BAB 1 PENDAHULUAN. dalam lima tahun pertama kehidupannya (Hadi, 2005).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Indonesia (SDKI) tahun 2012 AKI di Indoensia mencapai 359 per jumlah

BAB I PENDAHULUAN. kurangnya asupan zat gizi yang akan menyebabkan gizi buruk, kurang energi

kekurangan energi kronik (pada remaja puteri)

BAB 1 : PENDAHULUAN. dengan penyebab yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. terpenting dalam pertumbuhan anak dimasa datang (Rodhi, 2011) World Health Organization (WHO) 2008, telah membagi umur kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi vitamin A, dan defisiensi yodium (Depkes RI, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas. Peningkatan sumber daya manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2012 dari laporan Kota/Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang termasuk Indonesia. Masalah gizi menjadi penyebab

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kehamilan merupakan proses fisiologis yang memberikan perubahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tingkat nasional cukup kuat. Hal ini dirumuskan dalam Undang-Undang No.17

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memfokuskan percepatan pencapaian target MDGs (Millenium

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia masih memerlukan perhatian yang lebih terhadap persoalan

BAB 1 : PENDAHULUAN. morbiditas dan mortalitas bayi karena rentan terhadap kondisi-kondisi infeksi saluran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. terutama dalam masalah gizi. Gizi di Indonesia atau negara berkembang lain memiliki kasus

BAB 1 PENDAHULUAN. calon ibu dan bayi yang dikandung harus mendapatkan gizi yang cukup banyak

BAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam porsi yang dimakan tetapi harus ditentukan pada mutu zat-zat gizi yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. janin guna memenuhi peningkatan kebutuhan gizi selama kehamilan. (1)

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kontribusi penting dalam Millenium Development Goals (MDGs)

BAB I PENDAHULUAN. Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu faktor

ISSN InfoDATIN PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI SITUASI GIZI. di Indonesia. 25 Januari - Hari Gizi dan Makanan Sedunia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

BAB V PEMBAHASAN. dengan preeklamsi di RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang sesuai kriteria inklusi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berat badan lahir bayi adalah berat badan bayi yang ditimbang dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan yaitu meningkatnya kesadaran,

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Masa anak dan remaja adalah masa dimana manusia. mengalami pertumbuhan dan perkembangan fisik secara

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka kematian ibu (AKI) adalah jumlah kematian selama kehamilan atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru. pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun oleh: EMAH KUDYANI J

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Kematian ibu merupakan permasalahan global. Tingginya angka kematian ibu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ISSN InfoDATIN PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI. Hari Anak-Anak Balita 8 April SITUASI BALITA PENDEK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan dikarenakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi janin yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mortalitas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. membandingkan keberhasilan pembangunan SDM antarnegara. perkembangan biasanya dimulai dari sejak bayi. Kesehatan bayi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Asupan gizi yang baik selama kehamilan merupakan hal yang penting,

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI REMAJA PUTRI DI SEKOLAH MENENGAH UMUM NEGERI TOHO KABUPATEN PONTIANAK

STATUS GIZI IBU HAMIL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP BAYI YANG DILAHIRKAN

BAB I PENDAHULUAN. cukup beragam. Menurut Soekirman (2000) definisi dari masalah gizi adalah

BAB II TINJUAN PUSTAKA. Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme, karena itu kebutuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Ibu hamil yang menderita KEK ( Kurang Energi Kalori) mempunyai resiko

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Masalah utama mengenai gizi yang terjadi di Indonesia antara lain yaitu

BAB I PENDAHULUAN. sampai usia lanjut (Depkes RI, 2001). mineral. Menurut Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VI 1998

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SOEDIRAN WONOGIRI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. lahir adalah Angka Kematian Bayi (AKB). Angka tersebut merupakan indikator

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan berat badan normal. Dengan kata lain kualitas bayi yang dilahirkan sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. cukup makan, maka akan terjadi konsekuensi fungsional. Tiga konsekuensi yang

Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)

BAB I PENDAHULUAN. Berat bayi lahir rendah (BBLR) didefinisikan oleh World Health

BAB I PENDAHULUAN. besar. Masalah perbaikan gizi masuk dalam salah satu tujuan MDGs tersebut.

