STUDI KUALITAS LISTRIK DAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA BEBAN LISTRIK RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN KAPASITOR

dokumen-dokumen yang mirip
DAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC)

BAB II LANDASAN TEORI

Prinsip Pengukuran Besaran Listrik

NOPTIN HARPAWI NRP Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. Adi Soeprijanto, MT Ir. Sjamsjul Anam, MT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat.

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS KEBUTUHAN CAPACITOR BANK BESERTA IMPLEMENTASINYA UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA LISTRIK DI POLITEKNIK KOTA MALANG

² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri

Analisis Pemasangan Kapasitior Daya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Catu Daya Listrik dan Distribusi Daya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PEMASANGAN KAPASITOR SHUNT TERHADAP KONSUMSI DAYA AKTIF INSTALASI LISTRIK

ANALISIS UPAYA PENURUNAN BIAYA PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK PADA LAMPU PENERANGAN

ANALISIS PERBAIKAN FAKTOR DAYA UNTUK. MEMENUHI PENAMBAHAN BEBAN 300 kva TANPA PENAMBAHAN DAYA PLN

PENGARUH PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA KINERJA KOMPOR INDUKSI

Dari Gambar 1 tersebut diperoleh bahwa perbandingan daya aktif (kw) dengan daya nyata (kva) dapat didefinisikan sebagai faktor daya (pf) atau cos r.

Gambar 2.1 Alat Penghemat Daya Listrik

BAB 1 PENDAHULUAN. tertentu seperti beban non linier dan beban induktif. Akibat yang ditimbulkan adalah

1.KONSEP SEGITIGA DAYA

BAB III PENGGUNAAN KAPASITOR SHUNT UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA. daya aktif (watt) dan daya nyata (VA) yang digunakan dalam sirkuit AC atau beda

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga. Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah

RANCANG BANGUN MODUL POWER FACTOR CONTROL UNIT

ANALISA RUGI-RUGI PADA GARDU 20/0.4 KV

Perancangan Alat Perbaikan Faktor Daya Beban Rumah Tangga dengan Menggunakan Switching Kapasitor dan Induktor Otomatis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibawah Kementrian Keuangan yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat

Rancang Bangun Rangkaian AC to DC Full Converter Tiga Fasa dengan Harmonisa Rendah

Pengaruh Penambahan Kapasitor Terhadap Tegangan, Arus, Faktor Daya, dan Daya Aktif pada Beban Listrik di Minimarket

ANALISIS PENGARUH BEBAN NONLINIER TERHADAP KINERJA KWH METER INDUKSI SATU FASA

IDENTIFIKASI KUALITAS DAYA LISTRIK GEDUNG UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN. pembebanan pada sistem tenaga listrik tiga fasa. Percobaan pembebanan ini

BAB II LANDASAN TEORI. melakukan kerja atau usaha. Daya memiliki satuan Watt, yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. modern saat ini. Setiap tempat, seperti perkantoran, sekolah, pabrik, dan rumah

Tarif dan Koreksi Faktor Daya

BAB II DASAR TEORI. a. Pusat pusat pembangkit tenaga listrik, merupakan tempat dimana. ke gardu induk yang lain dengan jarak yang jauh.

PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PANEL UTAMA LISTRIK GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

Kajian Tentang Efektivitas Penggunaan Alat Penghemat Listrik

Analisis Harmonik Pada Lampu Hemat Energi

Jurnal Teknika Atw 36

BAB 4 ANALISIS HASIL PENGUKURAN

Menurunkan Biaya Pemakaian Listrik 8 Unit Gedung Melalui Perbaikan Faktor Daya dan Profil Tegangan

Abstrak. Kata kunci: kualitas daya, kapasitor bank, ETAP 1. Pendahuluan. 2. Kualitas Daya Listrik

KOREKTOR FAKTOR DAYA OTOMATIS PADA INSTALASI LISTRIK RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid (Pembangkit Listrik Sistem

BAB II. Dasar Teori. = muatan elektron dalam C (coulombs) = nilai kapasitansi dalam F (farad) = besar tegangan dalam V (volt)

PENGUKURAN TINGKAT HARMONISA PADA BEBERAPA MERK JUICER (DENGAN STANDAR IEC )

Disusun oleh Muh. Wiji Aryanto Nasri ( ) Ryan Rezkyandi Saputra ( ) Hardina Hasyim ( ) Jusmawati ( ) Aryo Arjasa

COS PHI (COS φ) METER

ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN SINGLE TUNED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 4.

