BAB I PENDAHULUAN. yang mana perbankan sudah menjadi tempat atau acuan seseorang dalam

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN

PENDAHULUAN. seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain (Amin, 2012). Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

BAB I PENDAHULUAN. sementara investor pasar modal merupakan lahan untuk menginvestasikan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai indikator utama perekonomian (leading indicator of economy) mengurangi beban negara (Samsul, 2006: 43).

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyaknya bermunculan perusahaan go publik membuat. Pada era globalisasi ini, peranan pasar modal (capital market) sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN Hubungan Nilai Tukar Riil dengan Indeks Harga Saham Gabungan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi negara tersebut. Semakin baik tingkat perekonomian suatu negara, maka

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Di era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. karena pendanaan melakukan usaha dalam mendapatkan dana. Dana untuk sebuah

BAB I PENDAHULUAN. makro adalah pandangan bahwa sistem pasar bebas tidak dapat mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan dana untuk membiayai berbagai proyeknya. Dalam hal ini, pasar

BAB I PENDAHULUAN. pasang surut perekonomian suatu negara. Lembaga keuangan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. penawaran asset keuangan jangka panjang (Long-term financial asset).

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut Indeks harga saham. Untuk mengetahui bagaimana kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ke sektor-sektor yang produktif. Pembiayaan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. Arus globalisasi dan era pasar bebas akan menimbulkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini, pelaku bisnis di Indonesia seakan

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut, atau pada saat yang sama, investasi portofolio di bursa

PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. beredar juga mempengaruhi perekonomian. Dengan berkurangnya jumlah yang. mengganggu aktivitas perekonomian nasional.

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi ini, negara-negara besar telah menaruh perhatian besar terhadap

I. PENDAHULUAN. bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat menjual hak

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap Indeks Saham Syariah

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DAN INFLASI TERHADAP HARGA SAHAM PT. BANK MANDIRI TBK. PERIODE Jurusan Manajemen ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. di masa yang akan datang (Tandelilin, 2000). Kegiatan investasi adalah

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak krisis ekonomi menghantam Indonesia pada pertengahan

BAB I PENDAHULUAN. bursa saham (stock market) adalah mekanisme surat surat berharga yang

BAB I PENDAHULUAN. melebihi batas maksimum yang diindikasikan dengan tingginya debt to equity

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode waktu yang tertentu. Adanya aktiva produktif

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana pembentukan modal dan alokasi

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal tempat diperjual belikannya keuangan jangka panjang seperti

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,

BAB I PENDAHULUAN. pikuknya kehidupan globalisasi, tentu saja tidak bijaksana membiarkan harta

BAB I PENDAHULUAN. umumnya lebih dari 1 (satu) tahun (Samsul 2006: 43). Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, arah dan besarnya pergerakan pasar modal menjadi topik yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Wirsono, 2007:17) (Husnan, 2003 : 157).

Pengaruh Inflasi dan Suku Bunga SBI terhadap ISHG Di Bursa Efek Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. bahkan pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. dari kegiatan tersebut dan juga mengharapkan dana yang diinvestasikan akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (KOJA Container Terminal :2008)

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadi pemicu yang kuat bagi manajemen perusahaan untuk. membutuhkan pendanaan dalam jumlah yang sangat besar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian. Penelitian penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Langkah awal perkembangan transaksi saham syariah pada pasar modal

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Bentuk instrumen di pasar

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaruh nilai tukar rupiah

BAB I PENDAHULUAN. atau investor.kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Investasi melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan langkah awal kegiatan produksi dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham

BAB I PENDAHULUAN. seluruh penghasilan saat ini, maka dia dihadapkan pada keputusan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. uang dan pengaruhnya terhadap aset investasi. penghasilan dan atau peningkatan nilai investasi (Husnan, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN l.l. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan atau laba. Laba tersebut merupakan salah satu sumber daya perusahaan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. belahan dunia lainnya. Pasar modal memiliki peran besar dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. atau emiten). Dengan adanya pasar modal, pihak yang memiliki kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal karena memiliki peranan strategis bagi penguatan ketahanan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa-masa yang akan datang (Sunariyah, 2003:4). Dalam

DWI NURDIYANTO B

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB I PENDAHULUAN. dalam sistem keuangan dan perekonomian suatu negara, Sirait dan D. Siagian

BAB I PENDAHULUAN. kali perusahaan tidak bisa memenuhi kebutuhan bisnisnya hanya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. yang dikonsumsinya atau mengkonsumsi semua apa yang diproduksinya.

I. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu daya tarik bagi para investor karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalam penggerakan dana guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. yang diukur oleh pertambahan Produk Domestik Bruto (PDB). Tahun 1998

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai perantara untuk mempertemukan pemodal (investor) dengan perusahaanperusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keputusan investasi yang sebelumnya sudah dilakukan diantaranya sebagai berikut

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kegiatan bisnis dengan aturan-aturan yang dibuat. Sebuah negara

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan ini mendorong para pelaku bisnis untuk mencari solusi yang lebih baik

BAB 1 PENDAHULUAN. kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah

BAB I PENDAHULUAN. Efek Indonesia maupun yang belum terdaftar, yang sudah go public. maupun yang belum go public sangat membutuhkan pasar keuangan

BAB V PEMBAHASAN. a. Pengaruh Simultan Variabel Makroekonomi terhadap IHSG

BAB V PEMBAHASAAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal dapat dijadikan tolak ukur dari perekonomian negara (Lawrence, 2013). Pasar

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat memperoleh dana dengan menerbitkan saham dan dijual dipasar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah tempat bertemunya antara pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. daya alam, tetapi juga sumber daya berupa dana yang tidak sedikit jumlahnya. Pemerintah akan

BAB 1 PENDAHULUAN. negara yaitu nilai tukar (exchange rate) atau yang biasa dikenal dengan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di masa sekarang namanya perbankan sudah tidak asing bagi masyarakat, yang mana perbankan sudah menjadi tempat atau acuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan, baik dalam kebutuhan mencari pinjaman ataupun kebutuhan penyimpanan uang. Akan tetapi Perbankan Indonesia ahir-ahir ini sedang mengalami banyak masalah yang mana hal tersebut sangat mempengaruhi para nasabahnya, selain itu juga mempengaruhi kinerja perusahaan serta dapat mengganggu dalam beroperasi, baik masalah dari internal bank maupun eksternalnya. Salah satunya yaitu penipuan yang dilakukan para karyawan bank sendiri, seperti yang disiarkan oleh kebanyakan tv swasta beberapa bulan yang lalu terkait seorang hacker yang bisa mengambil uang para nasabah hanya dengan mengetahui nomor rekening, dan banyak kasus lain yang menyangkut perbankan di Indonesia. Selain masalah perbankan ada pula Globalisasi yang telah membawa pengaruh besar terhadap perekonomian Indonesia, hal tersebut menjadikan semakin terpuruknya para wirausaha lokal yang hanya mampu menjual atau memasarkan barang produksi di kawasan lokal. Adanya globalisasi memudahkan para produsen negara lain masuk dan menyerang atau menggeser produsen lokal dalam bersaing untuk mendapatkan tanggapan dari para konsumen. Kebanyakan produsen luar tersebut mampu menyediakan produk yang sepadan produk lokal dengan harga yang lebih murah dari produk dalam negeri. 1

2 Pengaruh lain yang di timbulkan oleh globalisasi yaitu terhadap pasar modal yang ada di Indonesia. Sebagai negara yang masih dikatakan berkembang dan sedang dalam masa pembangunan pastilah indonesia membutuhkan dana yang tidak sedikit demi tercapainya pembangunan. Dalam hal ini pasar modal sebagai salah satu instrument perdagangan yang ada di Indonesia sangatlah penting dalam kaitanya dengan perekonomian, karena pasar modal sebagai lahan untuk menginvestasikan uang, dan investor sebagai pemilik modal. Dan setiap investor yang ingin terjun ke dalam sector non riil pastilah mempunyai perhitungan yang matang tentang usaha yang akan di jalankanya. Dengan adanya globalisasi terbebut membuat para investor baik lokal maupun investor asing semakin tertarik menginvestasikan uang yang dimilikinya ke pasar modal yang ada di indonesia. Menurut Keynes dalam Fahmi (2006: 13), Keynes mengatakan bahwa untuk mempengaruhi jalanya perekonomian, pemerintah dapat memperbesar anggaran pengeluaran saat perekonomian mengalami kelesuan sehingga lapangan pekerjaan meningkat dan ahirnya pendapatan riil masyarakat juga akan mengalami peningkatan. Investasi mempunyai peranan penting dalam perekonomian suatu Negara, alasanya pertama karena investasi mampu menciptakan pendapatan dan yang kedua investasi dapat memperbesar kapasitas produksi perekonomian dengan cara meningkatkan stock modal. Fluktuasi yang terjadi di pasar modal akan terkait perubahan yang terjadi pada berbagai variable ekonomi makro. Seperti kita ketahui bahwa harga obligasi akan sangat tergantung dari tingkat bunga yang berlaku dan tingkat bunga ini akan

