PENYEARAH SATU FASA TERKENDALI

dokumen-dokumen yang mirip
PENYEARAH SATU FASA TERKENDALI

PENYEARAH TIGA FASA. JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO NOMOR : XI PROGRAM STUDI :DIV WAKTU : 2 x 50 MENIT MATA KULIAH /KODE : ELEKTRONIKA DAYA 1/ TEI051

pada CCM R adalah: Vd (DCM) cosα 3

TRAINER FEEDBACK THYRISTOR AND MOTOR CONTROL

REGULATOR AC 1 FASA. Gambar 1. Skema Regulator AC 1 fasa gelombang penuh dengan SCR

PENYEARAH TIGA FASA. 30 dan sudut pemadamannya

PENYEARAH SATU FASA TIDAK TERKENDALI

: REGULATOR AC 3 FASA. JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO NOMOR : XV PROGRAM STUDI :DIV WAKTU : 2 x 50 MENIT

Mekatronika Modul 6 Penyearah Gelombang menggunakan SCR

BAB II PENYEARAH DAYA

KONVERTER AC-DC (PENYEARAH)

Gambar 2.1. Rangkaian Komutasi Alami.

TUJUAN ALAT DAN BAHAN

BAB III PERAGAAN Topik 1. Rangkaian Pemicu SCR dengan Menggunakan Rangkaian RC (Penyearah Setengah Gelombang dan Penyearah Gelombang penuh).

Penyusun: Isdawimah,ST.,MT dan Ismujianto,ST.,MT Prodi D-IV Teknik Otomasi Listrik Industri

DIODA SEBAGAI PENYEARAH (E.1) I. TUJUAN Mempelajari sifat dan penggunaan dioda sebagai penyearah arus.

TESIS PENGURANGAN HARMONISA PADA KONVERTER 12 PULSA TIGA FASA MENGGUNAKAN DIAGONAL RECURRENT NEURAL NETWORK (DRNN)

Arus Bolak Balik. Arus Bolak Balik. Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung

LAB SHEET ILMU BAHAN DAN PIRANTI

PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG DAN GELOMBANG PENUH TAK TERKENDALI TIGA FASA LAPORAN PROYEK AKHIR. Disusun Oleh : ENRIECO FORZA AZZUARRA

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Nama Praktikan :... NIM :... Program Studi :... Kelas :... Dosen Pengampu :...

SOLUSI PR-08 (Thyristor dan UJT)

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Rancang Bangun Rangkaian AC to DC Full Converter Tiga Fasa dengan Harmonisa Rendah

Desain Sistem Kontrol Sudut Penyalaan Thyristor Komutasi Jaringan Berbasis Mikrokontroler PIC 16F877

BAHAN PERKULIAHAN. Disusun Oleh : Istanto W. Djatmiko

Desain dan Simulasi Konverter Buck Sebagai Pengontrol Tegangan AC Satu Tingkat dengan Perbaikan Faktor Daya

DAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC)

SISTEM KONVERTER DC. Desain Rangkaian Elektronika Daya. Mochamad Ashari. Profesor, Ir., M.Eng., PhD. Edisi I : cetakan I tahun 2012

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1 PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG

Laporan Praktikum Analisa Sistem Instrumentasi Rectifier & Voltage Regulator

PRAKTIKAN : NIM.. PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA

PRAKTIKUM KONVERTER AC DC THYRISTOR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PRAKTIKUM KENDALI ELEKTRONIS SISTEM TENAGA LISTRIK (TEE 309P)

[LAPORAN PENGUAT DAYA KELAS A] BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan penulisan laporan tugas akhir dilakukan di Laboratorium

EL2005 Elektronika PR#03

Sistem Perbaikan Faktor Daya Pada Penyearah Diode Tiga Phasa Menggunakan Hysteresis Current Control

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

SOAL DAN PEMBAHASAN ARUS BOLAK BALIK

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

A. Kompetensi Mengukur beban R, L, C pada sumber tegangan DC dan AC

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat.

Adaptor/catu daya/ Power Supply

RANGKAIAN PENYEARAH ARUS OLEH : DANNY KURNIANTO,ST ST3 TELKOM PURWOKERTO

PERTEMUAN 4 RANGKAIAN PENYEARAH DIODA (DIODE RECTIFIER)

I D. Gambar 1. Karakteristik Dioda

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET RANGKAIAN LISTRIK. Pengaruh Frekuensi Terhadap Beban Semester I

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET RANGKAIAN LISTRIK. Pengaruh Frekuensi Terhadap Beban Semester I

TUGAS DAN EVALUASI. 2. Tuliska macam macam thyristor dan jelaskan dengan gambar cara kerjanya!