BAB II LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN KAPASITOR BANK UNTUK EFISIENSI DAYA LISTRIK PADA INDUSTRI KECIL

BAB I PENDAHULUAN. industri, tegangan masukan pada peralatan tersebut seharusnya berbentuk

Noptin Harpawi Jurusan Teknik Elektro, FTI Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Keputih Sukolilo Surabaya Abstrak

Gambar 2.1 Skema Sistem Tenaga Listrik

ANALISA PERBAIKAN FAKTOR DAYA UNTUK PENGHEMATAN BIAYA LISTRIK DI KUD TANI MULYO LAMONGAN

I Wayan Rinas. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali, *

JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: B-91

12/26/2006 PERTEMUAN XIII. 1. Pengantar

SOAL DAN PEMBAHASAN ARUS BOLAK BALIK

BAB III. PERANCANGAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA (COS φ) DAN PERHITUNGAN KOMPENSASI DAYA REAKTIF

BAB II SISTEM DAYA LISTRIK TIGA FASA

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS FILTER HARMONISA BERBASIS ELECTROMAGNETIC COMPATIBILITY (EMC) PADA CONVERTER DC TO DC TIPE BUCK

Metode Penghematan Energi Listrik dengan Pola Pengaturan Pembebanan.

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

ANALISIS PERBAIKAN FAKTOR DAYA BEBAN RESISTIF,INDUKTIF,KAPASITIF GENERATOR SINKRON 3 FASA MENGGUNAKAN METODE POTTIER

BAB 1 PENDAHULUAN. kelistrikan maka konsumsi daya semakin meningkat. Seperti halnya komputer,

PENGARUH ARUS NETRAL TERHADAP RUGI-RUGI BEBAN PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI PLN RAYON JOHOR MEDAN

BAB II DASAR TEORI. melalui gandengan magnet dan prinsip induksi elektromagnetik [1].

STUDI PENGARUH PEMASANGAN ENERGY SAVER PADA SISTEM TENAGA LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi kala ini. Peralatan-peralatan yang biasa dijalankan secara

TUGAS AKHIR. PERANCANGAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA BEBAN 18,956 kw/ 6,600 V, MENGGUNAKAN CAPACITOR BANK DI PT INDORAMA VENTURES INDONESIA

Peredaman Harmonik Arus pada Personal Computer All In One Menggunakan Passive Single Tuned Filter

Kualitas Daya Listrik (Power Quality)

STUDI KESTABILAN SISTEM BERDASARKAN PREDIKSI VOLTAGE COLLAPSE PADA SISTEM STANDAR IEEE 14 BUS MENGGUNAKAN MODAL ANALYSIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. industri akan mengakibatkan kenaikan biaya produksi yang tidak sedikit.

atau pengaman pada pelanggan.

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Simulasi Pengukuran Daya Listrik Sistem 1 Fasa menggunakan LabVIEW

BAB II DASAR TEORI. konsumsi energi pada bangunan gedung dan mengenali cara cara untuk

BAB IV ANALISIS DATA

BAB III CAPACITOR BANK. Daya Semu (S, VA, Volt Ampere) Daya Aktif (P, W, Watt) Daya Reaktif (Q, VAR, Volt Ampere Reactive)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Kata kunci : Arus Transien, Ketahanan Transformator, Jenis Beban. ABSTRACT. Keywords : Transient Current, Transformer withstand, load type.

PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP KARAKTERISTIK KELUARAN GENERATOR INDUKSI 1 FASE ABSTRAKSI

BAB II TRANSFORMATOR

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 3/ Juni 2014

BAB 3 PENGUJIAN DAN HASIL PENGUKURAN. 3.1 Rangkaian dan Peralatan Pengujian

BAB IV ANALISA POTENSI UPAYA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG AUTO 2000 CABANG JUANDA (JAKARTA)

DAYA PADA RANGKAIAN BOLAK-BALIK.

