PENGARUH METODE BERCAKAP-CAKAP BERBASIS MEDIA FOTO TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PERMAINAN PETAK UMPET TERHADAP KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERNYANYI TERHADAP KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK

PENGARUH METODE BERCERITA BERBASIS DONGENG TERHADAP KEDISIPLINAN ANAK

PENGARUH PERMAINAN PIPA BOCOR TERHADAP KEMAMPUAN SOSIAL DALAM BEKERJASAMA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN. Amilia Anom Sari Dewi Komalasari

Pengaruh Metode Bercakap-cakap Berbasis Media Pop Up Book Terhadap Kemampuan Berbicara Anak Kelompok A

PENGARUH PENERAPAN MEDIA FLASHCARD TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

PENERAPAN METODE BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI TERHADAP CAPAIAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS PEMODELAN TARIAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENGARUH MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KETRAMPILAN BERBICARA PADA ANAK KELOMPOK A TK DESA PLUMBON II MOJOLABAN SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH DONGENG TERHADAP KEMAMPUAN EMPATI ANAK KELOMPOK B

PENGARUH KEGIATAN MELUKIS BERMEDIA KAPAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN SAINS ANAK KELOMPOK B

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A

Enok Dwi Mahmudi. Sri Joeda Andajani

Pengaruh Metode Bercerita Berbasis Gambar Seri Terhadap Kemampuan Menyimak Anak Kelompok A

PENGARUH METODE RESITASI BERMEDIA KOKORU TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BENTUK GEOMETRI ANAK KELOMPOK B

Pengaruh Media Menara Angka Terhadap Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Kelompok A

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK KELOMPOK B

PENGARUH KEGIATAN BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B RA MUSLIMAT NU 079 TARBIYATUS SHIBYAN PETUNG PANCENG GRESIK

PENGARUH METODE PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP UKURAN ANAK KELOMPOK B

PENGARUH MEDIA KAWAT BLUDRU TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

PENGARUH MEDIA GELAS ANGKA 1-10 TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL LAMBANG BILANGAN KELOMPOK A

PENGARUH MEDIA WAYANG ANGKA TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN ANAK KELOMPOK B

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL KONSEP UKURAN ANAK KELOMPOK B

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGKLASIFIKASIKAN BENDA

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA WAYANG KORAN DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERCERITA ANAK KELOMPOK B

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebutuhan anak usia dini terlayani sesuai dengan masa. perkembangannya. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

PENGARUH MODEL PELATIHAN DASAR MENGGAMBAR TIRUAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B

PENGARUH MEDIA BUBUR KORAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA WADUK KECAMATAN TAKERAN KABUPATEN MAGETAN

PENGARUH MEDIA DADU HURUF TERHADAP KEMAMPUAN PENGENALAN HURUF PADA TK KELOMPOK A

PENGARUH BERMAIN PASIR TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP GEOMETRI KELOMPOK A

BAB I PENDAHULUAN. membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agaranak memiliki kesiapan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA WAYANG DUPLEKS KOMUNIKASI TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B. Priska Anindita Titisari Putriningtyas Sri Setyowati

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KERETA BERNOMOR TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN ANAK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA PERSATUAN KEBOMAS GRESIK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR ANAK KELOMPOK A

PENGARUH PERMAINAN MAZE ANGKA TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A

Elisabeth Christiana PG PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya,

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EKSPOSITORI TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF PEMECAHAN MASALAH SAINS ANAK KELOMPOK B

PENGARUH FILM ANIMASI TERHADAP PERKEMBANGAN BERBICARA ANAK

METODE PENGENALAN BAHASA UNTUK ANAK USIA DINI*

PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TABLE MANNERS TERHADAP KARAKTER ANAK KELOMPOK B

Pengaruh Permainan Futsal Modifikasi Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 4-5 Tahun

PENGARUH PERMAINAN MENCARI HARTA KARUN TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A. Hairanisa Al Amanah Dewi Komalasari

PENGARUH MEDIA KOTAK KATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH

Pengaruh Penggunaan Permainan Dakon Modifikasi Terhadap Kemampuan Membilang Anak Kelompok A

PENGARUH METODE EKSPERIMEN BERBAHAN ALAM TERHADAP KEMAMPUAN PENGENALAN WARNA PADA ANAK KELOMPOK A

KEGIATAN BERNYANYI BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK TK KELOMPOK B

PENGARUH MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA MODIFIKASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN ANAK KELOMPOK B

