HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE DENGAN KESIAPAN IBU PREMENOPAUSE DI RT.004 RW.005 KELURAHAN SEPANJANG JAYA KOTA BEKASI TAHUN 2011

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENYULUHAN TENTANG MENOPAUSE TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENOPAUSE PADA IBU PREMENOPAUSE DI DUSUN PANDES, BANTUL, YOGYAKARTA TAHUN 2011

Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE PADA IBU USIA TAHUN DI DESA DUYUNGAN SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Fajarina Lathu A INTISARI

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN WANITA USIA TAHUN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE. Nur Sholichah, Restu Anjarwati

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI MENOPAUSE PADA USIA PREMENOPAUSE DI KAUMAN RT. 49 NGUPASAN GONDOMANAN YOGYAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG MENOPAUSE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Partisipan Penelitian. Tenggah. Berikut batas wilayah Desa Kaligentong :

BAB I PENDAHULUAN. cantik, tidak lagi bugar dan tidak lagi produktif. Padahal masa tua

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MENOPAUSE DI DUSUN KRESEN BANTUL TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU PKK TENTANG MENOPAUSE DI DESA TRIYAGAN, MOJOLABAN, SUKOHARJO

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. pasca reproduksi adalah klimakterium (perimenopause), menopause, dan

BAB I PENDAHULUAN. usia sekitar 40 tahun sampai 50 tahun (Rostiana, 2009 dalam

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA IBU PREMENOPAUSE DI PEDUKUHAN MRICAN CATURTUNGGAL DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA

: tingkat pengetahuan, kecemasan PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan persalinan, namun lebih luas lagi yaitu menarche sampai

BAB 1 PENDAHULUAN. menopause didahului dengan fase premenopause (AtikahProverawati, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. menurut WHO meliputi: usia pertengahan (45 59 tahun), lanjut usia (60 74

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb)

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KESEHATAN JANIN TRIMESTER II DI RSIA KUMALA SIWI JEPARA

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

HUBUNGAN PERSEPSI MENOPAUSE DENGAN KECEMASAN MENOPAUSE DI DESA SAMBIBULU KECAMATAN TAMAN KABUPATEN SIDOARJO JAWA TIMUR. Nuril Ilmi

HUBUNGAN PENGETAHUAN SISWI KELAS VIII TENTANG DISMINORE DENGAN PERILAKU DALAM UPAYA PENANGANAN DISMINORE DI SMPN 12 KOTA BATAM

GLOBAL HEALTH SCIENCE ISSN

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Diagnosis menopause dibuat setelah terdapat amenorea sekurang kurangnya satu

BAB 1 PENDAHULUAN. dan ini dapat dijadikan petunjuk terjadinya menopause. Ada 3 periode menopause,

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DENGAN KETIDAKNYAMANAN IBU HAMIL TRIMESTER III DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI SUPADMI, KUNDEN BULU, SUKOHARJO ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE DENGAN KECEMASAN WANITA MENJELANG MENOPAUSE DI DESA BOWAN DELANGGU KLATEN NASKAH PUBLIKASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Provinsi Daerah Istimewah Yogyakarta. Kecamatan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MASA PUBERTAS

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG IUD DENGAN MINAT KB IUD DI DESA MOJODOYONG KEDAWUNG SRAGEN

Mahakam Midwifery Journal, Vol 2, No. 1, Mei 2017 : ARTIKEL PENELITIAN

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014

HUBUNGAN FAKTOR- FAKTOR PENGHAMBAT DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN DALAM MEMBERIKAN KONSELING PADA PELAYANAN KEBIDANAN DI PUSKESMAS WILAYAH SLEMAN

Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM TOILET TRAINING PADA ANAK TODDLER DI DESA GLODOGAN KECAMATAN KLATEN SELATAN

Rina Harwati Wahyuningsih Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri ABSTRAK

TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT DI KEBAYANAN TERSO DESA KANDANGSAPI JENAR

Jurnal Siklus Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-issn :

HUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT III TENTANG SADARI DENGAN FREKUENSI MELAKUKAN SADARI. Nanik Nur Rosyidah

BAB I PENDAHULUAN. yang kemudian, secara normal, terjadi setiap bulan selama masa usia

Hubungan Dukungan Suami dengan Tingkat Kecemasan Istri dalam Menghadapi Menopause

