MODUL 4 KESELAMATAN KERJA (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL 10 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Prinsip Keselamatan Kerja)

MODUL 1 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PELI NDUNG DI RI / APD) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MODUL 3 KESELAMATAN KERJA (Kebijakan dan Prosedur K3)

MODUL 2 KESELAMATAN KERJA (Peran & Fungsi K3 Pada Pekerjaan Konstruksi)

MODUL 4 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGUKUR) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

MODUL 2 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PELI NDUNG MESI N/ APM) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA. A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi,

MODUL 9 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGEBOR DAN MELUASKAN) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Kecelakaan dan P3K) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MODUL 5 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MELUKI S) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

MODUL 3 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PENGAMAN RUANG DAN KEBAKARAN) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MODUL 7 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGGERGAJI ) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MODUL 13 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Pengendalian Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

SANITASI DAN KEAMANAN

BAB I PENDAHULUAN. ini. Udara berfungsi juga sebagai pendingin benda-benda yang panas, penghantar bunyi-bunyian,

MODUL 6 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGI KI R) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

adalah 70-80% angkatan kerja bergerak disektor informal. Sektor informal memiliki

MODUL 11 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (ALAT BANTU KERJA LI STRI K) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

MODUL 8 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MEMAHAT) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja

BAB I PENDAHULUAN. tentang ketenaga kerjaan yakni penyegelan asset perusahaan jika melanggar

MODUL 7 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Listrik) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

KONDISI LINGKUNGAN KERJA YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN MANUSIA

BAB II LANDASAN TEORI. dan proses produksi (Tarwaka, 2008: 4). 1. Mencegah dan Mengurangi kecelakaan.

Angka kecelakaan kerja di Indonesia tahun 2010 hingga Juli mencapai kasus.

b. Dampak Pencemaran oleh Nitrogen Oksida Gas Nitrogen Oksida memiliki 2 sifat yang berbeda dan keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja. subkontraktor, serta safety professionals.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

MODUL 8 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Kabel dan Sambungan) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan perlu melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja

BAB IV HASIL DAN ANALISA

Penyakit Akibat Kerja Kuliah 7

Tujuan Dari Sistem Manajemen K3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan memiliki bermacam-macam arti, masing-masing bidang

MODUL 10 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGETAP DAN MENYENAI ) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

MODUL 3 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Penempatan dan Pembuangan)

MODUL 1 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Kesehatan) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

KESEHATAN DAN SANITASI LINGKUNGAN TIM PEMBEKALAN KKN UNDIKSHA 2018

MODUL 5 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Bekerja di Bengkel) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MODUL 6 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Terluka oleh benda kecil)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL 1 KESELAMATAN KERJA (Peraturan, Norma dan Standar K3)

Hirarki Pengendalian Potensi Bahaya K3

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan

Keputusan Menteri Kesehatan No. 261/MENKES/SK/II/1998 Tentang : Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja

PROSEDUR TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA BAB I TENTANG ISTILAH-ISTILAH. Pasal 1

BAB III PELAKSANAAN MAGANG

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA

RESUME PENGAWASAN K3 LINGKUNGAN KERJA MATA KULIAH: STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Ditulis oleh: Yudy Surya Irawan

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

MODUL 4 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Pencegahan Kecelakaan) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

Lampiran 1. A. Kuesioner Nordic Body Map Nama : Umur : Pendidikan terakhir : Masa kerja :...tahun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Bagi kebanyakan orang di Indonesia maupun di dunia, bekerja adalah

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN

KUESIONER PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN Universitas Kristen Maranatha

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG DI KOTA MEDAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. cara mengurangi biaya yang dianggap kurang penting dikeluarkan

BAB V PEMBAHASAN. TM PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Madiun telah diperoleh

Pelatihan Sistem PLTS Maret PELATIHAN SISTEM PLTS PROTEKSI DAN KESELAMATAN KERJA Serpong, Maret Oleh: Fariz M.

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT)

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu bentuk upaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. landasan kerja dan lingkungan kerja serta cara-cara melakukan pekerjaan dan proses

URGENSI DAN PRINSIP K3 PERTEMUAN #2 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

MODUL 9 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Tangga dan Beban) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

PRAKIRAAN DAMPAK KEGIATAN TERHADAP KESMAS

PENJELASAN. Jakarta, 3 Mei DEPARTEMEN TENAGA KERJA. DIREKTORAT PEMBINAAN NORMA-NORMA KESELAMATAN KERJA, HYGIENE PERUSAHAN dan KESEHATAN KERJA.

Kerugian Kecelakaan Kerja (Teori Gunung Es Kecelakaan Kerja)

MAKALAH PELATIHAN PROSES LAS BUSUR NYALA LISTRIK (SMAW)

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini penggunaan mesin pendingin untuk makanan dan minuman

Kepada Semua Peserta Praktik Kerja. Pemberitahuan tentang pencegahan kecelakaan dalam pekerjaan pengelasan dan sebagainya

SOP KEAMANAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

Armaidi Darmawan, dr. M.Epid Bagian Ilmu Kedokteran Komunitas/Keluarga PSPD Unja PAK/PSPS UNJA

PEDOMAN SISTEM KESELAMATAN KERJA. Penyusun : Tim Prodi Teknik Komputer Kontrol

Tujuan Pembelajaran Taufiqur Rachman 1

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

Pusat Hiperked dan KK

MENGIKUTI PROSEDUR KESEHATAN, KESELAMATAN DAN KEAMANAN DALAM BEKERJA (K3LH)

STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR (SOP) PT. ARFAK INDRA

BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) DAN RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku.

Undang-undang Nomor I Tahun 1970

BAB 4 PROSEDUR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

KEDARURATAN LINGKUNGAN

Bantuan Hidup Dasar. (Basic Life Support)

MODUL 1 2 DI KLAT PRODUKTI F MULOK I I BAHAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. mencakup syarat-syarat keselamatan kerja yang berkaitan dengan suhu,

Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran

Kesehatan Lingkungan Kerja

BAB IV HASIL PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 44 Tahun 2009 tentang

No. Responden : KUESIONER PENELITIAN

Transkripsi:

MODUL 4 KESELAMATAN KERJA (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs. SOEBANDONO

LEMBAR KERJA SISWA 4 A. PPPK Disetiap lokasi pekerjaan konstruksi perlu disiapkan kemampuan untuk dapat melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan (PPPK) serta tindak lanjutnya. Pada lokasi proyek perlu adanya orang yang dapat melakukan PPPK, alat dan bahan PPPK. Daftar nama, alamat, nomor telepon pekerja, instansi yang harus dihubungi bila terjadi kecelakaan atau musibah seperti klinik, rumah sakit, pemadam kebakaran dll. Disamping itu di lokasi proyek perlu disediakan petunjuk untuk mengatasi bila terjadi kecelakaan atau musibah. 1. Orang yang dapat melakukan tindakan PPPK Orang ini dapat sebagai petugas khusus menangani PPPK atau mereka yang pernah mengikuti diklat PPPK. Mereka itu dapat seorang staff kontraktor maupun para tukang yang bekerja di proyek. Oleh karena itu mereka yang pernah mengikuti PPPK didaftar dan bila dipandang perlu mengirimkan orang untuk mengikuti diklat PPPK. 2. Alat dan bahan Alat dan bahan PPPK dilokasi proyek harus disediakan oleh pihak pemborong. Setidaktidaknya tersedia kotak PPPK. Kotak PPPK perlu dicek secara teratur baik isi maupun jumlahnya. 3. Daftar nama, alamat dan nomor telepon Pada kantor proyek harus tersedia daftar nama, alamat, nomor kantor instansi yang harus dihubungi bila terjadi kecelakaan kerja. 4. Petunjuk Petunjuk yang jelas berupa poster ataupun papan petunjuk lain yang dipasang ditempat strategis. 5. Contoh Pertolongan Pertama Berikut dibahas salah satu contoh pertolongan pertama yaitu memberikan nafas buatan. Bila terjadi pernafasan terhenti, maka dapat diatasi dengan memberikan nafas buatan antara lain dengan cara mulut ke mulut sebagai berikut : a. Menghindarkan sesuatu yang menghambat pada mulut korban, dengan jalan membuka mulut korban dengan jari dan jari harus dalam keadaan bersih. b. Memegang tengkuk atau leher korban dengan hati-hati dan membaringkannya sambil kepala dikebawahkan. c. Tekan sudut rahangnya kedepan dari belakang untuk meyakinkan bahwa lidahnya terjulur dan jalan nafasnya bebas. d. Buka mulutnya lebar-lebar dan tarik nafas dalam-dalam. Pijit kedua lubang hidungnya dan padukan mulut anda ke mulut korban dengan posisi menyilang. Hembuskan dengan keras kedalam paru-parunya sampai penuh. Lepaskan mulutnya dan perhatikan gerakangerakan korban. Ulangi cara-cara tersebut diatas hingga korban bernafas kembali. 1 8

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN LISTRIK MEMUTUS HUBUNGAN SI KOR- BAN DENGAN PENGHANTAR MENGHINDARI SENTUHAN TUBUH DENGAN BAGIAN LOGAM A B D C 2 8

Bila bekerja sendirian, pijatan jantung masih dapat diterapkan sambil melakukan cara pernafasan dari mulut ke mulut dengan cara : Berlutut disamping korban dekat dadanya. Lakukan beberapa kali nafas buatan seperti yang telah diuraikan diatas. Gantilah dengan cara pijatan jantung dan tekanlah lima kali selang satu detik. Berilah hembusan lagi. Ulangi pijatan jantung lima kali, lanjutkan pernafasan buatan ini bergantian, yaitu satu hembusan dan lima kali penekanan dada sampai pertolongan datang. B. SEBAB DAN PENCEGAHAN GANGGUAN KESEHATAN KERJA Dalam melakukan pekerjaan seseorang dapat terganggu kesehatannya. Gangguan kesehatan akibat kerja ternyata cukup banyak. Terutama pada pekerjaan konstruksi yang sifat pekerjaannya keras dan dilaksanakan pada lingkungan kerja yang umumnya terbuka. Pekerjaan konstruksi kadang-kadang harus dilakukan pada cuaca dingin, kadang panas, hujan, angin kencang. Pekerjaannya kadang harus dilakukan pada tempat berair, lembab, gelap dsb. Bahan yang digunakan pada pekerjaan konstruksi ada yang berasal dari bahan-bahan alami tetapi ada juga yang berasal dari bahan-bahan yang mengandung zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Hal-hal seperti itu merupakan sumber penyakit akibat kerja atau dapat disebut juga sebagai penyakit jabatan. Penyakit jabatan disebabkan oleh kerja atau sakit yang diperoleh pada waktu menjalankan pekerjaan. Menurut undang-undang, penyakit akibat kerja adalah penyakit yang timbul karena hubungan kerja termasuk kecelakaan. Penyakit akibat kerja harus mendapat perhatian secara khusus, hal ini dikarenakan : - Penyakit yang terjadi sebenarnya dapat dihindari - Penyakit yang terjadi dapat menimbulkan cacat - Penyakit yang terjadi karena perbuatan manusia - Penyebab penyakit adalah apa yang dikerjakan, yang dihasilkan ataupun karena alat atau bahan yang digunakan - Penyakit akibat kerja menurunkan produktifitas dan kemampuan UTAMAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA 3 8

C. SEBAB-SEBAB PENYAKIT AKIBAT KERJA Penyebab penyakit akibat kerja berasal dari berbagai hal antara lain penyebab yang tergolong fisik, mental, psikologis, faal, hayati dan kimia 1. Golongan fisik antara lain : - Suara bising, gaduh yang dapat menyebabkan tuli - Tekanan udara yang tinggi dan berubah-ubah - Suhu yang tinggi, sebaliknya suhu yang terlalu rendah - Getaran dapat mengganggu sirkulasi darah, saraf dll - Penerangan yang kurang sebaliknya sinar yang terlalu kuat. Sinar infra merah dapat merusak lensa mata, sinar ultra violet dapat menimbulkan peradangan - Radiasi sinar radio aktif dapat menyebabkan sakit tumor atau kanker 2. Golongan mental-psikologis antara lain : - Ketegangan kerja karena tidak sesuai dengan bakat dan kemampuannya - Beban kerja atau tanggung jawab yang terlalu berat - Tidak dapat bekerja sama dengan teman sekerja 3. Golongan faal antara lain : - Mengangkut beban yang terlalu berat - Cara kerja yang tidak benar - Kelelahan fisik karena kesalahan konstruksi / mesin dan peralatan - Kerja dengan berdiri terus menerus mengakibatkan strees 4. Golongan hayati antara lain : - Cacing, serangga - Bakteri, virus - Jamur menimbulkan penyakit kulit - Getah tumbuhan menimbulkan penyakit kulit / peradangan 5. Golongan kimia antara lain : - Gas yang berbahaya seperti amoniak, CO, H 2 S, belerang - Uap logam dapat menimbulkan penyakit kulit / peradangan - Semen menimbulkan penyakit kulit - Cat, thinner menimbulkan nyeri dada - Debu menimbulkan penyakit paru-paru 4 8