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

PENGARUH METODE BERCAKAP-CAKAP TERHADAP KEMAMPUAN BERBAHASA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KEMIRI 03 KEMIRI KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2016/2017

PENGARUH PERMAINAN BOWLLING TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B

Pengaruh Permainan Engklek Modifikasi Terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Anak Kelompok B

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0486/UI/1992 tentang Taman Kanak-

PENGARUH PERMAINAN ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK

PENGARUH PERMAINAN ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B

MENINGKATKAN PENGEMBANGAN MORAL ANAK MELALUI METODE BERCERITA PADA KELOMPOK B TK GPID 2 PALU SELATAN

PENGARUH PERMAINAN MENCARI HARTA KARUN TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A. HAIRANISA AL AMANAH DEWI KOMALASARI

Jurnal Pesona PAUD Page 1

BAB I PENDAHULUAN. apabila ingin memenuhi kebutuhan anak dan memenuhi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI KEGIATAN BERMAIN PERAN DI KELOMPOK A

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TARI TAKTETAH MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK A

MEDIA KARTU MUATAN TERHADAP KEMAMPUAN OPERASI BILANGAN BULAT

* Mike Permila, Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan. Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

PENGARUH MEDIA PAPAN FLANEL TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL POLA AB-AB BERBENTUK GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK A

METODE BERCERITA BERPENGARUH TERHADAP KEMAMPUAN BAHASA RESEPTIF. Diajukan Oleh: Nurul Khasanah A

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK

MEDIA AUDIO VISUAL BERPENGARUH TERHADAP KECERDASAN KINESTETIK ANAK KELOMPOK B RA ANAK SHOLEH COLOMADU KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK A

BAB I PENDAHULUAN. lain. Sehingga menurut pengertian ini tujuan dari aktivitas berbicara adalah agar

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektifitas penggunaan media

K A 2012/2013. Disusun Oleh: YULIANA DEWI A FAKULTA

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Drajat Sarjana S-1 Program Studi PG-PAUD. DisusunOleh: BAROROH NIHAYATI A

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 14.

BAB I PENDAHULUAN. Program pemerintah untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa dengan

PENGARUH PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) TERHADAP KECERDASAN LINGUISTIK-VERBAL ANAK KELOMPOK A DI TK AISYIYAH 3 SURABAYA

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK USIA 4-5 TAHUNDI TK

PENGARUH PENCAMPURAN WARNA TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA ANAK KELOMPOK B

PENGARUH BERMAIN BOLA WARNA MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BERMEDIA KARTU

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FOTO TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PANCUNG SOAL ABSTRACT

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERANGKAI HURUF MENJADI KATA MELALUI MEDIA KOTAK ALFABET PADA KELOMPOK B

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan

PENGARUH METODE PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH PADA ANAK KELOMPOK B DI RA TAQIYYA KARTASURA SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGARUH BERMAIN BOLA WARNA MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH MEDIA BONEKA TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA KELAS II B SD NEGERI MARGOYASAN

Wilis Tinah Program Studi PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya

PENGARUH BERMAIN TANAH LIAT TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL GEOMETRIANAK

PENERAPAN METODE PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN NATURALIST INTELLIGENCE ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH METODE BERCERITA DENGAN MEDIA BONEKA TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIA DINI DI TK AL-IKHLAS SURABAYA

PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK MELALUI EKSPLORASI ALAM (SAWAH) DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA KABUPATEN SOLOK SELATAN

NASKAH PUBLIKASI. Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini. Disusun oleh:

Retno Ayu Wulandari Rachma Hasibuan

PENGARUH SENI MENGGAMBAR TERHADAP KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI 1 KEYONGAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

III. METODE PENELITIAN. Metode ini menggunakan metode Pre-Experimental Designs, menurut

Transkripsi:

PENGARUH METODE BERCAKAP-CAKAP BERBASIS MEDIA FOTO TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK Ade Irma Fatmawati Mas udah PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Jalan Teratai 4 Surabaya 60136.(Email irmafatmawatiade@yahoo.co.id)(masudah@gmail.com) Abstract : The purpose of this research is to correct whether it is true or not about the influence of conversing based photo mediato speak ability on B group childrenat TK Pamiwahan Putra II Wahyu Luhur Tambaksari Surabaya. The subject were on B group children at Pamiwahan Putra II Wahyu Luhur Tambaksari Surabaya of 17 children. The Results showed that T hitung <T tabel (0 <35), thus Ha accepted, and Ho is rejected. According to the research, we can conclude that conversing based photo mediainfluence to the speak ability children s. Keywords: Speak ability, Methods conversatio, Photo media Abstrak : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji ada atau tidaknya pengaruh metode bercakap-cakap berbasis media foto terhadap kemampuan berbicara anak kelompok B. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh anak kelompok B di TK Pamiwahan Putra II Wahyu Luhur Tambaksari Surabaya yang berjumlah 17 anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa T hitung <T tabel (0<35), dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa metode bercakap-cakap berbasis media foto berpengaruh terhadap kemampuan berbicara anak. Kata kunci :Kemampuan berbicara, Metode bercakap-cakap, Media foto Anak merupakan investasi bangsa dan negara di masa yang akan datang. Apa yang diberikan pada anak, adalah nanti yang dituai oleh negara ini. Jika menginginkan masa depan bangsa dan negara Indonesia yang baik, maka pendidikan anak usia dini (PAUD) perlu menjadi fokus dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia. Seperti yang dijelaskan oleh Undang-Undang Perlindungan anak no 23 tahun 2002 pasal 9 bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan, pendidikan dalam rangka pengembangan pribadinya, tingkat kecerdasannya sesuai minat maupun bakatnya. Mengutip isi dari Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2009 bahwa penyelenggaraan PAUD terbagi menjadi jalur pendidikan formal dan nonformal. PAUD jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-Kanak (TK)/Raudhatul Atfal (RA) untuk anak usia 4 6 tahun. Sedangkan PAUD jalur pendidikan nonformal berbentuk Taman Penitipan Anak (TPA) untuk anak usia 0 - < 2 tahun, 2 - < 4 tahun, 4-6 tahun dan Kelompok Bermain (KB). Sehubungan dengan hal itu, fungsi pendidikan Taman Kanak-kanak adalah menyiapkan anak untuk memasuki pendidikan selanjutnya yaitu pendidikan dasar. Memasuki pendidikan dasar diperlukan persiapanpersiapan untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas sesuai dengan tahapan perkembangan anak melalui kegiatan pengembangan bidang kemampuan dasar yang meliputi kemampuan fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional serta nilai-nilai agama dan moral. Sehingga salah satu kemampuan dasar anak yang harus dioptimalkan adalah kemampuan bahasa dalam hal berbicara. Kemampuan berbicara anak dapat berkembang dengan baik apabila anak sering mendapat kesempatan berbicara atau diajak berbicara. 1