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), khususnya bayi kurang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. atau calon ibu merupakan kelompok rawan, karena membutuhkan gizi yang cukup

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa kehamilan merupakan periode yang sangat penting bagi pembentukan kualitas sumber daya manusia di

HUBUNGAN UKURAN LINGKAR LENGAN ATAS (LLA) IBU DAN PENINGKATAN BERAT BADAN SELAMA KEHAMILAN DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI DI KABUPATEN KARANGANYAR

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masa kehamilan merupakan masa periode awal kehidupan atau biasa disebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) masih merupakan masalah di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. sebesar 25 per-1000 kelahiran hidup dengan Bayi Berat Lahir. Rendah (BBLR) penyebab utamanya. 2 Kematian bayi baru lahir di

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan ibu hamil dan balita sangatlah penting, sehingga Notoatmodjo (2003)

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat. Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) tahun 2010 menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. keadaan pelayanan kebidanan dalam suatu negara (Saifuddin 2009, h.7).

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi energi pada kelompok umur 56 tahun ke atas yang. mengkonsumsinya di bawah kebutuhan minimal di provinsi Jawa Barat

S PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

STATUS GIZI. Website:

PENELITIAN KURANG ENERGI KRONIS (KEK) IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)

BAB I PENDAHULUAN. panjang badan 50 cm (Pudjiadi, 2003). Menurut Depkes RI (2005), menyatakan salah satu faktor baik sebelum dan saat hamil yang

BAB I PENDAHULUAN. lum masa dewasa dari usia tahun. Masa remaja dimulai dari saat pertama

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

30 Media Bina Ilmiah ISSN No

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kematian bayi yang berarti tingkat risiko kematian terhadap anak yang lahir hidup sebelum ulang tahun

BAB I PENDAHULUAN. dunia mengalami preeklampsia (Cunningham, 2010). Salah satu penyulit dalam

HUBUNGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD DR WAHIDIN SUDIROHUSODO KOTA MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. beranekaragam. Disaat masalah gizi kurang belum seluruhnya dapat diatasi

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

BAB 1 PENDAHULUAN. beberapa zat gizi tidak terpenuhi atau zat-zat gizi tersebut hilang dengan

21 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kematian pada bayi terutama terjadi pada masa neonatus (umur 0-28 hari), dimana 78,5% dari kematian neonatal tersebut terjadi pada umur 0-6 hari (Riskesdas, 2007), dan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) merupakan salah satu penyebab terbanyak yaitu sebesar 32,4% (Riskesdas, 2010). Angka BBLR diperkirakan mencapai 350.000 bayi setiap tahunnya di Indonesia (Depkes, 2002). Berat Badan Lahir Rendah dapat merupakan hasil dari kelahiran preterm, Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT), atau keduanya (WHO, 2002). BBLR dengan kelahiran aterm sering digunakan sebagai indikator yang mewakili Pertumbuhan Janin Terhambat (ACC/SCN, 2000). BBLR yang menandakan terjadinya Pertumbuhan Janin Terhambat mempunyai risiko kematian lebih tinggi dalam lima tahun pertama kehidupannya (Hadi, 2005). Berbagai faktor yang menyebabkan PJT terdiri dari faktor janin, faktor plasenta dan tali pusat, dan faktor ibu. Faktor janin meliputi kelainan kongenital dan kelahiran multipel. Faktor plasenta dan tali pusat yaitu insufisiensi plasenta, insersi velamentosa tali pusat, dan vasa previa. Sedangkan faktor ibu meliputi nutrisi buruk pada ibu, gaya hidup yang buruk, infeksi pada ibu, penyakit vaskular, penyakit ginjal, dan diabetes pregestasional (Cunningham et al., 2010). Menurut ACC/SCN (2000) ada 30 juta bayi yang lahir setiap tahunnya di negara-negara berkembang dengan pertumbuhan yang terganggu karena buruknya nutrisi saat masa fetus. Nutrisi yang buruk sering dimulai sejak dalam kandungan

kemudian berlanjut, terutama untuk anak perempuan dan wanita, baik menuju kehidupan remaja dan dewasa. Kekurangan gizi yang dialami selama masa kanakkanak, masa remaja, dan kehamilan mempunyai dampak negatif tambahan pada berat lahir bayi. Di negara-negara berkembang, penentu utama pada PJT berhubungan dengan nutrisi yaitu status gizi ibu sebelum konsepsi, perawakan ibu yang pendek karena kekurangan gizi dan infeksi selama masa kanak-kanak, dan gizi ibu yang buruk selama kehamilan berupa peningkatan berat badan selama hamil yang tidak adekuat, yang umumnya disebabkan asupan nutrisi sehari-hari yang tidak adekuat. Oleh karena keadaan nutrisi yang tidak adekuat di dalam rahim, bayi baru lahir tersebut tidak dapat mencapai potensi pertumbuhannya. Menurut Depkes (2002), tingginya angka BBLR di Indonesia disebabkan oleh banyaknya ibu hamil yang menderita kurang gizi, atau disebut Kurang Energi Kronis (KEK). KEK disebabkan masalah gizi makro pada ibu hamil atau Wanita Usia Subur (WUS) yang menderita kekurangan atau ketidakseimbangan asupan energi dan protein yang berlangsung kronis sehingga menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu, juga BBLR pada bayinya. Oleh karena itu status gizi ibu sangat menentukan pertumbuhan janin dan berat lahirnya (Kramer, 1987). Hasil Riskesdas (2013) menyatakan terjadi peningkatan proporsi ibu hamil usia 15-19 tahun dengan KEK dari 31,3% pada tahun 2010 menjadi 38,5% pada tahun 2013. Prevalensi risiko KEK pada WUS di Indonesia sebesar 19,1% dengan variasi risiko di berbagai provinsi. Prevalensi risiko KEK pada WUS di Indonesia bagian timur lebih tinggi dibandingkan di Sumatera, Jawa, dan Bali. Prevalensi KEK pada WUS di pedesaan juga lebih tinggi yaitu sebesar 21,1% dibandingkan di perkotaan yaitu 17,3%. Sedangkan menurut status ekonomi, 2