PERANCANGAN ZERO VOLTAGE SWITCHING BUCK CONVERTER DENGAN BEBAN RESISTIF BERVARIASI DAN SEBAGAI CATU DAYA UNTUK MOTOR ARUS SEARAH

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga listrik memegang peranan yang penting dalam industri. Pada aplikasi

TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK

Desain Konverter DC/DC Zero Voltage Switching dengan Perbaikan Faktor Daya sebagai Charger Baterai untuk Kendaraan Listrik

Perancangan dan Analisis Back to Back Thyristor Untuk Regulasi Tegangan AC Satu Fasa

PENYEARAH ARUS S1 INFORMATIKA ST3 TELKOM PURWOKERTO

Analisa dan Pemodelan PWM AC-AC Konverter Satu Fasa Simetri

CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT

Rancang Bangun AC - DC Half Wave Rectifier 3 Fasa dengan THD minimum dan Faktor Daya Mendekati Satu menggunakan Kontrol Switching PI Fuzzy

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I SEMIKONDUKTOR DAYA

PENDIDIKAN PROFESI GURU PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

MAKALAH KELOMPOK 2. Converter AC to DC

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Praktikum Rangkaian Elektronika MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA

Penguat Kelas A dengan Transistor BC337

SISTEM PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PENYEARAH DIODE TIGA PHASA MENGGUNAKAN HYSTERESIS CURRENT CONTROL

TRAINER KIT ELEKTRONIKA DAYA 1 TUGAS AKHIR. Oleh : MUHAMMAD JURDAN ARDIANSYAH

4.2 Sistem Pengendali Elektronika Daya

UNIT I MOTOR ARUS SEARAH MEDAN TERPISAH. I-1. JUDUL PERCOBAAN : Pengujian Berbeban Motor Searah Medan Terpisah a. N = N (Ia) Pada U = k If = k

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA. Pada bab ini akan dibahas hasil pengujian dan analisa dari system buck chopper

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan pemakaian peralatan elektronika dengan sumber DC satu fasa

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

DIODA KHUSUS. Pertemuan V Program Studi S1 Informatika ST3 Telkom

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET RANGKAIAN LISTRIK. Pengisian dan Pengosongan Kapasitor dan Induktor

PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 1 / RANGKAIAN LISTRIK / 2015 PERATURAN PRAKTIKUM. 1. Peserta dan asisten memakai kemeja pada saat praktikum

Q POWER ELECTRONIC LABORATORY EVERYTHING UNDER SWITCHED

KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA

Solusi Ujian 1 EL2005 Elektronika. Sabtu, 15 Maret 2014

Pengukuran dengan Osiloskop dan Generator Sapu

BAB I 1. BAB I PENDAHULUAN

meningkatkan faktor daya masukan. Teknik komutasi

TU.015 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI

Daya Rangkaian AC [2]

STUDI PENGGUNAAN PENYEARAH 18 PULSA DENGAN TRANSFORMATOR 3 FASA KE 9 FASA HUBUNGAN SEGIENAM

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

ANALISA PERENCANAAN CATU DAYA TEGANGAN DC PADA REPEATER DENGAN INPUT AC/PLN YANG MENGHASILKAN OUTPUT TEGANGAN DC STABIL

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR

MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM KADIRI KEDIRI

Workshop Instrumentasi Industri Page 1

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENYEARAH TERKENDALI (KONVERTER)

OSILASI ELEKTROMAGNETIK & ARUS BOLAK-BALIK

Pengkonversi DC-DC (Pemotong) Mengubah masukan DC tidak teratur ke keluaran DC terkendali dengan level tegangan yang diinginkan.

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

FAKULTAS TEKNIK UNP PENYEARAH SATU FASA TERKENDALI JOBSHEET/LABSHEET JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO NOMOR : VIII PROGRAM STUDI :DIV WAKTU : x 5 MENIT MATA KULIAH /KODE : ELEKTRONIKA DAYA 1/ TEI51 TOPIK : PENYEARAH BRIDGE SATU FASA TERKENDALI PENUH I. TUJUAN 1. Mahasiswa terampil merangkai penyearah satu fasa full bridge terkendali penuh menggunakan. Mahasiswa dapat memahami karakteristik penyearah satu fasa full bridge terkendali penuh dengan berbagai variasi beban 3. Mahasiswa dapat menggambarkan bentuk gelombang arus dan tegangan penyearah satu fasa full bridge terkendali penuh pada berbagai variasi beban II. TEORI SINGKAT Penyearah bridge satu fasa terkendali menggunakan empat buah sebagai saklar dayanya. Skema penyearah bridge satu fasa terkendali penuh diperlihatkan pada Gambar 1(a). Bentuk gelombang input dan outputnya ditunjukkan oleh Gambar 1(b). a. Skema rangkaian (b) Bentuk gelombang saat beban R (c) Bentuk gelombang saat beban RL Gambar 1. Penyearah bridge satu fasa terkendali penuh Saat tegangan sumber pada siklus positif, thyristor T 1 dan T terbias maju; dan jika thyristor-thyristor ini dinyalakan secara bersamaan pada ωt =, arus akan mengalir ke beban melalui T 1 dan T. Selama setengah siklus tegangan masukan negatif, thyristor T 3 dan T akan terbias maju; dan jika gate thyristor T 3 dan T diberi pulsa, maka arus akan mengalir ke beban melalui T 3 dan T. Tegangan keluaran rata-rata dapat ditentukan dari : π + V m π + V = ω ( ω ) = [ ω ] π Vm sin td t cos t = m ( cos ) π π