Fatmawati, Pengaruh Metode Bercakap-cakap Berbasis Media Foto Terhadap Kemampuan Berbicara Anak 2 Kemampuan berbicara merupakan kemampuan menyampaikan pikiran secara lisan kepada orang lain salah satunya dengan cara bercerita (Solchan, 2013 : 1.32). Adapun kemampuan berbicara yang harus dimiliki oleh anak usia 5-6 tahun menurut Dewi(2005 : 17) mampu bercerita dengan lancar tentang kejadian disekitarnya secara sederhana, mampu menceritakan kembali isi cerita sederhana yang sudah diceritakan oleh guru, mampu menceritakan gambar yang telah disediakan. Terkait dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti di TK Pamiwahan Putra II Wahyu Luhur Tambaksari Surabayatahun ajaran 2014/2015 pada kelompok B diketahui bahwa kemampuan berbicara yang dimiliki anak masih kurang. Kurangnya kemampuan berbicara pada anak terlihat dari 17 anak terdapat 13 anak yang belum mampu menceritakan pengalamannya ke kebun binatang dengan lancar. Mereka perlu dibantu dengan beberapa pertanyaan agar mau berbicara. Faktor penyebab kurangnya kemampuan berbicara anak adalah metode pembelajaran yang digunakan guru di TK Pamiwahan Putra II wahyu Luhur Tambaksari Surabaya untuk mengembangkan kemampuan berbicara pada anak hanya terbatas pada metode bercerita. Dimana Guru bercerita dan anak menceritakan kembali isi cerita tersebut. Menurut penjelasan Bu Iin selaku guru kelas dari 17 anak hanya sekitar 5-6 anak saja yang mendapat kesempatan bercerita hal tersebut dikarenakan waktu yang tidak cukup. Sehingga perlu metode lain untuk mengembangkan kemampuan berbicara anak dimana semua anak mendapat kesempatan yang sama untuk berbicara. Oleh karena itu dipilih metode bercakap-cakap berbasis media foto untuk mengembangkan kemampuan berbicara anak kelompok B di TK Pamiwahan Putra II Wahyu Luhur Tambaksari Surabaya. Melalui metode bercakap-cakap anak akan mendapat kesempatan untuk berbicara, model yang baik untuk ditiru yaitu guru dan motivasi bagi anak yang masih pasif berbicara. Hal tersebut selaras dengan yang dikemukakan oleh Hurlock (dalam Meitasari, 2011: 185) yang menyatakan bahwa ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam belajar berbicara yaitu; perlu adanya model yang baik untuk ditiru, perlu adanya kesempatan bagi anak untuk berpraktek dalam berbicara dan motivasi saat berbicara. Dhieni (2008 : 7.7) juga mengemukakan beberapa manfaat dari metode bercakap-cakap antara lain: a) anak mendapat kesempatan untuk mengemukakan ide-ide dan pendapatnya, b) anak mendapat kesempatan untuk menyumbangkan gagasannya, c) hasil belajar dengan metode bercakap-cakap bersifat fungsional karena topik/tema yang menjadi bahan percakapan terdapat dalam keseharian dan lingkungan anak, d) mengembangkan cara berfikir kritis dan sikap hormat atau menghargai pendapat orang lain, e) anak mendapat kesempatan untuk mengembangkan kemampuan belajarnya pada taraf yang lebih tinggi. Media foto dipilih sebagai bahan penunjang dalam metode bercakap-cakap karena sifatnya yang konkrit atau nyata, dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu serta mudah diaplikasikan dalam proses pembelajaran. Hal tersebut selaras dengan yang dikemukakan oleh Sadiman dkk. (2011 : 29) bahwa manfaat media fotoantara lain : a) sifatnya konkrit; foto lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata, b) foto dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat di bawa ke kelas, dan tidak selalu bisa anak-anak di bawa ke obyek/ peristiwa tersebut foto dapat mengatasi masalah tersebut, c) media foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan, d) media foto dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja dan untuk usia berapa saja sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman. Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk menjawab masalah berikut : Adakah pengaruh metode bercakap-cakap berbasis media foto terhadap kemampuan berbicara anak kelompok B di TK Pamiwahan Putra II Wahyu Luhur Tambaksari Surabaya? Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengkaji ada atau tidaknya pengaruh metode bercakapcakap berbasis media foto terhadap kemampuan

