PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 178 PEKANBARU

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS II D SD NEGERI 132 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

Tuti Handayani, Jesi Alexander Alim, Syahrilfuddin

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV.B SD NEGERI 62 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SDN 77 PEKANBARU

APPLICATION OF LEARNING INKUIRI LEARNING MODEL TO IMPROVE IPS LEARNING RESULT IN STUDENT CLASS IV SD NEGERI 15 PANGKALAN NYIRIH RUPAT

Zaharah, Otang Kurniaman, Lazim N

Kurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

Oleh Rina Ermayanti 1, Otang Kurniaman 2, Lazim N 3

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VC SD NEGERI 164 PEKANBARU

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV C SD NEGERI I67 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 105 PEKANBARU

THE APPLICATION OF INQUIRY LEARNING MODEL TO INCREASE THE SCHOOL LEARNING OUT COME OF THE FOURTH GRADE STUDENT AT SDN 67 PEKANBARU

IMPLEMENTATION PROBLEM SOLVING LEARNING METHOD TO INCREASE STUDY RESULT OF IPS IV CLASS STUDENTS IN SDN 163 PEKANBARU

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 169 PEKANBARU

APLICATION CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE THE RESULT OF SCIENCE STUDY OF STUDENTS OF SD NEGERI 001 SEIKIJANG BANDAR SEIKIJANG DISTRICT

APPLICATION INQUIRY LEARNING MODEL LEARNING TO IMPROVE RESULTS IPA CLASS IV SDN 016 SEKELADI KECAMATAN TANAH PUTIH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 177 PEKANBARU

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TO INCREASE SOCIAL SCIENCE LEARNING RESULT OF GRADE V SDN 002 BANTAYAN

Muhamad Midun, Hendri Marhadi, Zariul Antosa

Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 148 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE ( TPS ) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SDN 011 BUKIT KAPUR.

IMPLEMENTATION STRATEGY FOR THE MAP CONCEPT IMPROVING STUDENT LEARNING OUTCOMES IPS SD STATE CLASS IV C 163 PEKANBARU

Education Elementary School Teacher Faculty Of Training and Education Sciener University Of Riau

PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS Vb SD NEGERI 113 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS SISWA KELAS III.B SDN 1 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 026 PADANG MUTUNG KEC. KAMPAR.

IMPLEMENTATION INQUIRY LEARNING MODEL TO IMPROVE RESULTS IPA LEARNING CLASS VB SD STATE 023 SEDINGINAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS II SD NEGERI 8 PEKANBARU

Riza Elyana, Eddy Noviana, Zetra Hainul Putra ,

Hengky Saputra, Gustimal Witri, Otang Kurniaman Otang. Cp.

Nur Fatimah, Hendri Marhadi, Eddy Noviana eddynoviana gmail.com

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar Kelas V SDN 045 Muara Jalai

Keywords: problem-based learning Model, the learning process IPS, IPS Study Results.

Prinawati, Syahrifuddin, Otang Kurniaman No.

PENERAPAN PENDEKATAN PAKEM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V A SDN 54 PEKANBARU

IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL INQUIRI TO IMPROVEMENT SOCIAL STUDIES (IPS) STUDENT ACHIEVEMENT OF FOURTH GRADES IV SDN 125 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 7 PEKANBARU

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 94 Pekanbaru

IMPLEMENTATION QUANTUM TEACHING MODEL TO IMPROVE RESULT OF IPS STUDIES STUDENT CLASS V SD NEGERI 031 TANJUNG SARI KECAMATAN PUJUD ROHIL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 7 KOTA PEKANBARU

Afriyenti, Hendri Marhadi, Lazim N HP:

Sarmudiah Rahmadeni, Hendri Marhadi, Eddy Noviana

Sriani, Hendri Marhadi, Eddy Noviana

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVB SD NEGERI 153 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 56 PEKANBARU