Arus dc : Idc = dan daya dc : Pdc = Idc R V dc bervariasi dari V m /π ke - V m /π sesuai dengan variasi sudut penyalaan dari sampai π. Tegangan rata-rata keluaran maksimum adalah V dm = V m /π dan tegangan keluaran rata-rata ternormalisasi adalah : V n = = cos Vdm Nilai rms tegangan keluaran diberikan oleh sin π+ 1/ π + = Vm sin ωtd( ωt) π = V m π Dengan beban yang resistif murni, thyristor T 1 dan T akan tersambung dari ke π, dan thyristor T 3 dan T akan tersambung dari + π ke π. Arus rms : Irms =, daya ac : Pac = Irms dan factor bentuk : FF = R Pdc Faktor ripel : RF = FF 1, Faktor kegunaan trafo : TUF = VI s s Vm Vs dengan V s = dan Is = R III. BAHAN DAN ALAT 1. Power Supply (-13). Thyristor control panel (7-) 3. Resistor load (7-1). Induktor load (7-3) 5. Kapasitor load (7-1). Moving Iron Volmeter/Amperemeter AC/DC -3 A (-11) 7. Digital Volmeter/Amperemeter AC/DC (-11). Osiloscop Double Beam 9. Kabel jumper IV. LANGKAH KERJA 1. Membuat rangkaian penyearah satu fasa terkendali setengah gelombang a. Buatlah rangkaian sesuai dengan diagram rangkaian seperti yang ditunjuk kan oleh Gambar. Gambar. Rangkaian percobaan 1

b. Buat rangkaian power suplai untuk output satu fasa dengan tegangan Volt, seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 3. Gambar 3. Rangkaian power suplay. Percobaan dengan beban Resistor a. Posisikan semua saklar kapasitor dalam kondisi OFF dan posisikan induktor dalam keadaan terhubung singkat dengan menghubungkan terminal link. b. Posisikan selektor penyalaan sudut pada posisi -. c. Posisikan semua saklar resistor dalam kondisi ON, sehingga resistor memiliki nilai 1 Ω d. Kalibrasi osiloskop e. Posisikan tegangan referensi penyalaan pada posisi f. Hubungkan power suplai ke sumber g. Hidupkan Thyristor control panel (7-) dan Power Suplply (-13) dengan menekan pushbutton ON h. Variasikan tegangan referensi penyalaan mulai dari sampai Volt, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1 i. Amati bentuk gelombang arus dan tegangan yang ditunjukkan oleh osiloskop. Untuk melihat tegangan input, pindahkan rangkaian osiloskop ke sisi input. j. Moving Iron Volmeter/Amperemeter AC/DC -3 A (-11) digunakan untuk melihat nilai rms tegangan dan arus, sedangkan Digital Volmeter /Amperemeter AC/DC (-11) digunakan untuk melihat nilai rata-rata arus dan tegangan. k. Catat nilai puncak, rms dan nilai rata-rata dari arus dan tegangan dalam Tabel 1. 3. Percobaan dengan beban Resistor dan Induktor a. Posisikan semua saklar kapasitor dalam kondisi OFF dan lepaskan hubungan terminal link induktor. b. Setting nilai induktor dalam keadaan minimum dan buat nilai menjadi 7 mh saat rangkaian sudah beroperasi c. Ulangi langkah e sampai j pada percobaan dan masukkan hasil pengamatan ke dalam tabel.. Percobaan dengan beban Resistor dan Kapasitor a. Posisikan saklar kapasitor dalam kondisi ON ( µf) dan pasang hubungan terminal link induktor.

b. Posisikan semua saklar resistor dalam kondisi ON, sehingga resistor memiliki nilai 1 Ω c. Ulangi langkah e sampai j pada percobaan dan masukkan hasil penga matan ke dalam tabel 3 Tabel 1. Hasil Percobaan Beban R Irms Vm Irms Idc Vs Vout Iout Tabel. Hasil Percobaan Beban RL Irms Vm Irms Idc Vs Vout Iout Tabel 3. Hasil Percobaan Beban RC Irms Vm Irms Idc Vs Vout Iout V. TUGAS Buatlah laporan sementara berdasarkan hasil praktek yang telah anda dapatkan, kemudian buatlah laporan lengkap untuk dikumpul minggu depan VI. ANALISIS 1. Hitung nilai rms dan nilai rata-rata tegangan dan arus pada percobaan diatas.. Hitung daya output DC, daya output AC, efisiensi, komponen tegangan AC, factor bentuk, factor ripple dan factor kegunaan trafo. 3. Tentukan sudut penyalaan kedua pada setiap variasi tegangan referensi penyalaan. Tentukan sudut pemadaman pada beban R, RL dan RC 3

Gambar. Konfigurasi rangkaian pada panel Gambar 5. Konfigurasi rangkaian pada panel thyristor