HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS TELING ATAS KECAMATAN WANEA KOTA MANADO Gabriela A. Lumempouw*, Frans J.O Pelealu*, Franckie. R. R. Maramis* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK Antenatal care (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama kehamilannya dan dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan/SPK. Daerah Kota Manado pada tahun 2012 untuk cakupan K1 sebesar 95,8%, K4 91,1%, mengalami penurunan pada tahun 2013 yaitu cakupan K1 di Kota Manado 92,7%, K4 89,6%. Standar pelayanan minimal bidang kesehatan di kabupaten/kota menjelaskan bahwa cakupan kunjungan ibu hamil K4 adalah 95% pada tahun 2015. Data yang diperoleh dari Puskesmas Teling Atas cakupan K1 96,6%, K4 88,9%, hal ini menunjukkan bahwa cakupan K1-K4 di Puskesmas Teling Atas belum mencapai target sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, status pendidikan, dan status pekerjaan ibu dengan kunjungan Antenatal Care di Puskesmas Teling Atas. Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 76 ibu, dengan menggunakan teknik accidental sampling yang memenuhi kriteria yaitu ibu hamil trimester III yang datang memeriksakan kehamilan di Puskesmas. Data pengetahuan, pendidikan, dan pekerjaan diperoleh melalui wawancara dengan kuesioner. Analisis bivariat dilakukan dengan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara pengetahuan ibu dengan kunjungan antenatal care p- value=0,003 (p < 0,05), hubungan antara pendidikan ibu dengan kunjungan antenatal care p-value=0,026 (p < 0,05), dan hubungan antara pekerjaan ibu dengan kunjungan antenatal care p-value=0,757 (p > 0,05). Dari hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan kunjungan antenatal care, terdapat hubungan antara pendidikan ibu dengan kunjungan antenatal care, dan tidak terdapat hubungan antara pekerjaan ibu dengan kunjungan antenatal care. Kata Kunci: Pengetahuan; Pendidikan; Pekerjaan; Kunjungan Antenatal Care ABSTRACT Antenatal care (ANC) is health service given by health workers for a mother for her pregnancy and executed in accord with standards service prescribed in obstetrics service standards/spk. Since 2012 In Region Manado we can found include K1 is 95,8%, K4 91,1% become reduction in 2013, include K1 in Manado 92,7%, K4 89,6%. Health minimal service standards in district/city has showed that the coverage of pregnancy women visit K4 was 95% at 2015. Data was obtained from Puskesmas Teling atas on the coverage K1 96,6%, K4 88.9%, it showed that the coverage KI-K4 at Puskesmas Teling Atas has not yet reached as the rules determined. The aim of study is to know the correlation between knowledge, educational status, and job s status of mother with antenatal care visit at Puskesmas Teling Atas. This study used analytical survey method with Cross Sectional design. The number of respondents in this study are 76 mothers by using accidental sampling technique which fulfilled criteria that is trimester III pregnancy mother who came to check-up the pregnancy at Puskesmas. Data of knowledge, education, and job were obtained through interview by questionnaire. Bivariate analysis used Chi-Square test. The result of study showed that the correlation between mother knowledge with antenatal care mother visit p-value = 0,003, (p < 0,05), the correlation between mother s education antenatal care visit p-value = 0,020(p < 0,05), and there is no correlation between mother s job with antenatal care visit p-value = 0,618 (p > 0,05). From the result of study that there is correlation between mother s knowledge with antenatal care visit and, there is correlation between mother s education with antenatal care visit and there is no correlation between mother s job with antenatal care visit. Keywords: Knowledge; Education; Job; Antenatal Care Visit 1