PENGARUH PEMASANGAN ENERGY SAVER PADA BEBAN RUMAH TANGGA DITINJAU DARI POTENSI PENHEMATAN ENERGI DAN KUALITAS DAYA

BAB III KWH METER SEBAGAI ALAT UKUR ENERGI LISTRIK. dan ampermeter. Jika V volt yang ditunjukkan oleh voltmeter dan I amper yang

meningkatkan faktor daya masukan. Teknik komutasi

ABSTRAK. Kata Kunci: pengaturan, impedansi, amperlilit, potier. 1. Pendahuluan. 2. Generator Sinkron Tiga Fasa


ANALISIS PERBANDINGAN PEMBACAAN KWH METER ANALOG DENGAN KWH METER DIGITAL PADA KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN SKRIPSI

EVALUASI PENGGUNAAN LAMPU LED SEBAGAI PENGGANTI LAMPU KONVENSIONAL

Transkripsi:

STUDI KUALITAS LISTRIK DAN ERBAIKAN FAKTOR DAYA ADA BEBAN LISTRIK RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN KAASITOR Rinaldo Jaya Sitorus, Eddy Warman Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater, Kampus USU Medan 055 INDONESIA e-mail: rinaldositorus@gmail.com Abstrak emakaian energi listrik pada beban beban listrik, sering menimbulkan problem karena daya yang dikonsumsi tidak sesuai dengan daya yang dibutuhkan oleh beban. Hal ini disebabkan karena faktor daya pada beban terpasang cukup rendah. Untuk mengoptimalkan pemanfaatan daya listrik yang tersedia dari LN, maka keberadaan daya reaktif harus dibuat seminimal mungkin. Beban listrik pada umumnya bersifat induktif, dicirikan dengan arus yang tertinggal terhadap tegangan. Untuk itu haruslah dilakukan perbaikan faktor daya pada instalasi dengan memperhitungkan kapasitas beban terpasang dengan faktor daya yang dihasilkan. Salah satu cara perbaikan faktor daya adalah dengan memasang kapasitor. Dengan perbaikan faktor daya yang mendekati Cos (phi) = maka didapat pemakaian daya listrik yang optimum. Kata Kunci: Faktor daya, erbaikan faktor daya. endahuluan emakaian energi listrik pada beban beban listrik, sering menimbulkan problem karena daya yang dikonsumsi tidak sesuai dengan daya yang dibutuhkan oleh beban Hal ini disebabkan karena faktor daya pada beban terpasang cukup rendah. Oleh karena itu, agar pemanfaatan energi listrik yang tersedia dapat berfungsi secara optimal, haruslah dilakukan perbaikan faktor daya pada instalasi dengan memperhitungkan kapasitas beban terpasang dengan faktor daya yang dihasilkan. Salah satu cara perbaikan faktor daya adalah dengan memasang kapasitor. Untuk mengoptimalkan pemanfaatan daya listrik yang tersedia dari LN, maka keberadaan daya reaktif harus dibuat seminimal mungkin. Disamping itu penghematan energi merupakan sesuatu yang prioritas di tengah menipisnya persediaan energi listrik saat ini. Dalam tugas akhir ini dilakukan perhitungan perbaikan faktor daya analisis mengenai prinsip kerja dan pengaruh alat ini secara nyata terhadap kualitas listrik (tegangan, arus, power factor, rugi-rugi daya), persentase optimalisasi pemanfaatan daya, pengaruhnya terhadap tagihan listrik bulanan, pengaruhnya terhadap LN, serta analisis tentang hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan kapasitor (seperti kondisi beban, lokasi pemasangan).. Faktor Daya Sistem tenaga listrik yang andal dan energi listrik dengan kualitas yang baik atau memenuhi standar, mempunyai kontribusi yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat modern karena peranannya yang dominan dibidang industri, telekomunikasi, teknologi informasi, pertambangan, transportasi umum, dan lain-lain yang semuanya itu dapat beroperasi karena tersedianya energi listrik. erusahaanperusahaan yang bergerak diberbagai bidang sebagaimana disebutkan diatas, akan mengalami kerugian cukup besar jika terjadi pemadaman listrik tiba-tiba atau tegangan listrik yang tidak stabil, dimana aktifitasnya akan terhenti atau produk yang dihasilkannya menjadi rusak atau cacat. Beban listrik linier adalah beban yang tidak mempengaruhi karakteristik dari tegangan dan arus. Beban linier merupakan beban yang mengeluarkan bentuk gelombang yang berbentuk linier, dimana arus yang mengalir sebanding dengan tahanan dan perubahan