3 di pengaruhi oleh perubahan ekonomi makro atau kebijakan ekonomi makro yang di tentukan pemerintah. Sedangkan di sisi lainya harga saham merupakan cerminan dari ekspextasi infestor terhadap fartor-faktor earning, aliran kas dan tingkat return yang disyaratkan investor, yang mana ketiga factor tersebut sangat di pengaruhi oleh kinerja ekonomi makro. (Tandelilin, 2001: 211) Seagel (1991) dalam Tandelilin (2001:211), menyimpulkan ada hubungan yang kuat antara harga saham dan kinerja ekonomi makro, dan menemukan bahwa perubahan pada harga saham selalu terjadi sebelum terjadinya perubahan ekonomi. Ada dua alasan yang mendasari bahwasanya perubahan harga saham mendahului perubahan ekonomi. Pertama, harga saham yang terbentuk merupakan cerminan ekspektasi investor terhadap earning, deviden maupun tingkat bunga yang akan terjadi. Hasil estimasi investor terhadap ketiga variable tersebut akan menetukan berapa harga saham yang sesuai. Dengan demikian, harga saham yang sudah terbentuk akan merefleksikan espektasi investor atas kondisi ekonomi di masa datang, bukanya kondisi ekonomi saat ini. Kedua, kinerja pasar modal akan bereaksi terhadap perubahan-perubahan ekonomi makro seperti tingkat bunga, inflasi, ataupun jumlah uang yang beredar. Ketika seorang investor menentukan harga saham yang tepat sebagai refleksi perubahan variable ekonomi makro yang akan terjadi, maka masuk akal jika di katakan harga saham terjadi sebelum perubahan ekonomimakro benar-benar terjadi. Faktor makro merupakan faktor yang berada di luar perusahaan, tetapi mempunyai pengaruh terhadap kenaikan atau penurunan kinerja perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Perubahan faktor makro ekonomi

4 tersebut tidak akan dengan seketika mempengaruhi kinerja perusahaan, tetapi secara perlahan dalam jangka panjang. Sebaliknya, harga saham akan terpengaruh dengan seketika oleh perubahan faktor makro ekonomi itu karena karena para investor akan cepat beraksi. Ketika perubahan faktor makro ekonomi itu terjadi, investor akan mengkalkulasi dampaknya yang positif atau negatif terhadap kinerja perusahaan beberapa tahun ke depan, kemudian mengambil keputusan membeli atau menjual saham yang bersangkutan. Oleh karena itu harga saham lebih cepat menyesuaikan diri dari pada kinerja perusahaan terhadap perubahan variablevariable makro ekonomi. (Samsul 2006:200) Di Indonesia kurs valas mengalami perubahan setiap waktu, kurs membaik ketika keadaan di Indonesia baik dan begitu juga sebaliknya, kurs akan melemah ketika keadaan di Indonesia sedang memburuk. Kurs akan berubah ketika terjadi sebuah keseimbangan antara penawan dan permintaan pasar yang mana hal tersbut sangat berpengaruh besar terhadap variabel makroekonomi. Seperti yang terjadi pada bulan September 2011, Dalam dua minggu terakhir sejak lebaran, terjadi depresiasi nilai Rupiah terhadap Dollar Amerika, dari 8582 ke 8856, atau dollar naik 3,2%. Sebagian investor, terutama yang mencoba berpikir seperti investor asing berlogika: penurunan nilai rupiah akan membuat nilai saham di BEI dalam kurs mata uang di negara asalnya juga menurun. Misalnya, jika sebelumnya dalam kurs 8500, harga ASII di 85000, adalah US$10, dengan kurs 10000, harga ASII di 85000, cuma US$8,5. Hal ini membuka kekhawatiran baru bahwa investor asing akan keluar dari BEI. Kepemilikan asing di BEI mencapai hampir 60%, melebihi kepemilikan investor

