BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan, apakah perusahaan itu perusahaan perdagangan ataupun

dokumen-dokumen yang mirip
09Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

KUISIONER

KEWRAUSAHAAN, ETIKA PROFESI dan HUKUM BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Seiring dengan berkembangnya. mendorong kesinambungan dan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih dikenal dengan Good Corporate Governance (GCG) menjadi isu yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis dan ekonomi sudah berkembang

12Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

MAKSUD DAN TUJUAN, KEBIJAKAN DASAR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Persepsi Good dalam good corporate governance adalah tingkat pencapaian

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE/GCG)

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah asing Good Corporate Governance (GCG) tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan memerlukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Good Corporate Governance. Corporate Governance, antara lain oleh Forum for Corporate

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Bagi perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki oleh masyarakat,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2009 : 67) mencoba memberikan definisi dari kinerja, antara lain sebagai

BAB I PENDAHULUAN. yang baik Good Corporate Governance (GCG), sedangakan di luar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Good Corporate Governance (GCG) adalah salah satu pilar dari sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. digariskan. Audit internal modern menyediakan jasa- jasa yang mencakup

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. keuangan harus menyajikan informasi yang berintegritas tinggi (PSAK no. 1,

KEPUTUSAN DIREKSI PT. ABM INVESTAMA TBK TENTANG Good Corporate Governance Charter No.002/ABM-BOC-CIR/I/2013

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. Financial distress yang terjadi pada perusahaan property and real estate UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan pencatatan transaksi, pengikhtisaran dan

BAB I PENDAHULUAN. kapasitas perusahaan menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada pada

LAMPIRAN Perusahaan ini sudah berjalan berapa lama? 2. Perusahaan ini bergerak di bidang apa?

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Pedoman Umum Good Corporate Governance yang diterbitkan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

PEMBERIAN GRATIFIKASI KEPADA PIHAK KETIGA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. obligasi. Investasi dalam bentuk saham sebenarnya memiliki risiko yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Adanya krisis keuangan di Indonesia pada akhir tahun 2008 salah satunya

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri yang bergerak di bidang keuangan (sektor perbankan),

PENGARUH PENERAPAN PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PT REPUBLIKA MEDIA MANDIRI MALA MUHARYA SARI EKONOMI / AKUNTANSI

PEDOMAN DIREKSI DAN KOMISARIS PERSEROAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) No.

- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas.

BAB I PENDAHULUAN. Setelah negara Indonesia dan negara negara di Asia Timur lainnya

BAB 1 PENDAHULUAN. karena perusahaan lebih terstruktur dan adanya pengawasan serta monitoring

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perbankan syariah di Indonesia. Pengembangan perbankan syariah yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

MAKSUD, TUJUAN, DAN RUANG LINGKUP

BAB I PENDAHULUAN. Tiap jenis perusahaan menghasilkan sesuatu yang menarik konsumen untuk. dalam perusahaan yang dapat merusak kepercayaan konsumen.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian, karena berfungsi sebagai intermediary institusion yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Besar atau kecilnya suatu perusahaan tidak mempengaruhi perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki unit audit internal atau biasa disebut GAI (Grup Audit Internal) untuk

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu instrumen hutang yang ditawarkan penerbit (issuer) atau yang

GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) DAN PEMAHAMANNYA DI DUNIA BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang bertambah pesat seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ORISINALITAS TUGAS AKHIR...

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Untuk melihat kinerja suatu perusahaan, para stakeholder akan menjadikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Konsep Good Corporate Governance (GCG) diperlukan untuk memastikan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi global sangat mempengaruhi kinerja perusahaan-perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. manajemen bisnis. Secara umum Corporate governance terkait dengan sistem dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang

BAB I PENDAHULUAN. bendanya. Agar perusahaan dapat bertahan dan berkembang dengan baik

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, serta

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk meningkatkan nilai

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan korporasi pada awalnya dibentuk agar badan usaha dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun membuat perekonomian di Indonesi menjadi

1.1. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. perkapita, kesempatan kerja, distribusi pendapatan, dan lain-lain. Sasaran itu terus

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

Pedoman Tata Kelola Perusahaan PT Nusa Raya Cipta Tbk PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan berkembangnya pertumbuhan teknologi informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. dari kinerja suatu perusahaan selama periode tertentu. Laporan keuangan ini

BAB I PENDAHULUAN. Agency theory menekankan pada pentingnya pemilik modal (investor)

ANALISIS PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANANCE (GCG) DALAM MENINGKATKAN KINERJA. (Studi Kasus pada RSI Aisyiyah Pandaan) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kelola perusahaan yang baik dikenal dengan istilah Good Corporate Governance