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DENGAN SIKAP TENTANG PENCEGAHAN HIV/AIDS DI RW 15 KELURAHAN UMBULMARTANI NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada konsekuensi kesehatan baik fisik maupun psikis

BAB I PENDAHULUAN. Pre menopause syndrome merupakan masalah yang timbul akibat pre

IDENTIFIKASI SIKAP IBU USIA SUBUR TENTANG ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM DI RT 04 RW 07 KELURAHAN BALEARJOSARI KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU. Titiek Idayanti

Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Usia tahun mengenai Masa Menopause di Desa Karang Kepoh II Salatiga

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN WANITA PRAMENOPAUSE DI DESA BANGSALSARI KECAMATAN BANGSALSARI JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. adalah datangnya menopause. Menopause merupakan keadaan biologis yang

HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANSIADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

GAMBARAN PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS PADURESO KABUPATEN KEBUMEN Tri Puspa Kusumaningsih

PENGARUH PERUBAHAN PSIKOLOGIK TERHADAP KEBUTUHAN SEKS FASE MENOPAUSE WANITA PEKERJA DUSUN TANI ASLI DESA KAMPUNG LALANG KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HESTI UTAMI DESA GRANTUNG KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES

Mitha Destyowati ABSTRAK

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KETIDAKTERATURAN SIKLUS HAID PADA MAHASISWI PRODI D III KEBIDANAN TINGKAT II STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

Hubungan Personal Hygiene Organ Reproduksi dengan Kejadian Keputihan pada Remaja Siswi Smk N 1 Sumber Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP KECEMASAN MENGHADAPI MENOPAUSE

BAB I PENDAHULUAN. hanya menyangkut kehamilan dan persalinan, namun lebih luas dari itu yaitu

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN TERAPI BERMAIN

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIA MP ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN PADA TAHUN 2012 JURNAL

PERUBAHAN FISIK WANITA HUBUNGANNYA DENGAN KECEMASAN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE. Sugiyanto STIKES Aisyiyah Yogyakarta

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Dyah Anis Perwitasari

HUBUNGAN PENGETAHUAN HIPERTENSI DENGAN POLA HIDUP SEHAT LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG ABSTRAK

Study Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi

BAB I PENDAHULUAN. progresteron berkurang (Siswono, 2004). menyikapi perubahan itu secara negatif karena mereka tidak terima dengan

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

HUBUNGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SEKSUAL WANITA MENOPAUSE DI DUSUN CANDI WINANGUN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tua, tidak sehat, dan tidak cantik lagi.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bersifat deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional. Menurut

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO. Asih Setyorini, Deni Pratma Sari

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU BUDI LESTARI DESA TLOGOREJO GUNTUR DEMAK.

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA KENCANA

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan. Rentang kehidupan manusia terbagi menjadi sepuluh tahapan

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar. (Alamat Respondensi: ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

BAB III METODE PENELITIAN

KARAKTERISTIK WANITA MENOPOUSE DI PUSKESMAS PONDOK BENDA TANGERANG SELATAN. Oleh

HUBUNGAN KECEMASAN REMAJA DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PADA SISWI SMP X BANDUNG

ABSTRAK. : Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Pemberian, Imunisasi Dasar. Nuur Octascriptiriani Rosdianto

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN PEREMPUAN DENGAN KEJADIAN PERNIKAHAN USIA DINI DI KUA WILAYAH KERJA KECAMATAN PURBOLINGGO

Mahasiswa Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang 2

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Osteoporosis merupakan kondisi atau penyakit dimana tulang

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

Oleh: Suryati 3 ABSTRACT

Atnesia Ajeng, Asridini Annisatya Universitas Muhammadiyah Tangerang ABSTRAK

Transkripsi:

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE DENGAN KESIAPAN IBU PREMENOPAUSE DI RT.004 RW.005 KELURAHAN SEPANJANG JAYA KOTA BEKASI TAHUN 2011 JURNAL MARNI BR KARO PROGRAM STUDI S1 D III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEDISTRA INDONESIA 2011