5 lokal yang cuma 40%, jadi hal ini mungkin akan memicu capital outflow. Apalagi memang terlihat setiap hari net sell asing terus terjadi. (http//pojoksaham.com/2011/09/17/pengaruh-kurs-rupiah-terhadap-saham/, diakses pada 31 januari 2012) Tentang pengaruh kurs terhadap Indeks Harga Saham itu sangat berkaitan erat, ketika perekonomian Negara mengalami kenaikan secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah (kurs). Hal ini dikarenakan kurs adalah salah satu faktor yang mempengaruhi Indeks Harga Saham, sedangkan Indeks Harga Saham adalah dampak simultan dari berbagai kegiatan dalam perekonomian. Harga saham sulit diprediksi karena dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti tingkat suku bunga, inflasi, kondisi ekonomi nasional, kondisi politik, keamanan, kebijakan pemerintah, dan lain-lainnya. Tingkat suku bunga dan sekuritas adalah dua faktor yang sering diperhatikan sebelum investor melakukan investasi, umumnya tingkat suku bunga mempunyai hubungan yang negative dengan harga sekuritas. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Oksiana Jati Ningsih tentang pengaruh variable makroekonomi terhadap IHSG di bursa efek Jakarta, menyebutkan bahwa IHSG di bursa efek Jakarta di pengaruhi oleh variable makroekonomi, dibuktikan dengan hasil analisis regresiliner berganda secara parsial variable kurs memiliki nilai Thitung di luar garis penerimaan Ho(- 2,093<Ho<2,903). Berarti variable kurs mempunyai pengaruh signifikan terhadap variable IHSG dengan tingkat kepercayaan 95%. Sedangkan nilai Thitung untuk variable inflasi, tingkat suku bunga dan jumlah uang yeng beredar berada pada

6 daerah penerimaan Ho karena Thitung yang di peroleh lebih kecil dari Ttabel. Ini berarti dengan tingkat kepercayaan 95% variable diatas mempunyai pengaruh yang signifikan nyata terhadap variable IHSG Penelitian yang di lakukan oleh Ana Octavia menyebutkan bahwa Secara bersama-sama ada pengaruh yang sangat signifikan antara Nilai Tukar Rupiah/US$ dan Tingkat SukuBunga SBI terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Jakarta periode 2003-2005 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000, serta Secara parsial ada pengaruh yang sangat signifikan antara Nilai Tukar Rupiah/US$ terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Jakarta periode 2003-2005 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000, dan Secara parsial ada pengaruh yang sangat signifikan antara Nilai Tukar Rupiah/US$ terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Jakarta periode 2003-2005 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Hasil tersebut berdasarkan pada taraf kepercayaan 95 %. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa Nilai Tukar Rupiah/US$ dantingkat Suku Bunga SBI merupakan faktor yang sangat berperan dalam perubahan Indeks Harga Saham Gabungan. Adanya pengaruh yang sangat signifikan antara Nilai Tukar Rupiah/US$ dan Tingkat Suku Bunga SBI terhadap Indeks Harga Saham Gabungan periode tahun 2003-2005. Kurs dikatakan sebagai nilai tukar mata uang suatu negara terhadap Negara lain dan dalam sistem perekonomian manapun sangat sulit untuk mempertahankan kestabilan nilai tukar mata uang tersebut. Tetapi disisi lain penguatan nilai tukar mata uang suatu negara bisa menekan laju inflasi. Apabila

7 harga barang dan sektor jasa cenderung mengalami kenaikan maka disebut dengan inflasi. Oleh sebab itu untuk mencegah makin meningkatnya inflasi maka jumlah mata uang yang beredar harus sesuai dengan kebutuhan, sehingga kestabilan nilai tukar bisa dijaga. Menurut Tandelilin (2001:212) inflasi adalah kecenderungan terjadinya peningkatan harga produk-produk secara keseluruhan. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut meluas kepada atau mengakibatkan kenaikan sebagian besar dari barang-barang lain. Tingkat inflasi yang tinggi biasanya di kaitkan dengan kondisi ekonomi yang terlalu panas (overheated). Artinya kondisi ekonomi mengalami permintaan atas produk yang melebihi kapasitas penawaran produknya, sehingga harga-harga cenderung mengalami kenaikan. Inflasi yang terlalu tinggi juga akan menurunkan daya beli uang (purchasing power of money). Di samping itu inflasi yang tinggi juga mengurangi pendapatan riil yang di peroleh. Jika suku bunga bank lebih tinggi dari capital again dan deviden pertahun yang di bagikan perusahaan kepada masin-masing pemegang saham, maka para investor lebih cenderung untuk menginveskan dalam bentuk deposito yaitu ke bank yang sudah jelas tingkat pengembalianya. Sebaliknya, bila suku bunga lebih rendah, maka orang akan beralih ke lantai bursa. Menurut Sukirno (1981: 186) jika dalam keadaan dimana pendapatan yang di peroleh dari membungakan tabunganya lebih besar dari pada keuntungan dari melakukan investasi, maka besar kemungkinan pengusaha tersebut akan