PT HD CAPITAL TBK ( PERSEROAN ) KODE ETIK ( CODE OF CONDUCT )

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan Good Corporate Governance. Good Corporate Governance. yang berpartisipasi dalam pengelolaan dan kinerja perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan sebuah komunitas negaranegara

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara manajer (agent) dengan investor (principal). Terjadinya konflik

BAB I PENDAHULUAN. diumumkan di bursa. Peraturan ini tertera dalam Peraturan Bursa No. I-E tahun

DAFTAR ISI. SK BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT BARATA INDONESIA(Persero)

EVALUASI PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

KEWRAUSAHAAN, ETIKA PROFESI dan HUKUM BISNIS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Istilah good corporate governance pertama kali diperkenalkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mendapatkan kinerja optimal diperlukan suasana kerja dan hubungan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang tidak sepadan (mismatched), tidak hati-hati (prudent), tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan merupakan tujuan yang dicapai untuk menarik stakeholders untuk

BAB I PENDAHULUAN. sebagai wakil dari pemilik juga memiliki kepentingan pribadi sehingga perilaku

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan, apakah perusahaan itu perusahaan perdagangan ataupun perusahaan pabrik serta perusahaan jasa selalu mengadakan persediaan. Tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan dihadapkan pada resiko bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan yang memerlukan atau meminta barang atau jasa. Persediaan diadakan apabila keuntungan yang diharapkan dari persediaan tersebut hendaknya lebih besar daripada biaya - biaya yang ditimbulkannya. Persediaan merupakan barang - barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual kembali atau diproses lebih lanjut menjadi barang untuk dijual. Perusahaan dagang maupun perusahaan industri pada umumnya mempunyai persediaan yang jumlah, jenis serta masalahnya tidaklah selalu sama antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya. Dapatlah dikatakan bahwa hampir pada semua perusahaan, Persediaan meliputi barang yang dibeli dan disimpan untuk dijual kembali, misalnya barang dagang yang dibeli oleh pengecer untuk dijual kembali. Persediaan juga mencakupi barang jadi yang telah diproduksi, atau barang dalam penyelesaian yang sedang diproduksi perusahaan, termasuk bahan serta perlengkapan yang akan digunakan dalam proses produksi. 1

2 Pada perusahaan dagang, barang persediaan yang dikelola berbentuk barang dagangan (commodities). Barang dagangan merupakan barang yang dibeli dalam keadaan jadi dan disimpan di gudang untuk dijual kembali. Kegiatan utama perusahaan dagang, sesuai dengan namanya, adalah membeli persediaan dari pemasok dan menjualnya kembali kepada konsumen. Pada perusahaan dagang, persediaannya hanya berupa barang dagangan. Besarnya keuntungan yang mereka raih tergantung pada margin antara biaya persediaan dengan harga jual barang. Biaya persediaan meliputi semua biaya pembelian, biaya konversi, dan biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dijual atau dipakai, contohnya biaya penyimpanan. Perusahaan dagang khususnya kelas menengah dan bawah biasanya kurang memperhatikan biaya persediaan yang telah mereka habiskan, akibatnya mereka cenderung sulit untuk berkembang. Padahal jika pengeluaran untuk biaya persediaan ini mencapai optimal, maka keuntungan perusahaan akan meningkat dan perusahaan akan mempunyai dana untuk mengembangkan usahanya. Keadaan optimal tersebut tercapai ketika total biaya persediaan nilainya minimal. Untuk mencapai total biaya persediaan yang minimal, perlu dijalankan manajemen tertentu yang bertujuan menjaga sedemikian rupa sehingga tingkat persediaan barang bisa ditekan serendah mungkin, namun harus diusahakan juga agar penjualan tidak terganggu. Peramalan penjualan merupakan salah satu cara untuk membantu menentukan perencanaan pemesanan yang sesuai dengan kebutuhan. Nilai penjualan yang diramalkan diharapkan mendekati nilai penjualan sebenarnya yang akan terjadi.

3 Dengan begitu frekuensi dan jumlah pemesanan persediaan dapat dihitung sedemikianrupa sehingga mencapai optimal. Masalah yang dihadapi dalam persediaan barang dagang adalah penentuan kuantitas dan penilaian terhadap kuantitas yang ada pada keberadaan dari persediaan itu sendiri dan kurangnya kedisplinan karyawan dalam menjalankan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sudah ditentukan perusahaan khususnya untuk pengelolaan persediaan barang dagang sehingga mengakibatkan adanya perbedaan pencatatan persediaan antara kantor pusat dan kantor cabang, perbedaan ini disebabkan oleh kesalahan dari karyawan kantor pusat maupun dari karyawan kantor cabang, karena lemahnya kontrol atas transaksi ini. Kantor pusat mencatat persediaan pada saat barang dikirim ke kantor cabang, Sedangkan kantor cabang mencatat persediaan pada saat barang diterima dan sesuai jumlah barang yang tercantum disurat jalan akan tetapi sering terjadinya ketidaksesuaian, dan pengelolaan serta pencatatan persediaan barang dagang yang tidak dilakukan berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP). Berikut dibawah ini tabel pencatatan saldo intercompany persediaan antara kantor pusat dan kantor cabang, karena kantor pusat mengharuskan kantor cabang untuk melakukan penerimaan barang dagang sesuai surat jalan, maka mengakibatkan selisih pencatatan dapat dilihat pada tabel 1.1.