PENDAHULUAN Undang-undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan bahwa upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintregasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan/atau masyarakat. Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini harus diselenggarakan oleh setiap puskesmas yang ada di wilayah Indonesia. Upaya kesehatan wajib tersebut adalah: Upaya Promosi Kesehatan, Upaya Kesehatan Lingkungan, Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta Keluarga Berencana (KB), Upaya Perbaikan Gizi, Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular, Upaya Pengobatan (Kemenkes RI, 2004). Berdasarkan kesepakatan global (Millenium Development Goals/MDGs, 2000) pada tahun 2015 diharapkan Angka Kematian Ibu menurun sebesar tiga-perempatnya dalam kurun waktu 1990-2015 dan Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Balita menurun sebesar dua-pertiga dalam kurun waktu 1990-2015. Berdasarkan hal itu Indonesia mempunyai komitmen untuk menurunkan Angka Kematian Ibu menjadi 102/100.000 kelahiran hidup (KH), Angka Kematian Bayi dari 68 menjadi 23/1.000 KH, dan Angka Kematian Balita 97 menjadi 32/1.000 KH pada tahun 2015. Penyebab langsung kematian Ibu sebesar 90% terjadi pada saat persalinan dan segera setelah persalinan (SKRT 2001). Penyebab langsung kematian Ibu adalah perdarahan (28%), eklampsia (24%) dan infeksi (11%). Penyebab tidak langsung kematian Ibu antara lain Kurang Energi Kronis (KEK) pada kehamilan (37%) dan anemia pada kehamilan (40%). Kejadian anemia pada ibu hamil ini akan meningkatkan risiko terjadinya kematian ibu dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia (Kemenkes RI, 2010). Antenatal care (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama kehamilannya dan dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan/SPK. Tenaga kesehatan yang dimaksud di atas adalah dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dokter umum, bidan dan perawat (Riskesdas, 2013). Cakupan K1 merupakan gambaran besaran ibu hamil yang melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan, untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Angka cakupan kunjungan ulang pemeriksaan ibu hamil (K4) adalah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit 4 kali dengan distribusi pemberian pelayanan minimal 1 kali pada triwulan pertama, 1 kali pada triwulan kedua, dan 2 kali pada triwulan ketiga umur kehamilan (Kemenkes RI, 2008). 2
Data dari profil kesehatan Kota Manado tahun 2012 cakupan K1 Kota Manado sebesar 95,8%, K4 91,1% dan pada tahun 2013 cakupan K1 di Kota Manado 92,7%, K4 89,6% (Profil Dinkes Kota Manado, 2013). Data yang diperoleh dari Puskesmas Teling Atas pada tahun 2013 untuk cakupan K1 96,6%, K4 88,9%. (Profil Puskesmas Teling Atas, 2013). Sedangkan, standar pelayanan minimal bidang kesehatan di kabupaten/kota menjelaskan bahwa cakupan kunjungan ibu hamil K4 adalah 95% pada tahun 2015 (Permenkes RI, 2008). Berdasarkan data di atas untuk cakupan K4 yang belum mencapai target disebabkan karena mengalami penurunan dari cakupan K1 yang mencapai 96,6% menurun pada cakupan K4 yang mencapai 88,9%, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hubungan antara pengetahuan, status pendidikan, dan status pekerjaan ibu dengan kunjungan Antenatal Care di Puskesmas Teling Atas. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, status pendidikan, dan status pekerjaan ibu dengan kunjungan antenatal care di Puskesmas Teling Atas Kecamatan Wanea Kota Manado. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional study. Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Teling Atas Kecamatan Wanea Kota Manado dari bulan Agustus-Oktober 2014 dengan populasi sebanyak 76 ibu hamil trimester III yang berkunjung ke Puskesmas Teling Atas, sedangkan sampel dalam penelitian ini diambil secara accidental sampling yaitu mengambil data melalui pembagian kuesioner kepada ibu hamil yang kebetulan berada di lokasi penelitian dan memenuhi kriteria inklusi yaitu ibu hamil yang datang kontrol kesehatan di Puskesmas Teling Atas, bersedia menjadi responden, dan usia kehamilan trimester III. Instrumen pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya yaitu kuesioner pengetahuan dan daftar isian tentang karakterisik responden dan jumlah kunjungan ANC. Pengukuran pengetahuan ibu hamil dilakukan melalui wawancara terhadap responden dengan pemberian bobot; apabila menjawab benar diberi nilai 3, kurang benar diberi nilai 2 dan apabila menjawab salah diberi nilai 1, pertanyaan terdiri dari 12 item. Untuk menentukan skor keseluruhan diperoleh nilai minimalnya 12 sedangkan nilai maksimal 36, kemudian nilai minimal ditambahkan dengan nilai maksimal dan dibagi dengan 2 maka didapatlah nilai 30 dengan skor penilaian yaitu (1) 30 termasuk kategori kurang baik, dan (2) >30 termasuk kategori baik. Pengambilan data dibagi menjadi 2 yaitu data primer dan data sekunder. Data primer terdiri dari data umum responden, pengetahuan ibu hamil serta data tentang kunjungan antenatal care yang didapat melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh melalui data profil yang berada di Puskesmas Teling Atas Kecamatan Wanea Kota Manado 3
dan Dinas Kesehatan Kota Manando. Data yang dikumpulkan selanjutnya dilakukan pengolahan melalui tahap sebagai berikut: Pemeriksaan kembali (editing), Pengkodean (coding), Proses/entry data (proccesing) dan Pembersihan data (cleaning) kemudian data dianalisa melalui persentase dan perhitungan dengan cara analisis bivariat. Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan variabel bebas dengan variabel terikat Chi-Square. Jika persyaratan uji belum memenuhi syarat karena ada sel yang nilai espektasi < 5 maka uji tersebut dilanjutkan dengan melihat nilai pada uji alternatif yaitu Fisher s Exact test pada tingkat kemaknaan 95% atau α = 0,05 dengan menggunakan bantuan program komputer. Apabila nilai ρ α maka Ho ditolak dan Ha diterima berarti ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Apabila ρ > α maka Ho diterima dan Ha ditolak berarti tidak ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. HASIL DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN PENGETAHUAN IBU Tabel 1. Distribusi menurut pengetahuan ibu Pengetahuan ibu Frekuensi Persentase tentang (n) (%) pemeriksaan Antenatal Care Baik 49 64,4 Kurang baik 27 35,6 Total 76 100 Pada tabel 1 menunjukkan bahwa pengetahuan ibu mengenai kunjungan antenatal care lebih banyak berada pada kategori baik yaitu sebanyak 49 ibu dengan persentase (64,4%) dan terdapat 27 ibu dengan persentase (35,6%) yang berpengetahuan kurang baik. B. GAMBARAN PENDIDIKAN IBU Tabel 2. Distribusi menurut pendidikan ibu Pendidikan Ibu Frekuensi (n) Persentase (%) Tinggi Rendah 64 12 84,2 15,8 Total 76 100 Pada tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar ibu berpendidikan tinggi yaitu sebanyak 64 ibu dengan persentase (84,2%), dan ibu yang berpendidikan rendah yaitu 12 ibu dengan persentase (15,8%). Kategori yang dikatakan pendidikan tinggi adalah mereka yang berpendidikan dari SMA sampai perguruan tinggi. C. GAMBARAN PEKERJAAN IBU Tabel 3. Distribusi menurut pekerjaan ibu Pekerjaan ibu Frekuensi (n) Persentase (%) Bekerja Tidak bekerja 13 63 17,1 82,9 Total 76 100 Data di atas menunjukan bahwa ibu yang memiliki pekerjaan atau bekerja sebanyak 13 ibu dengan persentase (17,1%) dan ibu yang memiliki status tidak bekerja sebanyak 63 ibu dengan persentase (82,9%), dimana dalam kategori yang dikatakan bekerja adalah mereka yang melakukan suatu kegiatan di luar rumah guna mendapatkan nafkah dan kategori yang tidak bekerja adalah mereka sebagai ibu rumah tangga. 4
D. GAMBARAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE Hasil penelitian menunjukkan bahwa diketahui ibu hamil trimester III di Puskesmas Teling Atas sebagian besar sudah teratur dalam memeriksakan kehamilan, 48 ibu yang melakukan kunjungan antenatal care secara teratur dengan persentase (63,1%), dan 28 ibu yang melakukan kunjungan antenatal care secara tidak teratur dengan persentase (36,9%). E. Hubungan antara Pengetahuan dengan Kunjungan Antenatal Care di Puskesmas Teling Atas Kecamatan Wanea Kota Manado Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 49 ibu dengan pengetahuan baik, ibu yang melakukan kunjungan antenatal care secara teratur sebanyak 37 ibu (77,1%) dan ibu yang melakukan kunjungan antenatal care tidak teratur yaitu 12 ibu (42,9%), sedangkan dari 27 Ibu yang memiliki pengetahuan kurang, ibu yang melakukan kunjungan antenatal care secara teratur sebanyak 11 ibu (22,9%) dan ibu yang melakukan kunjungan antenatal care tidak teratur yaitu 16 ibu (57,1%). Berdasarkan hasil analisis Chi-Square pada tingkat kemaknaan 95% dan nilai α atau tingkat kesalahan = 0,05 diperoleh p-value sebesar 0,003. Jika p-value lebih kecil daripada nilai α artinya, Ho ditolak atau ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan kunjungan antenatal care di Puskesmas Teling Atas Kecamatan Wanea Kota Manado. Hal ini didukung dengan penelitian Febyanti dan Susilawati (2012) bahwa sebagian besar 44 ibu (95,6%) patuh dalam melakukan pemeriksaan kehamilan, dan hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil trimester III tentang pentingnya ANC dengan perilaku kunjungan antenatal. F. Hubungan antara Status Pendidikan Ibu dengan Kunjungan Antenatal Care di Puskesmas Teling Atas Kecamatan Wanea Kota Manado Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan hasil analisis hubungan antara pendidikan ibu dengan kunjungan antenatal care diperoleh bahwa ibu yang berpendidikan tinggi melakukan kunjungan antenatal care secara teratur sebanyak 44 ibu dengan persentase (91,7%) dan ibu yang melakukan kunjungan antenatal care secara tidak teratur sebanyak 20 ibu dengan persentase (71,4%), sedangkan ibu yang berpendidikan rendah melakukan kunjungan antenatal care secara teratur sebanyak 4 ibu dengan persentase (8,3%) dan ibu yang melakukan kunjungan antenatal care secara tidak teratur sebanyak 8 ibu dengan persentase (28,6%). Dari hasil statistik dengan menggunakan uji Fisher Exact diperoleh nilai p-value sebesar 0,026 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara status pendidikan ibu dengan kunjungan antenatal care di Puskesmas Teling Atas Kecamatan Wanea Kota Manado. Penelitian ini didukung oleh penelitian dari Su ong (2013) menunjukkan hubungan antara pendidikan ibu hamil dengan kunjungan antenatal care 5
sebanyak 70,4% ibu berpendidikan tinggi melakukan kunjungan antenatal care secara lengkap. Menurut (Rohan dan Siyoto, 2013) bahwa tingkat pendidikan sangat mempengaruhi seseorang untuk bertindak dan mencari penyebab serta solusi dalam hidupnya. Orang yang berpendidikan tinggi biasanya akan bertindak lebih rasional. Oleh karena itu orang yang berpendidikan akan lebih mudah memerima gagasan baru. G. Hubungan antara Status Pekerjaan Ibu dengan Kunjungan Antenatal Care di Puskesmas Teling Atas Kecamatan Wanea Kota Manado Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 13 ibu yang bekerja, sebanyak 9 ibu (18,8%) yang melakukan kunjungan antenatal care secara teratur dan yang tidak teratur dalam melakukan pemeriksaan