ABSTRAK Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Kesiapan Ibu premenopause Di RT.004 RW.005 Kelurahan Sepanjang Jaya Kota Bekasi Tahun 2011 MARNI BR KARO Latar Belakang : Masa lanjut usia identik dengan masa klimakterium yaitu masa peralihan antara masa reproduksi dengan masa senium atau disebut juga masa premenopause. Wanita menjelang menopause akan mengalami penurunan berbagai fungsi tubuh, sehingga akan berdampak pada ketidaknyamanan dalam menjalani kehidupannya. Diperlukan sikap positif yang diimbangi dengan informasi atau pengetahuan yang cukup, sehingga ibu lebih siap secara fisik, mental, dan spiritual. Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang menopause dengan kesiapan ibu premenopause di RT.004 RW.005 Kelurahan Sepanjang Jaya Kota Bekasi Tahun 2011 Metode Penelitian : Desain penelitian menggunakan analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sebanyak 30 orang dari 50 orang populasi wanita yang berusia 40-50 tahun. instrumen penelitian menggunakan kuesioner pengetahuan tentang menopause dan kuesioner kesiapan ibu premenopause. Uji statistik menggunakan Chi-square. Hasil Penelitian : analisa bivariat antara tingkat pengetahuan tentang menopause dengan kesiapan ibu premenopause menunjukan bahwa nilai P value 0,000 < 0,05, maka H0 gagal ditolak. Kesimpulan : Ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang menopause dengan kesiapan ibu premenopause di RT.004 RW.005 Kelurahan Sepanjang Jaya Kota Bekasi Tahun 2011. Kata Kunci : Pengetahuan, Kesiapan, Menopause, Ibu premenopause. Daftar Acuan : 2008-2011

PENDAHULUAN Meningkatnya status kesehatan masyarakat selain ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka kematian, membaiknya status gizi, juga ditunjukkan oleh meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH). Kondisi ini membuat populasi orang berusia lanjut di Indonesia semakin tinggi (Suratini, 2006 dalam Fransiska, 2011). Menjadi tua seringkali menjadi sesuatu yang menakutkan bagi setiap orang, khususnya kaum wanita. Kekhawatiran ini berawal dari pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tidak sehat, tidak bugar, dan tidak cantik lagi. Kondisi tersebut memang tidak menyenangkan. Dalam hal ini, masa tua merupakan salah satu fase yang harus dijalani seorang wanita dalam kehidupannya, seperti fase-fase kehidupan yang lain, yaitu masa anak-anak dan masa reproduksi (Kasdu, 2010). Masa lanjut usia identik dengan masa klimakterium yaitu masa peralihan antara masa reproduksi dengan masa senium atau disebut juga masa premenopause. Klimakterium dibagi menjadi 4 fase, yaitu premenopause, perimenopause, menopause, dan pasca menopause. Sebelum seorang wanita mengalami menopause, ia akan mengalami fase premenopause, dimana pada fase ini muncul berbagai keluhan (Space & Brown, 2010). Menurut Suheimi (2006 dalam Nur Fitriana Sari (2011) menyebutkan bahwa masa premenopause wanita akan mengalami berbagai macam keluhan seperti keluhan fisik dan psikologi. Mekanisme koping wanita dalam menghadapi menopause dipengaruhi oleh kedewasaan berpikir, faktor sosial ekonomi, budaya, pengetahuan mengenai menopause dan kematangan mental. Bila seorang wanita tidak siap mental menghadapi fase menjelang menopause dan lingkungan psikososial tidak memberikan dukungan positif akan berakibat tidak baik. (Nina, 2011). Sindroma menopause dialami oleh banyak wanita di seluruh dunia sekitar 70-80% wanita di Eropa, 60% wanita di Amerika, 57% wanita di Malaysia, 18% wanita di Cina, dan 10% wanita di Jepang dan Indonesia (Mulyadi, 2005 dalam Nur Fitriana Sari 2012). Data BPS dari sekitar 5.320.000 wanita Indonesiayang memasuki masa menopause pertahunnya, 68% dari jumlah tersebut mengalami masalah menopause (Proyeksi Penduduk 2008). Menopause memang tidak bisa dihindari, namun resiko timbulnya keluhan bisa menurun, jika mempersiapkan diri baik secara fisik maupun psikis, sejak jauh-jauh hari. Sehingga, ada baiknya jika seorang wanita sudah mempersiapkan diri menghadapi menopause dengan pengetahuan yang memadai agar segala perubahan dapat diterima dengan bijaksana oleh seorang wanita yang akan mengalami masa menopause. Dengan demikian masa menopause dapat di jalani dengan lebih baik, secara fisik maupun psikis sehingga setiap wanita dapat menjalani hari-harinya dengan kualitas hidup yang lebih baik (Prawirohardjo, 2011). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di RT.004 RW.005 Kelurahan Sepanjang Jaya Kota Bekasi pada tanggal 9 September 2013 dilakukan wawancara kepada 10 ibu yang berusia 40-50 tahun mengenai menopause, ternyata tiga dari 10 wanita mengatakan mengerti dan tahu tentang menopause, tujuh lainnya tidak mengerti tentang menopause. Rata-rata wanita yang memasuki masa premenopause umumnya 80% berprofesi sebagai ibu rumah tangga atau tidak bekerja, menurut penelitian yang dilakukan oleh Proverawati (2010) menyebutkan bahwa wanita yang bekerja umumnya lebih siap dalam menghadapi masa premenopause dari pada wanita yang tidak bekerja karena menurut mereka, wanita yang bekerja terbiasa menghadapi stres. Dengan demikian masa premenopause bagi mereka sama saja menghadapi stres yang memang sering mereka atasi dalam masalahmasalah pekerjaan (Rostiana, 2005 dalam Fransiska, 2012). Melihat fenomena tersebut, maka peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Kesiapan Pada Ibu Premenopause Di RT.004 RW.005 Kelurahan Sepanjang Jaya Kota Bekasi.