4 Tabel 1.1 Intercompany Inventory HO to Branch dan Branch to HO Bulan Kantor Pusat Selisih Kantor Cabang Nop-12 4.807.935.843 (425.899.478) 4.382.036.365 Des-12 4.089.832.909 (374.489.080) 3.715.343.829 Jan-13 5.009.222.691 (3.690.194.187) 1319028504 Sumber : Saldo persediaan barang dagang PT. Cipta Niaga Semesta Peranan Good Corporate Governance (GCG) dalam pengelolaan persediaan barang dagang dan penerapannya dalam perusahaan salah satunya adalah agar terminimalisir terjadi ketidaksesuaian informasi yang diberikan baik untuk kepentingan manajemen internal perusahaan maupun pihak eksternal yang berkepentingan (stakeholders) dalam meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan kesinambungan suatu perusahaan yang memberikan kontribusi kepada terciptanya kesejahteraan pemegang saham, pegawai dan stakeholders lainnya dan merupakan solusi yang elegan dalam menghadapi tantangan perusahaan kedepan, serta meningkatkan legitimasi perusahaan yang dikelola dengan terbuka, adil, dan dapat dipertanggungjawabkan serta mengakui dan melindungi hak dan kewajiban para shareholders dan stakeholders. Terkait permasalah yang terjadi pada pengelolaan persediaan barang dagang itu sendiri. secara harfiah, governance kerap diterjemahkan sebagai pengaturan.

5 Adapun dalam konteks GCG, governance sering juga disebut tata pamong, atau penadbiran, bagi orang awam masih terdengar janggal di telinga. Maklum, istilah itu berasal dari Melayu. Namun tampaknya secara umum di kalangan pebisnis, istilah GCG diartikan tata kelola perusahaan, meskipun masih rancu dengan terminologi manajemen. Masih diperlukan kajian untuk mencari istilah yang tepat dalam bahasan Indonesia yang benar. Dapat disimpulkan bahwa Good Corporate Governance merupakan. Suatu struktur yang mengatur pola hubungan harmonis tentang peran dewan komisaris, Direksi, Pemegang Saham dan Para Stakeholder lainnya, Suatu sistem pengecekan dan perimbangan kewenangan atas pengendalian perusahaan yang dapat membatasi munculnya peluang pengelolaan yang salah dan penyalahgunaan aset perusahaan. Dan suatu proses yang transparan atas penentuan tujuan perusahaan, pencapaian, berikut pengukuran kinerjanya. Dari uraian yang telah di paparkan diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai persediaan barang dagang pada PT. Cipta Niaga Semesta. Penelitian yang akan dilakukan penulis mencakup semua kegiatan yang mendukung sistem persediaan barang dagang dari perencanaan, pengelolaan, pengendalian, dan pihak yang berperan, serta kebijakan yang diambil dalam sistem persediaan barang dagang itu sendiri. Dengan latar belakang dan pertimbangan - pertimbangan tersebut maka penulis mengambil bidang ini untuk judul penulisan skripsi Evaluasi Penerapan Good Corporate Governance (GCG) Atas Pengelolaan Persediaan Barang Dagang Kantor Pusat dan Kantor Cabang Pada PT. Cipta Niaga Semesta.

6 B. Indentifikasi dan Pembatasan Masalah 1. Identifikasi Masalah Masalah pengendalian internal atas persediaan barang dagang yang dihadapi oleh PT. Cipta Niaga Semesta adalah sebagai berikut : a. Lemahnya kontrol atas transaksi persediaan barang dagang sehingga mengakibatkan adanya selisih saldo persediaan barang dagang kantor pusat dan kantor cabang pada PT. Cipta Niaga Semesta. b. Adanya retur penjualan pada saat pengiriman barang dagang dari kantor pusat ke kantor cabang pada PT. Cipta Niaga Semesta. c. Terjadi ketidaksesuaian jumlah stock yang tercatat pada sistem dengan jumlah fisik barang yang ada digudang penyimpanan persediaan barang dagang kantor pusat dan kantor cabang pada PT. Cipta Niaga Semesta. d. Adanya pengelolaan dan pengadaan persediaan barang dagang yang tidak sesuai dengan frekuensi dan volume pemesanan secara optimal. 2. Pembatasan Masalah Untuk membatasi agar pembahasan tidak keluar dari permasalahan yang telah ditentukan, sekaligus mengarahkan dan memfokuskan permasalahan supaya tidak terlalu luas, maka penulis membatasi atas masalah yang dibahas pada skripsi ini, yaitu mengenai pengelolaan persediaan barang dagang, penerapan Good Corporate Governance (GCG), dan menentukan persediaan barang dagang secara optimal.