Fatmawati, Pengaruh Metode Bercakap-cakap Berbasis Media Foto Terhadap Kemampuan Berbicara Anak 3 berbicara anak kelompok B di TK Pamiwahan Putra II Wahyu Luhur Tambaksari Surabaya. Metode Bercakap-cakap berbasis media foto merupakan suatu cara penyampaian bahan pengembangan bahasa yang dilaksanakan melalui bercakap-cakap dalam bentuk tanya jawab yang dikomunikasikan secara lisan dan merupakan salah satu bentuk komunikasi antar pribadi, dimana satu dengan yang lainnya saling mengkomunikasikan pikiran dan perasaan secara verbal. Bercakap-cakap juga dapat diartikan sebagai kemampuan mewujudkan bahasa yang reseptif dan ekspresif dalam suatu dialog yang terjadi dalam suatu situasi. (Dhieni, 2008 : 7.6). Dalam penerapan metode bercakapcakap langkah pertama yang harus dipersiapkan guru yaitu menyiapkan media. Berdasarkan hal tersebut maka dipilih media foto sebagai media penunjang dalam metode bercakap-cakap. Kemampuan Berbicara merupakan kemampuan untuk menyampaikan pesan secara lisan kepada orang lain. Pesan di sini adalah pikiran, perasaan, sikap, tanggapan, penilaian dan sebagainya. Berbicara juga mencakup berdiskusi, menjelaskan, bertanya, menceritakan, dan menghibur (Solchan, 2013 : 1.32). METODE Penelitian tentang pengaruh metode bercakap-cakap berbasis media foto terhadap kemampuan berbicara anak kelompok B di TK Pamiwahan Putra II Wahyu Luhur Tambaksari Surabaya dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain preexperimen jenis one-group pretest-posttest design. Jenis ini dipilih untuk memperoleh hasil yang akurat, karena dapat membandingkan keadaan sebelum diberikan treatment dengan sesudah diberikan treatment. Pretest yaitu memberikan test sebelum treatment diberikan untuk mengetahui kemampuan awal anak, sedangkan posttest adalah memberikan test setelah memberikan treatment untuk mengetahui kemampuan akhir anak setelah diberi treatmen. Populasi dalam penelitian ini adalah anak kelompok B di TK Pamiwahan Putra II Wahyu Luhur Tambaksari Surabaya yang berjumlah 17 anak, yakni 7 anak laki-laki dan 10 anak perempuan. Subjek dalam penelitian ini adalah semua jumlah populasi yaitu anak kelompok B di TK Pamiwahan Putra II Wahyu Luhur Tambaksari Surabaya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yakni teknik observasi dan dokumentasi. Jenis observasi yang digunakan yaitu partisipan, sehingga selain mengamati apa yang dikerjakan oleh subjek yang diteliti maka peneliti juga ikut berpartisipasi dalam aktivitas subjek. Sedangkan dokumentasi dalam penelitian ini berupa foto dan video kegiatan anak saat bercakap-cakap selain itu juga menggunakan lembar observasi, Rencana Kegiatan Mingguan (RKM) dan Rencana Kegiatan Harian (RKH). Data yang diperoleh yaitu data ordinal dengan jenis hipotesis komparatif related dengan dua sampel sehingga analisis statistiknya menggunakan uji wilcoxon match pairs test. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010 : 151) bahwa penggunaan statistik untuk menguji hipotesis komparatif related dua sampel dengan macam data ordinal adalah menggunakan uji wilcoxon match pairs test. Langkah awal dalam melakukan pengujian dengan menggunakan uji jenjang bertanda wilcoxonadalah menentukan kriteria signifikan perbedaan yaitu = 5%. Langkah selanjutnya adalah menentukan besar dan arah hasil pengukuran rank(x B1 -X A1 ), kemudian dilanjutkan dengan menentukan rank (pangkat) berbedaan mutlak. Setelah itu membandingkan jumlah T hitung dan T tabel. HASIL Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara hasil kemampuan berbicara anak saat pretest dan posttest. Rata-rata hasil kemampuan berbicara saat pretest yaitu 9,76, sedangkan hasil saat posttest yaitu 18. Bila disesuaikan dengan skala pengukuran rating scale maka saat pretest ratarata anak memperoleh skor 2 yang artinya kemampuan berbicara anak kurang baik. Sedangkan saat posttes trata-rata anak memperoleh skor 4 yang artinya kemampuan berbicara anak sangat baik. Hal tersebut

Fatmawati, Pengaruh Metode Bercakap-cakap Berbasis Media Foto Terhadap Kemampuan Berbicara Anak 4 menunjukkan bahwa kemampuan berbicara anak saat pretest lebih rendah dibandingkan dengan kemampuan berbicara anak saat posttest, sehingga menunjukkan adanya perubahan hasil kemampuan berbicara anak sebelum dan sesudah diberikan perlakuan dengan menggunakan metode bercakap-cakap berbasis media foto. Analisis data yang digunakan adalah uji jenjang bertanda Wilcoxon dengan tabel hasil analisis statistik sebagai berikut : Tabel 1 Hasil Analisis dalamwilcoxon MatchPair Test pada KemampuanBerbicara Nama Anak (XA 1 ) (XB 1 ) Beda Tanda Jenjang XB 1 - XA 1 Jenjang + - N o 1 ASM 10 18 8 8 + 8 0 2 AHR 10 17 7 5 +5 0 3 CPY 9 18 9 11,5 +11,5 0 4 FAK 8 19 11 16,5 +16,5 0 5 FAM 10 17 7 5 +5 0 6 FDP 10 17 7 5 +5 0 7 FAR 9 19 10 14 +14 0 8 GL 8 14 6 1 +1 0 9 JMM 11 18 7 5 +5 0 10 KRD 10 18 8 8 +8 0 11 MHS 9 19 10 14 +14 0 12 AS 9 19 10 14 +14 0 13 RAT 8 19 11 16,5 +16,5 0 14 SMP 11 18 7 5 +5 0 15 L 11 18 7 5 +5 0 16 AMA 11 18 7 5 +5 0 17 DEB 11 20 9 11,5 +11,5 0 Jumlah T = +253 (Sumber : Hasil perhitungan pretest dan posttest) Berdasarkan Hasil analisis data di atas, diketahui bahwa jumlah T hitung yang terkecil adalah 0, karena jumlah terkecil tanda jenjang (positif atau negatif) dinyatakan sebagai nilai T hitung. selanjutnya T hitung dibandingkan dengan T tabel dengan taraf signifikan 5% dan N = 17. Dari tabel kritis untuk uji jenjang bertanda Wilcoxon bahwa nilai T tabel adalah 35. Jika T hitung <T tabel berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan penelitian di atas, diketahui bahwa T hitung <T tabel (0<35), maka hipotesis kerja (Ha) diterima. Dengan demikian 0 dapat dinyatakan bahwa metode bercakapcakap berbasis media foto berpengaruh terhadap kemampuan berbicara anak kelompok B di TK Pamiwahan Putra II Wahyu Luhur Tambaksari Surabaya. PEMBAHASAN Kemampuan berbicara anak saat pretest kurang baik. Namun Setelah diterapkan metode bercakap-cakap berbasis media foto kemampuan berbicara anak mengalami perubahan yang positif. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil posttest yang diperoleh oleh masing-masing anak. Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa kemampuan berbicara anak yang sebelumnya kurang baik setelah diberikan treatmen berubah menjadi sangat baik. Hal tersebut diperkuat dengan perhitungan menggunakan teknik statistik Wilcoxon Match Pair Test. Diperoleh hasil yaitu T hitung = 0 lebih kecil dari pada T tabel dengan taraf signifikan 5 % = 35. Dengan demikian hipotesis alternatif diterima. Berdasarkan analisis data tersebut dapat dinyatakan bahwa metode bercakap-cakap berbasis Media foto berpengaruh terhadap kemampuan berbicara anak kelompok B di TK Pamiwahan Putra II Wahyu Luhur Tambaksari Surabaya. Penerapan metode bercakap-cakap berbasis media foto dilakukan sebanyak enam kali dan setiap minggunya dua kali pertemuan. Pengulangan sebanyak enam kali tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Thorndike (dalam Winataputra, 2008: 2.10) bahwa pengulangan situasi atau pengalaman akan meningkatkan kemungkinan munculnya respon yang benar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak yang awalnya hanya mampu menceritakan foto dengan satu kata kini mampu menyusun kalimat saat menceritakan satu foto. Kemampuan berbicara anak dalam pemilihan kata yang awalnya sering salah dengan menggunakan bahasa jawa kini sebagian besar anak mampu berbicara dengan lancar menggunakan bahasa Indonesia saat menceritakan foto. Selain itu anak yang awalnya sering salah dalam melafalkan kata saat posstest jarang salah dan anak mampu