METODE PENELITIAN Desain Penelitian yangdigunakan dalam penelitian ini adalah analitik korelasi dengan menggunakan pendekatan cros sectional dimana penelitian yang akan dilakukan untuk mempelajari atau mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang menopause dengan kesiapan ibu premenopause di RT.004 RW.005 Kelurahan Sepanjang Jaya Kota Bekasi pada tahun 2013. Artinya, penelitian ini dilakukan secara sekaligus pada suatu waktu.(notoatmodjo, 2010). Populasi, Sample dan Sampling Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono dalam Siswanto, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu di RT.004 RW.005 Kelurahan Sepanjang Jaya Kota Bekasi yang berjumlah 50 orang. Sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010). Sampel dalam penelitian ini adalah ibu-ibu premenopause yang ada di RT.004 RW.05 Kelurahan Sepanjang Jaya Kota Bekasi sebanyak 30 responden. Teknik Analisa Data HASIL PENELITIAN 2. Analisa Univariat Dalam analisa univariat ini menjelaskan secara deskriptif mengenai variabel-variabel penelitian yang terdiri dari karakteristik responden dan mengenai hasil pengumpulan data sesuai dengan variabel peneliti. Data ini akan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi tingkat pengetahuan tentang menopause dengan kesiapan ibu premenopause sebagai berikut : Analisa data adalah mengelompokan, membuat suatu urutan, sehingga mudah untuk dibaca (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini menggunakan data secara univariat dan bivariat. Analisis Univariat Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian yang akan menghasilkan distribusi dan presentase dari setiap variabel (Notoadmodjo, 2010). Analisis dilakukan secara komputerisasi. Dalam penelitian ini analisa univariat di gunakan untuk menganalisa distribusi frekuensi terhadap variabel tingkat pengetahuan dan variabel kesiapan ibu premenopause. Analisis Bivariat Dalam penelitian ini dilakukan analisa bivariat untuk menganalisis hubungan tingkat pengetahuan tentang menopause dengan kesiapan ibu premenopause di RT.004 RW.005 Kelurahan Sepanjang Jaya Kota Bekasi. Analisa bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkolerasi (Notoadmodjo, 2010). Analisis yang digunakan adalah uji chi-square dengan nilai mutlak α = 0,05. Dalam penelitian ini nilai p value = 0,000 < nilai α = 0,05 maka Ho ditolak dan Hi diterima yang berarti ada Hubungan tingkat pengetahuan tentang menopause dengan kesiapan ibu premenopause di RT.004 RW.005 Kelurahan Sepanjang Jaya Kota Bekasi tahun 2011.