tegangan dimana bentuk gelombang arus sama dengan bentuk gelombang tegangan. ada kasus sumber tegangan berbentuk sinusoidal murni, beban linier mengakibatkan arus yang mengalir pada jaringan juga berbentuk sinusoidal murni. Beban linier dapat diklasifikasikan menjadi empat macam, beban resistif, dicirikan dengan arus yang sefasa dengan tegangan; beban induktif, dicirikan dengan arus yang tertinggal terhadap tegangan sebesar 90 0, beban kapasitif, dicirikan dengan arus yang mendahului terhadap tegangan sebesar 90 0, dan beban yang merupakan kombinasi dari tiga jenis tersebut, dicirikan dengan arus yang tertinggal/mendahului. Faktor Daya Daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha. Dalam sistem tenaga listrik, daya merupakan jumlah energi listrik yang digunakan untuk melakukan usaha. ada sistem tenaga listrik, daya listrik dapat dikategorikan dalam 3 jenis, yakni, daya Nyata/Daya Aktif (Apparent ower) yang disimbolkan dengan dengan satuan Watt, daya Reaktif (reactive ower) yang disimbolkan dengan Q dengan satuan Volt Amper Reaktif (VAR), dan daya Semu yang disimbolkan dengan S dengan satuan Volt Amper (VA). ada kasus sistem listrik bolak-balik dimana tegangan dan arus berbentuk sinusoidal, perkalian antara keduanya akan menghasilkan daya aktif satuan voltampere (VA) yang memiliki dua buah bagian. Bagian pertama adalah daya yang termanfaatkan oleh konsumen, bisa menjadi gerakan pada motor, bisa menjadi panas pada elemen pemanas, dsb; daya yang termanfaatkan ini sering disebut sebagai daya aktif (real power) memiliki satuan watt (W) yang mengalir dari sisi sumber ke sisi beban bernilai rata-rata tidak nol. Bagian kedua adalah daya yang tidak termanfaatkan oleh konsumen, namun hanya ada di jaringan, daya ini sering disebut dengan daya reaktif(reactive power) memiliki satuan volt-amperereactive (VAR) bernilai rata-rata nol. Daya reaktif dibutuhkan oleh beban agar dapat beroperasi. Beban jenis ini dikenal juga dengan beban induktif, seperti elektromotor, dan lampu TL. Besarnya daya reaktif pada beban ditentukan dengan besarnya faktor daya beban atau yang dikenal juga dengan cos. Jadi tidak semua daya listrik yang diterima oleh beban digunakan untuk menghasilkan daya nyata, tapi sebagian digunakan untuk daya reaktif. Oleh karena itu, daya reaktif yang diserap oleh beban harus diuapayakan sekecil mungkin, dengan mengkompensasi daya reaktif itu sendiri. Kompensasi daya reaktif tersebut dapat dihasilkan oleh sebuah kapasitor. Umumnya daya reaktif yang diserap oleh beban, dikenal dengan daya reaktif induktif, sementara daya reaktif yang dihasilkan oleh sebuah kapasitor dikenal juga dengan daya reaktif kapasitif. Kedua daya reaktif ini secara vektoris mempunyai arah yang berlawanan, sehingga dapat saling meniadakan (saling mengkompensasi). Umumnya beban terpasang pada instalasi listrik, dapat dikategorikan sebagai beban resistif (seperti lampu pijar) dan beban kapasitif (seperti lampu TL). Bila beban tersebut dihubungkan ke sumber tegangan akan menghasilkan aliran arus ke beban yang secara vektoris dapat digambarkan seperti Gambar..a dan Gambar..b berikut. Vektor arus dan tegangan Bentuk gelombang arus dan tegangan. (a) Beban resistif Vektor arus dan tegangan Bentuk gelombang arus dan tegangan. (b) Beban Induktif. Gambar. Diagram vektor dan arus untuk beban resistif dan beban induktif. Jadi dapat dilihat bahwa beban resistif (Gambar..a) mempunyai vektor arus dan tegangan yang sefasa sehingga sudut =0, sementara beban induktif (Gambar..b) vektor arus terbelakang sebesar sudut. Hal ini disebabkan karena sebagian arus yang