IMPLEMENTATION INQUIRY LEARNING MODEL TO IMPROVE RESULTS IPA LEARNING CLASS V SD STATE 033 SINTONG KECAMATAN TANAH PUTIH

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE INVESTIGATION GROUP TYPE TO INCREASE LEARNING IIIA STATE ELEMENTARY SCHOOL 017 SEDINGINAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV B SDN 111 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IIC SD NEGERI 8 PEKANBARU

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS II SDN 008 SUNGAI JALAU

THE APPLICATION LEARNING CYCLE MODEL TO INCREASE STUDENTS RESULT ON NATURAL SUBJECT AT FIFTH GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL 105 PEKANBARU

IMPLEMENTATION OF CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING MODEL FOR SOCIAL IN FIVE GRADERS AT SDN 4 PEKANBARU

Mulim, Otang Kurniaman, Hendri Marhadi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVB SD NEGERI 28 PEKANBARU

Rahayu 6, Chumi Z F 7, Ika L R 8

APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL THROWING SNOWBALL TYPE TO IMPROVE LEARNING OUTCOMES IPS CLASS III SDN 008 PEMATANG SEMUT

Eva Renlia, Otang Kurniaman, Hendri Marhadi

Keywords: Cooperative Type Think Pair Share (TPS), Achievement Studies.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IIIB SD NEGERI 117 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN KEBUN BUNGA 6 BANJARMASIN

APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODELS TYPE WRITE A ROUND TO IMPROVE THE CAPABILITIES OF WRITING STUDENTS CLASS V SD NEGERI 5 TANJUNG PUNAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SDN 009 TANJUNG PENYEMBAL KOTA DUMAI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Nora Efmawati Syahrilfuddin, Hendri Marhadi,

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD NEGERI 85 PEKANBARU

Keyword : Cooperative Type Think Pair Share (TPS), Science Learning Outcomes.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS II A SD NEGERI 8 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 21 PEKANBARU

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IV MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 016 BASILAM BARU

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri 161 Pekanbaru

Dasrul, Mahmud Alpusari, Drs. Lazim. N

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELASVB SD NEGERI 56 PEKANBARU

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEMAN SEJAWAT (PEER TUTORING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IVC SD NEGERI 164 PEKANBARU

Pendahuluan. Handayani et al., Penerapan fase-fase Pembelajaran Geometri... 1

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD NEGERI 149 PEKANBARU

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENERAPAN MODEL INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 167 PEKANBARU

Roma Yunita 1), Sriwulandari 2), Suwondo 3) phone :

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE (LC) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS Va SDN 163 PEKANBARU

Primary Teacher Education Faculty of Teacher Training and Education University of Riau

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA PADA SISWA KELAS V SDN 005 BUKIT TIMAH DUMAI

Suriyati, Lazim,N, Eddy Noviana Suriyati

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: Dewi Sri Yuliati 1, Zuhri D 2, Sehatta Saragih 3

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

Susanti Damanik, Eddy Noviana, Zetra Hainul Putra

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 003 PULAU JAMBU CERENTI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI APRIYANTI

Yulia Andriani, Syahrilfuddin, H.Lazim.N No.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

APPLICATION OF DIRECT LEARNING TO IMPROVE RESULTS OF IPS CLASS III SD TANJUNG BUNGO KECAMATAN KAMPAR TIMUR

Transkripsi:

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 178 PEKANBARU Nurlaili, Jesi Alexander Alim, Otang Kurniaman Lilinurlaili759@yahoo.co id, Jesialexa@yahoo.com, Otang90@agmail.com Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau, Pekanbaru Abstarck : This was a classroom research (PTK) which has two cycles which was conducted on April 24 th to May 5 nd 2015. The data shown the either learning process increased. The basic score of daily examination as 11,92% which 24 students passed and 8 students failed. The ending of daily examination was 75% and the average was 77,34% on the passing grade. The second daily examination also increased from basic score as 17,12% which 28 students passed and 4 students failed. The ending of second daily examination was 87,5% and the average was 80,93%. Based on the explanation above it can be concluded that the implementation of problem based learning increased students achievement the result of social studies of students IV grade of State Elementary School 178 Pekanbaru. Keywords : Problem Based Learning, Students Achievement The Result Of Social Studies