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Tentang Menopause Pada Ibu Premenopause Di RT.004 RW.005 Kelurahan Sepanjang Jaya Kota Bekasi Tahun 2011 Pengetahuan Frekuensi (f) Presentase (%) Kurang 5 16,7 Cukup 18 60.0 Baik 7 23,3 Total 30 100 Dari hasil analisa tabel 5.1, distribusi frekuensi pengetahuan tentang menopause pada ibu premenopause di RT.004 RW.005 Kelurahan Sepanjang Jaya Kota Bekasi tahun 2011 sebanyak 30 responden. Responden dengan kategori pengetahuan Baik sebanyak 7 (23,3%) responden. Responden dengan kategori pengetahuan Cukup tentang menopause sebanyak 18 (60,0%) responden, sedangkan responden dengan kategori pengetahuan Kurang tentang menopause sebanyak 5 (16%) responden. Tabel. 5.2 Distribusi Frekuensi Kesiapan Ibu Premenopause Di RT.004 RW.005 Kelurahan Sepanjang Jaya Kota Bekasi Tahun 2011 Kesiapan Frekuensi (f) Presentase (%) Tidak siap 5 16,7 Siap 25 83,3 Total 30 100 Dari hasil analisa tabel 5.2, distribusi frekuensi kesiapan ibu premenopause di RT.004 RW.005 Kelurahan Sepanjang Jaya Kota Bekasi tahun 2013 sebanyak 30 responden. Responden dengan kategori Siap sebanyak 25 (83%) responden. Responden dengan kategori Tidak Siap sebanyak 5 ( 16,7%). 3. Analisa Bivariat Tabel 5.3 Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Kesiapan Ibu Premenopause Di RT.004 RW.005 Kelurahan Sepanjang Jaya Kota Bekasi Tahun 2011 Tingkat Pengetahuan Kesiapan Total P Value Tidak Siap Siap N % N % N % Kurang 5 16,7 0 0 5 16,7 Cukup 0 0 18 60 18 60,0 0,000 Baik 0 0 7 23,3 7 23,3 Total 5 16,7 25 83,3 30 100

Berdasarkan tabel 5.3 Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Kesiapan Ibu Premenopause di RT.004 RW.005 Kelurahan Sepanjang Jaya Kota Bekasi tahun 2013 menunjukan bahwa responden terbanyak yaitu responden yang memiliki pengetahuan yang cukup tentang menopause dan siap menghadapi menopause sebanyak 18 (60%) responden. Hasil uji statistik diperoleh p Value = 0.000 lebih kecil dari nilai alpa = 0,05 maka dapat di simpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 gagal ditolak artinya ada hubungan yang sangat signifikan antara Tingkat Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Kesiapan Ibu Premenopause Di RT.04 RW.05 Kelurahan Sepanjang Jaya Kota Bekasi Tahun 2013. PEMBAHASAN Tingkat Pengetahuan Pada Ibu Premenopause Di RT.004 RW.005 Kelurahan Sepanjang Jaya Kota Bekasi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti menunjukan bahwa, dari 30 responden, yang memiliki pengetahuan baik tentang menopause sebanyak 7 (23,3%) responden. Responden yang memiliki pengetahuan cukup tentang menopause sebanyak 18 (60.0%) responden, dan responden yang memiliki pengetahuan yang kurang tentang menopause sebanyak 5 (16,7%) responden. Menurut Notoatmodjo (2010) pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu sosial ekonomi, budaya, pendidikan, dan pengalaman. Apabila status ekonomi baik, tingkat pendidikan akan tinggi, diiringi oleh peningkatan pengetahuan. Budaya berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan karena informasi yang baru akan disaring dan disesuaikan dengan budaya yang ada serta agama yang dianut, pendidikan yang tinggi akan berpengaruh pada penerimaan hal-hal baru dan dapat menyesuikan diri dengan hal baru tersebut. Pengalaman berkaitan dengan umur dan pendidikan individu. Pendidikan yang tinggi maka pengalaman akan luas dan semakin tua umur seseorang maka pengalaman akan bertambah. Hasil penelitian yang dilakukan peneliti menunjukan bahwa ibu-ibu yang memasuki masa premenopause rata-rata memiliki pengetahuan yang cukup yaitu sebanyak 18 (60%) responden, hal tersebut dikarenakan kebanyakan ibu-ibu yang memasuki masa premenopause memiliki latar belakang pendidikan hanya tamatan Sekolah Menengah Pertama (SMP), hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nur Fitriana Sari (2012) di Desa Pungsari Kecamatan Plupuh Sragen tahun 2012 dimana pada penelitian yang dilakukannya, responden terbanyak yaitu responden yang memiliki pengetahuan yang cukup yaitu dari 42 responden, 33 responden (78,57%) memiliki pengetahuan cukup, dalam hal tersebut sosial ekonomi berpengaruh, karena sosial ekonomi akan mempengaruhi pendidikan dan pengalaman terutama dalam memperoleh informasi. Menurut peneliti, informasi yang diperoleh dari berbagai sumber akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Bila seseorang banyak memperoleh informasi maka ia cenderung mempunyai pengetahuan dan wawasan yang lebih luas. Selain itu juga dipengaruhi oleh letak tempat tinggal dimana seseorang yang tinggal dikota akan lebih mudah mendapat informasi dari pada di daerah pedesaan, sehingga pengetahuannya juga lebih baik. Dengan mengetahui tentang menopause, masa tersebut dapat dijalani dengan lebih baik, baik secara fisik, psikologis maupun spiritual sehingga setiap wanita dapat menjalani hari-harinya dengan kualitas hidup yang lebih baik. Kesiapan Ibu Premenopause Di RT.004 RW.005 Kelurahan Sepanjang Jaya Kota Bekasi Tahun 2011 Distribusi responden berdasarkan kesiapan ibu premenopause sebagian besar termasuk kategori siap, responden dengan kategori siap sebanyak 25 (83%) responden. Responden dengan kategori tidak siap sebanyak 5 ( 16,7%) responden. Kesiapan disini diartikan sebagai suatu keadaan ibu untuk mempersiapkan dirinya dalam menghadapi menopause, baik secara fisik,