dikonsumsi oleh beban dimanfaatkan untuk mendapatkan daya reaktif. Berikut rumus untuk mementukan faktor daya: S = V I = [] cos = V.I. cos [] Q = V.I.sin [3] maka dapat dituliskan: cos = [4] Dari Gambar..b, bila vektor arus diuraikan menjadi komponen arus, maka akan diperoleh vektor daya seperti Gambar. di bawah ini, dimana = V.I.cos merupakan daya nyata yang diserap oleh beban, Q = V.I.sin daya yang diubah oleh beban menjadi daya reaktif, dan S = V.I, merupakan daya semu yang berasal dari jaringan listrik LN. Gambar. Diagram vektor daya untuk beban induktif erbaikan Faktor Daya Dari Gambar., bila sudut nya diperkecil, maka untuk daya semu yang sama (dalam hal ini vector OB pada Gambar.3.a dan.3.b sama panjang), maka akan diperoleh vector OA yang semakin panjang (bandingkan vector OA pada Gambar.3.a dengan vector OA pada Gambar.3.b). Dan ini akan menghasilkan daya yang semakin besar, sementara daya Q akan semakin kecil (bandingkan vector AB pada Gambar.3.a dengan vector AB pada Gambar.3.b). Dan bila beban listrik bekerja dengan daya konstan, maka semakin kecilnya sudut, akan menghasilkan daya S yang semakin kecil, seperti yang diperlihatkan oleh Gambar.3.c dan Gambar.3.d. Oleh karena itu, dengan memperkecil sudut, daya beban terpasang dapat diperbesar. Memperkecil nilai sudut, sama halnya dengan memperbesar nilai cos. ada Gambar.3 di bawah ini ditunjukkan vektor diagram daya dua sudut yang berbeda. Gambar.3 erbandingan vektor diagram daya untuk sudut yang lebih kecil. Gambar.3.c dan Gambar.3.d, memperlihatkan bahwa untuk pemakaian daya yang sama penyerapan daya S akan semakin kecil. Dan ini menunjukkan bahwa dengan perbaikan faktor daya yang semakin besar (sudut yang semakin kecil). Kapasitor Kapasitor adalah komponen pasif yang menghasilkan daya reaktif. Konstruksi kapasitor ini terdiri atas dua keping pelat (konduktor) sejajar dan di tengah-tengahnya terdapat suatu bahan dielektrik. Nilai kapasitansi suatu kapasitor (C) adalah: C = [5] C = kapasitansi (farad) A = Luas penampang d = jarak antar penampang ε = permitivitas vakum (ε 0 = 8,85 x 0 - C /Nm ) roses pengurangan daya reaktif itu bisa terjadi karena kedua beban (induktor dan kapasitor) arahnya berlawanan akibatnya daya reaktif menjadi kecil. Bila daya reaktif menjadi kecil sementara daya aktif tetap maka harga pf menjadi besar akibatnya daya nyata (kva) menjadi kecil 3. engukuran dan erancangan Alat ada tugas akhir ini, data diambil pada sebuah rumah di Jl.ala5 no9. Rumah ini berlangganan daya listrik sebesar 300 VA. Langgangan listrik ke LN dihitung bedasarkan besar daya semu yang diminta oleh pelanggan. Makin besar daya semu yang diminta pelanggan makin besar juga tarik dan biaya pemasangan yang dibutuhkan.

Dalam perancangan alat untuk perbaikan faktor daya kapasitor yang digunakan adalah kapasitor yang ratingnya yang mudah untuk dicari. Dengan kata lain besar kapasitansi kapasitor yang dipakai disesuaikan atau mendekati dari kapasitansi perhitungan. Alat yang digunakan untuk memperbaiki faktor daya juga berfungsi sebagai filter pasif untuk mengurangi harmonisa arus yang ada pada jaringan. engukuran data kelistrikan Untuk mengukur besaran listrik yang diperlukan digunakan alat ukur Clam On ower HiTester 386-0 merek HIOKI. Alat ukur ini mampu mengukur parameter- parameter yang diperlukan, antara lain: arus, tegangan, faktor daya, %THD i pada pengukuran satu fasa dan untuk sistem tiga fasa mampu mengukur daya aktif, daya reaktif daya semu, dan urutan fasa. Berikut tampilan alat ukur tersebut pada Gambar 3. di bawah ini: Gambar 3. Clam On ower HiTester 386-0 HIOKI Dengan mengetahui besaran-besaran listrik yang diperlukan, maka nilai kapasitor dan induktor yang akan digunakan dapat dihitung menggunakan persamaan [3]. Q = 405,4 VAR Dan untuk daya aktif yang konstan, besarnya kapasitas kapasitor yang dibutuhkan untuk mereduksi daya reaktif dari cos =0,78 menjadi cos = 0,98 sebagai berikut : = 509,6 Watt Untuk perbaikan faktor daya menjadi : cos =0,98. S = 59,65 VAR Q =03,3 VAR Besar kapasitas kapasitor yang dibutuhkan : Q = 30, VAR Q Daya Reaktif(Var)= V..C [6] maka: C = Q. [7] C= 3,8 µf Besar kapasitansi kapasitor yang diperlukan untuk mengubah faktor daya dari cos =0,78 menjadi cos = 0,98 sebesar C= 3,8 µf Karena kapasitor dengan kapasitansi C= 3,8 µf susah didapatkan, maka kapasitor yang digunakan kapasitor dengan rating C= µf, V= 50 volt ada Gambar 3. berikut ditunjukkan rangkaian alat yang akan digunakan untuk memperbaiki faktor daya. engukuran dilakukan pada keluaran dari power supply, pada kasus ini setelah keluaran kwh meter. Berikut hasil pengukuran pada sistem listrik rumah tangga yang berlangganan 300 VA sebelum dipasang kapasitor yang ditunjukkan pada Tabel 3 di bawah ini. Tabel 3. Hasil pengukuran besaran listrik sebelum perbaikan faktor daya Besaran Listrik Sebelum perbaikan faktor daya Arus (I) 3.4 A Tegangan (V) 0 V Cos 0,78 lagging 38,5 0 Daya Semu 65,4 VA Daya Aktif 509,6 Watt Daya Reaktif 405,4 VAR Gambar 3. Rangkaian Alat perbaikan faktor daya 4. Analisis Hasil engujian Setelah dilakukan pemasangan alat perbaikan faktor pada sistem listrik rumah

tangga yang berlangganan listrik ke LN 300 VA saat beban rata-rata, maka hasil pengukurannya ditunjukkann pada Tabel 4 berikut. Tabel 4. Hasil pengukuran setelah perbaikan faktor dayaa Besaran Listrik Arus (I) Tegangan(V) Cos 38,5 0 Daya Semu maks (S max ) 300 VA Daya Semu (S) 65,4 VA Daya Aktif() 509,6 Watt Daya Reaktif( Q ) 405,4 VAR Berdasarkan Tabel 4, pada saat sistem cos = 0,78 lagging disuplai dari sumber dengan kapasitas daya terpasang sebesar 300 VA (konstan), maka beban maksimum yang dapat dilayani adalah: = 06,6 Watt Bila Faktor daya di perbaiki menjadi 0,965 lagging (cos - 0,965) ), maka sekarang sekarang beban yang terpasang dapat dilayani sebesar : = 54,5 Watt Dengan demikian, maka pertambahan beban yang dapat dilayani adalah : % + = 3,4 % Dari perhitungan diatas, dengan adanya perbaikan faktor daya dari cos = 0,78 lagging menjadi = 0,965 lagging memperlihatkan bahwa perbaikan faktor daya menghasilkan penambahan daya yang lebih besar (dari 06,6 Watt, menjadi 54,5 Watt) seperti yang diperlihatkan oleh Gambar 4 berikut. ( Watt) 400 00 000 800 600 400 00 0 Sebelum perbaikan faktor daya 3.4 A 0 V 0,78 lagging 0,965 lagging 5, 0 0.9 0.8 0.7 0.6 0.5 Faktor daya Setelah perbaikan faktor daya,63a 0V 300 VA 58,63 VA 509,6 Watt 38,6 VAR Gambar 4. Hubungan Faktor daya dengan pemakaian daya listrik. Dari hasil percobaan, perbaikan faktor daya dapat mengurangi pemakaian arus yang mengalir pada sistem. Berikut perhitungan pengurangan pemakaian arus yang terjadi: I = Arus sebelum perbaikan faktor daya I = Arus setelah perbaikan faktor daya Maka pengurangan pemakaian arus yang terjadi ( I) adalah: % pengurangan pemakaian arus (% I) = 00% [8] % I =, 00% = 8,8%, Dari hasil perhitungan diatas setelah perbaikan faktor daya pemakaian arus listrik berkurang sebesar 8,8% dengann beban yang sama. engaruh erbaikan Faktor Daya Terhadap Tagihan Listrik Bulanan dan Terhadap LN Untuk pelanggan rumah tangga hanya dikenakan biaya pemakaian Kilo Watt Jam (KWh). Sehingga pengaruh pemasangan kapasitor sebagai kompensator daya reaktif tidak akan mengurangi tagihan bulanan untuk pemakaian daya aktif yang sama. Karena KWh meter hanya mengukur daya aktif saja. Kalau pun ada pengurangann daya aktif ketika dipasang kapasitor, itu hanya sedikit yaitu berkurangnya rugi-rugi panas di saluran instalasi rumah karena berkurangnya arus total. Dengan memperbaiki faktor daya pelanggan dapat mengurangi pemakaian daya Semu(S) sebesar 8,,8 %. Sehingga pelanggan dapat mengoptimalkan pemakaian energi listrik tanpa harus menambah besar langganan listrik ke LN. Semakin optimalnya daya aktif yang dimanfaatkan di sisi pelanggan. Dengan demikian jumlah pelanggan yang minta tambahan daya ke LN akan berkurang. Ini sangat membantu LN yang masih kesulitan menangani permintaan dari pelanggan baik sambungan baru maupun permintaan tambahan daya. 5. Kesimpulan Dari analisis yang dilakukan, diperoleh kesimpulan berikut ini:. ada beban rumah tangga yang bersifat induktif dan dayaa berlangganan 300 VA, kapasitor yang digunakan akan bermanfaat untuk memperbaiki faktor daya. ada sistem listrik rumah tangga pada beban terpasang yang tetap 509,6 Watt dengan faktor daya sebelumnya 0,78 lagging menjadi 0,965

lagging. Mengurangi drop tegangan karena turunnya arus dari 3.4A menjadi.63a.. Dengan adanya perbaikan faktor daya, dengan daya semu maksimum 300 VA maka pemakaian daya semu untuk beban yang sama berkurang. Besar pengurangan pemakaian daya semu sebesar 8,8 %. Sehingga mengoptimasi pemakaian daya listrik berlanggan ke LN. Ucapan Terimakasih enulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak alm. Ir. Satria Ginting, MT dan Bapak Ir. Eddy Warman dan juga Bapak Santra Girsang dan Bapak Limbong beserta beserta egawai LN yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Referensi. DH Course 44, ower Factor in Electrical Management, www.dhcentre.com.. ElektrotekLTD, Understanding ower Factor Correctionand Harmonics, www.elektrotekltd.com. 3. Noptin H, Analisis engaruh emasangan Mini Kapasitor Bank Terhadap Kualitas Listrik Di Rumah Tangga Serta erancangan Filter Aktif Menggunakan Kontroler I Sebagai elindung Kapasitor Dari Harmonisa, Fakultas Teknik ITS. 0. 4. Vlad grigore, Topological Issues in Single hase ower Factor Correction, Institute of Intelligent ower electronic ublication, Helsinki University technology, 0. (Dissertation of hd). 5. Fairchild, Application Note 4047 ower Factor Correction (FC) Basic, www.fairchildsemi.com. 6. Colorado Springs Utilities, ower Factor Correction, White paper #3, eb 009. 7. EATON, ower factor Capasitors and Harmonic Filters, September 0.www.eaton.com/consultant. 8. Satria Ginting, erbaikan Faktor Daya ada Beban Listrik, aper #8, 0. 9. http://konversi.wordpress.com/009//8/ka pasitor-bermanfaat-sekaligus-berbahaya. 0. http://konversi.wordpress.com/00/05/05/m emahami-faktor-daya.