D. PENCEGAHAN PENYAKIT AKIBAT KERJA Penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja merupakan suatu hambatan pada tingkat keamanan dalam bekerja. Dalam hal ini perlu adanya pengertian serta usaha pencegahan, baik untuk keselamatan maupun kesehatan kerja disamping perlu adanya hubungan baik antara sesama tenaga kerja maupun pimpinan. Usaha pencegahan akibat kekurangan segi teknis di bidang konstruksi dapat dilakukan dengan desain kerja yang baik dan organisasi / pengaturan kerja. Pencegahan penyakit akibat kerja dapat dilakukan dengan : 1. Substitusi Yaitu dengan mengganti bahan-bahan yang membahayakan dengan bahan yang tidak berbahaya, tanpa mengurangi hasil pekerjaan maupun mutunya. 2. Isolasi Yaitu menjauhkan atau memisahkan suatu proses pekerjaan yang mengganggu / membahayakan. 3. Ventilasi Baik secara umum maupun secara lokal yaitu dengan udara bersih yang dialirkan ke ruang kerja dengan menghisap udara keluar ruangan. 4. Alat pelindung diri Alat ini dapat berbentuk pakaian, topi, pelindung kepala, sarung tangan, sepatu yang dilapisi baja bagian depan untuk menahan beban yang berat, masker khusus untuk melindungi pernafasan terhadap debu atau gas berbahaya, kaca mata khusus las dsb. 5. Pemeriksaan kesehatan Hal ini meliputi pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja dan pemeriksaan secara berkala untuk mencari faktor penyebab yang menimbulkan gangguan maupun kelainan kesehatan terhadap tenaga kerja 6. Latihan dan informasi sebelum bekerja Agar pekerja mengetahui dan berhati-hati terhadap berbagai kemungkinan adanya bahaya. 7. Pendidikan dan penyuluhan tentang K3 Dilaksanakan secara teratur. E. PEMERIKSAAN KESEHATAN Pemeriksaan kesehatan pekerja perlu dilakukan secara teratur. Terlebih bila diketahui adanya penyakit yang berjangkit secara cepat ditempat kerja. Misalnya sakit mata yang kadang-kadang dianggap sebagai sakit yang ringan pada awalnya justru menjadi wabah bila tidak segera ditangani secara serius. Sakit mata merupakan penyakit yang mudah menular, dapat dibayangkan bila hal ini terjadi pada sebagian karyawan, tentu dapat menyebabkan terganggunya aktifitas kerja.selain sakit mata, flu dan batuk merupakan penyakit ringan dan menular. 5 8

F. PENGARUH BURUK LINGKUNGAN TERHADAP KESELAMATAN KERJA 1. Perkembangan dan kemajuan industri mengakibatkan bertambahnya pencemaran lingkungan 2. Pencemaran tersebut adalah akibat pembuangan sisa-sisa pabrik selama atau sesudah proses industri berlangsung 3. Buangan ini dapat berbentuk gas, air, padat, panas, radiasi, bunyi dll 4. Pada permulaan perkembangan industri belum terasa pengaruh buruk yang timbul. Akan tetapi makin lama makin terasa kerugian-kerugian yang ditimbulkan akibat makin banyaknya zat buangan dari pabrik-pabrik (Industri) 5. Pabrik-pabrik membuang kotoran & zat-zat kimia ke sungai. Sungai tercemar yang mengakibatkan kehidupan ganggang, ikan & hewan-hewan terganggu dan seterusnya mempengaruhi penyediaan makanan bagi umat manusia 6. Pengotoran udara menyebabkan kesehatan manusia terganggu. Begitu pula tumbuhtumbuhan dapat dirusak oleh gas-gas buangan tersebut. Menurut pengalaman, pengotoran air dan udaralah yang paling buruk bagi kesehatan makhluk yang hidup 7. Seperti pepatah mengatakan, lebih baik mencegah daripada mengobatinya, begitu pula dengan pencemaran, lebih baik mencegahnya daripada memperbaiki yang diakibatkannya. Akibat dari pencemaran industri menjadi sangat serius, sehingga setiap pencemaran yang dilakukannya lambat atau cepat harus dibayar akibatnya 8. Pada dasarnya pemulihan kerusakan oleh pencemaran industri memakan waktu yang lama & biaya yang besar. Oleh karena itu adalah lebih baik kita memikirkan hal tersebut, jauhjauh sebelum terlanjur, agar dengan mempergunakan pengalaman negara-negara lain yang perindustriannya lebih maju kita dapat mengurangi kesalahan-kesalahan yang diperbuat oleh mereka yang industrinya telah berkembang. 6 8

RANGKUMAN 7 8

SOAL 1. Secara umum apakah yang dimaksud dengan PPPK? 2. Jelaskan langkah tindakan bila menolong korban tenggelam! 3. Penyakit akibat kerja dikelompokkan menjadi 5 macam, sebut dan jelaskan! 4. Sebutkan 6 (enam) golongan penyakit akibat kerja! 5. Sebutkan 7 langkah untuk mencegah penyakit akibat kerja, jelaskan! JAWABAN 8 8

Daftar Pustaka Drs. Heru Subagyo, Keselamatan Kerja, APEI-JATIM 2000 Ir. Imam Soebari, Keselamatan dan Kesehatan Kerja(K3), APEI-JATIM 2000 H.N.C. Stam, Keselamatan dan Kesehatan di Tempat Kerja, Katalis- Jakarta 1989 Tia Setiawan, Harun Keselamatan Kerja dan Tata Laksana Bengkel, Depdikbud 1980