psikologis, maupun spiritual. Dalam penelitian ini responden terbanyak yaitu responden dengan kategori siap, yaitu sebanyak 25 (83%) responden, hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fransiska (2012) dengan judul penelitian Hubungan kesiapan wanita dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi menopause di RW IX Gatak Kelurahan Bokoharjo Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman Yogyakarta tahun 2012 dari 51 responden sebanyak 37 (72,5%) responden siap dalam menghadapi menopause. Seorang wanita yang menjelang menopause sebaiknya selalu berpikir positif bahwa kondisi tersebut merupakan sesuatu yang sifatnya alami. Masa perubahan ini akan dapat dilalui dengan baik, tanpa gangguan yang berarti, jika wanita tersebut mampu menyesuaikan diri dengan kondisi baru yang muncul. Menurut Maspitela (2007 dalam Fransiska 2012), faktor penentu apakah wanita tersebut siap dengan datangnya masa menopause ini ada di tangan wanita itu sendiri. Di sini faktor pengetahuan mengenai menopause sangat berpengaruh dalam menghadapi masa tersebut. Mengenai pengaruh tingkat pengetahuan tentang menopause terhadap kesiapan ibu premenopause dalam menghadapi menopause akan dibahas pada bagian berikutnya. Menurut Fransiska (2012) Faktor lain yang berpengaruh dengan kesiapan seseorang dalam menghadapi masa menopause yaitu kondisi sosial ekonomi. Kondisi sosial ekonomi seseorang secara tidak langsung akan berpengaruh pada kesiapan ibu premenopause dalam menghadapi masa menopause. Menurut peneliti keadaan ekonomi yang baik memungkinkan wanita lebih mudah mendapat sarana dan fasilitas penunjang, seperti majalah, koran, buku kesehatan, dan lain sebagainya untuk memperoleh informasi dan pengetahuan tentang menopause. Hal lain yang dapat mempengaruhi yaitu kondisi kesehatan seseorang yang dapat mempengaruhi kondisi psikologis, yaitu pada penderita penyakit kronis. Kondisi tersebut dapat mempengaruhi kesiapan seorang wanita menjelang menopause, karena dalam hal ini terjadi masa peralihan atau perubahan-perubahan seperti perubahan fisik dan psikologis. Umur seseorang juga berpengaruh terhadap kesiapan ibu premenopause dalam menghadapi menopause. Umur seseorang berkaitan dengan bertambahnya pengalaman, dimana pengalaman tersebut akan meningkatkan pengetahuan dan kematangan seseorang dalam menghadapi masalah yang terjadi dalam kehidupan, dalam penelitian ini meskipun umur responden hampir sama akan tetapi pengalaman dan pengetahuan tiap individu berbeda. Hal lain yang dapat berpengaruh juga yaitu pekerjaan, dari hasil penelitian, peneliti menunjukan bahwa sebagian besar ibu-ibu diwilayah RT.004 RW.005 Kelurahan Sepanjang Jaya Kota Bekasi bekerja sebagai ibu rumah tangga, dalam hal ini faktor pekerjaan dapat mempengaruhi kesiapan seorang wanita dalam menghadapi masa menopause karena menurut Proverawati (2010) menyebutkan bahwa wanita yang bekerja umumnya lebih siap dalam menghadapi menopause dari pada wanita yang tidak bekerja, akan tetapi hal tersebut tergantung dari individu itu sendiri, terbukti ada wanita yang merasa senang dan bahagia menempuh umur setengah baya dan peristiwa menopause. Keadaan ini disebabkan karena wanita yang sudah maupun menjelang menopause mempunyai anggapan bahwa masa menopause merupakan peristiwa alami dan akan dialami oleh semua wanita, sehingga mereka menganggap sebagai hal biasa. Semakin bertambahnya umur seseorang, pengalamannya akan bertambah sehingga akan lebih siap dalam menghadapi menopause (Notoatmodjo, 2010). Dengan demikian peneliti menyimpulkan bahwa kesiapan ibu premenopause dalam menghadapi masa menopause dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu diantaranya pengetahuan, sosial ekonomi, kondisi kesehatan seseorang, umur, dan pekerjaan. Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Kesiapan Ibu Premenopause Di RT.004 RT.005 Kelurahan Sepanjang Jaya Kota Bekasi Tahun 2011 Hasil penelitian peneliti menunjukkan bahwa dari 30 responden, responden terbanyak yaitu responden yang memiliki pengetahuan yang cukup tentang menopause dan siap menghadapi menopause sebanyak 18 (60%) responden. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang menopause dengan kesiapan ibu premenopause di RT.004 RW.005 Kelurahan Sepanjang Jaya Kota Bekasi