Fatmawati, Pengaruh Metode Bercakap-cakap Berbasis Media Foto Terhadap Kemampuan Berbicara Anak 5 menyusun beberapa kalimat. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Dhieni (2008 : 3.9) bahwa berbicara dapat dilakukan anak dengan bantuan dari orang dewasa (guru) melalui percakapan, dengan bercakap-cakap anak akan menemukan pengalaman, meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan bahasanya. Saat bercakap-cakap media yang digunakan untuk menunjang proses pembelajaran menggunakan metode bercakapcakap adalah media foto. Saat guru memperlihatkan media foto anak langsung mendekat dan menunjuk isi foto bahkan sudah bisa menceritakan namun masih dalam bentuk kata. Anak semakin antusias dan bisa duduk tenang serta mampu berperan aktif dalam percakapan karena adanya media foto tersebut. Hal tersebut selaras dengan yang dikemukakan oleh Arsyad (2011 : 127) fungsi foto adalah untuk membangkitkan motivasi dan minat anak, mengembangkan kemampuan berbahasa anak dan membantu anak menafsirkan serta mengingat isi pelajaran SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan rumusan masalah, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian perlakuan berupa metode bercakapcakap berbasis media foto terhadap kemampuan berbicara anak kelompok B di TK Pamiwahan Putra II Wahyu Luhur Tambaksari Surabaya. Saran Bagi Guru Taman Kanak-kanakd apat menggunakan metode bercakap-cakap berbasis media foto sebagai salah satu kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan bahasa anak dalam hal berbicara.. Selanjutnya bagi peneliti lain dapat melakukan penelitian mengenai metode bercakap-cakap berbasis media foto dengan menggunakan variabel yang berbeda dan dapat menambahkan subjek penelitian yang lebih banyak dari penelitian yang dilakukan sebelumnya. DAFTAR RUJUKAN Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada Dewi, Rosmala. 2005. Berbagai Masalah Anak Di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Dhieni, Nurbiana. 2008. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka Sadiman, Arief S dkk. 2011. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Pustekkom Dibud dan PT Raja Grafindo Persada Solchan. 2013. Pendidikan Bahasa Indonesia Di SD. Jakarta: Universitas Terbuka Winataputra, Udin S. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran.Universitas terbuka: Jakarta Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta