KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PEMERINTAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2014 I. Ruang lingkup pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak meliputi antara lain : Pelaksanaan pengarusutamaan gender Peningkatan kapasitas kelembagaan PUG/Anak Pemberdayaan perempuan dan Perlindungan Perempuan Kelompok Rentan Penyelenggaraan Pemenuhan Hak Anak II. Strategi pelaksanaan pembangunan pemberdayaan perempuan dan III. IV. perlindungan anak Penyerasian hukum dan peraturan perundang-undangan Penguatan kelembagaan PUG dan anak Penguatan jejaring kelembagaan Peningkatkan koordinasi dan kemitraan Penyelenggaraan Urusan Wajib Pemerintahan di Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam rangka mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender, Kesejahteraan/Perlindungan Perempuan dan Anak, Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan perempuan kelompok rentan, serta pemenuhan hak anak dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Untuk melaksanakan urusan wajib Pemerintahan di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, di Pemerintah Kabupaten Malang telah membentuk Organisasi Perangkat Daerah yang secara khusus menangani Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang mempunyai tugas dan tanggungjawab : 1. pengumpulan, pengelolaan dan pengendalian data yang berbentuk data base serta analisis data untuk penyusunan program/kegiatan; 2. perencanaan strategis bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; 3. perumusan kebijakan teknis bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; 4. pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; 5. penyelenggaraan dan pelaksanaan kerjasama dengan kelompok masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat, Perguruan Tinggi dan Lembaga lainnya dibidang Pengarusutamaan Gender, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
6. pengkoordinasian, integrasi dan sinkronisasi program/kegiatan bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; 7. penyelenggaraan dan pengawasan standar pelayanan minimal yang wajib dilaksanakan bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; 8. pelaksanaan program atau kegiatan peningkatan kualitas hidup perempuan dan mendorong kemajuan kelembagaan perempuan serta Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK); 9. penyelenggaraan pengembangan partisipasi perempuan; 10. penyelenggaraan fasilitasi terhadap perempuan dan anak yang menjadi korban tindak kekerasan; 11. penyelenggaraan urusan ketatausahaan pada Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; 12. pelaksanaan strategi Pengarusutamaan Gender untuk mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender; 13. penyelenggaraan koordinasi dan pengembangan jejaring kerja (networking) kelembagaan Pengarusutamaan Gender Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; 14. penyelenggaraan penyuluhan, sosialisasi, advokasi dan pelatihan pengarusutamaan gender ; 15. Penyelenggaraan ketersediaan data terpilah menurut jenis kelamin, dan inventarisasi lembaga/organisasi pemerhati perempuan dan anak; 16. pelaksanaan sarasehan/forum komunikasi/workshop antar lembaga/organisasi dan Instansi terkait bidang Pengarusutamaan Gender, Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak; 17. pelaksanaan pemantauan, monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program/kegiatan Pengarusutamaan Gender, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. V. Untuk melaksanakan pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak didasarkan pada : Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan; Undang Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Undang Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindun gan Anak. Undang Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Undang Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Perlindungan Saksi dan Korban
Undang Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang. Undang Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi Undang Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial Undang Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Undang Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 15 tahun 2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (PUG) di Daerah Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan Nomor 1 tahun 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan Nomor 2 tahun 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Perlindungan Perempuan Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan Nomor 3 tahun 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Perlindungan Anak Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan Nomor 4 tahun 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Peran Serta Lembaga Masyarakat di bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 6 tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Data Gender dan Anak Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan Nomor 1 tahun 2009 tentang Standar Pelayanan Minimal bagi saksi dan korban tindak pidana perdagangan orang di Kabupaten / Kota Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 1 tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal bidang Layanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak korban kekerasan Peraturan Menteri Pemberdayaaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 11 tahun 2011 tentang Kebijakan Pengembangan Kabupaten Layak Anak Peraturan Daerah Nomor 13 tahun 2008 tentang Kesehatan Ibu Bayi Baru Lahir dan Anak ( KIBLLA ); Peraturan Daerah Nomor 14 tahun 2008 tentang HIV dan AIDS; Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2009 tentang Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan
VI. Peraturan Daerah Nomor 2 tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Adinistrasi Kependudukan; Peraturan Daerah Nomor 7 tahun 2009 tentang Sistem Penyelenggaraan Pendidikan; Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2011 tentang Penanggulangan Bencana; Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2013 tentang Penyelenggaran Pemenuhan Hak Anak; Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2013 tentang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Perempuan Kelompok Rentan. Peraturan Bupati Malang No. 8 Tahun 2011 tentang Susunan dan Tata Kerja P2TP2A Peraturan Bupati Malang Nomor 19 tahun 2011 tentang Standar Pelayanan Minimal bidang Layanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak korban kekerasan Peraturan Bupati Malang Nomor 15 Tahun 2012 tentang Kebijakan Kabupaten Malang Layak Anak Peraturan Bupati Malang Nomor 33 tahun 2012 tentang Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender Peraturan Bupati Malang Nomor 34 tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Penganggaran Responsif Gender; Untuk mewujudkan pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak langkah langkah yang terus diupayakan antara lain sebagai berikut : A. Aspek Kelembagaan 1. Penguatan kelembagaan: Gugus Tugas Kota Layak Anak (Surat Keputusan Bupati Malang Nomor:180/489/KEP/421.013/2011); Kelompok Kerja Pengarusutamaan Gender (Surat Keputusan Bupati Malang Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Forum Anak Kabupaten Malang Gugus Tugas pencegahan dan penanggulangan tindak pidana perdagangan orang (SK Bupati Malang No.180/291/KEP/421.011/2009) Peningkatan sarana dan prasarana yang mendukung operasional shelter; 2. Mengejawantahkan dengan mempedomani berbagai peraturan yang terkait Pengarusutamaan Gender;
3. Meningkatkan kualitas bahan bahan Advokasi dan Komunikasi,Informasi dan Edukasi (KIE) antara lain : Website, leaflet, poster, buku, kalender, eks banner, baliho. 4. Menyusun buku data terpilah gender dan anak setiap tahunnya. 5. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga pemerhati perempuan dan anak. B. Aspek Pemberdayaan Meningkatkan kemampuan kinerja Pemerintah Daerah melalui peningkatan kualitas sumber daya aparatur dan manusia dalam pelaksanaan pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak ( Peningkatan kapasitas Anggota: Gender Focal Point, Pokja PUG, Gugus tugas KLA, tenaga konselor, kader: Kesehatan, posyandu, GSI, PPKBD, Lansia, pengurus forum anak,dan kader masyarakat peduli perempuan dan anak ). Mengefektifkan peran tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat untuk menciptakan lingkungan sosial yang kondusif bagi pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Memanfaatkan dan mengefektifkan peran Perguruan Tinggi terutama PSW,PSG, PPGK maupun lembaga masyarakat peduli perempuan dan anak dalam Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan perempuan untuk berperan aktif dalam mekanisme perencanaan tingkat desa dan membangun mekanisme perencanaan khusus perempuan sejalan dengan mekanisme program yang menjadi mainstreamnya. Perlindungan perempuan kelompok rentan ( perempuan lanjut usia, perempuan penyandang disabilitas, perempuan tuna wisma, perempuan pekerja rumahan, perempuan pekerja rumahan, perempuan pekerja rumah tangga, perempuan kepala keluarga, perempuan tenaga kerja indonesia, perempuan mantan warga binaan lembaga permasyarakatan, perempuan korban bencana, dan perempuan pekerja seks komersial) Meningkatkan peran dunia usaha di dalam mendukung program program tumbuh kembang anak dan pemberdayaan ekonomi perempuan melalui kemitraan usaha Menciptakan kemandirian, daya saing, dalam rangka memberdayakan ekonomi perempuan melalui Bimbingan Managemen Usaha, Peningkatan Pelatihan Keterampilan pada Kelompok Perempuan potensial