tahun 2013. Dengan nilai p Value = 0,000 lebih kecil dari nilai α = 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 gagal ditolak. Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa sebagian besar responden mempunyai pengetahuan cukup dan siap menghadapi menopause. Pengetahuan akan membentuk kepercayaan dan akan memberikan dasar bagi pengembangan selanjutnya untuk menentukan sikap terhadap objek tertentu. Pengetahuan yang luas menyebabkan seseorang lebih siap dan matang dalam menjalani segala persoalan yang terjadi dengan baik. Nina (2013) menyatakan bahwa pengetahuan yang cukup akan membantu wanita memahami dan mempersiapkan dirinya menghadapi masa menopause dengan lebih baik. Admin (2005, dalam Fransiska, 2012) juga berpendapat bahwa wanita yang memahami tentang menopause diharapkan wanita dapat melakukan upaya pencegahan sedini mungkin untuk siap memasuki umur menopause tanpa harus mengalami keluhan yang berat. Wanita menjelang menopause akan mengalami penurunan berbagai fungsi tubuh, sehingga akan berdampak pada ketidaknyamanan dalam menjalani kehidupannya. Untuk itu, menurut peneliti penting bagi seorang wanita selalu berpikir positif bahwa kondisi tersebut merupakan sesuatu yang sifatnya alami, seperti halnya keluhan yang muncul pada fase kehidupannya yang lain. Tentunya sikap yang positif ini bisa muncul jika diimbangi oleh informasi atau pengetahuan yang cukup, sehingga ibu lebih siap baik siap secara fisik, mental, dan spiritual (Nina, 2013). Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa responden yang berpendidikan SMP yang memiliki pengetahuan yang cukup, dan sudah siap menghadapi menopause. Menurut peneliti wanita yang berpendidikan lebih tinggi akan lebih mudah menyerap informasi, mengembangkan, serta menerapkan dalam kehidupannya. Seiring dengan peningkatan pengetahuan tentang menopause, maka akan meningkatkan kesiapan ibu premenopause dalam menghadapi masa menopause. Hal ini sesuai dengan pendapat Kasdu (2010), bahwa pengetahuan yang baik akan membantu wanita memahami dan mempersiapkan dirinya menjalani masa ini dengan lebih baik. Selain itu, Suheimi (2006 dalam Nur Fitriana Sari, 2012) juga berpendapat, bahwa masa premenopause bukan sesuatu yang harus ditakuti, kalau saja para wanita yang memiliki umur senja mengetahui dengan benar proses menopause, sehingga bisa lebih siap menghadapi segala kemungkinan.

Simpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya diketahui bahwa dari hasil penelitian tentang Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Kesiapan Ibu Premenopause Di RT.004 RW.005 Kelurahan Sepanjang Jaya Kota Bekasi tahun 2011, dapat disimpulakan bahwa : 1. Responden ibu premenopause yang memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang menopause sebanyak 7 (23,3%) responden. Responden ibu premenopause yang memiliki pengetahuan yang cukup tentang menopause sebanyak 18 (60,0%) responden, sedangkan responden yang memiliki pengetahuan yang kurang tentang menopause sebanyak 5 (16,7%). 2. Responden ibu premenopause yang siap menghadapi menopause sebanyak 25 (85%) responden, sedangkan ibu premenopause yang tidak siap menghadapi menopause sebanyak 5 (16,7%) reponden. 3. Ada Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Kesiapan Ibu Premenopause Di RT.004 RW.005 Kelurahan Sepanjang Jaya Kota Bekasi tahun 2013. Dengan nilai p Value = 0,000 lebih kecil dari nilai α = 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 gagal ditolak. c. Segera menghubungi dokter ketika mengalami keluhan-keluhan yang berat agar mendapat penanganan yang tepat. Bagi Keluarga Ibu Premenopause a. Disarankan untuk memberikan dukungan agar wanita premenopause aktif melakukan kegiatan yang diselenggarakan di lingkungan tempat tinggalnya, seperti senam dan penyuluhan kesehatan. b. Disarankan untuk memberikan dukungan yang baik kepada ibu premenopause agar mereka merasa perannya masih dibutuhkan dalam keluarga sehingga tidak selalu memikirkan perubahan yang terjadi di dalam tubuhnya. Bagi Perangkat Desa a. Disarankan untuk menggerakkan kaderkader agar dapat melakukan programprogram dan penyuluhan kesehatan bagi ibu premenopause. b. Disarankan untuk mengadakan kegiatan yang dapat mendukung kesehatan ibu premenopause baik secara fisik maupun psikologis, dengan cara mengadakan senam secara rutin seminggu sekali. Saran Bagi Ibu Premenopause a. Disarankan untuk dapat menambah pengetahuan tentang kesehatan reproduksi khususnya tentang menopause dengan banyak membaca buku tentang menopause atau melalui media informasi lainnya, sehingga dapat meningkatkan pemahaman tentang bagaimana cara menghadapi menopause dan mengurangi keluhan-keluhan menjelang menopause, terutama bagi ibu premenopause dengan tingkat pengetahuan tentang menopause yang rendah. b. Disarankan untuk menjaga pola hidup sehat dengan memperhatikan asupan makanan yaitu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin A, B kompleks dan vitamin C, melakukan relaksasi dan olahraga teratur.

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Azwar, S., 2008. Penyusunan Skala Psikologi. Edisi 1, cetakan X. Jakarta : Pustaka Pelajar. Halaman : 47. Baziad, A. 2008. Menopause dan Andropause. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka SarwonoPrawirohardjo. Dharma, K,K. 2011. Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta: Trans Info Media Jakarta. Siswanto, Susila, Suyanto. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan Dan Kedokteran. Yogyakarta: Bursa Ilmu. Spencer, R.P. Brown. 2010. Menopause. Jakarta: Erlangga. Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung:ALFABETA. Suprabawati W.N. 2009. Hubungan Tingkat Pengetahuan Seksual Pada Wanita Menopause Dengan Penurunan Keinginan Berhubungan Seksual Pada Wnita Menopause Di Kelurahan Kayumas, Jatinom, Klaten. Availablehttp://eprints.uns.ac.id. ( 2 September 2013). Fransiska, A. 2010. Hubungan Kesiapan Wanita Dengan Tingkat Kecemasan Dalam Menghadapi Menopause Di Rw Ix Gatak Kelurahan Bokoharjo Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman Yogyakarta. Available 2011). Hidayat, A. (2011). Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika. Kasdu, D., 2010. Kiat Sehat dan Bahagia di Umur Menopause. Jakarta: Puspa Swara. Halaman:16. Mulyani, N, S. 2010. Menopause Akhir Siklus Menstruasi Pada Wanita Usia Pertengahan. Yogyakarta: Nuha Medika. Nirmala. 2008. Hidup Sehat Dengan Menopause. Jakarta: Buku Populer Nirmala. Notoatmodjo, S. 2010. Promosi Kesehatan Teori & Aplikasi. Edisi Revisi, Jakarta: Rineka Cipta, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta. Nursalam. 2011. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Proverawati, A. E, Sulistyawati. 2010. Menopause Dan Sindroma Premenopause. Yogyakarta: Nuha Medika. Sari, N. F. 2012. Tingkat Pengetahuan Ibu-Ibu Usia 40-45 Tahun tentang menopause Di Desa Pungsari, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen. Availablehttp://stikeskusumahusada.ac.id