2 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 178 PEKANBARU Nurlaili, Jesi Alexander Alim, Otang Kurniaman Lilinurlaili759@yahoo.co id, Jesialexa@yahoo.com, Otang90@agmail.com Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau, Pekanbaru Abstrak :Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan dua siklus yang dilaksanakan dilaksanakantanggal 24 April 2015 sampai dengan 5 Mei 2015. Data penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar mengalami peningkatan. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Skor dasar ke UH I mengalami peningkatan belajar sebesar 11,92% dengan jumlah siswa yang tuntas 24 orang dan yang tidak tuntas 8 orang. Ketuntasan klasikal UH I adalah 75% dengan nilai rata-rata 77,34 diatas KKM. UH II juga mengalami peningkatan hasil belajar dari skor dasar sebesar 17,12% dengan jumlah siswa yang tuntas 28 orang dan tidak tuntas 4 orang. Ketuntasan klasikal UH II 87,5% dengan nilai rata-rata 80,93. Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran berdasarkan masalah dapat meningkatkan hasil belajar IPS di kelas IV SDN 178 Pekanbaru. Kata Kunci : Pembelajaran Berdasarkan Masalah, Hasil Belajar IPS

3 PENDAHULUAN Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmuilmu sosial seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Apa yang dipelajari dalam ilmu pengetahuan sosial merupakan kajian yang cukup luas, karena mencakup gejala-gejala dan masalah-masalah kehidupan manusia di tengahtengah masyarakat (Ahmad Susanto, 2014). Ilmu sosial yang mempelajari gejala-gejala dan masalah-masalah kehidupan memiliki beberapa tujuan seperti yang dikemukakan di atas, tujuan utama pembelajaran IPS adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala kesimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya maupun menimpa masyarakat (Ahmad Susanto, 2014). Mata pelajaran IPS di Sekolah Dasar (SD) bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPS yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan tersebut dapat tercapai manakala program-program pelajaran IPS di sekolah diorganisasi secara baik (Depdiknas, 2006).Tujuan belajar IPS di SD menurut Norma Mackenzie (dalam Firli Weddewi, 2014) dapat dikelompokkan menjadi lima komponen yaitu : (1) Membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupannya kelak di masyarakat, (2) membekali anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi, menganalisis, dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat, (3) membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat dan berbagai bidang keilmuan serta bidang keahlian, (4) membekali anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif dan keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan hidup yang menjadi bagian dari kehidupan tersebut, (5) membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan pengembangan kehidupan masyarakat, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas IV SDN 178 Pekanbaru, ternyata hasil belajar siswa kelas IV tergolong rendah dibandingkan dengan KKM yang ditetapkan yaitu 70. Jumlah siswa yang mencapai KKM 15 orang (46,87%) sedangkan jumlah siswa yang belum mencapai KKM 17 orang (53,12%) dengan nilai rata-rata 69,1. Dari data yang diperoleh dapat diketahui bahwa beberapa penyebab rendahnya perolehan hasil belajar disebabkan selama proses pembelajaran guru mengajar dengan spontanitas dengan hanya menggunakan buku pegangan sebagai acuan tanpa ada persiapan seperti penggunaan model pembelajaran, pembelajaran masih sepenuhnya berpusat pada guru, dan guru kurang melibatkan siswa dalam proses belajar, guru masih menggunakan metode ceramah sehingga muncul kebosanan saat proses pembelajaran berlangsung dan kurangnya kreativitas guru dalam memanfaatkan lingkungan sebagai sumber pembelajaran yang dapat mendorong siswa untuk berfikir logis sehingga timbullah dampak bagi siswa yaitu, siswa kurang terlatih dalam memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan IPS, siswa merasa tidak terlibat dalam proses pembelajaran, siswa kurang termotivasi untuk bertanya ataupun mengeluarkan pendapat tentang materi yang dipelajari, siswa menjadi sangat pasif ketika proses pembelajaran berlangsung, hal ini terjadi karena kurang adanya interaksi siswa sesama siswa, dan siswa dengan guru. Disamping itu, gurujuga kurang mengontrol siswa ketika proses pembelajaran berlangsung sehingga banyak siswa yang ribut di kelas, keluar masuk kelas, berbicara dengan teman sebangku, mengantuk,

