BAB 1 PENDAHULUAN. banyak mengalami perubahan, misalnya dalam menghadapi perubahan zaman,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Disamping itu

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini akan membahas beberapa hal mengenai latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. kompleksitas zaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen penting yang mutlak diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Isni Agustiawati,2014

I. PENDAHULUAN. dunia saat ini, potensi negara indonesia sebenaranya tergolong sangat baik,

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

I. PENDAHULUAN. pembelajaran. Dalam perkembangan selama ini SMP Negeri 1 Way Bungur

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh bagaimana kebiasaan belajar peserta didik. Segala bentuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yoga Sidik Permana, 2015

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA, IKLIMSEKOLAH, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) Pasal 3 mengenai

I. PENDAHULUAN. pembelajaran di SMP Negeri 3 Jati Agung tahun ajaran untuk siswa

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan perlu adanya evaluasi pendidikan. Fungsi evaluasi di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia saat ini, dihadapkan pada berbagai sumber masalah.

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamis dalam diri (inner drive) yang mendorong seseorang. arti tidak memerlukan rangsangan (stimulus) dari luar dirinya,

I. PENDAHULUAN. Pada bagian pertama ini membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, di mana pendidikan

I. PENDAHULUAN. dan dapat menyesuaikan secara aktif dalam kehidupannya. melalui pendidikan yang baik akan dihasilkan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan untuk meningkatkan

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

2016 PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DENGAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN GURU SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran dan berpengaruh positif terhadap segala bidang

BAB I PENDAHULUAN. akreditasi A dan menduduki cluster 3 di kota Bandung. Dilihat dari segi

I. PENDAHULUAN. suatu wadah yang disebut sebagai lenbaga pendidikan. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP dan MTs

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. memahami apa yang terkandung di dalam Islam secara keseluruhan, menghayati makna

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

I. PENDAHULUAN. pendidikan sangatlah penting untuk memajukan kesejahteraan bangsa.

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

BAB II KAJIAN TEORI. proses, cara, perbuatan memahami atau memahamkan. 1. menemukan dirinya dalam diri orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam pembangunan, karena

BAB II KAJIAN TEORI. kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar. 1. memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan walaupun mengalami hambatan dan kesulitan dalam meraihnya.

BAB I PENDAHULUAN. pendeknya mengenai segala aspek organisme atau pribadi seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan. Pendidikan harus mampu menjalankan fungsi dan tujuannya

BAB I PENDAHULUAN. Minat dalam belajar siswa mempunyai fungsi sebagai motivating force

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu proses mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diselenggarakan di negara tersebut. Oleh karena itu, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. penting dan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pembelajaran. Prestasi

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Neng Sri Nuraeni, 2013

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

MUSLIKA 49. Kata Kunci : REACT, Hasil Belajar. 49 Muslika, S.Pd adalah Guru di SMP Negeri 1 Mumbusari Jember

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian anak dan mampu mengaktualisasikan potensi-potensi dirinya secara

BAB II LANDASAN TEORI. memperhitungkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

BAB I PENDAHULUAN. Proses pendidikan berlangsung dalam suatu lingkungan pendidikan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perilakunya karena hasil dari pengalaman.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu modal pembangunan karena sasarannya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan sumber daya manusia yang baik sangatlah penting dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang kehidupan, termasuk bidang pendidikan. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Yoppi Andrianti, 2014

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di era globalisasi seperti saat ini. (Rudiono, 2010)

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK TEMAN SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMKN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ghitha Sukma Dewi, 2014

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. pikir, dan hipotesis. Sebelum analisis kritis dan komparatif terhadap teori-teori

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan pembelajaran merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan komponen yang sangat penting dalam mencetak

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian. Pembahasan hal-hal. tersebut secara rinci dikemukakan berikut ini.

I. PENDAHULUAN. individu yang belajar, maka tidak dapat dikatakan bahwa pada diri individu

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi antara yang satu dengan yang lain. terwujud guru harus menerapkan model pembelajaran.

I. PENDAHULUAN. Secara keseluruhan pada bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan

I. PENDAHULUAN. Pembahasan beberapa hal tersebut secara rinci disajikan sebagai berikut.

I. PENDAHULUAN. yang sangat besar terhadap perkembangan dunia pendidikan di Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan terdapat nilai-nilai yang baik, luhur, dan pantas untuk dikembangkan

BAB II KAJIAN TEORI. fisik maupun sosialnya. Ini sesuai dengan yang dikatakan Slameto bahwa

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, berbagai lembaga pendidikan baik formal maupun. menghasilkan siswa dengan prestasi yang baik.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu sumber penghasil tenaga-tenaga terampil di berbagai jenis

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan optimal sesuai dengan potensi pribadinya sehingga menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, mencerdaskan seluruh kehidupan bangsa dijadikan salah satu

II. KAJIAN PUSTAKA. Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar, prestasi berarti hasil

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS. seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya

BAB II KAJIAN TEORI. penerimaannya dan lain-lain aspek yang ada pada individu. 2

BAB I PENDAHULUAN. dunia dalam segala aspek kehidupan. Salah satu faktor penentu siap atau

I. PENDAHULUAN. penelitian. Adapun pembahasan secara lebih rinci ditunjukkan pada bagian-bagian

I. PENDAHULUAN. dan sebaliknya prestasi belajar yang rendah menunjukkan bahwa tujuan belajar

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari kompetensi guru sebagai pendidik. Sesuai dengan Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

2014 PENGARUH MEDIA JOBSHEET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia adalah melalui pendidikan. Hal ini identik dengan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang semakin cepat menuntut sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan aspek penting terhadap kemajuan suatu negara.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan itu sendiri. Perubahan zaman yang serba cepat menuntut sumber

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Hasil Belajar

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Proses belajar mengajar adalah dasar dalam membentuk sebuah pribadi untuk memiliki wawasan. Dalam prosesnya, proses belajar mengajar ini telah banyak mengalami perubahan, misalnya dalam menghadapi perubahan zaman, maka segala upaya dilakukan oleh pemerintah agar proses belajar mengajar tersebut lebih maksimal. Hal ini dibuktikan dengan perubahan yang terjadi pada kurikulum Indonesia yang saat ini dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Hal ini diungkapkan oleh Joko (2012:12) sebagai berikut : Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan suatu konsep yang menawarkan otonomi pada sekolah untuk menentukan kebijakan sekolah dalam rangka meningkatkan mutu, dan efisiensi pendidikan agar dapat memodifikasikan keinginan masyarakat setempat serta menjalin kerjasama yang erat antara sekolah, masyarakat, industri, dan pemerintah dalam membentuk pribadi peserta didik. Hal tersebut dimaksudkan agar proses belajar mengajar berjalan dengan maksimal dan dapat mencetak generasi atau sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk mengetahui manusia yang berkualitas yaitu dengan mengukurnya melalui sebuah prestasi. Di sekolah, ukuran untuk menilai keberhasilan tersebut yaitu dengan melihat hasil proses belajar atau yang kita kenal dengan istilah nilai hasil belajar. Dalam skala yang lebih besar, nilai UN bisa dijadikan sebagai standar dari keberhasilan suatu proses belajar, namun sebelum mencapai hasil UN, hasil belajar ini dilihat dari Kriteria Ketuntasan 1

2 Minimum (KKM). KKM ini sangat diperhatikan untuk pembelajaran akuntansi, dimana SMA memfokuskan lulusannya untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi sehingga dasar-dasar akuntansi harus betul-betul dipahami. Hal ini juga yang mendasari SMAN 24 Bandung untuk membentuk lulusan terbaik termasuk dalam bidang akuntansi, mengingat profesi akuntan mendapat respon positif dari semua lembaga, dengan demikian SMAN 24 mempunyai komitmen yang tinggi untuk menciptakan lulusan terbaik dengan memaksimalkan proses belajar mengajar dan mengikuti perlombaan di bidang akuntansi. Namun yang menjadi kendala bagi mata pelajaran akuntansi kelas XI di SMAN SMAN 24 Bandung yaitu hanya memiliki waktu 2 jam mata pelajaran (2 x 45 menit) untuk setiap minggunya, kendala ini tidak hanya di rasakan oleh SMAN 24 Bandung saja tapi dirasakan pula oleh sekolah-sekolah negeri lainnya. Tujuan umum dari pembelajaran tersebut adalah siswa diharapkan dapat mengerti siklus akuntansi untuk satu periode. Keterbatasan waktu yang dimiliki, menyebabkan proses belajar mengajar yang seharusnya bisa dilakukan secara efektif belum terlaksana dengan baik. Berbagai upaya telah dilakukan dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran mata pelajaran ini, termasuk dengan menggunakan salah satu model pembelajaran, namun itu semua belum memberikan hasil yang maksimal karena masih banyaknya siswa yang belum mencapai nilai KKM, hal tersebut bisa dilihat dari data berikut ini :

3 Tabel 1 Nilai Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Akuntansi Semester Ganjil Tahun 2012 kelas XI SMAN 24 Bandung Kelas Jumlah Siswa Siswa yang belum mencapai KKM < 73 Persentase (%) siswa yang belum memnuhi KKM XI IPS 1 44 siswa 29 Siswa 65,90% XI IPS 2 40 siswa 27 Siswa 67,5% XI IPS 3 44 siswa 30 Siswa 68,18% Total 128 siswa 85 Siswa 66,41 % Sumber : Diolah dari data nilai Ujian Akhir Semester siswa kelas XI IPS SMAN 24 Bandung Dari hasil tersebut bisa dilihat bahwa siswa yang belum mencapai KKM jauh lebih banyak dibanding siswa yang mencapai KKM, hal ini menunjukkan ada masalah dalam proses belajar mengajar. Namun, jika dilihat dari hasil UN 2013, SMAN 24 memiliki tingkat kelulusan yang sangat tinggi yaitu berada pada nilai rata-rata 34,55, hal tersebut juga membawa SMAN 24 Bandung berasa pada posisi cluster 1 di wilayah Bandung Timur. Nilai UN yang baik tersebut, sebelumnya telah melalui bebagai proses pembelajaran yang tidak mudah. Data yang menunjukkan masih banyaknya siswa yang belum mencapai KKM, membuktikan bahwa harus adanya suatu treatment agar nilai UN tersebut dapat dipertahankan. Rendahnya jumlah siswa yang mencapai KKM, tidak hanya berdampak pada nilai ulangan harian, ini pun menjadi sebab SMAN 24 sulit untuk menembus juara dalam olimpiade akuntansi, terakhir olimpiade yang diikuti SMAN 24 adalah Olimpiade Akuntansi Se-Jawa Barat yang diadakan oleh HIMAKU UNPAD pada tanggal 12 Februari 2013 di Graha Sanusi Hardjadinata. Dari 94

4 peserta yang mengikuti olimpiade tersebut, salah satu peserta dari SMAN 24 hanya berhasil menempati rangking ke 34. Dengan demikian, penulis melakukan wawancara secara informal kepada beberapa murid kelas XI IPS 1, 2, dan 3 SMAN 24. Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa beberapa siswa menyatakan kesulitan dalam belajar akuntansi dikarenakan tidak menyukai mata pelajaran akuntansi, beberapa siswa lain menyatakan karena proses pembelajaran yang terlalu cepat dan kurang variatif, dan yang lainnya menyatakan penjelasan guru kurang maksimal karena waktu yang terbatas serta kurangnya latihan. Alasan siswa tersebut berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Slameto (2011:54) menjelaskan ada dua faktor yang mempengaruhi belajar yaitu: 1. Faktor Intern a. Faktor Jasmaniah, terdiri dari faktor kesehatan dan cacat tubuh, berupa buta, setengah buta, tuli, setengah tuli, patah kaki, patah tangan, lumpuh dan lain-lain. b. Faktor Psikologis, terdiri dari inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kelelahan. c. Faktor kelelahan, dibedakan menjadi dua macam yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis) 2. Faktor Ekstern a. Faktor Keluarga, seperti cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan. b. Faktor Sekolah, terdiri dari metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah. c. Faktor Masyarakat, diantaranya adalah kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat. Dari beberapa faktor tersebut, kunci dari keberhasilan proses pembelajaran terdapat dalam beberapa pihak, dan salah satu pihak terpenting adalah guru.

5 Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang guru akuntansi, beliau menyebutkan bahwa guru dituntut untuk menyelesaikan materi pembelajaran sesuai silabus yang begitu banyak dengan waktu yang relatif singkat, sehingga guru merasa kesulitan dalam mentransfer semua materi kepada siswa. Hal ini menjadi salah satu dasar kurang maksimalnya kegiatan belajar mengajar dikelas, sedangkan kegiatan belajar mengajar itu merupakan inti kegiatan dalam pendidikan. Oleh karena itu, guru harus benar-benar memperhatikan pemilihan metode pembelajaran yang tepat untuk kegiatan belajar mengajar dalam waktu yang terbatas. Metode ini merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Metode harus disesuaikan dengan kondisi dilapangan, dan salah satu metode yang cocok digunakan untuk mengatasi permasalahan terbatasnya waktu adalah metode resitasi tugas. Djamarah dan Zain (2006: 85) menjelaskan bahwa Tugas dan resitasi merangsang anak untuk aktif belajar, baik secara individual maupun secara kelompok. I Wayan Laba juga menambahkan dalam Jurnal Vol 1, bahwa Maksud dan tujuan pemberian tugas antara lain untuk : Memelihara dan memantapkan tingkah laku yang telah dipelajari, melatih keterampilan, konsep, dan prinsip yang baru saja dikembangkan untuk memperoleh pengertian yang lebih dalam tentang konsep itu, serta mengingatkan kembali dan memelihara topik-topik yang telah dipelajari sebelumnya. Oleh karena itu, metode ini cukup relevan untuk terapkan dalam pembelajaran akuntansi, karena akuntansi membutuhkan kemampuan keterampilan yang diulang dalam mengerjakannya. Oleh karena itu diharapkan

6 dengan metode reitasi tugas ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan kriteria siswa dapat mencapai KKM. Dalam hal ini penulis ingin mencoba menggunakan metode resitasi tugas ini untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi dengan menggunakan metode penelitian eksperimen yang menggunakan kelas kontrol untuk melihat perbedaan antara yang menggunakan metode resitasi tugas dengan yang tidak. Tugas yang diberikan ini dapat dikerjakan diluar jam pelajaran, dirumah maupun sebelum pulang. Setelah itu, bila tugas sudah dikerjakan maka siswa harus membuat laporan serta mempertanggungjawabkan tugas tersebut, inilah yang disebut dengan fase resitasi tersebut, dengan demikian akan memperluas, memperkaya, dalam memperdalam pengetahuan khususnya dalam pelajaran akuntansi. Berdasarkan paparan di atas untuk mengetahui pengaruh metode reitasi tugas terhadap mata pelajaran akuntansi yang akan diukur dari hasil belajar siswa, maka mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian dengan judul Pengaruh Metode Resitasi Tugas Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi. 1.2. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang diperoleh adalah : 1. Bagaimana gambaran hasil belajar siswa pada kompetensi dasar ayat jurnal penyesuaian.

7 2. Bagaimana pengaruh metode resitasi tugas terhadap hasil belajar siswa pada kompetensi dasar ayat jurnal penyesuaian. 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui gambaran hasil belajar siswa pada kompetensi dasar ayat jurnal penyesuaian. 2. Untuk mengetahui pengaruh metode resitasi tugas terhadap hasil belajar siswa pada kompetensi dasar ayat jurnal penyesuaian. 1.4. Kegunaan Penelitian Peneliti mengungkapkan dua manfaat dari hasil penelitian, yaitu teoritis (akademik) dan empiris (praktis) sebagai berikut: 1. Secara teoritis penelitian ini dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan pemahaman dalam ilmu pendidikan khususnya dalam mengembangkan teori metode resitasi tugas dalam proses pembelajaran akuntansi dan sebagai salah satu acuan untuk menambah pengetahuan dan sebagai bahan kajian bagi peneliti lainnya dalam mengembangkan penelitian lebih lanjut khususnya dalam pembelajaran akuntansi. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa, penelitian ini dapat memotivasi siswa dalam meningkatkan hasil belajar khususnya dalam mata pelajaran akuntansi

8 b. Bagi Guru, penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai teori metode resitasi tugas dalam proses pembelajaran akuntansi untuk meningkatkan hasil belajar siswa c. Bagi sekolah, penelitian ini dapat membantu memecahkan dan mengantisipasi masalah yang terjadi di SMAN 24 Bandung yang berhubungan dengan kajian penelitian ini..