IV.B.14. Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

dokumen-dokumen yang mirip
IV.B.14. Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

IV.B.14.Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

14. URUSAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DI KABUPATEN MALANG. BAB I KETENTUAN UMUM

WALIKOTA PEKALONGAN, PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SOPPENG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SOPPENG NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI TORAJA UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

3. Meningkatnya Partisipasi Masyarakat terhadap Program keluarga Berencana yang responsive gender

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

NAMA SKPD : BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

WALI KOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA CIREBON NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DI KOTA CIREBON

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN KABUPATEN KOTABARU

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER KABUPATEN SINJAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI,

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 118 TAHUN 2015

WALIKOTA PROBOLINGGO

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

" {{rr> WALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN TAHUN2015 TENTANG

KESEPAHAMAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

Dra. Hj. Marhamah, MSi Biro Pemberdayaan Perempuan, Anak dan KB Setdaprovsu Tahun 2016

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Pe

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 119 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 26 Tahun 2016 Seri E Nomor 18 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

GUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN GUBERNUR PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR : 62 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA PAREPARE NOMOR 5 TAHUN

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58 Tambahan Le

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DIDAERAH

BUPATI SIAK PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA PENGARUSUTAMAAN GENDER

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 1 TAHUN 2014

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SERANG PROVINSI BANTEN

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1604, 2014 BNPB. Penanggulangan. Bencana. Gender. Pengarusutamaan.

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

2013, No Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Nasional; 3. Peraturan Menteri Pertahanan Nom

Tabel IV.B.12.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Ketenagakerjaan tahun 2010

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DI DAERAH

KERANGKA ACUAN PELATIHAN PENYUSUNAN PPRG DENGAN SISTEM PROBA TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 07 TAHUN 2014 TENTANG

PERJANJIAN KINERJA KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015

PERATURAN WALIKOTA SABANG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER DALAM PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

Tujuan program ini untuk meningkatkan kelancaran pelayanan administrasi perkantoran dan aparatur. Kegiatan pokok yang dilakukan antara lain:

PERATURAN MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

DAFTAR ISI. 1. Rencana Program Dan Kegiatan SKPD Kabupaten Sijunjung Tahun 2015 Pembiayaan APBD Kabupaten Sijunjung.

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KUALITAS HIDUP PEREMPUAN

Peningkatan Kualitas dan Peran Perempuan, serta Kesetaraan Gender

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2017

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 1 SERI E

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG

IV.B.16. Urusan Wajib Perhubungan

KERANGKA ACUAN TRAINING OF TRAINER (TOT) PPRG BAGI PERENCANA OPD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

RENCANA AKSI DAERAH PENGARUSUTAMAAN GENDER KOTA SOLOK TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SOLOK,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR : 10 TAHUN 2005 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V TABEL 5.1 RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF KEBUTUHAN PENDANAAN BPPKB PROVINSI JAWA TIMUR

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Tahun Anggaran 2016

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 53 TAHUN

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER (PPRG)

Penjabaran dari urusan Kependudukan dan Catatan Sipil kami uraikan sebagai berikut :

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

V. Paket Pekerjaan dan Jadwal Pelaksanaan :

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK: SERTA TANTANGAN TAHUN 2019

1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan;

Transkripsi:

14. URUSAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Pembangunan urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan pembangunan yang dapat dinikmati oleh seluruh penduduk Indonesia tanpa membedakan jenis kelamin, laki-laki, perempuan, anak-anak maupun orangtua secara adil, efektif dan akuntabel. Selaras dengan hal tersebut, arah kebijakan RPJMD Kabupaten Wonosobo tahun 2010-2015 urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak antara lain untuk peningkatan kapasitas kelembagaan pengarusutamaan gender (PUG) dan pemberdayaan perempuan melalui penerapan strategi PUG, termasuk mengintegrasikan perspektif gender ke dalam siklus perencanaan dan penganggaran, menjamin perlindungan hak perempuan dan anak. Pembangunan urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak masih dihadapkan pada beberapa permasalahan antara lain : (1) belum optimalnya kualitas hidup dan peran perempuan (2) masih terjadinya kesenjangan gender dalam hal aksesibilitas, manfaat, kontrol dan partisipasi pembangunan, terutama dalam bidang politik dan ekonomi, (3) masih tingginya tindak kekerasan dan diskriminasi terhadap perempuan dan anak, (4) belum efektifnya kelembagaan, pelayanan, jaringan Pengurusutamaan Gender (PUG) dan Pengarusutamaan Anak (PUHA) serta (5) belum optimalnya pemenuhan hak-hak anak. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka kebijakan dalam urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Wonosobo tahun 2011 diantaranya yaitu mewujudkan kebijakan responsif gender dalam berbagai bidang pembangunan, peningkatan pemahaman pengarusutaamaan gender pada semua unit kerja/instansi, pengembangan model pembangunan berperspektif gender di berbagai bidang pembangunan serta peningkatan partisipasi masyarakat, organisasi masyarakat dan organisasi perempuan dalam pengarusutamaan gender. a. PROGRAM DAN KEGIATAN Sejalan dengan arah kebijakan pembangunan tersebut pada tahun 2011 telah dilaksanakan berbagai program dan kegiatan dalam upaya untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan peran perempuan serta kesejahteraan dan perlindungan anak. Untuk melaksanakan program dan kegiatan tersebut, melalui Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun 2011 telah dialokasikan anggaran sebesar Rp. 687.500.000 atau sebesar 0,07% dari total APBD Tahun 2011 yang berjumlah Rp. 1.014.666.738.473 dari alokasi tersebut terealisasi sebesar Rp. 686.495.861 atau sebesar 99,85%. Anggaran tersebut digunakan untuk fasilitasi pengembangan kelembagaan PUG dan anak, pengembangan P2TP2A dan perlindungan anak, penguatan kapasitas tim penggerak PUG di tingkat kecamatan dan desa, update data, Bintek dan pelatihan ARG serta untuk kegiatan PKK di kecamatan dan kelurahan. Adapun rincian dan realisasi anggaran untuk urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dapat dilihat pada tabel berikut : LKPJ 2011 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 128

Tabel IV.B.14.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tahun 2011 No Program Alokasi (Rupiah) Realisasi (Rupiah) A. BELANJA LANGSUNG 567.500.000 566.495.861 1 Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak 90.000.000 89.706.000 2 Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan 62.500.000 62.500.000,00 3 Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam 415.000.000 414.289.861 pembangunan B. BELANJA TIDAK LANGSUNG 120.000.000 120.000.000 1 Belanja Pegawai - - 2 Belanja Bantuan 120.000.000 120.000.000 3 Belanja Hibah - - Total 687.500.000 686.495.861 Sumber : APBD Kabupaten Wonosobo 2011 (diolah) b. REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak Program ini diarahkan untuk memperkuat kelembagaan dan jaringan Pengarusutamaan Gender (PUG) dan anak (PUHA) di segala bidang pembangunan. Kegiatan yang telah dilakukan antara lain yaitu peningkatan kapasitas bagi pokja PUG Kabupaten melalui rapat koordinasi untuk meningkatkan pemahaman dan kesepahaman pelaksanaan PUG di Kabupaten Wonosobo. Ditingkat Kecamatan dan desa juga dilaksanakan fasilitasi bagi tim PUG Kecamatan dan Desa melalui sosialisasi, pembentukan dan pelatihan gender vocal point, pembentukan Kelompok Kerja PUG dan pendampingan PUG di tingkat kecamatan dan desa. Akselerasi pelaksanaan PUG dilakukan juga melalui penyusunan perencanaan dan penganggaran yang responsif gender, Implementasinya dilakukan melalui Bimbingan Teknik Anggaran Responsif Gender bagi SKPD se Kabupaten Wonosobo yang diikuti oleh perencana dan gender vokal point dimasing-masing SKPD. Evaluasi terhadap pelaksanaan PUG di Kabupaten Wonosobo dilakukan melalui analisis data pilah gender sehingga ketersediaan data pilah gender pada masing-masing SKPD sangat diperlukan. Upaya untuk mendorong SKPD menyusun dan memiliki data pilah gender terus diupayakan agar dapat dilakukan pengumpulan, pengolahan dan analisis data untuk selanjutnya dipublikasikan melalui Web SIGA (Sistem Informasi Gender dan Anak) pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Keberadaan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan (P2TP2A) dan Perlindungan Anak terus diupayakan oleh pemerintah Kabupaten Wonosobo mengingat kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Wonosobo masih cukup tinggi. Fasilitasi terhadap lembaga ini dimaksudkan untuk memberikan perlindungan kepada perempuan dan anak dari perilaku yang mengarah pada Kekerasan Berbasis LKPJ 2011 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 129