8 membungakan uangnya dan membatalkan maksudnya untuk melakukan investasi. Dalam melakukan pemilihan investasi di pasar modal di pengaruhi oleh informasi fundamental dan teknikal. Informasi fundamental adalah informasi kinerja dan kondisi internal yang cenderung dapat di kontrol, sedang informasi teknikal adalah informasi mengenai kondisi makro seperti tingkat pergerakan suku bunga, nilai tukar mata uang, inflasi, indeks saham, kondisi keamanan dan politik suatu wilayah atau Negara. Fungsi keuangan dan pasar modal di laksanakan dengan menyediakan dana yang di perlukan oleh para peminjam dana. Para penyandang dana menyerahkan dana tersebut tanpa terlibat langsung dalam bentuk kepemilikan aktiva riil yang digunakan dalam kegiatan investasi tersebut Dengan menginvestasikan kelebihan dana yang dimiliki, penyandang dana beharap akan memperoleh imbalan dari penyerahan dana tersebut. Bagi peminjam dana, tersedianya dana tersebut pada pasar modal memungkinkan mereka untuk melakukan kegiatan uasaha tanpa harus menunggu dana yang mereka peroleh dari hasil operasi perusahaan. Dalam hal ini perusahaan perbankan menjadi objek penelitian karena, pertama saya tertarik dengan perbankan karena berbankan ahir-ahir ini menjadi bahan pembicaraan di semua kalangan masyarakat, setelah terkuaknya kasus penipuan penipuan yang di lakukan oleh para pegawai nya, selain itu bank juga sebagai alat atau usaha yang setiap harinya bergelut dengan masyarakat. Dan karena itu saya tertarik dengan perusahaan perbankan, yang sewaktu -waktu harga sahamnya dapat bergerak naik atau turun seiring perkembangan ekonomi nasional

9 dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi harga saham secara umum. Mengingat besarnya pengaruh inflasi, nilai tukar, dan tingkat suku bunga terhadap harga saham, maka penulis membuat judul: Pengaruh Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga BI dan Nilai Tukar, terhadap Pergerakan Harga Saham Perbankan (studi pada perusahaan perbankan yang listing di BEI tahun 2007-2011) 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pengaruh tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga BI Dan Nilai tukar baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama Terhadap Pergerakan Harga Saham Perbankan (yang list di BEI tahun 2007-2011). 2. Variable mana yang mempunyai pengaruh dominan Terhadap Pergerakan Harga Saham Perbankan (yang list di BEI tahun 2007-2011) 1.3 Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui bagaimana dan seberapa besar pengaruh tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga BI Dan Nilai tukar baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama Terhadap Pergerakan Harga Saham Perbankan (yang list di BEI tahun 2007-2011). 2. Mengetahui apa dan seberapa besar pengaruh variable yang paling dominan terhadap Terhadap Pergerakan Harga Saham Perbankan (yang list di BEI tahun 2007-2011)

10 1.4 Batasan masalah Penelitian ini untuk mencari pengaruh pengaruh tingkat Inflasi, tingkat Suku Bunga BI Dan Nilai Tukar baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama terhadap Pergerakan Harga Saham, yang dibatasi hanya dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Data yang digunakan yaitu perubahan tingkat inflasi, tingkat suku bunga BI, nilai tukar, dan pergerakan harga saham perbankan. antara bulan Januari 2007 sampai Desember 2011 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat: 1. Bagi akademisi : untuk menambah wawasan keilmuan yang berkaitan dengan pengaruh Antara Inflasi, Kurs Dan Suku Bunga Baik Secara Sendiri- Sendiri Maupun Secara Bersama-Sama Terhadap Pergerakan Harga Saham Perbankan yang list di BEI 2. Bagi investor : penelitian ini diharapkan dapat memberikan pandangan baru kepada investor dalam menilai kinerja perusahaan sehingga dapat dijadikan alat untuk pengambilan keputusan investasi. 3. Bagi perusahaan yang terdaftar di BEI: diharapkan dengan adanya hasil penelitian ini bisa menjadi tambahan informasi untuk meningkatkan kinerja perusahaan lagi, sehingga dapat meningkatkan harga saham. 4. Bagi penulis, diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk lebih memahami bagaimana cara menganalisis dan memecahkan masalahmasalah yang nyata melalui teori yang didapatkan selama kuliah.