4 bahkan ketika diberi latihan, siswa cenderung menyontek. Siswa kurang bersemangat dalam proses pembelajaran, sehingga siswa kurang paham terhadap materi yang diajarkan. Kondisi seperti ini yang mempengaruhi hasil belajar IPS siswa yang tidak mencapai ketuntasan seperti yang diharapkan. Usaha yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa yaitu mengulangi materi yang belum dipahami siswa, mengadakan remedial dan pemberian tugas tambahan. Namun upaya yang sudah dilakukan guru belum menampakkan hasil yang memuaskan.berdasarkan akar penyebab permasalahan di atas, maka penulis ingin meningkatkan hasil belajar IPS siswa dengan memperbaiki proses pembelajaran melalui penerapan suatu model pembelajaran yang inovatif yaitu dengan menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah. Model pembelajaran berdasarkan masalah adalah suatu model pembelajaran dimana siswa mengerjakan permasalahan yang autentik dengan menyusun pengetahuan mereka sendiri mengembangkan inkuiri dan keterampilan berfikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri (Trianto, 2007). Pada penelitian ini adapun rumusan permasalahan adalah Apakah penerapan model pembelajaran berdasarkan masalah dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN 178 Pekanbaru. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN I78 Pekanbaru dengan penerapan model pembelajaran berdasarkan masalah. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 178 Pekanbaru. Waktu penelitian dimulai semester II tahun pelajaran 2014/2015 yang dimulai dari bulan April sampai Mei 2015. Rancangan penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan 6 kali pertemuan dalam 2 siklus. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan secara kolaboratif, yaitu kerja sama antara peneliti dengan guru kelas yang berperan melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah di kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 178 Pekanbaru dengan jumlah siswa sebanyak 32 orang yang terdiri atas 8 orang siswa perempuan dan 24 orang siswa laki-laki. Instrumen dalam penelitian ini yaitu perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, RPP, dan LKS. instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah lembar observasi aktivitas guru dan siswa serta dan tes hasil belajar IPS siswa. Data diperoleh melalui lembar observasi aktivitas guru dan siswa, tes hasil belajar, dan dokumentasi kemudian dianalisis. Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran dan sejauh mana ketercapaian kriteria minimum (KKM) pada materi pokok pembelajaran. Analisis data tentang aktivitas guru dan siswa didasarkan dari hasil lembar observasi selama proses pembelajaran guna untuk mengamati seluruh aktivitas yang dilakukan guru dan siswa. Dan dihitung dengan menggunakan rumus :