7 C. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah sistem dan prosedur persediaan barang dagang kantor pusat dan kantor cabang pada PT. Cipta Niaga Semesta? 2. Bagaimanakah pelaksanaan pegelolaan persediaan barang dagang kantor pusat dan kantor cabang pada PT. Cipta Niaga Semesta? 3. Apabila terjadi ketidaksesuaian antara pelaksanaan dengan SOP, apakah penyebab dan bagaimana alternatif jalan keluarnya? 4. Bagaimanakah tingkat efektifitas penerapan komponen Good Corporate Governance (GCG), berupa Transparency (Keterbukaan Informasi), Accountability (Dapat Dipertanggungjawabkan), Responsibility (Pertanggungjawaban), Fairness (Kewajaran), dan Independence (Independensi) pada PT. Cipta Niaga Semesta? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah penelitian diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian skripsi ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana sistem dan prosedur persediaan barang dagang kantor pusat dan kantor cabang pada PT. Cipta Niaga Semesta. 2. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pengelolaan persediaan barang dagang kantor pusat dan kantor cabang pada PT. Cipta Niaga Semesta.

8 3. Untuk mengetahui apabila terjadi ketidaksesuaian antara pelaksanaan dengan SOP, apakah penyebab dan bagaimana alternatif jalan keluarnya. 4. Untuk mengetahui tingkat efektifitas penerapan komponen Good Corporate Governance (GCG), berupa Transparency (Keterbukaan Informasi), Accountability (Dapat Dipertanggungjawabkan), Responsibility (Pertanggungjawaban), Fairness (Kewajaran), dan Independence (Independensi) pada PT. Cipta Niaga Semesta. E. Manfaat Penelitian Dari penelitian ini penulis mengharapkan dapat memberikan manfaat dan kegunaan bagi penulis, perusahaan, maupun pihak - pihak lain yang membutuhkan antara lain : 1. Bagi Penulis Mendapatkan gambaran yang lebih nyata, menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan khususnya mengenai penerapan Good Corporate Governance (GCG) atas pengelolaan persediaan barang dagang kantor pusat dan kantor cabang dalam penerapannya dipraktek nyata. 2. Bagi Perusahaan Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan, informasi bagi pihak manajemen mengenai pentingnya penerapan Good Corporate Governance (GCG) atas pengelolaan persediaan barang dagang kantor pusat dan kantor cabang dan membantu perusahaan untuk mengevaluasi kebijakan tentang sistem dan prosedur yang telah dilaksanakan.

9 3. Bagi Pihak Lain Dapat digunakan sebagai bahan bacaan atau referensi guna memberikan gambaran dan informasi tentang penerapan Good Corporate Governance (GCG) atas pengelolaan persediaan barang dagang kantor pusat dan kantor cabang. F. Sistematika Penelitian Dalam bagian ini, penulis memberikan gambaran pembahasan secara singkat dari masing - masing bab sehingga mempermudah dalam pembahasan skripsi ini. Pembagian dan uraian tiap - tiap bab adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Dalam Bab ini merupakan pendahuluan yang menguraikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : LANDASAN TEORI Dalam Bab ini berisi uraian tetang teori - teori yang mendukung penulisan skripsi yang akan digunakan penulis dalam membahas permasalahan dan kerangka pikir penelitian. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini penulis akan membahas tempat dan waktu penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, metode analisis data, serta definisi operasional variabel.

10 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Dalam bab ini menjelaskan tentang sejarah singkat perusahaan, ruang lingkup usaha, visi dan misi, kebijakan mutu, struktur organisasi, dan perkembangan usaha perusahaan. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisikan hasil penelitian dan pembahasan tentang sistem dan prosedur penerapan Good Corporate Governance (GCG) atas pengelolaan persediaan barang dagang kantor pusat dan kantor cabang pada PT. Cipta Niaga Semesta. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini merupakan bab penutup yang memuat kesimpulan atas pembahasan yang dilakukan pada bab - bab sebelumnya dan mengajukan saran - saran yang sekiranya diperlukan untuk perbaikan dan peningkatan usaha perusahaan.