kehamilan yaitu 4 ibu (14,3%), sedangkan dari 63 ibu tidak bekerja, terdapat 39 ibu (81,3%) yang melakukan kunjungan antenatal care secara teratur dan tidak teratur dalam kunjungan antenatal care yaitu 24 ibu (85,7%). Berdasarkan hasil analisis Fisher Exact diperoleh p-value sebesar 0,757. Jika nilai p- value lebih besar daripada nilai α artinya Ho diterima atau tidak ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan kunjungan antenatal care. Hal tersebut dikarenakan hampir sebagian besar ibu yang tidak bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga sehingga mereka memiliki banyak waktu luang untuk melakukan kunjungan antenatal care. Penelitian yang dilakukan oleh Destria (2010) hasil analisis dengan menggunakan uji fisher exact didapatkan tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan tingkat pemahaman ibu hamil terhadap pesan antenatal care yang terdapat di dalam buku KIA, dari hasil penelitian terhadap ibu hamil didapatkan bahwa 76,7% ibu hamil menyatakan tidak bekerja di luar rumah. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Sebagian besar ibu sudah memiliki pengetahuan yang baik tentang kunjungan antenatal care sebanyak 64,4%. 2. Sebagian besar ibu memiliki pendidikan yang tinggi sebanyak 84,2%. 3. Sebagian besar ibu adalah ibu rumah tangga atau tidak bekerja sebanyak 82,9%. 4. Sebagian besar ibu melakukan kunjungan antenatal care secara teratur sebanyak 63,1%. 5. Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan kunjungan antenatal care (pvalue = 0,003). 6. Terdapat hubungan antara pendidikan ibu dengan kunjungan antenatal care (p-value = 0,026). 7. Tidak terdapat hubungan antara pekerjaan ibu dengan kunjungan antenatal care (pvalue = 0,757). Saran 1. Bagi Ibu Hamil Ibu yang sudah mengetahui kalau sedang hamil, segera pergi memeriksakan kandungan untuk kesehatan ibu dan bayi 6
kepada petugas kesehatan, agar bisa menurunkan resiko besar saat melahirkan dan harus secara teratur memeriksakan kehamilan sesuai dengan anjuran yang diberikan oleh petugas kesehatan. 2. Bagi Puskesmas Lebih ditingkatkan penyuluhan-penyuluhan mengenai keteraturan pemeriksaan antenatal care di wilayah kerjanya agar ibu-ibu mengetahui pentingnya keteraturan kunjungan antenatal care sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi saat melahirkan. DAFTAR PUSTAKA. Destria, D. 2010. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat Pemahaman Ibu Hamil Terhadap Pesan Antenatal Care yang Terdapat Di Dalam Buku Kia. (Online) http://eprints.undip.ac.id diakses tanggal 1 Oktober 2014. Febyanti dan Susilawati. 2012. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Antenatal Care Terhadap Perilaku Kunjungan Kehamilan. Jurnal Keperawatan Soedirman, Vol. 7 No. 3, November 2012. Hal. 153-154. Kemenkes RI. 2004. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128 Tahun 2004, tentang Kebijakan Dasar Puskesmas. Jakarta. Kemenkes. 2010. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu. Jakarta. Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828/MENKES/SK/IX/2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Di Kabupaten/Kota. 2008. Jakarta: Depkes RI. Notoadmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Profil Dinas Kesehatan Kota Manado Tahun 2013. Profil Puskesmas Teling Atas Tahun 2013 Kecamatan Wanea Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara. Rohan dan Siyoto, H, S. 2013. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Nuha Medika. Su ong, R, A. 2013. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal Care di Puskesmas Mongolato Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo. (Online) http://eprints.ung.ac.id diakses tanggal 7 Oktober 2014. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 7