5 NR = X 100% (Syahrilfuddin dkk, 2011) Keterangan : NR = persentase rata-rata aktivitas guru atau siswa JS = Jumlah skor siwa yang dilakukan SM = skor maksimal yang didapat dari aktivitas guru atau siswa Tabel 1 Kategori Aktivitas Guru dan Siswa Persentase Interval 81-100 61-80 51-60 Kurang dari 50 Kategori Amat baik Baik Cukup Kurang (Syahrilfuddin dkk, 2011) Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran berdasarkan masalah diadakan analisis deskripsif. Hal tersebut dapat dihitung dengan rumus : 1. Ketuntasan individu S = x 100 ( Purwanto, 2008 ) Keterangan : S = Nilai yang diharapkan R = Jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar N = Skor maksimum dari tes tersebut 2. Ketuntasan klasikal PK = X 100% (Purwanto dalamsyahrilfuddin, 2011) Keterangan : PK = Presentase Ketuntasan ST = Jumlah Siswa yang Tuntas N = Jumlah Siswa Keseluruhan 3. Peningkatan hasil belajar P= ) Keterangan : P = Peresentase peningkatan Posrate = Nilai sesudah diberi tindakan Baserate = Nilai sebelum tindakan

6 HASIL DAN PEMBAHASAN Tahap Perencanaan Pada tahap persiapan peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan yaitu berupa perangkat pembelajaran dan istrumen pengumpulan data. Perangkat pembelajaran terdiri dari bahan ajar berupa silabus, RPP, LKS, soal UH siklus I dan II. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah lembar pengamatan dan soal tes hasil belajar siswa. Pada tahap ini ditetapkan bahwa kelas yang diberikan adalah kelas IV SDN 178 Pekanbaru. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Tahap 1. Orientasi siswa pada masalah, guru terlebih dahulu meminta ketua kelas untuk menyiapkan kelas dilanjutkan dengan mengucapkan salam. Kemudian guru mengabsen siswa. Kemudian guru menyampaikan appersepsi dengan menampilkan beberapa gambar dan mengajukan pertanyaan- pertanyaan yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Guru menuliskan materi pembelajaran di papan tulis, dilanjutkan dengan guru memotivasi siswa agar terlibat dalam pemecahan masalah, menyampaikan tujuan pembelajaran serta langkah-langkah pembelajaran berdasarkan masalah. selanjutnya guru menyajikan masalah sesuai dengan materi pembelajaran. Tahap 2. Menggorganisasi siswa untuk belajar, guru membagi siswa menjadi 6 kelompok yang beranggotakan 5-6 orang. Guru membagikan LKS pada tiap-tiap kelompok untuk dikerjakan pada masing-masing kelompok. Tahap 3. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok, guru membimbing siswa dalam kegiatan yang telah diberikan di LKS untuk mencari penyelesaian dari pemecahan masalah yang ada dan membantu siswa untuk berbagi tugas dengan anggota kelompoknya. Guru berkeliling mengamati serta membimbing tiap kelompok dalam mengumpulkan informasi ynag sesuai untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah. Tahap 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya, guru membantu siswa dalam mengembangkan hasil karya berupa LKS dan peragaan yang menjelaskan atau mewakili bentuk penyelesaian masalah yang siswa temukan. Pada tahap ini siswa diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya, sedangkan kelompok lain diminta untuk memperhatikan dan memberi tanggapan. Tahap 5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah, pada tahap ini guru memberikan lembar evaluasi yang dikerjakan secara individu. Hasil Penelitian Aktivitas guru pada setiap kali pertemuan mengalami peningkatan. Pada siklus I pertemuan pertama aktivitas guru persentasenya adalah 65% meningkat sebesar 5% menjadi 70% pada pertemuan kedua. Pada siklus II pertemuan pertama meningkat sebesar 15% menjadi 85%. Pertemuan kedua meningkat sebesar 5% menjadi 90%. Hal ini dapat dilihat pada tabel 2.