prevalensi risiko KEK 23,1% pada WUS yang miskin dan 17,3% pada WUS yang tidak miskin (Harahap, 2002). Pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Lingkar Lengan Atas (LILA) dapat digunakan sebagai indikator status gizi seorang ibu. Mengukur LILA dapat mengetahui apakah seorang ibu menderita Kurang Energi Kronis dengan ambang batas sepanjang 23,5 cm. Apabila panjang LILA kurang dari 23,5 cm maka berisiko menderita KEK, dan diperkirakan akan melahirkan bayi dengan BBLR (Arisman, 2009). Kelebihan dalam mengukur LILA adalah bila ibu hamil menderita malnutrisi (gizi kurang atau lebih) kadang menunjukkan edema tetapi jarang mengenai lengan atas (Saimin dkk, 2006). Menurut Hanifah (2009) semakin baik LILA semakin baik pula berat lahir bayi, sedangkan semakin kurang LILA semakin kurang pula berat lahir bayi. Pengukuran Indeks Massa Tubuh dapat menentukan status gizi ibu. Ibu yang kurus (underweight) sebelum hamil memiliki faktor risiko untuk hasil neonatal yang merugikan, terutama BBLR (Razak et al., 2013). Kenaikan berat badan ibu saat kehamilan yang tidak adekuat juga berkaitan dengan peningkatan risiko kelahiran prematur dan kecil dari masa kehamilan (KMK), dan penurunan risiko besar dari masa kehamilan (BMK) dan makrosomia, dibandingkan dengan ibu yang kenaikan berat badannya memadai (Nan Li et al., 2013). Baik di negaranegara maju dan berkembang, ibu yang kurus sangat berisiko melahirkan bayi yang BBLR (McDonald et al., 2010). Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik melakukan penelitian mengenai hubungan status gizi ibu dengan pertumbuhan janin terhambat. 3

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, dapat ditentukan rumusan masalah sebagai berikut 1. Bagaimana distribusi Indeks Massa Tubuh ibu di RSUP Dr. M. Djamil? 2. Bagaimana distribusi Lingkar Lengan Atas ibu di RSUP Dr. M. Djamil? 3. Bagaimana hubungan Indeks Massa Tubuh ibu dengan Pertumbuhan Janin Terhambat? 4. Bagaimana hubungan Lingkar Lengan Atas ibu dengan Pertumbuhan Janin Terhambat? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan status gizi ibu dengan pertumbuhan janin terhambat. 2. Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui distribusi Indeks Massa Tubuh ibu di RSUP Dr. M. Djamil. 2. Untuk mengetahui distribusi Lingkar Lengan Atas ibu di RSUP Dr. M. Djamil. 3. Untuk mengetahui hubungan Indeks Massa Tubuh ibu dengan Pertumbuhan Janin Terhambat. 4. Untuk mengetahui hubungan Lingkar Lengan Atas ibu dengan Pertumbuhan Janin Terhambat. 4

1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Menambah wawasan serta pengalaman penulis dalam melakukan penelitian terutama di bidang kedokteran. 2. Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuan 1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi data untuk mengetahui korelasi antara status gizi ibu dengan pertumbuhan janin terhambat. 2. Sebagai bahan dasar dan literatur untuk penelitian Pertumbuhan Janin Terhambat dan status gizi ibu selanjutnya. 3. Bagi Masyarakat 1. Menambah informasi kepada masyarakat untuk mengetahui faktor risiko dan akibat dari Pertumbuhan Janin Terhambat. 2. Menambah informasi kepada masyarakat untuk mengetahui pengaruh status gizi ibu terhadap berat badan lahir. 5