Gender (KBG) dan anak melalui upaya pendampingan dan penyelesaian kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Adapun data kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak tersaji pada tabel IV.B.14.2. Tabel IV.B.14.2 Data Kekerasan terhadap Perempuan Jumlah Kasus Tahun 2010 2011 1 Kekerasan terhadap perempuan 208 234 2 Kekerasan yang difasilitasi penyelesaiannya 208 234 3 Kekerasan yang sudah selesai ditangani 185 152 4 Kekerasan yang masih dalam proses penyelesaiannya 22 53 5 Kekerasan yang belum tertangani 1 29 Sumber : Bagian PP dan PA Tabel IV.B.14.3 Data Kekerasan terhadap Anak Jumlah Kasus Tahun 2010 2011 1 Kekerasan terhadap anak 66 140 2 Kekerasan yang difasilitasi penyelesaiannya 66 140 3 Kekerasan yang sudah selesai ditangani 55 91 4 Kekerasan yang masih dalam proses 10 32 penyelesaiannya 5 Kekerasan yang belum tertangani 1 17 Sumber : Bagian PP dan PA Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup, peran dan kedudukan perempuan dalam berbagai aspek pembangunan serta meningkatkan perlindungan perempuan terhadap berbagai tindak kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi. Kegiatan yang telah dilakukan antara lain yaitu pelatihan bagi pelatih (TOT) SDM pelayanan dan pendampingan korban KDRT, kampanye perlindungan anak dalam rangka Hari Kartini, hari Anak nasional dan Hari Ibu. Peningkatan kualitas hidup perempuan diupayakan melalui pelaksanaan program Gerakan Sayang Ibu dan Bayi (GSIB) mulai dari tingkat desa dan Kecamatan. GSIB dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan bayi melalui pemberdayaan stakeholder ditingkat desa baik aparat desa, tenaga medis (bidan desa) masyarakat dan keluarga dalam upaya memberikan perhatian lebih kepada kesehatan ibu hamil, melahirkan dan bayi. GSIB tahun 2011 difokuskan di desa Bogoran kecamatan Sapuran yang ditunjuk sebagai desa Model GSIB tahun 2011. Dengan didukung semua elemen masyarakat pada tahun 2011 Kecamatan Sapuran berhasil meraih juara I lomba Kecamatan Sayang Ibu dan Bayi (KSIB) tingkat Propinsi Jawa Tengah. LKPJ 2011 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 130

Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan Peningkatan peran serta perempuan dalam pembangunan dilakukan melalui fasilitasi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Tim Penggerak PKK Kecamatan dan Kelurahan se Kabupaten Wonosobo. Disamping itu juga dicanangkan gerakan terpadu P2MBG (Program Pemberdayaan Masyarakt Berbasis Gender) yang dilaksanakan di Desa Sendangsari Kecamatan Garung. Gerakan ini merupakan gerakan untuk meningkatkan keterlibatan/partisipasi masyarakat baik laki-laki maupun perempuan dalam pembangunan di desa baik dalam tahapan perencanan, pelaksanaan dan pengawasan serta evaluasi sehingga dalam tiap proses pembangunan memperhatikan kebutuhan, partisipasi, manfaat bagi masyarakt baik perempuan maupun laki-laki. Capaian Kinerja Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Capaian kinerja dalam urusan pemberdayaan permpuan dan Pelindungan anak dapat dilihat dari berbagai bidang pembangunan. Di bidang ekonomi, jumlah pekerja perempuan pada tahun 2011 cukup mengalami peningkatan dari 6.323 orang menjadi 7.452 orang atau meningkat 17,86% dengan rasio jumlah perempuan di lembaga pemerintah 4.048 (54,32%) dan jumlah perempuan yang bekerja di lembaga swasta 3.404 (45,68%). Peningkatan jumlah pekerja perempuan ini diharapkan mampu meningkatkan penghasilan keluarga sehingga kesejahteraan perempuan juga meningkat. Meskipun mengalami peningkatan jumlah pekerja perempuan tetapi jika dilihat dari rata-rata upah antara laki-laki dan perempuan masih terjadi kesenjangan dimana upah rata-rata laki-laki Rp. 951.444,00 sedangkan perempuan Rp. 653.744,00 (sumber: BPS, Survey Angkatan Kerja Nasional Agustus 2011 diolah Pusdatinaker) Di bidang politik, partisipasi perempuan di lembaga legislatif (DPRD) tahun 2011 masih dibawah 30% yaitu sebesar 6,67%. Rendahnya keterwakilan Partisipasi perempuan di bidang politik yang ditunjukkan dari keterwakilan di lembaga legislatif disebabkan berbagai faktor diantaranya masih adanya pandangan gender yang mensubordinasi perempuan, anggapan bahwa perempuan irrasional dan emosional yang menyebabkan perempuan dianggap tidak layak memimpin sehingga perempuan ditempatkan di posisi yang kurang strategis. Di bidang kesehatan, dapat dilihat dari Angka Harapan Hidup perempuan sebesar 72,02 tahun lebih tinggi dari laki laki sebesar 66,07 tahun. Di bidang pendidikan, dapat dilihat dari Angka melek huruf perempuan sebesar 86,81 %, lebih rendah dari laki-laki sebesar 93,59 %, Rata-rata lama sekolah perempuan 5,87 tahun, lebih rendah dari laki-laki sebesar 6,63 tahun. Sumbangan pendapatan perempuan 22,41 % lebih rendah dari lakilaki sebesar 77,59 % (Sumber : Kemeterian Pemberdayaan Perempuan-BPS, 2010). Dalam kaitannya dengan hak atas identitas anak pada tahun 2011 anak yang telah memiliki akte kelahiran sejumlah 256.415 anak (Sumber : Disdukcapil, 2011).Adapun capaian kinerja urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tahun 2011 berdasarkan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKKPD) dapat dilihat pada beberapa indikator sebagai berikut : LKPJ 2011 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 131

Tabel IV.B.14.4 Capaian Kinerja Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Berdasarkan Indikator Kinerja Kunci (IKK) Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Indikator Kinerja Berdasarkan EKPPD 1 Partisipasi Pekerja Perempuan di Lembaga Pemerintah (Σ Pekerja Perempuan di Lembaga Pemerintah) / (Σ Pekerja Perempuan) x 100% 2 Angka Melek huruf Perempuan Usia 15 tahun ke atas (Σ anak perempuan usia >15 tahun yang melek huruf / (Σ jumlah anak perempuan usia >15 tahun) x 100% 3 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja perempuan (Σ Angkatan kerja perempuan) / (Σ Penduduk usia kerja perempuan) x 100% Sumber: Bagian PP & PA, Pusdatinaker Capaian Kinerja 2010 2011 (%) (%) 62.31 4.048 ------ x 100% 7.452 =54.32% 94.46 531.829 --------/x100% 532.309 = 99,91% 58.59 ----------x100% 159.073 =...% Dibidang Pemberdayaan Perempuan, Kabupaten Wonosobo tidak pernah lepas dari prestasi yang berhasil diraih, pada tahun 2011 Kabupaten Wonosobo memperoleh penghargaan yaitu Parahita Ekapraya Tingkat Madya dan Juara I tingkat Provinsi Jawa Tengah untuk Pengelolaan Program Kecamatan Sayang Ibu dan Bayi. c. Permasalahan dan Solusi Penyelenggaraan dalam urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tahun 2011 masih dihadapkan pada beberapa permasalahan diantaranya: Strategi Pengarusutamaan Gender (PUG) dan Pengaurusutamaan Anak (PUHA) dalam pembangunan belum dipahami dan diimplementasikan secara utuh oleh pemangku kepentingan Kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender dan anak masih lemah Masih adanya kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Solusi permasalahan urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak diantaranya: Penguatan kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan pengarusutamaan anak melalui sosialisasi, advokasi dan pembinaan terhadap Pokja PUG di Kabupaten, Kecamatan dan Desa. Koordinasi lintas SKPD dalam penyusunan perencanan dan penggaran yang responsif gender. Mengintegrasikan program dan kebijakan responsif gender dalam seluruh bidang pembangunan melalui fasilitasi pelatihan dan penerapan model pembangunan yang responsif gender. Sosialisasi dan advokasi terkait dengan hak anak. LKPJ 2011 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 132