7 Tabel 2 Aktivitas Guru pada Siklus I dan II Aktivitas yang diamati Siklus I Pertemuan Siklus II Pertemuan I 2 1 2 Jumlah Skor 13 14 17 18 Persentase % 65% 70% 85% 90% Persentase Rata-rata Persiklus 67,5% 87,5% Kategori Persiklus Baik Amat Baik Aktivitas siwa setiap pertemuan mengalami peningkatan. Pada pertemuan pertama siklus I persentase aktivitasnya adalah 60% meningkat sebesar 10% pada pertemuan kedua menjadi 70%. Pada siklus II pertemuan pertama meningkat sebesar 15% menjadi 85% dan pada pertemuan kedua meningkat sebesar 5% menjadi 90%. Hal ini dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3 Aktivitas Siswa pada Siklus I dan II Aktivitas yang diamati Siklus I Pertemuan Siklus II Pertemuan I 2 1 2 Jumlah Skor 12 14 17 18 Persentase % 60% 70% 85% 90% Persentase Rata-rata Persiklus 65% 87,5% Kategori Persiklus Baik Amat Baik Hasil belajar siswa persiklusnya mengalami peningkatan setelah penerapan model pembelajaran berdasarkan masalah. Siswa yang tuntas mengalami peningkatan dibandingkan sebelum dilakukan tindakan. Ketuntasan klasikal hasil belajar IPS siswa pada skor dasar hanya 46,87%. Setelah diterapkan model pembelajaran berdasarkan masalah pada siklus I, ketuntasan hasil belajar siswa meningkat dengan ketuntasan klasikal 75% dan pada siklus II ketuntasan hasil belajar siswa sangat baik dengan ketuntasan klasikal 87,5%. Berdasarkan hasil belajar pada ulangan siklus I dan II, setelah penerapan model pembelajaran berdasarkan masalah dapat dilihat ketuntasan individu dan klasikal pada tabel 4.3 Tabel 4 Ketuntasan Belajar Individual dan Klasikal Ketuntasan Individu Ketuntasan Klasikal Jumlah Rata- Jumlah Jumlah Persentase Kategori Siklus Siswa Rata siswa yang siswa yang Ketuntasan tuntas tuntas Skor Dasar 32 69,1 15 17 46,87% TT Siklus I 77,34 24 8 75% T Siklus II 80,93 28 4 87,5% T

8 Adapun peningkatan hasil belajar siswa dari skor dasar, ulanga harian siklus I dan II dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 5 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Data Jumlah Siswa Rata Rata SD UH 1 32 UH 2 80,93 Presentase Ketuntasan SD Ke UH 1 SDKe UH 2 69,1 77,34 11,92 17,12 Dari tabel 4.4 dapat kita lihat bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada setiap siklusnya setelah diterapkan model pembelajaran berdasarkan masalah. peningkatan hasil belajar dari skor dasar ke UH I yaitu rata 69,1 menjadi 77,34 dengan peningkatan 11,92% dan peningkatan hasil belajar dari skor dasar ke UH II yaitu ratarata 69,1 menjadi 80,93 dengan peningkatan 17,12%. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan bahwa dengan menerapkan penggunaan model pembelajaran berdasarkan masalah dapat meningkatkan aktivitas guru dalam proses tindakan berlangsung, pada siklus I pertemuan pertama aktivitas guru persentasenya adalah 65% meningkat sebanyak 5% menjadi 70% pada pertemuan kedua. Pada siklus II pertemuan pertama persentasenya adalah 85% meningkat sebanyak 15% menjadi 90% pada pertemuan kedua. Peneliti telah dapat memotivasi siswa ke dalam pembelajaran berdasarkan masalah sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang telah diterapkan. Berdasarkan hasil observasi bahwa aktivitas siswa juga mengalami peningkatan pada setiap tindakan yang dilakukan. Hal tersebut dapat dilihat pada setiap siklusnya sesuai dengan rencana dan berjalan dengan lancar. Pada siklus I pertemuan pertama aktivitas siswa persentasenya 60% meningakt sebesar 10% menjadi 70% pada pertemuan kedua. Pada siklus II pertemuan pertama persentasenya 85% meningkat sebesar 15% menjdi 90% pada pertemuan kedua. Siswa sudah mulai terbiasa dan bersemangat dengan model pembelajaran yang diterapkan peneliti saat pembelajaran berlangsung. Siswa sudah aktif dalam proses pembelajaran dan semakin antusias dalam mencari jawaban dari pemecahan masalah yang dimunculkan peneliti. Kepercayaan diri dalam mengemukakan pendapat dan mempresentasikan hasil diskusipun sudah sangat terlihat. Namun, kekurangan yang terdapat pada aktivitas siswa adalah suasana kelas yang ribut dikarenakan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah yang merupakan pengalaman pertama bagi siswa. Dari analisis hasil belajar siswa juga terjadi peningkatan hasil belajar IPS setelah diterapkan model pembelajaran berdasarkan masalah. hal ini dapat dilihat bahwa dari skor dasar ke UH I mengalami peningkatan yaitu dari rata-rata 69,1 menjadi 77,34 dengan peningkatan 11,92%. Peningkatan hasil belajar IPS dari skor dasar ke UH II juga terjadi peningkatan yaitu dari 69,1 menjadi 80,93 dengan peningkatan 17,12%. Ketuntasan klasikal dan individu juga mengalami peningkatan pada setiap siklus. Hal

