skor: 4) Gambar 7. Contoh jawaban siswa untuk indikator menggali informasi Komentar: jawaban siswa di atas memperoleh skor 4, karena jawaban telah mampu menggali informasi dari gambar yang disajikan serta mampu menjawab permasalahan dengan benar disertai dengan dua alasan yang tepat. Gambar 9. Contoh jawaban siswa untuk indikator mengambil keputusan Komentar: jawaban siswa di atas memperoleh skor 4, karena jawaban telah mampu mengambil keputusan dengan benar berdasarkan gambar yang disajikan serta menjelaskan dua alasan yang relevan. 4) Indikator kecakapan memecahkan masalah secara rasional Jelaskan 2 upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut! (Skor: 2) 2) Indikator kecakapan mengolah informasi Jika Ya, maka jelaskan 3 masalah apa saja yang dapat ditimbulkan dari kegiatan manusia di atas! (Skor: 4) Gambar 8. Contoh jawaban siswa untuk indikator mengolah informasi Komentar: jawaban siswa di atas memperoleh skor 4, karena jawaban telah mampu mengolah informasi dari gambar yang disajikan yakni dengan menjelaskan tiga masalah yang dapat ditimbulkan dari gambar tersebut. 3) Indikator kecakapan mengambil keputusan Berdasarkan kedua gambar di atas, kegiatan manakah yang dapat menyebabkan masalah bagi lingkungan? jelaskan 2 hal yang menjadi alasannya! (Skor: 4) Gambar 10. Contoh jawaban siswa untuk indikator memecahkan masalah secara rasional Komentar: jawaban siswa di atas memperoleh skor 2, karena jawaban telah mampu memecahkan masalah yang ada secara rasional yakni dengan menjelaskan dua kegiatan manusia yang mendukung upaya pelestarian lingkungan Kemampuan siswa dari tiap indikator kemampuan berpikir rasional yang diamati mengalami peningkatan. Jika dilihat dari rata-rata N-gain kemampuan berpikir rasional, dapat diketahui bahwa kemampuan menggali informasi sebagai indikator yang paling tinggi peningkatannya

diantara indikator KBR lain yang diukur. Peningkatan ini tentunya terjadi karena dengan menerapkan pendekatan KPS dengan model PBM yang membantu siswa untuk melatih kemampuan menggali informasi secara mandiri. Menggali informasi tersebut dapat dilakukan dengan membaca, berdiskusi, mengobservasi gambar, tabel, atau data lainnya dan menghitung. Kemampuan mengolah informasi juga menunjukkan adanya peningkatan. Hal ini dikarenakan siswa sudah mampu untuk menggali informasi dengan baik. Sejalan dengan hal tersebut Saprudin (2010: 22) menyatakan bahwa kemampuan mengolah informasi dilakukan setelah aspek menggali informasi. Aspek menggali informasi bertujuan untuk melatih siswa mencari informasi dengan membaca, menghitung, dan observasi. Sehingga dapat disimpulkan kemampuan berpikir rasional pada aspek mengolah informasi akan tercapai jika siswa telah membaca dan mengobservasi informasi yang diberikan. Kemampuan siswa dalam mengambil keputusan juga mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan siswa terbantu dengan adanya penerapan pendekatan KPS melalui metode PBM. Melalui pendekatan KPS siswa terlatih untuk memahami permasalahan yang ada kemudian mengambil keputusan. Sedangkan indikator yang memiliki katagori paling rendah yaitu kemampuan memecahkan masalah secara rasional. Hal ini dikarenakan siswa masih kurang mampu menjawab soal secara maksimal. Siswa masih sangat perlu dilatih untuk mengasah kemampuan berpikir secara nalar dan logika untuk dapat memecahkan masalah secara rasional. Berdasarkan hasil analisis terhadap aktivitas siswa, nilai persentase pada setiap aspek mengalami peningkatan. Aspek paling tinggi yang dicapai siswa adalah aspek menemukan masalah, hal ini dikarenakan siswa terbantu dengan adanya pendekatan KPS yang diterapkan melalui model PBM. Siswa dirangsang untuk aktif menggali informasi dan berusaha menemukan masalah secara mandiri dari persoalan yang telah diberikan. Sedangkan aspek paling rendah yang dicapai siswa adalah aspek kualitas hasil pemecahan masalah, hal ini dikarenakan siswa belum mampu

memecahkan masalah secara maksimal yakni secara rasional. Sehingga siswa masih perlu untuk membiasakan diri berpikir dengan menggunakan nalar dan logika untuk mendapatkan hasil pemecahan masalah secara rasional dengan kualitas yang baik. Sementara itu, pada aspek menemukan alternatif solusi, menentukan alternatif solusi yang terbaik, dan mengkomunikasikan informasi berkriteria sedang. Berdasarkan hasil secara keseluruhan ini menunjukkan bahwa penerapkan pendekatan Keterampilan Proses Sains (KPS) berpengaruh secara signifikan terhadap aktivitas belajar siswa. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa Penerapan pendekatan keterampilan proses sains dalam kegiatan pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan berpikir rasional siswa pada materi pokok keterkaitan kegiatan manusia dengan masalah perusakan dan pelestarian lingkungan. Penerapan pendekatan keterampilan proses sains dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi pokok keterkaitan kegiatan manusia dengan masalah perusakan dan pelestarian lingkungan. Berdasarkan simpulan yang telah dirumuskan, maka peneliti mengajukan saran bahwa Pembelajaran menggunakan pendekatan KPS dapat digunakan oleh guru biologi sebagai salah satu alternatif pendekatan yang dapat meningkatkan KBR oleh siswa pada materi pokok keterkaitan kegiatan manusia dengan masalah perusakan dan pelestarian lingkungan. Guru hendaknya memberikan penghargaan berupa hadiah kepada kelompok yang dapat menyelesaikan LKK tepat waktu, sehingga siswa akan termotivasi untuk mengerjakan LKK dengan serius dan bekerja sama dengan baik. Dalam menentukan waktu pengerjaan soal hendaknya mempertimbangkan kemampuan siswa dalam menjawab soal tersebut, sehingga alokasi waktu pada kegiatan pembelajaran tidak melebihi waktu yang dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sudah dirancang.

DAFTAR PUSTAKA Ibrahim dan Nur. 2005. Pengajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: Univ. press Mabie, Rachel dan Matt Baker. 1996. A Comparison Of Experiential Insturctional Strategies Upon The Science Process Skills Of Urban Elementary Students. (Online).(http://pubs.aged. tamu.edu/jae/pdf/vol37/37-02- 01.pdf?origin=publication_detail.pdf. Diakses pada hari selasa, 18 Maret 2014. 08:15 WIB.) Putra, Sitiatava Rizema. 2013. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Yogjakarta : DIVA Press. Riyanto. 2001. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. Saprudin. 2010. Pengembangan Model Pemecahan Masalah Untuk Mengembangkan Kecakapan Berpikir Rasional Siswa Dalam Pembelajaran Fisika Siswa di SMP. Prosiding Seminar Nasional Fisika 2010. Tidak diterbitkan. Sulaiman, Yohanes. 2011. Antara Rasionalitas dan Representasi Masalah. (Online). (http://ysulaiman.blogspot.com/ 2011/09/antara-rasionalitas-danrepresentasi. html. Diakses pada hari Selasa, 11 Februari 2014, 20:39 WIB.)