9 ini berdasarkan hasil ulangan harian yang dikerjakan oleh siswa yang pada setiap siklusnya mengalami peningkatan siswa yang tuntas. Dari analisis data tentang ketercapaian KKM diperoleh fakta bahwa terjadi peningkatan jumalah siswa yang mencapai KKM pada ulangan harian siklus I dan siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajran dengan menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah sesuai dengan hipotesis yang diajukan yaitu bahwa jika diterapkan model pembelajaran berdasarkan masalah, maka dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN 178 Pekanbaru. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Simpulan Aktivitas guru mengalami peningkatan, pada siklus I, pertemuan pertama 65% pada pertemuan kedua 70%. Pada Siklus II, pertemuan pertama 85% pada pertemuan kedua 90%. Secara keseluruhan peningkatan aktivitas guru dari siklus I sampai siklus II mengalami peningkatan. Aktivitas siswa juga mengalami peningkatan, pada siklus I, pertemuan pertama 60% pada pertemuan kedua menjadi 70%. Pada Siklus II, pertemuan pertama 85% pertemuan ke II 90%. Secara keseluruhan peningkatan aktivitas siswa dari siklus I sampai siklus II mengalami peningkatan. Peningkatan hasil belajar siswa pada skor dasar nilai-rata-rata siswa adalah 69,1 pada siklus I meningkat menjadi 77,34 pada siklus II meningkat lagi menjadi 80,93. Peningkatan persentase ketuntasan klasikal belajar siswa pada skor dasar 46,87% meningkat menjadi 75% pada siklus I, pada siklus II meningkat menjadi 87,5%. Rekomendasi Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mengajukan beberapa rekomendasi sebagai berikut: 1) Hasil penelitian ini hendaknya dapat dijadikan sebagai salah satu bahan diskusi dalam rangka memberi masukan pada guru yang mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran, 2) Model pembelajaran berdasarkan masalah ini dapat dijadikan salah satu alternatif pembelajaran yang dapat diterapkan guru sehingga dapat meningkatkan atau memperbaiki proses pembelajaran terutama untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa. DAFTAR PUSTAKA Ahmad Susanto. 2014. Pengembangan pembelajaran IPS di sekolah Dasar. Kencana Prenada Media Group. Jakarta. Firli Weddewi. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV C SD Negeri 136 Pekanbaru. Skripsi tidak dipublikasikan. FKIP Universitas Riau. Pekanbaru. Purwanto. 2008. Evaluasi Hasil Belajar. Pustaka Belajar. Yogyakarta.

10 Syahrilfuddin, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Cendikia Insani. Pekanbaru. Trianto,2007. Model-model pembelajaran inovatif berorientasi konstruktivistik.prestasi Pustaka. Jakarta. Zainal Aqib. 2008. Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Yrama Widya. Bandung.